
Selepas makan malam di MCD, Gus Akira mengantar kami pulang menaiki mobilnya—kali ini, Jefri yang duduk di depan sementara aku duduk di kursi belakang atas permintaan Jefri. Kudengar keduanya saling bicara tentang game online HP yang biasa Jefri mainkan, terdengar pula Jefri yang menyombongkan ranknya yang tinggi pada Gus Akira dengan bangga.
15152Please respect copyright.PENANAe889dPIXRX
"Wah, Jefri ternyata jago ya. Kalo gitu bisa gendong Mas gak naik ke Grandmaster?"
15152Please respect copyright.PENANAMAXzclccom
"Soal itu sih gampang! Tenang aja Mas, serahin Ama Jefri! Jefri jago main Jinx!"
15152Please respect copyright.PENANAuUjUQvNsAR
"Wih! Mantep tuh! Kalo gitu Mas yang jadi roamingnya ya... Mas user Donghuang."
15152Please respect copyright.PENANAxhemMvDxYr
"Siap Mas Akira! Ntar jangan langsung pulang ya. Kita mabar bareng! Boleh kan Umi!?"
15152Please respect copyright.PENANAui0RgCJcRd
Aku menggeleng pelan, "Gak boleh! Kamu besok harus sekolah ... Anak kecil jangan keseringan begadang!"
15152Please respect copyright.PENANAFjpJJbLHhW
"Yah, bolehlah Umi! Jefri janji gak sampai malam kok! Plis Umi! Sekali-kali dong...."
15152Please respect copyright.PENANAKHyaHyVW6w
"Kamu gak mau dengerin kata Umi, Jefri!?"
15152Please respect copyright.PENANA1rIWLOYxN2
Aku sedikit kesal, namun langsung ditenangkan oleh Gus Akira.
15152Please respect copyright.PENANALRqUbyqBnA
"Udah-udah Budhe, maaf kalo ngerepotin Budhe."
15152Please respect copyright.PENANANGHnLDF8J4
"Eh, maaf Ra. Tapi aku cuma khawatir Jefri bangunnya kesiangan aja."
15152Please respect copyright.PENANAYQiXozFHt0
Gus Akira tersenyum pahit, dan mulai fokus menyetir sampai ke rumah kami. Saat sampai Jefri masih merengek padaku untuk mengizinkannya mabar dengan Gus Akira, karena rengekan Jefri yang keras dan menganggu akhirnya kuizinkan dia untuk mabar dengan Gus Akira hanya sampai jam 9 malam.
15152Please respect copyright.PENANAPITJIUzW4z
Jefri langsung bersemangat, ia cepat-cepat berganti pakaian dan mengambil HP-nya dan login game favoritnya. Lalu selebihnya, ia mengajak Gus Akira ke kamarnya, dan mulai Mabar dengan suara keras di kamarnya.
15152Please respect copyright.PENANAgqgGY2aZpc
Kusiapkan teh dan camilan kecil untuk mereka berdua, setelah berganti pakaian yang agak lebih longgar dari sebelumnya. Dengan mengenakan sebuah hijab berwarna abu-abu, aku menghidangkan teh dan camilan malam pada kedua anak laki-laki yang matanya fokus pada HP itu.
15152Please respect copyright.PENANAjw1f68WHLX
"Gak usah repot-repot Budhe..."
15152Please respect copyright.PENANAx1WGNyXTXG
"Gak papa, Ra. Itung-itung balas Budi buat tadi."
15152Please respect copyright.PENANA576BtD3YcM
Aku tersenyum simpul, dan langsung dijawab dengan sipuan di wajah Gus Akira.
15152Please respect copyright.PENANAmoEfOfmvtu
"Terima kasih, Budhe."
15152Please respect copyright.PENANAGP10HSs6Yz
Selanjutnya aku pun turun ke lantai bawah untuk menonton sinetron kesukaanku sambil menunggu mereka berdua selesai. Lama aku menonton TV sampai tak kusadar kalau jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.
15152Please respect copyright.PENANAYtHwbFZN7M
Kutoleh ke arah kamar Jefri yang mulai senyap, dan saat aku hendak berjalan ke sana ... Gus Akira keluar dengan wajah lelah, dan mata memerah karena berjam-jam menatap layar HP.
15152Please respect copyright.PENANAUujl3OIS1Z
"Maaf Budhe, bisa aku pinjam kamar mandi sebentar. Aku belum mandi dari tadi."
15152Please respect copyright.PENANAhlTuC3YSDo
Aku mempersilahkan, " Oh, silahkan Ra. Ini udah terlalu malam. Apa gak sebaiknya kamu nginep aja di sini, Ra."
15152Please respect copyright.PENANANa7YG1QJ21
"Bolehkah, Budhe? Kalo gitu makasih ya. Oh iya ada baju ganti gak Budhe? Aku gak bawa baju ganti soalnya."
15152Please respect copyright.PENANACVz2BUGFAi
"Ada. Tapi punya Kyai Subkhi, ukurannya mungkin rada kebesaran ... Gak papa kan?"
15152Please respect copyright.PENANANX97Z9wOP1
"Iya gak papa, lagian aku sama Bapak ukurannya sama."
15152Please respect copyright.PENANA5d6fNKP6lb
Aku cepat-cepat menuju kamarku, dan mengambil baju ganti untuk Gus Akira. Di rumah yang hanya ada kami bertiga itu, Gus Akira mandi dengan tergesa-gesa karena udara yang dingin. Saat aku datang kebetulan Gus Akira baru keluar dari kamar mandi, dan aku pun langsung berteriak.
15152Please respect copyright.PENANAYpPS6VNfuy
"KYAAAAA!"
15152Please respect copyright.PENANAzMgwMUCgzz
Aku cepat-cepat menutup mataku saat melihat penis Gus Akira yang menggantung di antara kedua pahanya. Penis itu terlihat begitu sehat dengan hutan lebat yang tumbuh mengelilinginya, ditambah dua buah zakar yang mengembang jatuh ke bawah.
15152Please respect copyright.PENANAx2zGepAYsk
"Ahhh, maaf Budhe! Maaf!"
15152Please respect copyright.PENANAmvB2sWCyNS
Cepat-cepat Gus Akira meraih baju ganti yang aku berikan, dan kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaiannya.
15152Please respect copyright.PENANApxrRLu8RZm
"Maaf Ya Ra, Budhe pergi dulu."
15152Please respect copyright.PENANAyZhhvUIrQW
Cepat-cepat aku keluar kamar mandi dengan langkah terburu, wajahku memerah karena malu membayangkan penuh Gus Akira yang gagah mirip seperti suamiku.
15152Please respect copyright.PENANAQuaTGkVlOY
'Ya Allah, apa sih yang aku pikirkan! Kenapa penis Gus Akira itu gede banget. Apa karena ini nurun dari bapaknya!? Kalau gitu harusnya, suatu saat nanti penis Jefri akan sebesar itu. Astaghfirullah! Apa sih yang aku pikirkan.'
15152Please respect copyright.PENANAPRmNWj5uwn
Kubuang jauh-jauh pikiran kotor itu, dan masuk ke kamarku untuk tidur. Namun sekali lagi aku tak bisa tidur, memekku terlalu gatal untuk bermasturbasi yang sudah menjadi kebiasaanku selama ini.
15152Please respect copyright.PENANATyzMIyfyfu
"Ya Allah, kenapa sih harus saat ini," gumamku seraya mulai merogoh daerah sensitifku dengan tanganku sendiri.
15152Please respect copyright.PENANAwe9sDvg6N8
Jembutku yang kucukur menggesek telapak tanganku yang mulai naik turun menggesek memekku. Rasanya benar-benar nikmat sampai membuat tubuhku membusung ke atas, jariku mulai keluar masuk liang kewanitaanku. Aku tak bisa untuk tak menahan suaraku, dan mendesah dengan suara tertahan.
15152Please respect copyright.PENANAp3wadj7X3l
"Ahhhh! Oughhh! Hmmm! Aku keluaarrr! Ahhh!"
15152Please respect copyright.PENANAjFdew0q9xx
Aku mengeram panjang, celana dalam dan celana tidurku basah oleh lendirku sendiri. Aku tersenggal-sengal dengan perasaan puas di atas ranjang sambil senyam-senyum sendiri.
15152Please respect copyright.PENANAXe8S5EtXyU
Saat aku menoleh kulihat pintu kamarku ternyata masih terbuka, dan Gus Akira yang hanya memakai atasan kemeja putih melototiku dengan kontolnya yang berdiri tegak.
15152Please respect copyright.PENANAdvFH8650YU
"Ra-ra. Ini gak seperti yang kau—"
15152Please respect copyright.PENANAIL6RHsuWgO
ucapanku terhenti saat Gus Akira mulai berjalan masuk ke kamarku.
15152Please respect copyright.PENANAEETJg4plHq
"Ra! Ra! Tidak! Ra!"
15152Please respect copyright.PENANAopOdPGul7x
Sebelum aku sempat berteriak, Gus Akira dengan sigap membekap mulutku, dan mulai menindih tubuhku dengan tubuhnya yang tegap.
15152Please respect copyright.PENANAqgUKtG6sTb
"Astaghfirullah hal azim, Budhe. Ternyata Budhe itu wanita kayak gitu, hobi colmek ternyata," bisik Gus Akira ke telingaku.
15152Please respect copyright.PENANARvkCZOMjKf
"Tidak! Ra! Jangan! Ahhh! Gak Ra! Istighfar Ra!"
15152Please respect copyright.PENANAbhFxAcHm6H
"Mana bisa Budhe, Budhe itu terlalu seksi buat aku jadi gak tahan lagi. Budhe, malam ini boleh aku muasan Budhe?"
15152Please respect copyright.PENANApO2xbXywzh
"Tidak! Aaah! Raaa!"
15152Please respect copyright.PENANAuaGwZR4FdB
Kedua tangan Gus Akira mulai menjamah kedua payudara besarku, tangan itu meremas dan memelintir putingku dari luar pakai hingga membuatku mendesah.
15152Please respect copyright.PENANAO09zG7W34w
"Gak! Jangan Ra! Istighfar Ra! Gak boleh Ra! Ahhh!" rontaku.
15152Please respect copyright.PENANAkTH63PckUZ
"Gak boleh-boleh! Toh puting Budhe juga tegang kan!"
15152Please respect copyright.PENANAkj2Fpel0wy
"Tidak! Ahhh! Raaaaa!"
15152Please respect copyright.PENANAFKcbRMuMU7
Aku membuka mulutku lebar-lebar saat kurasakan tangan kiri Gus Akira mulai menjamah selangkanganku yang basah. Ia dengan kasar menggesek bagian itu hingga membuatku gila sambil tangan kanannya memainkan payudara besar yang sangat kubanggakan itu.
15152Please respect copyright.PENANA5YuxxUgD0B
"Ahhhhh! Raaa! Jangan! Aaaa ahhh!"
15152Please respect copyright.PENANAsijVekDcXm
"Shhttt! Diam jangan keras-keras Budhe. Budhe gak mau kan kalau Jefri sampai bangun?"
15152Please respect copyright.PENANAryZHLllVa8
Aku terus berusaha berontak, namun tenagaku kalah oleh Gus Akira yang mulai dengan kasar merobek pakaianku hingga menyembullah kedua payudara G-Cupku yang tak tertutup oleh BH.
15152Please respect copyright.PENANALKaOxxasDT
Dengan rakus Gus Akira melumat kedua payudaraku yang seputih susu, kanan kiri sampai membuat putingku benar-benar keras. Aku dilucuti olehnya sampai telanjang bulat, lalu tubuhku yang sintal ini ia tindih dengan tubuhnya yang berisi dan penuh yang mengkilap di bawah karena pre-cum.
15152Please respect copyright.PENANA6rkcPVgq1Z
"Aku masukin ya, Budhe." kata Gus Akira seraya memegang senjata saktinya itu dan bersiap untuk menyarangkannya dalam tubuhku.
15152Please respect copyright.PENANALh3EHK4De1