x
"Permisi maaf tuan, saya ingin melaporkan sesuatu mengenai nyonya Nurma." kata Rendi yang akan memberikan kabar pada tuan Arjun.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMnSNqTJ8N
"Nurma, istri saya, ada apa dengan Nurma, cepat katakan Rendi?" tanya tuan Arjun.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGa6VkRg2q5
"Kata salah satu pelayan nyonya Nurma, nyonya Nurma sudah dari semalam tidak ada di paviliunnya." jawab Rendi.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhfBqCGR6k
"Apa..!!" tuan Arjun terkejut saat mendengar jawaban dari ajudan setianya itu.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1i4NFRFQS7
"Mbak Nurma hilang.." Dinda juga ikut terkejut.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypPUdW4OYk
"Nurma hilang.., bagaimana bisa kan kemarin masih duduk untuk berkumpul bersama dengan kita tuan." Nike dan Nurul juga ikut terkejut setelah menghentikan memakan sarapan paginya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnGm37goQA
"Sayang."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM8L5U8qfhD
"Iya om."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYz2oE2p1HA
"Kamu tunggu di sini ya, Rendi ikut saya ke paviliun Nurma sekarang." pinta tuan Arjun.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGizeS1J8t
"Laksanakan tuan Arjun." kata Rendi patuh.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjx70632x3
Tuan Arjun Saputra bersama dengan ajudan setianya pergi ke paviliun Nurma setelah berpamitan dengan Dinda.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAo6Ni3oAc0
Ketika sampai di paviliun Nurma, Rendi melihat salah satu pelayan Nurma sudah tewas gantung diri, Dinda yang mendengar berita itu dari pelayan pribadinya, membuat Dinda ketakutan. Karena dia adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia hubungan terlarang antara Nurma dan salah satu pengawal di kediaman tuan Arjun selain pelayan yang tewas gantung diri.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCm38MfAx0A
Tok.. Tok.. Tok.. Suara pintu paviliun Nurma di ketuk oleh Rendi.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkm0Ri4IMRC
"Kenapa belum di buka juga pintunya, Rendi coba dobrak pintunya." pinta tuan Arjun.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy83lcqtpWZ
"Laksanakan tuan." kata Rendi patuh.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvwKNiQ1j2
Brakkk.. Pintu kamar Nurma di dobrak oleh Rendi.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfK7DV4dGoy
"Astagfirullah, tuan lihat.." Rendi terkejut melihat salah satu pelayan Nurma gantung diri.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AJyMRDPOy
"Dia tewas, kenapa dia bunuh diri, apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku?" tanya tuan Arjun heran.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgC5oESAbr
"Maaf tuan, sepertinya bukan karena bunuh diri tuan, sepertinya pelayan nyonya Nurma di bunuh oleh seseorang, tuan." jawab Rendi.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZeOhrdZFV
"Dibunuh, mengapa dia di bunuh dan apa ada motif dari pembunuhan pelayan ini?, Rendi kamu selidiki kasus ini dan minta anak buahmu turunkan dia."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88oFS7667d
"Baik laksanakan tuan."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKermnoxQc8
"Apa..!! Yang benar kamu Daniar, pelayan mbak Nurma dibunuh dengan cara di gantung?" tanya Dinda memastikan.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tJfauLOr0
"Iya benar Dinda." jawab Daniar.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStz4ZU9AvY
"Apakah habis ini aku yang akan bernasib sama dengan pelayan mbak Nurma." kata Dinda di dalam hati panik dan juga ketakutan.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DJu2T2PIP
"Kamu kenapa Dinda?" tanya Daniar.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVLh1v2hSP
"Aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Dinda juga.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XOgy3gElE
"Tentu saja boleh Dinda." jawab Daniar lagi.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7BQbX32Nt
"Oke, kamu itu kan sudah lama ya Daniar kerja di sini, apakah kamu mengetahui nama pengawal dengan nama panggilan win?"
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfmGHU6Z0Q
"Nama panggilan itu win di sini banyak Dinda, ada Erwin, Edwin dan Darwin, memangnya kenapa Dinda?"
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KlO7fZs5e
"Tidak aku hanya bertanya saja Daniar."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CoPbP0AV5
Tanpa Daniar dan Dinda sadar bahwa dari tadi ada yang memata-matai mereka berdua di paviliun Dinda.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrWPlGzsok
Ya siapa lagi seseorang yang di maksud oleh Dinda, kemudian dia pun pergi dari paviliun Dinda dan mentargetkan Dinda lah yang akan jadi korban selanjutnya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEjVVk6Gl1
"Kita tunggu tanggal mainnya nyonya." kata seseorang yang baru saja memata-matai Dinda di paviliunnya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡos5YCFmhcb
"Siapa di sana?" tanya Daniar ketika melihat ke arah jendela kamar Dinda.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDO82e1PclP
"Siapa, siapa Daniar?" tanya Dinda panik.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHINwEc6bG
"Tidak tau Din, tadi aku melihat ada seseorang di balik jendela kamarmu." jawab Daniar.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzI3yGlknD5
"Apakah yang di maksud Daniar adalah dia?" tanya Dinda di dalam hati.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLo973OZobm
"Ya sudah ini Din baju yang kamu minta tadi, Din.. Din.. Dinda.." kata Daniar mencoba menyadarkan Dinda dari lamunannya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3uw3BInENP
"Ha.. Iya, apa Daniar, tadi kamu bilang apa?" tanya Dinda yang tersadar dari lamunannya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSoo4rjSBF
"Ini bajunya Dinda." jawab Daniar.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73GsXuc3fu
"Oh okay, aku mandi ya bye.."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFBIWBvexM
Sementara di tempat yang berbeda seorang laki-laki yang dimaksud oleh Dinda sedang mengatur rencana untuk mengancam Dinda agar tidak buka mulut membocorkan rahasianya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCAsqIAijp
"Aku harus membuat rencana agar bisa mengancamnya, ya saya tau caranya." kata seseorang di kamarnya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdPVurT3IO
Tuan Arjun pun mendapatkan kabar dari Rendi, Nurma meninggal dunia karena meminum obat penggugur kandungan yang ternyata di berikan oleh kekasih gelapnya itu.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdIW4zgklQ
Mengetahui hal tersebut membuat tuan Arjun marah besar sekaligus kecewa dengan Nurma. Dinda pun telah siap untuk menemui suaminya (tuan Arjun). Namun Daniar menghalanginya untuk menganggu suaminya, Daniar juga menjelaskan semua yang terjadi pada Dinda apa yang sebenarnya terjadi.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1T6RkmjJa
Dinda pun mengurungkan niatnya itu untuk menemui suaminya dan dia juga berniat untuk berjalan-jalan saja di kediaman.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZyztyThh3
Pada malam harinya tiba-tiba saja mati lampu di kediaman yang sebenarnya itu adalah ulah dari seseorang yang menyabotase listrik di kediaman itu. Tuan Arjun sebenarnya mengetahui bahwa kediamannya ada yang menyabotase nya, tapi dia lebih memilih untuk menyelidikinya terlebih dahulu sebelum bertindak.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7igdCEO7Xj
Sampai pada akhirnya Dinda benar-benar diancam oleh seseorang itu.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUW32WPDAB6
"Ha.. Kok, loh kok mati lampu kan padahal di sini itu tidak sedang turun hujan ya, atau ada perbaikan listrik yang konslet di kediaman ini, eh atau jangan-jangan si om lupa bayar listrik lagi makannya listriknya mati, ah tapi mana mungkin kan om kaya raya buktinya bisa membangun kediaman ini juga mempunyai istri empat, sudah lah saya pergi tidur lagi." keluh Dinda saat di kediaman tuan Arjun mati lampu.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9jTkyELYg
"Ya sudah ku duga kau datang dan menyabotase listrik di kediaman ini, siapa lagi yang kali ini kau incar?" tanya tuan Arjun.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgI9JdczzE0
Drap.. Drap.. Drap.. Suara kaki melangkah masuk ke dalam kamar Dinda.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumtbuKpkWn
"Sepertinya ada yang masuk ke kamar ini, Daniar kau kah itu?" tanya Dinda.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1aClhoNvb
"Bukan.." jawab seseorang yang tidak di kenal oleh Dinda.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHp3i0qrxl
"S-siapa kau?"
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSBuLziDgs
"Aku malaikat pencabut nyawa."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1kSzHiwz7
"Apa..!!" Dinda terkejut saat mendengar jawaban dari seseorang itu.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjAZt01cS5
"Stttss.. Pelan kan suaramu atau.." seseorang itu mulai mengancam Dinda.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09yIz7yd20
"Atau apa?"
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCTKrRXMZB
"Pisau ini akan menancap di tubuh mengerti?"
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJaLeQt9V1X
Dinda mulai ketakutan saat pisau itu menyentuh wajahnya. Ya dia adalah Darwin, seorang pengawal yang menjadi kekasih gelap Nurma.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBD2kryD4c
"Jauhkan benda itu dariku."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQzwlcpRrX
"Boleh saja, asal.."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE51XdFVq7P
"Asal apa.. Apa yang kau inginkan dariku?"
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZ2Bi6Kr8e
"Aku ingin agar kau tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun termasuk suamimu itu.."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzO37HfBDQ
“Berkata apa-apa, maksudmu?”
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPYIfMBRIs
"Alah kau ini jangan sok polos deh.."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SU10k57eA
"Ya memang aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0huQ3FcHIr
“Kau ingat Nurma dan pelayannya?”
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGviaXZ5a05
"Iya, jangan-jangan kau.."
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VSZVDhy5i
Darwin pun akhirnya membekap mulut Dinda dan membawanya pergi dari ruangan. Sementara itu di paviliun tuan Arjun mengingat kalau Dinda sangat takut dengan kegelapan, akhirnya tuan Arjun keluar dari paviliunnya untuk memeriksa Dinda di paviliunnya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02RGnHCk0w
Dan rencana Darwin pun gagal membawa Dinda. Karena tuan Arjun yang tiba-tiba datang ke paviliunnya.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZEC1kd0O7
"Sialan orang itu datang segala lagi ke sini, eh dengar ya nyonya tutup mulutmu itu, jangan pernah membuka atau mengungkap rahasia itu atau jika tidak kau akan bernasib sama seperti madu mu itu juga dengan pelayan madu mu itu." seseorang itu pergi meninggalkan Dinda di depan paviliunnya dengan keadaan masih terikat dan mulut di lakban.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSEQnB32Zx
"Em.. Hem.." Dinda mencoba meminta bantuan.
260Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoyalJ8fTX
Tuan Arjun tiba di paviliun Dinda saat lampu di kediamannya sudah menyala, melihat Dinda dalam keadaan terikat dan mulut di lakban segera berhamburan dan mendekati istri kecilnya itu.
ns52.14.14.242da2
