Bab 01. Zerom Frustasi
“Lex, gua mau ngomong nih, tapi elu janji ya, jangan bilang-bilang soal ini sama siapa pun, soalnya gua malu.” Kata Zerom merasa frustasi dengan kondisinya.
“Mau ngomong apa Zer?” Tanya Alex penasaran, karena wajah Zerom terlihat sangat frustasi, tidak seperti biasanya.
“Tapi lu janji dulu, jangan bilang-bilang soal ini sama siapa pun.” Kata Zerom sembari mengingatkan, agar Alex bisa menjaga rahasianya.
“Ia gua janji.”
“Jadi gini lex…. Setiap gua make cewek, gua nggak bisa bertahan lama, paling lama 10 menit, itu juga harus ngetem dulu, kalau gua geber terus, mungkin 2 menit udah sampe lokasi.” Kata Zerom menjelaskan semua keluhannya pada Alex, karena Zerom percaya, Alex bisa menjaga Privasinya.
“Gila… yang bener Zer?” Tanya Alex merasa tidak percaya.
“Jangan kenceng-kenceng ngomong nya, takut ada yang dengar.” Sahut Zerom sambil celingukan, karena takut ada yang mendengarnya.
“Sorry… sorry…” Alex langsung mengecilkan suara nya, lalu kembali melanjutkan.
“Sejak kapan Zer, elu kayak gitu?” Tanya lagi Alex karena masih penasaran.
“Dulu sih nggak kayak gini, cuma semenjak gua sering on*ni, jadi gampang banget keluar kalau main sama cewek.” Kata Zerom menjelaskan.
“Yaaaahhh… ampun… udah tahu c*li itu nggak bagus buat kesehatan, efek nya ya gitu, jadi gampang cr**t nya.” Alex sangat menyayangkan perbuatan Zerom, yang sering on*ni menggunakan tangannya, padahal yang Alex tahu, Zerom memiliki wajah yang tampan, tajir dan hampir sempurna.
Tapi yang membuat Alex heran, kenapa Zerom bisa melakukan itu, padahal, dia bisa saja membayar wanita cantik, untuk menyalurkan hasr*tnya.
Zerom kembali bicara.
“Jujur ya lex, semenjak gua lihat di berita-berita, yang terkena penyakit AID, gua jadi takut Mase Mawe, mangkanya gua kurang-kurangi, dan akhirnya gua jadi kecanduan on*ni deh.” Kata Zerom menegaskan.
“Elu tau gua kan? Gua sering gonta ganti pasangan, bahkan hampir setiap malam gua Mase Mew sama wanita yang gua mau, tapi aman-aman aja tuh, yang penting, sebelum berhubungan, kita berdua dalam keadaan bersih, nah setelah main, langsung bersih-bersih.” Kata Alex menjelaskan, karena yang Alex lakukan seperti itu, dan Alex aman-aman saja.
“Ooohhh… jadi gitu… gua baru tau.” Sahut Zerom sambil menganggukkan kepalanya.
“Pokoknya gua saranin sama lo, mulai sekarang jangan pernah on*ni lagi, karena on*ni nggak baik buat kesehatan, kalau elu terus-terusan on*ni, dengkul elu bakal kopong, terus setiap berhubungan, elu nggak akan bisa bertahan lama.” Kata Alex sembari menjelaskan dan mengingatkan Zerom, agar Zerom tidak lagi melakukannya, karena sangat tidak baik untuk kesehatan.
“Ia lex, gua juga nyesel.” Sahut Zerom penuh penyesalan, karena sudah melakukannya.
Zerom memiliki kelainan s*ks, hampir 3x sehari Zerom on*ni, karena Zerom sudah ketagihan melakukannya.
Awal Zerom tahu on*ni, waktu itu dia melihat berita yang terkena penyakit AID, dan kebetulan, semua wanita yang pernah berhubungan dengan Zerom, mereka semua merasa tidak puas,
Akhirnya Zerom ditinggalkan oleh pacar-pacarnya, karena Zerom tidak bisa memuaskan hasr*tnya.
Karena merasa frustasi, akhirnya Zerom mencoba mencari cara, agar ia tetap bisa menyalurkan hasr*tnya, dengan cara on*ni.
Waktu itu saat ia sedang mandi, Zerom mengocok tongkatnya dengan sabun, semakin lama di kocok, Zerom merasa sangat nikmat, hingga akhirnya Zat beracun keluar dari tongkatnya.
Mulai saat itu lah, Zerom kecanduan on*ni dan terus melakukanya hingga hari ini.
Saat Zerom mengenal on*ni, Zerom bisa mengurangi kebiasaan nya, yang tadinya ia sering berhubungan dengan wanita, sekarang Zerom jarang melakukan nya.
Alex bisa merasakan apa yang Zerom rasakan, karena dulu ia pernah ada di posisi itu, tapi setelah berobat, Alex bisa kembali pulih, bahkan sekarang Alex bisa lebih perkasa.
Alex kembali berkata.
“Gini aja, elu mau nggak berobat, biar adik elu bisa bertahan lama?” Tanya Alex memberi saran, agar Zerom bisa sembuh dan kembali perkasa.
“Mau banget Lex, gua pengen kayak dulu lagi, bisa tahan lama.” Kata Zerom tanpa ragu, karena ia sangat berharap bisa sembuh kembali.
“Cuma tempatnya agak jauh dari kota, dia tinggalnya di kampung pedalaman Zer.”
Sebenarnya Alex sangat malas pergi kesana, karena tempatnya sangat jauh, namun Alex tidak tega melihat sahabatnya terlihat frustasi dengan masalahnya.
Perjalanan dari rumahnya ke kampung tersebut, bisa memakan waktu 8 jam perjalanan, dan mereka harus menginap selama beberapa hari di sana.
“Nggak papa Lex, yang penting gua bisa sembuh.” Zerom tidak peduli, bahkan ke ujung dunia pun, Zerom akan mengejarnya, karena Zerom ingin sekali sembuh.
Setiap melakukan s*ks, Zerom sering di ejek oleh pacar-pacarnya, karena Zerom tidak bisa memu*skan pasanganya, Akhirnya semua wanita yang Zerom pacari, selalu meninggalkan nya.
“Ya sudah kalau gitu, besok pagi kita kesana.” Kata Alex merasa enggan, karena pastinya Alex akan menginap selama beberapa hari di sana, dan Alex pastinya merasa bosan selama tinggal di sana.
“Kenapa nggak sekarang aja Lex, lebih cepat lebih bagus, gua udah nggak sabar nih.” Zerom sudah tidak sabar menunggu hari esok, karena ia ingin adiknya bisa sembuh seperti dulu lagi.
“Gila lu, kalau punya apa-apa nggak pernah mau sabar.” Sahut Alex merasa kesal, karena setiap ada apa-apa, Zerom tidak pernah mau bersabar.
“Tenang aja Lex, kalau gua beneran bisa sembuh, gua kasih elu 10 juta.” Zerom mencoba merayu Alex, karena Zerom sudah tidak sabar, ingin segera sembuh.
Mendengar angka 10 juta, Alex langsung menerimanya tanpa berpikir lagi.
“Yaudah ok.” Kata Alex tanpa ragu.
“Kira-kira berapa lama proses penyembuhanya Lex?” Tanya Zerom yang masih belum paham.
“Yang gua tau sih tergantung kondisi tubuh kita, ada yang cepat, ada juga yang lambat, nanti ibu nya bilang kok, kalau udah bisa balik.” jawab Alex menjelaskan.
Zerom kembali bertanya.
“Kira-kira kita bakalan nginep nggak?”
“Pasti dong… nggak mungkin juga bisa langsung sembuh dalam sehari, apalagi elu mau nya kuat kan, pasti ada tahapan nya.”
“Hhmmm… ya udah kalau gitu, gua mau telpon nyokap gua dulu, takut nyokap, bokap nyariin gua.” Kata Zerom lalu menghubungi orang tuanya, untuk memberi kabar, agar orang tuanya tidak khawatir, karena Zerom akan pergi beberapa lama.
“Ia zer kenapa?” Tanya Bu Melinda ibunya Zerom.
“Mah, Zerom mau keluar sama Alex, kemungkinan semingguan baru bisa pulang.”
“Emangnya kamu mau kemana Zer bisa lama gitu pulangnya?” Tanya Bu Melinda penasaran.
“Zerom mau nganter Alex kerumah saudaranya mah.” Zerom terpaksa berbohong, agar orang tuanya memberikan izin.
“Ya sudah kamu jaga diri baik-baik, kalau bisa jangan terlalu lama zer.” Pesan Bu Melinda.
“Ia mah… daaaah mamah.” Ucap Zerom, lalu menutup teleponnya.
Setelah menutup telepon, Zerom langsung pergi ke lokasi, karena Zerom sudah tidak sabar ingin bisa sembuh seperti dulu lagi.
Saat ini Zerom dan Alex sedang dalam perjalanan menuju kampung panjang, dan kampung itu sangat terpencil, karena ada di pedalaman.
Di kampung itu sangat sepi, hanya ada beberapa rumah saja, walaupun terpencil, kampung panjang memiliki pemandangan yang sangat indah, dan udara di sana sangatlah sejuk.