Detik – detik bergant jadi menit dan menit pun silih berganti.
13755Please respect copyright.PENANAFUOiXJvn9y
“Assalamualaikum.”
13755Please respect copyright.PENANA0vTdUSXNOC
“Waalaikumsalam. Eh sudah pulang nak.”
13755Please respect copyright.PENANAbZZurUk8FG
“Iya. Aduh…”
13755Please respect copyright.PENANAFev8IAvjMi
“Kenapa sayang?”
13755Please respect copyright.PENANAqNgxrn4Ymx
“Cepet berlutut mah?”
13755Please respect copyright.PENANAZgXr0ltWxt
“Berlutut?”
13755Please respect copyright.PENANAykRupWiNaD
“Iya, sudah, jangan banyak tanya dulu.”
13755Please respect copyright.PENANADREFrjY3LY
Saat Fania berlutut, Vina melepas rok birunya hingga kini terlihat cd putihnya, yang meski tak seputih salju namun tetap sedap dipandang. Vina berdiri agak jauh dari mama yang berlutut sambil melihatnya. Setelah itu Vina ngompol. Cairan urin merembes menuruni kakinya. Ada juga yang menetes langsung ke lantai.
13755Please respect copyright.PENANAmmg1XDJ2Tz
“Diam dulu ya mah, jangan ngapa – ngapain sebelum Vina bilang.”
13755Please respect copyright.PENANATVlxrBzxIR
“Iya sayang.”
13755Please respect copyright.PENANAhJuAOBsYhY
Hidung Fania begitu dekat dengan selangkangan putrinya, namun tidak mengenai. Terasa elusan sayang di rambutnya dari tangan putri kecilnya itu.
13755Please respect copyright.PENANAHvvWRuO6ut
“Ayo mah, hirup saja, tapi jangan kena ya.”
13755Please respect copyright.PENANARxXBL7o0W2
Fania menurut. Fania menghirup tanpa terasa waktu berjalan.
13755Please respect copyright.PENANAPhD70IfQOo
“Sekarang hisap mah, puas – puasin mama.”
13755Please respect copyright.PENANAjFNYy1Jsxf
Fania menghisap cd putrinya hingga urin yang ada masuk dan ditelan. Fania tetap menghisap dan menjilat cd putrinya meski kini sudah tak ada lagi cairan urinnya.
13755Please respect copyright.PENANAMWdQig94Ha
“Masih ingin mah?”
13755Please respect copyright.PENANAJse04Cv7Mg
“Iya sayang.”
13755Please respect copyright.PENANAk39gRTnyt2
“Kalau begitu, jilatin saja yang tadi mengalir di kaki Vina.”
13755Please respect copyright.PENANAc71KYmPQTZ
Tanpa menjawab, Fania langsung menjilati kaki putrinya.
13755Please respect copyright.PENANAN5mBW9lwor
“Geli mah…” namun Vina tak menghentikan jilatan mama. “Sudah mah, Vina gak tahan kalau berdiri.” Kini tangan Vina sedikit menjambak rambut mama. Saat mulai melangkah, Vina merasa mama akan berdiri.
13755Please respect copyright.PENANA8XMfaaUuzT
“Mama jangan berdiri, majunya berlutut aja, atau merangkak sekalian. Kan biar Vina pandu ini pake rambut mama.”
13755Please respect copyright.PENANAl8JcjrOCPl
Fania hanya mampu menurut saat dibimbing merangkak hingga ke ruang tv. Di sana, putrinya duduk dan kepalanya kembali di arahkan ke selangkangan putrinya.
13755Please respect copyright.PENANAPZ6ZP2vf5d
“Lepasin dong celana Vina mah.”
13755Please respect copyright.PENANAKG8OqgxAcC
Vina memegang cd anaknya, namun tangannya langsung ditampar oleh putrinya.
13755Please respect copyright.PENANAmKEVLK5uVr
13755Please respect copyright.PENANAazyr4fDQPx
“Jangan memakai tangan. Gigit saja mah!”
13755Please respect copyright.PENANAVY33Qn9AJ7
Vina menggigit cd anaknya, pelan dan perlahan, hingga lepas.
13755Please respect copyright.PENANAWQsKmBMCy1
“Jilatin lagi mah!”
13755Please respect copyright.PENANAZX8FRp34ZG
Jilatan dan jilatan kembali dilancarkan oleh Vina.
13755Please respect copyright.PENANAYBWJNIIbCp
“Enghh… terus…” rintih Fania sambil menggerakkan selangkangan hingga turut menggesek hidung mamanya. Rintihannya berubah jadi lolongan saat kepalan tangannya menjambak rambut mama dan menekannya.
13755Please respect copyright.PENANAG1P6dTVOyU
“Enak mah,” ritih Fania sambil terengah – engah.
13755Please respect copyright.PENANAyeY1xlFOpo
***
13755Please respect copyright.PENANAjOGKvL2Diu
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti.
13755Please respect copyright.PENANAUCFQ8CWUEf
Aktifitas Vina dan anaknya berlanjut tanpa sepengetahuan yang lain. Bagi Vina, menikmati urin putrinya serasa menikmati obat pengharmonis rumah tangga. Karena, suami makin sering menjamah dirinya, bahkan pernah suatu ketika mengatakan kalau dia merasa istrinya makin bVinafsu.
13755Please respect copyright.PENANA4Dt5xEJeGb
Tentu saja segala hasrat yang ditimbulkan putrinya harus mendapat pelampiasan. Dan dalam kasusnya, suamilah yang menjadi pelampiasannya.
13755Please respect copyright.PENANAISrv7xSris
Vina pun melihat putrinya lebih riang. Suatu ketika, Vina melihat putrinya sedang nonton tv sambil nungging.
13755Please respect copyright.PENANAuur1j5HacQ
“Kamu kenapa sayang, kok nonton tvnya sambil begitu?”
13755Please respect copyright.PENANA3rgoW8Aq6U
“Iya mah, nunggu mama. Sengaja.”
13755Please respect copyright.PENANAL37FPR84u3
“Sengaja?”
13755Please respect copyright.PENANAthbm1xiMjo
Vina melihat putrinya menepuk – nepuk pantatnya sendiri.
13755Please respect copyright.PENANA8iNJwtuKVr
“Sini mah, bukain celana Fania!”
13755Please respect copyright.PENANAMc0ypky2Eg
“Hah, digigit lagi?”
13755Please respect copyright.PENANAlmASc99Lbu
“Boleh, tapi terserah mama saja.”
13755Please respect copyright.PENANATV2yDeNaW8
Vina menurut. Vina mendekat. Vina melorotkan celana pendek lantas cd putrinya. Saat sudah mencapai lutut, satu lutut Fania diangkat sehingga bagian kirinya bisa dilorotkan lagi. Pun dengan bagian kanan, hingga akhirnya tidak bercelana, pendek maupun dalam.
13755Please respect copyright.PENANA12kMnQ2nzE
Vina mengelus pantat putrinya, melebarkan hingga anusnya terpampang jelas.
13755Please respect copyright.PENANAu0svuD6HRR
“Cantiknya…” Vina menghirupnya “hm… segar…”
13755Please respect copyright.PENANAWbB4VYnNgR
“Masa sih mah?”
13755Please respect copyright.PENANAWmiXNIGTkn
“Iya sayang.”
13755Please respect copyright.PENANARvfCG7rK4h
“Duh rasanya mau kencing nih. Mama mau gak?”
13755Please respect copyright.PENANAyZyrn2FbJh
Vina menganggukan kepala?
13755Please respect copyright.PENANABY0dG4CvoL
“Mau gak mah? Kok gak jawab?”
13755Please respect copyright.PENANA6zwB3HB86T
“Iya.”
13755Please respect copyright.PENANAmwD4QMEh9w
“Iya apa?”
13755Please respect copyright.PENANAPPFwSa0f4G
“Iya mau.”
13755Please respect copyright.PENANA4yJCp5cpt3
“Iya mau apa?”
13755Please respect copyright.PENANA3wr8eD1EkM
“Iya, mama mau minum kencing kamu.”
13755Please respect copyright.PENANAU5Y1BVBWNH
“Oh, kalau begitu, coba berbaring mah. Mulutnya taruh dibawah selangkangan Fania!”
13755Please respect copyright.PENANANfXfjnFOwL
Vina melakukan apa kata putrinya. Vina berbaring di, kepalanya ada di bawah selangkangan putrinya. Sementara itu, putrinya kini jongkok lantas.
13755Please respect copyright.PENANALKw78EbR2j
“Buka mulutnya mah. Tapi jangan dulu ditelan, meski nanti mungkin penuh.”
13755Please respect copyright.PENANAKdVY9W3kUQ
Vina merasakan urin putrinya mulai membasahi wajah, mengisi mulutnya hingga penuh dan luber.
13755Please respect copyright.PENANADtvZnLdGV4
Setelah selesai kencing, Fania melihat mulut mama penuh dengan urinnya. Fania lantas menutup hidung mama dengan jemarinya.
13755Please respect copyright.PENANAb8xBWEqncO
Vina bingung saat tangan putrinya menutup hidungnya.
13755Please respect copyright.PENANAZC3ZDGzea2
“Kalau Fania tutup hidung mama, berarti mama harus menelan kencing Fania.”
13755Please respect copyright.PENANAkshl9XwOTl
Setelah mendengar penjelasan putrinya, Vina lantas menutup mulut dan minum hingga tegukannya terdengar oleh putrinya.
13755Please respect copyright.PENANAEBmqE8CR30
“Udah habis mah? Sekarang tolong jilatin memek Fania hingga bersih ya mah?”
13755Please respect copyright.PENANAhutA1H6dAc
Tanpa menunggu jawaban, Fania menurunkan memek hingga mengenai lidah mamanya. Memeknya kini dijilati.
13755Please respect copyright.PENANAV6qi9uO1SE
“Bagus mah. Hayati, kalau gini kan Fania jadi punya toilet pribadi.”
13755Please respect copyright.PENANA9iqElzKPOx
Vina menjilati tetesan urin di paha putrinya, lantas di memeknya. Setelah itu di bagian jembut tipisnya.
13755Please respect copyright.PENANAVdWW8bqvGf
Setelah merasa cukup, Fania berdiri dan duduk di kursi.
13755Please respect copyright.PENANA2PdKFX8nnD
“Sudah mah, bersihin lantainya sekalian.”
13755Please respect copyright.PENANAiT4bV7N8uc
Vina menurut dan membersihkan lantai, dengan mulutnya.
13755Please respect copyright.PENANAkim54X9jkn
***
13755Please respect copyright.PENANAWG9K0wN6D2
Detik – detik berganti dengan menit dan menit pun silih berganti. Keakraban ibu dan anak terus berlanjut. Rasa penasaran sang anak membuatnya menyentuh dan memainkan memek ibu. Seiring berjalannya waktu, sang anak akhirnya bisa mengetahui saat – saat sang ibu akan orgasme.
13755Please respect copyright.PENANAZXTF2p9Rrz
Setiap ada kesempatan, jemari lentik sang anak selalu bermain di memek sang ibu, permainannya begitu cekatan sehingga saat sang ibu akan orgasme, jemari lentik itu dicabut, meninggalkan sang ibu perasaan sange yang berlebih.
13755Please respect copyright.PENANAvUdxR0hwyP
“Terus sayang, mama udah mau enak nih…”
13755Please respect copyright.PENANAn4zqo6emJ2
“Emang enak. Udah, sekarang bikin Vina enak dulu,” kata Vina sambil membimbing kepala mama ke memeknya. Memek Vina lantas dimainkan oleh mulut mama hingga Vina orgasme.
13755Please respect copyright.PENANAXl1uxNLN2N
“Nanti mama main aja sama papa!”
13755Please respect copyright.PENANAOyFC8FoMJv
“Iya deh.”
13755Please respect copyright.PENANAXPGwFTqP7Q
Fania hanya bisa pasrah. Malamnya ketika suaminya meminta, Fania memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Fania yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
13755Please respect copyright.PENANAEwgUrWpgV1
***
13755Please respect copyright.PENANAGU5ax5hdkd
Kejadian terus berulang. Fania dibawa ke puncak, namun saat akan orgasme, putrinya menghentikan permainan. Pelampiasan Fania otomatis hanya dengan suaminya.
13755Please respect copyright.PENANA7wD0Fd7cCd
Kejadian terus berulang. ketika suaminya meminta, Fania memberikan tubuhnya dengan senang hati. Mendapati Fania yang bergairah membuat suaminya menggebu – gebu hingga adegan ranjang pun tak bertahan lama.
13755Please respect copyright.PENANALBuWNvKzJX
Kehidupan ranjang yang bahagia membuat karir suami Fania cemerlang hingga mendapat posisi strategis. Kenaikan pangkat berimbas pada kenaikan penghasilan. Kenaikan penghasilan berimbas pada kenaikan tugas. Suami Fania mulai jarang di rumah.
13755Please respect copyright.PENANAihycl16agH
***
13755Please respect copyright.PENANA4Xtp3cXOqQ
“Papamu mulai jarang belai mama.”
13755Please respect copyright.PENANApIEVqulKXq
“Lho, emang kenapa Mah?”
13755Please respect copyright.PENANAcrnOFxxFYX
“Biasa, sibuk dengan pekerjaannya.”
13755Please respect copyright.PENANAK4M7etseMr
“Ntar deh Vina bantu. Pokoknya, apa pun yang terjadi, mama diam saja. Pura – pura bego dan tak tahu apa – apa.”
13755Please respect copyright.PENANAuPj4tgLZIX
“Oke deh.”
13755Please respect copyright.PENANA6aN64AsKE8
Setelah percakapan itu, Vina mulai memakai baju babydoll, dengan celana dalam yang berbeda warna sehingga terlihat mencolok.
13755Please respect copyright.PENANA7vTwHHbvG6
“Sayang, kok bajunya kayak gitu sih?”
13755Please respect copyright.PENANAc3vYn99Bby
“Gerah sih pah.”
13755Please respect copyright.PENANAaG0Qj0zynz
“Kan malu kalau dilihat orang.”
13755Please respect copyright.PENANAZ5U11M3LNg
“Iyalah malu. Tapi kan lagi gak ada siapa – siapa. Pokoknya kalau lagi ada tamu, Vina ganti deh.”
13755Please respect copyright.PENANAzmNkOuJvJ1
“Ya, terserah kamu saja.”
13755Please respect copyright.PENANAE7EmFIoMzM
Awalnya biasa, namun lama – lama Fania mulai melihat lirikan suaminya pada putrinya semakin lama.
13755Please respect copyright.PENANA2tJrDTm00A
Fania menyadari ayahnya mulai sering memperhatikannya. Kini Fania bahkan tidak memakai BH.
13755Please respect copyright.PENANAMuBiMh1YrD
Perubahan cara berpakaian anaknya kembali memanaskan ranjang Fania. Namun, setelah beberapa minggu, panasnya ranjang mulai berkurang. Bahkan kini terasa kembali dingin.
13755Please respect copyright.PENANAyno5XcY0Hm
Seolah dibuat secara tidak sengaja, Vina mulai dekat, secara fisik, dengan ayahnya. Saat menonton tv, Vina sengaja duduk di samping ayahnya. Ayahnya merasa risih, lantas bangkit dengan alasan minum.
13755Please respect copyright.PENANAm3m2C5IWb0
Setelah minum, duduk di tempat lain. Vina biarkan. Namun, di hari yang lain, ketika ada kesempatan, Vina kembali melancarkan aksinya. Saat tidur, siang maupun malam, Vina mulai jarang menutup pintu.
13755Please respect copyright.PENANA3KyKnRf98d
Saat tidur, siang maupun malam, Vina mulai jarang menutup pintu. Vina membeli sebuah kamera mata – mata lantas memasangnya di tempat yang dia kira strategis.
13755Please respect copyright.PENANAgdTq3FugHU
***
13755Please respect copyright.PENANAJzZ8upaG5G
Suatu sore, Vina sedang menonton acara tv sambil menikmati geli – geli yang diakibatkan oleh tangan dan lidah mama. Telinga Vina menjadi tempat bermain bagi lidah dan mulut mama, sedang tangan Vina sibuk mengarahkan tangan mama agar bermain di susu dan atau memeknya. Jilatan dan sentuhan itu baru berhenti setelah Vina orgasme.
13755Please respect copyright.PENANAZtJvzOiOF9
“Mama jangan dulu ngentot sama ayah!”
13755Please respect copyright.PENANAM4VyQvpEO6
“Emang kenapa?”
13755Please respect copyright.PENANARGyISsMmQw
“Pokoknya, Vina punya rencana.”
13755Please respect copyright.PENANAQQfFxXoIGn
***
13755Please respect copyright.PENANAZVfxPzTXZa
Sudah dua bulan sang ayah tidak orgasme. Sebuah pertengkaran biasa membuat istrinya tak ingin disentuh. Melihat kemolekan tubuh putrinya membuat sang ayah tidak tahan lagi.
13755Please respect copyright.PENANAN5Zq4mEtJO
Suatu malam, sang ayah melewati kamar putrinya. Pintu yang tidak tertutup membuatnya bisa melihat sang putri tidur memakai kaos, hanya bercelana dalam dan selimut yang tidak menutupi tubuhnya.
13755Please respect copyright.PENANAhq2FD29dJk
Sang ayah masuk, mengelus paha putrinya lantas melorotkan celana dalam. Setelah itu, sang ayah melepas pakaiannya dan mulai menaiki tubuh putrinya. Karena ada yang menindih, sang putri bangun lantas berontak.
13755Please respect copyright.PENANAAAf0KWW7Ea
***
13755Please respect copyright.PENANABUy0JcCYxB
“Diam, diam,” hanya itu yang keluar dari mulut sang ayah.
13755Please respect copyright.PENANAPH0ytkDCrm
Menyadari siapa yang sedang berada di atasnya membuat Vina sadar. Vina tetap berontak, namun hanya formalitas saja. Saat keperawanannya diambil sang ayah, Vina mengeluarkan air mata. Namun tidak jelas, apakah air mata itu keluar karena rasa sakit ataukah karena bahagia semua berjalan sesuai rencananya.
13755Please respect copyright.PENANAqPGQ0wAwNs
Puas melampiaskan nafsu, sang ayah lantas keluar dari kamar putrinya dan kembali ke kamarnya.
13755Please respect copyright.PENANAT8ToqqBz96
***
13755Please respect copyright.PENANAhpzcJhMlAl
Fania terkejut dan marah mendengan cerita putrinya. Namun ia juga merasa aneh mendapati Vina yang bereaksi menenangkannya.
13755Please respect copyright.PENANA3Na3p1dFPQ
“Sudah mah, diam saja. Mama pura – pura tidak tahu. Vina sudah tahu dan bahkan berharap seperti ini.”
13755Please respect copyright.PENANAn9EVGjENT2
“Seperti ini bagaimana?”
13755Please respect copyright.PENANAqqnqcG6T9W
“Pokoknya mama jangan bertindak apa – apa tanpa izin Vina.”
13755Please respect copyright.PENANAfZCR0EyCrs
***
13755Please respect copyright.PENANAb8Sakmm6cK
Detik – detik berganti jadi menit dan menit pun silih berganti. Sang ayah kembali mengulangi perbuatan bejatnya, dengan sedikit ancaman. Vina menuruti kemauan sang ayah, dengan sedikit meronta.
13755Please respect copyright.PENANAuxKjnX9mgy
***
13755Please respect copyright.PENANAK9WXpTXx0u
Karena memiliki niat, maka Vina mengoperasikan perangkat lunak pembuat dan atau perubah video. Hasil rekaman diam – diam saat dirinya dinikmati sang ayah dirubah sedemikian rupa sehingga terlihat jelas adegan rudapaksa.
13755Please respect copyright.PENANAyzofBZyIBY
Film tersebut diperlihatkan kepada sang ayah.
13755Please respect copyright.PENANASd1TI9TpSE
“Nah, apabila ayah mau menuruti semua kata – kata Vina, maka ayah tidak akan masuk bui. Namun, apabila ayah ingin mencoba masuk bui, ya silakan saja.”
13755Please respect copyright.PENANAlDLHFiO6r0
“Iya nak, ayah akan menuruti kamu,” kata sang ayah gemetar melihat akibat dari perbuatannya.
13755Please respect copyright.PENANACasiEkfIed
“Nah, kalau ayah mau nurut, ayah boleh tiduri Vina. Bilang dulu kalau mau, ntar Vina kasih. Asal jangan kasih tahu siapa – siapa.”
13755Please respect copyright.PENANAyhL3grztuZ
“Iya.”
13755Please respect copyright.PENANA9lb51sCNbZ
***
13755Please respect copyright.PENANAl2waHE2Hw6
Vina merasa tentram. Nafsunya terpuaskan. Belajarnya terfokuskan. Dan bahkan karir ayahnya pun lancar.
13755Please respect copyright.PENANAlJMpBgzfrW