Di pagi buta, seorang gadis telah terbangun. Sibuk melipat selimut kumalnya. Senyuman tipis tersemat di bibir mungilnya tatkala melihat adik kecilnya masih setia meringkuk dibalik selimutnya.720Please respect copyright.PENANAHCAqr8xG19
720Please respect copyright.PENANAE8GsuFRbw6
"Dika, bangun." Ditepuknya pelan tubuh adiknya. Namun hanya erangan saja yang terdengar. Adiknya tampaknya masih terbuai ke alam mimpi.720Please respect copyright.PENANACdpPKVXNQo
720Please respect copyright.PENANADAuuaRZUaJ
"Dika bangun. Sholat subuh." Tak menyerah, gadis bermata cokelat itu menepuk bahu adiknya. Namun kali ini tepukannya lebih keras.720Please respect copyright.PENANAu0KT3tbCb5
720Please respect copyright.PENANASc2tWswiEq
"Iya, Kak... Iya..." Setengah sadar adiknya berucap demikian.720Please respect copyright.PENANAnjDdEsZJmg
720Please respect copyright.PENANAVynFeWvOzJ
Merasa adiknya belum mau terbangun dari tidurnya, gadis itu memutuskan untuk melakukan cara jitunya. Dibisikinya pelan adiknya itu, namun caranya itu ternyata ampuh. Adiknya sontak terbangun.720Please respect copyright.PENANATkFhemjnyh
720Please respect copyright.PENANAZWqgLmtVNA
Mata anak lelaki itu masih setengah terpejam, namun gadis itu hendak beranjak pergi untuk menyucikan diri.720Please respect copyright.PENANAzFsFL9bEgP
720Please respect copyright.PENANA9IQlTKhkhb
"Buruan kamu wudhu, Ka."720Please respect copyright.PENANAKeUt5c0RVJ
720Please respect copyright.PENANAjaxGtOs1pO
Begitulah kalimat gadis itu sebelum melengos pergi. Melewati daun pintu dari kayu lapuk. Hendak ke sumur belakang rumah.720Please respect copyright.PENANA3p1u7d8arn
720Please respect copyright.PENANAIl0SOtUQt4
Adiknya disana bersungut-sungut. Sedikit sebal kakaknya telah memecahkan mimpinya. Padahal ia baru saja menang pertarungan kelereng raksasa. Hadiah sudah di depan mata, pupus karena kakaknya.720Please respect copyright.PENANAuF1TpDIqGB
720Please respect copyright.PENANAc3n2d3FQNM
Kakaknya itu selalu tahu cara membangunkannya. Apa lagi bisikannya tadi?720Please respect copyright.PENANAZG21ahX5tF
720Please respect copyright.PENANA41JcMlVyiq
'Nenek Parende suka anak-anak yang malas bangun, Dika.'720Please respect copyright.PENANAp0k4hTC3Ql
720Please respect copyright.PENANAX8XAGmRFQi
Bergidik ia mengingat kalimat kakaknya itu. Tak mau berlama-lama sendirian di kamar mereka, anak lelaki itu segera menuju tempat kakaknya berada.720Please respect copyright.PENANAOrZ2jrseOY
720Please respect copyright.PENANArKVS2dmWKo
720Please respect copyright.PENANAqwZw7w3p3i
🍑🍑🍑720Please respect copyright.PENANAG7wrcn3EQI
720Please respect copyright.PENANA6rwQIZwJXe
720Please respect copyright.PENANAEP3nl12dM3
Gadis berjilbab putih lusuh itu meraih tas kantong kreseknya. Memeriksa apa ada sesuatu yang lupa dibawanya. Ia memang sudah menyiapkan peralatan sekolahnya sejak semalam. Namun tak ada salahnya melihatnya lagi.720Please respect copyright.PENANAlDyDrV5dmx
720Please respect copyright.PENANATUvh8YtmyX
"Matematika. Ada."720Please respect copyright.PENANAlBhcOTDsjo
720Please respect copyright.PENANAkcz95HYef5
"IPA. Ada."720Please respect copyright.PENANAUR20FJfQKK
720Please respect copyright.PENANAZdjVh0KYYC
"Bahasa Indonesia. Ada."720Please respect copyright.PENANAUYSUv2MDUr
720Please respect copyright.PENANAOoefzyZyDf
"Oke, aku bawa semuanya." Gadis itu tersenyum cerah. Kemudian ia menoleh kepada adik lelakinya yang sedari tadi sibuk menunduk. Entah apalagi yang terjadi padanya.720Please respect copyright.PENANAhak8Fqxi12
720Please respect copyright.PENANAOSj6bq9CFl
"Kamu kenapa, Ka?" Tanyanya penasaran. Namun tak ada suara dari adiknya itu.720Please respect copyright.PENANATuctzqSdCS
720Please respect copyright.PENANAqokie29K3l
"Dika? Buruan, kita harus ke sekolah." Ujar gadis itu sedikit tak sabaran.720Please respect copyright.PENANACK8RfMEgbA
720Please respect copyright.PENANApustPvmAoS
Walaupun hari masih gelap, namun ia harus bergegas menuju sekolahnya. Pasalnya sekolah tempatnya mengenyam pendidikan sejauh 5 km. Tentu jika berjalan kaki memerlukan waktu yang cukup lama.720Please respect copyright.PENANA6lTpKpZ9j9
720Please respect copyright.PENANA3t3gs5VdX4
"Dika nggak mau sekolah, Kak." Balas adiknya kesal.720Please respect copyright.PENANA01RAKQ2H91
720Please respect copyright.PENANAKse2eOHLgm
Sukses gadis itu tersentak. Tak pernah sekalipun ia pernah mendengar adiknya mengatakan itu. Namun kenapa tiba-tiba seperti ini?720Please respect copyright.PENANAYRhw0HJl1X
720Please respect copyright.PENANAU6JenKeLai
"Dika... Kamu kenapa?" Tanyanya melembut. Ia ikut berjongkok, sembari menatap lekat wajah anak lelaki itu.720Please respect copyright.PENANACY9vcuNnol
720Please respect copyright.PENANAZrtXG6CdS2
Dika terdiam. Enggan menatap wajah kakaknya.720Please respect copyright.PENANA70rRpRfrFF
720Please respect copyright.PENANAunQytCKJv0
"Ayo cerita ke Kakak." Pinta gadis itu lembut. Diusapnya kedua bahu adiknya.720Please respect copyright.PENANAiVm4aXy1Fb
720Please respect copyright.PENANA15Y8UIe6Ks
Tangisan anak lelaki itu akhirnya pecah. Tangan mungilnya teracung menunjuk kedua sandal jepit lusuhnya.720Please respect copyright.PENANABxOQNmbtXB
720Please respect copyright.PENANA0zvJrncDV4
"Di sekolah teman-teman mengejek Dika, Kak. Bilang Dika make sandal jepit, bukannya sepatu. Dika malu Kak..."720Please respect copyright.PENANAYzLneSbsHm
720Please respect copyright.PENANAvROCZPvGx8
Mendengar ucapan adiknya, gadis berjilbab putih itu menahan getir. Dengan segala keterbatasan mereka, hal itu bisa menjadi cemohan. Namun, adiknya tidak boleh menyerah hanya karena itu.720Please respect copyright.PENANAwfJHxHHGKy
720Please respect copyright.PENANAUc6RaPkE8M
"Dengarin Kakak, Ka." Dipegangnya kedua bahu adiknya. Tatapan matanya lembut namun tegas. "Kamu jangan nyerah hanya karena itu. Ingat Bapak, Ka. Bapak selalu berusaha untuk kita."720Please respect copyright.PENANAtsdKYwMWO8
720Please respect copyright.PENANAJV6oEmln2D
Perlahan tangisan adiknya mereda. Tatkala terbayang-bayang sosok kepala keluarga mereka. Yang bahkan sebelum kakaknya terbangun, sudah pergi mencari peruntungan dari alam. Bapak adalah satu-satunya yang mereka miliki. Dan tidak akan pernah menyerah demi tercapainya masa depan mereka yang lebih baik.720Please respect copyright.PENANAu5NamtwviI
720Please respect copyright.PENANAxvvfvfUqMP
"Udah jangan nangis. Lain kali kalo kamu dengar itu, senyum aja. Anggap angin lalu. Oke, Ka?" Tanya gadis itu dengan senyuman merekah indah.720Please respect copyright.PENANAJf6FdFAbP7
720Please respect copyright.PENANA1qd1GxcFzN
Dan anggukan pelan adik kecilnya menjadi balasannya. Kedua kakak beradik itu akhirnya berjalan menuju sekolah. Dengan kantong kresek sebagai pengganti tas, dan sandal jepit kusam. Namun tak mengapa, dengan serba apa adanya, mereka tetap berhak menuntut ilmu.720Please respect copyright.PENANAY274AUdEeC
720Please respect copyright.PENANAfbCHtrZaTa
Embun menggelayut di dedaunan. Kabut membentang di persawahan. Mentari perlahan naik ke atas cakrawala. Kampung masih sunyi senyap. Hanya suara tapak kaki dua kakak beradik yang terdengar membelah sunyi.720Please respect copyright.PENANAG1969kBJbp
720Please respect copyright.PENANAxtR09tF7gu
Perjalanan menuju sekolah memang cukup panjang. Sekolah Dasar adiknya sekitar 3 km dari rumah. Sementara sekolahnya lebih jauh lagi.720Please respect copyright.PENANA9KztoY5ynp
720Please respect copyright.PENANAxf0rS9zhP5
Usai mengantarkan adiknya, gadis berjilbab putih itu segera menuju ke sekolahnya. Sekolahnya terletak di perbatasan kampung. SMP biasa dengan murid yang jumlahnya tiga ratusan. Walaupun begitu, gadis itu tetap bersyukur masih bisa bersekolah.720Please respect copyright.PENANADvqZMFx8QS
720Please respect copyright.PENANApWbKhpjZHY
Langit semakin terang. Jalanan mulai ramai. Tak ayal, matanya menangkap satu-dua teman berseragam batik yang sama melintas dengan sepedanya. Gadis itu tersenyum. Ia kenal mereka. Salah satunya teman sekelasnya yang rumahnya lumayan dekat ke sekolah, berkisar 2 km. Dengan sepeda, tentu ia lebih cepat lagi.720Please respect copyright.PENANAPNx8huAfNR
720Please respect copyright.PENANAQ2RWNGm00Z
'Tak apa, Kia. Bersyukur.' Peringatnya pada diri sendiri.720Please respect copyright.PENANAMhwaYpByzV
720Please respect copyright.PENANAbV0X1tWmgZ
Berjalan riang dengan senyuman terkembang. Keterbatasan tak akan menghalanginya untuk bisa sekolah.720Please respect copyright.PENANAs1GWvTcPrg
720Please respect copyright.PENANADzmmodtTWM
Karena ia harus punya masa depan.720Please respect copyright.PENANAK5ScKrXCZA
720Please respect copyright.PENANAggeOGNILas