Tangan kanannya melepas pentilku. Aku meronta, tapi malah terdiam dan merintih keenakan setelah tangannya mengusap klentitku yang basah. BL menggosok klitorisku sambil mendorongku maju. Tanpa sadar aku melepaskan cengkeraman tanganku pada kedua lengannya dan meremas gorden di hadapanku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7s23F8wDl
“Oooh…nghh…nghhh…Aaaa?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wMmmGCbj7
Eranganku berhenti karena dia menarik tangannya. Tega sekali dia padahal dua gosok lagi aku akan orgasme. BL malah kembali menyibukkan diri dengan mengelus-elus pinggulku. Aku memutar pinggulku dengan harapan tangannya terpeleset ke kelaminku, tapi sia-sia. Dia lebih cerdik dariku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJ93wLFyE5
“Kalaupun orang-tuamu nggak bisa mendidikmu dengan baik, tapi paling nggak gurumu pasti pernah mengajarimu untuk berterima kasih. Kau pernah sekolah kan?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfQUC1bn08
Aku menggertakkan gigiku. Sialan betul jahanam brengsek ini.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZIlHUElsn
“Apa aku masih kurang baik? Coba, mana bisa kau makan bebek peking, lobster, kepiting soka, abalone, lidah angsa dan cakar beruang kalau kau masih jadi waitress di Sanctuary. Sekarang kau malah kuberi salah satu kamar terbaik di rumah ini. Belum lagi aku harus terus memuaskan birahimu yang nggak habis-habis. Apa susahnya sih bilang terima kasih?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDx9gWOJLnn
Kurang ajar! Bisa-bisanya dia membalikkan fakta seenak kont*lnya!
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchzzjWn4p0
“Kau ini memang baj… aaah… oooh…”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4F75cyal7U
Makianku terinterupsi oleh eranganku karena tangannya kembali bekerja di tempat yang kuinginkan. Tapi hanya lima detik, setelahnya mogok lagi.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjsjUmi1if
“Kau ini nggak tahu berterima kasih,” keluhnya sambil melumat leherku ala drakula lapar hingga aku tersedak.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbEbDtfSN4
Tangan kirinya meremas-remas tetekku dan tangan kanannya sekarang mengusap anusku sembari meremas pantatku. Aku tak tahan lagi dan berbisik serak,
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkAN03kcJ7
“Terima kasih.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6wshAGlLJe
“Hah? Ngomong yang jelas dong.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrvbMClC7E
“Terima kasih,” ujarku lagi lebih keras.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlwWp0uClx
“Buat apa?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAT1j6HFMF
Astaga, aku sendiri tidak tahu mengapa aku mau berterima kasih pada pemerkosa sekaligus penculik dan penyiksaku selama ini.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzA86b7aG6
“Kenapa sih kau nggak membiarkanku mati saja?” gerutuku sambil menginjak kakinya dengan gemas.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dzSiW8cGO
“Auch! Kau ini keterlaluan,” bisiknya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFeHWisgmi
Bisikannya diikuti jilatan di telingaku yang membuatku panas dingin.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fe6F6j2YU
“Kenapa?” tanyaku lagi sembari menggesek-gesekkan kedua pahaku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7QHn0Q1Py
Aku sudah tak bisa lagi menunggu untuk mencapai puncak kenikmatan, tapi dia malah meregangkan kedua kakiku dan menyelipkan kakinya untuk mengganjal pahaku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2pzcH8mjZ
“Karena belum waktunya kau mati.”
Aku merinding lagi. Kali ini bukan karena terangsang melainkan ngeri. Tapi ketakutanku cepat sirna oleh usapan sambil lewat pada klentitku yang lapar.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe76hRl6SQj
“Ooohh… Terima kasih… karena sudah membiarkanku hidup!” teriakku frustasi.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SXqgGafN6
“Aku lebih suka diberi ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawamu.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuTL60DFKd
“Menyelamatkanku?? Apa kau sudah gila??” seruku jengkel.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEdcNICjum
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJMyXZgS0Y
“Hitung-hitung aku sudah tiga kali menyelamatkan nyawamu. Pertama, dari Dibyo. Kau pikir dia akan membiarkanmu hanya jadi simpanannya? Karena kau kasar, dia akan menjualmu pada orang yang kasar juga. Kalau kau dijual ke orang macam Bandi, apa kau masih bisa hidup sampai sekarang?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TfCgqwolM
Aku bergidik ngeri.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ftUlHWzda
“Kedua, aku menyelamatkanmu dari eksperimen Bandi. Terlambat lima menit saja, mungkin kau sudah jadi mayat kelinci percobaan.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoF6VDZHteY
Tubuhku langsung lemas hingga nyaris menggelosor kalau saja tidak dipegangi olehnya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡya3bw7lWXG
“Ketiga, semalam kau pasti mati tenggelam kalau nggak ditolong aku. Jadi pantas kan kalau kau berterima kasih? Aku nggak minta bayaran uang kok soalnya aku tahu kau nggak punya duit. Cuma sekalimat ucapan terima kasih yang diucapkan dengan tulus tanpa nada terpaksa. Nggak susah kan?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3sjyfxY8x
Aku menghela napas panjang. Duh, kenapa aku bisa jatuh ke tangan orang semenyebalkan ini? Aku masih diam sementara dia menarik dan menyandarkan tubuhku ke jendela agar bisa berdiri dengan lebih tegap. Setelahnya ganti dia yang menghela napas panjang. Hembusan napasnya menyibakkan rambut-rambut halus di kudukku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvM1VVCGpk
“Lara, Lara. Kau ini benar-benar keras kepala.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpqUsWuWlR
Tumben dia menyebut namaku. Selama ini kami tidak pernah saling memanggil nama masing-masing. Hanya ‘Kau’ atau ‘Eh’. Kadang dia menyebutku ‘Bitch’. Sedangkan aku biasa memanggilnya ‘Bajingan’, ‘Keparat’, ‘Jahanam’, ‘Orang gila’ dan sejenisnya itu.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQq60PI9Vhx
Mendadak dia mencolokkan dua jarinya ke liang vaginaku dan mulai mengocoknya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Zb0J3gqiY
“Aaah… aaah… Aa?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPq1FdytzlL
Lolonganku terhenti seiring berhentinya kocokan tangannya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJz11lOf5pd
“Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawaku.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYS2U1Zt0T
Suaraku gemetar karena menahan amarah dan ledakan libido yang tertunda-tunda.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRo37TZnts
“Good girl.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe9nwVIoEOw
“Ooooh… Iiiiyaaaah…. Aaaaah…. Oaaaaaahhh!!!!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcc49hvGB0o
Aku kembali terkulai lemas sambil bergantung pada kain gorden, tapi dia malah menarik kedua tanganku dan memeganginya di atas kepalaku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLmJxm2KFx
BZZZZ. Mendadak gorden di hadapanku terbuka lebar dengan sendirinya. Aku menoleh dan melihatnya melempar remote ke sofa. Rupanya gorden ini dibuka-tutup dengan remote seperti di kamar presidential suite di hotel-hotel bintang lima.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWFI1OLWDC
“Aaah! Tidaaak!! Jangaaaaan!!!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7WfvXsFnX
Aku menjerit ngeri dan meronta sebisaku saat dia mendorongku ke jendela. Aku tidak ingin tubuhku yang telanjang menjadi tontonan seperti manekin di etalase toko-toko. Tapi tenagaku habis usai orgasme panjang.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRVtBny2H2
Padahal di bawah – kamar ini berada di lantai dua – ada dua tukang kebun yang sedang menyiangi rumput, satu tukang pembersih kolam renang yang sedang mengambili daun kering dari kolam dan lima pengawal yang sedang sarapan sambil bersenda gurau.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsYcCpOUok
BRAK! BRAAK! BRAAKK!
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16B2Upd765
BL sengaja mendorong-dorong tubuhku ke kaca jendela hingga membuat bunyi berisik. Dia sengaja memancing perhatian anak buahnya dan usahanya berhasil. Semua menoleh ke atas dan melihat kami berdua. BL tertawa melihat cengiran di wajah anak buahnya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5ruKbUfDR
Tawanya terdengar makin puas setelah mendengar tawa dan applaus dari mereka. Dipepetnya tubuhku ke kaca hingga payudaraku tergencet. Aku terpaksa menoleh dan merelakan pipiku ikut tergencet daripada aku tak punya hidung lagi.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3CYrDPw1N
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam pasrah. Kedua tanganku hanya bisa menahan di sisi kepalaku agar aku tidak makin gepeng. Tidak hanya mukaku yang merah, sekujur tubuhku pasti merah padam karena malu dan marah. Gilanya lagi, BL mulai menggerayangi tubuhku lagi.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4B02inS27z
“Nggak…aaaah… No… oooh….”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOCtDNIQ7U
Aku menggeliat, mencoba mengelak dari sentuhan-sentuhannya, tapi dia malah makin bersemangat merangsangku. Klitorisku kembali diucek bersamaan dengan tusukan-tusukan jarinya ke liang vaginaku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVlPYreJT4
Clep. Clep. Clep.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBE7eQ6NqRC
“Becek banget. Kau ternyata suka ditonton,” bisiknya sambil menyelomot bibirku yang mencong.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCO7btDIAD
Gocekan tangannya makin liar sampai-sampai aku menggelinjang bak ular kepanasan. Sesekali kulirik para penonton dari sisi kaca yang tak berembun terkena semburan napasku. Jumlah mereka bertambah karena mereka memanggil kawan-kawan mereka untuk ikut menonton.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNgHIfCKnKV
Sebagian dari mereka malah mulai membuka celana dan mengocok senjata masing-masing. Pemandangan itu membuat BL makin panas. Perasaan takut akan diserahkan BL pada serombongan anak buahnya bercampur dengan rasa nikmat menahan orgasme.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNHbqHUMeF
Tiba-tiba BL melepas kelaminku dan mengangkat kaki kananku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uzQKmdIaX
HEK! Aaaaugh!!
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IjbHNDC4X
tongkolnya menghunjam mem*kku dengan kuat, menyodok hingga menumbuk bibir rahimku. Dia terus merogolku dengan mantap dan cepat. Napasku tinggal satu-satu karena dadaku sesak tergencet antara kaca jendela dan tubuh liatnya. Belum lagi leherku yang hampir keplitek karena terus meleng.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCVjTH6upr
“Oaaah!! Aaaaah!!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2dPU8GqmT
Aku berteriak keras sambil memejamkan mata. Tak kupedulikan lagi payudaraku yang penyek dan pipiku yang pedas tergesek genjotan BL apalagi reaksi para pemirsa. Kudengar dengusan berat napasnya saat mem*kku meremas kont*lnya dengan sekuat tenaga.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSMAuUju5l
Aku sama sekali tidak protes waktu dia melepaskan kont*lnya dan membalikkan tubuhku. Kali ini punggung dan pantatku yang menempel lekat di kaca jendela. Diangkatnya kedua kakiku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFQLP1RH5X
“Ugghhh!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1PdRRTc3E
Kami berdua melenguh saat kont*lnya menembus mem*kku yang kuyup. Dipagutnya bibirku yang terbuka dengan lapar. Dadanya yang rata menekan dadaku yang kenyal. Kedua tanganku membelit lehernya dengan erat, takut kalau-kalau dia mendadak menjatuhkanku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMF6LWJ1mZT
Tapi tenaganya luar biasa padahal tubuhnya hanya setengah Ade Rai. Aku terus melenguh, mendesah dan mengerang tanpa bisa menggelinjang lepas karena terjepit. Dia menjilati wajah, telinga dan leherku, sesekali menggigitinya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡii5IHA45Aq
Peluh sudah membasahi tubuh kami, membuat rambutku lepek menempel di leher. Cairan vagina juga mengalir membasahi pelirnya dan paha kami berdua.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA32RZGSVQ4
“Aaaaaaah…”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7h3UphJQx
Aku mendesah panjang saat mencapai puncak untuk ketiga kalinya. Kedua kakiku mengejang, menapak udara kosong dan kepalaku tengadah dengan mata terpejam. Aku lelah setengah mati. Rasanya ingin terlelap, tapi dia terus menggenjotku. Akhirnya dia menekan pantatnya dalam-dalam dan melenguh keras.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbB4nW6ww3
CROT.CROT.CROT.CROT.CROT.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBvt3Jpe9q
Tembakan-tembakan spermanya yang hangat membangunkanku dari kondisi setengah sadar. Kubuka mataku dan kulihat dia sedang menatap mataku sambil terengah-engah. Dilumatnya bibirku dengan gemas sembari menurunkan kakiku satu persatu. Aku menggelinjang geli saat senjatanya yang menciut terlepas dengan sendirinya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OTUwTaHOL
“Kenapa kau nggak pakai kondom lagi?” tanyaku tersengal.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOBdtt4aIy
“Bukannya kau benci kalau aku pakai kondom?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj2vg5MjV8F
Sejak kapan dia peduli pada pendapatku?
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNvYJWDhQ1
“Itu kan kalau kau pakai kondom yang aneh-aneh. Bagaimana kalau nanti aku…”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VGAKlL9bx
Aku terdiam. Aku tidak ingin hamil darinya, tapi aku takut bila kukatakan nanti dia malah sengaja menghamiliku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mfXKpTDhJ
“Kapan masa suburmu?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqdkvGa0z9
“Aku nggak tahu,” jawabku polos.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEzw2MUwzA
“Bohong! Bagaimana bisa kau nggak tahu?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjE7WS1YLv
“Periode menstruasiku kacau. Kadang bisa dua-tiga bulan aku nggak mens.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUs2A4eFuu
BL terdiam sejenak.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZWpd3AEpO
“Ya sudah. Nanti kuberi kau pil KB.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQoZEX7GXd
Aku mengangguk. Ternyata juragan pabrik kondom malas memakai kondom juga. Tiba-tiba aku tertawa. Lucu sekali. Tadi adalah percakapan normal pertama kami tanpa saling maki, saling tampar dan saling piting.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaolOLpW57D
“Apa yang lucu?” tanya BL sambil menyipitkan matanya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4xlmZHBhF
“Mau tahu saja,” cibirku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamij31TLH4
Dia mendengus.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvNgiG2QCP
“Kau malu mengaku kalau kau mulai betah tinggal di sini?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3kgajexv6
“Betah??” teriakku mendelik. “Amit-amit!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVWRcC1GZH
“Jangan jual mahal. Buktinya kau nggak pernah minta aku membebaskanmu. Kau memang selalu memaki, meludahiku dan mengajakku berkelahi, tapi sebenarnya kau senang kan?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcf5plQTFY
Aku tercenung. Astaga! Aku ini goblok sekali! Mengapa tak pernah terpikirkan olehku untuk memintanya membebaskanku? Tapi bagaimana denganmisiku? Misi membalas dendam kematian papa yang terus tertunda? Kapan aku akan membunuh jahanam brengsek ini? Lihat, sekarang dia ganti mencibirku dan membalik badan, bersiap berlalu dariku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb11w51Py58
“Hey, tunggu! Apa kau mau membebaskanku?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkiXVNKgjI
Aku benci sekali dengan tatapan mengejek bajingan sialan itu.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZiKJCcjoK
“Menurutmu bagaimana?” tanyanya sengak.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdEchdPVGi
Belum sempat aku menyahut, dia kembali melanjutkan,
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBdloWiFci
“Kau pikir aku akan membebaskan orang yang berhutang banyak padaku? Bagaimana cara kau membayar seluruh hutang nyawa dan ongkos hidupmu selama ini?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpDOXFlGGW
“Kau pikir memerkosaku pagi-siang-malam itu bukan bayaran atas semuanya?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcwWX7fmFy
“Lho, jadi kau menyamakan dirimu sendiri sebagai pelacur?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQblLOmgJn
“Enak saja! Kau yang membuatku seperti ini!” bentakku sambil menudingnya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQJPAR5LUs
Sekujur tubuhku bergetar menahan marah. Suaraku juga bergetar dan mataku mulai berair. Aku benci setengah mati dengan kondisiku sekarang dan bisa-bisanya dia malah menyalahkan dan menghinaku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yPLuYeSy4
“Sudah. Sudah. Kau kan nggak perlu nangis,” ejeknya sambil menepuk-nepuk pipiku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGG9Cq7YKMx
Kucoba menamparnya, tapi tanganku ditangkapnya. Ditariknya tubuhku mendekat dan didekapnya dengan erat. Dijilatnya wajahku dengan sekali sapuan. Kali ini aku tidak meludahinya lagi karena aku tidak mau menerima pembalasannya, semburan air maninya di wajahku. Cukup sudah penghinaan yang kuterima darinya pagi ini.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQO4imogoQr
“Kau mau bilang apa? Aku benci kau?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2j74idnr5n
“Basi, tahu! Buat apa mengatakan sesuatu yang sudah kau tahu!” bantahku kesal. “Aku lebih senang bilang supaya kau cepat mati saja.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuaGyPLuFeE
BL tersenyum.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU28kWjnUwE
“Sayangnya nggak gampang membunuhku.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSC1YutkMQ9
Lalu dia melumat bibirku, lama sekali. Tak dipedulikannya pukulan dan cakaranku di dada, punggung dan wajahnya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuAHXQqDwb
“Lepas…lepaskan aku!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡei8Zp3fAhE
Akhirnya BL melepaskan bibirku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡceTYncPnqM
“Bagaimana cara kau membayar hutang?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIQ34Paak5
Aku terdiam dengan jengkel karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPrayDGjE3
“Apa kau tahu berapa jumlah hutangmu?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPW4TZyMiUa
“Lima juta.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrcnbluNI5O
BL tertawa.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiqe5kFick
“Sepuluh kali lipatnya, neng.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ndk58FqeR
“Mana bisa begitu! Kau dulu membeliku dari babi tua sialan itu seharga lima juta.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VlfKyHIP7
“Bukannya kau nggak mau dihargai semurah itu? Lima puluh juta juga masih kemurahan kan? Jujur saja, kau ingin bilang harga dirimu beratus-ratus kali lipat dari lima juta. Betul kan?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5VSLMwHiK
Dia memang betul, tapi…
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3Oe3ktHxr
“Tapi kau nggak bisa memerasku begitu!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQook1gSYhB
BL menyeringai.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuQQ8ZlyMgm
“Mana bisa aku jadi orang kaya kalau nggak ambil untung. Coba, ongkos hidupmu itu mahal. Jangan samakan ongkos ngekos di rumah segede ini dengan rumah kosmu yang mirip kandang ayam itu. Belum lagi kau hidup enak di sini.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0F1ZIFzDxe
Nggak kerja, tapi bisa makan makanan restoran kelas satu. Hampir tiap malam orgasme lagi. Kalau kau bayar gigolo untuk melayanimu pagi-siang-malam harus keluar uang berapa hah?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DUeidyK14
Kekesalanku memuncak hingga ke ubun-ubun. Tanpa pikir panjang kuserang dia hingga terjatuh. Kami berdua berguling-gulingan di lantai. Bergulat tanpa belas kasihan. Beberapa kali kujenggut rambutnya dan kubenturkan kepalanya ke lantai. Begitu pula dirinya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0dpogZDoJ
Sikuku linu, dengkulku ngilu. Tapi sekuat-kuatnya diriku, tetap saja kalah darinya. Kurasa orang-orang gila itu memiliki kekuatan lebih dari manusia normal lainnya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQoBLt0uV1
BL tertawa puas setelah berhasil menindihku. Aku mengutuki diriku sendiri. Aku ini memang goblok, luar biasa goblok karena dengan mudah terpancing siasat liciknya. Mengapa aku tak ingat kalau perkelahian adalah foreplay yang paling disukainya. Sekarang kont*lnya sudah mengeras dan menempel di bibir mem*kku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uuuOABeep
“Kuberi kau kesempatan menawar,” ujarnya sembari menyodok mem*kku dengan kuat.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvWiKmgHhv
“Aaaaargh! Li… ma… ju…ta…”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp5iaTtumH1
Kata-kataku terputus seiring genjotannya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKia5bA6Nrb
“Kau ini curang atau pura-pura bodoh sih?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY32ISrxnho
“Aaaw!” jeritku mengaduh saat pentilku dipelintir dengan keras. “Se…pu…luh…ju…ta…”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡee6BsTHr5T
“Empat… puluh… sembi…lan…juta…”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQQTakZANV
“Cu…rang…”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUjLIFTGIb
Begitulah kami terus tawar-menawar dengan dibumbui makian dan ejekan. Tapi lama-lama aku tak mampu lagi menawar. Aku hanya bisa berteriak-teriak keenakan sementara dia terus mengejekku. Sudah dua kali aku orgasme, tapi dia belum juga ejakulasi.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTStTWntuL6
Tubuhku rasanya remuk dan tenagaku habis. Aku hanya bisa pasrah dipompa tanpa melawan. Mendadak dia berhenti bergerak. Ditegakkannya tubuhnya hingga membentuk sudut sembilan puluh derajat dariku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtj7UQC7U2E
“Iiiiyaaah! Ooooaaah!!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTE7Cx4GG1T
Aku kembali berteriak dan menggelinjang saat jari-jarinya meraba dan menggaruk klentitku sementara kont*lnya terus keluar-masuk vaginaku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pMrvD7ZlE
“Hhhgghhaaaaaaaah!!!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBR2BuLPmN
Kami berdua menggeram keras saat akhirnya mencapai orgasme bersama-sama. Setelah membuat vaginaku yang becek makin becek, tubuh BL ambruk menimpaku. Sebelum tak sadarkan diri aku masih merasakan asinnya keringat yang menetes dari rambutnya dan mendengar napas kami yang memburu bersahutan.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoi4DE9ZLy
Entah berapa lama aku tertidur, begitu bangun aku sudah kembali berbaring di atas ranjang selembut awan itu. Aheng duduk menungguiku di kursi di samping ranjang.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6Kn8LhIeD
Di atas nakas, sudah tersedia senampan makanan entah sarapan atau makan siang. Yang jelas perutku luar biasa lapar. Tanpa disuruh, aku langsung menyikat makanan yang tersaji hingga licin tandas.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GVznl7BPO
Setelahnya Aheng memintaku ikut dengannya. Dia membuka pintu di samping pintu kamar mandi. Sesuai dugaanku, ruangan di balik pintu ini berisi lemari-lemari pakaian, sepatu dan tas. Semuanya untuk perempuan. Ada yang model lama, tapi banyak juga yang model terbaru.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3RHSmKHHf
“Semua ini punya siapa?” tanyaku sambil menyibak-nyibak lemari baju.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBLYp8takT
“Semua yang ada di rumah ini punya bos. Non boleh pakai yang mana saja.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkazVsLC9sp
Bukannya senang, aku malah sebal. Jahanam sialan itu sengaja ingin membuat hutangku makin berlipat.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2nfvU74P3
“Bos juga titip ini untuk Non.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSWkK22Zvm3
Aku melongo melihat kartu kredit platinum atas nama Lara Tan. Seingatku, aku tidak pernah menandatangani formulir aplikasi kartu kredit manapun dengan nama itu. Lagipula KTP-ku masih tertinggal di Sanctuary.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmENupFXrbK
“Malam ini bos mau mengajak Non keluar. Jadi pilih gaun yang bagus. Soal dandan Non nggak usah khawatir. Ada Joy.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZGzz2ZJOT
Aku mendengus tak peduli. Aku tidak ingin tahu siapa Joy itu. Siang hingga sore aku menghabiskan waktu denga menonton tv. Aku ketinggalan begitu banyak berita.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SsBmnY6qI
Aku baru tahu kalau BL sedang diselidiki kejaksaan karena diduga menyuap hakim yang menangani kasus penyuapan dalam tender proyek jalan tol di Surabaya. Aku heran juga mengapa BL tidak menyensor acara tv yang kutonton.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZmLeYdFcd
“Eh, apa-apaan ini?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xpvKZHZlH
Mendadak Aheng masuk dan menyeretku turun dari ranjang. Dia tidak sendirian melainkan bersama seorang lelaki gemulai berbulu mata lentik, pasti ini yang bernama Joy. Aku dimandikan paksa oleh keduanya, lalu didandani oleh Joy.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCkxtV1rWe
Aku meronta, tapi Aheng memegangiku dengan kuat. Sedangkan Joy tak bisa dibilang lemah meski gemulai, tenaganya mantap. Mulutnya juga kuat mengoceh.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXAmxrnuTE
“Paha dan pantatmu banyak selulit, pasti dulunya kau gemuk. Buktinya lenganmu lumayan gede dan nggak kencang. Model rambutmu jelek banget. Nggak pantas sama mukamu yang bulat.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZsFzMVVZJ
Kayaknya bos nggak keberatan kalau hidungmu dioperasi biar jadi mancung. Dagumu juga perlu ditambal silikon biar mukamu nggak bulat-bulat amat. Untungnya betismu bagus, langsing. Bentuk bibirmu juga seksi.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9flHYskoD
Paling nggak dia masih memujiku sehingga kubatalkan niat untuk menghajar bibirnya yang jontor karena disuntik silikon.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoxI3hslyL
“Belum beres juga?”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdq27yAIwGS
Aku makin cemberut mendengar suara BL.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGwTEHb6ba
“Gimana bos? Cakep kan?” tanya Joy manja.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2F94PczC6i
“Ya lumayanlah. Jauh lebih mending dari biasanya,” tukas BL sebelum mengeloyor keluar.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGEUHxtPji
Benar-benar menjengkelkan! Apalagi Aheng tiba-tiba membopongku. Dia tahu aku tak ingin berjalan sukarela mengikuti BL jadi harus dipaksa begini.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTkhttlL5D
“Aku mau dibawa ke mana?” bentakku setelah dimasukkan dengan paksa ke dalam mobil Jaguar.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGl50QOtWoA
BL yang duduk di sebelahku sama sekali tak mengacuhkanku. Jadi kami duduk berjauhan sambil memandangi keluar jendela. Aku tertegun saat mobil tiba di depan gedung megah berpintu gagah yang dijaga dua patung unicorn. Sanctuary! Apa maksudnya ini?
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYtH2ZCLYb7
Aku turun mengikuti BL karena tak ingin masuk dibopong Aheng. Aku diam saja sambil bertanya-tanya apa Pak Dibyo masih bisa mengenaliku. Aku terkesiap ketika baru menyadari Bandi ikut dalam iring-iringan kami. Seperti dulu, dia membawa dua ayam cantik yang masih belia.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcohDVFytHJ
Namun mata Bandi terus tertuju kepadaku. Sesekali dia menjilati bibirnya sambil memandangiku dengan lapar. Aku jadi merinding ketakutan dan tanpa sadar menempel pada Aheng.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tUwHILBz9
Déjà vu. Ya tidak persis begitu sih. Kalau dulu aku hanya menonton rombongan BL datang lalu terpaksa terlibat, sekarang sejak awal aku menjadi bagian dari mereka. Pak Dibyo mengenaliku dan terpana hingga ternganga-nganga. Apa penampilanku berubah begitu drastis?
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xbF1v8sIX
Tak seperti dulu, BL langsung berjalan menuju meja bilyar di tengah ruangan. Aku didorong-dorong Aheng supaya mengikuti bosnya. Hasilnya aku menumbuk punggung BL dengan sukses. Jas kremnya terkena lipstick-ku. Aku masih terhuyung saat dia membalik badan dan menangkap tanganku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeodlhbeZbt
“Aaaaah!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cfcJDO5pU
Aku menjerit tertahan setelah tubuhku dilempar ke atas meja bilyar yang kosong. Kepalaku terbentur meja hingga mataku berkunang-kunang. Aku hanya sempat berteriak-teriak ‘Jangan! Tolong!’ saat dia menyibak gaun babydoll warna hijau pupus dan memelorotkan celana dalam yang kupakai. Tapi seperti dulu, tak ada yang berani ikut campur. Semuanya memilih menonton sembari kasak-kusuk.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChDEpJC87n
Aku mencoba bangun namun yang kulihat membuatku terpaku. BL sedang nungging di depan selangkanganku. Wajahnya terbenam di antara kedua belah pahaku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOF3gvXXMu5
“Ngghh… Ooooh….Aaaaah…”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA14RD6MgIy
Yang kurasakan membuatku kembali berbaring. Baru kali ini aku dioral. Rasanya jauh lebih enak daripada masturbasi. Dia menjilati klentitku dan jarinya mengobok-obok G-spotku membuatku lupa kalau ini tempat umum.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmRZn8p3KP
Aku mendesah, mengerang dan berteriak keras sembari terus menggelinjang. Bahkan aku ikut merangsang diriku sendiri dengan meremas-remas buah dadaku sendiri dari balik gaun. Kemudian saat jilatan lidaih dan tusukan jari-jari BL makin menggila, kugapai-gapai pinggir meja untuk mencari pegangaan. Tapi yang kudapat rambut BL.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJwS6VIBsS
“Iiiiiih…. Ooooh…. Ooooaaah… Aaaaah… Aaaaaaaaaaaaaaah!!!”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAuLnkO99a
Kujambak rambutnya sembari berteriak dan melengkungkan punggungku ke atas. Kakiku bergetar keras dan menapak-napak liar ke atas. Tapi lidah BL masih terus bekerja sampai-sampai aku menggeliat-geliat lemah tanpa henti. Air mata mengalir di pipiku. Ketika akhirnya dia berhenti, aku langsung terkulai tanpa daya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZy0GouuSjZ
Senyum puas menghiasi wajah angkuh musuhku. Aku tak berdaya melawan saat dia merengkuh kepalaku dan mengulum bibir dan lidahku. Untuk pertama kalinya aku merasakan cairan vaginaku sendiri. Gurih. BL memeluk dan menarik tubuhku hingga terduduk. Kupandangi cairan vaginaku yang menetes ke atas meja.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFZgM1UHPI
“Happy birthday.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtsTjRzDqn
Aku tertegun dan menatap BL dengan kosong.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ49n4Pr98Lx
“Apa kau lupa dengan hari ulang-tahunmu sendiri?” tanya BL geli.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTwFFwjyKk
Para penonton ikut tertawa malah ada yang bertepuk tangan. Lagu happy birthday mengalun mengiringi kue ulang tahun yang keluar.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ969HCRy0LP
Aku masih tertegun. Rasanya ingin tertawa, tapi tak bisa. Keinginan untuk menangis malah jauh lebih besar hingga hampir meluap dari hatiku. Bodoh sekali semua orang itu. Hari ini bukan hari ulang-tahunku. Tanggal lahir Lara Tan hanyalah karanganku. Hari ulang-tahunku sendiri masih enam bulan lagi. Tapi apa aku masih bisa merayakan hari ulang-tahunku?
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC92IBu2n2A
“Jangan takut. Hadiah dariku nggak perlu kau ganti. Aku tulus kok.”
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjfZ1kuKei
Aneh, sepasang mata dingin itu menatapku dengan lembut. Aku bergidik. Ini gila! Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGxJtI3wDL
Lebih gila lagi saat BL menelanjangiku. Aku berusaha melawan, tapi sia-sia. Gaun babydoll yang indah itu malah robek. BL sendiri juga membuka jas dan kemejanya. Dipelorotkan celana dan celana panjangnya lalu dilemparkan ke arah Aheng.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV50CCGv5bC
Dengan bangga dia memamerkan tubuh liatnya yang memar di mana-mana, hasil perkelahian kami pagi tadi. Dia mendorong tubuhku hingga terlentang di tengah-tengah meja dan mulai menggarapku di sana. Penonton mengerumuni dan menyoraki kami.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqT55K4STUu
Beberapa dari mereka mulai mabuk dan ingin menyentuhku. Ada juga yang menyodorkan kont*lnya ke mulutku untuk dioral atau ke tanganku untuk dikocok. Tapi BL mengusir mereka dengan bentakan keras dan Aheng beserta para pengawal menggiring mereka menjauh. Termasuk Bandi yang tangannya mendadak menyelonong membelai pipiku.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5GANyTbSg8
Dan tiba-tiba saja muncul pasangan-pasangan lain yang bercinta di tengah keramaian ini. Desahan, erangan dan teriakan erotis terdengar di mana-mana. Gila. Semuanya gila.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5NcM7aAUE
Aku sendiri mulai larut dalam gelora birahi yang terus memuncak. Aku mengimbangi permainan BL dengan menggoyang pantat dan pinggulku tanpa henti.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dHZ1D5J3h
Cerita Sex Air Susu Ibu (Youra)
Usai orgasmeku yang pertama, BL membawaku pindah ke sofa. Di sana kami melanjutkan permainan dengan berbagai gaya. Aku baru sadar ada seseorang yang tidak ikut menyoraki kami dengan gembira. Bukan, bukan Pak Dibyo.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpky1e7u5D
Babi tua itu tertawa gembira meski aku bisa melihat tawanya hanya pura-pura. Dia pasti ngiri setengah mati apalagi tidak ada seorang anak buahnya yang berdiri di dekatnya. Semuanya kabur menjauh karena tak ingin dimangsa kont*l bunteknya yang bau.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pUk2JR3N3
Di sofa seberang, Bandi terus merengut sambil memandangiku. Tak ada rona puas di wajahnya meski sedang dioral dua ayam cantik yang dibawanya.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQtz2G0kpy
“Kau milikku,” bisik BL usai ejakulasi. Pada saat yang sama, Bandi juga membisikkan kata-kata yang sama dari jauh.
944Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5UOJtWqy2
