Alvian masih larut dengan pemikirannya tentang Khaira yang tidak lagi memanggilnya dengan sebutan dokter. Ia tidak menyadari jika kedua orang tuanya dan Khaira telah pergi meninggalkan dirinya dan Khaira yang masih berada di sana. Khaira malah sibuk dengan memperhatikan sahabat dan sepupunya yang terlihat sangat bahagia. Senyum dari bibir mungilnya tak pernah pudar sedari tadi, bahkan dia tidak sadar jika dia hanya berdua dengan Alvian di sana.
Khaira tersadar ketika suara cewek masuk kedalam pendengarannya. Ia melihat kesamping ternyata masih ada Alvian yang berdiri di sampingnya. Ia mengalihkan pandangannya ke samping Alvian yang ternyata ada seorang cewek yang bergelayut manja dilengan Alvian. Khaira tau siapa cewek itu, karena ia pernah bertemu dengan cewek itu di Mall beberapa hari yang lalu.127Please respect copyright.PENANA1MypM317po
Ketika mata mereka beradu pandang, Alvian berusaha melepaskan tangan cewek tersebut. Ia masih menatap mata Khaira. Khaira memandangnya dengan tatapan sendu. Khaira kemudian merasakan napasnya sesak, sepertinya penyakitnya kambuh di saat yang tidak tepat. Ia berusaha menahan sakitnya itu dan langsung berkata “Kak, Ay duluan”. Setelah Khaira pamit, ia127Please respect copyright.PENANAc873GRtB8J
langsung berlari. Ia tidak ingin penyakitnya kambuh pada saat seperti ini. Khaira langsung berlari ke dalam rumah Tasya, karena ia ingat tasnya ada di kamar Tasya, di dalam tas itu ada obatnya.
Khaira telah menghilang dari pandangan, Alvian langsung menghempaskan tangan cewek yang masih bergelayu manja dilengannya. Alvian menghempasnya dengan kasar, sehingga terlepas dari lengan Alvian. Setelah itu Alvian langsung berlari mencari Khaira yang tidak tanpak lagi dipandangannya. Sudah setengah jam Alvian mencari Khaira, tapi Khaira masih saja belum dia temukan. Ia berpikir tidak mungkin Khaira pulang tanpa pamit duluan, karena tadi papa dan bundanya keluar sebentar karena ada urusan mendadak dan nanti mereka akan menjemput Khaira kembali.
Rio yang melihat sahabatnya kebingungan mencari sepupunya itu, memilih untuk menghampiri sahabatnya itu. Ia tau, sahabatnya itu masih menyukai bahkan sudah sampai tahap menyayangi dan mencintai sepupunya itu. Sahabatnya itu terlihat sangat putus asa dan khawatir ketika tidak menemukan sepupunya itu.
Flashback On:
Kejadian 30 menit lalu tak luput dari pandangan Tasya dan Rio. Setelah sepupunya pergi dengan wajah pucat, ia dan127Please respect copyright.PENANAnNXuzu5SdI
Tasya memutuskan untuk mengikuti Khaira yang ternyata berlari ke dalam rumah. Setelah mereka sampai di dalam, betapa terkejutnya mereka karena Khaira pingsan di lantai yang dingin. Tasya langsung menyuruh Rio untuk mengangkat Khaira dan127Please respect copyright.PENANAzPe2NJGkWw
membaringkannya di kamar tamu rumahnya.
Flashback Off.
Rio sekarang berada tepat dibelakang Alvian. Ia menepuk bahu Alvian yang membuat Alvian terkejut dengan reflek berbalik dan ternyata yang menepuknya adalah sahabatnya. Alvian hanya menaikkan sebelah alisnya untuk bertanya. Rio yang paham maksud sahabatnya itu berkata “Aira ada di kamar tamu. Setengah jam lalu ia pingsan, penyakitnya kambuh. Sekarang sudah127Please respect copyright.PENANA7j3JA7sceu
sadar, tapi mungkin lagi tidur setelah diberi obat oleh Tasya. Kalau mau liat Aira ke sana aja, di sana ada Tasya ko”. Aira adalah panggilan khusus Rio untuk sepupunya itu.
Kamis, 28 April 2022
ns13.58.175.32da2