Sepanjang perjalanan morning ride ke lembang itu, banyak pengendara lainnya nempel ngikutin motorku dari belakang, sekilas mungkin terlihat seperti dikawal namun aku tau bahwa mereka hanya ingin melihat pantat bulat mamaku yang pasti tampak menungging seakan minta di remas.
Aku sih biasa – biasa aja asalkan mereka tidak macam – macam, kalo ada saja yang berani menyentuh mamaku, maka akan langsung ku lempar orang itu kedalam sumur. Perjalanan ke lembang pun hanya memakan waktu 40 menit, terasa cepat karena kita menikmati perjalanannya.
Sampailah kita titik pertama, yaitu sebuah warung cukup besar yang berada pinggir jalan. Semua motor di jajarkan di pinggir jalan, menambah kesan sedang ada club motor berkumpul di tempat ini. Disini aku selalu berdekatan dengan mamaku, bahaya juga soalnya banyak yang melirik mamaku.
Cukup lama kita disini, hingga suasana lembang yang sejuk berubah menjadi sedikit agak panas. Kita melanjutkan perjalanan le hotel yang akan kita tempati. Sebuah hotel cukup mewah yang dengan letak yang strategis berada di dataran yang lebih tinggi dari sekitarnya, apalagi pemandangan dari hotel itu nampak begitu indah.
Kita lalu makan bersama di hotel itu, dilanjutkan dengan beberapa acara pembuka, lalu kita di bebaskan untuk kemana saja menghabiskan waktu di siang dan sore hari ini, karena acara utama akan diadakan nanti malam. Anggota lain ada yang hanya diam di hotel ada juga yang berwisata.
Aku dan mamaku memilih untuk berwisata saja, kita mendatangi beberapa tempat wisata hits yang ada di lembang. Aku selalu menggenggam tangan mamaku seakan tak akan kubiarkan orang lain memilikinya, obrolan dan candaan selalu menghiasi kebersamaan kita.
Aku dan mamaku pun makin nampak seperti sepasang kekasih, pasti terlihat begitu mesra. Mamaku pun tak canggung lagi untuk menyenderkan kepalanya di pundakku atau di dadaku, aku pun balas dengan mengelus rambutnya atau mengecup rambut wanginya.
Tak lupa kami juga mengambil beberapa foto, ada foto kami sedang berpegangan tangan, ada foto mamaku sedang mencium pipiku, dan beberapa pose mesra lainnya. Mamaku pun nampak begitu bahagia, terlihat dari senyumannya yang terus mengembang dan sorot matanya yang terlihat berbinar – binar.
Jam 3 Sore kita memutuskan untuk kembali ke hotel, perjalanan yang cukup melelahkan seakan tak terasa ketika ada mama disampingku. Bahagianya hatiku. Suasana hotel masih nampak ramai dengan puluhan moge terparkir, aku dan mamaku pun langsung memasuki kamar.
Kamar yang cukup mewah dan cukup luas, kamar itu terdapat dinding kaca yang sangat besar sehingga dapat melihat pemandangan indah dari ketinggian. Kamar yang hanya terdapat satu kasur berukuran cukup besar dan kamar mandi yang cukup luas dengan dilapisi kaca buram sebagai dinding pemisah antara kamar mandi dan kamar tidur.
Aku dan mamaku kini sedang rebahan di kasur sambil menonton tv yang berukuran cukup besar, kepala mamaku kini berada di dadaku. Aku pun mengusap – usap rambutnya sambil sesekali mencium rambutnya. Mamaku pun nampak begitu nyaman dengan perlakuanku.
“Mam.. Aku sayang dan cinta banget sama mama” ucapku serius sambil menatap matanya
“Ya.. Mama juga sayang dan cinta sama benny” ucap mamaku sambil tersenyum
“Tapi aku menyanyangi dan mencintai mama sebagai wanitaku. Bukan sebagai anak terhadap ibunya” ucapku serius. Mamaku sedikit terhenyak, mungkin kaget karena pernyataanku.
“Aku ingin membahagiakan mama, ingin selalu menjaga mama. Aku pasti sangat bahagia jika mama mau menjadi kekasihku” lanjutku. Mamaku hanya memandangiku, mungkin mencari keseriusan atas pernyataanku barusan, tak lama mamaku pun tersenyum manis sekali.
Ku pegang kepala mamaku, lalu kuberanikan untuk mencium bibir mamaku lagi, meskipun ini bukan yang pertama kali, namun rasanya masih tetap deg – degan ketika kulakukan. Mamaku pun menyambut ciumanku sambil memejamkan matanya.
Sedang asyik berciuman, tanganku merasakan sesuatu yang kenyal, astaga ternyata tanganku sedang meraba payudara mamaku, gara – gara kebiasaanku kalo berciuman sama cindy nih yang selalu sambil meremas payudaranya. Eh tapi kok dia gak menolak ya, wah kemajuan buatku nih.
Aku coba meremas payudaranya, mamaku pun hanya melenguh pelan tanpa menolak sedikitpun. Kurasakan nafas mamaku sudah tidak beraturan. Sambil terus berciuman kucoba kumasukan tanganku kedalam bajunya, mamaku pun tidak menolak. Kuusap – usap perutnya, tidak ada lemak sedikitpun dan kulitnya terasa begitu lembut dan licin.
Tanganku merayap keatas, kutemukan bh yang membungkus payudara mamaku, kutarik bh tsb kebawah sehingga payudaranya terbebas. Kuremas dan kubelai payudara cukup besar digenggaman tanganku itu, payudaranya juga terasa masih kencang.
Kegiatan panas ini masih terus kami lanjutkan tanpa bicara sedikitpun, hanya suara desahan, rintihan dan lenguhan mamaku saja menghiasi kegiatan panas ini. Aku sangat ingin menyusu di payudara mamaku, maka kusudahi ciumanku dan kulepas bajunya dan bh nya tanpa perlawanan.
Mamaku sudah telanjang dada, ku pandangi payudara yang begitu indah itu, ukurannya cukup besar dan terlihat masih kencang, dan putingnya yang berwarna coklat muda itu terlihat mengacung. Ah payudara mamaku sangat terawat, mungkin karena jarang dijamah jadi payudaranya tetap indah.
Sadar payudaranya dipandangi terus – terusan, mamaku pun menutupi kedua buah payudara itu dengan kedua tangannya, ekspresinya lucu sekali ketika malu – malu seperti itu. Kuraih kedua tangannya yang menutupi payudaranya itu agar tidak menghalangi pandanganku kearah payudara indahnya.
“Payudara mama bagus sekali, cukup besar dan masih kencang” ucapku sambil memegang payudaranya
“Benny suka?” tanya pelan mamaku.
“Suka banget, benny pengen nyusu ya mam” balasku
Tanpa menunggu jawaban, kulahap langsung puting payudara mamaku itu, ku hisap dengan semangat seakan ingin meminum habis air susunya meskipun tidak keluar air apapun. Tak lupa jilati semua permukaan payudaranya hingga terlihat mengkilap. Kulakukan secara bergantian sambil meremas atau memilin payudara sebelahnya.
Cukup lama aku menikmati payudara mamaku, mamaku menggelinjang – gelinjang merasakan rangsangan yang kuberikan, nafasnya pun terasa sudah memburu. Ku coba untuk melepas celananya, awalnya dia menahan tanganku namun setelah ku berikan terus rangsangan pada payudaranya, mamaku pun pasrah ketika kutelanjangi celana dan juga celana dalamnya hingga dia telanjang bulat.
Vaginanya sungguh indah seperti vagina gadis, bulu kewanitaannya hanya terletak di bagian atas dengan bentuk segitiga terbalik. Vaginanya putih tidak ada noda hitam sedikitpun, bibir vaginanya masih terlihat indah tanpa bergelambir, lubangnya masih terlihat masih sempit dengan bagian dalam vaginanya berwarna merah muda.
Kini aku kembali berciuman mesra dengan mamaku, lalu kuciumi dan kujilati semua tubuh mamaku, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, dari sini aku juga tau bahwa mamaku sangat sensitif di bagian tengkuknya, pantas saja ketika aku dulu memeluk mamaku dari belakang lalu menghembuskan nafasku ke area tengkuknya mamaku selalu nampak kegelian.
“Tubuh mama wangi bangettt… Benny suka” bisikku pelan
Ketika menjilati semua permukaan tubuh mamaku, sengaja aku melewatkan bagian vaginanya karena akan kusiapkan sebagai sajian penutup. Aku pun mendekatkan kepalaku ke arah selangkangannya, mamaku nampak pasrah dengan mata terpejam.
.......
ns 172.69.17.87da2