
Namaku Sari.1896Please respect copyright.PENANAtDI9jTj663
Aku tak tahu pasti hari lahirku—tak ada foto bayi, tak ada buku kenangan. Yang1896Please respect copyright.PENANAd3azAmfdsn
aku tahu, aku anak yatim piatu. Orang tuaku meninggal dalam kecelakaan saat aku1896Please respect copyright.PENANALmkkPNmzlt
masih terlalu kecil untuk mengingat wajah mereka. Kehilangan itu bukan hanya1896Please respect copyright.PENANA5JSj618U5r
menyisakan sunyi, tapi juga menggantungkan hidupku pada kakek1896Please respect copyright.PENANAEklajzZWLN
dan nenekku dari pihak ibu.
Mereka1896Please respect copyright.PENANAqT322XRWNa
menyambutku dalam keheningan rumah bilik bambu di pinggir desa. Rumah itu bukan1896Please respect copyright.PENANARNF9qwSW4j
sekadar sederhana; ia lebih layak disebut gubuk. Dindingnya dari anyaman bambu yang1896Please respect copyright.PENANAFbmujSU4dn
sudah banyak berlubang. Angin bebas menerobos, menyentuh tulang-tulang kami1896Please respect copyright.PENANA8p3m1H8hem
setiap malam. Atap dari daun rumbia itu sudah lapuk, sebagian ditambal dengan1896Please respect copyright.PENANA9hOijKWpRe
plastik bekas dan karung goni. Hujan bukan lagi tamu ia semacam kerabat lama1896Please respect copyright.PENANA9Gl2Q2GA7K
yang selalu datang tanpa permisi dan membuat kami basah tanpa ampun.
Kakek dan1896Please respect copyright.PENANAPtkLwEtRF2
nenek sudah terlalu renta untuk bekerja. Kakek yang dulu petani kini hanya1896Please respect copyright.PENANAFqvoruzsgB
duduk di depan rumah, menatap langit sore dengan mata yang kosong tapi tetap1896Please respect copyright.PENANAK3yn3KwrVh
penuh kasih. Nenek, meski tubuhnya membungkuk dan tangannya gemetar, masih1896Please respect copyright.PENANArJxeFbk36J
berusaha menganyam tikar dari daun pandan untuk dijual ke pasar, meski hanya1896Please respect copyright.PENANAQ48OBrtZ84
laku dua ribu rupiah. Untuk makan, kami bergantung pada kayu bakar yang dijual1896Please respect copyright.PENANAMvr9pGGBXU
kakek, dan sesekali belas kasih tetangga yang mengantar lauk sederhana sayur1896Please respect copyright.PENANA0P63njidXT
bening, tahu goreng, atau sekadar sambal dan nasi hangat.
Aku tak1896Please respect copyright.PENANAT5q5dYeOrY
pernah merasa kekurangan cinta.
Waktu itu1896Please respect copyright.PENANAq8FbKteYUf
aku berusia sembilan tahun. Tubuhku kurus, tapi bagian dada sudah mulai tumbuh1896Please respect copyright.PENANAqcWVDqQGc5
kata nenekku aku keturuan dari ibuku yg sekeluarga wanitanya berdada besar1896Please respect copyright.PENANAnLQ53Mb3Fm
semua,rambutku ikal berantakan, kulitku gelap karena matahari, dan jari-jariku1896Please respect copyright.PENANAaWX1JKf97E
kapalan karena sering membantu nenek mencuci atau menimba air dari sumur yang1896Please respect copyright.PENANAF1fTCM2tbF
dalam.
Anak-anak1896Please respect copyright.PENANApx8Mpcpd5f
tetangga mulai bersekolah. Mereka berjalan pagi-pagi dengan seragam1896Please respect copyright.PENANAhI1iwvL0yc
putih-merah, wajah bersih dan senyum cerah. Aku hanya bisa melihat dari1896Please respect copyright.PENANANwOxFvA8fK
kejauhan, sambil membawa ember air ke dapur.
“Mak, aku1896Please respect copyright.PENANAC4QotjhfvG
mau sekolah,” kataku suatu malam. Nenek berhenti mengunyah nasi, memandangku1896Please respect copyright.PENANAk24eAUOziX
lama. Matanya basah.
“Sekolah itu1896Please respect copyright.PENANAgoxmN7pSsk
gratis, Nak. Tapi seragam, buku, sepatu? Kakekmu bahkan tak sanggup beli beras1896Please respect copyright.PENANA7ToC0piq8Q
tanpa utang di warung.”
Aku1896Please respect copyright.PENANAs4x65OcqUT
mengangguk pelan. Aku mengerti, tapi tak bisa menahan hati kecilku yang kecewa.1896Please respect copyright.PENANABhetiOYNDO
Aku ingin belajar. Aku ingin bisa menulis namaku, ingin membaca cerita di buku,1896Please respect copyright.PENANAFfto1THtF2
ingin tahu dunia di luar dinding bambu ini.
Sampai suatu1896Please respect copyright.PENANA4wEotWjEkm
hari, datang kabar dari seorang saudara jauh Wak Amir, kakak dari almarhum1896Please respect copyright.PENANA3DlrYzTxjZ
ayahku. Ia dikenal sebagai peternak bebek sukses di desa seberang. Konon1896Please respect copyright.PENANA0Dfg12EWZM
bebeknya hampir seribu ekor.
Rumahnya1896Please respect copyright.PENANAgfhETtzCCu
besar, tanahnya luas. Bersama istrinya, Wak Indun, ia datang ke rumah kami1896Please respect copyright.PENANAfp4DVrOpcK
dengan satu tawaran: mereka ingin mengadopsiku.
“Anak1896Please respect copyright.PENANAryLKAUJoZo
perempuan kan belum punya, Sar,” kata Wak Indun sambil membelai kepalaku. “Kamu1896Please respect copyright.PENANAiwzP2wxvRf
bisa bantu-bantu di dapur, jaga rumah. Nanti sekolah juga bisa kita urus.”
Nenek1896Please respect copyright.PENANAjKcChyDENA
terdiam. Kakek memegang lututnya, menatap tanah. Aku tak tahu harus senang atau1896Please respect copyright.PENANA5ZjGeeVpMD
takut. Rumah yang besar? Makan teratur? Sekolah? Tapi juga harus meninggalkan1896Please respect copyright.PENANAxlVwrqpTNM
kakek dan nenek? Bagaimana jika mereka sakit? Bagaimana jika aku tidak1896Please respect copyright.PENANA4qKia5Wl2B
diterima?
Namun1896Please respect copyright.PENANAncn8VxutvD
akhirnya, mereka melepas kepergianku stelah wak Amir memberikan Amplop tebal1896Please respect copyright.PENANARXbwpSJ0f6
yang tak aku tahu apa isinya.
Dengan tas1896Please respect copyright.PENANAOgmENPtJV4
kain berisi dua stel pakaian lusuh dan sepasang sandal jepit, aku berangkat ke1896Please respect copyright.PENANAlCyBUVIwrJ
rumah Wak Amir.
Rumah itu1896Please respect copyright.PENANAFwalI6yFLK
benar besar. Dinding tembok, lantai keramik. Ada kulkas, televisi, bahkan1896Please respect copyright.PENANAPO71EwGEgT
sepeda motor. Aku terkesima. Tapi semua itu tidak membuatku merasa nyaman.1896Please respect copyright.PENANA8n5afHW4dV
Malam pertamaku, aku tidur di kamar yang sama dengan kelima anak lelaki Wak Amir1896Please respect copyright.PENANAg1GaaZlswu
semuanya masih sekolah, tapi usia mereka tak jauh dariku. Yang tertua, Mas Adi,1896Please respect copyright.PENANAutzmHHT3sn
15 tahun dan duduk di kelas dua SMP.
Kamar itu1896Please respect copyright.PENANAKaGS9WMgSG
sempit, hanya ada dua kasur tipis. Kami tidur berdempetan, laki-laki dan aku1896Please respect copyright.PENANAYvA9I1KMGs
satu-satunya perempuan. Malu, bingung, tapi tak berani protes. Aku cuma tamu di1896Please respect copyright.PENANAv7L5fw4KHc
rumah ini.
Pagi-pagi,1896Please respect copyright.PENANAmadDZZTEdm
rumah sudah sibuk. Bebek-bebek ribut di kandang. Mereka tidak digembala oleh1896Please respect copyright.PENANA9FAtSzZvPC
orang dewasa, tapi oleh anak-anak itu bergiliran bolos sekolah untuk menggiring1896Please respect copyright.PENANAGnzyRpME7F
bebek ke sawah-sawah kosong yang habis panen. Aku ikut. Aku tak tahu harus apa,1896Please respect copyright.PENANAYfd3Tvhosl
jadi aku hanya ikut berjalan sambil membawa ember kecil untuk mengambil air1896Please respect copyright.PENANAEADjDQmikC
atau membersihkan lumpur.
Siang hari1896Please respect copyright.PENANAtqaUeRwADW
di sawah panasnya luar biasa. Tapi mereka semua terlihat biasa saja. Saat bebek1896Please respect copyright.PENANAKI553XF2nJ
mulai menyebar mencari makan, anak-anak itu berlarian ke sungai.
“Sari, ikut1896Please respect copyright.PENANAMTV4twjigf
mandi!” seru Mas Adi sambil sudah membuka bajunya.
Aku ragu.1896Please respect copyright.PENANAUKbtcYK7by
Tapi mereka telanjang semua bukan karena tidak sopan, tapi karena memang belum1896Please respect copyright.PENANAaDzWMIOTiS
cukup besar dan kebiasaan anak2 kampung memang begitu. Aku hanya ikut-ikutan. Dan1896Please respect copyright.PENANAv5yDWb9qxm
setelah membuka smua pakaianku akupun turun ke sungai.
Sungainya1896Please respect copyright.PENANA4tHZufRV0e
lebar dan tampak tenang. Aku belum bisa berenang, tapi penasaran.
Aku1896Please respect copyright.PENANAOrOTLYZjzF
menyebur… dan salah langkah.
Kakiku tak1896Please respect copyright.PENANAzojz4qJrBA
menyentuh dasar, dan aku panik. Air menelanku, dingin dan berat. Aku mencoba1896Please respect copyright.PENANAJoZMEotvUz
berteriak, tapi air masuk ke mulutku. Dunia mendadak senyap. Aku merasa seperti1896Please respect copyright.PENANAkbbPbLYwFr
ditarik ke dasar bumi.
Lalu,1896Please respect copyright.PENANAkocrbbpIHA
tiba-tiba ada yang memeluku . Pelukan hangat membawaku ke atas. Nafasku1896Please respect copyright.PENANAsNzq5OXjf4
kembali, meski tersengal. Mas Adi menarikku ke tepi berpegangan pada sebuah1896Please respect copyright.PENANAXph3xvQRow
batu besar, lalu memegang bahuku.
“Kenapa1896Please respect copyright.PENANAEjFgQ4QbTB
nyebur kalau nggak bisa berenang?” katanya pelan.
Aku1896Please respect copyright.PENANA4EDsv6Egr0
menangis. Bukan karena takut, tapi karena malu. Aku ingin terlihat kuat, tapi1896Please respect copyright.PENANA7EBApfxnpV
malah hampir tenggelam.
“Lain kali,1896Please respect copyright.PENANAlhJI3LyAer
bilang dulu. Nggak usah malu,” lanjut Mas Adi
Selama1896Please respect copyright.PENANAQjlNZXvGLk
penyelamatan itu aku merasa ada sesuatu yang menempel di pantatku. Rasanya seperti1896Please respect copyright.PENANALpr8r2I7Gt
kayu tapi gak terasa sakit bahkan terasa lembut di belahan pantatku saat Mas Adi1896Please respect copyright.PENANAYfYnv6BNI3
memelukku erat daei belaMas.
Makin lama1896Please respect copyright.PENANA1vGNCSvwy9
terasa mengeras saat menggesek-gesek belahan1896Please respect copyright.PENANAovC2dl9ZwL
pantatku.
Aku penasaran1896Please respect copyright.PENANAlSNhEWyInh
aku takut itu ikan atau apa? Maka aku mencoba pegang sesuatu yang menggesek gesek belahan Pantatku.1896Please respect copyright.PENANA5HrcMNG0GH
Mas Adi1896Please respect copyright.PENANAI6I9HdLsZI
sempat melarangku,takut terbawa arus katanya tapi kemudian dia membalik1896Please respect copyright.PENANAwiZpBuXJSA
posisiku jadi menghadap padanya dan menggendongku perlahan ke tempat yang1896Please respect copyright.PENANAMqlT6IUxVC
alirannya airnya tenang.
saat kami sudah dibagian yang dalamnya seleher1896Please respect copyright.PENANAPvwqIkYyXa
dan alirannya tenang Mas Adi menyuruhku melakukan gerakan maju mundur sambil aku1896Please respect copyright.PENANAtBOE6k8Efq
di suruh menggenggam tonjolan yang dsri tadi menggesek pantatku dan kini berada1896Please respect copyright.PENANAD89gVaruIs
di bagian bawah perutku, akupun menurutinya dan saat aku meremasnya dan hendak1896Please respect copyright.PENANAmcTZnA1GTB
menariknya benda itu seperti lengket aku coba turunkan dan tarik lagi tapi gak1896Please respect copyright.PENANAXE6kmYnLeR
bisa
“ Mas ini1896Please respect copyright.PENANAa1L14zWqc8
apa kok keras anget tapi gk bisa ku cabut” tanyaku keheranan dan saat aku lihat1896Please respect copyright.PENANAUjhlIui6Y7
Tampang Mas Adi seperti nikmat. Tidak lama kemudian dia agak mengerang dan tiba21896Please respect copyright.PENANAEwDTWY58Qv
terasa ada keluar cairan kayak ingus keluar dari dalam air. Benda yg ku remas1896Please respect copyright.PENANARvgHL21ymO
tadi terasa mengecil akupun heran dan1896Please respect copyright.PENANA8CIyYcIt2g
bertanya lagi
“ Mas ini1896Please respect copyright.PENANA0omEG9Mp97
apaan sih? Kok jadi kecil ?” Mas Adi hanya tersenyum dan berkata makasih uda1896Please respect copyright.PENANA86lMUc2LRA
bikin enak, senang rasanya punya adik cewek penurutkayak aku, lalu di elusnya1896Please respect copyright.PENANA7oWpLt7Mpx
kepalaku membuatku merasa senang merasa di sayangj teramat sangat.
Adik-adik Mas1896Please respect copyright.PENANAEGfdDigq6Y
Adi kemudian mendahului naik dan kembali berpakaian untuk mengurus bebek.
Setelah sungai sepi kami naik ke darat. Berdua1896Please respect copyright.PENANASwcT2Oy5if
tetap telanjang dan aku tak sengaja melihat ke arah selangMasan Mas Adi kulihat penisnya ngaceng.
“ Mas itunya1896Please respect copyright.PENANA2XnGO61ulq
kok berdiri gt ? Apa nggk sakit ? “ tanyaku polos
Dia malah meminta aku mendekat dan berkata.
Bersambung..
CEk fullnya di
https://victie.com/novels/belajar_menikmati_sejak_dini
ns216.73.216.45da2