Minggu pagi yang cerah, di salah satu komplek perumahan elit dibilangan daerah sekitar. Seorang pemuda, em.. boleh dikatakan remaja yang menginjak dewasa tapi bukan berarti dia ababil yang alaynya melebihi batas normal.
Pemuda dengan rahang tegas, rambut hitam kelam, potongan rambut tipis di bagian tepi kanan dan kiri, warna kulit hitam manis, dan memiliki tinggi badan yang proposional berbalut kaos polos putih dan celana traning hingga menutupi mata kakinya sedang melakukan peregangan otot di depan rumahnya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dXs8dtG6N
"1, 2, 1, 2..." gumamnya menghitung sambil menggerakkan tubuh bagian atasnya ke samping kanan dan kiri dengan tangan yang di rentangkan secara bergantian. Ketika sedang mengganti gerakkan selanjutnya, memutar tubuh bagian atas sampai batas pinggang memutar ke kanan dan kiri. Tanpa sadar, ekor matanya menangkap sosok gadis manis sedang bersepeda melewati depan rumahnya. Pandangannya terus mengikuti sampai gadis itu berlalu melewatinya, bagaikan waktu yang terhenti sesaat.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIW67OZyRL
Swuut~762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSv1pKsoHd
Kretek
"Aduh!"762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0Rhx85e7k
...762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyigOETo6Q
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6nnrUHBBz
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoIEgLvTS8
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzEUG3RXqR
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElIZLXWBvM
"Ibu, Bryan berangkat!"762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCAvgs52RA
"Eh? Mas Iyan kok masuk sekolah si? Memangnya udah sembuh?" tak ku gubris pertanyaan Adik kecilku yang berjalan mendekat ke arahku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZI3ds1ZOa7
Aku berdiri setelah selesai memakai sepatu dan menyampirkan tas ke punggung. Kulirik Roro yang sedang memanyunkan bibirnya kesal karena tak ku tanggapi. Ibu berjalan menghampiriku, memberikan uang saku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUsLe3sLwYZ
"Roro, Mas Bryan sudah sembuh makannya masuk sekolah." Ibu mewakiliku menjawab.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfSdGhva6x
"Tapi kemarin Mas Iyan sampai merintih-rintih kesakitan gitu. Jalan saja 'nggak bisa." Sanggahnya. Ibu hanya tersenyum lembut, aku pun gemas melihat ekspresinya yang memanyunkan bibir dengan kedua tangan yang terkepal disisi kanan-kiri badanya membuat tanganku terulur untuk mengacak surai hitam tersebut.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTHG7YMZ7X
"Ishh.. Mas Iyan!" pekiknya tak terima. Aku hanya terkikik geli, senang rasanya membuat Roro kesal.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrhErqC9VM
"Bu, aku berangkat." Pamitku (lagi) tak lupa mencium punggung tangan Ibuku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFkMnDD6dt
"Hati-hati!" Pesan Ibu sebelum aku menapakan kaki keluar rumah.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvN6NOmPYLL
"Daah Mas Iyaaan.." begitu pula sapaan selamat tinggal dari Roro yang terdengar manja membuat aku semakin semangat untuk bersekolah.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIBgPV6PGw
...762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvf2fl95ncC
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1f7F1SdRj
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuPpLxbw1M
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHVWj8po35
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SQ4FvXfTy
Hahh.. seperti biasa bangku sampingku kosong. Ada tas tapi pemiliknya hilang entah kemana. Masih 10 menit sebelum bel masuk, kenapa 10 menit terasa lama bila dilalui sendiri? Dan hari ini tak ada fisika, ibu kantin yang biasa menjual bakwan pun sedang pulang kampung, membosankan. Kesel, arrgh.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTKrKEot3c
Kutolehkan kepalaku menghadap jendela, menyangga kepalaku dengan tangan dan sikut yang bertumpu di atas meja. Memandang keluar, dimana sejauh mata memandang hanya ada kabel tiang listrik, gumpalan awan putih yang terlihat tebal dan besar seolah ada sebuah kota yang terbangun di atas sana, sekolompok burung yang melintasi cakrawala dan... bayangan gadis itu.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLkiEImebf
Kugelengkan kepalaku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uFVvODbtE
"Gila! ini gila!" desisku, lalu menyenderkan punggungku pada badan kursi secara tiba-tiba.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQKjWC2Odk
"Aiisshh.." ringisku ketika rasa nyeri itu datang lagi.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDB9UBFrFA
Bel pun berbunyi dan pemilik bangku kosong itu datang dengan wajah tak setekuk beberapa waktu yang lalu.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AkiDd2HVq
"Kenapa lo Yan? Ngurutin pinggang gitu?" tanyanya saat melihatku meringis kesakitan, lalu duduk ditempatnya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38V2qPm6Cz
"Ceritanya panjang bro." Jawabku berusaha menegangakkan posisi dudukku sambil menunggu guru yang datang.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEBxDSuXAs
Selagi menunggu guru dan bel istirahat aku menceritakan apa yang telah kualami kemarin hingga pinggangku terasa ingin copot.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpiB35EU6T
"Ya Tuhan...," lirihnya iba setelah mendengarkan cerita sebab aku meringis tadi dan menyuruhnya untuk tak memukul punggung secara tiba-tiba.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhn4a5lWjme
"Hahaha, makannya kalau olahraga itu yang benar. Niat mau sehat malah sakit, haha.." tawanya bahagia.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbggKCACUIi
"Iya iya, terserah." Tanggapku sambil memutar kedua bola mataku malas.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcEYakJzaJ
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIelodaPnb
Bel tanda istirahat pun bergema seantero sekolah. Aku bernapas lega karena pelajaran berakhir untuk sesaat walau Dennis meledekku tadi, tapi setidaknya...762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRciNZ5Gcj
Bugh762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDk3v5DnYVx
Great762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNtZvoR2c3
"Kantin?" tebak Dennis ketika kehadiran Nathan dan Matthew ke kelas.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJb3teIOdX
"Nat, bisa menyingkir sebentar," pintaku lirih diiringi ringisan. "Nat, punggu gue lagi sakit, onta gelo." Jelasku ketika dia belum juga menjauh.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuwzGgI2ke
"Eh? Lo kenapa Yan? Anjir, dikatain onta gelo gue sama Bryan."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsz0Tw6Bsx9
"Sakit bodoh." Balasku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZO97ag5lT
"Sakit? Sakit apanya?"762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxXepH2boY
"Pinggang."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡshDL7kfvFp
"Encok lo?" Matthew bersuara. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban. Entahlah raut wajahku ini seperti apa, meringis, menahan sakit, mau teriak 'Ibu', bukan di rumah.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO02e2mmpka
"Habis gulat lo sama Roro?"762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG448we0HUP
"Gulat?" gumam Matthew yang masih terdengar olehku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjDETi6RLr
"Eh, gilaaa. Nat, ngomong dipikir dulu kali. Adiknya tuh perempuan. Memangnya lo yang tiap hari bergulat di atas ranjang!" ucap Dennis dengan volume kurang maksimal, aku yakin dia telah menampakkan smirknya kepada Nathan.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6utSGDLNn
"Njiirr, ngomong disaring dulu kek! ambigu tau 'nggak! Gue tidak setiap hari juga. Semalam saja free, itu sebabnya pagi ini badan gue tidak pegal-pegal." Balas Nathan.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbzXhJYDeYm
"Wah bahaya.. gue kira lawan lo seimbang atau paling tidak lebih lemah gitu, taunya... Nat, Nat!" Komentar Dennis sambil beberapa kali tertawa.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliKkMWyFfy
"Bacot!" desis Nathan tak suka.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShsVzp78QE
"Marah? Berarti merasa Nat." dan... Dennis memulainya dengan sangat baik –membully Nathan.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswcNnH56ES
"Gue tidak –ah.. terserah!" final Nathan menyerah, tepatnya tak meladeni umpan Dennis.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqdLYPquCc
Mereka itu tidak tahu tempat, dimanapun dan kapan pun ada kesempatan pasti selalu memulai pertikaian. Aku dan Matthew sudah biasa, tapi teman-teman sekelasku?762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeV0dfvtUfI
"Hei, kalian bicara apa sih? Kasian tuh Bryan dari tadi meringis," Mathhew yang masih polos pun mencoba menyudahi perdebatan kecil Nathan-Dennis. Matthew pun berjalan mendekatiku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYxIHVH8a7
"Yan, mau ke klinik?" tawarnya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWf8CniQFtv
"Tidak perlu. Nanti juga baikan, lagi pula sudah di urut." Jawabku. Matthew pun hanya tersenyum mendengarnya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gCNkipKWf
"Memangnya pinggang lo kenapa Bry? Perasaan hari sabtu masih baik-baik saja." Nathan bertanya setelah duduk di atas meja dan menghadap ke arahku. Dennis bersandar pada meja di sisi kanan, sejajar dengan Nathan dan Matthew mengambil tempat Dennis sebelumnya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7XobN9Fl8
"Kecelakaan." Jawabku singkat.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGI3haiEc84
"Hah?! Kecelakaan apa? Dimana?" sembur Matthew yang khawatir, disusul pertanyaan Nathan, "Bagaimana bisa?"762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pIHidhQeW
"Rahasia." Jawabku sekenanya seraya membenarkan posisi dudukku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEh50wJ8WWD
Nathan mendengus sebal lalu menolehkan kepalanya ke arah Dennis.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVQMS2rESf
"Dennis.. Dennis baik deh! hari minggu jalan yuk! Nanti aku main ke rumah kamu jadi kamu tidak perlu mengeluarkan ongkos jalan." Rayu Nathan dengan suara di imut-imutkan, membuat bulu tubuhku berdiri deketika dan jurus puppyeyes gagalnya. Tolong catat! GAGAL.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGCwBEYSNK
"Mulai deh Nathan.." tanggap Matthew pedas.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vWqxlI40X
"Apaan sih Nat, jijik tau. Pacar bukan, normal gue, normal! Ih, lo mah.." dengan gaya yang berlebihan, Nathan pun hanya memasang ekspresi masamnya ke Dennis.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFQyUpmIwX
"Yang berlebihan itu lo Den." Komentarku. Dennis hanya memasang rampang cengir andalannya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeeYk76CG9H
"Ouh, kalau begitu gue ajak Gita saja, mau tidak ya dia?" Nathan tak mau menyerah.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZb4kMjKHJ
"Kenapa membawa-bawa nama Gita?!" kejut Dennis.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOIfjq3pWD
"Eitss, suka-suka dong. Masalah?"762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgX4uorwEd
"Sudah-sudah.." relai Matthew yang peka terhadap situasi, namun tak tak dihiraukan oleh mereka. Matthew menatapku, meminta bantuan.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzLeNQv6XW
"Biarkan saja." Tanggapku tanpa mengeluarkan suara. Yang sepertinya ditangkap dengan baik maksud pesanku olehnya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjndYbM1QqS
"Dasar onta Arab!" ledek Dennis.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUoyP7wqwW
Nathan terlihat skakmat dan sesekali menyumpah serapah atas kalimat yang dilontarkan Dennis. Aku pun mengalihkan pandangan kearah pintu kelas. Sekilas yang terlihat hanya beberapa orang yang sedang bersenda gurau di dekat pintu, dan orang-orang yang berlalu lalang, lalu... gadis itu?!762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATqnQ1bvrC
Perlahan aku pun berdiri dan berjalan dengan sedikit tergesa ke arah pintu. Ku tengok kanan dan kiri, tidak ada.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2PPM0E2Tq
'Apa salah lihat ya?' pikirku. Kecewa, aku pun menggidikkan bahu dan kembali ketempat dudukku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8VnO2dYKZ
"Ada apa?" tanya Matthew setelah kembalinya diriku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4wkv1bG9U
"Bukan apa-apa." Jawabku santai. Matthew hanya ber'oh'ria.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7s7LShDPT
"Bwahaha..! Jadi karena itu? Bryan si pecinta bakwan yang mendeklarasikan diri sabagai kekasih fisika, selingkuhannya Asmirandah, bisa jatuh cinta juga?!" ujar Nathan dengan volume cukup keras setibanya aku dari depan kelas.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSFX9ZbGAB
Apa yang telah diceritakan oleh Dennis? Ku tatap Dennis, meminta penjelasan dan yang ditatap hanya menyengir kuda sambil mengangkat tangan kanan berbentuk 'V' dengan jari tangannya. Aku hanya menghembuskan nafas berat, lalu kembali ketempat semula.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5ZfOgWTS2
"Yan! Serius yang dibilang Dennis tadi? Kok bisa? Memangnya dia cantik banget apa?" Nathan memberondongiku dengan pertanyaannya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcrapoY7x5
"Dennis, wah parah 'nggak bagi-bagi sama gue lo ya? Okay fine.." ambek Matthew.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLBFiMr3dG
"Ahaha, bacot. Sini sini!" ajak Dennis. Matthew pun mendekat dan Dennis mulai membisikkan sesuatu. Tatapan teman-temanku dikelas sepertinya mulai beralih fokus kemari karena teriakan Nathan, ah.. biarkan saja.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplxupNGXjp
"Oh... bagaimana rupanya? Apa dia gadis idamanmu? Seperti bidadari coffeeku kah?" Matthew pun melakukan hal serupa.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aLYaN9ibe
"Bacot lo semua."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Cqb6GUTn9
"Gila, Bryan bisa marah," Nathan bertepuk tangan bangga.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbPl7LSKZz
"Jarang gue liat Bryan begini nih, karena cewek doang." Ujar Dennis.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuh8xoSNcEq
"Oh ayolah Bry.. cerita lah."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡse6Ejw4ffg
"Mungkin Bryan masih ragu." Kata Dennis dengan gayanya yang sok tua itu.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7L7bbZgQ6
"Bukankah itu hal yang wajar ketika melihat gandis cantik lewat di depan rumah?" pendapat Matthew.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9R4VHdCj2
"Sudahlah.. kalian terlalu berlebihan memikirkan hal itu," akhirnya akupun mulai bersuara. Hahh, mungkin ada baiknya aku saja yang bercerita.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjHLZHEYgZ
"Dia tidak cantik, tapi manis. Memiliki rambut panjang ikal berwarna pirang coklat, rambutnya yang diikat dua seperti gadis-gadis desa, senyumannya yang menyejukan, bibir merah delima, mata bulat nan jernih..." gawat! Kenapa aku mulai membayangkannya?762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpX8ED54zUU
"Eeeii~ sepertinya kita sudah dapat tipe idealnya seorang Bryan Natawijaya Kusuma Diningrat."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuEkbRRUvp
"Memang tipe lo seperti apa Den?" Matthew bertanya. Kami sudah tahu tipe Matthew seperti apa. Intinya, imut, berpikiran dewasa, tak lebih tinggi darinya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ShiEWIKlE
"Gue sih yang penting baik, kulitnya putih, memiliki postur tubuh ideal coy, cantik... nomor sekian, pintar, apalagi ya?" Jawab Dennis sambil mengelus dagunya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwC6nILZmHt
"Memiliki ukuran F size?" celetuk Nathan. Aku sedikit tersentak, F size?!762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzoAj5zpAy
"Iya iya boleh tuh, jadi terlihat sek- WHAT?! Najib Abdul Almusthofan, ngomong apa lo barusan? Astagfirrullah... gila."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqfTHTg7ZF
"Hahaha.. bukankah dulu lo pernah bilang ingin memiliki wanita yang seksi, hm?"762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJF0x0OKWif
"F size?" gumam Matthew yang terlihat binggung. Aku hanya menggelengkan kepala, aku mengerti maksud kedua temanku itu.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjRrr88fui
"Ya Tuhan.. gue lupa masih ada anak polos di sini. F size itu... Itu loh yang besar, milik perempuan, ah masa lo 'nggak tahu?" Nathan mulai frustasi menjelaskannya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gVdFWFD5f
"Hei onta! Anak polos lo jerumusin juga, parah" ujar Dennis.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHB5hmjFEm
"Gue 'nggak sangka, muka Shahrul Khan kw-11, nama Najib, tapi pikirannya mesum, kelakuan amit-amit, ck..ck...." lanjutnya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tstPcvz7r
"Bukannya lo yang mesum, Den." Kataku datar sambil melipat tangan di depan dada.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGiEmOlNY0
"Haha, Bryan saja tahu. Jika gue punya pacar nanti yang jelas imannya harus kuat, tidak cerewet, pandai memasak, bersifat keibuan, dan tidak galak."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpprpxCvLX
"Kasian.." tanggap Dennis prihatin sambil menepuk punggung Nathan. Aku juga berharap tak dapat yang cerewet, dan sifat yang manja; kekanak-kanakan.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyC2s33PGQc
Matthew mengangkat tangan antusias untuk menebak penjelasan dari Nathan, "Aaa.. gue tahu! Yang dimaksud Nathan, itu 'kan? Iya 'kan? Yang ada di dada wanita, seukuran melon itu."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrWrMqQzan
Gubrak762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqgbBkt0My
Aku rasa yang polos itu lebih berbahaya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8ViKHHu6H
...762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFoVYuGNiBq
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKyDVQhIjW
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfPWp3I2PI
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CA3OSQJwv
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7pwD7SvSU
Teng.. Teng..762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgBW8PNEEx
Bel berbunyi Nathan dan Matthew kembali ke kelas mereka, teman-teman sekelasku pada kembali setelah hijrah ke kelas tetangga.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9ORodoqHb
"Yan, bisa saja perempuan itu tetangga lo, atau tinggal di perumahan yang sama." Ucap Dennis sambil menaruh tas di atas meja untuk mengeluarkan bukunya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalsbNDtbnu
"Mungkin. Siapa yang tahu." Jawabku sekenanya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxiTgnoXhJ
"Ada rencana nargetin?" pertanyaan yang bagus.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2RbPtMIpQ
"Entahlah," jawaban macam apa itu?762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTO7y1roD3x
"Kita lihat saja nanti." lanjutku dengan nada optimis dan senyum yang terkembang.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1jUErwMrb
"GI-TAA!" pekikan seseorang di koridor terdengar sampai ke dalam kelas. Dia membungkam mulutnya sendiri; malu, lalu berlari melewati kelasku. Kuperhatikan sekilas gadis itu memiliki rambut pirang coklat, warna kulit kuning langsat, jangan-jangan?!762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjelxas1Tq
Aku melebarkan pupilku, tidak mungkin! Dia...762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4iczlK09LP
"Yan, kenapa tegang begitu? Ada apa di luar?" Dennis mengalihkan pandangannya keluar lalu kembali melihatku. Aku menetralkan kembali raut wajahku.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuppv4BhYsZ
"Tidak ada, ehehe.." ujarku dengan senyum garing. Dennis pun terlihat cuek dan kembali membuka bukunya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZ9dM9jYmB
Aku jadi teringat percakapan dengan Roro semalam.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3nolI6cy1
"Mas Iyan, Roro rasa Mas Iyan sampe sakit begini karena Mba itu ya?"762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4V1X2tsoR
"Mba yang mana?" tanyaku sesaat setelah makan malam. Tadi pagi tak lama setelah kejadian itu aku langsung di bawa ke tukang urut terdekat yang sudah terjamin kualifikasinya dan sekarang pingganggu sudah lebih baik walau aku disarankan untuk berhati-hati saat menggerakan bagian pingganggu. Saat ini aku sedang bersantai di sofa bersama Adikku, Roro.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgwPYZnjDte
"Mba yang naik sepeda. Roro liat kok dari jendela. Mba-nya cantik sih, tapi Roro juga gak kalah cantik. Kayaknya Mas Iyan jatuh cinta pada pandangan pertama yaa?" Terangnya antusias.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzXvDjTWKE4
"Kamu ini masih kecil, mengerti apa tentang cinta." Balasku tanpa menoleh kearahnya.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGaKTH0eFr
"Roro pernah lihat kok di tv-tv, cowoknya tuh suka sama cewek itu terus dikejar-kejar sampe jadian. Kalau Mas Iyan suka kejar aja, dia sepertinya cocok sama Mas Iyan."762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktQOOsqZBe
Seketika aku menoleh dengan pandangan ngeri, tak lama kedua tanganku mencibit gemas pipi gembil Roro. Dia meronta-ronta tapi tak kulepaskan.762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Hle9JK94b
Dunia... Adikku sendiri telah merestui dan menjadi korban sinetron. Padahal usianya terpaut 7 tahun lebih muda dariku. Sungguh ironi bukan?762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNuUkIstJz
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FQSO29Ouv
FIN762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8EFyrJL3Y
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEawzoBu45O
762Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIGgxTfHBGb
