"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
52Please respect copyright.PENANA6ReW2ul0Ci
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
52Please respect copyright.PENANA7oei5cYBvy
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
52Please respect copyright.PENANATmt0bMvDLP
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
52Please respect copyright.PENANAnse7VE7dD7
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
52Please respect copyright.PENANAvceKe51q1Y
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
52Please respect copyright.PENANAxttEfaDf5C
Rena.
52Please respect copyright.PENANA4kuoSDKubQ
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
52Please respect copyright.PENANAhAe5o3VzM3
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
52Please respect copyright.PENANAMuRIIrUiOj
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
52Please respect copyright.PENANAyxHpjWCcln
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
52Please respect copyright.PENANA87tUsib7qH
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
52Please respect copyright.PENANAkFrWFmj66x
Jantungku berdebar kencang.
52Please respect copyright.PENANAbKwKOXs081
Saya segera mengetik balasan.
52Please respect copyright.PENANA5z28Yw61VD
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
52Please respect copyright.PENANASF08tsDFRd
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
52Please respect copyright.PENANAnaTKy79Xct
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
52Please respect copyright.PENANA1TM99jm6HZ
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
52Please respect copyright.PENANAIUvoawJO04
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
52Please respect copyright.PENANAOHmXPJYBLR
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
52Please respect copyright.PENANAn1LlIDl2Q3
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
52Please respect copyright.PENANAe8eEhKCjPi
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
52Please respect copyright.PENANAlPYHBCIe7B
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
52Please respect copyright.PENANAU2TFN4kBa8
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
52Please respect copyright.PENANAzq5lqEV8dS
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
52Please respect copyright.PENANAloErZB3iXy
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
52Please respect copyright.PENANAN8TwHXo41S
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
52Please respect copyright.PENANAtXjKMeHIrf
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
52Please respect copyright.PENANAkAMCWdTO1b
Aku: "Ya. Aku tahu."
52Please respect copyright.PENANA7Y7bTk82nn
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
52Please respect copyright.PENANAmtbMzx4gTf
Belum terkirim...
52Please respect copyright.PENANA0pZmzP3xIi
52Please respect copyright.PENANA85j7uZgdO0
52Please respect copyright.PENANAfigSfOM3bP