Tangan kanannya melepas pentilku. Aku meronta, tapi malah terdiam dan merintih keenakan setelah tangannya mengusap klentitku yang basah. BL menggosok klitorisku sambil mendorongku maju. Tanpa sadar aku melepaskan cengkeraman tanganku pada kedua lengannya dan meremas gorden di hadapanku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqqdQADzV7
“Oooh…nghh…nghhh…Aaaa?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6HDEqZhZa
Eranganku berhenti karena dia menarik tangannya. Tega sekali dia padahal dua gosok lagi aku akan orgasme. BL malah kembali menyibukkan diri dengan mengelus-elus pinggulku. Aku memutar pinggulku dengan harapan tangannya terpeleset ke kelaminku, tapi sia-sia. Dia lebih cerdik dariku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdho4GuYHzf
“Kalaupun orang-tuamu nggak bisa mendidikmu dengan baik, tapi paling nggak gurumu pasti pernah mengajarimu untuk berterima kasih. Kau pernah sekolah kan?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuMBarKf3G
Aku menggertakkan gigiku. Sialan betul jahanam brengsek ini.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOdQoIaC89
“Apa aku masih kurang baik? Coba, mana bisa kau makan bebek peking, lobster, kepiting soka, abalone, lidah angsa dan cakar beruang kalau kau masih jadi waitress di Sanctuary. Sekarang kau malah kuberi salah satu kamar terbaik di rumah ini. Belum lagi aku harus terus memuaskan birahimu yang nggak habis-habis. Apa susahnya sih bilang terima kasih?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhF0PfbfGZ5
Kurang ajar! Bisa-bisanya dia membalikkan fakta seenak kont*lnya!
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQKtyxtq3x
“Kau ini memang baj… aaah… oooh…”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmgpwsMl3C
Makianku terinterupsi oleh eranganku karena tangannya kembali bekerja di tempat yang kuinginkan. Tapi hanya lima detik, setelahnya mogok lagi.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMAmaeeVCc
“Kau ini nggak tahu berterima kasih,” keluhnya sambil melumat leherku ala drakula lapar hingga aku tersedak.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFaFOmd8sfp
Tangan kirinya meremas-remas tetekku dan tangan kanannya sekarang mengusap anusku sembari meremas pantatku. Aku tak tahan lagi dan berbisik serak,
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qclJ47rXc
“Terima kasih.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhM0jsOe4uu
“Hah? Ngomong yang jelas dong.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjNBKndr3n
“Terima kasih,” ujarku lagi lebih keras.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxP5EakEz1
“Buat apa?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnLJVyVsKm
Astaga, aku sendiri tidak tahu mengapa aku mau berterima kasih pada pemerkosa sekaligus penculik dan penyiksaku selama ini.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzr827CDSDZ
“Kenapa sih kau nggak membiarkanku mati saja?” gerutuku sambil menginjak kakinya dengan gemas.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmKlPjAsW1
“Auch! Kau ini keterlaluan,” bisiknya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWskp1QwEu
Bisikannya diikuti jilatan di telingaku yang membuatku panas dingin.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkMwdpHokG
“Kenapa?” tanyaku lagi sembari menggesek-gesekkan kedua pahaku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡREmXBEsLs7
Aku sudah tak bisa lagi menunggu untuk mencapai puncak kenikmatan, tapi dia malah meregangkan kedua kakiku dan menyelipkan kakinya untuk mengganjal pahaku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAJqz651MG
“Karena belum waktunya kau mati.”
Aku merinding lagi. Kali ini bukan karena terangsang melainkan ngeri. Tapi ketakutanku cepat sirna oleh usapan sambil lewat pada klentitku yang lapar.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfLAAF5YNO
“Ooohh… Terima kasih… karena sudah membiarkanku hidup!” teriakku frustasi.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNiQO0XaZb
“Aku lebih suka diberi ucapan terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawamu.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCce5pNNYUS
“Menyelamatkanku?? Apa kau sudah gila??” seruku jengkel.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrmRhRDG8n
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijHeEa8ZLw
“Hitung-hitung aku sudah tiga kali menyelamatkan nyawamu. Pertama, dari Dibyo. Kau pikir dia akan membiarkanmu hanya jadi simpanannya? Karena kau kasar, dia akan menjualmu pada orang yang kasar juga. Kalau kau dijual ke orang macam Bandi, apa kau masih bisa hidup sampai sekarang?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡri3swIjaJW
Aku bergidik ngeri.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbrG7qzKhh
“Kedua, aku menyelamatkanmu dari eksperimen Bandi. Terlambat lima menit saja, mungkin kau sudah jadi mayat kelinci percobaan.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡap7mImnmCx
Tubuhku langsung lemas hingga nyaris menggelosor kalau saja tidak dipegangi olehnya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5AgYzCwwO
“Ketiga, semalam kau pasti mati tenggelam kalau nggak ditolong aku. Jadi pantas kan kalau kau berterima kasih? Aku nggak minta bayaran uang kok soalnya aku tahu kau nggak punya duit. Cuma sekalimat ucapan terima kasih yang diucapkan dengan tulus tanpa nada terpaksa. Nggak susah kan?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlsZIbNmVB
Aku menghela napas panjang. Duh, kenapa aku bisa jatuh ke tangan orang semenyebalkan ini? Aku masih diam sementara dia menarik dan menyandarkan tubuhku ke jendela agar bisa berdiri dengan lebih tegap. Setelahnya ganti dia yang menghela napas panjang. Hembusan napasnya menyibakkan rambut-rambut halus di kudukku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1klclIc6e
“Lara, Lara. Kau ini benar-benar keras kepala.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRh4wqKPaAJ
Tumben dia menyebut namaku. Selama ini kami tidak pernah saling memanggil nama masing-masing. Hanya ‘Kau’ atau ‘Eh’. Kadang dia menyebutku ‘Bitch’. Sedangkan aku biasa memanggilnya ‘Bajingan’, ‘Keparat’, ‘Jahanam’, ‘Orang gila’ dan sejenisnya itu.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1PxrWMCz7
Mendadak dia mencolokkan dua jarinya ke liang vaginaku dan mulai mengocoknya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinM0QOaHKX
“Aaah… aaah… Aa?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBH9fzk6uN
Lolonganku terhenti seiring berhentinya kocokan tangannya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4eqTUqdZ5
“Terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawaku.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1afrNyhuuF
Suaraku gemetar karena menahan amarah dan ledakan libido yang tertunda-tunda.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxf3LUUCt7q
“Good girl.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnWYxDSCZK
“Ooooh… Iiiiyaaaah…. Aaaaah…. Oaaaaaahhh!!!!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SkYW9CqmC
Aku kembali terkulai lemas sambil bergantung pada kain gorden, tapi dia malah menarik kedua tanganku dan memeganginya di atas kepalaku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJAevWFNx8
BZZZZ. Mendadak gorden di hadapanku terbuka lebar dengan sendirinya. Aku menoleh dan melihatnya melempar remote ke sofa. Rupanya gorden ini dibuka-tutup dengan remote seperti di kamar presidential suite di hotel-hotel bintang lima.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39bGDFH7Rj
“Aaah! Tidaaak!! Jangaaaaan!!!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqRMpmSRAa
Aku menjerit ngeri dan meronta sebisaku saat dia mendorongku ke jendela. Aku tidak ingin tubuhku yang telanjang menjadi tontonan seperti manekin di etalase toko-toko. Tapi tenagaku habis usai orgasme panjang.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlIHb8Zbwa
Padahal di bawah – kamar ini berada di lantai dua – ada dua tukang kebun yang sedang menyiangi rumput, satu tukang pembersih kolam renang yang sedang mengambili daun kering dari kolam dan lima pengawal yang sedang sarapan sambil bersenda gurau.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrfH7C5x3z5
BRAK! BRAAK! BRAAKK!
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqqDFhTdrt
BL sengaja mendorong-dorong tubuhku ke kaca jendela hingga membuat bunyi berisik. Dia sengaja memancing perhatian anak buahnya dan usahanya berhasil. Semua menoleh ke atas dan melihat kami berdua. BL tertawa melihat cengiran di wajah anak buahnya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqXFsLplRi
Tawanya terdengar makin puas setelah mendengar tawa dan applaus dari mereka. Dipepetnya tubuhku ke kaca hingga payudaraku tergencet. Aku terpaksa menoleh dan merelakan pipiku ikut tergencet daripada aku tak punya hidung lagi.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4qKYBDshH
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam pasrah. Kedua tanganku hanya bisa menahan di sisi kepalaku agar aku tidak makin gepeng. Tidak hanya mukaku yang merah, sekujur tubuhku pasti merah padam karena malu dan marah. Gilanya lagi, BL mulai menggerayangi tubuhku lagi.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60cYuJzfQP
“Nggak…aaaah… No… oooh….”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ggxJOwxVH
Aku menggeliat, mencoba mengelak dari sentuhan-sentuhannya, tapi dia malah makin bersemangat merangsangku. Klitorisku kembali diucek bersamaan dengan tusukan-tusukan jarinya ke liang vaginaku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3x4yhs00ZN
Clep. Clep. Clep.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCoVxmOhyA
“Becek banget. Kau ternyata suka ditonton,” bisiknya sambil menyelomot bibirku yang mencong.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3eo8qP3bD
Gocekan tangannya makin liar sampai-sampai aku menggelinjang bak ular kepanasan. Sesekali kulirik para penonton dari sisi kaca yang tak berembun terkena semburan napasku. Jumlah mereka bertambah karena mereka memanggil kawan-kawan mereka untuk ikut menonton.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJaQYItPqh
Sebagian dari mereka malah mulai membuka celana dan mengocok senjata masing-masing. Pemandangan itu membuat BL makin panas. Perasaan takut akan diserahkan BL pada serombongan anak buahnya bercampur dengan rasa nikmat menahan orgasme.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjw0P1NnUq
Tiba-tiba BL melepas kelaminku dan mengangkat kaki kananku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEHbcVSZkh
HEK! Aaaaugh!!
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLFXxZs4ca
tongkolnya menghunjam mem*kku dengan kuat, menyodok hingga menumbuk bibir rahimku. Dia terus merogolku dengan mantap dan cepat. Napasku tinggal satu-satu karena dadaku sesak tergencet antara kaca jendela dan tubuh liatnya. Belum lagi leherku yang hampir keplitek karena terus meleng.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEfW1sAWNg
“Oaaah!! Aaaaah!!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvfHT7wvdX
Aku berteriak keras sambil memejamkan mata. Tak kupedulikan lagi payudaraku yang penyek dan pipiku yang pedas tergesek genjotan BL apalagi reaksi para pemirsa. Kudengar dengusan berat napasnya saat mem*kku meremas kont*lnya dengan sekuat tenaga.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKM6bTwpJm
Aku sama sekali tidak protes waktu dia melepaskan kont*lnya dan membalikkan tubuhku. Kali ini punggung dan pantatku yang menempel lekat di kaca jendela. Diangkatnya kedua kakiku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspYkbcPwyy
“Ugghhh!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoE3ywNcLRW
Kami berdua melenguh saat kont*lnya menembus mem*kku yang kuyup. Dipagutnya bibirku yang terbuka dengan lapar. Dadanya yang rata menekan dadaku yang kenyal. Kedua tanganku membelit lehernya dengan erat, takut kalau-kalau dia mendadak menjatuhkanku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBK8pEPBiXT
Tapi tenaganya luar biasa padahal tubuhnya hanya setengah Ade Rai. Aku terus melenguh, mendesah dan mengerang tanpa bisa menggelinjang lepas karena terjepit. Dia menjilati wajah, telinga dan leherku, sesekali menggigitinya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFOCHWT79A
Peluh sudah membasahi tubuh kami, membuat rambutku lepek menempel di leher. Cairan vagina juga mengalir membasahi pelirnya dan paha kami berdua.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7avHU4xA16
“Aaaaaaah…”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiCxekl9oP
Aku mendesah panjang saat mencapai puncak untuk ketiga kalinya. Kedua kakiku mengejang, menapak udara kosong dan kepalaku tengadah dengan mata terpejam. Aku lelah setengah mati. Rasanya ingin terlelap, tapi dia terus menggenjotku. Akhirnya dia menekan pantatnya dalam-dalam dan melenguh keras.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMlO5qF5sW
CROT.CROT.CROT.CROT.CROT.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInnKDdrPwJ
Tembakan-tembakan spermanya yang hangat membangunkanku dari kondisi setengah sadar. Kubuka mataku dan kulihat dia sedang menatap mataku sambil terengah-engah. Dilumatnya bibirku dengan gemas sembari menurunkan kakiku satu persatu. Aku menggelinjang geli saat senjatanya yang menciut terlepas dengan sendirinya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YMMYZCVot
“Kenapa kau nggak pakai kondom lagi?” tanyaku tersengal.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIakjjWVme
“Bukannya kau benci kalau aku pakai kondom?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2RGVHx0mRf
Sejak kapan dia peduli pada pendapatku?
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7de6tYanti
“Itu kan kalau kau pakai kondom yang aneh-aneh. Bagaimana kalau nanti aku…”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfeG18iETm
Aku terdiam. Aku tidak ingin hamil darinya, tapi aku takut bila kukatakan nanti dia malah sengaja menghamiliku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCkjBWTkkB
“Kapan masa suburmu?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4KdpgPRld
“Aku nggak tahu,” jawabku polos.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80kp3BRYiF
“Bohong! Bagaimana bisa kau nggak tahu?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcA4Du8oyR
“Periode menstruasiku kacau. Kadang bisa dua-tiga bulan aku nggak mens.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHMeACouN7
BL terdiam sejenak.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7VWltDDqn
“Ya sudah. Nanti kuberi kau pil KB.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yJNKvRW4r
Aku mengangguk. Ternyata juragan pabrik kondom malas memakai kondom juga. Tiba-tiba aku tertawa. Lucu sekali. Tadi adalah percakapan normal pertama kami tanpa saling maki, saling tampar dan saling piting.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7RAf03Ahi
“Apa yang lucu?” tanya BL sambil menyipitkan matanya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1y99KmTGdk
“Mau tahu saja,” cibirku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmi2ZFrIwcc
Dia mendengus.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9H6HbaCc3p
“Kau malu mengaku kalau kau mulai betah tinggal di sini?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbrVe7rO4D
“Betah??” teriakku mendelik. “Amit-amit!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmInoiIs40O
“Jangan jual mahal. Buktinya kau nggak pernah minta aku membebaskanmu. Kau memang selalu memaki, meludahiku dan mengajakku berkelahi, tapi sebenarnya kau senang kan?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJEZgRZwon
Aku tercenung. Astaga! Aku ini goblok sekali! Mengapa tak pernah terpikirkan olehku untuk memintanya membebaskanku? Tapi bagaimana denganmisiku? Misi membalas dendam kematian papa yang terus tertunda? Kapan aku akan membunuh jahanam brengsek ini? Lihat, sekarang dia ganti mencibirku dan membalik badan, bersiap berlalu dariku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQfYwxv2PI
“Hey, tunggu! Apa kau mau membebaskanku?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmK7gUuhIIY
Aku benci sekali dengan tatapan mengejek bajingan sialan itu.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsiozsZwPI
“Menurutmu bagaimana?” tanyanya sengak.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSYkxEvXsw
Belum sempat aku menyahut, dia kembali melanjutkan,
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVRaae4Dsu
“Kau pikir aku akan membebaskan orang yang berhutang banyak padaku? Bagaimana cara kau membayar seluruh hutang nyawa dan ongkos hidupmu selama ini?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmq14wdcxE
“Kau pikir memerkosaku pagi-siang-malam itu bukan bayaran atas semuanya?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuO5i44mDB
“Lho, jadi kau menyamakan dirimu sendiri sebagai pelacur?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXa11Ohcz8
“Enak saja! Kau yang membuatku seperti ini!” bentakku sambil menudingnya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0dP55SFSd
Sekujur tubuhku bergetar menahan marah. Suaraku juga bergetar dan mataku mulai berair. Aku benci setengah mati dengan kondisiku sekarang dan bisa-bisanya dia malah menyalahkan dan menghinaku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8O69Yhz3P
“Sudah. Sudah. Kau kan nggak perlu nangis,” ejeknya sambil menepuk-nepuk pipiku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Wq7yAXhve
Kucoba menamparnya, tapi tanganku ditangkapnya. Ditariknya tubuhku mendekat dan didekapnya dengan erat. Dijilatnya wajahku dengan sekali sapuan. Kali ini aku tidak meludahinya lagi karena aku tidak mau menerima pembalasannya, semburan air maninya di wajahku. Cukup sudah penghinaan yang kuterima darinya pagi ini.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGxTp6d4fh
“Kau mau bilang apa? Aku benci kau?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKiYcDjQls
“Basi, tahu! Buat apa mengatakan sesuatu yang sudah kau tahu!” bantahku kesal. “Aku lebih senang bilang supaya kau cepat mati saja.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Fah4weOwI
BL tersenyum.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUFjE2hoHO
“Sayangnya nggak gampang membunuhku.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiiON7inNI
Lalu dia melumat bibirku, lama sekali. Tak dipedulikannya pukulan dan cakaranku di dada, punggung dan wajahnya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiOGv9Fxtz
“Lepas…lepaskan aku!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgM8kexnKl
Akhirnya BL melepaskan bibirku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7h36lf01D
“Bagaimana cara kau membayar hutang?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMOFkO9dAE
Aku terdiam dengan jengkel karena aku tidak tahu harus menjawab apa.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfYH7ghDoE
“Apa kau tahu berapa jumlah hutangmu?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrnR335ahi
“Lima juta.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmL7IRuStQ5
BL tertawa.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULKHD9otbK
“Sepuluh kali lipatnya, neng.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHzqkd8Unu
“Mana bisa begitu! Kau dulu membeliku dari babi tua sialan itu seharga lima juta.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlD3cg1Yvm
“Bukannya kau nggak mau dihargai semurah itu? Lima puluh juta juga masih kemurahan kan? Jujur saja, kau ingin bilang harga dirimu beratus-ratus kali lipat dari lima juta. Betul kan?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7m6TeRZzTV
Dia memang betul, tapi…
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCc8SC2IYWQ
“Tapi kau nggak bisa memerasku begitu!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfi1DxXXVv
BL menyeringai.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡea7lMCKQqW
“Mana bisa aku jadi orang kaya kalau nggak ambil untung. Coba, ongkos hidupmu itu mahal. Jangan samakan ongkos ngekos di rumah segede ini dengan rumah kosmu yang mirip kandang ayam itu. Belum lagi kau hidup enak di sini.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJrzWN7lH8
Nggak kerja, tapi bisa makan makanan restoran kelas satu. Hampir tiap malam orgasme lagi. Kalau kau bayar gigolo untuk melayanimu pagi-siang-malam harus keluar uang berapa hah?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pmArFQT4c
Kekesalanku memuncak hingga ke ubun-ubun. Tanpa pikir panjang kuserang dia hingga terjatuh. Kami berdua berguling-gulingan di lantai. Bergulat tanpa belas kasihan. Beberapa kali kujenggut rambutnya dan kubenturkan kepalanya ke lantai. Begitu pula dirinya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OUcGtHNpZ
Sikuku linu, dengkulku ngilu. Tapi sekuat-kuatnya diriku, tetap saja kalah darinya. Kurasa orang-orang gila itu memiliki kekuatan lebih dari manusia normal lainnya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoUPPbsqq7
BL tertawa puas setelah berhasil menindihku. Aku mengutuki diriku sendiri. Aku ini memang goblok, luar biasa goblok karena dengan mudah terpancing siasat liciknya. Mengapa aku tak ingat kalau perkelahian adalah foreplay yang paling disukainya. Sekarang kont*lnya sudah mengeras dan menempel di bibir mem*kku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gwlcxTFEj
“Kuberi kau kesempatan menawar,” ujarnya sembari menyodok mem*kku dengan kuat.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqVzJWWX7g
“Aaaaargh! Li… ma… ju…ta…”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpEYLZ2xMC
Kata-kataku terputus seiring genjotannya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4fe9f1skg
“Kau ini curang atau pura-pura bodoh sih?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxK1iGzEIB
“Aaaw!” jeritku mengaduh saat pentilku dipelintir dengan keras. “Se…pu…luh…ju…ta…”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGnkeRmLsV
“Empat… puluh… sembi…lan…juta…”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPjd2x5S4R
“Cu…rang…”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAP3S7BYsTi
Begitulah kami terus tawar-menawar dengan dibumbui makian dan ejekan. Tapi lama-lama aku tak mampu lagi menawar. Aku hanya bisa berteriak-teriak keenakan sementara dia terus mengejekku. Sudah dua kali aku orgasme, tapi dia belum juga ejakulasi.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1fSc8Z4M3
Tubuhku rasanya remuk dan tenagaku habis. Aku hanya bisa pasrah dipompa tanpa melawan. Mendadak dia berhenti bergerak. Ditegakkannya tubuhnya hingga membentuk sudut sembilan puluh derajat dariku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0nLHbbeBX7
“Iiiiyaaah! Ooooaaah!!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesCyUydg6D
Aku kembali berteriak dan menggelinjang saat jari-jarinya meraba dan menggaruk klentitku sementara kont*lnya terus keluar-masuk vaginaku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQagwpXkeK
“Hhhgghhaaaaaaaah!!!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgEbXn17sU
Kami berdua menggeram keras saat akhirnya mencapai orgasme bersama-sama. Setelah membuat vaginaku yang becek makin becek, tubuh BL ambruk menimpaku. Sebelum tak sadarkan diri aku masih merasakan asinnya keringat yang menetes dari rambutnya dan mendengar napas kami yang memburu bersahutan.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGolJD5qFOO
Entah berapa lama aku tertidur, begitu bangun aku sudah kembali berbaring di atas ranjang selembut awan itu. Aheng duduk menungguiku di kursi di samping ranjang.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmKpjZiQue
Di atas nakas, sudah tersedia senampan makanan entah sarapan atau makan siang. Yang jelas perutku luar biasa lapar. Tanpa disuruh, aku langsung menyikat makanan yang tersaji hingga licin tandas.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTyxmLU45N8
Setelahnya Aheng memintaku ikut dengannya. Dia membuka pintu di samping pintu kamar mandi. Sesuai dugaanku, ruangan di balik pintu ini berisi lemari-lemari pakaian, sepatu dan tas. Semuanya untuk perempuan. Ada yang model lama, tapi banyak juga yang model terbaru.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RcBYbahmh
“Semua ini punya siapa?” tanyaku sambil menyibak-nyibak lemari baju.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1lRJvJAiTs
“Semua yang ada di rumah ini punya bos. Non boleh pakai yang mana saja.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFSwXKjzLn
Bukannya senang, aku malah sebal. Jahanam sialan itu sengaja ingin membuat hutangku makin berlipat.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigZ1rLdV9Z
“Bos juga titip ini untuk Non.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMTqMhweLJ
Aku melongo melihat kartu kredit platinum atas nama Lara Tan. Seingatku, aku tidak pernah menandatangani formulir aplikasi kartu kredit manapun dengan nama itu. Lagipula KTP-ku masih tertinggal di Sanctuary.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvxZkUEVBW
“Malam ini bos mau mengajak Non keluar. Jadi pilih gaun yang bagus. Soal dandan Non nggak usah khawatir. Ada Joy.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAQSaOZzzZ
Aku mendengus tak peduli. Aku tidak ingin tahu siapa Joy itu. Siang hingga sore aku menghabiskan waktu denga menonton tv. Aku ketinggalan begitu banyak berita.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfvuyXmKR6
Aku baru tahu kalau BL sedang diselidiki kejaksaan karena diduga menyuap hakim yang menangani kasus penyuapan dalam tender proyek jalan tol di Surabaya. Aku heran juga mengapa BL tidak menyensor acara tv yang kutonton.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63Q6XUoWhG
“Eh, apa-apaan ini?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPlvAJCfEQ
Mendadak Aheng masuk dan menyeretku turun dari ranjang. Dia tidak sendirian melainkan bersama seorang lelaki gemulai berbulu mata lentik, pasti ini yang bernama Joy. Aku dimandikan paksa oleh keduanya, lalu didandani oleh Joy.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ647xIwlpEE
Aku meronta, tapi Aheng memegangiku dengan kuat. Sedangkan Joy tak bisa dibilang lemah meski gemulai, tenaganya mantap. Mulutnya juga kuat mengoceh.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtlHaZtqlz
“Paha dan pantatmu banyak selulit, pasti dulunya kau gemuk. Buktinya lenganmu lumayan gede dan nggak kencang. Model rambutmu jelek banget. Nggak pantas sama mukamu yang bulat.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMD86ZBiV1
Kayaknya bos nggak keberatan kalau hidungmu dioperasi biar jadi mancung. Dagumu juga perlu ditambal silikon biar mukamu nggak bulat-bulat amat. Untungnya betismu bagus, langsing. Bentuk bibirmu juga seksi.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslapN6qUGI
Paling nggak dia masih memujiku sehingga kubatalkan niat untuk menghajar bibirnya yang jontor karena disuntik silikon.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbj35ujZeDM
“Belum beres juga?”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBpmAWLzJm
Aku makin cemberut mendengar suara BL.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseaHHnsYmu
“Gimana bos? Cakep kan?” tanya Joy manja.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLWenkOEmM
“Ya lumayanlah. Jauh lebih mending dari biasanya,” tukas BL sebelum mengeloyor keluar.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2lWc3VZQh
Benar-benar menjengkelkan! Apalagi Aheng tiba-tiba membopongku. Dia tahu aku tak ingin berjalan sukarela mengikuti BL jadi harus dipaksa begini.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BMrFkeMdz
“Aku mau dibawa ke mana?” bentakku setelah dimasukkan dengan paksa ke dalam mobil Jaguar.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxrndsUEsc
BL yang duduk di sebelahku sama sekali tak mengacuhkanku. Jadi kami duduk berjauhan sambil memandangi keluar jendela. Aku tertegun saat mobil tiba di depan gedung megah berpintu gagah yang dijaga dua patung unicorn. Sanctuary! Apa maksudnya ini?
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqNsInXuT3
Aku turun mengikuti BL karena tak ingin masuk dibopong Aheng. Aku diam saja sambil bertanya-tanya apa Pak Dibyo masih bisa mengenaliku. Aku terkesiap ketika baru menyadari Bandi ikut dalam iring-iringan kami. Seperti dulu, dia membawa dua ayam cantik yang masih belia.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NX4AcFmNv
Namun mata Bandi terus tertuju kepadaku. Sesekali dia menjilati bibirnya sambil memandangiku dengan lapar. Aku jadi merinding ketakutan dan tanpa sadar menempel pada Aheng.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEmCkhM1LH
Déjà vu. Ya tidak persis begitu sih. Kalau dulu aku hanya menonton rombongan BL datang lalu terpaksa terlibat, sekarang sejak awal aku menjadi bagian dari mereka. Pak Dibyo mengenaliku dan terpana hingga ternganga-nganga. Apa penampilanku berubah begitu drastis?
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSot9IopDXV
Tak seperti dulu, BL langsung berjalan menuju meja bilyar di tengah ruangan. Aku didorong-dorong Aheng supaya mengikuti bosnya. Hasilnya aku menumbuk punggung BL dengan sukses. Jas kremnya terkena lipstick-ku. Aku masih terhuyung saat dia membalik badan dan menangkap tanganku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qHqHPP3mH
“Aaaaah!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnkH6Rmu0e
Aku menjerit tertahan setelah tubuhku dilempar ke atas meja bilyar yang kosong. Kepalaku terbentur meja hingga mataku berkunang-kunang. Aku hanya sempat berteriak-teriak ‘Jangan! Tolong!’ saat dia menyibak gaun babydoll warna hijau pupus dan memelorotkan celana dalam yang kupakai. Tapi seperti dulu, tak ada yang berani ikut campur. Semuanya memilih menonton sembari kasak-kusuk.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO4Pi94HLhl
Aku mencoba bangun namun yang kulihat membuatku terpaku. BL sedang nungging di depan selangkanganku. Wajahnya terbenam di antara kedua belah pahaku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0OoFXIZQ1
“Ngghh… Ooooh….Aaaaah…”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqusGcWzK82
Yang kurasakan membuatku kembali berbaring. Baru kali ini aku dioral. Rasanya jauh lebih enak daripada masturbasi. Dia menjilati klentitku dan jarinya mengobok-obok G-spotku membuatku lupa kalau ini tempat umum.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBovvh9yiu
Aku mendesah, mengerang dan berteriak keras sembari terus menggelinjang. Bahkan aku ikut merangsang diriku sendiri dengan meremas-remas buah dadaku sendiri dari balik gaun. Kemudian saat jilatan lidaih dan tusukan jari-jari BL makin menggila, kugapai-gapai pinggir meja untuk mencari pegangaan. Tapi yang kudapat rambut BL.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwGX898APQ
“Iiiiiih…. Ooooh…. Ooooaaah… Aaaaah… Aaaaaaaaaaaaaaah!!!”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9FYp0Ctuv
Kujambak rambutnya sembari berteriak dan melengkungkan punggungku ke atas. Kakiku bergetar keras dan menapak-napak liar ke atas. Tapi lidah BL masih terus bekerja sampai-sampai aku menggeliat-geliat lemah tanpa henti. Air mata mengalir di pipiku. Ketika akhirnya dia berhenti, aku langsung terkulai tanpa daya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyQFA7xATx
Senyum puas menghiasi wajah angkuh musuhku. Aku tak berdaya melawan saat dia merengkuh kepalaku dan mengulum bibir dan lidahku. Untuk pertama kalinya aku merasakan cairan vaginaku sendiri. Gurih. BL memeluk dan menarik tubuhku hingga terduduk. Kupandangi cairan vaginaku yang menetes ke atas meja.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCML5zPOto
“Happy birthday.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4JfzYudvr
Aku tertegun dan menatap BL dengan kosong.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhTc8GcZKn
“Apa kau lupa dengan hari ulang-tahunmu sendiri?” tanya BL geli.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ruEc9LwAV
Para penonton ikut tertawa malah ada yang bertepuk tangan. Lagu happy birthday mengalun mengiringi kue ulang tahun yang keluar.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuUSWqe1NN
Aku masih tertegun. Rasanya ingin tertawa, tapi tak bisa. Keinginan untuk menangis malah jauh lebih besar hingga hampir meluap dari hatiku. Bodoh sekali semua orang itu. Hari ini bukan hari ulang-tahunku. Tanggal lahir Lara Tan hanyalah karanganku. Hari ulang-tahunku sendiri masih enam bulan lagi. Tapi apa aku masih bisa merayakan hari ulang-tahunku?
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNIBMYTSG5
“Jangan takut. Hadiah dariku nggak perlu kau ganti. Aku tulus kok.”
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJ167Z1wQI
Aneh, sepasang mata dingin itu menatapku dengan lembut. Aku bergidik. Ini gila! Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsKhLp8UdG
Lebih gila lagi saat BL menelanjangiku. Aku berusaha melawan, tapi sia-sia. Gaun babydoll yang indah itu malah robek. BL sendiri juga membuka jas dan kemejanya. Dipelorotkan celana dan celana panjangnya lalu dilemparkan ke arah Aheng.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6L7Fddqytq
Dengan bangga dia memamerkan tubuh liatnya yang memar di mana-mana, hasil perkelahian kami pagi tadi. Dia mendorong tubuhku hingga terlentang di tengah-tengah meja dan mulai menggarapku di sana. Penonton mengerumuni dan menyoraki kami.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFigOPGHJe
Beberapa dari mereka mulai mabuk dan ingin menyentuhku. Ada juga yang menyodorkan kont*lnya ke mulutku untuk dioral atau ke tanganku untuk dikocok. Tapi BL mengusir mereka dengan bentakan keras dan Aheng beserta para pengawal menggiring mereka menjauh. Termasuk Bandi yang tangannya mendadak menyelonong membelai pipiku.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqOkv2lZom
Dan tiba-tiba saja muncul pasangan-pasangan lain yang bercinta di tengah keramaian ini. Desahan, erangan dan teriakan erotis terdengar di mana-mana. Gila. Semuanya gila.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5ftXw1R6G
Aku sendiri mulai larut dalam gelora birahi yang terus memuncak. Aku mengimbangi permainan BL dengan menggoyang pantat dan pinggulku tanpa henti.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpu7uw1lhhu
Cerita Sex Air Susu Ibu (Youra)
Usai orgasmeku yang pertama, BL membawaku pindah ke sofa. Di sana kami melanjutkan permainan dengan berbagai gaya. Aku baru sadar ada seseorang yang tidak ikut menyoraki kami dengan gembira. Bukan, bukan Pak Dibyo.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKp5Hlmt2TY
Babi tua itu tertawa gembira meski aku bisa melihat tawanya hanya pura-pura. Dia pasti ngiri setengah mati apalagi tidak ada seorang anak buahnya yang berdiri di dekatnya. Semuanya kabur menjauh karena tak ingin dimangsa kont*l bunteknya yang bau.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRrqUOuCCD
Di sofa seberang, Bandi terus merengut sambil memandangiku. Tak ada rona puas di wajahnya meski sedang dioral dua ayam cantik yang dibawanya.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DGaY14iD4
“Kau milikku,” bisik BL usai ejakulasi. Pada saat yang sama, Bandi juga membisikkan kata-kata yang sama dari jauh.
894Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPrwFlj0s6
