PART 1285Please respect copyright.PENANAJ92pUyN3W2
Saat Semesta Menjawab....285Please respect copyright.PENANACCptgaEFDm
Malam itu, disebutnya “Malam Cakra”. Cakra berarti pusaran, atau pusat kehidupan. Disebut cakra karena malam ini semua berkumpul di pusat. Pusat lapangan bumi perkemahan. Melingkar dalam balutan hangatnya api unggun yang meliuk menjulang ke atas, seakan langit ingin diraihnya. Malam yang selalu ditunggu sebagai malam terakhir di penghujung dalam sebuah perkemahan, apapun itu bentuk perkemahannya. Malam yang berselimut rasa, entah apapun itu jenisnya. Malam untuk meletakkan lelah dari segala hiruk pikuk setelah berhari-hari bahkan berbulan memeras penuh isi kepala. Menguras seluruh sisa daya pada raga.285Please respect copyright.PENANAZl3CsEPHtw
“Gladi Widya Trisula Cakti”. Coba sekali lagi ingat-ingat namanya. Sebuah nama untuk ajang lomba perkemahan yang paling berat. Paling dinanti karena hanya 5 tahun sekali. Seluruh SMA se Kudus berkumpul disini. Perkemahan yang digelar hanya untuk orang-orang yang tekad dan nyalinya bukan main-main. Cukup 5 tahun sekali, hanya orang beruntung yang bisa mendapatkan momentum ini.285Please respect copyright.PENANAl0G6t1OfbU
Gladi Widya Trisula Cakti, Kabupaten Kudus yang menggelar. Nama yang diambil dari mana aku pun tidak tahu asal muaranya. Sebuah perkemahan yang digelar di seluruh kabupaten. Serentak, untuk mempersiapkan siapa juaranya. Dan sang juara umum , akan bertarung di provinsi nanti. Iya, bertarung dengan para petarung se Jawa Tengah.285Please respect copyright.PENANAhVcaRlGehH
Malam itu, semuanya berkumpul. Baik peserta, pendamping atau siapapun yang terlibat dalam ajang ini. Membentuk lingkaran yang besar. Hiruk pikuk menata barisan dengan sampingnya kanan kiri. Digeser lagi, maju lagi, mundur lagi.285Please respect copyright.PENANAuYD706ON3z
“Upacara Api Unggun segera dimulai” terdengar suara MC mengingatkan.285Please respect copyright.PENANAsdmpVeJpiN
Semuanya hening. Aku di barisan para petugas. Membawa naskah Sekapur Sirih Api Unggun yang akan ku baca nanti. Di sebelahku persis berdiri pendampingku, Bu Karomah. Mata yang teduh, penuh wibawa seorang Ibu itu mendekatkan kepalanya ke arahku. “Nduk, baca do'a dulu biar lancar nggih”. Pesan beliau membisik di telinga. Kepalaku mendekat sambil menghela nafas, ku balas tersenyum sambil mengangguk. Kemudian kembali kami menatap ke arah depan.285Please respect copyright.PENANArdTN73gegh
Di depan, aku mengamati semua peserta. Aku pahami wajah semua yang berseragam coklat itu dengan lamat-lamat. Ku lihat sorot mata semuanya tajam memperhatikan api. Ku tangkap rautnya, raut yang menggambarkan kelelahan. Wajah yang sudah bermandi keringat dan tanah berhari-hari. Wajah yang sudah tidak ku temui lagi hingar bingarnya membara bak semangat saat pertama kali injakkan kaki di tempat ini.285Please respect copyright.PENANAMwEX8SO1VF
Ku tarik napas dalam-dalam. Ku tatap langit, tanpa berkabut. Banyak deretan bintang yang memancar di sana. Seakan memberi isyarat bahwa ada harapan yang telah melambai. Beberapa harapan yang telah kugantungkan lama. Tidak tau kapan kan bisa ku raih.285Please respect copyright.PENANACl6vNe4fZL
“Pembacaan Sekapur Sirih Api Unggun” suara nyaring MC itu membubarkan lamunanku.285Please respect copyright.PENANA7pYeThN4ZO
Segera ku angkat naskah yang semula ku letakan di sela lengan kiri. Ku hadapkan kertas dibalik stop map itu ke wajahku. Dengan lantang kubaca bernada mendayu “Sekapur Siri Api Unggun”285Please respect copyright.PENANAyjFH7qjbfu
Dan seketika semuanya menunduk, menggenggam hasduk merah putih yang dengan sengaja serentak diletakkan di bagian dada kiri.285Please respect copyright.PENANAJ5fkfhDGwD
Kemudian ku hadirkan hati,
“Dalam nuansa keheningan malam.285Please respect copyright.PENANAGHjaHFs2Se
Diantara lirihnya hembusan sang bayu dan kemilau cahaya bintang285Please respect copyright.PENANAPIlCpx268J
Adalah jiwa-jiwa Pandu kita.285Please respect copyright.PENANARQYFey21Pi
Yang kembali meniti detak waktu, yang telah terlampaui285Please respect copyright.PENANAQaKK7bTThg
Aku tau ini bait permulaan, tapi hatiku sudah bergetar. Tiba-tiba aku teringat betapa kerasnya perjuangan hari-hari kemarin.285Please respect copyright.PENANARdhB3SgM23
285Please respect copyright.PENANApyXuYgHsWP
Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan pada yang kuasa285Please respect copyright.PENANACaDKIMmfho
Senandung merdu ayat-ayat Tuhan, terdengar sendu285Please respect copyright.PENANAhYbJwn5Uyn
Tak terkira setiap hembusan nafas yang kita dapat,285Please respect copyright.PENANAq5eGXPDDxJ
Tak berujung setiap detak jantung yang tak henti-hentinya berpacu285Please respect copyright.PENANAViIejePqCV
melawan waktu yang kita dapat285Please respect copyright.PENANAluut8vMknj
Tak terhingga pula setiap langkah perjalanan hidup yang kita dapat 285Please respect copyright.PENANAa98uOVZTXp
Bukan hanya hati, suaraku juga mulai bergetar, hatiku mulai basah.285Please respect copyright.PENANABXKMG1r2og
285Please respect copyright.PENANArDzRJvauc0
Putra – putri Pandu Sejati ……285Please respect copyright.PENANAfzkmQpueh5
Ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu.285Please respect copyright.PENANASotVPzM5Kc
Telah memberi kita kesempatan285Please respect copyright.PENANAxvuA3Mjyx2
Menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung,285Please respect copyright.PENANAzY9FqsE9Kd
hijaunya dedaunan alam, deburan ombak, teriknya sinarnya mentari,285Please respect copyright.PENANAybCZm0LVDo
menebarkan rasa kedamaian, dengan segala keindahan dan kenikmatan,285Please respect copyright.PENANAaKEtWflG6T
yang dicipta oleh Sang Penguasa Alam….285Please respect copyright.PENANAMh6wjER4W5
Semuanya itu, akan terus kita nikmati dan rasakan285Please respect copyright.PENANAWXsBzTDZiX
Manakala jiwa Pandu kita bersahaja,285Please respect copyright.PENANAyYNcMjV8ym
Dengan segenap kekuatan yang kita punya285Please respect copyright.PENANAaY6cFTnNnW
Berdiri tegap sebagai Patriot Sejati285Please respect copyright.PENANAbkmXIVlLsU
Menjaga tanah tumpah darah, bumi Indonesia,285Please respect copyright.PENANAWP6qce41yy
Sebagai tunas-tunas muda, penerus cita-cita bangsa.285Please respect copyright.PENANAsmsuvl11ic
Wahai sahabat, Praja Muda Karana…….285Please respect copyright.PENANAJkPun3tIx5
Engkaulah insan muda harapan,285Please respect copyright.PENANAjHPH6eiuqH
Kearah mana langkah negeri ini akan kau bawa285Please respect copyright.PENANAhT5NfNJUH0
Disana….telah menanti karyamu, dan kesanggupanmu285Please respect copyright.PENANAawR5V6odxh
Berbuat segala yang terbaik bagi bangsa dan negaramu”285Please respect copyright.PENANAgjlusoheha
Bendungan mataku yang sudah kuat-kuat ku tahan, tak kuasa akhirnya dia pecah dan menguar. Aku hanya menikmati momen itu. Sungguh tulisan yang terlalu dibuat dengan hati, hingga siapapun yang membaca dari hati, kan sampai ke hati. Dan aku terhanyut.285Please respect copyright.PENANADbnEFkZUSl
Setelah ini selesai, kembali kami tegakkan kepala dan perlahan turunkan hasduk yang semula di dada kiri. Untuk Kembali tegap. Untuk Kembali menatap ke depan.285Please respect copyright.PENANA6z04Fl6BWB
Semua rangkaian upacara api unggun itu selesai. Semua membubarkan barisan namun bukan untuk kembali ke tenda. Melainkan merapat ke depan panggung yang telah disiapkan panitia. Banyak balon dan hiasan gemilang panggung yang sengaja didekor untuk kami berhura-hura. Paling tidak, untuk membuat wajah kami tidak setegang sebelumnya.
“Ayo silahkan memposisikan diri merapat ke panggung, karena sebentar lagi kita akan menikmati Malam Sula” perintah host yang sudah di panggung sambil melambai.285Please respect copyright.PENANAn0q1TlJsox
Mereka berlari mendekat, berdesakan bak takut kehabisan tempat padahal luasnya masih setengah lapangan.
ns 108.162.216.74da2