Rendy telah menerima di kediaman Al. Ia menunggu bos turun dari lantai dua. Seperti biasa, mereka akan berangkat bersama ke perusahaan.
238Please respect copyright.PENANA8WsHE9NQvr
Tak lama kemudian, terlihat sosok Aldebaran dengan setelan rapinya turun dari lantai atas. Satu tangan menenteng tas kerja dan tangan lainnya memegang ponsel yang diletakkan dekat telinga.
238Please respect copyright.PENANA1jA97n5lTA
"Bukankah sudah kubilang, perjanjian kita dibatalkan?"
238Please respect copyright.PENANAFT0Spb36Yd
Suaranya begitu dingin tatkala dia berbicara dengan orang di seberang telepon.
238Please respect copyright.PENANAZTZgIwaIJV
Pagi itu, sang mantan tunangan; Katrin menghubungi Aldebaran. Dari suara wanita yang serak itu, dapat ditebak kalau dia habis menangis.
238Please respect copyright.PENANAPzX9qkeAGU
“Al, aku tidak mau putus denganmu,” isak perempuan itu sedih. "Aku tahu aku salah, tapi tolong percayalah kalau video yang kau lihat itu murni jebakan belaka. Aku sama sekali tidak kenal dengan pria itu, sungguh. Kumohon percaya padaku."
238Please respect copyright.PENANAeG2VrIQVY9
Namun bagaimana mungkin Aldebaran bersedia kembali? Apabila jurang pemisah inilah yang benar-benar dia inginkan. Tidak peduli apakah perselingkuhan itu benar atau tidak, dia sama sekali tidak peduli.
238Please respect copyright.PENANA7Lh72NCbld
"Kalau hanya ini yang mau bicara denganku, aku tutup teleponnya. Sampai ketemu di konferensi pers nanti Siang." katanya dingin tanpa intonasi lalu mematikan sambungan tersebut.
238Please respect copyright.PENANADG4OGH7PIE
Rendy yang melihat raut wajah bosnya tampak buruk, tak berani membuka mulut untuk melontarkan basa-basi. Ia mengekori di belakang Aldebaran menuju ke arah mobil yang telah diparkir di luar.
238Please respect copyright.PENANAWnOyerKL14
Setelah kedua orang itu masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi masing-masing, Al sibuk dengan ponselnya.
238Please respect copyright.PENANA3pvNyEovix
"Direktur, apa Anda mau pergi ke perusahaan dulu atau langsung ke hotel?" tanya Rendy sambil memiringkan kepalanya untuk melihat sang sutradara.
238Please respect copyright.PENANApi603Ibvlw
"Pergi ke hotel."
238Please respect copyright.PENANAGHmjHmFRM8
Mendapat jawaban pasti itu, Rendy menganggukkan kepalanya lalu memerintahkan sopir di sampingnya untuk pergi ke hotel seperti yang diarahkan oleh bos mereka.
238Please respect copyright.PENANAJ6TLl63Pyn
Membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit untuk sampai ke hotel yang dimaksudkan. Hotel itu merupakan salah satu hotel bintang lima terkenal dan merupakan anak cabang dari hotel milik Al-Fahri Group yang didirikan di Amerika.
238Please respect copyright.PENANAKyEo1WnuMP
Hotel tersebut telah berdiri sejak delapan tahun yang lalu dan dikelola oleh Al atas izin ayahnya yaitu Hartawan.
238Please respect copyright.PENANAjaKxH2FFru
Beberapa menit kemudian, mobil berhenti di depan pintu masuk hotel. Aldebaran keluar dari mobil dan begitu dia keluar, dia diterima oleh beberapa orang yang mengetahui karyawan penting dalam mengelola hotel tersebut.
238Please respect copyright.PENANAxSsjIJOvmc
Tak jauh dari keberadaan mobil yang ditumpangi Al serta keramaian di sekitar pria tersebut, berjalan seorang perempuan dengan pandangan linglungnya.
238Please respect copyright.PENANAQtlF7IUS80
Andin yang mendengar suara ramai itu lantas menolehkan kepalanya. Begitu dia melihat manajer dan supervisor hotel yang cukup dikenalnya menjadi salah satu dari rombongan di hadapannya, dia bertanya-tanya apakah hari ini hotel mereka kedatangan tamu penting.
238Please respect copyright.PENANAuVT9CCYrO4
Tepat saat dia selesai dengan pikirannya, Rendy yang tadinya berdiri di samping Aldebaran bergerak ke belakang dan sosok tinggi serta tampan Al terpampang di depan mata Andin.
238Please respect copyright.PENANA80fa1nTZg4
"Pria itu?" gumamnya dengan mata terbelalak terkejut.
238Please respect copyright.PENANAicW9opV50X
Tampak merasakan tatapan panas dari kejauhan, Al melirik ke samping dan menemukan seorang perempuan berdiri tertegun melihat ke arahnya. Tidak ada eskpresi apa pun di wajah tampan dan datar itu, namun dari pupil pria tersebut yang sewaktu-waktu membesar sudah cukup menunjukkan keterkejutannya.
238Please respect copyright.PENANAOg9czfR5rx
Dalam perjalanan menuju ke ruangan kantor manajemen hotel tersebut, Al berbicara dalam hati, "Saya yakin dia adalah wanita di malam itu."
238Please respect copyright.PENANAvPbmI5dz6u
Kemudian, ia melirik Rendy, mengatakan, "Cari tahu siapa perempuan tadi."
238Please respect copyright.PENANAaGsbAsuxcA
Rendy yang mengerti arti tatapan sang direktur lantas bertanya pada manajer yang berdiri di dekatnya.
"Siapa wanita itu?"
238Please respect copyright.PENANAWBT268ZYCh
Sang manajer tampak terkejut usai tiba-tiba mendapat pertanyaan tersebut. Merasa bangga pada dirinya sendiri, ia dengan hati-hati melirik ke arah dimana wanita yang dimaksud oleh Rey berada.
238Please respect copyright.PENANAUQLt1oB16C
Pada saat dia melihat wanita yang tak asing lagi buatnya, dia pun terheran-heran. Namun, meski dia cukup penasaran mengapa Andin-lah dimaksud, dia tetap menjawab dengan hati-hati dan jujur.
238Please respect copyright.PENANAMh9hHwcrX0
"Dia adalah salah satu pembantu rumah tangga di hotel kita, Pak Rendy. Namanya Andini. Apakah Anda perlu dengannya? Jika ya, saya akan memanggilnya untuk menemui Anda."
238Please respect copyright.PENANAnjuddPj3d0
Rendy menggelengkan kepalanya. Baginya, mengetahui namanya saja sudah cukup. Ia pun berterima kasih pada manajer itu, lalu mengikuti langkah sang sutradara yang telah masuk lebih dulu ke dalam hotel, meninggalkan dirinya berdua saja dengan manajer tersebut.
238Please respect copyright.PENANAeoZ2ZCZbxC
Memasuki lift eksklusif, orang-orang yang tadi menyambut Al tinggal di luar lift. Sampai pintu ditutup dan hanya tersisa dua orang saja di dalam, Rendy kemudian memberi tahu informasi yang baru saja dia dapatkan.
238Please respect copyright.PENANAVUtxtZWlsh
"Pak, wanita yang tadi Anda lihat merupakan salah satu staf hotel. Manager Ardi mengatakan kalau wanita itu biasa dipanggil Andin."
238Please respect copyright.PENANAFpOh7lZd2j
Tidak ada ekspresi apapun yang berfluktuasi di wajah datar itu setelah dia mendengar satu nama yang baru dikenalnya.
238Please respect copyright.PENANARDWyQTa7Ah
"Apa kau yakin dia bekerja disini?"
238Please respect copyright.PENANAY1DPtnOVr9
"Untuk ini, saya perlu menyelidiki lebih jauh lagi apakah benar atau tidak. Jika Anda tidak keberatan, saya akan meminta biodatanya pada personalia," jawab Rendy tenang. Tak sulit baginya untuk mengetahui kebenaran kata-kata dari manajer tadi. Lagi pula dia juga percaya dengan apa yang dikatakan oleh manajer itu.
238Please respect copyright.PENANA5FUFgOvEnz
"Selidiki dia, lalu beritahu aku." suruh Al pada Rendy yang diangguki oleh asistennya itu dengan tanda memahami.
238Please respect copyright.PENANA7djo1ZHlwf
***
238Please respect copyright.PENANAdRiccFYxr5
Andin yang baru saja tiba di ruang karyawan bertemu dengan temannya yaitu Mirna.
238Please respect copyright.PENANAfbXg2VGGCX
"Apakah kau sudah sembuh?" tanya Andin memulai percakapan.
238Please respect copyright.PENANATUZtKCmoHt
"Sudah baikan. Untung cuma sakit perut biasa. Dokter bilang kalau aku harus mengurangi minum kopi dan menjaga pola makanku," jawab Mirna sambil duduk di kursi panjang yang tersedia di ruangan tersebut.
238Please respect copyright.PENANA8WskSc3v7N
Andin melepas jaketnya, melipatnya lalu memasukkannya ke dalam loker beserta tas yang tadi dia bawa. "Aku sudah mengingatkan hatimu jangan telat makan, tapi kau tidak pernah mendengarkan." keluhnya kesal sekaligus khawatir.
238Please respect copyright.PENANAYP9XezezS3
Mendengar teguran dari teman akrabnya, Mirna nyengir. Tidak keberatan dan justru khawatir.
238Please respect copyright.PENANAEovmCHSvQE
"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Mirna sambil mendongakkan kepalanya untuk melihat Andin yang posisinya sedang berdiri, "Aku dengar dari Ammar kau kemarin tidak masuk dan Nino sedang mencari-cari dirimu. Apa kalian mau?"
238Please respect copyright.PENANAhKtLtICxXx
Awalnya Mirna telah menebak, sedikit banyak tentang keanehan dua orang itu -- Andin dan Nino -- yang biasanya terlihat dekat tiba-tiba jadi renggang diduga.
238Please respect copyright.PENANAGVMdv8Zlsc
Belakangan terdengar gosip bahwasanya Nino telah setia dengan Zara. Padahal banyak dari lingkaran pertemanan mereka yang tahu jika Nino memendam suka pada Andin.
238Please respect copyright.PENANAWWzs3KNy2W
"Bisakah kita tidak membicarakan soal dia?" Andin berbalik menghadap Mirna. Sepasang matanya menyiratkan sebuah permohonan kalau dia tidak mau membahas soal dirinya dan Nino.
238Please respect copyright.PENANAMTdzwWoz5J
Tidak ada yang tahu tentang kejadian tiga bulan lalu dimana dia harus dibius oleh rekannya sendiri yang menyebabkan dirinya menghabiskan satu malam dengan seorang pria. Sampai saat dia pun tinggal dengan Nino setelah kejadian itu, tidak ada yang tahu kecuali Zara dan Ammar.
238Please respect copyright.PENANAudMe3fseZi
Untuk saat ini, dia tidak mau berhubungan lagi dengan orang-orang yang telah menyebabkan penderitaan dalam hidupnya. Karena saat dia mendengar nama dari orang-orang jahat itu, dia akan mengingat tentang apa yang terjadi padanya. Dia akan mengingatkan juga bahwa kini dia sedang tidak baik-baik saja. Kenyataan bahwa dia hamil diluar nikah sudah cukup membuatnya kembali frustasi dan rasanya ingin marah.
238Please respect copyright.PENANA5zVj7EJc7Y
Tapi, dia tahu marah dan mengutuk orang-orang itu tak akan mengubah apa pun. Yang telah hilang dari dirinya tak akan pernah lagi utuh dan fakta kehamilannya pun tak dapat dilupakan.
238Please respect copyright.PENANAkur0I9PuJm
"Baiklah, kalau kamu maunya begitu, aku tak akan membicarakan dia lagi." Mirna setuju dengan mudah dan melindungi keputusan Andin.
238Please respect copyright.PENANAzZBMMp8Vdc
“Sudah waktunya kita berkumpul,” kata Andin mengingatkan saat waktu kurang dari beberapa menit sebelum mereka memulai pekerjaan di hari itu.
238Please respect copyright.PENANAsQoJCdixPM
238Please respect copyright.PENANAKCqzDYLADp
ns3.21.43.104da2