x
Darah di balas dengan darah. Tuan Arjun Saputra tidak peduli dengan ruangan meminta ampunan dari salah satu kaki tangannya. Untunglah Rendi datang tepat waktu dan melerainya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLOsp7afDj
"Maaf tuan, tuan tidak perlu mengotori tangan tuan sendiri. Biar saya yang memberikan orang yang tidak tau diri ini pelajaran."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG65BIIfcbd
"Hah.. Hah.. Aku ingin kau memberikannya hukuman paling mengerikan yang belum pernah terjadi di kediaman ku ini. Setiap tetes darah istriku harus ia bayar dengan sehari hidupnya di dunia ini."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQQrH9hHYN
Tuan Arjun berlari ke arah Dinda yang sudah sangat lemas itu. Lalu kemudian tuan Arjun Saputra meraih tubuhnya ke dalam pelukannya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpA8s4S7vS
Dinda menatap tuan tuan Arjun "Sepertinya saya belum di takdirkan untuk mati sekarang."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonPEocKSYS
Tuan Arjun Saputra menggendong Dinda menuju ke paviliun nya. Berteriak kepada pengawal yang berada di sana agar cepat memanggil dokter untuk Dinda.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwx7OEUWt53
Dinda terluka parah di bagian lengan, wajah dan telapak kaki. Dokter pun memeriksa Dinda yang berada di paviliun tuan Arjun.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRE5k6cOOuN
Sementara itu tuan Arjun pergi ke tempat dimana Rendi mengurung pria yang membuat istri kecilnya terluka.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvySV4J7C1V
Dengan amarah yang menggebu tuan Arjun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Darwin. Dengan tegas tuan Arjun akan menanyakan perihal apa yang Darwin lakukan di kediamannya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEeVnPm847
"Apa kau tau siapa yang telah kau lukai itu?" tanya tuan Arjun.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5C7lhYjJf
Dengan wajah babak belur, Darwin mendongakkan wajahnya "Dia istrimu kan?"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDO2REIfsF
"Bersikaplah sopan brengsek." Rendi memperingatkan.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIiLIqhaQ7
"Sudahlah, sekarang aku sedang tidak ingin marah."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahKFW1UwFb
Tuan Arjun berjalan menghampiri Darwin dengan menyeret kursinya. Jarak tuan Arjun dan Darwin hanya sejengkal sekarang. Darwin yang tubuhnya terikat tentu tidak bisa berbuat apapun sekarang.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNTirsmaGB
Tuan Arjun pun menjambak rambut Darwin "Kau harus tau, yang kau lukai, yang kau sakiti itu bukan hanya sekedar istriku. Dia adalah kesayanganku."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNX2HGGtip
Darwin sedikit terperanjat mendengar itu, dia memang salah tidak mencari tau terlebih dahulu hubungan Dinda dan tuan Arjun. Darwin mengira status Dinda sama seperti istrinya yang lain. Menjadi istri hanya untuk di jadikan pajangan saja.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1J38SeuU8
Giginya bergelutuk bergetar hebat, Darwin benar-benar takut sekarang. Dia telah melakukan kesalahan fatal dengan melukai Dinda.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHiXTUQbaU4
Tuan Arjun menunjukkan pisau lipat yang ia bawa "Kau tau pisau ini? Tentunya kau merasa tidak asing bukan?"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHszaJIvuK
Darwin menatap pisau itu dengan sayu. Tidak berani mengatakan sepatah kata pun untuk membela dirinya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWgZPa0V02
Sreeeetttt.. Tuan Arjun menggoreskan pisau itu di lengan Darwin.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEq5PQ97Cf
"Aaaaargggghhhh.." Darwin kesakitan.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvZJvgYgFe
"Kenapa? Bukankah Dinda juga mendapatkan hal yang sama dengan pisau mu ini. Lihat, bahkan bercak darahnya masih tertinggal di sana. Dan sepertinya aku harus memberimu penghargaan karena pandai memilih pisau yang sangat tajam ini. Jangan takut, ini tidak akan lama. Aku akan melakukannya dengan cepat." bisik tuan Arjun di telinga Darwin.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmVbvEwO9A
"Ampun tuan."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Kkg3KpWO7
"Ampun kau bilang, apa kau memberi ampun saat Dinda memohon ampun padamu. Kau kira aku tidak bisa berbuat kejam padamu? Bahkan aku bisa saja memenggal kepalamu dan memajangnya di alun-alun kota. Beraninya kau menyentuh kekasihku, belahan jiwaku, wanita ku."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoFFXGXGYo
Plaaaakkk.. Plaaaakkk.. Plaaaakkk..
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkMvJp1nXzx
"Itu balasannya karena kau pernah sekali menampar nya, bahkan gambar tanganmu itu membuat wajah cantiknya hilang sesaat. Begini saja, kau katakan apa saja yang kau perbuat pada Dinda. Lalu aku akan melakukan hal yang sama padamu."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dGN1FEdyZ
"Sa-saya.." Darwin gugup.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNvL0AjwQX
"Ohoo.. Tidak perlu terburu-buru. Karena aku sudah tau semuanya. Bahkan tetang kau yang main belakang dengan salah satu istrinya."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhfLrkONzq
Tuan Arjun Saputra menyeringai menampakkan wajah psikopat nya. Mimik wajah yang teramat menakutkan membuat Darwin pasrah dengan nyawanya. Kesalahannya telah terbongkar habis. Dan sudah tentu dia tidak akan bisa lepas dari jeratan pembalasan tuannya itu.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDK99Ltwh18
"Aaaaargggghhhh.." Ruangan dan jeritan terdengar memekakan telinga yang mendengarnya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEF98smDBT
Pintu tertutup menandakan penyiksaan tuan Arjun akan segera di mulai. Entah apa yang sedang tuan Arjun pada pengawal penghianat itu. Hanya Rendi yang tau apa yang di lakukan oleh tuannya, karena dia satu-satunya yang tetap tinggal di sana untuk menemani tuan Arjun mengeksekusinya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUKIeIO1Cpw
Beberapa hari terakhir setelah kejadian mengerikan itu. Dinda ada di bawah pengawasan penuh suaminya (tuan Arjun Saputra). Dia sama sekali tidak boleh lepas dari pandangan tuan Arjun. Tuan Arjun berdalih ia bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang menimpa padanya, bahkan ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu melindungi Dinda ketika ia berada dalam situasi bahaya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEZTq6XtLR
Seharian Dinda duduk di atas kasur. Dia sudah bosan terkurung di dalam kamar.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNAarzFxZs
Dinda pun memilih untuk pindah duduknya ke balkon kamarnya ketika Dunia datang dengan nafas terengah-engah.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVf3fiINIKw
"Kau kenapa? Seperti di kejar-kejar setan saja. Ini masih sore loh Daniar."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXmXUezpmW
"I-itu.. Hah aku punya berita hah."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KEj4eQEP8
"Sudah minum dulu ini." Dinda memberikan segelas air pada Daniar.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7dLuopA0P
"Cepat kita harus cepat." Daniar menarik lengan Dinda ketika ia selesai dengan air minumnya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvlFobRPH3
"Cepat kemana?"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiY5fzrcszZ
"Ke gedung utama. Ayolah.."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdAxP7hIA6
"Memangnya ada apa di sana? Aku malas kesana."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHh1myW8qAm
"Dinda, ini semua demi dirimu juga."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxA9kwkke2
"Ha.. Demi aku? Memangnya ada apa sih?"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Ykxj8cNV3
"Tuan Arjun Saputra membawa istri barunya."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eujUubpBP
"Apa!!"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcRFGEc6iN
Deg, jantung Dinda berdetak seolah berhenti ketika mendengarnya. Benar-benar berita buruk untuknya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTgZfci1gs
"Bagaimana bisa? Dia?!" Dinda begitu kesal dengan fakta itu. Berjalan secepat mungkin ke gedung utama untuk melihat hal yang baru saja Daniar sampaikan padanya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRFly1KOer
Dinda datang terlambat, semua sudah duduk dengan elegan bersama dengan wanita asing yang baru saja ia lihat.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpszZ6dn2B
"Dinda, kemarilah." pinta Nike.
rgl
---
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuqUN2m6Ee
Enggan memang, tapi Dinda begitu penasaran dengan wanita asing itu.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEZWdmMmPZ
Kali ini Dinda duduk di sebelah tuan Arjun dan Nurul duduk di sebelah Nike.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZaLQ0CBKx
Berhadapan dengan madu barunya, Dinda merasa risi. Bahkan belum genap 40 hari Nurma meninggal. Bisa-bisanya tuan Arjun Saputra membawa wanita lain masuk? Dinda menatap sinis istri baru tuan Arjun Saputra.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0o5MPu8LB
"Hai Dinda, aku Bella." sapa wanita itu pada Dinda.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcqdmuKJTz
Dinda hanya tersenyum kecil dan tidak membalas salam. Buru-buru pergi dengan dalih jika kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXcZxzopqc
"Aaaaargggghhhhtttt.." Dinda menendang pintu kamarnya dengan keras.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkMsfNLJFl
"Dinda jangan begitu." Daniar menasihati Dinda.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrS1nLiMWk
"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini? Apakah istri tiga saja tidak cukup?"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0qaJuujsL
"Sudahlah Dinda, kau harus ingat kondisimu. Jangan terpancing emosi."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEaugZlCwz
"Tapi kenapa? Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Siapa wanita itu?"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCN1lDPM4lm
Daniar bungkam dengan pertanyaan dari Dinda. Seolah mengetahui sesuatu dan enggan membaginya dengan Dinda.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxFxnjPPtK
"Kau pasti tau siapa wanita itu bukan?"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZm63HCSU0
"Jawab Daniar!!"
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtqc4F3YXm
"Wanita itu.." Daniar gugup.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzGlYgNifl
"Siapa wanita itu?" tanya Dinda yang begitu penasaran.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWW1VSbJFgW
"Katanya dia adalah mantan pertunangannya tuan Arjun Saputra."
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcmKkXyCxo
"Apa!!" Dinda jatuh lemas tersungkur ke lantai.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMixnY8OIOH
Dinda merasakan patah hati ketika mengetahui wanita yang baru saja di nikahi oleh suami juga wanita yang kini menjadi madu barunya ternyata adalah mantan suami suaminya atau masa lalu suaminya.
282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIn4IfBld2
Dinda menjadi pendiam akhir-akhir ini karena moodnya sedang buruk. Dia memilih hanya menghabiskan waktunya di atas kasur dengan bermalas-malasan seharian.
ns3.14.83.146da2
