"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
49Please respect copyright.PENANARqbbeQfyd4
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
49Please respect copyright.PENANAwYZCGa2jSP
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
49Please respect copyright.PENANAMdQGqRDzSZ
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
49Please respect copyright.PENANAM1jBWrxTVR
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
49Please respect copyright.PENANAVJ2kumXDkC
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
49Please respect copyright.PENANAzLJwhkTVlp
Rena.
49Please respect copyright.PENANAaxlLa1M31A
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
49Please respect copyright.PENANAd2oWMooPXt
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
49Please respect copyright.PENANAz1VCISaVpT
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
49Please respect copyright.PENANACi45AcOgdQ
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
49Please respect copyright.PENANABNbgnrT3gp
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
49Please respect copyright.PENANADI9llxYbOc
Jantungku berdebar kencang.
49Please respect copyright.PENANAK8zxDlcRFa
Saya segera mengetik balasan.
49Please respect copyright.PENANA0X0h8BeL7D
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
49Please respect copyright.PENANAg5fBztedJT
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
49Please respect copyright.PENANA6qPArWGDBH
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
49Please respect copyright.PENANAmOiqQgm3Y8
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
49Please respect copyright.PENANAieKhpdfS9n
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
49Please respect copyright.PENANACQi9bF9Y8C
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
49Please respect copyright.PENANAmsWlQn355k
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
49Please respect copyright.PENANAAZdKyxSYJA
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
49Please respect copyright.PENANAua5UFGEM3H
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
49Please respect copyright.PENANAL0HVJx5qUp
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
49Please respect copyright.PENANAaD9I0HxSzf
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
49Please respect copyright.PENANAJj6Yw0ncSs
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
49Please respect copyright.PENANAqKheUv9clP
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
49Please respect copyright.PENANAUXyTtYjVL3
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
49Please respect copyright.PENANAEWch8oriSY
Aku: "Ya. Aku tahu."
49Please respect copyright.PENANAaJnK3BnkmW
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
49Please respect copyright.PENANAAxbh167XZX
Belum terkirim...
49Please respect copyright.PENANANwATUYnQcK
49Please respect copyright.PENANAnfuBDQUfZR
49Please respect copyright.PENANA7DwzCG3jJ4