Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
539Please respect copyright.PENANAjNpmGqmmTE
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
539Please respect copyright.PENANAJw9Ethz0Bd
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
539Please respect copyright.PENANAbsJSo69zgT
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
539Please respect copyright.PENANAJYIR4wn6Vd
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
539Please respect copyright.PENANATVA4v8wiev
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
539Please respect copyright.PENANA3nbTq5Xiwd
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
539Please respect copyright.PENANAkcRJyGuJWp
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
539Please respect copyright.PENANAKieguqDQjl
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
539Please respect copyright.PENANA8EwxZcCfyi
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
539Please respect copyright.PENANAgaEs0elU7G
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
539Please respect copyright.PENANA8GRwtVqWv1
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
539Please respect copyright.PENANAwPnbrLk3Lg
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
539Please respect copyright.PENANArRciGLUq5q
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
539Please respect copyright.PENANAorwxTEgleF
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
539Please respect copyright.PENANAdVw8aEWUf7
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
539Please respect copyright.PENANASw7dHx0m6Q
>>><<<
539Please respect copyright.PENANAcLSs7SiwGp
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
539Please respect copyright.PENANApj5CRmAdZS
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
539Please respect copyright.PENANATx4PPL8n5k
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
539Please respect copyright.PENANA8uUAra4He0
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
539Please respect copyright.PENANApWcuOJlAk4
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
539Please respect copyright.PENANAjmgnQqDTZp
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
539Please respect copyright.PENANAR7sQDroYFb
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
539Please respect copyright.PENANA7mu7gf4Mqb
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
539Please respect copyright.PENANA6LmaA5a0ca
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
539Please respect copyright.PENANANyTyRkehQt
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
539Please respect copyright.PENANAkdVmEng0hf
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
539Please respect copyright.PENANAp6KnPDs4oy
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
539Please respect copyright.PENANAOgjz8n0cXt
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
539Please respect copyright.PENANAjXHpnUYdNY
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
539Please respect copyright.PENANApNFTsDqzod
>>><<<
539Please respect copyright.PENANAimIqJkpceu
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
539Please respect copyright.PENANApovznCVJ1T
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
539Please respect copyright.PENANAc41FZzxNhu
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
539Please respect copyright.PENANAr8ZPxGwLHA
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
539Please respect copyright.PENANAVFsLKOxeLQ
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
539Please respect copyright.PENANAsmM9wdQk4B
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
539Please respect copyright.PENANAo71Go3pfe7
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
539Please respect copyright.PENANAE1C8KDfpWC
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
539Please respect copyright.PENANAyxrrgEDYon
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
539Please respect copyright.PENANAqtjv338wCr
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
539Please respect copyright.PENANAVZmXu2Kebp
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
539Please respect copyright.PENANATApFpkzepU
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
539Please respect copyright.PENANA7RfAIBWW59
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
539Please respect copyright.PENANAcZaePGjUU1
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
539Please respect copyright.PENANAph2hr5gBq0
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
539Please respect copyright.PENANAVlac4unYxA
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
539Please respect copyright.PENANAuQE8GG9jrw
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
539Please respect copyright.PENANAU1d2IesqVA
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
539Please respect copyright.PENANA9u04OvYKA9
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
539Please respect copyright.PENANAWqu5t1EBNe
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
539Please respect copyright.PENANADlIKVUJjHv
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
539Please respect copyright.PENANApTg8WtOWNR
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
539Please respect copyright.PENANA8zCxu0JsJJ
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
539Please respect copyright.PENANARm9BFEYU3v
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
539Please respect copyright.PENANALbvoJHwkgY
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
539Please respect copyright.PENANAeqzZz3gZ8o
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
539Please respect copyright.PENANA658JITcu0g
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
539Please respect copyright.PENANArwtDu37His
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
539Please respect copyright.PENANAezGFfrcVLm
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
539Please respect copyright.PENANA6nGyqhGl8l
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
539Please respect copyright.PENANAxYsD5g6xZM
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
539Please respect copyright.PENANAcZRpxcIyCN
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
539Please respect copyright.PENANARdBf6iwbkz
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
539Please respect copyright.PENANARVX3NjXOcF
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
539Please respect copyright.PENANAf1Qirf623F
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
539Please respect copyright.PENANAP9Tr5h9wvc
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
539Please respect copyright.PENANA5EizptM2zI
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
539Please respect copyright.PENANA2OlrXgpmlP
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
539Please respect copyright.PENANA316Jdti9ag
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
539Please respect copyright.PENANAa5mo8pLLwu
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
539Please respect copyright.PENANAMlnsnBjr7q
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
539Please respect copyright.PENANASAnIZ771Fi
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
539Please respect copyright.PENANAP5LnoqRnlz
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
539Please respect copyright.PENANALqE1MxOes2
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
539Please respect copyright.PENANAawtD6NwDbT
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
539Please respect copyright.PENANAuIaNiDMaaf
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
539Please respect copyright.PENANAxu9GRlLbXW
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
539Please respect copyright.PENANAeepxmhUonS
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
539Please respect copyright.PENANAYtXjSnQXk6
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
539Please respect copyright.PENANAPEhq7P1gAA
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
539Please respect copyright.PENANAQseP0SVvGo
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
539Please respect copyright.PENANAdCtdUuMurS
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
539Please respect copyright.PENANALBGu9FCnJE
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
539Please respect copyright.PENANArfXXEws1qI
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
539Please respect copyright.PENANAt7pB3Q7XHm
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
539Please respect copyright.PENANA2qdQ6hGdBA
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
539Please respect copyright.PENANAjVYu5WMhui
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
539Please respect copyright.PENANAH1VFKkLoLz
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
539Please respect copyright.PENANA2QbK3hrBIl
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
539Please respect copyright.PENANA32GwO3XaKa
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
539Please respect copyright.PENANA2UZAIoLiKx
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
539Please respect copyright.PENANAub8T4q7fbL
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
539Please respect copyright.PENANAv7An4CP9nZ
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
539Please respect copyright.PENANAPT21Kio7Cj
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
539Please respect copyright.PENANADoc4Y9UMUP
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
539Please respect copyright.PENANAxO1AmhKwqZ
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
539Please respect copyright.PENANA2UYA9A7vxG
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
539Please respect copyright.PENANAt9Scy0TTiH
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
539Please respect copyright.PENANAHUYWHN3iJ1
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
539Please respect copyright.PENANAD0quyUG9o9
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
539Please respect copyright.PENANAoyORpvLpML
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
539Please respect copyright.PENANAsKgCxfBEYY
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
539Please respect copyright.PENANAYg782XyMye
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
539Please respect copyright.PENANARgZXQnAF0N
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
539Please respect copyright.PENANARQmUmwJBXT
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
539Please respect copyright.PENANARZeBt01g5u
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
539Please respect copyright.PENANAZTBlqqoNU8
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
539Please respect copyright.PENANARowbFumtAr
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
539Please respect copyright.PENANAxjW189wuVo
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
539Please respect copyright.PENANA1ne2IyOe2T
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
539Please respect copyright.PENANADfW99tKkmD
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
539Please respect copyright.PENANAatP4amHd3A
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
539Please respect copyright.PENANAa1VFkikF8k
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
539Please respect copyright.PENANAxLWzKJb8VU
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
539Please respect copyright.PENANAxBudYI8DQz
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
539Please respect copyright.PENANASaYjixmBah
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
539Please respect copyright.PENANA4HQmnvwaRa
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
539Please respect copyright.PENANAfjitsmu9NP
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
539Please respect copyright.PENANAmZvfsryXcm
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
539Please respect copyright.PENANAGaPPMHqtEw
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
539Please respect copyright.PENANAi8eevSPf6p
539Please respect copyright.PENANAVROZIldDff
539Please respect copyright.PENANA0ZQjsVxiVB
539Please respect copyright.PENANAyEf43MRVQy
539Please respect copyright.PENANAVLJEFBHpiP
539Please respect copyright.PENANA9WGvrMkVtE
539Please respect copyright.PENANAtNSIJ6l847
539Please respect copyright.PENANAy7Qaojmj22
539Please respect copyright.PENANAs65T14fk2O
539Please respect copyright.PENANAEVhBuJUgDq
539Please respect copyright.PENANA9RT7hSNAkL
539Please respect copyright.PENANAHgBy4aRiBk
539Please respect copyright.PENANAdsOqxwWQvv
539Please respect copyright.PENANAOuiAafX4O5
539Please respect copyright.PENANAtknhYzbC4E
539Please respect copyright.PENANAYfXQrmK1cQ
539Please respect copyright.PENANAAz8QXLDfAx
539Please respect copyright.PENANADSWOPAmjuf
539Please respect copyright.PENANAnDMemZNBWC
539Please respect copyright.PENANAuAzvYxlJwS
539Please respect copyright.PENANATzsZnpSjZv
539Please respect copyright.PENANA9IBK1ActK1
539Please respect copyright.PENANApMGFWfv2cY
539Please respect copyright.PENANAUgamTGZN9E
539Please respect copyright.PENANAo6WpTalTJr
539Please respect copyright.PENANA7cqAeSXDoi
539Please respect copyright.PENANAGlnW15IwmU
539Please respect copyright.PENANA5mkeOsnt5i
539Please respect copyright.PENANAPEiMRG7NX0
539Please respect copyright.PENANA4SUQtay3Mt
539Please respect copyright.PENANAsG9TLXGy9t
539Please respect copyright.PENANAA5vA1Z5INC
539Please respect copyright.PENANAtdBw3qfBTi
539Please respect copyright.PENANAMXxTk7PHGA
539Please respect copyright.PENANAhnIeVkZK8j
539Please respect copyright.PENANA8XMl610sC4
539Please respect copyright.PENANArg0B2oRuIV
539Please respect copyright.PENANA0SdzR6ctlt
539Please respect copyright.PENANASFOwWbsWbQ
539Please respect copyright.PENANAah69n2dQiQ
539Please respect copyright.PENANADyKvst42zU
539Please respect copyright.PENANAKlA3BDMMa6
539Please respect copyright.PENANAJr2Lp5Hb9g
539Please respect copyright.PENANA3pNlrC6bkx
539Please respect copyright.PENANABFQkRpwBtv
539Please respect copyright.PENANAlW1TxRAVR8
539Please respect copyright.PENANArpk3UIamZ1
539Please respect copyright.PENANAm8gfIsl3VZ
539Please respect copyright.PENANAzAYTr6Ehzo
539Please respect copyright.PENANAQfG0VT13o3
539Please respect copyright.PENANADhAlSOUClr
539Please respect copyright.PENANAaRGKkv9wTa
539Please respect copyright.PENANAhP9Qrzjivc
539Please respect copyright.PENANAkkQb1gIHca
539Please respect copyright.PENANAh44rOoe7Es
539Please respect copyright.PENANAjRmfZNX4Fr
539Please respect copyright.PENANAvqkgeShP5I
539Please respect copyright.PENANAdlqYqW8ZZ5
539Please respect copyright.PENANAmgRltGweR0
539Please respect copyright.PENANAZuy7M3ZM0K
539Please respect copyright.PENANAkIqHkCkixv
539Please respect copyright.PENANArGOEC1gjbe
539Please respect copyright.PENANAbMYafZ5c35
539Please respect copyright.PENANAOn8juBSxlJ
539Please respect copyright.PENANAqkIja5W6pj
539Please respect copyright.PENANAjrVweAPuQF
539Please respect copyright.PENANAl5cfjXX7lS
539Please respect copyright.PENANAZX5Tb757VH
539Please respect copyright.PENANAp1TslX57mK
539Please respect copyright.PENANAGJYDenLe8b
539Please respect copyright.PENANAjdXPcW1WVI
539Please respect copyright.PENANA4DvKMe6fJL
539Please respect copyright.PENANAx4lrqwu1Wl
539Please respect copyright.PENANAs6SkjdptXs
539Please respect copyright.PENANArSTrDnDbHU
539Please respect copyright.PENANAgV31dNNxZs
539Please respect copyright.PENANA9E98WL9Lkj
539Please respect copyright.PENANAPwt0nxkk2I
539Please respect copyright.PENANAzeEfgiQCA9
539Please respect copyright.PENANAeTCnOkSUt1
539Please respect copyright.PENANAZ7aOZvx6z2
539Please respect copyright.PENANABmZhmXcqDw
539Please respect copyright.PENANAFu4UnsYomi
539Please respect copyright.PENANAEK0GvTqkuh
539Please respect copyright.PENANAKM7uZF4q3l
539Please respect copyright.PENANAXnasGWKu0f
539Please respect copyright.PENANAY3jQrjdZ4p
539Please respect copyright.PENANAcG8jpLUDDi
539Please respect copyright.PENANAsAhCiVUbQf
539Please respect copyright.PENANAKblH6i1l18
539Please respect copyright.PENANAycpy1eYZd3
539Please respect copyright.PENANAKDKCYztCjm
539Please respect copyright.PENANAyhpUyCuzdf
539Please respect copyright.PENANAOzHSqsRjht
539Please respect copyright.PENANA36BdwXraod
539Please respect copyright.PENANApbRzFRKscP
539Please respect copyright.PENANAUpXGHn4jxT
539Please respect copyright.PENANAGn5xaCFvB9
539Please respect copyright.PENANA7zwYpMHq5w
539Please respect copyright.PENANA4wEcUfh8on
539Please respect copyright.PENANAbX0Ic0oRLY
539Please respect copyright.PENANAhn3nelhRbZ
539Please respect copyright.PENANAW6rrsvtkpX
539Please respect copyright.PENANA8N5ZzpFfFl
539Please respect copyright.PENANACJSOHdFqra
539Please respect copyright.PENANA60Alom4xCd
539Please respect copyright.PENANAOr5A0BnmJR
539Please respect copyright.PENANAwmEHLwUVs1
539Please respect copyright.PENANAbnTYGHU0d4
539Please respect copyright.PENANAceDfl8N8UG
539Please respect copyright.PENANAvXkWCDHwt8
539Please respect copyright.PENANAKMATzPLAC0
539Please respect copyright.PENANAcZ3JUcwAqi
539Please respect copyright.PENANAIZifETpteU
539Please respect copyright.PENANAsZBVDBRIk5
539Please respect copyright.PENANAV7VETvAWhJ
539Please respect copyright.PENANAaYV9PHipzx
539Please respect copyright.PENANAYxquXiGjbD
539Please respect copyright.PENANAcqPo6Hcs5d
539Please respect copyright.PENANAIudh8lqE8X
539Please respect copyright.PENANAQ8Cbsjyu4t
539Please respect copyright.PENANARwu28knmrz
539Please respect copyright.PENANAyuM3RknoaH
539Please respect copyright.PENANA4rvseaTT4b
539Please respect copyright.PENANAHVpoksJSeF
539Please respect copyright.PENANA2PSC0i03mJ
539Please respect copyright.PENANAsdMLuHgV1C
539Please respect copyright.PENANAcaa3xjuTeG
539Please respect copyright.PENANAtusiY7KYJw
539Please respect copyright.PENANAzvcMQ5QRlK
539Please respect copyright.PENANAnIMW6KEbwr
539Please respect copyright.PENANAxdsYlbA28S
539Please respect copyright.PENANAsb6dW3ZqPy
539Please respect copyright.PENANA5Bm2RgvDSm
539Please respect copyright.PENANAliHoRlYUDo
539Please respect copyright.PENANAiWxqpfIM02
539Please respect copyright.PENANAITMB2kVSXF
539Please respect copyright.PENANAkdKi3oQ8tR
539Please respect copyright.PENANA8ESJn3WOkD
539Please respect copyright.PENANAdBTd5zp6pN
539Please respect copyright.PENANAunaJUeS8aG
539Please respect copyright.PENANAAaSvhC6GDB
539Please respect copyright.PENANAxxMtpL1H8N
539Please respect copyright.PENANAsQ8vCuLAYm
539Please respect copyright.PENANA82nVxm7P7d
539Please respect copyright.PENANAT2AYeiLt2T
539Please respect copyright.PENANAcelSH2OXpc
539Please respect copyright.PENANABzNdlXYTFq
539Please respect copyright.PENANAXZzJHAW3GN
539Please respect copyright.PENANA49Y5E7l2vv
539Please respect copyright.PENANAiipdCypol9
539Please respect copyright.PENANA5KNKE09D7B
539Please respect copyright.PENANAysBHqEvtRF
539Please respect copyright.PENANAirYCW8svPp
539Please respect copyright.PENANA4nw88s1NEW
539Please respect copyright.PENANAAjIyToUlDy
539Please respect copyright.PENANAroxjsOz8Sl
539Please respect copyright.PENANAYzHXMPwMnN
539Please respect copyright.PENANAp47D7LgQMT
539Please respect copyright.PENANA2anHKa4UVC
539Please respect copyright.PENANAd56A34Fx3G
539Please respect copyright.PENANA9H3PejGIbf
539Please respect copyright.PENANAr2DpSyTxsC
539Please respect copyright.PENANAR2w3cMpBO8
539Please respect copyright.PENANA67JeRDPmX2
539Please respect copyright.PENANAg00PDo4gWe
539Please respect copyright.PENANAFOUD31LBC0
539Please respect copyright.PENANAzbVLvBW0M8
539Please respect copyright.PENANA7xwuLUrX2r
539Please respect copyright.PENANAb4vB9BCrtO
539Please respect copyright.PENANAH5dPUwMOrE
539Please respect copyright.PENANA9lBhIs9sNP
539Please respect copyright.PENANAYrPQ4shdIG
539Please respect copyright.PENANAcxgEJdHi0S
539Please respect copyright.PENANAR6edTd281C
539Please respect copyright.PENANAXq1T7pViAj
539Please respect copyright.PENANAEImWcjOjaM
539Please respect copyright.PENANAcQtfPbKBYk
539Please respect copyright.PENANA11vqnO2wvn
539Please respect copyright.PENANAc29WXP4e2f
539Please respect copyright.PENANARIPXB45og5
539Please respect copyright.PENANA26kDIOe3cS
539Please respect copyright.PENANAh3mB5W6mSS
539Please respect copyright.PENANADdcELHF8kh
539Please respect copyright.PENANAHdiX8Rvof5
539Please respect copyright.PENANAT4HswTbHz9
539Please respect copyright.PENANA0TVveaYJwX
539Please respect copyright.PENANAgLzM7ttpnw
539Please respect copyright.PENANAtBzCQwkw5o
539Please respect copyright.PENANAAAs0V49KwW
539Please respect copyright.PENANA6ezCsDO5pI
539Please respect copyright.PENANAcPuokAodPn
539Please respect copyright.PENANAQjWcGWPY94
539Please respect copyright.PENANAyb18NzAtBG
539Please respect copyright.PENANArT5XEdPM29
539Please respect copyright.PENANAf9kXLJFORt
539Please respect copyright.PENANAuQOil68tot
539Please respect copyright.PENANAuC0entHueg
539Please respect copyright.PENANANtdnXLCgjJ
539Please respect copyright.PENANAr6aZuV8vbN
539Please respect copyright.PENANA86bSVq8VJy
539Please respect copyright.PENANAOrVqZRAAgp
539Please respect copyright.PENANAKqsAOfw35N
539Please respect copyright.PENANAsRl77S8d3a
539Please respect copyright.PENANAUquEvFx7z0
539Please respect copyright.PENANAfXRCtE3XMQ
539Please respect copyright.PENANAlCAgvHuPq7
539Please respect copyright.PENANAY4XALBYxQl
539Please respect copyright.PENANAn5BzXn8WQQ
539Please respect copyright.PENANANhJiRytL6H
539Please respect copyright.PENANAF39IIj0ddI
539Please respect copyright.PENANAuoNkyaR2rm
539Please respect copyright.PENANAuNW7i1mtoM
539Please respect copyright.PENANAL1YyNk3uKj
539Please respect copyright.PENANAqDxSfi4V4V
539Please respect copyright.PENANAefbuNG1UPF
539Please respect copyright.PENANA0zv0Mbxqty
539Please respect copyright.PENANA10cGtLqzdm
539Please respect copyright.PENANAtyO64MqTDj
539Please respect copyright.PENANArYoxwfglTW
539Please respect copyright.PENANAlzzt5IzSLM
539Please respect copyright.PENANAwPHkJorHOw
539Please respect copyright.PENANA1V2xFo5kv6
539Please respect copyright.PENANAoIElMOKfh6
539Please respect copyright.PENANAs6NmCKNvEm
539Please respect copyright.PENANANOudrws6GT
539Please respect copyright.PENANApESnhCpXD4
539Please respect copyright.PENANAyF3DIwudpT
539Please respect copyright.PENANAJxZGXAjvSr
539Please respect copyright.PENANAt7CCeBzk1L
539Please respect copyright.PENANAepX2CWPmtt
539Please respect copyright.PENANAOoH1fsoi75
539Please respect copyright.PENANA2rcfk0qZuL
539Please respect copyright.PENANA6BzRe42ZpF
539Please respect copyright.PENANAmSzTkC7VCx
539Please respect copyright.PENANAVFJURFqPYD
539Please respect copyright.PENANAXBoFlTC6gz
539Please respect copyright.PENANAoGcik3MUcT
539Please respect copyright.PENANANRJFsNkVqs
539Please respect copyright.PENANAFjvtsLRYCF
539Please respect copyright.PENANADS4o5rHvOq
539Please respect copyright.PENANAV2zE4ZLIN2
539Please respect copyright.PENANAI1qzCGRJYW
539Please respect copyright.PENANAuLfW1EtROt
539Please respect copyright.PENANAifSnc6vX2B
539Please respect copyright.PENANA8kFpyvelA8
539Please respect copyright.PENANA9oRJHSWaEw
539Please respect copyright.PENANAH95An5VVNe
539Please respect copyright.PENANAS7OVsspnBr
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns18.116.238.86da2