x
"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2WBfOnw1m
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkofFLAWb13
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJz53NeZYW
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcml6Muf9B
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLs5beWxnF
"Kenapa memangnya Daniar?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtkYDobgUU
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutdqJJME4U
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡml9o4yCNpM
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJ9s3mx1Wl
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRYKFoBMbNR
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYFFS1ywTG
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHylwN1bjWt
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡToly8T5hhL
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAiA4EwRmt
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgc7rDyBSFB
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQTcMieDJb
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUYXnEbmQZ
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8bXMZBsTLE
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuo8kpv4PVI
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGRwqjQb9l
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCd5RpT6SJU
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCxNAVN5kK
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpT0kLpGJT
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZU5UNu6KA
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOy4lhRkew
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwwReooihJ
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHLRrFxELj
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3YMJ97xvw
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ84StdCJpT
Deg.. Deg.. Deg..
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGxFFH6SYp
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6Nlmircp0
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaXbu2nbzQ
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlmrCDYVIP
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDkGJQjLIJ
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqodGCvYIGR
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5WcprUT1r
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhgiddrW9k
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lARKW6pPA
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJsis1JIB5T
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PMw6cGpEw
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9tg8ac79R
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ979wRClPt7
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHgfcXC2ep
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGh3kY8T7H
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxr2ZMmt7b
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqh156h6ZP
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgHyXeBrW5
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZZZBZCAdR
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwOPwBFovK
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4J7fQy3X6o
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3fHTDrLUQ
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0T9IXBBgJj
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfL4PfjOE3
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0WosQHMAz
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn45N2WWOJg
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uUZ5kTgwS
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLiu3Rewtjg
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyLXVUAXYm
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3fVV68scW
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGISFFIbNPZ
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7lRKjltR2I
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwm1KCSTg5n
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBe575BsV1
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbTEWrnBOg
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHYNiJyOIF
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4I2nA14y7
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8RwymsJhM
"Baik nyonya besar."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOsd8YqTQ3
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QzveITwjb
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
374Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINWht9owYp
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns18.117.237.187da2
