
Lebih dari 15 menit berdiri, antrian di depanku masih panjang juga. Padahal aku hanya akan membeli tiket film yang kuyakin tak banyak orang akan membeli. Film berjudul panjang ‘What They Don’t Talk About When They Talk Bout Love’, tak seperti kebanyakan orang yang akan membeli tiket Iron Man 3. Bosan memperhatikan antrian, aku mengutak-atik smartphone-ku, mencari tahu ada berita apa di timeline Twitter. Samar terdengar percakapan di telepon dari pemuda di belakangku.
7569Please respect copyright.PENANA0m1DO5jgN2
fatifa asmarani
7569Please respect copyright.PENANAPDF0OMWKfz
“Iya, datang sendiri… dan jangan coba-coba lapor polisi!”
7569Please respect copyright.PENANAwTGk78a98K
“…”
7569Please respect copyright.PENANAX4YJytLpsM
“Aku masih mau nonton film. Nanti malam saja. Jam sepuluh, bagaimana?”
“…”
7569Please respect copyright.PENANAPQApj8s4gZ
“Hmm, begitu ya? Oke, di parkiran lantai delapan kalau gitu. Sebentar lagi aku ke sana. Ingat, jangan coba-coba menjebakku!” ujarnya setengah berbisik. Lirih.
7569Please respect copyright.PENANAweZKCm9M2c
Aku sempat menoleh untuk melihat seperti apa pemuda yang bercakap lirih itu. Rupanya seumuran denganku, berpenampilan necis dengan gaya rambut trendi. Tubuhnya kurus dan raut wajahnya tampak gelisah. Sempat kucuri pandang saat dia beberapa kali melihat jam tangan.
7569Please respect copyright.PENANAA07HUnsO7L
Ketika antrian di depanku sudah menyusut dan aku tinggal sejengkal dari meja ticketing, tiba-tiba pemuda itu meninggalkan antrian. Batinku bergejolak, antara tetap di sini atau membuntutinya. Setelah antrian di depanku benar-benar habis, aku melangkah mantap meninggalkan bioskop dan mengikutinya menuju parkiran. Kupercepat langkahku menuju lantai delapan. Sampai di sana, aku menjelajahi sudut demi sudut, mencari di mana sosok dirinya. Ketika hampir putus asa, terdengar suara jeritan perempuan tak jauh dari tempatku berdiri. Segera aku berlari ke arah suara itu.
7569Please respect copyright.PENANANrjj3fTORD
fatifa asmarani (2)
7569Please respect copyright.PENANApzKY2O0299
Di belakang sebuah van, kulihat seorang gadis sedang diancam oleh seorang pemuda. Pemuda yang tadi. Dan gadis itu adalah… Asmarani Setiana Dewi. Ya Tuhan, tidak mungkin. Aku menatap tak percaya. Tapi memang benar, gadis disana itu adalah Asmarani Setiana Dewi.
7569Please respect copyright.PENANABsmru1uPs9
Dari tempatku mengintip, aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Namun aku bisa menebak kalau si pemuda sedang mengancam Asmarani, ia mengeluarkan sebuah bungkusan yang di dalamnya berisi setumpuk foto dan menunjukkan pada Asmarani.
7569Please respect copyright.PENANArR5UgUddPq
Asmarani melihatnya dan langsung terkesiap. Seperti tidak menyangka kalau akan melihat gambar-gambar itu. Tidak bisa kulihat foto apa itu, namun bisa kutebak kalau itu adalah foto-foto pribadi yang tidak seharusnya muncul ke publik.
7569Please respect copyright.PENANAHjM9XLg4gv
Aku berjalan mendekat, ingin mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Kini jarakku hanya dua mobil dari mereka.
7569Please respect copyright.PENANA4VAXRpgauS
iffa-jilbabsemok (1)
7569Please respect copyright.PENANAgAlRHjByGs
”Pram, apa-apaan ini?! Darimana barang ini kau dapatkan?” tanya Asmarani dengan suara tegang.
7569Please respect copyright.PENANACaJMlRgXIy
”Itu tidak penting.” jawab pemuda yang ternyata bernama Pram.
7569Please respect copyright.PENANAPkAhBAcfU3
”Jangan kurang ajar ya, cepat serahkan padaku!” kata Asmarani ketus, jilbab lebarnya yang sebatas perut tampak melambai-lambai karena tertiup angin.
7569Please respect copyright.PENANApMm1XTbwXz
”Eh, tidak semudah itu. Ada syaratnya,” jawab Pram kalem, tahu kalau ia memegang kendali permainan ini.
7569Please respect copyright.PENANAMmy3YsMG0A
”Kamu mau uang? Sebutkan berapa, aku bayar sekarang!” tantang Asmarani tak sabar.
7569Please respect copyright.PENANAJwUH9PVMIr
”Oo… nggak, nggak. Aku tidak serendah itu. Uang tidak aku butuhkan, aku cuma minta…” Pram tidak meneruskan perkataannya.
7569Please respect copyright.PENANAfQrWU95SoW
”Apa, cepat katakan!” kata Asmarani dengan ketus. Meski berusaha untuk tegar, namun perasan aneh mulai menjalari tubuh sintalnya disertai dengan keringat dingin yang mulai mengucur deras. Dalam hati ia sudah bisa menebak apa yang diinginkan oleh Pram.
7569Please respect copyright.PENANAwYtWHUp2MN
Pram maju selangkah dan tiba-tiba tangannya bergerak meremas payudara bulat milik Asmarani.
7569Please respect copyright.PENANAkWfjwQk1IQ
“Hei! Jangan kurang ajar ya!” bentak Asmarani sambil langsung menepis tangan itu dan mendorong tubuh Pram menjauh. “Bangsat… berani sekali kamu!!” Asmarani menghardik dengan marah.
7569Please respect copyright.PENANAjw8k1FWHas
fatifa asmarani (1)
7569Please respect copyright.PENANAhRF7JpDkVI
Pram tersenyum dan melambai-lambaikan setumpuk foto yang ada di tangannya. “Ayolah, aku tahu kamu bisa berpikir jernih. Coba bayangkan, gimana kalo foto-foto ini tersebar ke media. Gimana nanti tanggapan orang tentang kamu?!” kata Pram disusul gelak tawanya yang menjengkelkan.
7569Please respect copyright.PENANAq5DZ3yOcll
Asmarani tertegun, pikirannya kalut. Tiada pilihan baginya selain mengikuti kemauan Pram. Kalau foto-foto itu sampai tersebar, imej-nya sebagai artis anggun yang berjilbab pasti akan hancur. Bahkan bisa-bisa karirnya tamat gara-gara masalah ini.
7569Please respect copyright.PENANArM4sOXjn36
Pram kembali mendekatinya dan meraba pundaknya, “Gimana? Aku yakin kamu bisa memilih mana yang terbaik.” katanya sambil membelai lembut jilbab Asmarani yang melambai.
7569Please respect copyright.PENANAC7IsV6rEGV
iffa-jilbabsemok (2)
7569Please respect copyright.PENANAL3bwh7f2RQ
Kulihat Asmarani tampak masih berpikir-pikir. Namun setelah beberapa saat, ia akhirnya mengangguk meski masih dengan berat hati. Dari tempatku berdiri, aku bisa melihat Pram menyeringai penuh kemenangan.
7569Please respect copyright.PENANAn7cH8mzh0l
“Hahaha… kamu memang pintar!” kata Pram dan tanpa sungkan-sungkan lagi langsung memeluk tubuh sintal Asmarani. Tangannya dengan gesit menggerayang untuk meremas-remas payudara Asmarani dari luar baju kurungnya. Tak cuma itu, Pram juga mulai menciumi Asmarani, lidahnya bermain dengan liar di dalam mulut gadis cantik itu.
7569Please respect copyright.PENANAIEhGFYEINi
Asmarani tampak geli, jijik dan juga nikmat saat menerimanya. Semuanya bercampur menjadi satu bersamaan dengan gejolak birahi yang entah berasal dari mana tiba-tiba saja mulai naik menyelubungi tubuh sintalnya.
7569Please respect copyright.PENANA0QnSxl3sof
Pram kini semakin berani dengan menyusupkan salah satu tangannya ke balik kaos lengan panjang yang dipakai oleh Asmarani. Tangan itu terus bergerak hingga sampai di atas gundukan payudara Asmarani. Pram berhenti disana dan mulai meremas-remasnya sebentar sebelum ia kembali menyusupkan tangan ke balik beha mungil Asmarani.
7569Please respect copyright.PENANAD2LgQM9cYu
Tampak nafas Asmarani jadi semakin memburu ketika tangan Pram dengan begitu kasarnya mulai menggerayangi buah dadanya. Ditambah jari-jari Pram yang turut mempermainkan putingnya, maka makin lengkaplah penderitaan yang ia terima. Di atas, Pram juga terus aktif mempermainkan lidahnya, melumat habis bibir tipis Asmarani hingga air liurnya menetes-netes di pinggiran mulut.
7569Please respect copyright.PENANApKk0O7o12G
”Ahh… j-jangan!” Asmarani melenguh, namun sama sekali tidak bisa menolak. Kini Pram sudah membuka resleting rok panjangnya sambil meraba-raba kulit pahanya yang putih jenjang. Satu-persatu kancing baju Asmarani juga dipreteli oleh laki-laki itu hingga nampaklah BH Asmarani yang berwarna merah muda, juga belahan dada dan perut Asmarani yang nampak mulus dan rata.
7569Please respect copyright.PENANAqr3wK7AHRe
iffa-jilbabsemok (3)
7569Please respect copyright.PENANAu3JK8jxRhh
Melihat semua itu, Pram terlihat semakin bernafsu. Dengan kasar ia menarik turun BH Asmarani hingga menyembullah payudara Asmarani yang montok dengan sepasang puting merah tua yang sangat mengggiurkan.
7569Please respect copyright.PENANAIsbBM3sx6j
”Wow, ternyata lebih indah dari yang di foto!” kata Pram suka. Dibentangkannya lebar-lebar kedua kaki Asmarani, tangannya yang semula mengelus-elus paha Asmarani, kini mulai merambat naik ke selangkangan. Jari-jari besarnya dengan nakal menyelinap ke pinggiran celana dalam Asmarani dan mengelus lembut disana.
7569Please respect copyright.PENANAyn7BAEWnwA
Asmarani terlihat muak dengan semua yang diterimanya, namun terlihat tidak berdaya untuk melawan. Matanya terpejam sementara dari mulutnya keluar desahan pasrah untuk yang terakhir kali, “Eeemhh… uhh… s-sudah… jangan… tolong hentikan… aku mohon!”
7569Please respect copyright.PENANANKKLRap8zZ
Namun Pram sama sekali tidak menghiraukan, dia malah merapatkan tubuh Asmarani pada bagian belakang mobil van. Yang tidak diketahui oleh Asmarani adalah, Pram ternyata pintar membangkitkan nafsunya. Sapuan-sapuan lidah pemuda itu pada putingnya perlahan namun pasti mulai membuat Asmarani gelagapan. Yang terutama terlihat adalah puting Asmarani yang sekarang tampak semakin mengeras saja.
7569Please respect copyright.PENANApwjhAvDHNc
Tangan Pram juga mulai menyelinap ke balik celana dalam Asmarani untuk mengusap-usap permukaan kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus lebat menggiurkan. Dari tempatku berdiri bisa kulihat betapa rimbun rambut keriting itu.
7569Please respect copyright.PENANAeIc8T59jeO
“Sshh… eemhh…” Asmarani mulai meracau saat jari-jari tangan Pram perlahan memasuki lubang vaginanya dan memainkan klistorisnya, sementara mulut pemuda itu tiada henti-henti mencumbu bulatan payudaranya. Mau atau tidak, diperlakukan terus seperti itu membuat Asmarani mulai terbawa nikmat.
7569Please respect copyright.PENANAAVUGzNmf99
“Hehehe… kamu mulai terangsang ya?” ejek Pram dekat telinga Asmarani.
7569Please respect copyright.PENANAI8xaNauBAF
iffa-jilbabsemok (4)
7569Please respect copyright.PENANAMytzEMvn2r
Sebelum Asmarani sempat untuk menjawab, tiba-tiba saja Pram dengan kasar menarik lepas celana dalamnya sehingga yang tersisa di tubuh Asmarani sekarang hanya baju lengan panjang dan jilbab lebar yang masih menutupi kepala dan rambutnya. Sedangkan BH-nya sudah terangkat, memperlihatkan sepasang payudara milik Asmarani yang begitu putih dan mulus.
7569Please respect copyright.PENANA3o5TCKFUth
Pram menunduk, dibentangkannya kedua paha Asmarani di depan wajahnya. Tanpa aba-aba, ia kemudian membenamkan wajah pada selangkangan Asmarani. Dengan penuh nafsu ia melahap dan menyedot-nyedot vagina Asmarani hingga menjadi begitu basah. Lidahnya dengan liar menjilati dinding vagina dan klitoris gadis itu. Sesekali Pram juga mengorek-ngorek lubang kemaluan dan anus Asmarani. Perlakuannya itu membuat tubuh Asmarani menggelinjang-gelinjang dengan diiringi oleh desahan nikmat.
7569Please respect copyright.PENANAjDYr8QxWO2
iffa-jilbabsemok (11)
7569Please respect copyright.PENANATp80LOJg6p
Tidak lama Pram melakukannya. Saat dirasa vagina sempit Asmarani sudah mulai basah, iapun berhenti. Ditariknya dua jari tangan yang sedari tadi mengorek-ngorek liang senggama dan diberikannya pada Asmarani, disuruhnya gadis itu untuk membersihkannya. Meski jijik, dengan terpaksa Asmarani melakukannya. Dijilatinya jari-jari Pram yang penuh belepotan oleh cairan cintanya.
7569Please respect copyright.PENANABmDBmcE9uz
“Nah, sekarang giliran kamu untuk merasakan kontolku!” kata Pram sambil mendorong tubuh Asmarani hingga jatuh ke lantai parkiran yang dingin. Disana, Asmarani meringkuk tanpa daya, berusaha untuk menutupi tubuhnya yang terbuka disana-sini. Sambil menyeringai, Pram mulai melepaskan celana. Dalam waktu singkat, tampaklah oleh Asmarani kemaluan Pram yang sudah menegang sedari tadi. Ukurannya lumayan besar juga, dengan dihiasi bulu-bulu keriting yang mencuat tak beraturan disana-sini.
7569Please respect copyright.PENANAkJLI6IWoM9
Pram kemudian maju ke wajah Asmarani dan menyodorkan penisnya. Asmarani tanpa perlu disuruh dua kali segera mengocok dan mengemut penis itu. Pada awalnya ia terlihat hampir muntah, namun Pram dengan gesit menahan kepala Asmarani hingga gadis itu tidak dapat melepaskan kulumannya.
7569Please respect copyright.PENANAwv9AVXETMv
iffa-jilbabsemok (5)
7569Please respect copyright.PENANAKCaoMzpkRY
“Yah gitu… hisap yang kuat, jangan cuma dimasukin mulut aja!” dengus Pram sambil terus memaju-mundurkan penisnya di mulut Asmarani.
7569Please respect copyright.PENANANlaZJY7QrT
Aku yang melihat dari jauh jadi ikut terangsang juga. Kubayangkan seandainya penisku yang sedang dihisap oleh Asmarani disana, uh betapa nikmatnya. Sambil terus menonton, kukeluarkan penisku dari sela-sela restleting dan mulai mengocoknya pelan. Aku onani!
7569Please respect copyright.PENANAXq0ciIfjtz
Selama 5 menit Asmarani mengkaraoke Pram sebelum pemuda itu mengakhirinya dengan menarik kepala Asmarani menjauh. Setelah itu dibaringkannya tubuh Asmarani di lantai dan membuka lebar-lebar kedua paha gadis itu. Pram lalu berlutut di antaranya. Asmarani terlihat memejamkan mata, tak sanggup menerima pemerkosaan atas dirinya.
7569Please respect copyright.PENANA0kqDY8uuDQ
iffa-jilbabsemok (10)
7569Please respect copyright.PENANAuJn4Ya5NVr
Sleebb…!!! Dengan lancar penis Pram meluncur masuk sampai tembus menyentuh rahim Asmarani. Aku heran juga, apa Asmarani sudah tidak perawan? Yah, sepertinya begitu. Karena meski menangis, Asmarani tidak terlihat kesakitan, ia hanya merasa dilecehkan karena sudah diperkosa oleh Pram di lahan parkir mall. Asmarani bahkan mengerang setiap kali Pram menyodokkan penisnya, ia terlihat mulai bisa menikmatinya. Perawan ataupun tidak, aku suka melihat persetubuhan ini. Bayangkan, seorang Asmarani Setiana Dewi diperkosa tepat di depan matamu. Sungguh sangat beruntung sekali bukan? Siapa tahu aku bisa mengambil manfaat dari peristiwa ini. Ah, mudah-mudahan saja.
7569Please respect copyright.PENANAupQDdZwrSC
Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan terus terjadi. Begitu membuai dan sangat nikmat. Sambil menyetubuhi, bibir Pram tak henti-henti melumat mulut dan payudara Asmarani, tangannya pun selalu meremas payudara dan pantat Asmarani yang putih mulus. Asmarani hanya pasrah saja menerima semua perlakuan itu. Bahkan saat Pram menaikkan tubuhnya ke pangkuan, ia hanya diam saja.
7569Please respect copyright.PENANAEGlEhxCJHH
Pram kembali menggerakkan tubuh Asmarani naik turun. Ia melakukan itu sambil menyusu pada payudara Asmarani yang tepat berada di depan wajahnya. Ia kulum dan hisap puting Asmarani ke dalam mulutnya seperti bayi yang sedang menetek.
7569Please respect copyright.PENANAtcJoz6Rkbg
Puas di posisi itu, Pram kemudian membalik badan Asmarani hingga sekarang menungging. Disetubuhinya Asmarani dari arah belakang sambil tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuh Asmarani yang putih mulus. Dari tempatku mengintip, harus kuakui kalau Pram sungguh-sungguh hebat. Aku yang cuma onani sambil melihat saja sudah ejakulasi, sedangkan dia yang beneran main bisa bertahan begitu lama.
7569Please respect copyright.PENANAG4rvXj5hrv
iffa-jilbabsemok (6)
7569Please respect copyright.PENANA2T2L7Hk1hm
Setelah lebih dari setengah jam, barulah Pram mulai melenguh panjang. Sodokannya terlihat semakin kencang sambil kedua payudara Asmarani diremas-remasnya brutal. Ia terus melakukannya sampai maninya menyempot dengan deras mengisi liang rahim Asmarani tak lama kemudian.
7569Please respect copyright.PENANAgvS4jF181S
Asmarani menjerit keras saat menerimanya, namun ia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Ia sudah kehabisan tenaga, jadi dibiarkannya saja mani Pram belepotan di sekujur tubuhnya.
7569Please respect copyright.PENANAai7tdT2dC4
Sebagai hidangan penutup, Pram menempelkan penisnya pada bibir Asmarani dan menyuruh gadis itu untuk membersihkannya. Asmarani tanpa bisa melawan segera menjilatinya sampai bersih. Setelah tidak ada lagi ceceran sperma yang ada disana, Pram baru mencabut penisnya dari mulut Asmarani.
7569Please respect copyright.PENANAo3nohXhtPO
“Aku sudah memenuhi keinginanmu, jadi serahkan foto-foto itu sekarang!” kata Asmarani tak sabar.
7569Please respect copyright.PENANAhh4neXvTh6
“Tenang, Sayang. Nih ambil,” jawab Pram sambil melemparkan tumpukan foto di tangannya ke muka Asmarani.
7569Please respect copyright.PENANAC58QLF9l4S
Asmarani lekas mengumpulkan dan mengamatinya. Saat tahu ada yang kurang, ia segera berteriak. “Klisenya! Mana klisenya?!” bentaknya.
7569Please respect copyright.PENANAlKRvgwspLQ
iffa-jilbabsemok (7)
7569Please respect copyright.PENANA66vFAIoKhm
“Jangan marah-marah gitu dong, klisenya aman bersamaku. Kamu bisa mengambilnya besok pagi di rumahku.” kata Pram sambil memutar tubuhnya, bersiap meninggalkan Asmarani yang masih terpuruk kelelahan.
7569Please respect copyright.PENANAFGvD0yYMGm
Tidak terima dengan kelakuan laki-laki itu, Asmarani pun lekas bangkit dan memburunya, ia mengejar Pram. Namun baru satu langkah, Pram tiba-tiba berbalik dan Jreb! Ia menghujamkan pisau tepat ke dada Asmarani. Gadis itupun langsung roboh tanpa sempat berteriak.
7569Please respect copyright.PENANAKisOw0Ruwk
Aku yang panik, tanpa pikir panjang segera menghambur keluar. Sementara Pram berlari menjauh, kutarik pisau yang menancap di dada Asmarani dengan tanganku. Memang aku sempat terpesona oleh tubuh mulus Asmarani yang masih terbuka disana-sini, namun melihatnya yang sekarat menyabung nyawa, lekas kusingkirkan jauh-jauh pikiran mesum itu.
7569Please respect copyright.PENANABmKScA7i5E
Aku sudah akan menelepon polisi saat tiba-tiba suara Pram mengejutkanku dari arah belakang. “Hei, Bung… jangan suka mencampuri urusan orang!”
7569Please respect copyright.PENANABNgOHlTI28
Belum sempat aku berkata apa-apa, apalagi berbalik untuk menghadapinya, kurasakan sebuah benda tumpul menghantam tengkorak kepalaku.
7569Please respect copyright.PENANAbh8vhKe0KX
iffa-jilbabsemok (8)
7569Please respect copyright.PENANAdt4Wz9yAke
Bletak!
7569Please respect copyright.PENANAsw4jC6tqLG
***
7569Please respect copyright.PENANAjCVz9EIDPr
Aku terbujur kaku di satu ruangan lembab dan gelap. Tanganku terikat ke belakang kursi. Tak lama kemudian, lampu di atas meja depanku menyala. Redup. Pintu di belakangku terbuka, dan masuklah seorang lelaki tegap berseragam polisi. Dia duduk di depanku dan menyodorkan map yang dibawanya. Di situ tertulis bahwa aku tersangka utama pemerkosaan dan pembunuhan seorang artis dengan bukti berupa sidik jari pada pisau yang dijadikan senjata, serta saksi yang melihat. Aku tercenung, setengah shock membaca isi map itu.
7569Please respect copyright.PENANAMfKDWeD5Xg
“Pak, saya justru hendak menolong gadis itu. Saya hendak membawanya ke rumah sakit. Tapi…”
7569Please respect copyright.PENANA0BWiaKnnv4
“Tidak ada tapi-tapi. Sidik jari jelas, saksi juga jelas melihat Saudara melakukan pembunuhan itu. Saudara tak bisa mengelak!”
“Tidak, Pak. Demi Tuhaaan!”
7569Please respect copyright.PENANAFeMHUqWU19
“Jangan bawa-bawa nama Tuhan! Saudara itu seorang kriminil. Tak pantas!” bentak
7569Please respect copyright.PENANAUkexV7Il9h
polisi itu. Ia lalu membuka pintu dan setengah berteriak pada polisi yang lain.
“Jon, saksi bisa dipersilahkan pulang.”
7569Please respect copyright.PENANA7LXcKDWziD
“Baik, Pak!”
7569Please respect copyright.PENANAbS0pQo5Zpg
Tiba-tiba mataku menatap sosok yang tak asing. Pemuda itu. Pram!
7569Please respect copyright.PENANAEWixkehmKG
iffa-jilbabsemok (9)
7569Please respect copyright.PENANA1ZDa7heoOE
“Pak, pemuda itu pelakunya, bukan saya! Saya dijebak!”\
7569Please respect copyright.PENANAfeAat1LCw3
“Ah, diam kamu! Berisik!” bentak polisi itu lagi sambil mendekatiku. Satu tamparan keras melayang ke wajah. Sebelum kesadaranku hilang lagi, sempat kutangkap senyuman di wajah Pram.
ns18.216.229.106da2