-------------------- POV William ------------------
501Please respect copyright.PENANAEzYxC1LphV
Gelap, sempit, namun hangat dan menenangkan. Itulah yang kurasakan saat ini. Aku sepertinya tidak bisa membuka mataku, tapi aku tahu tempat ini pasti gelap karena tubuhku seperti dibungkus oleh tempat ini. Ada satu hal yang berbeda, yaitu kehangatan dan kelembutan tempat ini.
501Please respect copyright.PENANAOtz2L0kau3
"Di mana ini ?"
501Please respect copyright.PENANAgGJISGpikj
Aku mencoba menggerakan kepalaku tapi sayang aku tidak bisa. Tidak bisa membuka mata, dan tidak bisa bergerak. Sempurna. Yah, setidaknya aku memiliki tubuhku kembali.
Tempat sempit dan gelap ini sangat menenangkan. Ini seperti saat aku berada di pelukan ibu saat kecil dulu. Hangat dan aman. Ah.. aku rindu perasaan ini.
501Please respect copyright.PENANAPlWbdNAltO
Aku mencoba menikmati perasaan ini. Tapi sayangnya tidak berlangsung lama. Tempat ini kemudian bergetar. Dan tubuhku terasa seperti di dorong keluar dari tempat ini. Aku bisa merasakan seberkas cahaya menembus kelopak mataku. Lama kelamaan itu semakin terang. Kemudian sesuatu mengangkatku ke atas. Apa ini ? Tangan ? Sebesar ini ? Apa ini tangan raksasa ? Tapi aku memilih untuk menjadi manusia, bukan elbaf. Tapi, ukuran elbaf lebih besar dari ini. Lalu makhluk apa mereka ?
501Please respect copyright.PENANAFIYuZPnt8E
"Dia adalah laki-laki. Selamat Julia, Lando"
501Please respect copyright.PENANAho6nDWHIag
Kata seseorang yang dari atasku. Seorang wanita tua. Didengar dari suara lembut namun seraknya. Mungkin.
501Please respect copyright.PENANAREWrdLTP7O
"Terima kasih Joana. Aku ingin melihatnya"
501Please respect copyright.PENANADDQ34VGxU5
Suara wanita yang lain. Kali ini lebih lembut, agak lemah, dan penuh kasih sayang. Kemudian tubuhku terasa basah dari kepala ke ujung kaki. Apa aku dimandikan ?
Setelah selesai memandikan aku dibungkus dengan kain lembut dan diserahkan ke tangan yang lain. Julia ? itu namanya ? Ia meletakan tubuhku di atas pangkuannya. Perasaan aman dan hangat itu terasa kembali. Siapa dia ?
501Please respect copyright.PENANAAQpMy9l7k3
"Halo bayiku tersayang. Selamat datang di dunia. Aku adalah ibumu"
501Please respect copyright.PENANAIvglDrBCmX
Kata Julia sambil mengangkatku dari pangkuan dan memeluk tubuhku. Ah.. aku rindu perasaan ini. Perasaan ketika di peluk oleh ibuku. Oh, dia mengatakan 'bayiku' dan 'aku ibumu' ?
501Please respect copyright.PENANANSwJnswVdB
Kemudian aku mengingat kembali salah satu pernyataan saat menjawab pertanyaan tentang ras dan buahku tadi. Aku mungkin telah dilahirkan kembali. Mereka bukan raksasa, aku hanya menjadi bayi lagi. Wanita yang memelukku saat ini pasti adalah ibuku.
501Please respect copyright.PENANAJT2IaPVubl
"Nama apa yang ingin kau berikan Lando ?"
501Please respect copyright.PENANA1VwJ68SO9L
Tanya ibuku pada seorang pria bernama Lando itu, yang mungkin berada didalam ruangan juga. Dia pasti ayahku. Atau setidaknya memiliki hubungan keluarga. Aku hanya bisa menebaknya karena saat ini aku bahkan belum bisa membuka mataku.
501Please respect copyright.PENANA84UiXdAuq1
"William. Dia akan bernama William Reckmann"
501Please respect copyright.PENANAwiUTyDc2Gp
Jawab Lando. Suaranya tebal dan tegas. Tapi entah mengapa aku bisa merasakan kasih sayang diantara suaranya. Yap. Dia adalah ayahku. Bagaimana aku bisa yakin ? Mungkin hanya naluriku saja atau sesuatu yang lain.
501Please respect copyright.PENANAIiYoUyF7vP
Aku diberi nama William lagi dikehidupan ini. Betapa kebetulannya. Mungkin ini yang disebut takdir ?
501Please respect copyright.PENANAnFutGQ3WlR
Aku tidak tahu.
501Please respect copyright.PENANA2EEV3f3Bht
"William.. Willy..nama yang bagus"
501Please respect copyright.PENANAM838OhoScB
Ibuku menyebut namaku lagi sambil kembali memelukku. Perasaanku campur aduk saat ini. Senang, rindu, dan perasaan lain yang tidak bisa kujelaskan. Senang karena bertemu orang tua lagi, dan rindu kepada ibuku yang sebelumnya. Pelukan ibuku saat ini membuat perasaan itu semakin besar. Sesaat kemudian, aku tidak bisa menahan emosiku lagi dan akhirnya, aku menangis.
501Please respect copyright.PENANAkPzzAuJmvV
Aku menyalurkan segala emosiku dalam tangisan ini. Sedih, senang, rindu, semuanya. Aku merasakan pelukan ibu semakin kencang dan pada saat yang bersamaan semakin lembut. Ibu membuai tubuhku. Aku bisa mendengar suara nyanyian lembut ibu diantara tangisanku.
501Please respect copyright.PENANArMO0IMvOII
Aku tidak tahu berapa lama aku menangis. Saat aku berhenti menangis, kantukpun menyerang. Mengikuti keinginan biologis tubuh bayiku, aku akhirnya tertidur.
501Please respect copyright.PENANA0on3InHW0t
-------------------- POV JULIA ---------------------
501Please respect copyright.PENANAPcLYnYwo2n
Aku meletakan William di samping tubuhku setelah melihat ia telah tertidur. William Reckmann. Nama anaku ini. Aku duduk di atas tempat tidur berbalut selimut sambil menyandarkan tubuhku di sandaran tempat tidur. Lemas dan lelah. Tapi keadaan ini membuatku bangga. Aku melahirkan William dengan selamat. Aku menyaksikan William yang sedang tertidur di sampingku. Senyum lembut tidak pernah lepas dari bibirku.
501Please respect copyright.PENANA9oBP4mVQ5K
Aku ditemani dua orang di dalam kamar. Joana, seorang bidan desa yang membantuku melahirkan, dan Lando, suamiku.
501Please respect copyright.PENANANo67WG9Xv5
Sebagai seorang mantan bajak laut bersama suamiku, aku sangat bahagia dengan kehidupanku sekarang. Kami berdua bersama kru selama bertahun-tahun mengarungi lautan Grand Line. Melewati banyak petualangan dan keadaan hidup mati.
Tak pernah sekalipun dibenakku kalau aku akan menjalani kehidupan seperti ini.
501Please respect copyright.PENANA1CZ0FXwcyv
Kami memutuskan untuk mengakhiri perjalanan kami setelah Gol D. Roger di eksekusi. Itu sekitar 4 tahun yang lalu. Meski pada saat itulah di mana zaman baru untuk para bajak laut dimulai, kami memutuskan untuk pensiun. Seluruh kru menyetujuinya dan kami berpisah. Menjalani kehidupan damai kami masing-masing. Aku dan Lando menikah dan memutuskan untuk pergi ke East Blue. Lautan terlemah dari semua Blue. Tempat kami tinggal sekarang. Dengan tingkat kekuatan 'New World' kami, tidak ada yang bisa mengancam kehidupan damai ini. Bajak laut, bandit, Marine yang korup, asalkan mereka dari East Blue, kami bisa hidup damai di sini.
501Please respect copyright.PENANAZH2SiIxiYf
"Aku pergi dulu. Beristirahatlah Julia. Kau juga Lando. Kau hampir pingsan karena gugup tadi. Jadi beristirahatlah"
501Please respect copyright.PENANAE5bouXA0lW
Suara Joana mengeluarkanku dari lamunanku. Ia telah mengumpulkan barang-barangnya di dalam tas.
501Please respect copyright.PENANAeCa3BkA0t3
"Terima kasih lagi Joana"
501Please respect copyright.PENANAePj4uwMIN4
Kataku. Suamiku mengangguk sambil tersenyum kearahnya.
501Please respect copyright.PENANAkU4LJ07TTH
"Ya. Aku pergi dulu"
501Please respect copyright.PENANAn7SCbksYsi
Balas Joana sambil meninggalkan kamar. Tidak lupa menutup pintu.
501Please respect copyright.PENANAtfxRWUTF70
Kami bertemu Joana dan suaminya Tom setelah tiba di pulau ini. Pulau Zarako. Sebuah pulau yang besar, namun mayoritas ditutupi hutan. Memiliki kota dan desa kecil yang terpisah. Kota Zarako berada di tepi pantai. Banyak pedagang dan marine yang berlabuh di sana. Rumah kami saat ini berada di desa Zarako. Berada lebih jauh ke dalam pulau. Suaminya Tom adalah kepala desa. Dia juga membantu kami membangun rumah ini. Mereka adalah orang-orang baik. Mereka tahu kami adalah mantan bajak laut tapi masih menerima kami. Umumnya orang-orang biasa sangat takut atau benci pada bajak laut. Lando kadang-kadang membantu menjaga keamanan desa dari serangan bandit gunung sebagai tanda terima kasihnya.
501Please respect copyright.PENANAB68pG07EO3
Setelah pintu tertutup sepenuhnya, Lando duduk di samping kiri tempat tidur dengan aku di sebelah kanan. William berada di tengah kami tertidur pulas. Aku menyandarkan kepalaku dibahunya dan menutup mataku.
501Please respect copyright.PENANALsElUOCcOV
"Terima kasih Julia"
501Please respect copyright.PENANAyzcNViGnUI
Dia berkata sambil membelai lembut rambutku. Aku tahu apa yang dia maksud. Aku hanya menganggukan kepalaku sebagai balasan. Untuk saat ini, kata-kata tidak perlu untuk menyampaikan perasaan kami. Hanya keadaan tenang dan tentram ini saja sudah bisa mengungkapkan keadaan hati kami.
501Please respect copyright.PENANA47Zf6lD0FS
Aku kembali melihat ke bawah pada William. Saat aku melihatnya, kebahagiaan kembali menyelimutiku. Aku merentangkan tanganku untuk membelai kepalanya. Sangat lembut dan rapuh.
501Please respect copyright.PENANAM5gucg2aqq
Selain perasaan bahagia, aku juga sebenarnya agak gugup. Ini adalah pertama kalinya aku menjadi seorang ibu. Apa aku bisa merawatnya dengan baik ?
Yang aku tahu selama sebagian besar hidupku selain memasak, adalah bertarung. Merawat bayi adalah hal baru. Tapi aku tahu itu adalah tantangan untuk seorang ibu. Tapi aku yakin bisa merawatnya. Karena Lando ada di sini bersamaku.
501Please respect copyright.PENANAwIsAsMWnv3
"Aku akan membiarkanmu beristirahat. Aku yang akan membuat makan malam kali ini"
501Please respect copyright.PENANAh0tKUPGtyH
Kata Lando sambil berdiri dari tempat tidur.
501Please respect copyright.PENANAUcUJFZKkoU
"Terima kasih sayang"
501Please respect copyright.PENANAW65MDzyLv6
Aku membalasnya sambil tersenyum. Ia menundukan kepalanya untuk mencium keningku. Aku hanya menutup mataku sebagai respon. Dia juga berlutut dan mencium pipi William.
Setelah dia keluar dari kamar, aku membaringkan diriku di samping William. Mendekatkan kepalaku ke arah tubuh mungilnya. Aku bisa mendengar suara nafasnya dengan baik.
501Please respect copyright.PENANA6VA9GrMFv1
"Tumbuhlah dengan sehat anakku. Ibu akan selalu menjagamu"
501Please respect copyright.PENANASfCecJLLi5
Aku mencium pipinya lagi. Entah kapan, aku akhirnya tertidur.
ns13.59.182.74da2