Berkonfrontasi di pantai dengan pria asing yang seksi bukanlan bagian dari rencana Puput saat mengambil foto dengan damai di pagi hari. Dan apa sih yang ada dalam pikiran pria itu hingga berpikir ia mengambil foto-foto dirinya? Siapa dia? Satu hal yang pasti, dia seksi dan sangat romantis, memberi makan jiwa Puput yang terluka.
219Please respect copyright.PENANAvsAU0FZ4Q0
Jis Khalifa hanya ingin dunia memberinya istirahat, jadi melihat kamera ditujukan ke wajahnya membuatnya siap menerjang keindahan yang ada di balik lensa. Ketika ia tahu gadis itu tidak tahu siapa dirinya, dia penasaran dan tergoda olehnya. Puput memiliki tubuh yang di ciptakan untuk bercinta, bermulut lancang dan Jis tak pernah puas dengannya, tapi ia belum siap untuk menceritakan siapa dirinya sebenarnya.
219Please respect copyright.PENANAUaZgjpPtva
Puput adalah seorang gadis yang tak suka omong kosong dan tidak mau menerima kebohongan dan rahasia.
219Please respect copyright.PENANAgklQ2IQfc4
Apa yang akan terjadi pada hubungan baru ini ketika ia menemukan apa yang Jis sembunyikan?
219Please respect copyright.PENANAptXKjwscWy
.
219Please respect copyright.PENANAVB97PiMk6Q
.
219Please respect copyright.PENANAEJRdfhj1j0
.
219Please respect copyright.PENANAr0yemv5dII
.
219Please respect copyright.PENANALkqk58ttdU
Cahaya pagi ini sangat sempurna. Aku mengarahkan Canon-ku ke depan wajahku dan menekan rana. Klik. Pantai terangkum dalam warna: merah jambu, kuning, biru, dan sesekali angin masih tetap berhembus.
219Please respect copyright.PENANAkGcYoYqn6l
Ombak-ombak dengan lembut memukul melawan pagar beton di kakiku, dan aku terlena oleh keindahan di depanku.
219Please respect copyright.PENANAKXiV564kMe
Klik.
219Please respect copyright.PENANAH6MnYNXWo6
Aku membalikkan badan ke kiri dan melihat pasangan muda berjalan di trotoar jalan.
219Please respect copyright.PENANAeQtf6Lwb4T
Pantai di White Water sangat sepi, di sisi lain beberapa orang mengalami saat yang sulit, atau yang menderita insomnia seperti aku. Pasangan muda itu berjalan menjauhiku, berpegangan tangan, saling tersenyum, dan aku mengarahkan lensaku pada mereka dan klik. Aku perbesar pada kaki mereka yang menggunakan sepatu kets dan saling mengunci tangan dan memotret beberapa kali lagi, mata fotograferku menghargai keintiman mereka di pantai.
219Please respect copyright.PENANAcsCbK5MpXU
Aku menghirup udara asin dan memandang ke arah pantai sekali lagi ketika perahu layar merah perlahan meluncur di atas air. Sinar matahari pagi baru saja muncul berkilauan, dan aku mengangkat kameraku sekali lagi untuk menangkap momen itu.
219Please respect copyright.PENANAQtdvL1sdn8
"Apa sebenarnya yang kau lakukan?"
219Please respect copyright.PENANAY2qGhfOvfv
Aku berputar, mencari asal suara itu dan menatap mata hitam, mencerminkan gelap malam di pagi hari yang terang. Mata itu di kelilingi wajah yang sangat-sangat kesal. Bukan hanya marah. Murka.
219Please respect copyright.PENANAwkmedtNPdE
"Maaf?" suaraku lemah, aku mencoba mengeluarkan suaraku.
219Please respect copyright.PENANAGtzvBYuTbz
"Mengapa kalian tidak bisa meninggalkanku sendiri saja?" Orang asing tampan-sangat tampan-di depanku bergetar marah dan aku mundur secara naluriah, mengerutkan dahi dan merasa mulai marah juga padanya. Apa yang sebenarnya kau lakukan?
219Please respect copyright.PENANAuvTHIMSk9R
"Aku tidak mengganggumu" jawabku, senang bahwa suaraku lebih kuat dengan kemarahanku, dan mundur lagi satu langkah.
219Please respect copyright.PENANASCyvpitFDn
Jelas tuan yang bermata hitam indah dan berwajah tampan dewa yunani ini adalah orang gila.
219Please respect copyright.PENANAikvzZWzCpu
Sayangnya, dia mengikutiku dan aku merasa panik dan mulai menajamkan instingku.
219Please respect copyright.PENANAbOwURfMRPq
"Aku merasa kau mengikutiku. Apakah kau berpikir aku tidak menyadarinya? Berikan kamera itu padaku." Dia menjulurkan jari-jarinya yang panjang dan mulutku terbuka. Aku menarik kameraku ke dada dan membungkusnya dengan lenganku.
219Please respect copyright.PENANAibhJL6spjY
"Tidak." Suaraku luar biasa tenang dan aku melihat sekeliling bermaksud untuk melarikan diri, tapi aku tidak bisa melepaskan pandanganku ke arah mata hitam kelamnya yang marah.
219Please respect copyright.PENANAEX9JFaQg59
Dia menelan ludah dan memicingkan matanya, bernafas dengan keras.
219Please respect copyright.PENANAjSFxBBy9S0
"Berikan padaku kamera sialan itu, dan aku tak akan mengajukan tuntutan karena kau mengusikku. Aku hanya menginginkan foto-fotonya." Dia merendahkan suaranya tapi itu tidak mengurangi ancamannya.
219Please respect copyright.PENANAtSVm8fblaP
"Kau tidak bisa mendapatkan foto-fotoku!" Siapa pria ini? Aku berbalik untuk berlari dan dia menangkap lenganku, memutar tubuhku untuk berhadapan dengannya lagi, menyambar kameraku. Aku mulai berteriak, tak percaya bahwa aku dirampok di luar rumahku, ketika dia melepaskanku dan meletakkan tangannya di lutut, membungkuk, menggelengkan kepalanya dan aku menyadari bahwa tangannya bergetar.
219Please respect copyright.PENANANmM7Y354Tu
Sial.
219Please respect copyright.PENANAJwNFZbBYAl
Aku mengambil langkah mundur lagi, bersiap untuk lari, tapi dengan kepalanya yang masih tertunduk dia memegang tangannya dan berkata, "Tunggu."
219Please respect copyright.PENANAdnbrWhKPJ9
Aku seharusnya lari. Cepat. Memanggil polisi dan memastikan orang ini ditahan atas tuduhan penyerangan, tapi aku tidak melakukannya. Nafasku mulai tenang, dan kepanikanku surut karena beberapa alasan. Kupikir dia tidak akan membahayakanku.
219Please respect copyright.PENANAO5RLcipoAo
Yeah, aku yakin para korban pembunuhan tidak berpikir bahwa dia akan membahayakan mereka juga.
219Please respect copyright.PENANARcpPuEpT57
"Uh, apakah kau baik-baik saja?" suaraku terengah dan aku menyadari bahwa aku masih mencengkeram kamera di dadaku, hampir menyakitiku. Dan aku melemaskan tanganku dan menurunkannya ketika kepala pria itu tegak kembali.
219Please respect copyright.PENANAR21aG4NT8Q
"Jangan mengambil fotoku." Suaranya rendah dan terukur, terkontrol, tapi dia masih bergetar dan bernafas seperti orang yang baru saja berlari marathon.
219Please respect copyright.PENANA3OYCGhsZr6
"Oke, oke. Aku tak akan mengambilnya. Aku memasang kembali penutup lensanya." Aku melakukan apa yang aku katakana, aku tidak melepaskan pandanganku dari matanya dan dia memperhatikan tanganku dengan hati-hati.
219Please respect copyright.PENANABFhtGCnUcE
Ya ampun.
219Please respect copyright.PENANAVcvFn0RAfC
Dia mengambil nafas dalam sambil menggelengkan kepalanya dan aku menyadari bahwa dia menarik. Wow. Wajah tampan, terpahat, rahang yang kokoh dan mata hitam yang tajam dan jelas. Rambut hitam bergaya pantat ayamnya terlihat berantakan. Dia tinggi, lebih tinggi dariku yang hanya 168 cm, bahu yang ramping dan lebar.
219Please respect copyright.PENANAzrzLoYbM2h
Dia memakai jeans biru dan t-shirt hitam, dan keduanya memeluk tubuh ramping itu di semua tempat yang tepat.
219Please respect copyright.PENANAzJeCqWdA8Q
Sial. Dia akan terlihat luar biasa jika telanjang.
219Please respect copyright.PENANAvpbs7ezoaR
Ironisnya, aku sangat menginginkannya di depan kameraku.
219Please respect copyright.PENANAri4xvMoEhF
Dia menatap mataku lagi dan dia samar-samar terlihat tidak asing untukku. Aku merasa aku mengenalnya disuatu tempat, tapi pemikiranku langsung lenyap ketika dia bicara.
219Please respect copyright.PENANAvo38CALeAD
"Aku membutuhkanmu untuk memberikan kamera itu, kumohon."
219Please respect copyright.PENANAm8CcNdNSlZ
Apakah dia serius? Dia masih mencoba membodohiku?
219Please respect copyright.PENANABpp9XU4oPh
Aku tertawa pendek dan akhirnya memutuskan kontak mata, melihat langit dan menggelengkan kepalaku. Aku menutup mata dan melihatnya kembali, dia menatapku dengan intens.
219Please respect copyright.PENANAkOLHd8Xoma
Aku menemukan diriku tersenyum dan berkata, "Kau tidak akan mendapatkan kamera ini".
219Please respect copyright.PENANAT4j49YXDaY
Dia memiringkan kepalanya dan menyipitkan matanya lagi. Otot bawah perutku mengepal terhadap tatapan seksinya dan diam-diam aku mencela diriku sendiri.
219Please respect copyright.PENANAHB6NUfn8fW
Tidak akan terangsang oleh keseksianmu di pagi hari, perampok!
219Please respect copyright.PENANA8ex7XkSHVS
"Kau tidak akan mendapatkan kamera ini. Kau pikir siapa dirimu?" suaraku meninggi dan aku memuji diri sendiri atas sikapku ini.
219Please respect copyright.PENANAN4Ex0t0xOC
"Kau tahu siapa diriku."
219Please respect copyright.PENANAJqjuZrxNv9
Jawabannya membingungkanku dan aku menyipitkan mata, menatapnya kembali dan merasakan perasaan aneh sekali lagi bahwa seharusnya aku mengenalinya, tapi aku menggelengkan kepalaku dengan frustasi.
219Please respect copyright.PENANAM3pzvhpV4i
"Tidak, aku tidak mengenalmu."
219Please respect copyright.PENANAXRYizMltyv
Dia menaikkan alisnya, meletakkan tangannya di pinggul rampingnya, dan dia tersenyum, menunjukkan gigi-giginya yang rapi. Senyumnya tidak mencapai matanya.
219Please respect copyright.PENANALS70vJ7Tai
"Ayolah, sayang, jangan main-main. Berikan kamera itu, atau hapus foto-fotonya dan kita bisa melanjutkan urusan masing-masing."
219Please respect copyright.PENANApOfEJcC0gc
Kenapa dia menginginkan fotoku?
219Please respect copyright.PENANAkWlqxPLIQE
Tiba-tiba pemikiran itu datang padaku, bahwa dia berfikir aku telah mengambil gambarnya.
219Please respect copyright.PENANAjVoBi9IrU3
"Aku tidak mengambil satupun fotomu disini, sayang," Balasku.
219Please respect copyright.PENANAOUr08YYSzF
Matanya menyipit kembali dan senyumnya menghilang. Dia tidak percaya padaku.
219Please respect copyright.PENANAVCnyUVKygS
Aku melangkah maju kearahnya. Menatap dengan dalam pada mata hitamnya yang lebar dan bicara dengan sangat jelas.
219Please respect copyright.PENANACZvFdDtWEt
"Aku. Tidak. Memiliki. Fotomu. Di. Kamera. Ku. Aku bukan juru foto." Aku merasakan pipiku merona dan sesaat aku melihat ke bawah.
219Please respect copyright.PENANAmtyjzaPdgE
"Foto apa yang kau ambil?" Suaranya meninggi dan dia terlihat bingung.
219Please respect copyright.PENANAyf5MkBobQ2
"Pantai, perahu," aku menunjuk pantai dengan jariku.
219Please respect copyright.PENANApKIYi3jXkT
"Aku melihat kau mengarahkan kameramu padaku ketika aku duduk dikursi itu."
219Please respect copyright.PENANAxDKrUXMhn2
Dia menunjuk bangku di belakangku. Itu dekat dimana aku memotret pasangan yang bergandengan tangan. Aku menarik kamera di depanku lagi dan melihatnya dengan tegang, tapi aku mengacuhkannya. Aku menghidupkan kamera, mulai membalik gambar-gambarku sampai aku menemukan apa yang dia takutkan. Aku berjalan ke arahnya dan berdiri di sampingnya, lenganku hampir menyentuh lenganya dan aku merasakan panas dari tubuh seksinya. Aku memaksa diriku mengabaikannya.
219Please respect copyright.PENANA1NG37t7WzR
"Ini, foto-foto yang kuambil." Aku menunjuk layar dan halaman-halamannya, memperlihatkan padanya semua gambar. "Apa kau ingin melihat gambar lain yang kuambil?"
219Please respect copyright.PENANAy1oUoMQxPt
"Ya." Bisiknya.
219Please respect copyright.PENANATxhVoHSQSF
Aku melanjutkan menunjukkan gambar pantai, langit, perahu-perahu, gunung-gunung padanya. Aku tak bisa menolak mencium aromanya ketika dia dengan seksama melihat foto-foto itu, mencermati satu per satu sementara menarik bibir bawahnya dengan ibu jari dengan telunjuknya. Alisnya berkerut.
219Please respect copyright.PENANAFMcuOnNPVj
Oh Tuhan, baunya sangat menggoda.
219Please respect copyright.PENANAIR6asrG1IG
Aku sudah mengambil lebih dari 200 foto pagi ini, jadi membutuhkan beberapa menit untuk melihat halaman per halaman. Ketika aku sudah selesai, dia menatap kedalam mataku dan aku melihat perasaan malu disana. Aku tak yakin, tapi dia hampir terlihat sedih.
219Please respect copyright.PENANAfXQa9ycBHo
Jantungku terbalik ketika dia tersenyum, sangat dewasa, tidak ragu-ragu, menghilangkan kesedihan, dan menggelengkan kepalanya pelan. Dia dapat mencairkan gleiser dengan senyuman itu. Mengakhiri peperangan. Menyelesaikan krisis hutang nasional.
219Please respect copyright.PENANAnSxY51UgAw
"Maaf."
219Please respect copyright.PENANA0wmjjmolY4
"Sudah seharusnya." Aku mematikan kamera dan berjalan menjauh.
219Please respect copyright.PENANAx78ePkWp0K
"Hey, aku benar-benar minta maaf."
219Please respect copyright.PENANA44bvvcGdl0
"Kau pasti sangat besar kepala jika kau pikir semua orang dengan kamera mengambil gambarmu." Aku melanjutkan perjalananku dan tentu saja dia mengejarku, menyamakan langkahku.
219Please respect copyright.PENANADbMvJHYCWT
Mengapa dia masih disini?
219Please respect copyright.PENANAP6brfSGHE1
Dia menjernihkan tenggorokannya. "Bolehkah kutahu namamu?"
219Please respect copyright.PENANASyFQgnuskL
"Tidak." Jawabku.
219Please respect copyright.PENANA05vWmU1Lpj
"Um, kenapa?" Dia terdengar bingung.
219Please respect copyright.PENANAt5KJIrqUX8
Sial, aku juga bingung.
219Please respect copyright.PENANAligydqK5Hl
"Aku tidak memberitahukan namaku pada perampok."
219Please respect copyright.PENANATecmQubGT7
"Perampok?" Dia menghentikan langkahnya dan menarikku berhenti di sampingnya, dengan tangannya di sikuku. Aku melihat ke bawah, ke arah tangannya, menaikkan pandanganku, dan menatapnya dengan galak.
219Please respect copyright.PENANAO1DiJ7wO6N
"Lepaskan aku." Dia melepaskanku dengan segera.
219Please respect copyright.PENANAPlh87K8m7d
"Aku bukan seorang perampok."
219Please respect copyright.PENANAbcs64cfmva
"Kau mencoba mengambil kameraku. Kau menyebutnya apa?" Aku berjalan lagi, menyadari aku menuju arah yang berlawanan dengan rumahku. Sial.
219Please respect copyright.PENANAyuWB7Wm3tP
"Dengar, aku bukan perampok. Berhentilah sebentar." Dia berhenti lagi, menggosok wajahnya kemudian melihatku.
219Please respect copyright.PENANAwOp8kAKISz
Aku menghadap kearahnya, meletakkan tangan di saku celana jeansku. Kameraku tergantung aman di leherku sambil melotot padanya.
219Please respect copyright.PENANAqE7wVolPrU
"Aku tak tahu siapa kau sebenarnya," aku berkata sebaik mungkin tidak dengan suara omong kosong.
219Please respect copyright.PENANA0FAeVpm00s
"Jelas," dia merespon dengan senyum di bibirnya dan aku merasakan perutku menegang. Berharap dia memberiku senyum lebarnya lagi. Ketidaktahuanku seperti membuatnya senang, tapi itu sangat menggangguku. Haruskah aku mengenalnya?
219Please respect copyright.PENANACWJXbf8ZR1
"Mengapa kau tersenyum?" aku menemukan diriku membalas senyumannya.
219Please respect copyright.PENANAPDFPTPsPSl
Dia melihatku dari atas ke bawah, mengamati rambut merah mudaku yang masih terikat sembarangan, kaus merah kasual yang membungkus dadaku, jeans, pinggul yang melengkung dan paha. Dan mata hitamnya kembali menatapku. Senyumnya bertambah lebar dan membuatku kehilangan nafas.
219Please respect copyright.PENANAJHiG3XQkmF
Wow.
219Please respect copyright.PENANA7roRNqDrbF
"Aku Jis Khalifa." Dia menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku, aku hanya melihatnya, masih tidak terlalu percaya. Dia menaikkan alisnya, seperti menantang dan aku menemukan diriku meletakkan tangan kecilku di tangannya yang besar, kuat dan menggenggamnya erat.
219Please respect copyright.PENANAbTHAty6GXc
"Puput."
219Please respect copyright.PENANAJRvyYQelPE
"Puput," Dia menyebutkan namaku pelan, sambil memperhatikan mulutku dan aku menggigit bibir bawahku. Dia menarik nafas tajam kemudian menatap mataku kembali.
219Please respect copyright.PENANA9FpLnfmg6f
Sial, dia sangat tampan. Aku menarik tanganku dari genggamannya dan melihat ke bawah, tak tahu harus mengatakan apa lagi, dan masih bingung mengapa aku masih berdiri disini bersamanya.
219Please respect copyright.PENANAvOfGbL0bCH
"Aku…aku harus pergi," Aku tergagap, tiba-tiba merasa gugup. "Ini…sangat menyenangkan bertemu denganmu, Jis." Aku mulai berjalan menuju rumahku dan dia melangkah di depanku.
219Please respect copyright.PENANAr4hG1vmKQ2
"Tunggu, jangan pergi." Dia menyisirkan tangannya di rambut hitamnya yang berantakan.
219Please respect copyright.PENANAyyDRtCDj2n
"Aku sangat menyesal dengan semua ini. Biarkan aku memperbaiki kesalahanku padamu. Sarapan?" Dia mengerutkan kening, seolah dia tidak berniat mengatakannya, dan kemudian dia menatap penuh harap ke arahku.
219Please respect copyright.PENANAWorfwprg77
Katakan tidak Put. Pulang ke rumah. Kembali ke ranjang. Mmmm… ranjang bersama Jis… Tubuh berkeringat, sprei kusut, kepalanya berada di antara kakiku, tubuhku yang menggeliat ketika aku klimaks…
219Please respect copyright.PENANAeYJEmV4HuU
Stop!
219Please respect copyright.PENANAqB78Q6j6zJ
Aku menggelengkan kepalaku, membuang fantasi dan kemudian berkata, "Tidak, terima kasih. Aku harus pergi."
219Please respect copyright.PENANAy9JqQ9x8ru
"Suamimu menunggu di rumah?" Dia bertanya, melihat kearah jari manisku.
219Please respect copyright.PENANAggWeslLgBR
"Uh, tidak."
219Please respect copyright.PENANA7e8rNxOSwN
"Pacar?"
219Please respect copyright.PENANA3YBKr043FC
Aku tersenyum kecil padanya. "Tidak."
219Please respect copyright.PENANAHK0y7Rhdo0
Wajahnya tampak lega. "Pacar wanita?"
219Please respect copyright.PENANAOykQ1t5t22
Aku tidak bisa menghentikan tawaku yang datang tiba-tiba.
219Please respect copyright.PENANAB2CnKqgf3f
"Tidak."
219Please respect copyright.PENANABryhsXgd7M
"Bagus." Dia tersenyum lebar padaku lagi, dan aku sangat putus asa ingin mengatakan ya pada orang asing tampan ini, tapi akal sehatku melawan mengingatkan akal sehatku bahwa ini tidak aman. Aku tidak mengenalnya, walaupun dia sangat luar biasa, dia tetap orang asing.
219Please respect copyright.PENANANDWDM0dISw
Aku, dan semua orang tahu bahwa orang asing itu berbahaya. Aku mengabaikan cengkeraman di antara kakiku, memberikan senyuman kecil padanya, kemudian berkata padanya dengan sopan dan tegas sebisaku, "Terima kasih. Semoga harimu menyenangkan, Jis."
219Please respect copyright.PENANAXIBEEMDCGa
Tentu saja, sopan dan tegas desisku.
219Please respect copyright.PENANA10FXXNf9cZ
Brengsek.
219Please respect copyright.PENANABB2HovaOTe
Aku mendengar dia menggumam "Semoga harimu menyenangkan, Put." Ketika aku pergi dengan cepat.
219Please respect copyright.PENANAlF87JyqwUr
Aku berjalan ke rumah dengan cepat, merasakan mata Jis pada pantat ala Kardashian-ku sampai aku berbelok di sudut jalan menuju rumahku.
219Please respect copyright.PENANAGAMqn9i1bD
Mengapa aku tidak memakai kaus yang lebih panjang? Jantungku berdebar dan aku hanya ingin merasa aman di dalam, aman dari perampok dengan senyum yang seksi. Tubuhku sudah lama tidak bereaksi seperti ini kepada pria, dan sementara aku mengakui bahwa ini terasa menyenangkan, Jis hanya terlalu… Wow.
219Please respect copyright.PENANApZfmO7ywLe
Aku menutup dan menguci pintu depan rumahku kemudian menuju dapur. Anna sedang membuat sarapan!
219Please respect copyright.PENANA9KrBGssOy8
"Hey, Puput, mendapatkan foto bagus pagi ini?" Sahabat terbaikku Anna sedang membalik pancake dan aku mencium aroma bacon renyah di dalam oven. Perutku berbunyi ketika aku meletakkan kameraku di bar dan menarik bangku.
219Please respect copyright.PENANA066dtSJPUt
"Ya, tadi adalah pagi yang bagus," balasku. Aku ragu untuk menceritakan tentang Jis. Anna cenderung berada di sisi romantis, dan dia akan sangat senang menyuruh kami menikah di akhir percakapan, tapi dia adalah satu-satunya orang yang kupercaya dalam segala hal, jadi, kenapa tidak? "Aku mendapatkan beberapa potret bagus. Hampir dirampok…Pagi yang cukup biasa."
219Please respect copyright.PENANAlTnVdOLM0y
Aku tersenyum pada diriku sendiri ketika Anna berputar, menjatuhkan pancake di lantai dan mendesah.
219Please respect copyright.PENANAJnXwlrL6rO
"Apa? Apa kau baik-baik saja?"
219Please respect copyright.PENANA2bL6SrLbvu
"Aku baik." Aku mendengus. "Seorang pria marah, mengira bahwa aku mungkin mengambil gambarnya." Aku menggambarkan pertemuanku padanya, dan dia tersenyum manis ketika aku selesai bercerita.
219Please respect copyright.PENANAVx5Bu0t4EO
"Sepertinya dia menyukaimu, teman."
219Please respect copyright.PENANA9K3HlrNaYL
Aku mendengus. "Terserah, dia hanya pria yang tidak jelas."
219Please respect copyright.PENANAngmkYUUQKg
Anna memutar matanya dan kembali ke pancake. "Dia mungkin pria yang tidak jelas, tapi jika dia seseksi yang kau katakan, kau seharusnya pergi sarapan dengannya."
219Please respect copyright.PENANApqiimsiWB6
Aku cemberut ke arahnya. "Pergi sarapan dengan perampok yang seksi?" Aku bertanya ragu-ragu.
219Please respect copyright.PENANApHiv33FP1O
"Oh, jangan terlalu mendramatisir." Anna membalik daging bacon di dalam oven kemudian menuang adonan pancake ke atas pemanggang. "Itu terdengar bahwa dia sangat menyenangkan."
219Please respect copyright.PENANAS1G8kE2Pf2
"Ya, ketika dia tidak berusaha mencuri kamera mahalku dengan cara menjijikkan, dia akan menjadi pria yang sempurna."
219Please respect copyright.PENANAW4c2IMk5tV
Anna tertawa dan aku hanya tersenyum menanggapinya. "Apa yang akan kau lakukan hari ini?"
219Please respect copyright.PENANAOyJWEeTrK1
Senang dengan perubahan obrolan, aku berjalan di sekitar bar dan mengisi piring dengan makanan yang lezat. "Aku mempunyai sesi di tengah hari, dan aku akan membuat beberapa pengiriman siang ini. Aku benar-benar butuh tidur pagi ini."
219Please respect copyright.PENANA7A3bDvJOef
"Tidak bisa tidur lagi?" Tanya Anna.
219Please respect copyright.PENANAdTT5D3QPn5
Aku menggelengkan kepalaku. Tidur tidak pernah mudah untukku.
219Please respect copyright.PENANA1uB0ri4veV
Aku menduduki bangkuku dan menggigit daging bacon. Anna di sampingku. "Bagaimana denganmu?"
219Please respect copyright.PENANAdQFjVzGchZ
"Baik, karena sekarang hari Selasa, kurasa aku akan pergi bekerja hari ini." Anna adalah seorang banker investasi yang sangat sukses di pusat kota White Water. Aku tidak bisa lebih bangga lagi selama menjadi temannya. Dia luar biasa pintar, cantik dan sukses.
219Please respect copyright.PENANAb0m28pT2XE
"Kita harus mendapat penghasilan," aku menghabiskan pancake lezat di piringku, kemudian membersihkan piring kami dan meletakkannya di mesin pencuci piring.
219Please respect copyright.PENANAYrF0dok74f
"Aku bisa melakukan itu." Anna menuju dapur tapi aku menyuruhnya pergi.
219Please respect copyright.PENANAsWMeh2nb6z
"Tidak, kau telah memasak. Aku akan mengerjakan ini. Pergilah bekerja."
219Please respect copyright.PENANAI36XMMqARA
"Terima kasih! Semoga sesimu menyenangkan." Dia menggoyangkan alisnya padaku dan pergi menuju garasi.
219Please respect copyright.PENANAK2spHOWag5
"Semoga harimu di kantor menyenangkan, sayang!" balasku padanya dan kami berdua tertawa.
219Please respect copyright.PENANANeIjMt8NV0
Aku menaiki tangga ke kamarku dan telanjang. Aku benar-benar butuh tidur.
219Please respect copyright.PENANAe0DZAr75VM
Klienku membayarku sangat banyak untuk memberikan mereka kesenangan, sesi foto yang indah, dan aku butuh untuk istirahat yang baik.
219Please respect copyright.PENANAdSn5bNeK0D
Kamarku besar, dengan jendela tinggi dari lantai sampai langit-langit. Ini adalah satu-satunya ruangan di rumah ini yang semua berwarna pink di dalamnya. Aku cinta selimut pink lembutku dan bantal pink bertekstur bulu milikku.
219Please respect copyright.PENANASpJLMTMPm4
Rangka tempat tidurku sederhana, tapi kepala ranjangku adalah sebuah pintu gudang tua yang aku paku di dinding untuk memberi suasana pedesaan di ruangan ini.
219Please respect copyright.PENANAaGhjg605wV
Aku menjatuhkan diri di kasur king size-ku, seprai lembut memeluk tubuh telanjangku, dan memandang keluar jendela ke pemandangan pantai. Aku cinta rumah ini. Aku tidak pernah ingin pindah.
219Please respect copyright.PENANAvN56XWkRuk
Selamanya. Pemandangan ini tidak ternilai. Laut berwarna biru gelap di luar menenangkanku dan ketika mataku menjadi berat aku memikirkan mata hitam kelam yang tajam dan senyuman maut dan mengantarkanku tidur.
ns3.144.25.212da2