
Di ruang tamu
169Please respect copyright.PENANAZOrTELFgyF
Kelihatan Ustazah Hanis sedang hangat bersetubuh dengan seseorang 169Please respect copyright.PENANAFBzW6reOPu
169Please respect copyright.PENANAyxdpWxjs8Z
sambil membelakangi Tuan Ghazali Dan Lebai Idris yang hanya sekadar menjadi penonton aksi ghairah dihadapan mereka itu . Ustazah Hanis menghenjut punggungnya di atas lelaki tersebut. Terlihat batang tua lelaki itu keluar masuk ke cipap Ustazah Hanis yang sudah banjir dengan air mani Tuan Ghazali dan Lebai Idris. Tangan Ustazah Hanis menongkat diperut lelaki tua itu, 169Please respect copyright.PENANAv4yH3cmYgv
169Please respect copyright.PENANAelftmVwx1U
manakala lelaki tersebut meramas geram punggung bulat ustazah muda yang menghenjut liar 169Please respect copyright.PENANAkdY1U66hau
169Please respect copyright.PENANAuB9bUJ4haM
diatasnya.
“Ahhhh ahhhh umphhhh se...dappp. Aghh sedaaapnyaaa.. umpphhh..” keluh Ustazah Hanis . 169Please respect copyright.PENANAuwxs9fE73S
169Please respect copyright.PENANArgoIXHJhCo
Punggungnya menghenjut ganas melajukan keluar masuk batang tua lelaki itu ke dalam farajnya.
Rambut panjangnya beralun mengikut lenggokkan badannya. Buah dadanya besarnya juga terbuai-buai mengikut rentak henjutannya. Nampak jelas peluh membasahi badan mereka namun ia 169Please respect copyright.PENANAotex7QtHJ5
169Please respect copyright.PENANA45KAhTDjql
tidak merimaskan malah lebih mengghairahkan pasangan tersebut untuk berzina. Berlumba-lumba memenuhi nafsu serakah mereka berdua.
“Umppphh... Ummm.. Ummm.. Yesss...” Ustazah Hanis mendesah menahan nikmat batang lelaki tua 169Please respect copyright.PENANAWJ8kYKof7q
169Please respect copyright.PENANAYyYfNjCvIE
tersebut keluar masuk ke cipapnya. 169Please respect copyright.PENANAr1bjKA44Kd
169Please respect copyright.PENANAo8froxFfc5
Ustazah muda itu melajukan lagi henjutannya. Desahan kedua insan itu bersahutan menikmati hubungan 169Please respect copyright.PENANAWXPx9taPcj
169Please respect copyright.PENANAAfpOseJYXl
ghairah tersebut. Masing-masing melampiaskan nafsu serakah mereka antara satu sama lain. 169Please respect copyright.PENANADd2N3KaodN
Lelaki tua itu kemudian makin galak menhenjut cipap Ustazah Hanis dari bawah. Membuatkan lenggokkan 169Please respect copyright.PENANA29Puv5p5Ij
169Please respect copyright.PENANASrKi4xNEbN
badan ustazah muda itu makin liar di atas lelaki tua berperut buncit tersebut. 169Please respect copyright.PENANABPAsfIOsbD
169Please respect copyright.PENANAq7EmdV56Cv
Ustazah Hanis mengubah posisi tangannya dari perut lelaki itu ke buah dadanya. Menggenggam dan 169Please respect copyright.PENANAnK3hN163C0
169Please respect copyright.PENANAHAqLLVFlrj
meramas geram bagi merangsang nafsunya.
“Yesss, yesss,, sikit lagi...nak sampai dah Pak Imam...nak sampai...agghhhh... aggghhhhhh...” Jerit Ustazah Hanis. 169Please respect copyright.PENANALRHrmt8aM1
169Please respect copyright.PENANAxKytT3RqXD
Henjutannya terhenti. Badannya bergetar. Jelas sekali bahawa ustazah muda itu sudah klimak diatas batang lelaki tua itu. Batang Imam Mahmud masih diam berendam di dalam cipap Ustazah Hanis.
Imam masjid itu masih 169Please respect copyright.PENANAPrQJbzJX6l
169Please respect copyright.PENANAKwuNNNIW7S
bertenaga untuk pusingan seterusnya. 169Please respect copyright.PENANA1L1CBvNb6T
169Please respect copyright.PENANAaawYMlHnWj
Ustazah Hanis mengambil beberapa saat untuk menikmati orgasmnya. Tangannya dilepaskan dari 169Please respect copyright.PENANAfGf6txaKXj
169Please respect copyright.PENANA8Su9rnIfa4
buah dadanya lalu diselak rambutnya yang panjang terburai ke belakang. Membetulkan 169Please respect copyright.PENANAVMvr8Vyy0U
169Please respect copyright.PENANAeSqhGLsKYa
rambutnya yang kusut saat dirinya sedap berzina. 169Please respect copyright.PENANAzyhkgmuxAY
169Please respect copyright.PENANAXiRpfnFVPI
Lalu terus membongkok turun mencium Imam Mahmud itu tanpa mengeluarkan batang lelaki tua itu 169Please respect copyright.PENANAmNJaqwTeQt
169Please respect copyright.PENANArxW0FDf3Pu
dari cipapnya.
Ustazah Hanis mencium rakus mulut imam masjid itu. Air liur bertukar di sebalik lidah yang 169Please respect copyright.PENANAiGFICENoPh
169Please respect copyright.PENANA54EFy3NVl5
terjulur. Tangan kanan lelaki tua itu memegang kepala Ustazah Hanis sambil tangan kirinya meramas 169Please respect copyright.PENANAyBO1mJRVLn
169Please respect copyright.PENANACJkeJR5HZh
geram punggungnya Laila. Ustazah muda itu juga tidak kalah merangsang aksi cium tersebut. Kedua 169Please respect copyright.PENANAfPpO4j1zTf
169Please respect copyright.PENANAD8zig0Z72i
tangannya memegang muka lelaki tersebut kedua belah memastikan mereka kekal 169Please respect copyright.PENANAWx50VQqWpB
169Please respect copyright.PENANABxWiAR7Qc5
berciuman pada saat itu... 169Please respect copyright.PENANAriPDZq8zxU
169Please respect copyright.PENANAjl0zU0AzTu
Dan aksi tersebut sedikit sebanyak menaikkan nafsunya sendiri.
Disebalik tuala yang dipakai Tuan Ghazali batang gemuknya menongkat keras. Berdenyut-denyut melihat aksi di 169Please respect copyright.PENANAJJ2rTnXKHS
169Please respect copyright.PENANAsHljEiAzxJ
ruang tamu tersebut...169Please respect copyright.PENANA0na8UTcUSG
“Umm... Puas dengan anak kandung sendiri tadi?” Soal Ustazah Hanis.
“Hehehehe. A’ah. Pandai kau kenakan aku ya Hanis.” Jawab Imam Mahmud.
Batang gagah Imam Mahmud masih lagi keras di dalam cipap ustazah muda itu. Berdenyut meminta agak permainan 169Please respect copyright.PENANARIk3J3W6Rg
169Please respect copyright.PENANAagJmOZ6g4O
tersebut diteruskan lagi.
Imam Mahmud menarik Ustazah Hanis dekat padanya lalu berbisik ke telinganya... 169Please respect copyright.PENANAHuwNrfvnkI
169Please respect copyright.PENANACOyLkdth0y
“Cuma dengan lubang nikmat kau ni aku belum puas lagi...” lalu bibir berkumis Imam masjid itu dicium rakus oleh Ustazah Hanis.
Ustazah Hanis melepaskan ciuman dari bibir lelaki tua itu . Farajnya mengemut-ngemut batang milik imam masjidnya itu. Jelas sekali mereka masih belum puas berzina. 169Please respect copyright.PENANACBBhJ2YZfA
169Please respect copyright.PENANA9r19EPuBQk
Sekarang Imam Mahmud milik ustazah muda itu pula.
“Hmmm... petang tadi saya dah layan Pak Imam takkan tak puas lagi?” 169Please respect copyright.PENANA2IuQ8NfQwf
169Please respect copyright.PENANAYcygEenR5U
Ustazah Hanis bangun duduk menegak lalu digoyang perlahan-lahan menggoda nafsu lelaki tua itu
“Takkan pernah puas jolok cipap ketat kau ni Hanis adoiiiii ahhhhh , geram betul akuuu.” Jawab Imam Mahmud sambil melihat Ustazah Hanis yang menggigit bibir sambil menikmati batang tuanya 169Please respect copyright.PENANAVxvg7bhGoz
169Please respect copyright.PENANAsMyd9G5WA3
didalam farajnya169Please respect copyright.PENANA8BSXEqSiRK
169Please respect copyright.PENANAwbIpo3R2gq
.
Ustazah Hanis tersenyum mendengar kata Imam Mahmud itu. 169Please respect copyright.PENANAQFeI9lZDAg
169Please respect copyright.PENANAc8us2XOlJY
“Pak Imam geram macam mana? Mari sini tunjuk dekat saya...” kata Ustazah Hanis sambil menggigit bibir 169Please respect copyright.PENANArQXvDFoc7A
169Please respect copyright.PENANARwdUUqg3d1
menggoda lelaki tua itu.
Imam Mahmud tersenyum melihat gaya sundal Ustazah Hanis . Betapa bertuahnya dia dapat meratah tubuh ustazah muda 169Please respect copyright.PENANAk6IMQSyBCj
169Please respect copyright.PENANA4bV8zUIzVI
macam ini. 169Please respect copyright.PENANAlUpeT5v26m
Imam Mahmud bangun lalu mengambil posisi di belakang Ustazah Hanis. Punggung yang bulat 169Please respect copyright.PENANAma2Q5FKb1c
169Please respect copyright.PENANAcaq1fjD0V4
menonggeng itu ditampar beberapa kali. Kemudian dihalakan batang tuanya ke belahan cipap ustazah muda itu 169Please respect copyright.PENANAMo4r8Hz3wE
169Please respect copyright.PENANA2VR7wqr6jO
.Perlahan-lahan batangnya itu ditolak masuk sehingga tenggelam habis ke faraj Ustazah Hanis.
“Ummmm... Sedapnya Pak Imam arghhhhhh.. sedapnya batang tua niii aduhhhhhhh...” keluh Ustazah Hanis. 169Please respect copyright.PENANAVKd5TPU1VT
169Please respect copyright.PENANAjF9ZFO0JhT
Imam Mahmud memulakan aksi sorong tarik batang nikmatnya ke dalam faraj Ustazah Hanis. Tangannya meramas 169Please respect copyright.PENANAItKxv9YEI1
169Please respect copyright.PENANAajY0JLCQKW
punggung bulat itu sambil sesekali menampar punggung Ustazah Hanis.
Imam Mahmud 169Please respect copyright.PENANA2a6phnBOXT
169Please respect copyright.PENANAuHjxsBJUG5
benar-benar mengambil masa menikmati permainan sorong tarik itu. Setiap kali dia menarik 169Please respect copyright.PENANAeoJ9IW3ajC
169Please respect copyright.PENANApUvl48Kfq6
batangnya keluar, Ustazah Hanis mendesah nikmat. Nikmat akan permainan sorong tarik imam masjid itu 169Please respect copyright.PENANAEOH9ddGLtP
169Please respect copyright.PENANAs5sFuiHiUh
Sekali sekala Ustazah Hanis menoleh ke belakang ke arah Tuan Ghazali dan Lebai Idris . Matanya kuyu menahan 169Please respect copyright.PENANAwBSsjTT3HD
169Please respect copyright.PENANAfqHcDbZ5Qe
kesedapan dijolok dengan batang tua Imam Mahmud.
“Sedap Pak Imam?” soal Ustazah Hanis 169Please respect copyright.PENANAnc91Kw3Tzf
169Please respect copyright.PENANAyVZc645NqR
“Ye... Lubang kesukaan aku... ahhh mestilah sedap...
“Sedap lagi dari Ustazah Masni? Hmmm? Ahhhh...umphhh...” Desah Ustazah Hanis sambil bermain kata 169Please respect copyright.PENANApxIbgAgtU7
169Please respect copyright.PENANAfZkb21g1aI
dengan Imam Mahmud169Please respect copyright.PENANAj6nyo5ocmf
169Please respect copyright.PENANApgkTJ9NzG6
. 169Please respect copyright.PENANAAqjYRzpeTl
169Please respect copyright.PENANAWIto7UeOhx
“A’ah.. argghhhh adoiii dua-dua sedap. korang memang pandai layan jantan..arrghhh sundaaalll.” Jawab Imam Mahmud mula melajukan jolokan batangnya ke dalam faraj Ustazah Hanis. Di joloknya sedalam 169Please respect copyright.PENANAelyQ3UzEIC
169Please respect copyright.PENANAxVllx1xdol
mungkin. Melepaskan geram pada ustazah sekolah menengah itu.
Tangan Haji Mahmud memegang pinggang 169Please respect copyright.PENANAoSzqG9HrFS
169Please respect copyright.PENANAt4PtuZmvIa
Ustazah Hanis bagi mengimbangi permainan mereka. 169Please respect copyright.PENANA3zgYAHKq0H
169Please respect copyright.PENANASskett5Ri3
“Aghhhh... Ahhhhhh...Ahhhh.. Yes, Laju lagi... Jolok lubang ustazah kesayangan Pak Imam ni....
Jolok puas-puas. Saya milik Pak Imam malam ni... ahhhh yes Pakkkk Imaaammmm.. yes...” 169Please respect copyright.PENANAmpENBXwLjk
Pap Pap Pap Pap Pap Pap Pap Pap 169Please respect copyright.PENANACrwwr9pEas
169Please respect copyright.PENANAFIT0AShroz
Jolokan Imam Mahmud makin laju... Keluh kesah mereka itu memenuhi ruang tamu tersebut. Mereka 169Please respect copyright.PENANASayCDBoxPM
169Please respect copyright.PENANAyRQc1zGlM8
bersungguh-sungguh melepas rasa nikmat akan satu sama lain dengan hubungan terlarang itu.
Haji Mahmud menarik rambut Ustazah Hanis kebelakang. Membuatkan ustazah muda itu mendongak kehadapan. 169Please respect copyright.PENANAjeZL06Nubk
169Please respect copyright.PENANALLduoRlUkz
Jolokan batang tuanya yang bertali arus itu membuatkan Ustazah Hanis ternganga menahan kesedapan. 169Please respect copyright.PENANAmTbXMzcZB8
169Please respect copyright.PENANAxHK1o9N98k
Tubuh badannya lentik menonggeng menerima jolokan bapak Ustazah Masni itu169Please respect copyright.PENANA7RbTz7njoR
169Please respect copyright.PENANA8TErE4Xiqu
...
“Aku dah nak pancut Hanis oiiii... ahhhh... sikit lagi...sikitttt....” 169Please respect copyright.PENANADG9J1E8vVy
169Please respect copyright.PENANAI1al4PK2LT
“Ahhh... Ahhh umphhh... Pak Imam.. Pancut dalam arghhhh.. naaaaakkkkkkkkk air 169Please respect copyright.PENANAy64W3YjUBm
169Please respect copyright.PENANAvL5IrAi8k5
mani Pak Imam .. Hanis nak air Pak Imam arghhhhhhhh sedaaaappp ohhhhhhhh....” racau Ustazah Hanis
Jolokan Imam Mahmud makin laju mengganas. Bersedia memancutkan air maninya ke lubuk 169Please respect copyright.PENANATX4SPjNlBx
169Please respect copyright.PENANAhcVYndtRtr
peranakan ustazah muda itu. Tangannya kemas menarik rambut Ustazah Hanis. Membuatkan gadis itu 169Please respect copyright.PENANAphGFw1EgyS
169Please respect copyright.PENANAhKELmsAu3c
mendongak kehadapan sambil meracau kesedapan.
Akhirnya Imam menjolok batang tuanya ke faraj Ustazah Hanis sedalam-dalamnya. Batang zakar tuanya berdenyut 169Please respect copyright.PENANAyW5XFK9F6B
169Please respect copyright.PENANAOePdry9Ul4
memancutkan berdas-das air mani ke lubuk peranakan ustazah muda itu. 169Please respect copyright.PENANA0TMZouP1ZK
169Please respect copyright.PENANARGe4MlTYvF
Menggigil tubuh badan Ustazah Hanis menerima pancutan air mani dari Imam Mahmud. Cipapnya mengemut-ngemut memerah air mani dari batang imam masjid itu.
Imam Mahmud rebah ke belakang. Lelah kepuasan setelah memancutkan benihnya ke dalam cipap 169Please respect copyright.PENANA6cbABczu6H
169Please respect copyright.PENANAHiWfsqx7mn
Ustazah Hanis. Ustazah muda itu menyelak rambutnya ke belakang. Lalu menoleh ke arah lelaki tua yang baru saja membanjiri cipapnya dengan air nikmat.
Senyuman kepuasan tersimpul di bibirnya melihat Imam Mahmud sendiri tewas dengannya.
Tuan Ghazali yang baru sahaja keluar dari bilik air itu menajam kan pendengaran untuk meneliti suara desahan masih lagi bersahutan dari bahagian tingkat atas rumahnya itu.Nampaknya Tuan Haji Ahmad belum selesai mengerjakan tubuh montok milik anak kandung Imam Mahmud itu169Please respect copyright.PENANAolFNX1LTBH
169Please respect copyright.PENANAkldKnejY7N
Tidak hairan jika Ustazah Masni terus mendesah bila dikerjakan oleh batang besar milik pengetuanya itu sepanjang malam.Tuan Haji Ahmad memang bertenaga orang nya.169Please respect copyright.PENANAGATjC7qWHd
169Please respect copyright.PENANA4NRZk0thf9
Tuan Ghazali mulai melangkah ke arah ruang tamu. Makin dirinya menghampiri ruangan hadapan 169Please respect copyright.PENANAYCR9SKwqUd
169Please respect copyright.PENANA2Nh5300ivv
rumah tersebut, makin jelas suara desahan seorang wanita . Dan saat dirinya makin dekat, kedengaran suara itu bersahutan di ruang tamu rumah..169Please respect copyright.PENANA3sV1BGuDUy
169Please respect copyright.PENANAG8DZg658on
. 169Please respect copyright.PENANADj0kb3KB4E
169Please respect copyright.PENANATJ6bRSZM7r
Tuan Ghazali melangkah perlahan menghampiri ruang tamu. Matanya cuba mengintai apa yang berlaku. Akalnya 169Please respect copyright.PENANAFuVER6riHz
169Please respect copyright.PENANAkkLa5hxJU6
mula menangkap apa yang berlaku. Saat dirinya tiba di ruangan tersebut, matanya terpaku di ruangan tengah ruang tamu itu.
Ustazah Hanis sekali lagi kini sedang hangat bersetubuh dengan seorang lelaki di atas sofa ruang tamu 169Please respect copyright.PENANAommBARd4ZC
169Please respect copyright.PENANAw0zenpt7u3
tersebut.
Ustazah muda itu menonggeng ke penjuru sofa sambil menahan asakan dari lelaki tersebut dari 169Please respect copyright.PENANASHL0TlxihZ
169Please respect copyright.PENANAFdWqBCkKYu
belakang. Tuala yang dipakainya tadi sudah terlepas. Rambut Ustazah Hanis yang panjang itu terhurai menutupi 169Please respect copyright.PENANAla6dGPC7nt
169Please respect copyright.PENANAwEuICcG7aO
wajahnya. Beralun mengikut hentakkan dari lelaki tua berjanggut putih tersebut dari belakang.
"Ahhhh...Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhh..." Desah Ustazah Hanis saat dirinya didayung oleh lelaki tersebut 169Please respect copyright.PENANAKA17oROzjb
169Please respect copyright.PENANAcem7seoX6X
dari belakang.
Tuan Ghazali yang berbadan gempal dengan bulu yang lebat itu terangsang melihat reaksi Pengerusi Masjid Al-Syuhadda itu berzina 169Please respect copyright.PENANAgffFT1DWDL
169Please respect copyright.PENANAddv3vXKcto
bersama ustazah muda yang ketagihan batang zakar itu.
Lebai Idris yang menggagahi ustazah muda itu mulai sedar akan kehadiran Tuan Ghazali. Namun dirinya kekal fokus memuaskan nafsunya. Lelaki tua itu menyelak rambut Ustazah Hanis kebelakang lalu membisikkan sesuatu ke telinga ustazah tersebut.
Ustazah Hanis kemudiannya terus memandang kearah Tuan Ghazali . 169Please respect copyright.PENANA65pTdYd2U6
169Please respect copyright.PENANA6avze7Gzc7
"Tuan Zali ! Ahhh... Ermmm...dah lama.... Ahhhh.. Ke kat situ... Ummmpphhhh..." Kata ustazah muda itu sambil 169Please respect copyright.PENANAdB8ACRk0wW
169Please respect copyright.PENANAQrTDxPqHFj
menerima asakan dari belakang.
"Err... Tak.. Saya keluar hisap rokok sebentar... Tak tahu pula Si Lebai ni tengah busy kat sini.haha...."
"Sorry Tuan Zali... Ahhhhh... Hanis dah memang nak bersihkan diri tadi... Pastu ... Ahhhh.... 169Please respect copyright.PENANATL6IXL9fFZ
169Please respect copyright.PENANAIBCjDw9P77
tuan Haji... Slow sikit.... Ahhhh"
"...tuan Haji ni terus tonggengkan Hanis..... Ummmppphhh... sedaaaappp...Ahhhh..."sambung Ustazah Hanis
"Ahhhh... .... Ummmpphhh... ustazah... nak berenti dulu ke .... Ahhhh..." Kata Lebai Idris
"Umphhhh... NO. Keep fucking me...Ahhhh... saya nak batang Lebai...ahhhhhhh...
"Tuan Zali meh la sini dekat ermm...." panggil Ustazah Hanis manja.. 169Please respect copyright.PENANAd4vE1NH78R
169Please respect copyright.PENANAkGK50YX79Y
Tuan Ghazali melangkah menghampiri ustazah muda itu di penjuru sofa. Tanpa diberitahu, dirinya mengeluarkan batang 169Please respect copyright.PENANAyYsPit5vrC
169Please respect copyright.PENANAefrQu8yAUR
gemuknya lalu diacukan ke arah muka Ustazah Hanis .
"Ahhh... Ahhhhh... Woww besarrr nya Tuan Zaliii ... Ahhh... maaf sangat sebab... Ahhhh... Buat Tuan tertunggu... 169Please respect copyright.PENANAmL9uNn6l4k
169Please respect copyright.PENANAXlJWCJQytv
Ahhhhhh..." Desah Ustazah Hanis. Saat lubang kemaluannya dijolok dari belakang oleh Lebai Idris, dirinya menyambut 169Please respect copyright.PENANAccy1MozSkp
169Please respect copyright.PENANAzBsiUNtiwH
batang gemuk milik Ketua Kampung itu lalu dikulumnya.
"Slurrrppp... Slurrrppp.... Ummmm.... Slurrrppp... Slurrpppp..... Ummmppphhhhh...." 169Please respect copyright.PENANAblddtp4Le4
169Please respect copyright.PENANAZtytMbZAlv
Tuan Ghazali memegang kepala ustazah itu. Dengan keadaan Ustazah Hanis dihenjut dari belakang, agak sukar 169Please respect copyright.PENANAh5dzBWeiGD
169Please respect copyright.PENANA94KMKbXBQl
baginya untuk mengulum batang gemuk Tuan Ghazali dengan baik. Namun mereka mulai mencari rentak agar 169Please respect copyright.PENANAX4JToLV8Un
169Please respect copyright.PENANAUtPnPCJTVC
nikmat berzina di ruangan itu dapat dinikmati bersama. 169Please respect copyright.PENANABTjjMstW17
169Please respect copyright.PENANA8LE6KZ27pJ
"Ahhhh... Sedapnya ustazah ohhhhh.. Ummmmm..." Desah Tuan Ghazali. Batang gemuk nya keluar masuk pada mulut ustazah sekolah menegah itu.
"Ahhh... Alang-alang kita dah bertiga kat sini... Ummmpphhh... Ustazah.... Ahhhh.... Nak masuk dua-dua lubang tak.... 169Please respect copyright.PENANAv0LitEzLI8
169Please respect copyright.PENANALgJdonWqzK
Ahhhh..." Tanya Lebai Idris pada Ustazah Hanis.
"Slurppppp... Slurrrppp... Ummmm.... Ummmpphhhh... tuan Haji.. Ahhhh... nak main bontot saya ke..Ahhhhhh 169Please respect copyright.PENANAlKyvnLPf3i
169Please respect copyright.PENANAUnVSB9jrSn
Ughhh...." Tanya Ustazah Hanis pada Lebai Idris sengaja menguji Pengerusi Masjid itu kena dia tahu orang tua itu memang ingin membajak bontotnya.
"Ya ustazah ahhhh bontot ustazah best" Jawab Lebai Idris dengan ringkas. Serentak dengan itu, dia mencabut batang zakarnya keluar dari 169Please respect copyright.PENANAb7A2P1X7XR
169Please respect copyright.PENANA8qWPRxwlUm
kemaluan ustazah muda itu.
Lebai Idris tersandar seketika pada sofa tersebut. Berehat mengambil nafas. 169Please respect copyright.PENANAl5M0rNkKiG
169Please respect copyright.PENANAiIAXCJ8Gy5
Ustazah Hanis duduk di sebelah kanan lelaki berjanggut putih itu. Tangannya mengusap batang perkasa lelaki itu dengan perlahan. 169Please respect copyright.PENANAQeNzMhombD
Tuan Ghazali pula diminta duduk disebelah kanannya. Kini Ustazah Hanis mengusap batang tua kedua lelaki itu dengan kedua 169Please respect copyright.PENANAfAXnHjHSTW
169Please respect copyright.PENANAKM6KOdFPDf
tangannya. 169Please respect copyright.PENANAnOrNhhWQeG
169Please respect copyright.PENANAloEWHaptMh
"Tuan Zali nak jolok sekali dengan tuan Haji ke ermmmmm...?" Tanya Ustazah Hanis
Ketua Kampung itu hanya mengangguk. Mengiyakan pada idea Lebai Idris dan ustazah muda itu. 169Please respect copyright.PENANAHRfntdjDbx
169Please respect copyright.PENANAsNnrerQM79
"Okay. Kalau macam tu, kita main dekat tengah-tengah sofa ni. Biar Hanis tunggang Tuan Zali. tuan Haji 169Please respect copyright.PENANA2C2q7GTXBc
169Please respect copyright.PENANAmSjqbDEEuB
ni nak main bontot saya dari tadi errmm"
Tuan ghazali mula mengambil tempat di sisi tengah sofa tersebut. Manakala Ustazah Hanis pula memanjat ke atas tubuh gempal berbulu ketua kampung tersebut.
Lebai Idris hanya memerhatikan sahaja dengan dengan berahi melihat ustazah muda itu memanjat ke atas tubuh badan 169Please respect copyright.PENANA7O7PM9aytY
169Please respect copyright.PENANAn4CatNEUnc
sahabatnya.
Ustazah Hanis membetulkan posisinya di atas Ketua Kampung itu. Rambutnya diselakkan ke belakang. Tangan kanannya 169Please respect copyright.PENANANVg1HQfHGe
169Please respect copyright.PENANAttkHssyHhx
memegang pada bahu kiri Tuan Ghazali dan tangan kirinya mengacu batang gemuk lelaki tua itu pada belahan bibir 169Please respect copyright.PENANAwCnaP2mSBY
169Please respect copyright.PENANAd9Z6UvHgNf
kemaluannya.
Kemudian, dengan perlahan... ustazah muda itu menurunkan tubuh badannya kebawah. Menelan 169Please respect copyright.PENANAm5RUlmZSox
169Please respect copyright.PENANAaU6TmvnZBK
batang gemuk Tok Ketua itu ke dalam lubang peranakkannya.169Please respect copyright.PENANATOItdzDi5V
"Ahhhhh.aduhhhhhh besaaaarrr nya arghhhhhh Tuaaann ...." Desah Ustazah Hanis dengan perlahan. Tubuh badannya kini mula bergerak turun naik dengan 169Please respect copyright.PENANAsImIuXn55J
169Please respect copyright.PENANAeggH2JeS11
perlahan. Matanya memandang ke bawah. Melihat Ketua Kampung itu menikmati tubuh badannya.
"Ahhhh... Ahhh... Ahhhh.... Sedap ke Tuan Zalii errmmmm? Tuan suka saya tunggang batang gemuk tuan macam ni... Ahhhh..."
"Ummmppphhh... Ahhh... Yaaa....Ustazaaaahhhh Ahhhhh..." Desah Tuan Ghazali. Tangan berbulunya memaut pada pinggang ustazah muda itu.169Please respect copyright.PENANAJMkWz9kBFE
169Please respect copyright.PENANAS1HuyXP6dd
Menikmati pergerakkan di atas tubuh badannya.
Lebai Idris yang memerhatikan mereka dari tadi mulai bangun dan bergerak ke belakang Ustazah Hanis. 169Please respect copyright.PENANAELgCooc9Uz
169Please respect copyright.PENANAesbtLSnOnb
Melihat Pengerusi Masjid itu mulai mengambil posisi di belakangnya, ustazah muda itu menghentikan pergerakkannya sementara. 169Please respect copyright.PENANAMrwWIcMzGK
169Please respect copyright.PENANAf3Rw6ABhvp
"tuan Haji, sebelum masukkan, bagi saya hisap dulu bagi licin ahhhhhh." Kata Ustazah Hanis sambil "mengurut" batang gemuk Tuan Ghazali yang berada dalam cipapnya.
Lebai Idris bergerak ke sisi ustazah muda itu. Tangannya mengusap-usap batang perkasanya yang keras. Saat Ustazah Hanis 169Please respect copyright.PENANAWel0Ll2zSY
169Please respect copyright.PENANARQxyLYoEtS
membongkokkan badannya ke arah lelaki tua berjanggut putih itu, batangnya diacukan ke mulut ustazah tersebut untuk dikulum.
"Slurrrppp... Slurrrppppppp... Slurrrppp... Ummmm... Ummmmmm...." 169Please respect copyright.PENANACKNQUCVFhB
169Please respect copyright.PENANA12TOfFodUb
Imam Mahmud yang baru terjaga dari tidur kerena keletihan itu hanya melihat ustazah muda itu mengulum batang berurat milik Lebai Idris.
Ustazah Hanis mengulumnya 169Please respect copyright.PENANAS8T02wcg38
169Please respect copyright.PENANA3X6i4kFrBP
sebaik mungkin. Tangannya mengurut kantung telur batang tua tersebut. Air liurnya dibiarkan 169Please respect copyright.PENANAqvsZG5JhY2
169Please respect copyright.PENANA06ZShWofdo
membasahi batang lelaki tua itu
"Slurrpppp... slurrppppp... slurrppppp... Ummmmm... Ahhhh... boleh la ni... Jolok bontot saya slow-slow tuan Haji pleaseee..." Pinta Ustazah Hanis manja.169Please respect copyright.PENANAUxi5Nm9hll
Lebai Idris kembali mengambil posisinya di belakang ustazah muda itu. Diacukan batangnya pada lubang bontot ustazah comel itu. Dan dengan perlahan, Pengerusi Masjid itu mulai menjolok batang zakarnya ke dalam rongga dubur Ustazah Hanis.169Please respect copyright.PENANAiyIzhAMrH6
169Please respect copyright.PENANAX8HNYkEhkl
. 169Please respect copyright.PENANAa2JpyD5W74
169Please respect copyright.PENANAkEmjDWFrou
"Ahhh... Ummmmmmm..Sakitttt tuan Hajiiiiii ahhhhhhhh..." Desah Ustazah Hanis . Ustazah muda itu terus memeluk pada tubuh badan berbulu Tuan Ghazali. Dirinya meneran bagi memudahkan Lebai Idris membenamkan kesemua batang beruratnya ke dalam lubang duburnya.
Tuan Ghazali turut 169Please respect copyright.PENANAXbQSkFe4Zk
169Please respect copyright.PENANA36BAVvZPA1
merasa kemutan ustazah muda itu pada rongga kemaluannya makin ketat saat menerima kehadiran batang lain dalam 169Please respect copyright.PENANAwZNymojNPg
169Please respect copyright.PENANA2x9nhAAAro
tubuhnya.
"Ahhh.. Haaa... Haaaa.... Okay... Henjut pelan ya tuan Haji.. Perlahan-lahan ple- Ahhh... Ummmmphhhh..." 169Please respect copyright.PENANARQyoYpvJLr
169Please respect copyright.PENANAY6lv4XiQzk
Belum sempat Ustazah Hanis menyudahkan katanya, Lebai Idris mulai mendayung pada rongga dubur ustazah muda itu.
Melihat 169Please respect copyright.PENANA62zBVT8bzq
169Please respect copyright.PENANALojLbbxux5
Ustazah Hanis tercungap mencari nafas dalam permainan mereka, Tuan Ghazali mencapai pada kedua payudara ustazah muda itu itu lalu dikerjakannya perlahan.169Please respect copyright.PENANA5eeyhiBlu4
"Ahhhh...Tuan Zaliiiiiii... Ummmpppphhhh... Ahhh... Ahhhh.... Jilat tetek saya puas-puas Ahhhhhhh... Ahhhhh... 169Please respect copyright.PENANAdsXVf3saMi
169Please respect copyright.PENANAChWAPwq4wi
Ahhhhh...." membelai kepala Ketua Kampung yang leka bermain pada kedua-dua belah payudaranya.
Punggungnya terangkat-angkat saat Lebai Idris menjolok batang perkasa itu ke dalam lubang duburnya.
"Ummmm... Ummmm aArghhhhh sedaaapp... Ahhhhh... Ustazah . Ahhh... Ketatnya Ustazahhh kemut... 169Please respect copyright.PENANAjklzlcGekZ
169Please respect copyright.PENANARdqUP2gjcf
Ahhhh... Ummmmm..." Desah Tuan Ghazali.169Please respect copyright.PENANARhjx6PMUAo
169Please respect copyright.PENANAQ83E7kgMia
Batang gemuknya bagaikan dicengkam oleh kemutan faraj milik ustazah muda itu. Saat Lebai Idris menjolok batangnya ke lubang bontot ustazah itu, saat punggungnya terus terangkat ke hadapan, Tuan Ghazali menikmati kemutan kemaluan Ustazah Hanis bila batang gemuknya ditarik keluar.169Please respect copyright.PENANAyqwIx7INlf
Ustazah Hanis mulai menikmati permainan mereka. Kehadiran dua batang tua pada kedua-dua lubangnya 169Please respect copyright.PENANAjQ7wGKP0Y4
169Please respect copyright.PENANAvdj2L6lmRj
membuatkan dirinya merasa penuh. Batang tua yang keluar masuk secara bergilir sedikitpun tidak 169Please respect copyright.PENANARxuCNBRnjJ
169Please respect copyright.PENANAiXklQE9917
menberi ruang bagi dirinya bernafas dengan sempurna.
"Ahhhh... Ahhhh...Ahhhhh... Sedapnya... Umpppphhhh... Ahhhh... ... Tuan Zalii... Ahhh..Lebai ahhhhh. Jolok saya puas-puas... Ahhh... Puaskan saya malam ni... Ahhhh... Ahhhhh....." Desah Ustazah Hanis
Tuan Ghazali memaut pada pinggang Ustazah Hanis. Saat gadis itu menurunkan dirinya menelan batang gemuknya, 169Please respect copyright.PENANAkEUmlSpmDY
169Please respect copyright.PENANAwg18kdfCKQ
Tuan Ghazali mendayungkan punggungnya ke atas. Menyantak batang gemuknya ke dasar rongga kemaluan ustazah muda itu.
"Ahhhh... Tuann Zaliiiii.... Ermmmmmmmm..... Ahhhh... Ahhhh.... Ahhhh.... Ummmmphhh..." 169Please respect copyright.PENANAsEv0EA6Uc5
169Please respect copyright.PENANA0uc7KoaEi6
Lebai Idris menikmati dayungannya pada lubang bontot wanita itu. Saat itu dia yang mengawal permainan 169Please respect copyright.PENANA8Oc9Tf9Vp3
169Please respect copyright.PENANAalZmqhQkJG
mereka. Dirinya yang mengawal tubuh badan Ustazah hanis yang naik turun menghenjut pada batang gemuk Tuan Ghazali .
"Ahhh... Wow Ustazah... Ahhhhh... Sedapnya bontot ustazah ni... Ahhhhh.... Kemut batang saya kuat-kuat ya ustazah. 169Please respect copyright.PENANAQTdQEdqzrr
169Please respect copyright.PENANAt04xZ10Esr
Ahhhhh... Ummmphhhh...." Desah Lebai Irdis. Tangannya meramas-ramas pada daging pejal punggung ustazah muda itu. Dirinya menikmati permandangan batang yangt tuanya keluar masuk pada lubang bontot Ustazah Hanis
"Ahhh... Ahhh.... Ahhh...." 169Please respect copyright.PENANAhlOPxNn7Y9
169Please respect copyright.PENANArsb7OeKUkO
Keringat yang membasahi tubuh badan menghangatkan lagi persetubuhan mereka. Desahan 169Please respect copyright.PENANAeYDfeYi9CU
169Please respect copyright.PENANAjj9KaWapgC
mereka saling bersahutan. Masing-masing mengejar titik syahwat mereka. Tubuh badan Ustazah Hanis 169Please respect copyright.PENANAWgF9Cgi1Tz
169Please respect copyright.PENANA51zzcSWy56
melambung-lambung mengimbangi tusukan dua batang zakar tua pada dua lubang kemaluannya.
"Ahhh... Ustazah.... Saya nak.... Pancut... Ahhh.. Ahhhh..." Desah Tuan Ghazali
"Aku pun samaaa... Ahhhh..adoiiii ketatnyaaa" erang Lebai Idris
Ustazah saat itu hanya menunggang tubuh kedua lelaki tua itu tanpa mempedulikan mereka. Dirinya hanyut 169Please respect copyright.PENANABGS6n8s8ij
169Please respect copyright.PENANAX7qGao63CL
dilayani seperti sundal. 169Please respect copyright.PENANAJw4dmwy1KC
169Please respect copyright.PENANAzATg4y7inK
Lebai Idris kemudiannya menolak tubuh badan montok ustazah muda itu kehadapan. Membongkokkan Ustazah Hanis ke arah Tuan Ghazali lalu 169Please respect copyright.PENANA1m5CgVevEu
169Please respect copyright.PENANAG4Oufccgka
melajukan tusukannya pada lubang dubur ustazah muda itu.
Ustazah Hanis menahan henjutan Lebai Idris pada tubuh Tuan Ghazali. Dirinya tak dapat menelan batang ketua kampung itu dengan 169Please respect copyright.PENANAvHzMge2EX0
169Please respect copyright.PENANAUCaWqU5fOK
sempurna disebabkan Pengerusi Masjid itu mulai menghentak batang zakarnya ke lubang duburnya dengan rakus.
Namun Tuan Ghazali mengimbangi dengan mendayung batang gemuknya ke rongga kemaluan Ustazah Hanis dari bawah. 169Please respect copyright.PENANAie68FhWMv6
169Please respect copyright.PENANAqDCi2asPgz
"Ahhhh..Ahhh... Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Ahhhhh... Ahhh...." Desah Ustazah hanis . Rambutnya mulai terhurai 169Please respect copyright.PENANAeCqssOWBmJ
169Please respect copyright.PENANAhqBNRh2l8J
ke depan. Menutup sebahagian dari wajahnya. Mulutnya tidak henti mendesah namun desahannya 169Please respect copyright.PENANAzHtlnSA48z
169Please respect copyright.PENANAIDdFDBOsm2
terhenti bila Tuan Ghazali memaut bibirnya untuk dicium.
Tuan Ghazali mulai hampir pada kemuncaknya. Saat Lebai Idris mulai melajukan henjutannya pada dubur Ustazah Hanis , rongga 169Please respect copyright.PENANAtAeYcAEcgt
169Please respect copyright.PENANAkX6pxMVsJK
kemaluan ustazah itu mengemut batang zakarnya dengan lebih ketat. Nikmatnya makin asyik saat dia menarik 169Please respect copyright.PENANAWHz3mNGnBE
169Please respect copyright.PENANAtgqLMuatws
keluar batang zakarnya keluar masuk pada kemaluan ustazah muda itu.
"Chuppp... Chuppp... Ahhh...Ustazah sayaaanngggg Ummmm... Chupppp... Saya nak pancut... Chuppp.. Dalam ... 169Please respect copyright.PENANA8SBtqyQb2k
169Please respect copyright.PENANAMeKnBsGuaw
Ahhhh..." Desah Lebai Idris .
"Pancut je tuaaannnn Hajiiiiiii. Ahhh.... Chupp..chuppp... Puki sayaaa malam ni memang penuh dengan... Ahhh... Air 169Please respect copyright.PENANAlag0MHNNsE
169Please respect copyright.PENANAxIz3HrE2El
mani saja... AHHHHH...." 169Please respect copyright.PENANAXuHsfu17tG
169Please respect copyright.PENANABnZqmdudw8
Saat itu Lebai Idris menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya pada rongga dubur . Serentak dengan 169Please respect copyright.PENANA1cUYvL4DLp
169Please respect copyright.PENANAFd5esXuHoP
itu juga dirinya melepaskan berdas-das pancutan air maninya dalam lubang dubur Ustazah Hanis . 169Please respect copyright.PENANADUnfcyb1EC
169Please respect copyright.PENANA959yzMqEvF
Pergerakkan terhenti seketika sehingga Lebai Idris menarik keluar batang zakarnya dari lubang dubur Ustazah Hanis , terus 169Please respect copyright.PENANATKzMlS9zOS
169Please respect copyright.PENANAC8XYMvB7Wn
maninya meleleh keluar membasahi celahan kangkang Ustazah Hanis.
"Adoiii sedap sangat bontot Ustazah ni..Tak tahan aku Zali.. Ahhh..." Desah Lebai Idris sambil kembali tersandar di sofa.
Ustazah Hanis menyelak kembali rambutnya ke belakang. Dirinya ditegakkan semula. Duburnya terasa lohong. 169Please respect copyright.PENANA3SnMAJVBc9
169Please respect copyright.PENANAhmZeXahj35
Namun dibiarkan sahaja.
"Well... saya dengan Tuan Zali belum selesai lagi ermmmm... "
Ustazah Hanis bangun dari pangkuan Tuan Ghazali lalu melutut di hadapannya. Batang gemuk orang tua itu dikulumnya. 169Please respect copyright.PENANA0052uEvHE1
169Please respect copyright.PENANAk5VZd9riEW
Lendiran yang meleleh dari kemaluannya dan air mani Lebai Idris tadi dijilatnya. Dibersihkan sebaiknya. 169Please respect copyright.PENANAWT9Iyfpo6k
169Please respect copyright.PENANA0bnHpGf4kT
"Slurrpppp... Slurrppp... Slurrppp.... Ummm.... Tuan Zali nak jolok saya macam mana lepas ni..? Slurrppp... 169Please respect copyright.PENANAQ2hLaZqt3x
169Please respect copyright.PENANAOHVtx60KuV
slurp... Tadi dah tak sempat pancut sebab tuan Haji tu pancut dulu.... Slurrrppp... Ummmm..." 169Please respect copyright.PENANAJZWcRKurZh
169Please respect copyright.PENANAG99QxFmlwE
Tanya Ustazah Hanis sambil mengulum bersih batang tua Ketua Kampung itu.
"Ummm... Ustazah tonggeng kat sofa ni... Saya nak jolok puki comel ni dari belakang..." Pinta Tuan Ghazali. 169Please respect copyright.PENANAwUb74xOmIZ
169Please respect copyright.PENANAzO6sqBAYYb
"Ummm...Saya geram je tengok Lebai Deris tu jolok kamu tadi... Slurrrppp... Ummm..."
Ustazah Hanis bangun mengambil posisi di sisi Tuan Ghazali . Punggungnya ditonggengkan. Menunggu ketua kampung itu mendatanginya 169Please respect copyright.PENANAHBFvhPyKig
169Please respect copyright.PENANAfHlg7vUtNX
dari belakang. 169Please respect copyright.PENANAIPVYMlnRrA
169Please respect copyright.PENANAoh0iBbgdCJ
Tuan Ghazali segera bergerak ke belakang ustazah muda itu. Batang gemuknya diacukan pada bibir kemaluan ustazah itu.
Tuan Ghazali 169Please respect copyright.PENANAPyMHY09yS8
169Please respect copyright.PENANAq5AnDPV0Yz
tidak menunggu lama untuk memulakan permainan. Batang zakarnya terus dijolok masuk lalu 169Please respect copyright.PENANAXDkTy6A4ar
169Please respect copyright.PENANAQcg2mAhloU
disantaknya sedalam mungkin ke dalam lubang peranakan Ustazah Hanis 169Please respect copyright.PENANAsTMuuhFmcr
169Please respect copyright.PENANAvOw4uTgFyR
"Ahhhhhh.... Tuan Zali.... Ummmm..Besaaaarnyaaaa ahhhh.." Desah ustazah muda itu.
Ketua Kampung itu tidak menunggu lama untuk memulakan dayungannya. Batang zakarnya di jolok sepuas-puasnya 169Please respect copyright.PENANA2Ljm1Itk67
169Please respect copyright.PENANAiUp4YPlezC
pada lubang kemaluan ustazah sekolah menengah itu. Menghentak semahunya untuk melepaskan benihnya pada 169Please respect copyright.PENANAj0EKgw4jrO
169Please respect copyright.PENANArDRCtEBHra
rongga peranakan wanita itu. 169Please respect copyright.PENANAQEG6adjRuL
169Please respect copyright.PENANAOnsL9Nj2zy
"Ahhhh... Ahhhh... Ahhhhh... Sedapnya Tuan Zaliiiii... Ahhhhh... Jolok puki puas-puas sayaaa... Ahhhh..Besaaaar sangaaattt batang Tuan Zaliii..
Tuan Ghazali memaut pada pinggang Ustazah Hanis . Lendiran nikmat yang keluar dari kemaluan ustazah muda melancarkan 169Please respect copyright.PENANAq4syz7GYh3
169Please respect copyright.PENANAFgrioNAjTC
pergerakkan batang gemeuknya keluar masuk pada kemaluan ustazah itu.
"Ahhhh.... Ummmm sedapnya puki ustazah ni... Ahhhhh....." Desah Tuan Ghazali . Dirinya mulai hampir pada 169Please respect copyright.PENANAYNs6qIAAYv
169Please respect copyright.PENANAc7YWCJkrma
klimaksnya yang terbantut tadi. Setiap jolokan batangnya pada kemaluan ustazah itu, disantak 169Please respect copyright.PENANAGMIf87L7Np
169Please respect copyright.PENANAkEFDB2AKci
sedalam-dalamnya.
"Aunty... Ahhhh... Saya nak pancut... Ahhhhh... Ustazah ohhhhhhhh...." 169Please respect copyright.PENANAVtBkebDvCS
169Please respect copyright.PENANAswJwY98suG
"Pancut saja Tuan Zaliiiii.. Ahhhh... Pancut je... Ahhh Dalam pukiii sayaaa nii.. Penuhkan puki dengan air mani Tuan Zaliiiiii.. Ummmmppphhhh.... Pancut je dalam puki niiiii. Ahhh... Ahhhh. Ahhhhhhhhhhh sedaaaaaaappppp nyaaa Tuuuaaaaannn..169Please respect copyright.PENANA47BMzVwNkG
169Please respect copyright.PENANARZ1VOL4DOx
.." 169Please respect copyright.PENANAknq3nUoHWd
169Please respect copyright.PENANAECqHVvYVxf
Tuan Ghazali kemudiannya menyantak batang zakarnya sedalam-dalamnya. Kepala zakarnya mula menembak 169Please respect copyright.PENANAnKquJlgKdb
169Please respect copyright.PENANAlks6QoVMe0
deras dalam rongga kemaluan Ustazah Hanis.
"Ahhhhhhhh... Sedapnya ustazah..ketat nyaaa Ummmmm...." Desah Tuan Ghazali saat melepaskan ledakan benihnya dalam 169Please respect copyright.PENANAzM2gqCUk1O
169Please respect copyright.PENANAPBWwHWINr8
kemaluan ustazah itu. 169Please respect copyright.PENANAdARjobSQyt
169Please respect copyright.PENANA2KBze3ZETR
Ketua Kampung membiarkan batang zakarnya terendam dalam kemaluan Ustazah Hanis seketika. Dibiarkan rongga kemaluan 169Please respect copyright.PENANAc7cI13hAcR
169Please respect copyright.PENANAWmCFDOdWpf
wanita itu mengemut erat dan memerah air maninya.
Ustazah Hanis kemudian menolak tubuh berbulu Tuan Ghazali kebelakang sedikit. Mengeluarkan batang zakarnya dari kemaluannya lalu 169Please respect copyright.PENANAfebd081dSd
169Please respect copyright.PENANAvbOZYfUvDN
duduk bersandar pada sofa ruang tamu tersebut. Air mani yang meleleh pada sofa tersebut 169Please respect copyright.PENANAiCDzbuDtr3
169Please respect copyright.PENANA4E4mn9CDpR
dibiarkan.
"Terima Kasih Ustazah.. saya puas sangat malam ni." Kata Tuan Ghazali. 169Please respect copyright.PENANAkdPysQ5P3w
169Please respect copyright.PENANA6aTwZbcTYu
"Saya pun sama... Kita rehat jap. Tuan Ghazali dan Lebai Idris belum dapat lagi yang dekat atas tu kan.." Kata Ustazah Hanis. Dirinya merasa penat 169Please respect copyright.PENANAX70U8npbE7
169Please respect copyright.PENANAdKAFrMuJH6
sangat. Namun hatinya gembira kerana nafsunya puas melayani batang-batang tua ini. 169Please respect copyright.PENANA4i7qFEOAzL
169Please respect copyright.PENANARtMm5x9S9r
Kepuasan saat mencapai klimaks saat bersama tidak pernah membosankannya.
169Please respect copyright.PENANAybU33S84lx
169Please respect copyright.PENANAx0jweDlvbx
169Please respect copyright.PENANAQhrA5A030q
169Please respect copyright.PENANA87oTqk9Tjj
169Please respect copyright.PENANAurdEKrfUAN
169Please respect copyright.PENANAu1KQfbDjfZ
169Please respect copyright.PENANAvrSTrqWBhX
169Please respect copyright.PENANAtGNwa5DTZX
169Please respect copyright.PENANAoGCQsWjoz2
169Please respect copyright.PENANAsYrmxOQG3W
169Please respect copyright.PENANAQEDS2CJHxW
169Please respect copyright.PENANAj8MvfjAIdc
169Please respect copyright.PENANAZJLlnnz6wL
169Please respect copyright.PENANAkT6osDprLF
169Please respect copyright.PENANAGxDOqCNhTd
169Please respect copyright.PENANA5CoBFoWHRm
169Please respect copyright.PENANAqknPGoM9WH
169Please respect copyright.PENANAkgR5NG4rIO
169Please respect copyright.PENANAFBVN3tPGZw
169Please respect copyright.PENANAKuwSgnBVtX
169Please respect copyright.PENANAxkphzrs3tD
169Please respect copyright.PENANADCJD3eKwmu
169Please respect copyright.PENANAalY5GPVyWN
169Please respect copyright.PENANAnHwOtlSCxN
169Please respect copyright.PENANA63ghCypHPh
169Please respect copyright.PENANAHeNKWA33eh
169Please respect copyright.PENANAU3Tvoui2h8
169Please respect copyright.PENANASAmQP7f3DV
169Please respect copyright.PENANAh0zcj0NtuV
169Please respect copyright.PENANA5muvn0BiUb
169Please respect copyright.PENANAYruBshbEOy
169Please respect copyright.PENANAEolkWb2UTd
169Please respect copyright.PENANArKFG70wmxf
169Please respect copyright.PENANAtgdQ0J3Utj
169Please respect copyright.PENANA12tJI4NwjS
169Please respect copyright.PENANADp1HiAfFjM
169Please respect copyright.PENANACCZ7JKDPjI
169Please respect copyright.PENANAHSUdroRnfl
169Please respect copyright.PENANAHPljxJWe2s
169Please respect copyright.PENANAa8Uvkapv1F
169Please respect copyright.PENANA9eOCm8j85s
169Please respect copyright.PENANAa0qFdQyM3a
169Please respect copyright.PENANA5lOzdvV1RY
169Please respect copyright.PENANAC9mXunAkBA
169Please respect copyright.PENANAL5TfMjVUpP
169Please respect copyright.PENANAZ6nZDncNxS
169Please respect copyright.PENANAPAzXr5yPy6
169Please respect copyright.PENANA4G5sEZ4Ryb
169Please respect copyright.PENANAYFbWW6ZgJ9
169Please respect copyright.PENANAurmyPkGlKm
169Please respect copyright.PENANA8KgWb3Fsa5
169Please respect copyright.PENANAFReeTXcv5s
169Please respect copyright.PENANARrDFR2k5xO
169Please respect copyright.PENANAhbauG3t5Of
169Please respect copyright.PENANA3zqbroNO3B
169Please respect copyright.PENANAxU6B33SGxN
169Please respect copyright.PENANAfgcIlmSvuK
169Please respect copyright.PENANAOGuEsNPjRF
169Please respect copyright.PENANAhQW4AzmjmK
169Please respect copyright.PENANARK6GYtT6By
169Please respect copyright.PENANAdZ3JHN028o
169Please respect copyright.PENANAdM66Y8Ys15
169Please respect copyright.PENANAEgjo8fxjJU
169Please respect copyright.PENANAsDxraM8nWE
169Please respect copyright.PENANAqRGK3pSlcH
169Please respect copyright.PENANAY8eA3clg2v
169Please respect copyright.PENANA2vnWcUKLz0
169Please respect copyright.PENANALvnVvkmzZZ
169Please respect copyright.PENANAasGrVF6R0u
169Please respect copyright.PENANAg2QNJJAIWi
169Please respect copyright.PENANAp2vpW2BfkS
169Please respect copyright.PENANAexgzBCl5em
169Please respect copyright.PENANAW3ICTrL3eo
169Please respect copyright.PENANAhiuAUa0ITJ
169Please respect copyright.PENANAWsdyPAceDv
169Please respect copyright.PENANA0QSnNFuqze
169Please respect copyright.PENANAFi3eAjjvis
169Please respect copyright.PENANATHEzmyd7rp
169Please respect copyright.PENANAAvJcw2IYiU
169Please respect copyright.PENANAgnZjUvUQfx
169Please respect copyright.PENANAGWLFwDEeS6
169Please respect copyright.PENANAlsuoE4TH97
169Please respect copyright.PENANAI7get01COv
169Please respect copyright.PENANAh6asiBtyQh
169Please respect copyright.PENANAXPcETKj5bJ
169Please respect copyright.PENANArT0hbQyDjk
169Please respect copyright.PENANArjJwGbEiPd
169Please respect copyright.PENANAYNxCjnMeLB
169Please respect copyright.PENANABuhcw2hqXG
169Please respect copyright.PENANAueEC0vDEa6
169Please respect copyright.PENANAU3hDo4yliP
169Please respect copyright.PENANA8rVVvgMGDM
169Please respect copyright.PENANALLeiRT45kK
169Please respect copyright.PENANAFZarzuCT1u
169Please respect copyright.PENANAhbrT4R3Y0N
169Please respect copyright.PENANA4bQWlz0JL7
169Please respect copyright.PENANAGW05MiW1CD
169Please respect copyright.PENANAY369fyzgFQ
169Please respect copyright.PENANABs1X85oitN
169Please respect copyright.PENANAIiXpWWjKrO
169Please respect copyright.PENANA58nGHblIFi
169Please respect copyright.PENANAk92fcAydU4
"Aaahhhhhhh Sedaaaappp ahhhhh Tuan Haji besar nyaaaaa aduhhhhhhh"169Please respect copyright.PENANAyq0WSviyYL
169Please respect copyright.PENANAaNbyc0WdV0
kedengaran desahan dari tingkat atas, rupanya perjuangan Tuan Haji Ahmad dan Ustazah Masni belum selesai.