
Sebagai laki-laki dewasa, Anwar sering melihat video porno di ponselnya. Hampir setiap hari, Anwar membuka situs porno kemudian melampiaskan nafsunya dengan beronani.13857Please respect copyright.PENANANygsSycVyf
13857Please respect copyright.PENANAU3HRGHcU3A
Sampailah pada suatu malam, Anwar di dalam kamar kembali melihat video porno di ponselnya sampai libidonya memuncak. Tapi kali ini ia kepikiran melampiaskan ke ibunya karena film porno yang ia tonton berkisah tentang hubungan terlarang ibu dan anak.
13857Please respect copyright.PENANAe0S5tq8A5N
Saat itu pukul 11 malam. Kakak dan adiknya sudah tertidur di kamar masing-masing. Sementara ibunya juga tidur di kamarnya.
13857Please respect copyright.PENANA6X1E0S14v8
Hamidah sendiri sebagai wanita setengah baya sebenarnya memiliki wajah biasa-biasa saja dengan kulit sawo matang. Badannya sedikit gemuk dan memiliki payudara yang cukup besar.
13857Please respect copyright.PENANAiMEwCIHKIY
Anwar yang pikirannya sudah diselimuti nafsu, memberanikan diri masuk ke kamar ibunya. Hamidah terlihat tidur memakai daster. Bagian bawahnya tersingkap hingga terlihat celana dalam berwarna biru. Tanpa memakai BH, sehingga menonjol puting susunya.
13857Please respect copyright.PENANA8cvlW5uWBE
Hal ini membuat Anwar makin bernafsu dengan ibunya. Ia pelan-pelan memegang paha Hamidah supaya tidak terbangun. Ia elus-elus hingga tangannya naik mendekati selangkangan ibunya.
13857Please respect copyright.PENANATZpCUGb0Nd
Tangan Anwar berpindah ke puting ibunya yang menonjol di balik daster tipis tersebut. Namun Hamidah mulai bergerak namun masih tertidur. Anwar berhenti sejenak.
13857Please respect copyright.PENANAGKUnz8fJyh
Melihat ibunya masih tertidur, tangannya kini berpindah ke selangkangan Hamidah yang tertutup CD. Namun tanpa sadar, tangan Anwar memegang gundukan ibunya begitu keras hingga ibunya terbangun.
13857Please respect copyright.PENANA9GjdUTJr7H
Hamidah pun sontak kaget. “Anwar, apa yang kamu lakukan nak? tanyanya dengan nada setengah tinggi.
13857Please respect copyright.PENANADJkp5C4GSs
Anwar hanya diam saja dan tangannya tak beranjak dari vagina ibunya. Nafsu yang menyelimuti kepalanya seakan tak mendengar ibunya. Justru tangan kirinya kini meraih payudara ibunya.
13857Please respect copyright.PENANAFFwetYgldV
Anwar mencengkram dengan keras payudara ibunya. “Jangan nak,” teriak Hamidah.
13857Please respect copyright.PENANAUG3LGzRSge
Hamidah berusaha menyingkirkan tangan anaknya dari payudara dan vaginanya. Namun tangan anaknya begitu kuat.
13857Please respect copyright.PENANAx9pf26CL6v
Hamidah tak berani berteriak lebih kencang. Takut anak-anaknya bangun dan mengetahui aksi Anwar dan malah bikin malu Hamidah.
13857Please respect copyright.PENANAbuauUrSj6h
“Kenapa kamu lakukan ke ibu nak? tanya Hamidah lagi sambil tetap berusaha menyingkirkan tangan anaknya.
13857Please respect copyright.PENANAzNfPzRW6gN
“Aku kepingin bu,” akhirnya Anwar menjawab. Bahkan tangan kanannya kini berusaha masuk ke balik CD ibunya. Ia menjamahnya penuh nafsu.
13857Please respect copyright.PENANAxfclR9AVF1
“Jangan nak,” Hamidah tetap berusaha menolak dan masih memegangi tangan anaknya. Namun tak bisa menghalangi tangan nakal anaknya yang sudah menjamah vaginanya.
13857Please respect copyright.PENANAMELzMpPWqg
“Jangan nak,” kata Hamidah mengulang, namun suaranya sudah terdengar pasrah.
13857Please respect copyright.PENANAlVpNaTjBdz
Kini tangan kiri Anwar menyelinap di balik daster ibunya dan memegang payudara besar ibunya.
13857Please respect copyright.PENANAuDSQg4HdJO
Hamidah tak bisa menahan tangan anaknya. Tubuhnya sudah dijamah oleh anaknya sendiri.
ns3.14.252.84da2