
Di sebuah hotel, sebuah perusahaan kenamaan tengah mengadakan pesta. Beberapa tamu penting di undang oleh sang empu acara. Salah satu dari orang penting tersebut, turut datang seorang pria lajang yang keberadaannya telah menyita banyak perhatian, terlebih oleh para kaum hawa.
428Please respect copyright.PENANAPoueAfadvV
Aldebaran Al-Fahri, putra sulung dari keluarga konglomerat pasangan Rosa dan Hartawan.
428Please respect copyright.PENANAacJSgw92F6
Kedatangannya malam itu -- demi menggantikan sang ayah -- malah berbuah petaka saat Al dijebak oleh musuhnya.
428Please respect copyright.PENANA0vG2aQqNHV
Andin adalah orang yang menemukan sosok Al kala pria itu tidak bisa berpikir jernih. Berniat ingin menolong, Andin malah terlibat satu malam dengan Al.
428Please respect copyright.PENANAf3cYf1iPG0
Al membuka mata saat dia mencium aroma wangi yang datang dari dekat. Tanpa sadar, dia mengendus aroma itu.
428Please respect copyright.PENANA8o6tzU0hSM
"Apa kau perempuan yang disewa oleh asisten ku?" Pria itu bertanya dengan suara serak. Sepasang matanya nampak nyalang kala melihat Andin yang kini terpekur di atas lantai.
428Please respect copyright.PENANAMc9B9vjSt2
Sesaat setelah dia membawa Al ke kamar yang pria itu sebutkan padanya, dia merasakan keanehan mulai menjalar seluruh tubuhnya. Akibat keanehan itu, niatannya untuk pergi dari kamar gagal saat kedua kakinya berubah lemas tak bertenaga dan napasnya jadi terengah-engah seolah habis berolahraga berat.
428Please respect copyright.PENANAHdg6rISApf
Suara Al yang melayang di atasnya diacuhkan Andin. Gadis itu berusaha berdiri tegak tapi lagi-lagi gagal.
428Please respect copyright.PENANARTDjl3rjJ6
"Apa yang terjadi padaku?" tanyanya bingung mengabaikan bahaya yang kali ini akan datang padanya.
428Please respect copyright.PENANA94hLIKKah3
"Hey, aku bertanya padamu." Tidak mendapat tanggapan, Al bertanya kesal. Seluruh tubuhnya terasa terbakar dan wanita yang disewa oleh asistennya malah diam seperti patung.
428Please respect copyright.PENANALqYlRnDNzn
"Tolong bantu saya berdiri," pinta Andin seraya mengulurkan tangan.
428Please respect copyright.PENANA1bneM3WEVp
Aldebaran menerima uluran tangan itu dan menanggapi salah permintaan tolong Andin dengan menganggap kalau gadis itu mengiyakan tebakannya.
428Please respect copyright.PENANAXSfcm0uxHY
Andin merasa pandangannya berputar dan saat dia sadar dengan apa yang terjadi, sosok pria yang tadi ditolongnya kini tengah menindihnya.
428Please respect copyright.PENANA8aTyXSm4UI
"Apa---"
428Please respect copyright.PENANAgd37MsbCx8
Protesnya yang menurut Al mengganggu dibungkam pria itu dengan ciuman panas nan menuntut.
428Please respect copyright.PENANAKQ9STis7D4
Keesokan paginya ketika bangun, Andin yang telah membuka mata menatap sekelilingnya. Ruangan itu nampak temaram dengan hanya lampu berwarna kuning terpancar dari sisi tempat tidur.
428Please respect copyright.PENANAV3ZBPWT6Ch
Tatkala dia berusaha mendudukkan diri, barulah dia sadar bahwa ada satu tangan kokoh yang kini melingkari pinggangnya. Saat dia melihat satu tangan itu, ia membulatkan matanya akibat terkejut.
428Please respect copyright.PENANA4FkJrEtMKv
"Astaga, Tuhan....!"
428Please respect copyright.PENANAhg9kQFS7BQ
Hari itu akhirnya dia ingat bila dia telah tidur dengan pria yang notabene adalah bosnya sendiri di tempat kerja.
428Please respect copyright.PENANA8NEUFykHhx
***
428Please respect copyright.PENANAw2aPrg6q2u
Lorong rumah sakit tampak lengang, hanya satu dua orang perawat saja yang lewat di depan seorang wanita muda itu. Setiap kali seseorang lewat di depannya, wanita itu memiliki wajah malu dan diam-diam menunduk dengan tenang. Seolah keberadaannya tidak ingin diketahui.
428Please respect copyright.PENANATFAa4jsLy2
"Ibu Andini Kharisma Putri."
428Please respect copyright.PENANA0M55DjDmsf
Tiba-tiba suara wanita memanggil sebuah nomor dan wanita muda itu lantas bangun dari duduknya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, wanita itu mengikuti sang perawat masuk ke dalam ruang pemeriksaan.
428Please respect copyright.PENANA5QrrrSnAZv
Di dalam, seorang dokter wanita memakai kacamata sedang duduk di mejanya. Sang perawat yang bertugas mengantar berdiri di samping, mendengarkan dalam diam dan hanya bergerak jika dokter itu memanggil.
428Please respect copyright.PENANAsPu8LtVc2N
Andin mencengkeram kedua tangannya demi mengalihkan gugup. Sepasang matanya bergerak liar saat dia menunggu dokter di depannya bicara. Dengan patuh, dia menjawab pertanyaan sang dokter sebelum kemudian dia di suruh berbaring di brankar.
428Please respect copyright.PENANAohdQ7dYkKI
Beberapa menit kemudian setelah pemeriksaan, Andin berubah semakin pucat wajahnya setelah mendengar apa kata dokter. Dia pergi dari sana dengan langkah terhuyung.
428Please respect copyright.PENANAn6JVBR0jbW
"Selamat Nyonya, Anda hamil, tiga bulan."
428Please respect copyright.PENANAf4oRXUlDiY
Hamil? batin Andin sangat terkejut. Sepanjang perjalanan ke luar dari rumah sakit dia melamun, masih belum percaya dengan kenyataan yang baru saja dirinya dengar. Tanpa sadar tangannya menyentuh perut datarnya yang kini terdapat nyawa lain di sana.
428Please respect copyright.PENANAFTL2xWMSb5
B-Bagaimana ... bagaimana ini bisa terjadi? Dalam kebingungannya ia kemudian menutupnya akan kejadian beberapa bulan lalu. Di mana pada malam itu dia menghabiskan satu malam berguling-guling di tempat tidur dengan seorang pria.
428Please respect copyright.PENANAdcAt6TClCQ
Ruangan di dalam kamar hotel itu tampak remang-remang. Cahaya kuning di dekat kepala tempat tidur memantulkan siluet dua orang yang tumpang tindih di atas tempat tidur.
428Please respect copyright.PENANAv60UHEwdyG
Andin menatap linglung dan tak fokus pada laki-laki di atas tubuhnya. sungguh, ia melakukan dengan mematuhi perintah sang lelaki asing yang kini menindih tubuhnya.
428Please respect copyright.PENANAOZXZwDTIfu
"Kau seharusnya minum obat perangsang hanya untuk sekadar memuaskanku," bisik lelaki tampan itu dengan suara rendah di dekat telinga.
428Please respect copyright.PENANAvsQxanQCor
"A-Aku tidak,"
428Please respect copyright.PENANANXQF8o0QUG
"Kalau tidak lalu kenapa tubuhmu sensitif begini?" Ada suara tawa dari pria asing itu saat pertanyaan kembali terlontar. Dan dijawab oleh Andin dengan panjang tatkala kulit lehernya kembali dicumbu.
428Please respect copyright.PENANApGpWCpMYg1
Seluruh tubuhnya bergetar, campuran senang dan takut saat mengerjakan pekerjaan rumah yang terakhir dilepas.
428Please respect copyright.PENANAvVM7aHMV4w
Andin yang memiliki firasat buruk begitu bawahannya dilepas, kemudian hentikan tangan pria itu dari melucutinya. "Jangan," katanya sedih dengan mata hampir menangis.
428Please respect copyright.PENANAOQrbEIl4cI
Saya tahu apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini, jika terus melanjutkan kegiatan mereka. Namun meski dia tahu bahwa semuanya terasa salah, dia tak bisa memberikan penjelasan yang jelas pada laki-laki asing yang telah salah menilainya sebagai wanita penghibur.
428Please respect copyright.PENANASwL37CBach
Al mengerutkan alisnya, jelas tidak suka dengan perlawanan wanita dibawahnya. "Sekretarisku sudah membayar mahal dirimu, dan sekarang kau tidak mau melayani aku?"
428Please respect copyright.PENANAB2iIVWx7JV
Andin menggelengkan kepalanya, "T-Tuan ... Anda pasti salah paham--"
428Please respect copyright.PENANAjuVZUtsS8C
Namun sebelum dia menyelesaikan ucapannya, mulut mungilnya kembali ditelan pria itu. Sepasang mata tak fokus membelalak terkejut, satu tangan yang tadi menyentuh dada sang pria berjuang mendorong tapi kekuatannya tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pria dewasa tersebut.
428Please respect copyright.PENANAXB9YYym6WQ
Setelah mencium panas keduanya, Andin bernapas tersengal-sengal dan Al mulai kembali memberikan ciuman keras di kulit yang telanjang. Tidak memedulikan rintihan sang wanita dan tangisannya saat pertengkaran dan kejujuran dari tubuh dalam pelukannya menggodanya.
428Please respect copyright.PENANA2LKMl8KB11
Malam itu seorang gadis tak bersalah telah kehilangan harta berharganya hanya karena skema licik rekan kerjanya.
428Please respect copyright.PENANA69vXZAEglW
Ketika Andin kembali pada kenyataan, ia dikagetkan dengan suara teguran orang lain yang baru saja hampir menabraknya.
428Please respect copyright.PENANAYNzpI3d4UP
"Kalau mau melamun, jangan disini. Sudah tahu jalan umum, tapi memanfaatkan orang bodoh tak punya otak!"
428Please respect copyright.PENANAaeWPxpHLWw
"Maafkan saya,"
428Please respect copyright.PENANABhZCCYKVFs
Andin yang tahu kesalahannya hanya bisa meminta maaf pada wanita pejalan kaki yang memakinya. Ia kemudian melanjutkan langkahnya keluar dari rumah sakit.
428Please respect copyright.PENANAcgoVFpa08z
Dalam perjalanan melewati tempat kosnya, sebuah sedan berwarna hitamnya. Duduk didalamnya seorang pria yang beberapa bulan lalu telah menghabiskan malam dengan wanita tersebut.
428Please respect copyright.PENANAdzErMTvR1x
428Please respect copyright.PENANAWVB3lPJkR0
ns3.145.97.221da2