![](https://static.penana.com/images/chapter/1425335/Cv_Hitam_Puti...030322_0000.png)
Sebagai laki-laki dewasa, Anwar sering melihat video porno di ponselnya. Hampir setiap hari, Anwar membuka situs porno kemudian melampiaskan nafsunya dengan beronani.3229Please respect copyright.PENANAcCmENKcTKL
3229Please respect copyright.PENANA5gmhZRLtdg
Sampailah pada suatu malam, Anwar di dalam kamar kembali melihat video porno di ponselnya sampai libidonya memuncak. Tapi kali ini ia kepikiran melampiaskan ke ibunya karena film porno yang ia tonton berkisah tentang hubungan terlarang ibu dan anak.
3229Please respect copyright.PENANALLVH3nnpJu
Saat itu pukul 11 malam. Kakak dan adiknya sudah tertidur di kamar masing-masing. Sementara ibunya juga tidur di kamarnya.
3229Please respect copyright.PENANAzJLhPYun9w
Hamidah sendiri sebagai wanita setengah baya sebenarnya memiliki wajah biasa-biasa saja dengan kulit sawo matang. Badannya sedikit gemuk dan memiliki payudara yang cukup besar.
3229Please respect copyright.PENANAVz7kOMI9YZ
Anwar yang pikirannya sudah diselimuti nafsu, memberanikan diri masuk ke kamar ibunya. Hamidah terlihat tidur memakai daster. Bagian bawahnya tersingkap hingga terlihat celana dalam berwarna biru. Tanpa memakai BH, sehingga menonjol puting susunya.
3229Please respect copyright.PENANAaJ8jbLCtnG
Hal ini membuat Anwar makin bernafsu dengan ibunya. Ia pelan-pelan memegang paha Hamidah supaya tidak terbangun. Ia elus-elus hingga tangannya naik mendekati selangkangan ibunya.
3229Please respect copyright.PENANAl8pkAHc3kv
Tangan Anwar berpindah ke puting ibunya yang menonjol di balik daster tipis tersebut. Namun Hamidah mulai bergerak namun masih tertidur. Anwar berhenti sejenak.
3229Please respect copyright.PENANAhqPttDFvg8
Melihat ibunya masih tertidur, tangannya kini berpindah ke selangkangan Hamidah yang tertutup CD. Namun tanpa sadar, tangan Anwar memegang gundukan ibunya begitu keras hingga ibunya terbangun.
3229Please respect copyright.PENANA6HTpImrgto
Hamidah pun sontak kaget. “Anwar, apa yang kamu lakukan nak? tanyanya dengan nada setengah tinggi.
3229Please respect copyright.PENANAvQDaSZ2zC9
Anwar hanya diam saja dan tangannya tak beranjak dari vagina ibunya. Nafsu yang menyelimuti kepalanya seakan tak mendengar ibunya. Justru tangan kirinya kini meraih payudara ibunya.
3229Please respect copyright.PENANAs7gX4bBJNr
Anwar mencengkram dengan keras payudara ibunya. “Jangan nak,” teriak Hamidah.
3229Please respect copyright.PENANAyy5daz42SQ
Hamidah berusaha menyingkirkan tangan anaknya dari payudara dan vaginanya. Namun tangan anaknya begitu kuat.
3229Please respect copyright.PENANAkRbNiLbJY6
Hamidah tak berani berteriak lebih kencang. Takut anak-anaknya bangun dan mengetahui aksi Anwar dan malah bikin malu Hamidah.
3229Please respect copyright.PENANAuVPkxWOgOq
“Kenapa kamu lakukan ke ibu nak? tanya Hamidah lagi sambil tetap berusaha menyingkirkan tangan anaknya.
3229Please respect copyright.PENANAIoUDXSzPUb
“Aku kepingin bu,” akhirnya Anwar menjawab. Bahkan tangan kanannya kini berusaha masuk ke balik CD ibunya. Ia menjamahnya penuh nafsu.
3229Please respect copyright.PENANAgLR2IoqhiA
“Jangan nak,” Hamidah tetap berusaha menolak dan masih memegangi tangan anaknya. Namun tak bisa menghalangi tangan nakal anaknya yang sudah menjamah vaginanya.
3229Please respect copyright.PENANAxpuYMqcKpt
“Jangan nak,” kata Hamidah mengulang, namun suaranya sudah terdengar pasrah.
3229Please respect copyright.PENANAxqgu2NmmJp
Kini tangan kiri Anwar menyelinap di balik daster ibunya dan memegang payudara besar ibunya.
3229Please respect copyright.PENANAAX5FY8FpMj
Hamidah tak bisa menahan tangan anaknya. Tubuhnya sudah dijamah oleh anaknya sendiri.
ns 172.70.130.186da2