Rina duduk di pematang sawah yang kering akibat kemarau berkepanjangan. Di depannya terlihat ibunya yang sedang kencing tanpa malu dan atau mencoba menutupi kegiatannya. Mau tak mau, Rina melihat urin yang keluar dari selangkangan mamanya. Teriknya matahari membakar wajah dan atau kulit Rina. Juga membuat tenggorokan Rina kering.
11464Please respect copyright.PENANAqsE5AvHB4m
Selain ibunya, Rina juga sering melihat tante dan bahkan kakaknya kencing di hadapannya. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
11464Please respect copyright.PENANAMijXPHN6nk
Kini Rina telah memiliki anak bernama Erna. Seorang siswi menengah pertama yang sudah mulai mens sedari dasar. Detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti.
11464Please respect copyright.PENANAk0fLgdSDRy
Rina memilah isi keranjang pakaian kotor putrinya lantas mengeluarkan cd kotor putrinya. Rina hirup aromanya. Terlihat secuil bercak kekuningan yang lantas Rina jilat dan hisap meski tidak mengeluarkan tetesan.
11464Please respect copyright.PENANAhvfooBgOVU
Setelah dirasa puas, Rina mengambil cd putrinya lantas ke kamarnya dan mengunci pintu. Setelah terkunci Rina langsung merebahkan diri di lantai tanpa pusing – pusing ke kasurnya. Rina kembali menikmati cd putrinya itu.
11464Please respect copyright.PENANA07YyU4S1Pc
“Kenapa bersih amat sih membersihkan memeknya?” batin Rina sambil menghirup aromanya.
11464Please respect copyright.PENANAJyfbPuW3O4
Saat tangan kiri memegang cd putrinya, tangan kanan Rina langsung menyusup ke dalam cdnya sendiri lantas mengelus – elus klentitnya sendiri. Elusan tangan di kelentitnya membuat Rina cepat keluar. Aneh, padahal saat bercinta dengan suaminya, Rina tak pernah keluar secepat ini.
11464Please respect copyright.PENANAP0KRv5ZaAZ
Meski telah keluar, namun Rina merasa belum puas seutuhnya. Dengan enggan, Rina kembalikan cd putrinya ke keranjang sebelumnya. Saat di kamar putrinya, Rina melihat wadah tissue yang kosong. Rina lantas ke warung dengan maksud membeli tissue.
11464Please respect copyright.PENANA9R7wFvjv8H
Baru saja melangkah dengan pasti keluar pintu rumah, Rina dikejutkan oleh seorang kakek yang memegang tongkat di tangan kiri sedang tangan kanan dalam posisi meminta.
11464Please respect copyright.PENANA7ttKGILSfU
Rina tidak merasa iba, namun tangannya tetap memberi recehan.
11464Please respect copyright.PENANAzdQNCFoeaU
“Terimakasih bu, semoga rezekinya semakin banyak dan segala maksud dan tujuan tercapai.”
11464Please respect copyright.PENANAKtTpkxsBej
“Iya, sama – sama kek.”
11464Please respect copyright.PENANA4Fb7IoHDfL
Di perjalanan, tiba – tiba Rina merasa mendapat wangsit yang mengatakan agar Rina membeli Tisu yang banyak.
11464Please respect copyright.PENANALdibVve8wV
“Wah, jangan – jangan ini efek sedekah kali?” batin Rina.
11464Please respect copyright.PENANAvr1Vcrh6Rx
DI rumah, tisu yang banyak itu Rina ambil satu bungkus lantas ditaruh di kamar putrinya. Sisanya Rina ambil dan diremas hingga membentuk bola. Bola – bola tisu itu lantas disumpal ke jalur pembuangan di kamar mandi.
11464Please respect copyright.PENANAvpxFkzI7fV
+-+
11464Please respect copyright.PENANAcTaJtlMcHv
Setelah selesai menyumpal, Rina sabar menanti kepulangan putrinya.
11464Please respect copyright.PENANASRRAe1bHcZ
“Assalamualaikum.”
11464Please respect copyright.PENANATasNRo7AkY
“Waalaikumsalam. Ayo makan dulu, udah mama siapin perkedel buat kamu.”
11464Please respect copyright.PENANA41u0HPUclz
“Asik. Wah, ini ada kelapa muda siapa nih mah?”
11464Please respect copyright.PENANAsPf7lrAKWD
“Siapa yah? Siapa lagi kalau bukan buat kamu.”
11464Please respect copyright.PENANApH7tnt88F1
Erna makan dengan lahap, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu. Dulu Rina suka menyuruhnya untuk langsung ganti pakaian, namun Erna jarang menurut. Akhirnya Rina biarkan saja.
11464Please respect copyright.PENANA2OWg2Y9A6D
“Gimana sekolahnya sayang?”
11464Please respect copyright.PENANAvvXKWeyWEr
“Gak gimana – gimana mah. Ini beli di mana sih mah, air kelapanya banyak bener. Dagingnya malah sedikit.”
11464Please respect copyright.PENANAbrjLeNQgPl
“Tadi ada yang lewat. Tumben kamu sudah pulang jam segini.”
11464Please respect copyright.PENANAbnkU25erd8
11464Please respect copyright.PENANA46ghaOa2By
“Yah mama, pulang jam segini dibilang tumben. Giliran telat setengah jam aja dimarahi.”
11464Please respect copyright.PENANAnZioiLwwcu
“Namanya juga orangtua. Wajar kalau cemas. Apalagi zaman sekarang.”
11464Please respect copyright.PENANAdl7jf77IkT
“Emang kenapa kalau zaman sekarang mah?”
11464Please respect copyright.PENANAnYM4w33qec
“Mama takut kamu dibawa temen terus diapa – apain.”
11464Please respect copyright.PENANAV31M7gt47R
“Diapa – apain bagaimana?”
11464Please respect copyright.PENANAO9aKTQvZ9x
“Mama takut kamu diculik sayang.”
11464Please respect copyright.PENANAxY5sqzd7Rd
“Mama mah gitu aja ngomongnya. Bukannya ngomong yang baik – baik. Ya udah, biar gak ada yang nyulik, ntar – ntar pulangnya minta dianterin temen deh.”
11464Please respect copyright.PENANAQNTzGQSpZU
“Temen siapa? Pacar? Kamu belum boleh pacaran, masih kecil.”
11464Please respect copyright.PENANAkNatP6F9to
“Emang kenapa mah? Temen aja udah banyak yang pacaran.”
11464Please respect copyright.PENANApczne5wvjE
“Pokoknya gak boleh.”
11464Please respect copyright.PENANAfyTlEMLJMG
“Ya udah, Erna mau kerjakan pr dulu di rumah temen.”
11464Please respect copyright.PENANAa6BYglietd
“Temen siapa?”
11464Please respect copyright.PENANAHDs8X9psWe
“Sukma mah.”
11464Please respect copyright.PENANAyGVvxamUGZ
“Ganti dulu pakaiannya.”
11464Please respect copyright.PENANAFbuE5AXyxX
“Iya dong mah.”
11464Please respect copyright.PENANAPz8TC8y37j
@@@
11464Please respect copyright.PENANAVhDsH48Qv1
“Mah, kayaknya kamar mandinya mampet tuh.”
11464Please respect copyright.PENANAUaTOVBa4pI
“OH gitu? Ya udah ntar nunggu papa dibetulin deh.”
11464Please respect copyright.PENANA8Swlffr99W
“Oh, yang udah Erna pamit dulu ya. Assalamualaikum.”
11464Please respect copyright.PENANAgIfCuWpLAe
“Waalaikum salam.”
11464Please respect copyright.PENANAMoSYEwIGet
Begitu putrinya keluar, Rina langsung melepas busana hingga tiada sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Rina lantas beranjak ke kamar mandi. Di kamar mandi terdapat genangan air agak kekuningan campuran urin anaknya dengan air.
11464Please respect copyright.PENANAtTccoHAf8x
“Untung gak kencing di kloset,” batin Rina.
11464Please respect copyright.PENANAYC9zCpZats
Rina lantas berlutut dan kedua tangannya menyentuh lantai. Mulutnya mulai minum mencicipi. “Ohhhh…” lenguh Rina. Lantas kembali minum. Tangan kanan Rina mulai mengelus klentitnya. Elusan dan tegukan membuat Rina keluar dan kembali melenguh. “Ohhh…”
11464Please respect copyright.PENANAtaVtMHavVS
Tubuh Rina mengejang hingga membuatnya tak tahan berlutut. Rina berbaring di lantai dan langsung terpaku saat melihat wajah putrinya yang terlihat jijik.
11464Please respect copyright.PENANA5GcdhRQEMo
Saat mata Rina mulai berkedip, putrinya melangkah pergi. Dapat Rina dengar suara pintu depan yang ditutup dengan keras.
11464Please respect copyright.PENANARH6Hs94jKt
* * *
11464Please respect copyright.PENANAOIciapD1CK
“Erna mana mah?”
11464Please respect copyright.PENANAbKbyVddq88
“Lagi kerja kelompok pah di rumah sukma.”
11464Please respect copyright.PENANAun7hwuPwpA
“Sampai jam segini?”
11464Please respect copyright.PENANAZXo1epDyyy
“Iya. Katanya juga mau sekalian nginep.”
11464Please respect copyright.PENANAGuEFcNHyeg
“Tumben mama izinin.”
11464Please respect copyright.PENANAtDv1iufq2m
“Iya pah, mama juga mesti belajar memberinya tanggung jawab. Lagian dia juga udah mulai gede.”
11464Please respect copyright.PENANAhOTFzv4pli
“Wah, ada apa nih tumben – tumbenan.”
11464Please respect copyright.PENANASYISGjGz09
Setelah meluangkan waktu di tempat pemakaman umum setempat, Erna mulai memikirkan langkah yang akan diambil. Memang, saat butuh ketenangan, Erna lebih memilih menyepi di tempat pemakaman umum.
11464Please respect copyright.PENANAhHHg5b1N7M
Sekitar jam sembilan malam, Erna datang tanpa dendam, dia terima keadaannya.
11464Please respect copyright.PENANAH5Nr8QIjcc
“Lho, katanya mau nginep di rumah temen, kok gak jadi?”
11464Please respect copyright.PENANAweSgcszs8i
Erna diam menyadari pertanyaan mama. Setelah menebak arah pembicaraan, maka Erna pun buka mulut, “Iya, gak jadi mah, males ah.”
11464Please respect copyright.PENANAzNMR5u9lD7
“Betul itu, apalagi ayah tidak setuju kamu bermalam di rumah teman.”
11464Please respect copyright.PENANAUOfwhUd118
“Iya yah. Erna tidur dulu.”
11464Please respect copyright.PENANAKtGigLUfuH
***
11464Please respect copyright.PENANAGcppyWlRAr
Rina mendesah gelisah saat sedang digauli oleh suaminya. Bahkan hingga suaminya tidur, pikiran Rina masih melayang menyadari ketenangan anaknya.
11464Please respect copyright.PENANA9AktrBLcq4
***
11464Please respect copyright.PENANACZl3k2L0Qf
Sekitar dua minggu Rina menderita akibat anaknya tidak berbicara dengan dia. Namun, Rina tak berani berbicara lebih dahulu. sumber Ngocoks.com
11464Please respect copyright.PENANAS5iFBvd1Rj
“Cukup satu kata, kenapa?”
11464Please respect copyright.PENANA5aQBJzydj3
Rina paham akan maksud dan tujuan dari pertanyaan putrinya itu. “Kehidupan rumah tangga, meski terlihat bahagia tapi tetap membuat mama stress. Memang kadarnya tidak separah orang lain. Tetap saja, keinginan untuk membahagiakan suami dan melihat kamu sukses terkadang membuat urat syaraf mama menegang.
11464Please respect copyright.PENANAbw6tRIhHs1
“Namun, saat mama mencium aromamu, aroma pakaianmu, mama merasa mendapat pelarian dari stress dan tuntutan kehidupan. Mama seperti mendapat wangsit, keseimbangan, nilai plus dan min.
11464Please respect copyright.PENANAcBqSvuof7Q
“Mama merasa plus mama terpenuhi saat menjalankan peran sebagai seorang istri dan atau ibu. Lantas, mama merasa min mama terpenuhi saat mama melakukan apa yang, mungkin bagi orang lain, kotor.”
11464Please respect copyright.PENANA9rh4GMRXSm
Hening.
11464Please respect copyright.PENANA6s5hkYp2r4
Hening..
11464Please respect copyright.PENANA7uX8pwZmql
Hening…
11464Please respect copyright.PENANA1mHF8cOdi3
“Kalau memang itu yang mama mau, biar Erna bantu mama mengekspresikan diri tanpa khawatir akan penilaian dari Erna. Itu juga kalau mama setuju.”
11464Please respect copyright.PENANAi6mDlt9dbd
“Maksudmu apa?”
11464Please respect copyright.PENANAYTfaU0LI2i
Tangan Erna lantas mengelus kepala mama. Rina diam saat kepalanya dielus putrinya. Saat elusan sedikit menggenggam, maka kepala Rina mengikut langkah tangan putrinya.
11464Please respect copyright.PENANAdRyoYFOSZF
Rina kini berlutut seiring dengan tekanan pada kepalanya. Tanpa Rina sangka, kepalanya masuk ke dalam rok pendek yang dipakai putrinya hingga wajahnya mengenai celana dalam putrinya.
11464Please respect copyright.PENANAoWXNB4ZfYB
“Minum semua mah, hisap dan jilat kalau perlu!”
11464Please respect copyright.PENANARiwzte9oUJ
Sebelum benar – benar mengerti perkataan putrinya, tiba – tiba wajah Rina basah oleh urin yang merembes dari celana dalam putrinya. sumber Ngocoks.com
11464Please respect copyright.PENANA3u6WBzqtb6
Setelah paham, Rina membuka mulut dan berusaha membuat urin putrinya masuk ke mulut. Setelah tak ada lagi aliran urin yang keluar, Rina meneguk hingga habis. Karena masih basah, celana dalam putrinya dihisap oleh Rina.
11464Please respect copyright.PENANANw9l5Rn3ma
“Enak. Terus jilat… Oh… Buka mah, buka cd Erna!”
11464Please respect copyright.PENANAXrJrCcQZB3
Rina menurut. Dengan tangannya Rina menurunkan CD putrinya hingga lepas. Setelah itu, kepala Rina kembali dibimbing menuju ke selangkangan putrinya.
11464Please respect copyright.PENANAFsRpcU6hHq
“Bersihin dong mah”
11464Please respect copyright.PENANAMWUxcj9ieV
Jilatan Rina semakin semangat saat kepalanya dielus – elus.
11464Please respect copyright.PENANAYXWCExe1vU
“Enak mah… Terus jilat… ahhh… disana mah… ah…”
11464Please respect copyright.PENANAsvL3uIVp1W
Rina menghentikan jilatan saat putrinya orgasme. Rina biarkan tubuh putrinya menikmati hasil dari jilatannya.
11464Please respect copyright.PENANAQtUtPmg5HV
“Sudah mah ah, capek. Rina mau rebahan dulu.”
11464Please respect copyright.PENANArwY3vrNl7U
“Iya nak.”
11464Please respect copyright.PENANAjsWwkTj8N6
Rina senang akhirnya putrinya mau berbicara dengannya.
11464Please respect copyright.PENANAVUUCD0CLwG
Rina senang akhirnya putrinya mau memenuhi keinginannya.
11464Please respect copyright.PENANAZbctd9xiTk
Rina senang akhirnya apa yang dilakukannya kembali diulangi oleh putrinya.
11464Please respect copyright.PENANA7uCYgqspyj
Jika dan hanya jika putrinya mengelus kepalanya, maka Rina pasrahkan kepalanya dipandu oleh tangan kecil putrinya.
11464Please respect copyright.PENANAocZ7RoCXN1