
Ibu, Sebuah Paksaan
4176Please respect copyright.PENANAyIhzGRJeuq
4176Please respect copyright.PENANAYnKuw21iTA
Haji dudung, seorang bapak yang sangat disegani oleh lingkungan, karena hasratnya untuk mengajari ngaji anak – anak sekitar, hanya mampu pasrah. Konon, setiap orang memiliki cobaannya masing – masing. Jajang, anak semata wayangnya, yang sangat dibanggakan itu, entah kenapa tidak seperti dirinya.
4176Please respect copyright.PENANASGotQ34re1
Meski mampu ngaji, namun kelakuannya sungguh tak terpuji. Ada anak tetangga semurannya, perempuan, juga murid ngajinya, yang kelakuannya berbanding terbalik dengan putranya itu.
4176Please respect copyright.PENANARnAFxSfItW
Semakin dewasa, putranya semakin sering bertindak yang aneh, bahkan menjurus kriminal. Hingga suatu ketika, entah terinspirasi dari mana, putranya mencoba mengajak menikah sang anak perempuan tetangganya itu.
4176Please respect copyright.PENANAMw9gMkJBpn
Tentu saja ditolak. Mungkin, itulah pemicunya hingga kelakuannya semakin menjadi. Hingga tiba saatnya, rumahnya diketuk. Anaknya dijemput polisi karena suatu tindakan kriminal.
4176Please respect copyright.PENANAoLHIK5VM14
Melihat anaknya dibawa naik mobil polisi, meski ternyata polisi tersebut naiknya mobil avanza, jantung Kang Haji Dudung berdetak untuk terakhir kalinya.
4176Please respect copyright.PENANAc5yqtJo00J
***
4176Please respect copyright.PENANATKhOU7M72Y
Konon, penjara bisa, bahkan pasti, merubah seseorang. Entah jadi taubat, atau malah semakin menjadi. Meski awalnya biasa, diospek sesama penghuni, yang lebih senior, akhirnya Jajang bisa membaur.
4176Please respect copyright.PENANAKBQx1To5ch
Uniknya, Jajang dekat dengan warga binaan yang, justru dijauhi oleh sesama warga binaan lain, karena dianggap aneh dan konon, memiliki ilmu hitam, yang sebenarnya tak pernah ada yang melihat hasil ilmunya itu.
4176Please respect copyright.PENANAwfkTvD2t6t
Mungkin, sang warga binaan aneh tersebut menganggap Jajang sebagai anak yang tak pernah dimilikinya.
4176Please respect copyright.PENANAvnIFvq35LE
***
4176Please respect copyright.PENANAFvCBoxXRb1
Kutaruh barang belanjaan dari pasar ke meja dapur. Seperti biasa, mama selalu menyuruhku belanja. Kadang, ada saja barang yang salah beli. Di dapur, ternyata sedang ada adonan. Entah sial atau apa, salah satu adonan yang penuh tepung kesenggol hingga tumpah.
4176Please respect copyright.PENANAzb1zXHG3sY
Suaranya membuat mama datang ke dapur.
4176Please respect copyright.PENANAe2Tn1BwLj5
“Hati – hati sayang,” kata Mama lantas mendorongku agar menggeser dan mengambil adonan yang tumpah.
4176Please respect copyright.PENANAERhWT4loSn
“Cabainya kurang matang ini,” kata Mama sesaat setelah membongkar kresek belanjaan. Mata mama memang jeli, mungkin karena berbadan agak besar membuat matanya awas agar saat bergerak atau beraktifitas tidak menyenggol barang – barang.
4176Please respect copyright.PENANAHTvx1Vs2Cf
“Iya Mah, maaf.”
4176Please respect copyright.PENANAG4Q4tQeM1g
“Tidak apa – apa sayang,” kata mama sambil mengelus daguku yang sudah mulai ditumbuhi jenggot, walau secuil. Secuil.
4176Please respect copyright.PENANAELQdArbLTh
Aku hanya berdiri mematung sambil melihat mama membongkar isi kresek. Suara gemericik gelangnya bagaikan suara merdu yang selalu mengingatkanku kepada gerak – gerik mama. Sepintas, suara itu takkan terdengar. Kecuali kalau kita memperhatikannya.
4176Please respect copyright.PENANAoskEMOK3xe
Selesai dengan bongkar – membongkar, kami ke ruang keluarga \ ruang tv. Nampak ayah sedang baca koran. Berbanding terbalik dengan Mama, ayah orangnya langsing. Di meja, ada kotak, biasa, paket.
4176Please respect copyright.PENANAqrMRYUg3Zc
“Yah, itu paket buat Mama…???”
“Iya Mah, baru datang tadi.”
4176Please respect copyright.PENANAMtBcm9Aoqz
Mama langsung membongkarnya. Isinya seprai warna ungu.
4176Please respect copyright.PENANAiXQJS8Jbhb
“Gimana Yah, bagus kan…???”
“Iya Mah,” kata Ayah sambil menengok sebentar. Lantas kembali membaca.
“Pasangin sekarang dong Yah…” rajuk mama.
4176Please respect copyright.PENANABWfAOKTFTQ
Ayah hanya bangkit sambil menghela nafas. Diambilnya seprai baru itu.
4176Please respect copyright.PENANAs8jRBHtMrO
Paket kedua yang Mama buka ternyata berisi legging. Apa leging? Entah bagaimana menulisnya.
4176Please respect copyright.PENANATnyHpOMtUJ
Mama lantas pergi. Lantas kudengar suara dari jendela. Suara itu membuatku penasaran hingga menghapiri jendela. Kulihat, di luar di bawah jendela, ada burung merpati. Mungkin menabrak jendela lantas jatuh. Entah karena kasian atau entah karena apa, aku lantas keluar, mengambil merpati itu dan membantunya hingga bisa kembali terbang.
4176Please respect copyright.PENANAd0SWC84eN2
***
4176Please respect copyright.PENANA5kKu3Ebkgw
Hubungan Jajang dengan warga binaan penyendiri semakin akrab. Sehingga, hanya kepada Jajanglah, warga binaan itu mau bersuara, bahkan bicara dan atau ngobrol.
4176Please respect copyright.PENANAxHOIk7Xne3
Hari ini, andai kata Jajang hidup di jalur yang lurus, mungkin sekarang telah berkeluarga dan bahkan mungkin memiliki anak yang sebentar lagi akan lulus SMA. Tapi takdir telah berkata lain. Jajang malah semakin tenggelam dalam hubungannya dengan warga binaan yang dijauhi.
4176Please respect copyright.PENANALvHD9RrcD6
***
4176Please respect copyright.PENANApxMkqE9qfE
Kembali ke ruang keluarga, aku duduk di sofa. Namun, saat punggung ini menempel di sandaran sofa, mendadak tangannku bergerak tanpa kukehendaki. Tanganku atau mungkin tubuhku, seperti wayang, yang digerakan oleh dalang.
4176Please respect copyright.PENANAHBSScHzpyU
Tanganku bergerak, perlahan tetapi pasti, mengarah ke selangkanganku. Kucoba menghentikan pergerakan tangan kananku dengan menggunakan tangan kiri. Namun, ternyata tangan kiriku pun seolah lepas dari kendaliku. Tangan kiriku kembali berada di sebelah kiri, santai menjutantai. Tangan kananku kini memasuki celana pendekku.
4176Please respect copyright.PENANABTZBfYZ7DO
Kepalaku masih berada di dalam kendaliku. Aku membungkuk melihat kelakuan tangan kananku. Tangan kananku mulai mengocok kontolku.
4176Please respect copyright.PENANAo82KFn1Myt
Hentikan, pikirku mencoba agar tanganku berhenti. Namun sia – sia, kontolku mulai ngaceng membuatku panik.
4176Please respect copyright.PENANAxm99WJA0LO
Kudengar langkah kaki mama mendekat. Tangan kananku mulai terkendali. Kucabut tanganku dari dalam celana pendek.
4176Please respect copyright.PENANAKoonEXVI78
Telat, mama melihat aksi terakhirku.
4176Please respect copyright.PENANApUsADOW52d
“Ngapain kamu Nak?”
4176Please respect copyright.PENANATCXWVB6TtZ
“Gak ngapa – ngapain,” jawabku gugup.
4176Please respect copyright.PENANAmwLmTw8fWs
“Gimana?” tanya mama sambil memamerkan leging barunya.
4176Please respect copyright.PENANAyii1zAFSGk
“Bagus Mah.”
4176Please respect copyright.PENANA5TXfqUN8hB
Ayah kembali lagi. Lantas duduk di sebelah mama. Tangannya memegang lutut mama sambil memuji leging barunya.
4176Please respect copyright.PENANAE7YtXjYdlR
Terdengar kembali suara yang tadi. Sepertinya ayah dan mama mendengarnya. Mereka lantas ke jendela, kuikuti.
4176Please respect copyright.PENANAH0g4PMK3uV
Ya, diluar jendela ada lagi burung merpati yang terkapar.
4176Please respect copyright.PENANAoUDLLpCd8C
“Kok bisa nabrak?” tanya mama keheranan.
“Iya, aneh.”
4176Please respect copyright.PENANAkPfUht63NA
Namun, sesaat kemudian burung tersebut bangkit lantas kembali terbang.
4176Please respect copyright.PENANAyIqc3ogvlC
“Kok aneh. Rasanya tubuh ayah jadi berat, gak bisa gerak.”
4176Please respect copyright.PENANAvADfUkXxm2
“Sama, mama juga.”
4176Please respect copyright.PENANAb288eTQJfW
Tubuh mama, yang duduk di sofa, mendadak berdiri.
4176Please respect copyright.PENANAyDFUx6XXiL
“Tubuh mama gerak sendiri.”
4176Please respect copyright.PENANAQM1obvJ1Yg
Anehnya, pergerakan mama terlihat normal. Layaknya pergerakan biasa, tidak terlihat seperti ada yang menggerakan. Tidak terlihat kaku seperti wayang. Wajahnya. Wajah mama terlihat cemas. Mungkin, sama sepertiku tadi, kepalanya masih bisa bergerak sesuai kehendak mama.
4176Please respect copyright.PENANAMd2CPimAQt
Kami bertiga cemas, lantas menggerakkan kepala ke kanan ke kiri seolah bisa membuat semua pergerakan ini menghilang.
4176Please respect copyright.PENANARrCC4ZFyb6
Mama berhenti tepat di depanku, di depanku yang sedang duduk di sofa. Mama lantas berlutut. Tangannya menyentuh lututku. Tangan kanan mama menyentuh lutut kiriku. Tangan kiri mama menyentuh lutut kananku. Lantas kedua lututku dijauhkan atawa dilebarkan.
4176Please respect copyright.PENANAesJQ2YVZrM
“Mama gak ngerti kenapa tubuh mama gak bisa dikontrol. Mama gak bisa gerak bebas,” racau mama sambil tangannya kini bergerak meremas pahaku.
4176Please respect copyright.PENANAzwyN2sxz0e
Semetara, tanganku bergerak dengan sendirinya, kini mengelus pipi mama. Seperti elusan kepada kekasih. Usahaku untuk mencegah pergerakan tangan berbuntut sia – sia.
4176Please respect copyright.PENANAqjecq9L6CS
Untungnya kepala mama masih bisa bergerak menghindari elusan tanganku. Semoga kendali mama atas kepalanya bisa bermanfaat.
4176Please respect copyright.PENANAAqjtVkbWC8
“Tangan Yayang juga gerak sendir Mah.”
4176Please respect copyright.PENANA1g4XwMfXUo
Entah apa yang mama pikirkan namun tangannya kini mulai mengelus dan meremas kontolku. Setelah itu, tangannya meraih karet celana pendek seolah ingin melepasnya.
4176Please respect copyright.PENANAsrB4vPIpA7
“Mama gak paham kenapa bisa gini nak?” Suara mama terdengar panik saat tangannya mulai menarik celana pendekku.
4176Please respect copyright.PENANANiR5PAvVl8
Aku mencoba berontak, namun rupanya pantatku malah terangkat agar memudahkan mama melepas celana pendekku.
4176Please respect copyright.PENANANNH9xMWD8j
“Jangan Mah, hentikah!” kataku panik.
4176Please respect copyright.PENANAQteMGgdbb6
Ayah memohon agar mama menghentikan aksinya.
4176Please respect copyright.PENANAxlvI4FxmiO
“Maaf Yah, mama gak bisa menghentikan tubuh mama sendiri.” kata mama sambil tangannya melepas celana pendekku. Hingga akhirnya aku hanya tinggal bercelana dalam.
4176Please respect copyright.PENANASeRpUSdyGG
“Hentikan!” protes ayah.
4176Please respect copyright.PENANAjMYYpVaI42
Melihat dan merakasan pergerakan tangan mama, tak pelak membuatku ngaceng. Mama tentu menyadarinya karena aku hanya berbalut celana dalam saja.
4176Please respect copyright.PENANAVTAvuF5MVD
“Ya tuhan, kamu kok bisa berdiri gini sih?”
4176Please respect copyright.PENANAT9d6QTXxvK
“Maaf Mah, Yayang gak bisa ngapa – ngapain.”
4176Please respect copyright.PENANAmkCrPzMSTp
Ayah mulai memaki dan mengancam. Mama menjelaskan kalau ini bukan keinginannya. Mama lantas berdiri, melepas celana dalamnya sendiri. Mama berjalan mendekati ayah. Celana dalamnya itu dibuat agar membulat seperti bola. Mungkin ayah menyadari apa yang akan terjadi, kepalanya geleng – geleng.
4176Please respect copyright.PENANAnpklX66IJR
Namun, mendadak kepala ayah diam dan mulutnya membuka lebar. Mama lantas menyumpal mulut ayah dengan celana dalamnya sendiri. “Maaf Yah, ini bukan kehendak Mama.”
4176Please respect copyright.PENANA8oH33c2LXv
Melihat adegan ini, kengerianku semakin menjadi. Tentu ketegangan ini hanya membuatku panik dalam diam. Namun, entah kenapa, ototku seperti melemas dengan sendirinya. Tubuhku seperti merileks dengan sendirinya.
4176Please respect copyright.PENANAs8T4VjA5K2
Aku, kini merasa santai. Kontrol atas tubuhku semakin berkurang. Kini, otot dan keteganganku pun hilang tanpa kukontrol.
4176Please respect copyright.PENANAEaBKOIuwx6
Kini kulihat, setelah mulut ayah disumpal, tubuhnya terlihat rileks. Kepalanya tak lagi berontak. Mama kulihat sedikit menggeser posisi ayah hingga kini bisa melihatku dengan jelas. Mama terus bicara tidak, jangan, namun tanpa hasil yang pasti.
4176Please respect copyright.PENANAy9yY9eIlSE
Rileks yang kurasakan membuatku merasa seolah selesai mandi. Segar dan menyegarkan. Kontolku yang tegang, mulai kusadari. Kini kurasakan ingin pelampiasan meski di sisi lain masih merasa malu karena ada orang tuaku. Rasanya aku tak ingin terangsang, namun tubuhku berkata lain.
4176Please respect copyright.PENANAqR8Uc0a660
Kini mama duduk di sebelahku. Tangannya mengelus pahaku, sedang tangannya yang lain mengelus punggungku.
4176Please respect copyright.PENANAyEvb2niARc
Aku tak bisa melihat wajah mama, karena ada di sampingku. Juga, aku tak mau menatapnya. Namun, saat kulihat ayah, ekspresinya menunjukan emosi berlebih namun dengan tubuh yang terlihat rileks.
4176Please respect copyright.PENANAFGEOhnroGX
Tangan kanan mama mengelus semakin terasa. Aku mengerang.
4176Please respect copyright.PENANAMNV6nZCwww
“Ya tuhan, Nak, maafin mama. Mama gak tahu apa yang terjadi… Ya tuhan…”
4176Please respect copyright.PENANAAli6BGrTA4
Tangan mama mulai masuk ke dalam celana dalamku hingga kurasakan tangannya menyentuh kontol.
4176Please respect copyright.PENANAhTOGR9mojN
“Yayang gak ingin kayak gini Mah,” kataku mencoba membela diri. Meski mungkin kontolku berkata lain.
4176Please respect copyright.PENANAriC4g2yfWn
“Mama tahu Nak, mama juga gak mau melakukan ini. Tapi kita mesti tabah ya. Kita pasti bisa melewati ini.”
4176Please respect copyright.PENANAItjJQvnKT1
Anehnya, suara mama terdengar lain. Seperti berbisik. Seperti mendesah. Seperti tak ingin didengar oleh ayah.
4176Please respect copyright.PENANAO9qoin93Ra
Kini kurasakan pangkal kontolku seperti dilingkari oleh jempol dan telunjuk mama. Lantas kurasakan rangsangan yang sangat hebat. Aku mengerang, pelan.
4176Please respect copyright.PENANAJXxZHwGgqA
“Maafkan mama nak,” mungkin mama mengira aku mengisak, sedih, marah, menangis.
“Mama juga gak mau ngelakuin kayak gini.
“Tobat… Ampun…”
4176Please respect copyright.PENANAYaibZ6vAho
Rileksnya tubuhku membuatku bingung. Aku mencoba memikirkan hal lain tapi tetap, tak bisa melupakan elusan tangan mama.
4176Please respect copyright.PENANAkGLArvmlBY
Elusan mama mulai naik turun, pelan, di batang kontolku. “Maafin mama, nak,” suara mama terdengar sangat erotis di telingaku.
4176Please respect copyright.PENANAIYM69E0nsq
Kucoba tak melihat ke arah ayah, yang bisa melihat jelas apa yang kami lakukan. Namun saat akhirnya aku melirik, kulihat wajah penuh nafsu amarah itu hilang, digantikan dengan wajah penuh nafsu yang lain. Yang belum pernah kulihat. Menyadari ayah sedang melihat apa yang kami lakukan, menambah pikiran lain. Entah apa namanya. Kuharap semua ini segera usai dan kami kembali normal lagi.
4176Please respect copyright.PENANAm9BWvWzIBa
“Mah, yayang gak kuat lagi…”
4176Please respect copyright.PENANAgoN9PxDtxR
Meski dalam kondisi begini, masih ada sedikit pikiran untuk memperingatkan mama.
4176Please respect copyright.PENANAPgSYDLqTah
“Tahan nak, tahanlah. Jangan sampai kamu keluar gara – gara mama…”
4176Please respect copyright.PENANAcBBHSyCVTs
Akhirnya tangan mama lepas dari kontolku. Bahkan mama mulai bangkit berdiri. Akhrinya, akhir dari masa – masa penuh penderitaan, rasa malu…
4176Please respect copyright.PENANALteChLGP6a
Namun ternyata, kini mama malah berlutut di hadapanku. Mama mencoba melepas celana dalamku. Aku, sekali lagi, mengangkat pantat agar mama bisa lebih mudah melepasnya. Kontolku pun terbebas. Mama terkejut melihatnya. Tegak berdiri menantang.
4176Please respect copyright.PENANA5BzrwQyUXi
Daster mama mulai menyentuh lututku, kepalanya mulai mendekati kontolku. Kini mama bahkan tak bisa lagi menggeleng. Mungkin, sepertiku yang dilanda perasaan tanpa kehendakku sendiri, kini kusadari mama tak lagi meminta maaf, memohon agar berhenti dan sejenisnya.
4176Please respect copyright.PENANA67l8b07Ox5
Saat bibir mama menyentuh kontolku, aku mengerang. Kontolku terasa ditekan oleh bibir mama. Mama, dengan segala daya dan upaya, mencoba menggeleng. Hasilnya, kontolku mengelus pipi mama hingga mama terlihat basah oleh cairan pelumas kontolku. Aku tak tahan untuk menahan eranganku.
4176Please respect copyright.PENANAW0Zi0iv3yn
Mungkin, paksaan gaib tidak bisa membuat mama membuka mulutnya.
4176Please respect copyright.PENANAWhyyF63k1n
Kini, kepala mama menjauh. Mama meraih legging barunya. Tangan mama kembali mendekati kontol dan kembali mengocoknya dalam balutan legging. Kulihat ayah semakin serius menonton pergerakan mama.
4176Please respect copyright.PENANAfknpSxqxMH
Saat mama menatapku, kulihat tatapan yang sama seperti ayah. Tatapannya membuatku gugup, sekaligus terangsang.
4176Please respect copyright.PENANAlDeQYsSOyF
“Jangan keluar Nak, tahan ya!”
“Iya mah, yayang coba tahan.”
4176Please respect copyright.PENANAgbCzRHK5sC
Eranganku semakin keras saat spermaku menyembur membuat legging mama basah oleh pejuku. Setelah dirasa kontolku berhenti mengeluarkan peju, mama berdiri dan mendekati ayah.
4176Please respect copyright.PENANAkP8YrGlbTx
Legging itu, yang basah oleh pejuku, dilempar oleh mama hingga mendarat di bahu ayah.
4176Please respect copyright.PENANAnYArLSDgk0
“Maafkan mama, yah…” kata mama sambil terisak.
4176Please respect copyright.PENANAwZdQ2EJFRz
Mama berdiri mematung sambil melihat ayah. Kini kulihat sedikit pergerakan di tubuh mama. Kini mama menatapku. Tangannya mulai melepas daster yang dipakainya.
4176Please respect copyright.PENANAG4PbEouNSp
Hingga kini hanya berbalut bra. Ternyata branya pun dilepas.
4176Please respect copyright.PENANANXwBVgQC9p
Entah kenapa, aku tak paham. Tapi, dari payudaranya, menetes asi. Asi itu terus menetes, hingga seperti mengalir, membasahi payudara, lantas perutnya terus ke bawah.
4176Please respect copyright.PENANAhL5qEGjvdk
Tubuhku mulai bergerak melepas kaos yang kupakai dan melemparnya. Aku bergerak mendekati mama dan agak membungkuk hingga wajahku sejajar dengan payudaranya. Tangan kananku mulai memegang susu kirinya, sedikit meremas hingga asi yang menetes bertambah banyak. Mulutku akhirnya menyedot putingnya hingga asinya dapat kusedot. Tangan kananku mulai basah oleh asi mama.
4176Please respect copyright.PENANACQrfsF4pyq
Sambil menyusu, kudengar sayup – sayup erangan mama. Kurasakan tangan mama membelai rambutku. Aku menyusu terus hingga asi menuruni daguku. Bergantian kanan dan kiri tak luput dari hisapanku. Hingga akhirnya kurasakan asi mama habis.
4176Please respect copyright.PENANAoVhQCcajI0
Rasa hausku seperti terpuaskan. Kini, hasrat yang lain menuntut untuk terpuaskan juga. Ku tatap mama. Di wajahnya tak ada lagi ekpresi bingung dan atau marah. Aku berdiri, lantas mama berlutut di depan sofa. Kini, kepala dan payudaranya bersandar di sofa, sedangkan pantatnya nungging menantang.
4176Please respect copyright.PENANAwI21qPqQoB
Aku kemudian berlutut di belakang mama. Mama memegang kedua pantatnya dan melebarkannya. Kontolku lantas kugesek – gesek ke belahan memek mama. Tiba – tiba aku bergetar…
4176Please respect copyright.PENANAdJHtM8Crwy
Hasil getaran itu, membuatku tersadar akan kendaliku atas tubuh. Tanganku bisa bergerak sesuai kehendakku.
4176Please respect copyright.PENANAp332spImbB
Inilah saatnya, aku bebas dan melepaskan semua ini. Namun ternyata, nafsuku sudah kembali. Tanganku yang terbebas, kini mengelus pantat mama.
4176Please respect copyright.PENANAy2QfefLdW4
Kupajukan kontolku, kucoba mendorongnya agar masuk ke memek mama. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya kontolku masuk juga. Kupompa mama, sambil tanganku meremas pantatnya.
4176Please respect copyright.PENANAyrlqFHZ6Yy
Kini erangan mama semakin terdengar jelas. Kugerakan tangan hingga kini tanganku tak henti meremas susu mama…
4176Please respect copyright.PENANAmR0Yw350ua
Ternyata susu mama kembali mengeluarkan asi membuat tanganku basah. Tak pelak, sofa juga kebasahan. Gairahku semakin tak tertahankan. Mama akhirnya mendorongku menjauh. Kini. mama mendorongku, seolah membimbingku. Lantas tangannya menarikku menuju ke kamarnya. Ajaib, ayah mengikuti kami.
4176Please respect copyright.PENANAgLMD6WoScr
Setelah sampai di kamarnya, aku dibimbingnya hingga merebahkan diri. Kontolku tegak berdiri sementara mama memposisikan diri di atasku. Kontolku digesek – gesek oleh memeknya.
4176Please respect copyright.PENANAEm4tK1AqP7
Ayah kini berdiri di dekat kasur. Matanya tentu melihat pergerakan kami. Saat sedang menggesek memeknya, tiba – tiba kulihat mama menggetar sepertiku tadi. Seperti saat aku mulai mendapatkan kembali kontrol atas tubuhku.
4176Please respect copyright.PENANAiaHjFk0J4O
Inilah, pikirku. Saat dimana mama akan kembali sadar dan bangkit menghentikan semua ini. Tubuh mama kini diam, menghentikan gesekan memeknya.
4176Please respect copyright.PENANAPARE9mcI3m
Kini kurasakan kembali pergerakan tubuh mama. Bukan untuk bangkit berdiri tapi untuk berupaya agar kontolku dapat memasuki memeknya. Akhirnya kontolku bisa masuk seutuhnya.
4176Please respect copyright.PENANAdC3EpY7ol1
Kenikmatan ini bertambah dengan kesadaran kalau mama mungkin melakukan ini, atas kehendaknya sendiri. Pergerakan pantat mama membuatku berani untuk mengelus dan atau meremas punggung mama. Mama mengerang seiring pergerakan pantatnya yang semakin cepat.
4176Please respect copyright.PENANAx4DjfBnZZi
Hingga akhirnya kurasakan mama mengejang sambil melolong. Mungkin orgasme. Mama diam. Aku diam. Akhirnya mama bangkit seolah melepaskan diri dari pelukanku, dari tubuhku. Selesai sudah.
4176Please respect copyright.PENANAiQOQ42vapf
Ternyata mama sekarang terlentang di sebelahku. Lututnya diangkat dan dipegang oleh tangannya seolah siap sedia untuk kusetubuhi. Melihat pergerakan tubuhnya itu, aku bangkit dan menyetubuhinya.
4176Please respect copyright.PENANACr5dkHepnG
Tak ingin buang – buang waktu, sambil menyetubuhi, mulutku mendarat di susunya lantas menyedot kembali. Kurasakan ada lagi asi yang, tentu saja kusedot dengan khidmat. Pergerakan pantatku semakin cepat seiring orgasmeku yang makin dekat.
4176Please respect copyright.PENANA3Zy5hsF4in
Kusadari mama kini menatap ayah. Kesadaran itu, bahwa mama sedang menatap ayah saat sedang disetubuhi anaknya, membuatku orgasme. Saat aku mengejang, tangan mama memelukku.
4176Please respect copyright.PENANAtpTHsr4Ufz
Akhirnya aku lepas kontolku dan berbaring di sebelahnya. Kurasa, kami, mama dan aku, tahu kalau kami sedari tadi sudah kembali dapat menguasai tubuh masing – masing. Itu artinya, aku dan mama sama – sama ingin atas kemauan sendiri.
4176Please respect copyright.PENANAxYSL064EpK
“Maafin yayang Mah.”
“Tidak apa – apa nak, mama ngerti kalau ini semua di luar kuasa kita.”
4176Please respect copyright.PENANA7Dr0hAEZwv
Setelah itu, aku bangkit berdiri, meninggalkan mama dan ayah di kamarnya.
ns18.218.10.21da2