"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
47Please respect copyright.PENANAzQ40IOXYAE
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
47Please respect copyright.PENANACNxIUWvou8
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
47Please respect copyright.PENANA8dT9HJ1QtX
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
47Please respect copyright.PENANA2D7m7WQ5d1
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
47Please respect copyright.PENANAeDboy4UGwE
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
47Please respect copyright.PENANA7c4r3gCkYX
Rena.
47Please respect copyright.PENANAxJVnN61pa7
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
47Please respect copyright.PENANAiwMAk2UFvW
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
47Please respect copyright.PENANANGMIXdt3yJ
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
47Please respect copyright.PENANAo73LJIvytL
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
47Please respect copyright.PENANA723Fva6eit
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
47Please respect copyright.PENANAwA1EHVt1cK
Jantungku berdebar kencang.
47Please respect copyright.PENANAeJDhXxwbLQ
Saya segera mengetik balasan.
47Please respect copyright.PENANAIP5fksW4XJ
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
47Please respect copyright.PENANAm2F7gBGUvQ
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
47Please respect copyright.PENANAS34MHgooyP
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
47Please respect copyright.PENANAsYK9ab0Dnu
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
47Please respect copyright.PENANAiOiL95u3iM
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
47Please respect copyright.PENANAozitgVucfr
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
47Please respect copyright.PENANAoSxSpARfWC
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
47Please respect copyright.PENANA6rkDs3EPc3
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
47Please respect copyright.PENANA81YLh6155x
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
47Please respect copyright.PENANAUrAgGGch89
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
47Please respect copyright.PENANAN838yVo1TY
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
47Please respect copyright.PENANAtDZPpwZRp7
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
47Please respect copyright.PENANA61xlUxlAGe
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
47Please respect copyright.PENANA025137JvFj
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
47Please respect copyright.PENANA4cjYFQihNA
Aku: "Ya. Aku tahu."
47Please respect copyright.PENANAWd46xalMJK
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
47Please respect copyright.PENANAaiU4QpvnJq
Belum terkirim...
47Please respect copyright.PENANA0l6VbWEgta
47Please respect copyright.PENANATbfC8fUvUB
47Please respect copyright.PENANAx5paJSLqlz