PART 1288Please respect copyright.PENANAo0lw5B7DNB
Saat Semesta Menjawab....288Please respect copyright.PENANAcVmV2RdaUf
Malam itu, disebutnya “Malam Cakra”. Cakra berarti pusaran, atau pusat kehidupan. Disebut cakra karena malam ini semua berkumpul di pusat. Pusat lapangan bumi perkemahan. Melingkar dalam balutan hangatnya api unggun yang meliuk menjulang ke atas, seakan langit ingin diraihnya. Malam yang selalu ditunggu sebagai malam terakhir di penghujung dalam sebuah perkemahan, apapun itu bentuk perkemahannya. Malam yang berselimut rasa, entah apapun itu jenisnya. Malam untuk meletakkan lelah dari segala hiruk pikuk setelah berhari-hari bahkan berbulan memeras penuh isi kepala. Menguras seluruh sisa daya pada raga.288Please respect copyright.PENANAIAXoRie1to
“Gladi Widya Trisula Cakti”. Coba sekali lagi ingat-ingat namanya. Sebuah nama untuk ajang lomba perkemahan yang paling berat. Paling dinanti karena hanya 5 tahun sekali. Seluruh SMA se Kudus berkumpul disini. Perkemahan yang digelar hanya untuk orang-orang yang tekad dan nyalinya bukan main-main. Cukup 5 tahun sekali, hanya orang beruntung yang bisa mendapatkan momentum ini.288Please respect copyright.PENANAsN9m035BwZ
Gladi Widya Trisula Cakti, Kabupaten Kudus yang menggelar. Nama yang diambil dari mana aku pun tidak tahu asal muaranya. Sebuah perkemahan yang digelar di seluruh kabupaten. Serentak, untuk mempersiapkan siapa juaranya. Dan sang juara umum , akan bertarung di provinsi nanti. Iya, bertarung dengan para petarung se Jawa Tengah.288Please respect copyright.PENANA1YGNuX9jlz
Malam itu, semuanya berkumpul. Baik peserta, pendamping atau siapapun yang terlibat dalam ajang ini. Membentuk lingkaran yang besar. Hiruk pikuk menata barisan dengan sampingnya kanan kiri. Digeser lagi, maju lagi, mundur lagi.288Please respect copyright.PENANAdxi2P7VkRb
“Upacara Api Unggun segera dimulai” terdengar suara MC mengingatkan.288Please respect copyright.PENANAJ7EIZXbhni
Semuanya hening. Aku di barisan para petugas. Membawa naskah Sekapur Sirih Api Unggun yang akan ku baca nanti. Di sebelahku persis berdiri pendampingku, Bu Karomah. Mata yang teduh, penuh wibawa seorang Ibu itu mendekatkan kepalanya ke arahku. “Nduk, baca do'a dulu biar lancar nggih”. Pesan beliau membisik di telinga. Kepalaku mendekat sambil menghela nafas, ku balas tersenyum sambil mengangguk. Kemudian kembali kami menatap ke arah depan.288Please respect copyright.PENANATtmFF71Cyk
Di depan, aku mengamati semua peserta. Aku pahami wajah semua yang berseragam coklat itu dengan lamat-lamat. Ku lihat sorot mata semuanya tajam memperhatikan api. Ku tangkap rautnya, raut yang menggambarkan kelelahan. Wajah yang sudah bermandi keringat dan tanah berhari-hari. Wajah yang sudah tidak ku temui lagi hingar bingarnya membara bak semangat saat pertama kali injakkan kaki di tempat ini.288Please respect copyright.PENANAsLEOS8dvfD
Ku tarik napas dalam-dalam. Ku tatap langit, tanpa berkabut. Banyak deretan bintang yang memancar di sana. Seakan memberi isyarat bahwa ada harapan yang telah melambai. Beberapa harapan yang telah kugantungkan lama. Tidak tau kapan kan bisa ku raih.288Please respect copyright.PENANA64eoVgAnZ2
“Pembacaan Sekapur Sirih Api Unggun” suara nyaring MC itu membubarkan lamunanku.288Please respect copyright.PENANAeOyGeNVes2
Segera ku angkat naskah yang semula ku letakan di sela lengan kiri. Ku hadapkan kertas dibalik stop map itu ke wajahku. Dengan lantang kubaca bernada mendayu “Sekapur Siri Api Unggun”288Please respect copyright.PENANAD8C75jJGwb
Dan seketika semuanya menunduk, menggenggam hasduk merah putih yang dengan sengaja serentak diletakkan di bagian dada kiri.288Please respect copyright.PENANADMEnw6380P
Kemudian ku hadirkan hati,
“Dalam nuansa keheningan malam.288Please respect copyright.PENANAjY77tFTdxj
Diantara lirihnya hembusan sang bayu dan kemilau cahaya bintang288Please respect copyright.PENANAGHyogD9Ii6
Adalah jiwa-jiwa Pandu kita.288Please respect copyright.PENANAXjyXBx46jd
Yang kembali meniti detak waktu, yang telah terlampaui288Please respect copyright.PENANAbCqDhOKDnc
Aku tau ini bait permulaan, tapi hatiku sudah bergetar. Tiba-tiba aku teringat betapa kerasnya perjuangan hari-hari kemarin.288Please respect copyright.PENANAfIIhpCrZI3
288Please respect copyright.PENANAFwmyvGX5ND
Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan pada yang kuasa288Please respect copyright.PENANA0UqVEodVAR
Senandung merdu ayat-ayat Tuhan, terdengar sendu288Please respect copyright.PENANAq7WDsfPHIH
Tak terkira setiap hembusan nafas yang kita dapat,288Please respect copyright.PENANAnypA569z6B
Tak berujung setiap detak jantung yang tak henti-hentinya berpacu288Please respect copyright.PENANA5pfLsFki9E
melawan waktu yang kita dapat288Please respect copyright.PENANAmrrRjOLS6o
Tak terhingga pula setiap langkah perjalanan hidup yang kita dapat 288Please respect copyright.PENANAgvsteztjD4
Bukan hanya hati, suaraku juga mulai bergetar, hatiku mulai basah.288Please respect copyright.PENANABGivqentxo
288Please respect copyright.PENANAftjGFDRLI1
Putra – putri Pandu Sejati ……288Please respect copyright.PENANADjNPjVnG08
Ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu.288Please respect copyright.PENANApI17aSN4Kr
Telah memberi kita kesempatan288Please respect copyright.PENANAy2z3yHzjV3
Menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung,288Please respect copyright.PENANA7xtgLy0E8r
hijaunya dedaunan alam, deburan ombak, teriknya sinarnya mentari,288Please respect copyright.PENANALhq3cWnZD8
menebarkan rasa kedamaian, dengan segala keindahan dan kenikmatan,288Please respect copyright.PENANAIN7Ee31tL0
yang dicipta oleh Sang Penguasa Alam….288Please respect copyright.PENANAkVb1WjjD2a
Semuanya itu, akan terus kita nikmati dan rasakan288Please respect copyright.PENANAgp50Mbw550
Manakala jiwa Pandu kita bersahaja,288Please respect copyright.PENANAJv8rCW7eMz
Dengan segenap kekuatan yang kita punya288Please respect copyright.PENANA4thXamb7DL
Berdiri tegap sebagai Patriot Sejati288Please respect copyright.PENANAMA5otgdo0D
Menjaga tanah tumpah darah, bumi Indonesia,288Please respect copyright.PENANAouxxSd4lk1
Sebagai tunas-tunas muda, penerus cita-cita bangsa.288Please respect copyright.PENANA9GyYpkLSyp
Wahai sahabat, Praja Muda Karana…….288Please respect copyright.PENANABMCxlOzXzF
Engkaulah insan muda harapan,288Please respect copyright.PENANAC3zRqcV5MM
Kearah mana langkah negeri ini akan kau bawa288Please respect copyright.PENANAfBEuN80pSl
Disana….telah menanti karyamu, dan kesanggupanmu288Please respect copyright.PENANAqmxFXcP8zs
Berbuat segala yang terbaik bagi bangsa dan negaramu”288Please respect copyright.PENANAyhB8fohx53
Bendungan mataku yang sudah kuat-kuat ku tahan, tak kuasa akhirnya dia pecah dan menguar. Aku hanya menikmati momen itu. Sungguh tulisan yang terlalu dibuat dengan hati, hingga siapapun yang membaca dari hati, kan sampai ke hati. Dan aku terhanyut.288Please respect copyright.PENANABoMmGoPTp4
Setelah ini selesai, kembali kami tegakkan kepala dan perlahan turunkan hasduk yang semula di dada kiri. Untuk Kembali tegap. Untuk Kembali menatap ke depan.288Please respect copyright.PENANAOGhcSjrV5V
Semua rangkaian upacara api unggun itu selesai. Semua membubarkan barisan namun bukan untuk kembali ke tenda. Melainkan merapat ke depan panggung yang telah disiapkan panitia. Banyak balon dan hiasan gemilang panggung yang sengaja didekor untuk kami berhura-hura. Paling tidak, untuk membuat wajah kami tidak setegang sebelumnya.
“Ayo silahkan memposisikan diri merapat ke panggung, karena sebentar lagi kita akan menikmati Malam Sula” perintah host yang sudah di panggung sambil melambai.288Please respect copyright.PENANA8s2z8hgLsV
Mereka berlari mendekat, berdesakan bak takut kehabisan tempat padahal luasnya masih setengah lapangan.
ns 172.69.59.62da2