Rina duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Rina melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya. Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Rina. Juga membuat tenggorokan Rina kering.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqM14YEMLmq
Selain ibunya, Rina juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysQohRANG1
Kini Rina telah memiliki anak bernama Erna. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxToPuMwizr
Rina memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Rina hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Rina jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWecg4c5E5
Setelah dirasa puas, Rina mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Rina langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Rina kembali menikmati cd putrinya itu.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8zDCA6vck
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Rina sambil menghirup aromanya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiFrI6rZob
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Rina langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Rina cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Rina tak pernah keluar secepat ini.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YQkP32jjV
Meski telah keluar, namun Rina merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Rina kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Rina melihat wadah tissue yang kosong. Rina lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vZBNCfdWS
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Rina dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUlMSgr8U5
Rina tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFwkbvMGGa
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94simxvDa0
“Iya, sama – sama kek.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7lFjLEwcd
Di perjalanan, tiba – tiba Rina merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Rina membeli Tisu yang banyak.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNbQgvC4Hl
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Rina.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmzveaakid
DI rumah, tisu yang banyak itu Rina ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Rina ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola – bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8vaUVyY8z
+-+
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzroqfyBRq
Setelah selesai menyumpal, Rina sabar menanti kepulangan putrinya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wxGvWHRlK
“Assalamualaikum.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMxnGeGibM
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTr2JnA0Vd
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP13H8hdCor
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRziZ5RHPSa
Erna makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Rina suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Erna jarang menurut. Akhirnya Rina biarkan saja.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR43vn5J7vh
“Gimana sekolahnya sayang?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9jykdaioi
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOjMhAwrNE
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkEIqoXTTR6
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIBeZgThjL
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBTwHpwqJU
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsyMArs2mj
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNghzMNVNKl
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTKw8jdnAe
“Diapa – apain bagaimana?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMi1jUH0q86
“Mama takut kamu diculik sayang.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdITr2rb0Aj
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZxv9rMrBZ
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2E3dC8iJm
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8edIOimYup
“Pokoknya gak boleh.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7rb4NVqrq
“Ya udah, Erna mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxC0797WZ6N
“Temen siapa?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeCwMBoIgy
“Sukma mah.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrt87vSmGnl
“Ganti dulu pakaiannya.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKN78y6wIP
“Iya dong mah.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VY0TqiMxo
@@@
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjVniJr6y7
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPBRB5HJxC
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuijGGKZRot
“Oh, yang udah Erna pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEqWispvUG
“Waalaikum salam.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyQyoox3mA
Begitu putrinya keluar, Rina langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Rina lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVb7V2Y78GA
“Untung gak kencing di kloset,” batin Rina.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOv193q2Zu
Rina lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Rina. Lantas kembali minum. Tangan kanan Rina mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Rina keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV7fkvxKMqn
Tubuh Rina mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Rina berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR7lE7m7TLr
Saat mata Rina mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Rina dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2JsZymjiL
* * *
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2a4tElaYh
“Erna mana mah?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqSYAZwiKm
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ur6TiOOML
“Sampai jam segini?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnthk7zRMSr
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmngusfZOh
“Tumben mama izinin.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HFiHYUVSs
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6arT4h4lC
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SanpQWqWZ
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Erna mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Erna lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxjVeNHPna
Sekitar jam sembilan malam, Erna datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVeFCujteE
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5N1j6140s
Erna diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Erna pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt07uuqVplA
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCu6melJsE
“Iya yah. Erna tidur dulu.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihml6w1Bn3
***
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeYDgNs9K3
Rina mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Rina masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkKlrpRlzb
***
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXq0Wuep7q
Sekitar dua minggu Rina menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Rina tak berani berbicara lebih dahulu. sumber Ngocoks.com
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5aQeoCY79
“Cukup satu kata, kenapa?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kWwYuwc7q
Rina paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EvBPsDq7K
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWp9ZRyP59i
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ93Tqy8VCGk
Hening.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7CZYzKMN1
Hening..
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QE7BNZQE8
Hening…
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tLTfbgF1X
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Erna bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Erna. Itu juga kalau mama setuju.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡER7zpIPKze
“Maksudmu apa?”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDO4aR3Q4FL
Tangan Erna lantas mengelus kepala mama. Rina diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Rina mengikut langkah tangan putrinya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pw44v3Fda
Rina kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Rina sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrlmJdHDyKq
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xsJq0cBJR
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Rina basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. sumber Ngocoks.com
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkapVEnlK8H
Setelah paham, Rina membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Rina meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Rina.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡace4dKvc0D
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Erna!”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZ5DOf4O6b
Rina menurut. Dengan tangannya Rina menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Rina kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9Mlm0aw3N
“Bersihin dong mah”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTyt1c3EKY
Jilatan Rina semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKvT9wo2kg
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmMSRuWFnN
Rina menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Rina biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRz6yfla1Yr
“Sudah mah ah, capek. Rina mau rebahan dulu.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXZXoa3nCX
“Iya nak.”
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8kPcdgmMD
Rina senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWI7nl4UBQq
Rina senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGD7nOhNeAO
Rina senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEEpcU6scr
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Rina pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
12937Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5yzLojaCd
