
9. Kenyataan pahit
9782Please respect copyright.PENANAs77LkdNY2x
Hari berlalu dengan cepat, sedangkan aku masih belum membuka file yang dikirimkan oleh Markus kemarin.
Aku sudah melihat kalau dia mengirimkan tiga buah video, yang masing-masing berdurasi 17, 21 dan 37 menit. Dengan lagi-lagi hanya memperlihatkan layar hitam persis seperti video sebelum-sebelumnya.
Alasanku belum menonton video tersebut tentu saja karena aku belum siap dengan mentalku, belum cukup kuat untuk kembali mendengarkan perbuatan terlarang antara Markus dan Ummiku yang aku duga pasti akan lebih parah dari sebelumnya.
Tak ku pungkiri kalau aku sebenarnya juga penasaran. Karena menurut Markus, video yang dia kirimkan tersebut adalah video yang dia ambil saat pertama kali dia berhasil menzinahi Ummi.
Yang tentu saja akan menjawab semua pertanyaanku tentang awal dari segala kegilaan ini.
Tapi kemudian aku memutuskan untuk menunda dan menahan diri, hingga aku merasa benar-benar siap untuk melakukannya. Kondisi mental dan kondisi fisikku yang masih belum pulih seutuhnya, juga menjadi pertimbanganku.
Aku tidak mau kalau misalnya aku jatuh pingsan lagi karena hal seperti ini.
Selama beberapa hari pula, aku masih merasakan sedikit nyeri di bagian perutku akibat pukulan keras Markus.
Aku sempat bertanya dalam hati, kenapa aku bisa senekat dan seberani itu untuk melawan Markus, jika aku sendiri tau kalau aku tak pernah punya kesempatan untuk menang ataupun melukai pembuliku itu.
"Paling tidak aku membalas." Pikirku selama ini.
Mengingat saat setelah kejadian itu, aku juga kemudian langsung mengurung diri di kamar dan tidak ikut makan bersama Ummi dan Sinta, dengan alasan kalau aku ingin beristirahat.
Namun di dalam kamar, aku menangis sejadi- jadinya karena aku sedikit menyesali kenekatanku tersebut, dan kesal pada diriku sendiri karena tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Hari-hari berikutnya, aku jadi lebih sering melihat Markus bermondar mandir di rumah karena aku sudah tidak lagi menghindarinya.
Saat Markus bertemu denganku, dia hanya menyunggingkan senyum iblisnya sambil berpura-pura bersikap ramah jikalau ada Ummi ataupun Sinta.
Tapi tetap bersikap kurang ajar dan membuliku ketika mereka tidak ada.
Seperti malam ini, lagi-lagi aku mendapati sepeda motor Markus terparkir di halaman rumah ketika aku baru saja pulang belajar dari perpustakaan umum.
Aku berdecih kesal karena hari-hariku yang sudah terlalu melelahkan ini, harus kembali terusik karena kehadiran Markus di rumah.
"Bancinya Mbak baru pulang?" Tanya Sinta yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
Dia tampak sedang asyik menonton tiktok di handphone pintarnya.
"Assalamualaikum." muka melewati Sinta. Dengusku membuang
Aku sengaja melakukannya karena sekilas aku melihat Sinta memakai baju yang terlalu terbuka. Dia memakai tanktop berwarna kuning serta hotpants hitam yang sangat pendek. Dia bahkan terlihat cuek dengan posisi duduknya yang mengangkang itu.
Dan tentu saja dia seakan sengaja membuatku menjadi salah tingkah karena dia tau kalau aku diam-diam bernafsu padanya.
"Sange ya liat Mbak?" Kekehnya menggoda karena aku mencuekinya.
"Ga--gak tuh!" Balasku gugup tak berani menatap.
Dari ujung ekor mataku dapat ku lihat Sinta terkekeh, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari sana menuju tangga.
"Ummimu lagi jalan-jalan sama Markus loh!" Teriak Sinta yang entah apa maksud dan tujuannya.
Aku kemudian memilih mengabaikan ucapannya tersebut dan langsung masuk ke dalam kamar serta tak lupa mengunci pintu. Aku mengganti bajuku dengan pakaian yang lebih nyaman lalu merebahkan diri diatas kasur.
"Pantes gak ada Ummi sama Markus." Ucapku dalam hati.
Setelahnya aku mencoba memejamkan mata usai seharian penuh melihat banyaknya buku- buku di perpustakaan, hingga tanpa sadar aku langsung terlelap begitu saja.
Aku tersentak saat kurasakan hawa disekitarku menjadi sangat panas dan engap. Beberapa kali aku juga meneguk ludah karena tenggorokanku terasa kering.
Saat aku membuka mata, ku dapati kalau ternyata keadaan di kamarku sangatlah gelap.
Lampu dan AC-nya mati. Hanya sedikit remang- remang cahaya bulan dari jendela yang membantuku melihat sekitar.
Jam saat itu menunjukkan pukul 3 pagi, yang berarti aku sudah tertidur kurang lebih selama lima jam.
"Mati lampu ini ya?" Aku bertanya dalam hati sambil beringsut duduk dan bermenung sebentar mengumpulkan kesadaran.
Dengan menggunakan lampu flash kamera dari hape, aku kemudian beranjak pergi menuju dapur untuk mengambil minum sekedar melepas rasa hausku.
Hawa dan suasana malam terasa sangat dingin hingga membuatku sedikit menggigil saat menuruni tangga. Apalagi suasana rumah yang makin sepi karena mati lampu itu, jadi terkesan agak horor membuat bulu kudukku merinding.
Saat aku sampai di lantai bawah, aku langsung melengok melihat pintu kamar Ummi yang ternyata masih terbuka tidak seperti biasanya.
"Apa Ummi belum pulang?" tanyaku ambil pelan- pelan mendekat.
Kamar Ummi juga tampak gelap dari luar, seperti tidak ada tanda-tanda ada orang disana. Sehingga aku memutuskan untuk mengecek apakah Ummi ada didalam atau tidak.
"Ummi!" Panggilku pelan di depan pintu. Namun tidak ada yang menjawab, sehingga aku berpikir kalau Ummi sepertinya belum pulang ke rumah.
Aku kemudian memilih untuk beranjak pergi.
Tapi sebelum aku membalikkan badan, mataku secara tidak sengaja menangkap samar beberapa benda yang berceceran di lantai seperti adanya tumpukan pakaian.
"Ini BH sama CD?" Ucapku meneguk ludah menyadari kalau ternyata yang tercecer adalah pakaian dalam Ummiku.
Lebih anehnya lagi, pakaian dalam Ummi tersebut berada tepat diatas tumpukan mukena putih, yang dibawahnya terdapat sebuah sajadah yang masih mengambang.
"Apa Ummi beres sholat?" Lagi-lagi aku bertanya dalam hati
Tapi meskipun begitu, tatanan letak dari beberapa jenis pakaian itu tidaklah wajar menurutku. Kenapa pula Ummi sampai melepas BH dan CD nya setelah selesai sholat?
Aku makin menjadi penasaran.
Bak seorang detektif yang penuh dengan pengalaman, aku mulai menelurusi dan memperhatikan setiap detail kamar Ummi yang secara anehnya tampak berantakan.
Beberapa alat make up Ummi yang berada di meja rias juga tampak berjatuhan. Kasur dan selimutnya awur-awuran seperti telah terjadi. pertempuran dahsyat disana.
Namun belum sempat aku sepenuhnya selesai melakukan investigasiku di kamar Ummi, aku dikejutkan dengan suara derap langkah yang mendekat ke arah pintu kamar.
"Kamu yakin ga mau minum dulu?" Suara Ummi terdengar jelas.
Lalu disambut oleh sebuah kekehan, "Hehe, Markus belum haus kok Ummi." Balas orang yang ternyata adalah Markus.
Sepersekian detik aku dibuat tercengang bingung karena ternyata Markus masih belum pergi dari rumah dan saat ini sedang bersama Ummi.
Tapi kemudian aku mendadak panik karena aku baru sadar kalau aku tidak boleh ketahuan sedang berada disini.
Hingga sebuah ide liar muncul begitu saja. Aku merangkak bak seorang tentara di medan perang menuju ke bawah kolong kasur untuk bersembunyi.
"Siaal!!! siaall!!!" Aku mengumpat dalam hati.
Dengan jantung yang bertabuh sedemikian cepatnya, aku menutup mulutku saat menyaksikan dua pasang kaki manusia masuk ke dalam kamar.
"Emang ya!! Paling kuat kamu tuh." Suara lembut Ummi terdengar sedikit manja dari biasanya.
Dari bawah kolong kasur, aku bisa melihat kalau Markus tiba-tiba menutup pintu kamar, membuat seluruh ruangan menjadi gelap sebentar, sebelum akhirnya ada cahaya yang aku tebak berasal dari sebuah lilin yang baru dinyalakan.
"Hehehe, Kalau buat genjotin Ummi mah, mana ada capeknya," Ucap Markus terkekeh. "Memek Ummi enak banget." Sambungnya berkata tidak senonoh.
Dari perkataan Markus itulah akhirnya aku menyadari situasi seperti apa yang sedang terjadi saat ini. Pertanyaanku tentang pakaian dalam Ummi dan suasana kamar yang tampak berantakan, akhirnya terjawab sudah.
Markus dan Ummi ternyata baru selesai melakukan hubungan terlarang mereka.
"Kenapa Ummi?"
"Kenapa Ummi berbuat seperti ini dengan Markus?"
Air mata langsung mengucur begitu saja membasahi pipiku. Karena hal yang paling tidak aku inginkan terjadi dalam hidup, kini sedang terjadi tepat di pinggir kasur tempat aku bersembunyi di kolongnya.
Dalam kesedihan yang terbalut oleh bermacam pertanyaan itu, aku bertanya dalam hati apakah aku harus keluar dari tempat persembunyianku untuk menggrebek mereka sekarang, atau justru malah tetap bersembunyi seperti seorang pecundang.
Karena sejatinya, dua hal tersebut akan sama- sama berakhir kurang baik untukku, karena Ummi pasti akan marah. Atau lebih parah akan membuat hubunganku dengan Ummi menjadi tidak baik.
Dan aku sama sekali tidak menginginkan hal tersebut.
"Hmmmm... Ummi capek gak sih ngadepin sikap Markus?"
Aku terlonjak kaget karena ternyata suara Markus terdengar begitu dekat dalam posisi persembunyianku saat ini. Yang sebenarnya memang hanya dipisahkan oleh sebuah kasur dan ranjang besi, serta posisi Ummi dan Markus yang berada tepat di pinggirannya.
"Engga!! Kok kamu tiba-tiba ngomong kayak gitu?" Ummi membalas bertanya.
"Markus beberapa hari ini kepikiran Mi!"
"Kepikiran apa sayang?!"
"Markus takut kalau Ummi ga seneng sama Markus yang suka bersikap kasar dan sering ngomong kotor. Ummikan beda dari Markus."
9782Please respect copyright.PENANADTpUn0ujM0
Ummi terkikik lembut, "Beda gimana?"
9782Please respect copyright.PENANAs7PLDOzFYi
"Ya beda aja! Beda lingkungan, beda cara pikir, beda cara ngomong, beda cara bersikap, beda cara pandang dan lain-lain."
9782Please respect copyright.PENANAO6Ai9z7Nwe
"Emang Ummi gimana menurut kamu?"
9782Please respect copyright.PENANAWBradCUP9w
Markus bergumam, "Ya menurut Markus Ummi tuh alim lah!" Jawabnya.
9782Please respect copyright.PENANAbPsvz39drG
Yang aku sendiri langsung mengiyakan dalam hati setuju dengan perkataan Markus.
9782Please respect copyright.PENANAOCQG2CR0uh
"Ummi tuh alim, baik, taat ibadah, anggun, berpakaian rapi, ngomongnya alus, sikapnya lemah lembut, perhatiannya luar biasa." Sambung Markus. "Tapi Inget gak Ummi nampar Markus waktu pertama kali Markus cium Ummi?"
9782Please respect copyright.PENANAevFxMKIOtw
"Ihhh apaan sih kamu ngungkit itu lagi! Ummi kan udah minta maaf sayang." Balas Ummi dengan sangat manja.
9782Please respect copyright.PENANAqWbMj8Pnam
"Iya Markus cuma kepikiran aja Mi!" Jawabnya.
9782Please respect copyright.PENANAETJkBKgCPV
"Kalau misalnya Markus ngelakuin hal-hal yang Markus anggap normal di depan Ummi sedangkan pandangan Ummi berbeda, apa Ummi akan balik kayak dulu lagi?" Markus balik bertanya.
"Enggaaa sayanggg.." terlihat dari gerakan kaki Ummi, aku menyadari kalau Ummi mendekat ke arah Markus. "Ummi janji kalau Ummi gak bakalan kayak dulu lagi sama kamu." Ucapnya meyakinkan.
9782Please respect copyright.PENANA6vSBr1hAZw
"Ummi cuma kaget aja sih sebenernya, kok ada yang sefrontal kamu." Kikik Ummi tertawa. "Kamu kan udah tau Ummi tumbuh di lingkungan ketatnya kayak gimana."
9782Please respect copyright.PENANAFC5Rypukn8
Markus ikut terkekeh, "Tapi sekarang Ummi ga nyesel kan Markus bebasin dari itu semua?"
9782Please respect copyright.PENANA99fLWpeUMW
"Engga, Ummi ga nyesel. Ummi nyaman kok sekarang." Balas Ummi terdengar seperti bersungguh-sungguh tidak merasa menyesal telah berbuat sejauh ini.
"Seperti kata kamu dulu, Ummi cuma peduli sama lingkungan sekitar Ummi, menggunakan standari Ummi sendiri untuk menasehati orang lain tanpa menyadari kalau ada orang lain yang tumbuh dalam keadaan berbeda dari Ummi." Sambungnya. "Kayak apa tuh kamu bilang?"
9782Please respect copyright.PENANAdejTj8H6qh
"Katak dalam tempurung Ummi." Markus terdengar senang menjawab.
9782Please respect copyright.PENANAom6uhgVUwd
"Nah iya itu!" Ummi terdengar bersemangat, "Jadi, kalau misalnya kamu pengen ngata- ngatain Ummi, kasar-kasarin Ummi, ngomong- ngomong jorok depan Ummi, boleh aja kok." Ucap Ummi meyakinkan, "Itu berarti kamu nyaman dan sedang menjadi diri kamu sendiri di depan Ummi."
9782Please respect copyright.PENANAhKZJlfsa7e
Hatiku terenyuh merasa sakit, tidak percaya apa yang baru saja ku dengar. Karena di sepanjang hidupku, aku sudah menganggap Ummi sebagai seorang sosok yang menampilkan dirinya sebagai seorang perempuan shalih yang tegas dan tepat dalam segala hal.
9782Please respect copyright.PENANAoK9AtJs5RH
Ummi bahkan tidak segan-segan memarahiku jika dia mendapatiku berkata kasar atau sedang mengumpat.
9782Please respect copyright.PENANADDeLNCpn7L
Namun disini, dihadapan pembuli yang telah merusak mentalku selama ini, Ummi dengan sadar mengijinkan Markus untuk tetap menjadi dirinya sendiri.
9782Please respect copyright.PENANAusVhS311IS
Walaupun Ummi sudah tau kalau Markus cenderung bersikap kasar dan sering mengucap kata-kata kotor yang sudah jauh dari batas wajar untuk diucapkan.
Markus terkekeh, "Heheh iya Mi! Markus udah terbiasa dari dulu."
9782Please respect copyright.PENANAmmUBZx67H0
"Iya makanya, sekarang Ummi udah mengerti sama kamu, udah tau kamu gimananya."
9782Please respect copyright.PENANABlrVFdNnC8
"Berarti Ummi ga masalahkan kalau misalnya Markus jadiin Ummi kayak lonte gratisan doang?" Tanya Markus dengan kurang ajarnya.
9782Please respect copyright.PENANAJ1rPAEyAqt
Namun yang mengejutkan justru Ummi merasa tidak masalah dengan perkataan tersebut, "Iya sayang. Ummi kan tau kalau kamu itu berbeda, kamu ga di larang buat nyalurin nafsu kamu." Balas Ummi.
9782Please respect copyright.PENANAteXNlruHge
"Jadi, silahkan lampiaskan semuanya ke Ummi karena Ummi lontenya kamu." Sambungnya terkekeh.
9782Please respect copyright.PENANAvFKFxWyPtW
Terlepas dari kenyataan bahwa Ummi adalah Ibu kandungku, aku benar-benar sudah tidak dapat lagi membedakan apakah orang yang berbicara barusan adalah orang yang sama dengan yang aku kenal selama ini.
9782Please respect copyright.PENANAVuKyBtCPZr
Aku merasa jijik.
9782Please respect copyright.PENANAENMuTZAzkc
Mendengar Ummi yang melahirkan serta membesarkanku dalam kelembutan cara berbicaranya itu, kini menggunakan mulut yang sama untuk berkata tidak senonoh dan sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang perempuan muslimah.
9782Please respect copyright.PENANAMlkeIT6xrL
Dan semua kata kepasrahaan tak senonoh itu, Ummi ucap kepada Markus hanya karena sekarang Ummi memahami kalau
Markus tumbuh di lingkungan yang berbeda, sehingga moral dan batasan yang dia punyapun berbeda dari apa yang Ummi selama ini imani dan jalankan dalam agamanya.
9782Please respect copyright.PENANAyQ8OOCHjvN
Naif dan terlalu polos ternyata adalah hal yang menyebabkan kenapa Ummi begitu mudahnya dimanipulasi oleh orang seperti Markus.
9782Please respect copyright.PENANA9J4lZ5GO4q
"Hehe.. Beneran ya Mi? Ummi ga bakalan nuntut Markus buat nikahin atau tanggung jawab kan?" Markus lagi-lagi dengan kurang ajarnya berkata.
9782Please respect copyright.PENANA7Wf13wwr8o
"lya.. Ummi udah seneng kok kamu giniin! Ga bakalan nuntut lebih sama kamu." Balas Ummi berpasrah diri dan Markus terkekeh. Sedangkan aku? Meronta dan meringisi sakit dalam diam dan kepecundanganku.
9782Please respect copyright.PENANA4C4ReHSxRh
"Sini Ummi isepin lagi punya kamu!"
9782Please respect copyright.PENANA1Jk0I4Op5o
Suara Ummi yang biasanya terdengar sangat menyejukkan bagiku itu, kini seperti menyayat- nyayat seluruh perasaanku ketika dia kembali berucap seperti perempuan hina.
9782Please respect copyright.PENANAyqofrINL56
Aku tak bisa membayangkan bagaiman raut wajah yang sedang ditunjukkan oleh Ummi saat dia berkata seperti itu kepada orang yang sudah membuliku.
9782Please respect copyright.PENANAiJNIXeVgs5
"Hehe. Ini tuh namanya kontol Ummi!" Balas Markus yang terus terkekeh. "Ayo coba sebut namanya apa?" Dia bersikap sangat manja.
9782Please respect copyright.PENANAKHXQCMMKAB
"Kamu mah!! Selalu aja nyuruh Ummi ngelakuin yang aneh-aneh." Protes Ummi terdengar tertawa.
"Loh!! Loh!! Beneran kan ini namanya kontol." Markus juga ikut tertawa.
9782Please respect copyright.PENANAE0RawRUVtg
Sesaat kemudian suasana menjadi hening sebentar. Mereka berdua masih ku lihat sedang berdiri di pinggiran kasur, tepat di depan mataku yang hanya bisa melihat kedua kaki mereka perlahan-lahan mendekat satu sama lain.
9782Please respect copyright.PENANAanCfAqcQfq
"Mmmmpphhhhh.... Cleepp... Mmphhuaahhh.." Bunyi kecipak basah lalu menggema di ruang kamar.
9782Please respect copyright.PENANABengQMYh1d
Mereka ternyata sedang bercumbu, kedengaran sangat intens karena aku bisa dengan jelas mendengar bunyi peraduan mulut Ummi dan Markus seperti saling menghisap ludah, menautkan bibir serta saling membelit lidah.
9782Please respect copyright.PENANADWnhjnBkuF
"Markus mungkin saja sedang membelai payudara Ummi yang besar dan montok itu dengan tangan kasarnya," pikirku dalam hati.
9782Please respect copyright.PENANAgbqlinNZMX
Setelah mungkin lebih dari lima menit mereka berciuman mesra, aku mendengar mereka berhenti.
9782Please respect copyright.PENANAhrsdH9Tgyj
"Ummi makin pinter aja nih ciumannya." Ucap Markus dengan suara serak.
9782Please respect copyright.PENANAI6f7OIWUO0
"Hehe. Kan kamu yang ngajarin Ummi!"
9782Please respect copyright.PENANAl5gFwIerT6
"lya sih! Tapi Ummi emang murid yang cepet nangkepnya." Puji Markus tertawa.
9782Please respect copyright.PENANA8JI4uoJodg
"Gurunya juga jago nih, ga pernah jelasin teori tapi langsung praktek aja. Ummi membalas manja.
Suasana hatiku kalut setiap aku mendengar percakapan Ummi dan Markus. Seolah-olah mereka tidak sadar dengan status dan umur mereka masing-masing.
9782Please respect copyright.PENANAzs9X12LZm9
Air mata pun kembali mulai berjatuhan membasahi pipiku. Aku berusaha membekap mulutku sendiri karena takut kalau aku mengeluarkan suara sesegukan atau suara lainnya.
9782Please respect copyright.PENANAWmZKWRpcMS
"Duduk sayang!" Ajak Ummi pada Markus. Aku menyeka air mata dan kembali memfokuskan pandangan menyaksikan ke arah kaki mereka lagi.
9782Please respect copyright.PENANAVJoANQxv6i
Yang dimana tampak Markus bergerak duduk dipinggiran kasur dengan posisi mengangkang hingga kedua kakinya menjuntai.
9782Please respect copyright.PENANAiJlAuHjp58
"Jangan kena gigi lagi ya Ummi!!" Pintanya dengan suara manja. "Kan udah sering prakteknya." Markus lagi-lagi tertawa.
9782Please respect copyright.PENANAWOIWPa8kDB
"Ihh!! Punya kamu tuh terlalu gede dimulut Ummi!" Protes Ummi yang sekarang beranjak memposisikan dirinya di tengah-tengah kaki Markus. "Wajarlah kalau kena gigi!" Ucapnya kemudian mulai berlutut.
9782Please respect copyright.PENANAeZ5YCpKhUE
Saat itu juga, kedua bola mataku langsung terbelalak kaget dan sangat syok mendapati kondisi tubuh Ummi yang ternyata tengah bertelanjang bulat.
9782Please respect copyright.PENANAosmoTsCFP4
Untuk pertama kalinya dalam hidupku pula, aku akhirnya melihat tubuh telanjang seorang wanita secara langsung. Yang dalam hal ini merupakan tubuh dari Ummi yang merupakan ibuku sendiri.
Di depan mataku, aku menyaksikan tubuh bugil Ummi itu tampak mulai düduk bersimpuh tidak tertutup sehelai benangpun dalam keadaan yang begitu dekat
9782Please respect copyright.PENANAetSsLylRy2
"Ya tuhan!" Aku meneguk air ludahku berkali-kali.
9782Please respect copyright.PENANAicm8M48ckb
Dalam remangnya cahaya lilin yang ada di kamar, aku dapat melihat bongkahan payudara Ummi menjuntai bulat dengan sempurna, kedua puting payudaranya yang berwarna kecoklatan mencuat dan menegang, serta daerah areola nya yang tampak tidak terlalu besar berwarna coklat tua.
9782Please respect copyright.PENANAB1vgXCjY7g
Kulitnya yang putih kini tampak kekuning- kuningan oleh cahaya lilin. Perutnya yang ramping serta pinggangnya yang kecil, juga menambah kesan sensual tubuhnya seolah-olah memanggilku untuk merabanya.
9782Please respect copyright.PENANArGlZJBmN7z
"Ya tuhan!" Lagi-lagi aku mengulang kata yang sama karena tidak dapat menyembunyikan ketakjubanku.
9782Please respect copyright.PENANA6ypTFufoLf
Mataku tidak bisa terlepas dari keindahan tubuh Ummi tersebut hingga aku lupa kalau sekarang dia sedang melakukan perbuatan terlarang dengan Markus pembuliku.
9782Please respect copyright.PENANA70tQcTPU6B
Entah bagaimana ceritanya, aku yang seharusnya sedang dalam keadaan terpukul dan sedih ini, merasakan kalau Penisku semakin lama semakin tidak nyaman berada di dalam celanaku.
9782Please respect copyright.PENANAUNox7Yh8zH
Apalagi saat aku menurunkan pandanganku semakin ke bawah, dimana Ummi yang tengah duduk bersimpuh diantara selangkangan Markus itu, tampak mengatupkan kedua bagian pahanya begitu rapat. Menutup daerah selangkangan dan vaginanya yang aku yakin begitu mulus dan licin tak ditumbuhi oleh bulu bulu kemaluan.
"Tuh kan diulangi lagi! Markus kan udah bilang kalau ini namanya kontol Ummi!!"
9782Please respect copyright.PENANApurVXt81zd
Suara berat Markus membuyarkan segala fantasi liarku terhadap tubuh bugil Ummi.
9782Please respect copyright.PENANAMh8BLiBGAn
Aku menjadi semakin bertanya-tanya apakah keduanya saat ini memang sedang dalam keadaan telanjang bulat atau cuma Ummi saja.
9782Please respect copyright.PENANA6q3AfMrTJl
"Hehe iya deh sayang. Ini namanya kontol."
9782Please respect copyright.PENANAvkJCb7JhGp
Balas Ummi terkekeh..
9782Please respect copyright.PENANACILNFATJTI
"Kontol siapa?" Tanya Markus.
9782Please respect copyright.PENANA9p1fj5Kwh7
"CUPPPHH!!"
9782Please respect copyright.PENANAyHt8YXs4WI
Terdengar seperti sebuah suara kecupan, "Kontolnya Nak Markus." Balas Ummi manja.
9782Please respect copyright.PENANAbxBFwn2FA2
"Suka gak Ummi sama kontol ini?"
9782Please respect copyright.PENANARU3pJ5eEZc
"Suka dongg!! Suka banget."
9782Please respect copyright.PENANAoFeDwGPJ4e
"Meskipun kontolnya ga disunat?"
9782Please respect copyright.PENANAGtcczCWnzV
"Iyaa.. Meskipun ga disunat dan warnanya item." Kekeh Ummi.
9782Please respect copyright.PENANAWQjoN0fGlP
"Ah masa sih Ummi yang pake kerudung ini sukanya sama kontol Markus yang ga disunat ini?" Markus semakin gencar memberi pertanyaan.
9782Please respect copyright.PENANAY2oipHTCp6
"lyaa sayaang.. Ummi suka sama punya Nak Markus."
9782Please respect copyright.PENANA96n07mO8OS
"Tuh kan lupa lagi!!" Markus merengek seperti anak kecil.
9782Please respect copyright.PENANAPWoc69Foat
"Oh iya maap! Kontol ya namanya yaa." Ummi terkikik lagi.
Aku yang mendengar percakapan diantara mereka berdua merasakan tubuhku panas dingin dibuatnya. Ummi yang ku kenal sangat alim dan menjaga lisannya itu kini sedang diajarkan oleh Markus untuk berbicara lebih vulgar dan lebih kotor dari biasanya.
9782Please respect copyright.PENANAN4AAPc5yJ0
Tapi di telingaku, dengan bayangin wajah Ummi yang teduh sedang mengucap kata-kata yang tak seharusnya dia ucapkan itu, malah semakin membuat penisku menegang luar biasa.
9782Please respect copyright.PENANANNIAyFe7HL
Aku tidak punya pilihan selain menarik-narik bagian celana di daerah selangkanganku untuk sekedar memberi ruang bagi penisku.
9782Please respect copyright.PENANAH12urG6Bj1
Apalagi saat ini aku sedang berada dalam posisi tengkurap, sehingga ruang untuk bergerak makin sempit.
9782Please respect copyright.PENANAMV05v6Z22m
"Emang Ummi ga masalah kalau kontol Markus masuk ke mulut Ummi? Kontol Markus kan punya orang non muslim?""
9782Please respect copyright.PENANACXR1kX5zYo
"Hehe gapapa sayang. Kan kata kamu Ummi lagi ngejalanin toleransi."
9782Please respect copyright.PENANAzQdQiqMhcP
"Bener nih Ummi?"
9782Please respect copyright.PENANA65Q4iOFOYv
"Iya bener sayanggg!!" Ummi menjawab senang.
9782Please respect copyright.PENANAfSxJRHUXG0
"Puji tuhan!" Markus terdengar ikut senang. "Sykurlah Ummi udah mulai paham." Ucapnya lagi.
9782Please respect copyright.PENANA9LPuG6Tthd
"Tetap jadi Ummi yang kayak sekarang ya Ummi! Tetap jadi Ummi muslimah berkerudung tapi suka nyepongin kontol Nonis ya?!" Markus lalu terkekeh.
"Ihh kamu mah ngeledek," protes Ummi dengan manja..
9782Please respect copyright.PENANAbBOnQwo29P
Markus lalu tertawa, "Beneran Markus ga boong Mi!! Ummi makin cantik kalau lagi pake kerudung kayak gini, tapi sambil nyepongin kontol ga bersunat!" Kata-kata
9782Please respect copyright.PENANAypUnNOHQ3Q
Markus membuatku sangat penasaran. Aku berusaha untuk memastikan apakah Ummi sebenarnya memang masih memakai hijabnya atau tidak. Karena aku hanya bisa melihat separuh dari bagian tubuhnya yang telanjang tanpa bisa melihat ke arah kepalanya.
9782Please respect copyright.PENANAsbWMuuPWNe
Namun kemudian, aku menemukan jawaban atas pertanyaanku tersebut karena Ummi tiba- tiba menutup daerah payudaranya dengan hijab lebar yang dulu biasa dia pakai.
9782Please respect copyright.PENANAnOQ1E2i9tf
"Kamu mah aneh-aneh aja tau gak? Masa maunya Ummi pake kerudung kek gini kalau lagi bareng!" Terdengar Ummi memprotes.
9782Please respect copyright.PENANA1nR6OWOMSk
Markus terkekeh, "Hehehe.. Bikin Markus tambah nafsu Ummi." Balasnya. "Tuh liat kan!! Kontol Markus jadi berdiri lagi liat kecantikan dan kealiman Ummi yang pake hijab kayak akhwat gini."
9782Please respect copyright.PENANAyA2Ay0b85F
"Isshhh.. Kamu yaaa!!" Balas Ummi manja.
9782Please respect copyright.PENANAWTAN1wvU3T
Tak berselang lama kemudian, aku mulal mendengar bunyi kecipak mulut Ummi yang mungkin saja sedang menciumi penis Markus dengan mulutnya.
9782Please respect copyright.PENANAlNnpHNfkvD
Berbekal ingatan dari video-video porno yang sering ku tonton, aku mulai membayangkan kalau saat ini Ummi pasti memulai dengan menjilati batang penisnya Markus yang berukuran besar itu dengan pelan.
Ummi pasti menghisap kemaluan pembuliku itu sambil mengelus-elus dengan tangannya yang lembut. Setelah itu, dia memainkan kepala penis Markus dengan lidahnya sebelum mulai memasukkan batangnya ke dalam mulutnya.
9782Please respect copyright.PENANA36K8ELEbQM
"Aaarrrghhh..." Gerutuku frustasi dalam hati.
9782Please respect copyright.PENANAiilV5Wga6R
Jangankan untuk melihat kejadiannya secara
9782Please respect copyright.PENANAzwR14xr5IS
langsung, aku sekarang bahkan tidak bisa lagi
9782Please respect copyright.PENANAGAXDks41UF
melihat payudara Ummi karena sudah tertutup
9782Please respect copyright.PENANA80g1kypgam
oleh hijab lebarnya.
9782Please respect copyright.PENANA2dAOJLJfq0
Aku hanya bisa membayangkan betapa nikmatnya Markus meresakan mulut ranum Ummi bekerja menservis kemaluannya.
"Clooocckkkk.... Hmmmmpphh... Ccloooockkk... ....clooooockkk.." sepongan itu terdengar sangat basah.
Bahkan aku dapat melihat beberapa tetes air liur Ummi terjatuh turun dengan pelan membasahi permukaan hijabnya yang berwarna abu-abu.
9782Please respect copyright.PENANA9uNiFypqrd
"Nahh itu diaa Ummi!! Bener begitu!! Ughhhhhh..." Markus mulai mengeluarkan desahan kenikmatannya.
9782Please respect copyright.PENANAbJKR8arvRC
Sedangkan Ummi tidak berbicara lagi selama beberapa waktu setelah dia mulai menyepongi Markus. Ummi hanya mengeluarkan suara yang diciptakan dari isapan, kecupan, ataupun kuluman mulutnya yang semakin lama terdengar makin intens.
9782Please respect copyright.PENANARifQW8dUXK
"Ssslluuurrpppp.... Ooooaaachhhh.... Mmmpphhhhh...... Collooooccckkk... Sssmooooaaachh... Coillokkkkk..."
9782Please respect copyright.PENANACx9uOZTxap
Dari gerakan tubuh telanjang Ummi yang ada di depanku, aku tahu bahwa dia sedang menggoyangkan kepalanya naik turun di atas penis Markus dengan semangat, hingga membuat kedua tubuhnya tampak ikut naik turun di depan mataku.
9782Please respect copyright.PENANAAvWW550c2l
Sedangkan Markus juga tidak banyak bicara selain memengeluarkan erangan sesekali. Dia pasti sedang berbaring, menikmati pertunjukan Ummi mengocok dan menyepongi penisnya.
9782Please respect copyright.PENANAuZ4zs82gRQ
"Sialan!" Umpatku dalam hati.
9782Please respect copyright.PENANAePfTvwkI5i
Aku menyadari kalau aku masih punya waktu untuk menghentikan semua kegilaan yang sudah terlanjur berjalan terlalu jauh ini.
9782Please respect copyright.PENANAelRyA1ADtS
Walau fakta sudah berkata kalau semuapun akan tetap menjadi sia-sia, karena Markus dan Ummi sudah pernah melakukan hubungan terlarang sebelum ini.
Sehingga dibalik kerasnya rasa penolakan yang ada dalam diriku, aku juga merasakan kalau aku tidak ingin semua ini berhenti. Aku justru merasa kalau aku semakin ingin tau lebih jauh, ingin mendengar lebih jelas, atau lebih gila lagi ingin melihat secara langsung.
9782Please respect copyright.PENANA0uWxcMS1xU
Bagaimana Ummiku yang merupakan seorang perempuan yang sangat alim dan berjilbab itu, dizinahi dan digauli oleh laki-laki non muslim yang sebelumnya sudah sering membuliku secara fisik maupun mental.
9782Please respect copyright.PENANAEvb0GEoLn4
Bayangan tentang bagaimana kasar dan kerasnya perawakan Markus, sedang mempermalukanku yang berpostur kecil sambil melecehkan Ummiku, tiba-tiba saja muncul dan malah membuatku semakin bernafsu menggebu-gebu.
9782Please respect copyright.PENANAZ9mmE0cP6y
Butuh waktu sekitar 5 menit agar aku benar- benar bisa membuang jauh-jauh fantasi aneh itu dan kembali keluar pada kenyataan bahwa yang aku rasakan saat ini tidaklah normal.
9782Please respect copyright.PENANAUn5kO978Uo
Tapi pertunjukan terus berlanjut meskipun aku tenggelam dalam pemikiranku sendiri.
9782Please respect copyright.PENANA8E03hS8vrT
"Duhhh.. Lama-lama Markus bisa keluar nih kalau Ummi sepongin sebegitunya." Ucap Markus terkekeh.
9782Please respect copyright.PENANATMYbn2oRQ0
"Hihihi.. Enak gak?" Ummi membalas terkikik.
9782Please respect copyright.PENANAzXKGc3f6fr
"Mantep Ummi!! Udah gak ada lawannya." Balas Markus memuji. "Sini Ummi naik ke kasur, gantian Markus yang enakin Ummi." Sambungnya meminta.
9782Please respect copyright.PENANAiR4ZJDFXvz
Selanjutnya, aku tak lagi bisa melihat kaki Markus maupun badan Ummi karena keduanya kini sudah beranjak naik keatas kasur untuk memulai petualangan nikmat terlarang mereka.
9782Please respect copyright.PENANADTHUCR2VZq
Bersambung.....
ns18.191.73.161da2