778Please respect copyright.PENANArhJbv3oTw9
778Please respect copyright.PENANAQzU7dd4B3X
Siang hendak menjemput senja. Parkiran sekolah sudah mulai sesak karena bel terakhir sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu. Kirana berjalan ke halte dengan gusar. Cewek itu memilih untuk bergabung dengan siswa siswi yang sedang menunggu angkutan umum disana. Hanya ada beberapa orang. Tidak terlalu ramai. Karena kebanyakan dari siswa SMA Kartika memang membawa kendaraan pribadi.778Please respect copyright.PENANAMCRrT1JrqX
Kira melirik jam tangan mungilnya dengan kesal. Sudah jam empat. Tak butuh waktu lama, halte mulai kosong. Menyisakan Kira bersama beberapa siswa kelas duabelas yang tidak dikenalnya. Berhubung dirinya adalah siswa baru, jadi itu wajar saja.778Please respect copyright.PENANAeyPjwSsm8u
Jika saja bukan Bunda yang meminta agar Abi —kakak semata wayangnya— untuk menjemputnya, ia pasti akan menerima tawaran Cesa, Tifa, dan Dea —sahabat barunya— untuk mengantarkannya pulang. Itulah Kirana, ia mudah beradaptasi. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapat teman disana. 778Please respect copyright.PENANA1vrm5P5vS3
Kira meng-slide layar handphonenya saat dirasanya benda itu bergetar. Sebuah pesan teks masuk. 778Please respect copyright.PENANAsm3yvyN1X1
From bAbi :778Please respect copyright.PENANAmqmpODr5PJ
778Please respect copyright.PENANAFBxwuQfvhw
[Hola adek gue yang manisnya kayak kecap Jepang. Maafin kakakmu ini ya, dek. Gue nggak bisa jemput karena ban motor gue bocor. Ini lagi dorong, hehehe. Maap yaak. Jangan marah. Naik angkot aja yaa. Gampang kan? Oke. See you my princess 😘😘]778Please respect copyright.PENANAZtL4nRM6Hy
"Bangsat!" Kira mengumpat kesal setelah sebelumnya bergidik geli melihat emotikon di akhir pesan Abi. Angkot apaan coba? Batin Kira. 778Please respect copyright.PENANAlKa6F4ouER
Kalau saja dia tahu mau naik angkot yang mana, dia lebih memilih naik angkutan itu dari pada harus menunggu Abi. 778Please respect copyright.PENANAisXsO1T6h6
[Apaan maksudnya? Ini udah jam empat lho. Gila lo ya! Tuh angkot udah pergi dari tadi. Udah sore banget. Mana ada angkot yang lewat. Pokoknya gue mau dijemput sekarang. Sekolah udah sepi. Takut nih. Buruan! Gue tungguin] 778Please respect copyright.PENANAl13kjFcUH1
Send778Please respect copyright.PENANA35yFvgFCGt
Kirana menelfon nomor Abi berkali-kali. Tapi operator terus yang menjawab, mengatakan bahwa nomor kakaknya sedang tidak bisa dihubungi. 778Please respect copyright.PENANAHgWD8JA7Ql
Kakinya mengehentak bumi dengan kesal. Ia menggerutu sendirian. Tak mempedulikan bahwa rombongan siswa kelas duabelas yang sejak tadi di halte bersamanya mulai menatap Kira dengan genit. 778Please respect copyright.PENANAQTfHUJlOcX
Kondisi sepi, tak ada angkutan yang lewat. Dan keberadaan Mereka semakin memperkeruh suasana. 778Please respect copyright.PENANAmIszLNc0Mw
Awas aja kalau berani macem-macem. Kira menatap mereka dengan tatapan jengkel. Ia tak segan untuk mengeluarkan jurus karate andalannya kalau perlu. Bisa Kira lihat dari sudut matanya. Seorang dari mereka berjalan ke arahnya. 778Please respect copyright.PENANAWS5boNcMdz
"Adek... " godanya jahil. "Pulang kuy. Bareng kakak aja." Cowok itu sudah berada disamping Kira sambil memasukkan tangannya ke kantong celana. 778Please respect copyright.PENANAWDfWt0mMCK
Kira menatapnya sekilas lalu kembali melirik layar handphonenya berharap ada balasan dari Abi. Ternyata tidak. Kira kalut. Ia sendirian disini. Tak ada angkutan apapun. Jantungnya berdegup kencang. Tanpa sadar, Kira mengepalkan tangannya. Membuat buku jarinya memutih. 778Please respect copyright.PENANA13U2ZzUTZ2
"Adek siswi baru, ya? " tanya yang satunya. Membuat Kira gemas. Tangannya sudah terkepal dengan kuat. Siap menyerang. 778Please respect copyright.PENANAEISXYJdED5
"Aduhh. Kok tangannya dikepal gitu sih? Kayak es aja pake dikepal-kepal?"778Please respect copyright.PENANAp6gqxxCH1O
"Udah. Jangan gangguin woi! Ntar pada bonyok!" Lalu mereka semua tertawa.778Please respect copyright.PENANA7IMBlxz2LU
Kira mengatupkan bibirnya rapat. Wajahnya menatap bumi. Antara malu dan takut. Orang yang Kira duga sebagai ketuanya berdiri di hadapan Kira. 778Please respect copyright.PENANAvUNEceO3eQ
Satu tangannya yang sejak tadi terlipat di dada, ia gunakan untuk mengangkat dagu Kira. Membuat mata mereka bertatapan. "Manis juga. Buat gue aja, ya?" cowok itu tersenyum meremehkan.778Please respect copyright.PENANAEcGyPGZF2N
Dan. Duumm. 778Please respect copyright.PENANAHlcawbVs3S
Tinju Kira yang sejak tadi mengeras. Berhasil membuat bogeman mentah mendarat di rahang kiri cowok itu. Membuatnya terjerembab ke belakang. 778Please respect copyright.PENANAbKMxE7OLgR
Kira menatap mereka kesal. Akhirnya keluar juga tuh jurus. Ternyata tidak sia-sia Kira belajar karate bersama ayahnya di Dojo. 778Please respect copyright.PENANAlf3ey9b4nk
Teman-teman cowok itu langsung berlarian membantu ketuanya berdiri. Cowok itu menyeka cairan kental di ujung bibirnya dengan kasar. Matanya menatap Kira tajam. 778Please respect copyright.PENANA8hwDZpiPPc
"Lo pikir gue apaan?! Seenaknya ngomong gitu. Gue bukan barang!! Jangan mentang-mentang lo senior jadi lo bebas ngomong gitu ke junior lo!!" Kira berapi-api. Dia tak terima diperlakukan begitu. 778Please respect copyright.PENANAY0ZtndQrl4
"Dasar cewek sial—" Cowok itu mengangkat tangannya di udara. Bersiap menampar Kira sebagai bentuk balas dendam atas stempel di rahang Kirinya. 778Please respect copyright.PENANAPSivNcG06F
Kira memejamkan matanya. Bersiap menerimanya. Siap atas rasa sakit tamparan cowok itu yang mungkin jauh lebih sakit dari bogemannya pada cowok itu. Kira siap. Itu takdir.778Please respect copyright.PENANAnBxDfNl9n3
Tapi kenapa rasa perih seperti setruman itu tak terasa di Pipinya? Perlahan Kira membuka matanya kaget. Menatap tangan cowok itu yang diam bak melayang di udara.778Please respect copyright.PENANAOxi4M4d65v
Cowok itu sama terkejutnya dengan Kira. Ia menatap jengkel ke arah cowok di samping Kira. Cowok yang sedang mencekal tangannya. Menghalanginya menampar Kira. 778Please respect copyright.PENANAeXsnfQ5xyS
"Deon," Bisik cowok yang menampar Kira tertahan. 778Please respect copyright.PENANAWD8UGNxZC0
Kira menatap keduanya tidak mengerti. Mereka saling kenal? Apa di juga ada niatan buruk sama Kira? Tapi kenyataannya lain. Ia malah menolong Kira. 778Please respect copyright.PENANAclYn0sZBTg
Sementara teman-teman cowok yang Kira bogem tadi malah lari terbirit-birit. Meninggalkan ketuanya sendirian. Kira diam ditempat. Menatap mereka tanpa bergidik.778Please respect copyright.PENANAXOFjCJQr4C
Cowok bernama Deon itu menghempaskan tangan cowok itu kasar. Matanya memandang cowok itu dengan tatapan nanar. "Lo belum puas gue hajar?!! " tanyanya sarkatis.778Please respect copyright.PENANAhe8RLnbGCN
"Mau lo apa?!!" tanya cowok didepan Kira tak kalah sinis.778Please respect copyright.PENANAwebXRBjbHR
"Gue nggak suka lo ganggu dia!!" bentak Deon sambil menatap Kira dan mengacungkan telunjuknya778Please respect copyright.PENANAfS6DEyzILf
778Please respect copyright.PENANAZ6xjtrHMon
ke arah cowok itu. 778Please respect copyright.PENANAVqqcQV0eOc
Cowok di depan Kira menatapnya dengan sambil nyengir kuda. "Jadi dia? Target lo selanjutnya?" tanya cowok itu sambil menatap Kira lewat sudut matanya. 778Please respect copyright.PENANAegCnPuiW8n
Deon geram lalu mendorong tubuh cowok itu hingga menghantam bangku halte. Membuat Kira yang sejak tadi diam ditempat langsung menutup wajahnya. 778Please respect copyright.PENANAovTwFrW3eY
Takut bercampur ngeri. Bagaimana tidak? Hanya dengan sekali dorong cowok itu sudah terhuyung ke belakang. Bayangkan betapa kuatnya Deon. 778Please respect copyright.PENANAa16bsh8QET
"Ayo!" Deon menarik paksa tangan Kira ke tempat motornya terparkir. 778Please respect copyright.PENANAHM0EtqoqEx
Kira hanya pasrah sambil melirik ke belakang. Memastikan bahwa cowok tadk baik-baik saja. Ia khawatir cowok itu terluka parah. 778Please respect copyright.PENANAG6owmxxVEw
Cowok yang jatuh terjeremban itu kini tertawa geli. Menatap Deon yang dengan mudahnya menarik tangan Kira untuk mengikutinya. 778Please respect copyright.PENANAfY0ulZRWyo
Deon meminta Kira naik ke motornya. Cowok itu bermaksud mengantarnya pulang. 778Please respect copyright.PENANAIijP3mWpGq
"Naik!" perintah Deon yang hendak memasang helm. Namun gerakannya terhenti begitu dilihatnya Kira masih bengong. 778Please respect copyright.PENANA4t9SbDiTxS
Kira masih terdiam di samping motor Deon. Tak mengerti dengan apa yang terjadi. Cewek itu menatap kosong ke arah Deon. Kenapa dia mau membantu Kira. Padaha Kira tak mengenal Deon. 778Please respect copyright.PENANA4RA6bNZ4eC
Meski Deon memang terkenal dan jadi incaran banyak Cewek di SMA Kartika lantaran wajahnya yang ganteng dan dikenal sebagai cowok badboy di sekolah.778Please respect copyright.PENANAw7ksNA3Gmr
Hanya itu yang Kira tahu. Dan Kira yakin Deon juga tidak mengenalnya. Apalagi insiden saat Deon mendorong cowok tadi membuat Kira berpikiran yang aneh tentangnya. 778Please respect copyright.PENANA16olxjSNoe
Dia aja sampe kejengkang karena cuma di dorong. Apalagi gue? Bisa mati duluan kali. Batin Kira.778Please respect copyright.PENANAQtTO7FTMHy
Deon menatap Kira yang bediri mematung seperti manekin. Hingga saat Deon memasangkan helm di kepalanya cewek itu tetap tidak sadar. Deon gemas sendiri lalu. 778Please respect copyright.PENANAkTbNJGJBW9
Cup. 778Please respect copyright.PENANAd5LhuUc8zF
Kira merasakan pipinya menghangat. Ia tersadar saat dilihatnya Deon senyum-senyum tak jelas sambil menatapnya dengan gemas. Kira meraba pipinya tidak percaya. Matanya membelalak seolah baru tersadar sesuatu. 778Please respect copyright.PENANAcFGzUfkEE0
"Dasar. Mau dianterin pulang aja minta dicium dulu. Apalagi—"778Please respect copyright.PENANAB7JG51GB1V
"Apalagi apa maksud lo? Dasar mesum! Ngapain lo barusan?!!" Kira menatapnya penuh dendam. 778Please respect copyright.PENANAmehCgGhN6g
"Cium pipi lo. Gimana? Nggak kerasa ya? Keasyikan melamun sih. Mau diulang? Auuwh—" Deon menjerit.778Please respect copyright.PENANAwVPfu0xVgf
Spontan tangannya menepis tangan Kira. Tangannya berdenyut karena cubitan super Kira. 778Please respect copyright.PENANArpwEoR528c
"Makanya jangan macem-macem!"778Please respect copyright.PENANAJzZJpxeCps
"Iya. Nggak bakalan deh. Gue cuma mau nganterin lo pulang." Deon meringis mengusap lengannya. 778Please respect copyright.PENANAjZdiQ3kNFE
"Gue nggak mau." Kira menggeleng parno. 778Please respect copyright.PENANAayLhIBX0PW
"Santai, gue nggak makan orang."778Please respect copyright.PENANAiKNGASqDFU
778Please respect copyright.PENANAjnj85CUkKw
778Please respect copyright.PENANAv89cHGKIJs
778Please respect copyright.PENANANz3kvJQvnd
778Please respect copyright.PENANADTC4VZhaSA
778Please respect copyright.PENANAHwOgVxRfac
778Please respect copyright.PENANAmn3ln3gvy6
778Please respect copyright.PENANAyrpGjELXK3
Hehehehehe. Maap masih abal-abal778Please respect copyright.PENANAixjHH3avAc
778Please respect copyright.PENANARAMv6bjqKf
778Please respect copyright.PENANA4aSPM93sU9
778Please respect copyright.PENANApSz2NG4ked
778Please respect copyright.PENANApisA5iyc0Y
778Please respect copyright.PENANAXT7nYt4ip3
Give me vote and comment 778Please respect copyright.PENANAdKTS1d3vyh
778Please respect copyright.PENANA0iqzWwgYif
778Please respect copyright.PENANAWF5OoQa3hd
778Please respect copyright.PENANAEyM3bH4aNI
778Please respect copyright.PENANAeuOuhlXgCT
778Please respect copyright.PENANA5yBn9p7hzv
Saaayaang reader 778Please respect copyright.PENANAhnYwZC26I7
778Please respect copyright.PENANAZ8001o69fQ
778Please respect copyright.PENANAPmkkwT88WC
778Please respect copyright.PENANAsNYtbyiZoD
778Please respect copyright.PENANA7aJLat0Pwx