Angin tak berhaluan tertawa dalam sentuhan nada. Malam bercumbu mesra bersama bulan. Bintang dipojok sisi barat kian menangis. Iri tak kepayang.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUWdT20PaO
Malam yang egois itu, seakan tak menghiraukan ratapan pilu sang bintang malang iitu.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFPuoKzPNp
Warna warna langit menjadi sesak. Seorang penanti menatap langit. Ribuan cahaya terus berkedip. Sang bintang malang, mengadu kesal pada tatpan hangat sang penanti. Malam itu. Biintang tak bercahaya ria. Terdiam dalam kemalangan.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlalsS5VfWX
Rasa yang tak biasa. Angin tak kukenal berlalu ria, tawaran tawaan itu tak menarik rasa ingin tahuku. Malam kian mesra saja bersama bulan itu. Bercahaya hanya untuk mereka saja. Tak dihiraukannya bintang ditepi barat itu.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwDxmjCheyD
Langkah langkah kecil mengadopsi debu dalam sebuah jejak. Retak dalam sebuah jejak. Menghilang dalam raga yang kian akan mati. Mati untuk sebuah penantian. Raga belia ini, masih kuberi sedikit sentuhan dunia untuk terus meratap dan lapuk dalam masa menanti.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxcmlpIIMw
Dia bukanlah yang pertama, membuatku lapuk dalam kayu pengharapan. Untuk sebuah anugerah rasa yang tak akan dia tahu. Lama kubersandar pada lapukan tua, dibawah rentetan cahaya bintang malang. Ku bagaikan bintang malang itu. Rasa ingin dia pandang, yang tak akan sampai.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUPQsMKa6G
Terus saja sebuah senyuman terlempar manja untuk gadis mungil ini. Menepi dipojokan tua. Menunggu usangan dan anakan tinta, yang terus menyatu untuk sebuah perwakilan rasa.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZHSLvxckU
Entah untuk berapa lama akan terus mematungkan diri dalam debu. Menjadi penunggu untuk sebuah pernyataan dan ungkapan. Menjadi usangan yang mulai koyak untuk sebuah hati. Menunggu penawar untuk penyakit yang tak kunjung tenggelam dalam kesembuhan dan tawaran.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKF6Ay6rbPr
Entah tidak cukup lama berdebu dalam angin musim. Menjadi penonton drama angina yang berlalu. Penikmat okestra bangunan tua Stella maris. Akankah waktu 3 tahun tak cukup untuk membuatmu tahu. Ada sebuah pelupuk rasa yang tersimpan untukmu.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCjVgZJV9v
Andaikan kau tahu, tak enak rasanya berdebu dalam waktu. Menjadi keeping kepingan untuk sebuah penanntian. Terabaikan karena keheningan. Menjadi abu abu sayap dalam sebuah kecemburuan.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2lIY1QyJX
Semua kata yang pernah terucap dalam pengecap rasa ini, tak semuanya benar.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtN6APzAHSZ
Sekalipun Kutak pernah berbagi rasa. Rasa yang pernah kutanam dalam masa tiga tahun yang lalu. Disaksikan kawanan angina. Sennatiasa dijaga bangku tua tak bertuan itu. Dalam usangan tua kurajut banyak kata indah untukmu.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe9WkZikoys
Sekarangpun kau masih tak mengerti untuk semua tindakan semu yang ku coba.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubGFmDu3U8
Sekali lagi kubersaksi dalam usangan tua dan anakan tintaku. Kau yang akan selalu mendiami ubuk hati ini. Cinta pertama dalam jeruji dan gedung tua yang kian memudar.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DCPXj6ODI
Besar harapku kau akan tahu rasaku, untuk sebuah nama yang hanya kau yang tahu.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnfmSI51qb
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNecwcf4u1a
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uQcvf4FpX
305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2reR53wtJ
Hanya ingin seperti ini. Tak harus memiliki jika memang dipaksakan. Hanya ini sebuah jawaban. Cobalah untuk tidak selalu diam .. bicarlah walau sebentar.305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnvPkLraUz
Lelah terus mehahan sebuah rasa. Ingin k uterus menatap retasan hangatmu. Pengagum untuk senyum simpulmu..305Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhrgT2YwOV
Penana
search
登入arrow_drop_down
註冊arrow_drop_down
