179Please respect copyright.PENANAvmzWljFa1M
179Please respect copyright.PENANACAFQiKHAnh
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
179Please respect copyright.PENANARMhmeEhyMc
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
179Please respect copyright.PENANATx6hqWxhz0
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
179Please respect copyright.PENANAjQP0OKxDnk
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
179Please respect copyright.PENANA81LKyCbJP3
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
179Please respect copyright.PENANAzN2V9BRQgq
Rena.
179Please respect copyright.PENANA8z1FMvWzvf
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
179Please respect copyright.PENANAyUYhxujc8D
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
179Please respect copyright.PENANAI7jAHj3Gtn
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
179Please respect copyright.PENANAD2cw7Md4GK
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
179Please respect copyright.PENANAi5rK0Jnpg9
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
179Please respect copyright.PENANAejTNOYgGNR
Jantungku berdebar kencang.
179Please respect copyright.PENANAedUoclTy4A
Saya segera mengetik balasan.
179Please respect copyright.PENANAln3Xfi4GgZ
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
179Please respect copyright.PENANAqtZDp0IkVJ
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
179Please respect copyright.PENANAlIBKcnOdUo
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
179Please respect copyright.PENANAYa88jW1lq1
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
179Please respect copyright.PENANAn39CV4M9nS
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
179Please respect copyright.PENANAAXQrCLuUoD
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
179Please respect copyright.PENANAFk33bAyHvD
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
179Please respect copyright.PENANAS0I2sEVcSP
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
179Please respect copyright.PENANAZnCmJLXlLI
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
179Please respect copyright.PENANAkxAKaUZEee
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
179Please respect copyright.PENANAcQ0LnQ1fbG
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
179Please respect copyright.PENANA3XSOD34ZjR
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
179Please respect copyright.PENANA41QGoa1pTy
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
179Please respect copyright.PENANAiHpBzykAWH
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
179Please respect copyright.PENANA8xK1R7Pv2U
Aku: "Ya. Aku tahu."
179Please respect copyright.PENANAolxKF0RuId
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
179Please respect copyright.PENANA2WVjwwFbhm
Belum terkirim.
179Please respect copyright.PENANAbKT1F4TlTc
179Please respect copyright.PENANAyEisnNDsRI
179Please respect copyright.PENANATstiKJwPuc