Entah kenapa aku ingin sekali membahagiakan hati Euis dengan apa pun yang bisa kulakukan. Karena itu keesokan harinya, setelah menyantap sarapan pagi yang dibuatkan oleh Euis, aku mengajaknya ke toko pakaian yang di kotaku suka disebut FO (factory outlet). Kupilih FO yang harganya tidak murah, tapi mahal pun tidak.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxNrJxKygk
Sengaja kuajak Euis ke FO pilihanku itu, agar dia bisa cepat adaptasi dengan pakaian kelas sedang – sedang saja. Euis menurut saja ketika kupilihkan selusin gaun dan tiga helai daster untuk pakaian sehari – harinya. Bahkan salah satu gaun kuminta dipakai langsung di FO itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHYayXnFT7
Kemudian kubawa dia ke toko sepatu. Kupersilakan dia memilih sendirik sepatu yang cocok dengan seleranya, sekalian sandal wanitanya juga untuk keseharian pada waktu sedang bekerja di rumahku. Kemudian kubawa dia ke sebuah perumahan, tanpa memberitahu dahulu mau dibawa ke mana.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRQLGbAfX1
Sebenarnya aku akan membawanya ke sebuah rumah, yang kuterima sebagai bonus (di luar fee) setelah sukses menjual tanah seluas 275 hektar milik sebuah PT, yang lalu dibekli oleh pihak lain (tentu PT juga buyernya, karena kalau perseorangan takkan diijinkan membeli tanah seluas itu). Selain mendapatkan fee yangv sangat banyak menurutku, janji owner lama dipenuhi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFilaBr4Ie
Rumah itu murni hasil jerih payah pribadiku, sama sekali tiada hbubungannya dengan p[erusahaan Bu Laila. Tadinya rumah itu akan kupakai sendiri. Karena aku pun sering punya pikiran ingin menyendiri untuk memusatkan pikiran bisnisku di perusahaan punya Bu Laila itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFm2KRrgi7F
Tapi kini aku punya pikiran lain. Ada yang lebih membutuhkan rumah berikut segala isinya itu, yakni Euis. Dia belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan. Entah kenapa setiap kali mendengar kata rumah kontrakan, aku selalu merasa prihatin. Kalau aku jadi konglomerat, ingin kuhadiahkan ribuan rumah untuk orang – orang yang belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMsCaLFmxC
Terlebih lagi kata rumah kontrakan itu terlontar dari mulut wanita muda yang sudah memberiku 1001 nikmat di kamarku tadi malam. Karena itu aku ingin menghadiahkan rumah itu untuk Euis yang sudah dan akan tetap memberiku 1001 nikmat dalam permainan birahi kami.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRsurCwnRjO
Setibanya di depan rumah type 54 yang sudah diupgrade dan isinya sudah lengkap itu, Euis tampak heran. “Ini rumah siapa Den?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9XOdvNqbY
Aku menjawabnya sambil melingkarkan lenganku di pinggang rampingnya, “Tadinya rumah ini punyaku. Tapi mulai sekarang, rumah ini menjadi hak milikmu, Sayang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaIB0B71Xd
“Den… apakah saya gak salah dengar? Rumah secantik dan sekokoh ini akan menjadi milik saya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9tAhcIeb0
“Sudah menjadiu milikmu. Bukan cuma akan. Nanti sertifikat hak miliknya akan atas namamu, Sayang,” sahutku sambil membuka kunci pintu depan. Kemudian kubawa Euis memasuki rumah yang sudah kuhadiahkan ini padanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmv1cPKaix1
“Wah… di dalamnya sudah lengkap semua… !” seru Euis sambil memeluk pinggangku dari belakang.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZ5EjAj6Pt
“Tadi malam aku kan menawarkan Euis untuk menjadi simpananku. Nah… di rumah inilah Euis akan kusimpan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ng8NdSI8I
“Siap Den. Tapi ibu saya boleh dibawa ke sini, agar tidak tinggal di rumah kontrakan lagi?”
“Tentu saja boleh. Asalkan ibumu tidak mengganggu hubungan kita nanti.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NYN9hnhuv
“Nggak akan mengganggu Den. Pada waktu saya masih gadis saja, Ema sih tidak pernah mencampuri urusan pribadi saya. Apalagi sekarang, saya kan sudah janda.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8MSOZX4dv
“Kalau begitu, sekarang aja kita ke rumahmu. Untuk mengajak ibumu ke rumahmu ini. Gimana?”
“Iya Den… iyaaa… hihihihiii… Ema pasti seneng banget.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhnyfcE4is
(Mohon dibedakan antara Ema untuk ibu dalam bahasa Sunda E nya dibaca seperti E di kata “perang”. Sedangkan Ema untuk nama orang E nya dibaca seperti E dalam kata “sore”. Panggilan Ema untuk ibu, tidak pakai hurup K di ujungnya. Jadi kata Emak, pasti bukan berasal dari tatar Pasundan).
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHcETGBBzt
Beberapa saat kemudian Euis sudahg berada di dalam mobilku kembali, untuk menjemput ibunya. Euis sudah menelepon ibunya dulu, agar siap – siap akan dijemput olehnya dengan majikannya. Tapi Euis tak mengatakan bahwa ia akan memperlihatkan rumah yang sudah menjadi miliknya itu. Mungkin Euis ingin membuat surprise pada ibunya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLfQEG9dpi
Ternyata rumah kontrakan Euis dan ibunya kecil sekali. Ada di dalam gang kecil pula. Tapi ibunya Euis itu… gede sekali! Ia tampak sudah berdandan, mengenakan celana legging hitam yang sangat ketat (mungkin ukuran XXXL), dengan baju kaus tebal berwarna hitam pula. Sehingga pakaian ibunya Euis itu seolah sudah memamerkan bentuk tubuh yang sebenarnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BSzFKksQ8
Ia menyambut kedatanganku dengan sangat ramah. Dan ketika berjabatan tangan denganku, terdengar suaranya menyebut nama, “Mimin…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahJ86PVvHm
“Wawan,” kataku memperkenalkan namaku juga.
“Sudah siap Ma?” tanya Euis kepada ibunya.
“Sudah,” sahut ibunya Euis yang chubby habis itu, “Tapi masa Den Wawan gak disuguhi minum – minum acan? Kan pertama kalinya Den Wawan bertamu ke rumah ini.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntSaJOhCvv
“Tak usah bikin minum Bu,” sahutku, “mending langsung berangkat mumpung masih siang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSlsY1g2MU
Setelah berada di dalam mobilku, ibunya Euis yang bernama Mimin itu bertanya, “Ini mau ke mana Is? Mau ngajak piknik ke luar kota?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvbbhg8gCb
“Nggak Ma. Masih di dalam kota kok,” sahut Euis yang duduk di belakang juga, di samping ibunya.
“Ohhh…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyj1X73pbio
Lalu Bu Mimin terdiam. Tidak bertanya apa – apa lagi. Mungkin Euis sudah memberi isyarat agar jangan bertanya lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJybvCuShx1
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXxWarqhHo
Setibanya di depan rumah yang sudah kuberikan kepada Euis itu, kami bertiga turun dari mobil. Pada saat itulah Euis berkata kepada ibunya, “Ma… Den Wawan itu saeorang majikan yang baik hati. Beliau mengerti keadaan kita yang setiap tahun harus menyediakan uang untuk kontrakan rumah. Karena itu Den Wawan menghadiahkan rumah ini untuk Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJNXagCXp0
“Hadiah untuk Euis? Ema gak salah denger Is?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbwjym9s54
Aku yang menjawab. Kutempelkan telapak tanganku di punggung Bu Mimin, “Benar Bu. Rumah ini hadiah untuk Euis. Tinggal surat – suratnya aja yang belum dikasihkan. Rumah ini sudah dibayar lunas. Jadi tidak ada bayar cicilan dan macem – macem lagi. Hanya rekening listrik dan ledeng saja yang harus dibayar tiap bulan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBfRhJDneD
Bu Mimin merangkul anaknya sambil berkata, “Kamu sangat berunbtung punya majikan yang sedemikian baiknya. Baru bekerja beberapa bulanb sudah dikasih rumah segala Is.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGq4nUQKAMJ
“Bukan cuma rumah Ma. Perabotannya pun sudah lengkap semua. Yuk kita lihat ke dalam,” ucap Euis sambil mengeluarkan seikat kunci – kunci rumah itu dari dalam tas kecilnya. Kunci – kunci yang tadi sudah kuserahkan padanya, sebagai tanda bahwa rumah itu sudah menjadi miliknya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Bj6svP0El
Rumah itu memiliki dua kamar tidur yang masing – masing ada kamar mandinya. Di belakang ada kamar yang lebih kecil, berdampingan dengan dapur dan kamar mandi yang bisa dipakai oleh pembantu. Tapi kamar mandinya bisa juga dipakai oleh tamu yang ingin buang air dan sebagainya. Ruang makannya pun lumayan besar, karena bersatu dengan ruanbg keluarga.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2ziVExaqg
Di situ sudah ada televisi LED layar lebar. Di dapour pun sudah ada kulkas dua pintu. Di belakang sudah ada mesin cuci juga. Semua barang – barang elektroinik itu masih 100% baru. Begitu juga semua furniture-nbya masih 100% baru semua, terdiri dari lemari pakaian di kamar masing – masing, lemari makanan di dapur.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡloVzOG7yNn
Bu Mimin tampak ceria sekali menyaksikan semuanya itu. Bahkan aku dapat menangkap karakter ibunya Euis itu. Dia sangat ceria, sementara Euis agak pendiam, tidak seperti ibunya yang tiap sebentar ketawa ketiwi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTjArePLMT
Mereka merencanakan untuk menempati rumah itu mulai besok.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCAZg5qXrU
Maka kataku kepada Euis, “Kalau begitu hari ini dan besok libur aja Is. Kan mungkin banyak barang yang harus diangkut ke sini juga.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu59b5JLRN8
“Iya, terima kasih Den,” sahut Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tMuvMEKny
Kemudian mereka kuajak makan di sebuah rumah makan yang tak jauh letaknya dari perumahan itu. Kemudian kuberikan uang secukupnya kepada Euis, untguk biaya angkutan barang – barang yang akan dipindahkan dari rumah kontrakan ke rumah baru itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirIjboMqaR
Zaman sekarang memang zaman serba mungkin. Karena segala kemungkinan bisa terjadi, baik hal – hal yang positif mau pun yang negatif. Orang miskin bisa mendadak kaya, orang kaya pun bisa mendadak jatuh miskin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyINz1RZ28L
Dengan beredarnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, membuat tatanan moral berubah dengan cepatnya. Baik di kota – kota besar mau pun di pedesaan. Karena dengan adanya televisi, orang kampung pun mulai “melek mode”.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lHSmwHrzk
Di sisi negatifnya, dengan hadirnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, seorang istri yang setia bisa berubah, ingin coba – coba berselingkuh, yang lalu menjadi ketagihan. Manakala Sang Suami berangkat ke kantor, Sang Istri pun berangkat ke “pasar”, laporannya pada orang di rumah. Padahal istri itu ketemuan dengan seorang PIL (pria idaman lain) di tempat yang sudah dijanjikan, lalu ena – ena di tempat yang dirahasiakan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4RfgEYhyU
Perselingkuhan antara ibu tiri dengan anak tiri, seolah sudah menjadi trend yang dirahasiakan. Begitu pula ayah tiri dengan anak tirinya. Bahkan skandal mertua dengan menantu pun bisa terjadi di zaman ini. Meski semuanya itu off the record.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodx37EbDIb
Banyak lagi jenis perselingkuhan yang terjadi di zaman ini. Termasuk ibu dengan anak kandung atau ayah dengan anak kandung. Begitu pula adik dengan kakak kandung bukan tidak pernah terjadi di negeriku tercintga ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqaP8YDIBP
Kuakui bahwa aku salah seorang di antara mereka.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcuO1XbmRj
Godaan demi godaan berdatangan ke dalam kehidupanku. Dan godaan itu justru kuanggap sebagai tantangan. Dan sebagai seorang lelaki yang belum p;unya istri, aku pantang menghindari tantangan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZNJ8n6zx9
Begitulah… beberapa hari kemudian aku mendatangi rumah yang sudah diberikan kepada Euis itu. Tadinya aku sekadar ingin tahu apa saja yang masih kurang. Dan aku harus menanyakannya kepada ibunya Euis yang bernama Bu Mimin itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOhTDVbeTI
Saat itu baru jam sepuluh pagi. Tentu saja Euis sedang bekerja di rumahku. Tidak berada di rumah yang sudah menjadi miliknya itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gnaM0gq0O
Ketika melihat aku datang, Bu Mimin yang cuma mengenakan daster katun berwarna coklat muda, tampak kaget dan memegang kedua pipoinya. “Aduuuuh… Den Wawan datang… kenapa Euis gak ngasih tau kalau Aden mau datang yaaaa…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gnryQ0VNN
“Euis tidak tau aku mau ke sini Bu,” sahutku sambil mencium tangannya, karena aku punya hubungan dengan Euis, jadi aku harus memperlakukannya seperti dengan calon mertua (walau pun aku belum punya niat menikahi Euis).
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchYChsqbML
Lalu aku dipersilakan duduk.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7WvnOT2Nb
“Maaf saya baru selesai mandi, jadi dasteran gini. Gak apa – apa?” tanyanya yang sudah duduk di sofa berhadapan dengan sofa yang kududuki.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSCDrH22fX
“Nggak apa – apa Bu,” sahutku, “Nggak usah resmi – resmian lah. Aku datang ke sini cuma ingin tau apakah di rumah ini masih ada kekurangan yang Bu Mimin rasakan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28HMGFhGil
“Wah… sudah lengkap semua Den. Cuma ada satu hal yang kurang…” sahut Bu Mimin sambil tersenyum – senyum centil.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ucEyOLuBm
“Apa yang kurang Bu?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7O8QyNzTH
“Hihihi… malu ah nyebutinnya, “sikap Bu Mimin mendadak centil.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPKc4f763F
“Lho… sama aku terbuka aja Bu. Katakan aja apa yang masih kurang itu. Gak usah disimpan di dalam hati.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbctuQwle9Z
“Anu yang belum ada teh… calon suami… hihihihiiii…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkZ4hssv6W
Aku tersentak sambilk menahan tawaku. “Bu Mimin masih pengen kawin lagi?” tanyaku sambil memperhatikan sosok wanita STW di depan mataku. Memang kecantikannya kalah oleh kecantikan Euis. Tapi bodynya… maaaak… chubby sekali…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXd5uGAe7de
“Ya masih Den… saya kan belum tua – tua benar. Tapi ingin punya calon yang setampan Den Wawan…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZXOXcYfRF
Mendengar ucapan itu, spontan batinku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Ada desir nakal di dalam batinku. Bahkan pikiranku langsung ngeres. Bertanya – tanya seperti apa tubuh wanita setengah baya yang chubby itu kalau sudah telanjang ya? Aku bangkit dari sofa. Melangkah dan duduk di samping Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mIoPc3FFA
“Den Wawan kan punya Euis,” sahutnya sambil mengerlingkan matanya yang masih tampak bening itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4KVxJAWoo
“Euis kan kerja di rumahku Bu. Hanya seminggu sekali dia bisa pulang ke sini kan? Jadi yang enam hari dalam seminggu, aku bisa sering nemenin Bu Mimin di sini.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YYzXhnrAP
Wanita itu menatapku dengan senyum malu – malu tapi lumayan centil sikapnya itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5E2idLPug
“Den Wawan jangan PHP ah. Memangnya saya yang ndut ini menarik bagi Aden?” tanyanya, tau bahasa gaul segala ini ibunya Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtG6ETGbWm
“Aku gak PHP. Bu Mimin sangat seksi di mataku. Cuma soal rasanya sih perlu dibuktikan dulu. Setelah dirasakan, nanti ketahuan enak nggaknya. Hihihihiii…” kataku sambil memperhatikan daster yang dikenakannya. Daster yang membuatku semakin yakin bahwa toket Bu Mimin jauh lebih gede daripada toket Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XvdcVlv0j
“Jadi Ibu suka pada cowok seperti aku ini?” tanyaku setengah berbisik di dekat telinga Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvbK3UXUZw
“Peremnpouan mana pun pasti suka sama Den Wawan yang begini tampannya. Saya sampai gemes melihatnya juga. Pengen cium bibirnya. Hihihihiiii… maklum saya sudah duapuluhlima tahun tidak merasakan sentuhan lelaki Den.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvTORmnbCF
“Duapuluhlima tahun tidak disentuh lelaki?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpjN3rKDaz
“Iya. Kan suami saya meninggal pada saat Euis baru berumur setahun. Sejak saat itu saya tidak mau didekati lelaki secara serius. Tapi sekarang ini, begitu melihat Den Wawan secara seksama tadi, semangat saya jadi bangkit Den.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNmd0e3u5L
“Jadi gemes dan pengen mencium bibirku?” tanyaklu sambil melingkarkan lengan di lehernya, lalu mendekatkan bibirku ke bibirnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGm4tHvJjel
“Iya… tapi saya tidak berani mencium bibir Aden…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVOBqqqnRe
Aku tersenyum. Lalu merapatkan bibirku ke pipinya. Dan perlahan – lahan bergerak ke arah bibirnya. Dan… ia memagut bibirku duluan. Lalu terasa lumatannya yang sangat agresif. Membuatku terlupa bahwa wanita yang tengah melumat bibirku ini ibunya Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Sgn6xgVdY
Pada saat Bu Mimin sedang enjoy – enjoynya melumat bibirklu, tanganku pun tak mau berdiam pasif. Mulai memegang lututnya yang terbvuka di bawah dasternya, kemudian langsung nyelonong ke balik daster katun berwarna coklat muda itu. Merayapi paha gempalnya dan menyelinap ke balik celana dalamnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNos7eENqg
Kusentuh memek yang lebih tembem daripada memek Euis. Memek berjembut tapi terasa tipis sekali jembutnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EACO9OnF6
Begitu jemariku menyentuh memeknya, Bu Mimin spontan memelukku erat – erat. Lumatannya pun semakin lahap. Sementara tubuhnya terasa mulai menghangat.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlizyRexfW
Tentu saja jemariku tak sekadar meraba – raba permukaan memek Bu Mimin. Melainkan juga menyelinap ke dalam celah memek tembem itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4UhaWazW6
Tiba – tiba Bu Mimin melepaskan lumatannya dan berkata, “Oooooh… saya gak kuat lagi nahan nafsu Den. Kalau memek saya sudah digerayangi gini, gak nahan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeg6F5owqA1
“Ya ayo kita lanjutkan terus sampai tuntas,” sahutku dengan nafsu birahi yang sudah bergolak dan membutuhkan pelampiasan ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgen6LFv4H
“Di dalam kamar saya aja yuk,” ucap Bu Mimin sambil bangkit dari sofa, sambil memegang pergelangan tanganku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiaApGhenM1
Aku pun mengikuti langkah Bu Mimin masuk ke dalam kamarnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbXeFC5NWN
Di dalam kamarnya itulah BU Mimin melepaskan dasternya, sehingga tinggal beha dan celana dalam serba hitam yang masih melekat di tubuhnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7H47L2ghB
Gila… baru melihat tubuh yang masih berbeha dan bercelana dalam saja itu kontolku langsung ngaceng.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDekejdVrjf
Terlebih setelah Bu Mimin melepaskan beha dan celana dalamnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxjBdWEIih
Aduhai… dia benar – benar menggiurkan di mataku. Sepasang toket gede dan bokong yang super gede pula. Aku belum pernah mendapatkan pasangan seksual semontok dan semenggiurkan itu. Maka aku ingin merasakannya, tak peduli apa pun akibatnya kelak.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLibsX6RwE
Tubuh Bu Mimin ini sangat menggoda dan menggiurkan. Sepasang toket gede dan bokong yang extra large. Pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus. Membuatku gemas dan spontan memeluknya dari belakang sambil berkata setengah berbisik, “Tubuh montok seperti Bu Mimin ini sejak lama kuinginkan. Dan kini, pucuk dicinta ulam tiba.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5t77gN6Xq7
Bu Mimin menyahut, “Saya justru sampai lupa daratan melihat ketampanan Aden. Sampai lupa bahwa Den Wawan ini punya Euis… punya anak kandung saya sendiri.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHxGD7qvn6
“Tapi aku gak pernah berjanji untuk menikahi Euis. Jadi kita bebas – bebas aja saling bagi rasa,” ucapku sambil mempererat dekapanku di pinggang Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrMxuEviYp
“Iya, Euis juga pernah bilang begitu. Gak apa – apalah. Yang penting Aden bisa memenuhi kebutuhan Euis sehari – hari. Den Wawan sudah sering menggauli Euis kan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROkmDmSaKp
“Euis cerita begitu?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAHrxarflv
“Dia sih gak pernah cerita apa – apa. Tapi saya sudah punya dugaan kuat aja.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgR4BsxVeC
“Iya… Euis sudah sering kugauli… dan aku menjamin masa depannya takkan terlantar.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Ju8fa3GPz
“Nanti bandingin ya… enak mana memek Euis dengan memek saya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GD0b9gGk8
“Hahahaaa… mau bersaing dengan anak sendiri?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVkmgQWpvo
“Bukan bersaing. Saya hanya ingin tau keadaan saya sendiri, masih enak apa nggak. Maklum sudah duapuluhlima tahun memek saya nggak pernah dipakai,” sahut Bu Mimin sambil memutar badannya. Untuk melepaskan baju kausku, kemudian menarik ritsleting celana denimku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEv7dWBoZI
Dan ketika ia berjongkok di depanku sambil memelorotkan celana dalamku, ia berseru tertahan, “Waaaaw…! Panjang gede gini punya Adeeen… !”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0QAWxruED
“Kenapa? Gak suka kontol panjang gede?” tanyaku sambil memegangi kepala Bi Mimin yang masih berjongkok di depan kakiku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFqKkAt0JD
“Iiiih… justru terangsang, kebayang enaknya dirodok sama zakar sepanjang dan segede ini. Mwuaaaah… mwuaaaaaah…” ucap Bu Mimin yang diakhiri dengan ciuman – ciuman hangatnya di moncong zakarku. Lalu ia bangkit sambil meraih pergelangan tanganku, “Ayo Den ah… jangan buang – buang waktu…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCAFgblx1K
Aku pun naik ke atas bed sambil tersenyum – senyum. Lalu menerkam tubuh tinggi montok itu dengan gairah menggebu – gebu. Dia pun menyambut terkamanku dengan gumulan agresif.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA39lyUXjIo
Memang mengasyikkan bergumul dengan wanita STW bertubuh tinggi gempal ini. Hatiku pun berkata, “Ngentot perempuan semontok ini sih pasti kenyang… !”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIgOMqXSQ0
Tanpa harus kebanyakan foreplay, beberapa menit kemudian aku sudah meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Bu Mimin yang sudah ternganga basah. Dan dengan sekali dorong… blessssssss… batang zakarku melesak separohnya ke dalam liang memek Bu Mimin, meski aku harus mengerahkan segenap kekuatanku untuk membenamkannya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjy0FFTDsN
Wanita itu pun menyambut dengan pelukan hangat di leherku disertai ringisan histerisnya, “Masuuuk… aaaaa… aaaaaaahhhh… akhirnya saya bisa merasakan lagi enaknya titit Deeen…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxamMYj8n8
“Titit sih buat anak kecil. Kalau orang dewasa sih bilang aja kontoool…” sahutku sambil mulai mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bu Mimin yang ternyata enak sekali rasanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02pbiUnj2I
Bu Mimin terpejam – pejam sambil mendekap pinggangku erat – erat, diiringi rengekan manjanya yang terdengar erotis di telingaku, “Dudududuuuuuuhhhh… Deeen… kontol Den Wawan ini… enak sekali Deeeeen… aaaaaaaah Deeen… aaaaaaaah… luar biasa enaknya Deeeen… aaaaaaaah… uuuuuuuh…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhqxDg9WEW
“Memek Bu Mimin juga enak sekali… licin tapi legit… sekali – sekali Euis harus diajak bareng sama kita… biar sambil belajar sama kita…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbx05xUQrQ
“Masa mau ngajak Euis segala. Malu dong… dilihat sama anak sendiri selagi beginian…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuaykq5vGdE
“Tapi memek Bu Mimin bakal bikin aku ketagihan nih. Bisa tiap pagi nanti aku ke sini. Khusus buat ngentot Bu Mimin.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvR191OKQPs
“Iiii… iiiyaaaa… kapan pun Aden mau, saya siap buat ngeladeni Den Wawan… oooooh Deeeen… kontol Den Wawan ini terlalu enak buat saya… ini… ini… saya udah mau lepas Deeen…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEfEmgnqHZ6
“Ayo lepasin aja, biar becek memeknya. Aku suka kok sama memek yang becek setelah orgasme.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamiFEZew7x
“Adududuuuh… Deeeeen… ini… sa… saya… mau… mau lepas Deeeen… “Bu Mimin gedebak gedebuk. Lalu mengejang tegang sambil menahan nafasnya. Lalu terjadilah sesuatu yang sangat indah itu. Liang memek Bu Mimin berkedut – kedut kencang, disusul dengan membasahnya liang sanggama legit itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1pOc1ucud
Bu Mimin langsung terkulai sambil menghela nafas. Lalu ia menatapku dengan sorot wanita yang baru mencapai puncak kenikmatannya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWn1VZbiSxK
Kubiarkan ia memulihkan gairahnya kembali.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmpkiLeG4Zj
Dan setelah wajahnya tak pucat lagi, aku pun melanjutkan aksiku, mengayun kontolku bermaju mundur di dalam liang memek Bu Mimin yang legit ini. Memang terasa basah liang memek ibunya Euis ini. Tapi tidak becek. Padahal dia sudah orgasme. Dan biasanya kalau sudah orgasme, liang memeknya jadi becek.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6D8tzqTn1f
Mungkin hal itulah yang membuatnya ingin membandingkan “rasa” memeknya dengan memek anaknya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwV9Rrnap8
Dan aku harus mengakui, bahwa liang memek Bu Mimin… lebih enak…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTmqz9Y9LE
Karena itu, dengan sepenuh gairah aku mengentotnya lagi. Dalam kecepatan standard. Bahkan sempat juga aku membisiki telinganya sambil berkata, “Memek Bu Mimin memang lebih enak daripada memek Euis. Kenapa bisa begini ya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgLPYm6NZA
“Betul begitu Den? Syukurlah kalau Den Wawan merasa lebih enak. Jadi biar nanti ketagihan. Saya siap kok untuk meladeni Den Wawan tiap hari sekali pun,” sahutnya sambil mendekap pinggangku lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36tsRJipRa
Makin l;ama makin asyik juga rasanya mengentot wanita setengah baya ini. Maka sambil mempergencar entotanku, tanpa merasakan jijik sedikit pun lidahku mulai menjilati leher Bu Mimin yang sudah keringatan. Dengan lahap sekali.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUwld8ypvY
Sehingga Bu Mimin mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeen… aaaaahhhh… Deeeen… aaaaaaah… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeeen… aaaaaaah… entot terus Deeen… enak sekaliiii… aaaaaaah… Deeeen… enak Deeeeeen… entot terus Deeeen… entooooooottttt…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAH0BjAGL4
Entooooottttt… entooooooootttt… aaaaaaahhh… Deeen… enak Deeen… enaaaaak… entooootttttt… iyaaaaa… iyaaaaaa… entotttt teruuussss Deeeen… enak sekali Deeeen… oooooohhhhh… luar biasa enaknyaaaa… Deeeen… aaaaaah… kontol Den Wawan enak sekaliiiii… enaaaaak…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsclWWhw1El
“Ka… kalau aku ma.. mau buceng.. le… lepasin di mana Bu?” tanyaku terengah.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoE5CWhKkMS
“Di dalem aja Den. Biar nikmat. Me… memangnya Den Wawan udah mau ngecrot?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79VqV0ppso
“Iii… iyaa…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQHPTAjH30
“Ayo Den… saya juga mau lepas lagi… ooooohhhhh… barengin aja Den… biar nikmaaaat…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlFCpT32BZ
Lalu aku dan wanita setengah baya itu seperti sepasang manusia yang sedang kesurupan. Aku mengentotnya habis – habisan. Sementara dia pun menggoyang – goyangkan pinggulnya gila – gilaan. Sambil saling cengkram dan saling remas.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggFSWUBV1L
Dan akhirnya kami sama – sama berkelojotan di puncak kenikmatan ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7EeSKpw1b
Liang memek Bu Mimin terasa kedut – kedutan lagi, tepat pada saat kontolku mengejut – ngejut juga sambil memuntahkan lendir kenikmatanku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs31GMzudzp
Jrooooooottttt… jrotttt… jrottt… jrooooottttttttt… jrottt… jrooooottttttttt… jroooooooottt!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBVRNlbB2k
Lalu kami sama sama terkapar di pantai kepuasan birahi kami.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByebMrTd2y
Sebenarnya Bu Mimin bukan satu – satunya perempuan setengah baya yang kujadikan sasaran pelampiasan nafsu birahiku. Meski tidak memperlihatkan diri, aku ini memang penggila wanita setengah baya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKtLi7Em1l
Aku masih ingat benar bahwa karyawan di kantorku boleh dibilang 80% cewek muda. Tapi aku malah mengincar Mbak Erma, manager keuangan di perusahaan punya Ibu Laila itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1CGqpyp3Z
Mbak Erma memang chubby. Tapi entah kenapa aku jadi penasaran terus, ingin tau seperti apa rasanya wanita setengah baya yang tinggi montok itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPp3zsfH4gP
Aku sering menggodanya di ruang kerjanya. Tentu saja hal itu hanya kulakukan jika tidak ada orang lain di ruang kerjanya kecuali aku dengan Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPyPeVJRHE
Aku tahu dia senang kalau kugodain seperti itu. Tapi ketika aku semakin intensif menggodanya, ia menyahut, “Sayangnya saya sudah punya suami Boss.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnqNqsVvaj
Sampai pada suatu hari, Mbak Erma kuajak ke Bogor, untuk mengaudit cabang perusahaan yang ada di kota hujan itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gesHJCVOA
Sengaja aku tidak memakai sopir kantor, karena aku ingin sebebasnya menggoda Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgbkn1fqEZ
Dalam perjalanan menuju Bogor, aku mulai membuka percakapan, “Auditnya banyak sekali. Mungkin Mbak takkan bisa menyelesaikan hari ini.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLLN206GQG
“Iya Boss. Saya sudah minta ijin sama suami, kalau – kalau harus nginep di Bogor nanti,” sahut mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr52mhGs1bW
“Baguslah. Kita check in di hotel yang bagus, lalu… nanti malam aku bisa mewujudkan apa yang kukhayalkan selama ini,” ucapku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRawwtbWrpX
“Hihihiii… apa yang Boss khayalkan selama ini?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNMRosco51
“Pengen ikut memiliki Mbak. Hmmm… pasti indah sekali nanti malam… bisa melukin Mbak sebelum tidur.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJkK0KMKKi
“Saya kan punya suami Boss. Biar pun suami saya sudah tua, saya gak pernah nyeleweng.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPR16vcv1Ts
“Jadi Mbak menolak ajakan bagusku nih? Ya gak apa – apa kalau gak mau sih, aku juga gak bakalan maksa.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK9ePOGRsW9
“Saya kan sudah tua Boss. Tahun depan usia saya pas empatpuluh tahun. SUdah tuda kan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleu3Gt7E0G
“Itu usia yang paling menggiurkan bagiku Mbak. Karena pada dasarnya aku ini penggila wanita setengah baya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgCxcVUT6U
“Masa sih?!”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7jCLgxcpZ
“Iya. Mbak kan bisa buktikan sendiri. Di kantor banyak cewek muda. Tapi aku tetap mengincar Mbak. Ingin berbagi rasa dengan Mbak.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXMeL2myoc
Mbak Ermi terdiam. Mungkin membenarkan ucapanku. Bahwa aku tak pernah menggoda cewek – cewek muda di kantorku. Hanya Mbak Erma ini yang sering kugoda.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKMLpRhsm4
“Nanti kita check ini di hotel yang terdekat aja sama kantor cabang itu. Silakan Mbak audit, sementara aku mau istirahat aja di hotel. Sambil nungguin Mbak datang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUT4uSq0E4l
“Seharusnya kita berangkatnya besok pagi – pagi sekali. Sekarang sudah mulai sore Boss. Mungkin kita tiba di Bogor, kantor cabangnya pun sudah tutup.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTGcJhjjjf
“Gak apa – apa. Kita langsung check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang. Auditnya dilaksanakan besok pagi juga gak apa – apa.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEU6CfYHDX1
“Terus kita mau ngapain aja Boss?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hxp8irBKE
“Kita… ena – ena aja.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kuHGWOe6h
“Hihihi… saya… saya takut Boss.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmjLFd9WV9
“Takut apa?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtaWwGT9p7
“Takut ketagihan. Memangnya Boss mau ena – ena lagi kalau saya lagi kepengen?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQEsmhijTA
“Ya mau lah. Masa gak mau. Jadi kita sepakat nih… kita check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang kita. Lalu auditnya besok pagi aja. Oke?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNv8DzC09vd
“Terus… kita mau ngapain aja di hotel itu Boss?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hlsVq4X5n
“Pengen ngerasain apa yang belum pernah kurasakan dari Mbak.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMBEF4kZpI
“Ngerasain apa?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyrLIH3z5R
“Pengen jilatin bibir yang di bawah perut Mbak…” sahutku perlahan tapi tajam.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcs7BrgTWJW
“Duh Boss… saya jadi merinding nih…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOyz472fNi
“Kenapa merinding? Takut apa horny?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5UcsqU5Ip
“Boss tentu tau apa yang sedang terjadi pada saya saat ini.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CijZsrmQP
“Mbak bisa kuat lama begituan dengan suami?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMZqjGFh4i
“Wah, suami saya udah letoy Boss. Usianya kan limabelas tahun lebih tua dari saya. Tapi dia sangat sayang pada saya. Itulah yang membuat hati saya berat. Kalau dia nggak sayang sih sama saya, udah lama saya pisah sama dia.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OCes7d6nU
“Kalau begitu, silakan pertahankan rumah tangga Mbak sama dia. Tapi kalau untuk kepuasan birahi… minta padaku aja yaaa…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8zeclpbOO
“Hihihihiii… Boss bisa aja. Saya sampai merinding – rinding nih dengarnya. Karena sudah membayangkan apa yang bakal terjadi di hotel nanti.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkqy7RyuYY
Sambil tetap nyetir mobilku, diam – diam kuturunkan ritsleting celana panjangku, lalu kusembulkan kontolku yang sudah tegang ini dari balik celana dalamku. Lalu kupegang tangan kanan Mbak Erma dengan tangan kiriku, “Aku udah ngaceng berat nih Mbak… coba pegang…” ucapku sambil menarik tangan kanan Mbak Erma sampai menempel di kontolku…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNcmuiDB04
“Waaaw…! Ini penis apa belalai gajah Boss?!” seru Mbak Erma tertahan. Namun ia memegang kontolku dengan tangan gemetaran.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJd20rRMFwD
“Nanti kan Mbak bisa rasain sendiri apa yang sedang Mbak genggam ini.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyzA0Y4yFe
“Hihihiiii… berarti Boss serius nih mau nyobain punya saya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RRVa8u60y
“Tentu aja serius Mbak. Masa main – main?!”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1h2EIZdy5C
“Meski pun saya ndut begini, punya saya kecil Boss. Saya kan belum pernah melahirkan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1sHbhPwZKf
“Ohya?! Mbak belum punya anak?! Asyik dong. Pasti memek Mbak enak banget.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxEiG73b55
“Gak tau. Nanti kan Boss sendiri yang ngerasainnya. Wah… udah masuk Bogor Boss,” ucapnya sambil melepaskan kembali kontol ngacengku dari genggamannya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhTFBgkqO6
Aku mengangguk sambil memasukkan kembali kontolku ke balik celana dalam, kemudian membetulkan lagi ritsleting celana denimku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3n4clMl5m
Lalu aku fokus nyetir lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIOivXpaXi
Belasan menit kemudian, kubelokkan mobilku ke pekarangan sebuah hotel bintang empat, yang letaknya tak begitu jauh dari kantor cabang perusahaan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT64On5YHA2
Kebetulan hari itu bukan hari – hari weekend. Sehingga dengan mudah kudapatkan kamar di lantai 5.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUCS05xJKj
Di dalam mlift menuju lantai 5, tidak ada orang lain kecuali aku dengan Mbak Ermi. Sehingga aku sempat memeluk dan mencium bibirnya yang tebal tapi sensual itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0esIKmxdmI
“Sudah siap untuk ena – ena?” tanyaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWpE7SVeHS
Mbak Ermi mengangguk sambil tersenyum. Lalu kami keluar dari pintu lift, menuju pintu kamar bernomor five O five alias 505.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAznTF7rL5h
Setelah berada di dalam kamar, Mbak Ermi bergegas masuk ke dalam kamar mandi sambil membekal sehelai kimono putih yang dikeluarkan dari tasnya. Mau pipis dulu, katanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUO1MhuaJl
Mungkin dia mau bersih – bersih dulu, bukan kebelet pengen kencing.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxm1jKuOUXW
Aku pun melepaskan busanaku dan menggantinya dengan celana pendek putih dan baju kaus hitam. Tanpa mengenakan celana dalam. Biar gampang nanti… hahahaa…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlBTkvOsRZ
Tak lama kemudian Mbak Ermi muncul dari ambang pintu kamar mandi. Dalam keadaan sudah mengenakan kimono putih. Tapi aku yakin di balik kimono putih itu tidak ada beha mau pun celana dalam. Karena tonjolan pentil toketnya
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGUFCKs2UL
Dengan nafsu bergejolak dahsyat, kusambut Mbak Erma dengan pelukan di lehernya. Lalu kucium bibir sensualnya sepuasku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZHxlPn8Cz
Setelah ciumanku terlepas, Mbak Erma berjongkok di depan kakiku, sambil memelorotkan celana pendekku yang memang elastis di bagian pinggangku ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyYvJqNnbH
Ternyata Mbak Erma pun sudah sangat bernafsu. Setelah menanggalkan celana pendekku, ia memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini. Dan happpp… ia mengulum dan menyelomoti kontolku dengan lahapnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaRbJ78Sd7
Kubiarkan ia beraksi beberapa menit. Sampai akhirnya ia melepaskan kontolku dari mulutnya, kemudian menariknyha ke atas bed…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjkawmTrXZ
Tanpa harus disuruh lagi, ia melepaskan ikatan tali kimononya, kemudian menanggalkan kimono putih itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdwBzI4vsRA
Dan sekujur tubuhnya sudah telanjang bulat di depan mataku kini…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjOVOZh85k
Aku jadi teringat ibuku dan Wati yang masih dirawat di rumah sakit. Lalu terbayang olehku, seandainya mereka sudah bisa melihat kelak, mereka tidak kalah seksinya dengan Mbak Erma ini. Terutama Wati yang belakangan ini tubuhnya semakin montok saja.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKJqBQgt4x
Tapi aku harus melupakan mereka dahulu. Biarkan mereka tetap tenang menjalani pemeriksaan dalam rangka persiapan untuk dilakukan operasi pada mata mereka.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9R9yVv9FvQ
Dan kini wajahku sudah berhadapan dengan kemaluan Mbak Erma, ingin membuktikan benar tidaknya pengakuan dia tadi. Bahwa meski pun tubuhnya montok gempal, tapi liang memeknya kecil.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9j3eelwtMW
Seperti tahu apa yang akan kulakukan, Mbak Erma merenggangkan sepasang paha gempalnya selebar mungkin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuHNwKCohp
Ternyata benar. Setelah bibir luar memeknya (labia mayora) kungangakan, tampak jelas bagian dalamnya yang berwarna pink itu. Memang kelihatannya liang memek Mbak Erma kecil. Itu terbukti setelah jari tengahku diselusupkan ke dalamnya… betul pengakuannya itu. Bahwa liang memeknya sempit.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuaM7CmOlf
Maka dengan lahap kujilati bagian yang berwarna pink itu, membuat Mbak Erma menggeliat sambil meremas – remas kain seprai. Terlebih lagi setelah aku memfokuskan jilatanku ke clitorisnya, terasa Mbak Erma mengejang – ngejang dibuatnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjgQ6pTEcx
Cukup lama aku menjilati labia minora (bibir dalam) dan clitoris Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1Kp5Uv5YV
Sampai akhirnya aku merasa sudah saatnya untuk melakukan penetrasi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLSswesIXc
Mbak Erma cuma terpejam ketika aku mulai meletakkan moncong kontolku di mulut memeknya yang empuk hangat dan basah.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnb79B3KUT
Lalu kudorong kontol ngacengku tanpa tenaga, asalkan kepalanya masuk saja dulu. Duuuh… terasa “pulen”nya memek Mbak Erma ini ketika kepala kontolku sudah membenam ke dalam liang memeknya yang memang sempit tapi sudah basah dengan air liurku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTbaWP9gQK
Lalu kukerahkan tenagaku untuk membenamkan kontolku semakin dalam. Uuuuugh… memang sempit sekali liang memek Mbak Erma ini. Tapi sedikit demi sedikit akhirnya kontolku membenam juga, sampai lebih dari separohnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenBGVAhBox
“Ooooooh… penis Boss luar biasa gedenya… sampai seret gini masuknya… ooooooh… kok ada ya penis segede punya Boss ini… ooooh… dorong terus Boss… ooooh …“rintih Mbak Erma sambil mendekap pinggangku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFENAWAhj0T
Empuk, hangat, licin tapi sempit liang kewanitaan Mbak Erma ini. Hal itu kurasakan setelah mengayun kontolku perlahan – lahan dulu. Makin lama makin cepat, sampai pada kecepatan normal.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxbSjpatSZ
Mbak Erma pun merintih dan merengek manja, yang malah terdengar erotis di telingaku. “Dudududuuuuhhhh… Bosss… ini… ini luar biasa enaknya Boss… oooooh… Boooosssss… penis Boss ini… terasa sekali gesekannya… lu… luar biasa enaknya Boss… oooooohhhhh… entot terus Boss…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaI0Y4cCKMC
Aku pun menanggapi rintihannya tanpa menghentikan entotanku, “Liang memek Mbak juga luar biasa legitnya… aku suka sekali… aku pasti ketagihan nanti…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfiMg7QzYxj
“Sama Boss… saya juga pasti ketagihan… dudududuuuuuh… sampai merinding – rinding gini saking enaknya Boss… ooooohhhhh… ooooooh… entot lebih keras lagi Boss… iyaaaa… iyaaaaa… entot terus Boss… entot teruuuuussss… oooooohhhh… nikmat sekali Boss… oooooh… ooooohhhhhhh…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuu52BS7UEl
Aku tak cuma mengentot liang memeknya. Mulutku pun mulai beraksi, untuk menjilati leher Mbak Erma yang mulai lembab oleh keringat. Sementara tanganku pun tak kubiarkan nganggur. Karena masih bisa meremas toket gedenya, sambil sesekali mengelus – eluskan ujung jariku ke pentil toketnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQdL1ulkpE
Karuan saja Mbak Erma semakin meraung – raung hsiteris. “Bossss… ooooohhhhh ini semakin nikmat Boss… kayaknya saya takkan lama lagi juga orgasme Boss… entot terus yang kencang Boss… saya mau lepas… mau lepassss…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIByZbhXKA
Tubuh sintal itu pun berkelojotan. Lalu mengejang tegang, dengan perut terangkat sedikit. Dan… liang memek legit itu pun mengedut – ngeduit kencang, disusul dengan gerakan seperti ular melilit kontolku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡANIXCXj0ON
“Aaaaaaaaaahhhhh… “Mbak Erma melepaskan nafasnya yang barusan tertahan selama beberapa detik.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpxruajJob
Kubiarkan kontolku terendam beberapa saat di dalam liang memek yang luar biasa enaknya itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5eJyZtNxY
Setelah wajah Mbak Erma kemerahan lagi, barulah aku mengayun kembali kontolku sambil mencium dan melumat bibir tebal yang sensual itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhtjUEiUMl
Maka rintihan dan rengekan Mbak Erma pun berkumandang lagi di dalam kamar hotel ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSJs5lUqif
Bahkan pada suatu saat Mbak Erma menatapku sambil bertanya, “Boss mau nyobain posisi lain?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHPmPf1Oqf
Kuhentikan entotanku sambil menyahut, “Boleh. Posisi doggy yok.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkh4jUDcUO
“Iya,” sahut Mbak Erma sambil menarik kontolku sampai terlepas dari liang memek legitnya. Kemudian ia merangkak dan menunggingkan bokong gedenya, sehingga memeknya mudah dicapai oleh moncong kontolku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZa6kJNUgG
Sambil berlutut kudorong batang kemaluanku dan langsung terbenam ke dalam liang surgawi Mbak Erma… blesssssss…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRsO8IvnF6
Lalu dalam posisi berlutut ini aku mulai mengentotnya lagi sambil berpegangan ke buah pantat Mbak Erma yang gede tapi masih sangat kencang ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZIv5JJ33C
Sambil mengayhun penisku, kucoba menepuk kedua buah pantat Mbak Erma. Plaaaak… plooook…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRb0GOafT5
“Iya Boss… tamparin bokong saya sepuas Boss. Malah enak rasanya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYWnGzktgC
Kuikuti permintaan Mbak Erma itu. Mengentot liang memek legitnya sambil menampar – nampar sepasang buah pantat gedenya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfc3GHqiPoN
Plaaaak… plaaaaakkkk… plaaaaakkkkk… plaaaaaakkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkkkkk… plaaaakkkkk… plaaaaaaakkkk… plaaaaaaakkkkk…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt2QK6Lc20g
Hampir setengah jam aku melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku semakin membanjir. Begitu juga dengan keringat Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbObKBGxaSd
Sampai pada suatu saat, terdengar suara Mbak Erma yang sedang menungging itu, “Bosss… dudududuuuuuh… bossss… sa… saya mau orgasme lagi Boooossssss…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfHCcbqfzh
Lalu wanita setengah baya itu ambruk. Kontolku pun terlepas dari liang memeknya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkHop7z4ui
Padahal aku sedang menikmati detik – detik di ambang pintu ejakulasiku. Karena itu, setelah Mbak Erma celentang lagi, aku langsung membenamkan kembali kontolku yang masih ngaceng berat ini ke dalam liang memek legit itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXY7NslYCY
Sesaat kemudian aku sudah mulai mengentot Mbak Erma lagi, dalam posisi missionary kembali.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TyHl6e6rH
Dengan gencar kugenjot kontolku untuk “memompa” liang memek legit itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡapN2aPNW0x
Mbak Erma cuma mendesah dan merintih dan membiarkanku meremas sepasang toket gedenya, mencium dan melumat bibir sensualnya, menjilati lehernya yang sudah basah oleh keringat dan bahkan menjilati ketiaknya yang basah oleh keringat dan harum dedodorant.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzDogTiPOe8
“Mbak… lepasin di mana nih?” tanyaku pada suatu saat, karena detik – detik puncak kenikmatanku sudah di ambang pintu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDa7TqZFCBA
“Mau di dalam memek boleh. Mau di dalam mulut saya juga boleh. Nanti saya telan air mani Boss, takkan disisakan setetes pun,” sahut Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡANcStpjh7Q
Maka dengan penuh gairah kugenjot kontolku segencar mujngkin. Lalu kucabut dan bergerak cepat menuju dada Mbak Erma. Kuletakkan kontolku di antara sepasang buah dada Mbak Erma. Dan langsung ditanggapi oleh Mbak Erma… ia menjepit kontolku dengan sepasang toketnya. Aku pun melanjutkannya, mengayun kontolku yang berada di dalam jepitan sepasang toket gede itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYIBwOmDeI
Dan ketika terasa sudah hampir ejakulasi, kutarik kontolku dari jepitan toket gede itu. Lalu cepat-cepat kumasukkan kontolku ke dalam mulut Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbS15hBK5Bp
Hanya sebentar Mbak Erfma menyedot – nyedot kontolku. Lalu lendir kenikmatanku pun berlompatan di dalam mulut Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2j2H7jjkjL
Crooottttt… croooooottttt… crotcrotttt… croooooootttttttt… croooottttttttt…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQchZdsJa8
Mbak Erma membuktikan kata – katanya. Air maniku ditelannya semua sampai tak tersisa setetes pun… glek.. glekkkk…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrdA5Y42gE
Aku pun terkapar lunglai di samping Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMj8WD3DBp
Beberapa saat kemudian…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmyWgwMhWT
“Mbak Erma masih punya orang tua?” tanyaku yang masih rebah di samping Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmldcdHSHbv
“Tinggal ibu yang masih ada Boss. Sudah tua. Sudah enampuluh tahunan,” sahutnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvsuQkXBBH
“Ayah Mbak sudah meninggal?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiNcKosLZy
“Iya. Tapi ayah saya meninggalnya di rumah istri barunya. Bukan di rumah ibu saya. Karena ibu saya diceraikan, gara – gara tergoda oleh gadis tunanetra.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2SMzGzA1v
Mendengar kata “tunanetra” itu aku agak kaget. Lalu bertanya, “Boleh aku tau siapa nama ayah Mbak itu?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpnre1796pd
“Zaelani Boss.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFb0zMyV49F
Kembali aku tersentak. Lalu bertanya lagi, “Mbak tau siapa nama wanita tunanetra yang dinikahi oleh ayah Mbak itu?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWBjc83yZh
Mbak Erma tampak seperti mengingat – ingat sesuatu. Lalu menyahut, “Mmmm… kalau tidak salah, nama wanita tunanetra itu Hayati. Kalau masih hidup, mungkin wanita itu sebaya dengan saya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0c0fLB7na
Aku kaget lagi. Karena Hayati itu nama ibuku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pQaSmf6YV
Lalu kuambil handphone dan kutampilkan foto almarhum ayah di layar handphoneku. “Mbak kenal dengan lelaki tua ini?” tanyaku sambil memperlihatkan layar hanphoneku padanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9ZsbJAAbR
“Iii… ini foto ayah Boss,” sahut Mbak Erma sambil memegang handphoneku, “Kenapa foto almarhum ayah saya bisa ada sama Boss?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqp2r21m3c
“Karena beliau itu ayahku,” sahutku dengan batin melemah, “Dan wanita tunanetra itu adalah ibuku.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbHONIJrFa
“O my God! Jadi kalau begitu Boss ini adik saya…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FttxupKvz
“Iya. Adik seayah berbeda ibu. Mmm… jangan dendam kepada ibuku ya Mbak.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2s4pCGW2s
Mbak Erma malah memelukku. Menciumi pipiku sambil berkata dengan suara sendu, “Tidak Boss. Karena seorang gadis tunanetra takkan mungkin menggoda ayah. Pasti semua itu atas keinginan almarhum ayah sendiri. Aku malah merasa bahagia, karena ternyata saya punya adik… yang sekarang menjadi atasan saya pula di kantor.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUayoqunHsM
“Masih ada dua orang lagi adik Mbak. Yang satu tunanetra juga seperti Ibu. Yang satulagi belum kutemukan, karena sejak kecil diadopsi oleh seorang pengusaha. Ohya, almarhum Ayah pernah curhat padaku. Bahwa beliau menikahi Ibu atas dasar perasaan kasihan kepada Ibu yang tidak bisa melihat.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8Wf9pejgQ
“Te… terus sekarang ibunya masih ada?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzfSlwl3rP
“Masih. Sekarang Ibu sedang dirawat di rumah sakit mata. Masih menunggu saat yang tepat untuk menjalani operasi matanya. Kakakku juga sama, tidak bisa melihat seperti Ibu. Dia juga sama – sama sedang dirawat di rumnah sakit mata. Jadi anak – anak Ibu yang bisa melihat hanya aku dan adikku yang belum kutemukan itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1qGI49Ych
“Terus… bagaimana dengan kita Boss?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUakp2KI15x
“Panggil namaku aja. Sekarang kan udah jelas bahwa aku ini adikmu Mbak.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ30AJpGHHht
“Tapi biar bagaimana kan Boss ini atasanku. Karena di dalam kedudukan eksekutif, Boss ini orang nomor satu di perusahaan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99W7fqN7e8
“Kalau di kantor, boleh manggil boss. Seolah – olah kita ini bukan saudara. Lagian peraturan di kantor kita kanb sudah jelas. Tidak boleh ada dua orang yang punyha hubungan darah bekerja sebagai karyawan. Salah seorang harus resign. Jadi sebaiknya jangan ada yang tau kalau kita ini kakak beradik seayah berlainan ibu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiE9Xxyt4P
“Iya… tapi kita sudah melakukannya… padahal kita ini saudara,” kata Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqIz4mrJoz
“Biar aja. Aku bahkan semakin bernafsu setelah tau masalah ini,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwh6nJbXmcB
Lalu kudorong sekuatnya. Dan melesak masuk lagi ke dalam liang memek legit itu… blessss…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPusrR12ku
Lalu rintihan rintihan Mbak Erma pun terdengar lagi. Bahkan kali ini kami merasa lebih bebas melakukannya…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5yqUQsOVK
“Ya udah Mbak ke hotel aja langsung. Jalan kaki juga bisa kan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42vs5vaFUW
“Iya Boss. Ini juga sambil jalan kaki menuju hotel. Memang deket banget kok.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfvlF4W711
Tak lama kemudian Mbak Erma sudah muncul di ambang pintu kamar bernomor 505 ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9Ga4vyBRW
“Sekarang mau pulang Boss?” tanyanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd3jeiJTDmw
“Ziaaaah… boss lagi boss lagi.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUWDovywNl
“Mmm… manggil Dek Wawan boleh gitu?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LbwGBApCs
“Iya. Manggil nama langsung juga boleh.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWaKz3Megf
“Jangan ah. Dek Wawan kan manggil Mbak sama aku. Jadi aku manggil Dek, sebagai tanda saling menghormati, meski pun kita kakak beradik.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfM1I3eRzy
“Iya, iya. Terus kita mau ngapain sekarang?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di leher Mbak Erma.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrrKWBhhHR
“Nggak tau ya. Terserah Dek Wawan aja.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGn8qiptZJ
“Kalau aku sih inginnya nginep semalam lagi aja. Rasanya aku belum kenyang menggauli Mbak.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwpnef7c7i
“Iya, aku juga punya perasaan masih ingin berdekatan dengan Dek Wawan. Rasanya seperti baru menemukan sesuatu yang hilang dari diriku selama ini.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JbOzZ7fOr
“Mbak… jujur aja ya… memek Mbak luar biasa enaknya. Makanya aku ingin habis – habisan dulu di sini sebelum pulang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rTZqnW6MC
Mbak Erma pun mendekap pinggangku. Mencium dan melumat bibirku. Lalu berkata perlahan, “Sama Dek. Perasaanku juga seperti itu. Pokoknya selama aku berumahtangga, aku tak pernah merasakan senikmat disetubuhi seperti dengan Dek Wawan. Bahkan setelah tau bahwa Dek Wawan ini adekku, birahiku malah tambah bergejolak.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrFqFu4e78
“Iya… sama aku juga begitu. Setelah tau Mbak ini kakakku, aku malah merasa Mbak semakin bernilai bagi kebutuhan perasaan dan birahiku. Ohya, Mbak udah makan siang?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkViT0qHko
“Udah. Tadi di kantor cabang disuguhi makan sama direktur cabang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOUNszzDkM
“Aku juga udah makan siang di resto hotel tadi. Sekarang kita ena-ena lagi aja ya, ya, ya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7a9EIxnKB2
“Tadi malem udah dua kali ngecrot. Sekarang masih bisa maen lagi?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45tFKgxhxz
Kugeluti bibir sensual dan lidahnya yang terjulur ke luar dengan mulutku.“Bisa lah. ini udah ngaceng lagi Mbak.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8DNc9Jnkv
“Ayo deh… nafsuku memang gede Dek. Makanya di rumah sih gak pernah bisa puas. Tapi dengan Dek Wawan… puas sekali,” ucap Mbak Erma sambil melepaskan segala yang melekat di tuibuhnya, sampai telanjang bulat lagi seperti tadi malam.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29pdIuDobv
Entah kenapa, begitu menyaksikan tubuh sintal yang sudah telanjang itu, nafsu birahiku langsung meronta dan menggejolak.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1qMKCNuUx
Maka kugumuli tubuh sintal tapi padat itu dengan segenap gairahku. Kucium dan kulumat bibir sensualnya dengan penuh nafsu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFuovNkLcy
Sementara tanganku mulai bermain di permukaan memek tembemnya. Bahkan sesekali jemariku menyelusup ke dalam celah memeknya yang terasa sudah basah, sehingga aku tak perlu main jilat lagi rasanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9v8OPhjT8H
Maka dengan cekatan kuletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Mbak Erma. Rasanya aku suidah mulai hafal bentuk memek kakak seayah berbeda ibu itu. Maka dengan sekali dorong kontolku mulai melesak ke dalam liang memek Mbak Erma. Lalu kudorong sedikit demi sedikit sampai masuk separohnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44YpdBe0FE
“Ooooooh… sudah masuk Dek… memang kontol Dek Wawan ini lain rasanya… terasa sekali gede dan panjangnya… “sambut Mbak Erma sambil melingkarkan lengannya di leherku. Lalu mencium dan melumat bibirku dengan lahapnya, sementara aku sudah mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang memek Mbak Erma yang sempit tapi licin dan legit ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmi8IbRPy58
Mbak Erma pun mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeeek… duuuuuh… penis Dek Wawan ini… oooooh… memang terasa sekali… luar biasa enaknya Deeeek… oooooohhhhh… ooooohhhhh… ooooohhhhhhh entot terus Deeeek… entot teruuuusssss… aku sudah tergila – gila padamu Deeeek…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSUWv4TSUD
Biarlah dosanya kita tanggung berdua ya Deeek… soalnya aku sudah telanjur merasakan enaknya dientot sama Dek Wawan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot teruuuuss… entoooot… entoooottttttttt… enaaaak Deeek… enak sekaliiiii… entot terus… jangan mandeg – mandeg Deeeek… entot terussssss…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvSVwvRsT1
Aku memang sudah mulai melakukan hardcore. Mengentot memek Mbak Erma dengan sangat massive, sementara mulutku menancap di lehernya yang sudah mulai keringatan. Terkadang mulutku terbenam di ketiaknya yang juga sudah keringatanb. Di situlah lidahku menjilat – jilat disertai dengan sedotan sedotan kuat.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQup7H5geLg
Tak cukup dengan itu. Pada suatu saat Mbak Erfma ingin main di atas. Kukabulkan saja. Lalu kami bertukar posisi. Mbak Erma seperti penunggang kuda jadinya. Bokongnya naik turun dengan cepatnya. Sehingga selangkangannya terus – terusan bertabrakan dengan selangkanganku. Menimbulkan bunyi unik… plokkk…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2cRQC6TwC
Sambil celentang begini, aku jadi bisa melihat jelas kontolku terkadang “lenyap ditelan” memek Mbak Erma. Terkadang “dimuntahkan” lagi. Lalu ditelan lagi dan dimuntahkan lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6EwywHalY
Sepasang toket gedenya yang bergelantungan dsi atas dadaku pun tak kubiarkan nganggur. Kedua tanganku meremasnya dengan lembut, tapi terkadang meremasnya dengan kuat juga.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pIBJ0p1Mf
Dalam posisi WOT inilah Mbak Erma mencapai orgasme pertamanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCq7stin3w
Lalu kami kembali ke posisi missionary. Memang posisi klasik ini paling sempurna di antara posisi – posisi seksual yang ada. Karena dalam posisi missionary ini aku bisa mencium bibir Mbak Erma sepuasnya. Biusa mengemut pentil toketnya, bisa menjilati lehernya, bisa menjilati telinganya dan bahkan bisa juga menjilati ketiaknya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7Pirt3bUt
Memang aku senantiasa berprinsip bahwa aku harus “take and give” dengan pasangan seksualku. Aku ingin agar jangan aku sendiri yang merasa puas, tapi pasangan seksualku pun harus merasa puas.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaL5N6J2eiC
Dalam posisi missionary ini aku bisa menyentuh titik – titik sensitif di tubuh Mbak Erma. Sehingga rintihan dan rengakjan manjanya terdengar terus di kamar hotel ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgW7gpngFp1
Dan… ketika terasa aku mau ejakulasi, ternyata Mbak Erma pun mau orgasme untuk kedua kalinya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQG9LrUHhm
Aku berhasil menciptakan sesuatu yang paling indah di dalam hubungan seks. Bahwa ketika liang memek Mbak Erma mengejut – ngejut di puncak orgasmenya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuncratkan lendir kenikmatanku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwOkle4L9l
Crotttt… croooottttt… crolttt… crooootttt… crooootttttttt… croooottt… crooootttt…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2T7BP0aKp
Lalu kami sama – sama terkapar di pantai kepuasan kami.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOTIWk2p8S
Kami habis – habisan melampiaskan nafsu birahi kami yang seolah tiada kenyangnya di hotel itu. Malamnya kami ulangi lagi persetubuhan kami. Bahkan menje;lang fajar menyingsing pun kami ulangi lagi saling melampiaskan nafsu birahi kami.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjNeGUYdDy
Bahkan setelah kami pulang ke kota kami dan sama – sama bekerja kembali di kantor kami, keindahan itu kureguk kembali.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45054eXcga
Mbak Erma kupanggil ke ruang kerjaku. Lalu kusetubuhi dia di ruang rehat yang biasanya dipakai untuk istirahat olehku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nJy7aEmSH
Mbak Erma selalu mengiyakan setiap kali kuajak bersetubuh. Karena pada dasarnya dia seorang wanita yang haus sex. Laksana kafilah dahaga di tengah padang pasir. Lalu diriku seolah oase baginya. Lalu direguklah kenikmatan dariku dengan lahapnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukt5ROSaQ8
Aku laksana berada di surga… maksudku surga dunia. Karena kebutuhan material tercukupi, kebutuhan batin pun terpuasi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpSgzpA9my
Terlebih ketika pada suatu hari aku diajak ketemuan oleh Bu Laila di sebuah restoran paling bergengsi di kotaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZiLtFt3J0
Pada saat itulah Bu Laila berkata setengah berbisik padaku, “Aku mulai hamil Sayang. Sudah empat minggu hamilnya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkICcG7dB56
“Ohya?! “aku terkejut bercampur girang, “Mengandung benihku kan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMvCWztfx1
“Tentu saja. Memangnya siapa lagi kalau bukan dirimu Cinta.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PKhGTQs51
“Bahagia sekali mendengarnya langsung dari mulut bidadariku. Lantas apa yang bisa kulakukan untuk menyambut berita gembira ini?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8Nl9xbn2m
“Aku ingin merawat kandujnganku sebaik mungkin. Jadi… kamu harus puasa dulu sampai aku hamil tua. Setelah kandunganku berumur tujuh bulan sih, kamu bisa gauli aku lagi sepuasnya. Sekarang puasa dulu, bisa kan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0aSfLK8Kco
“Iya Cinta. Demi kesehatan anak kita, aku akan berpuasa sampai bisa melakukannya lagi.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyq4CsSwHtk
“Syukurlah kalau pangeranku bisa mengerti,” ucap Bu Laila sambil meremas tanganku yang terletak di atas meja restgoran.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYb6Q5XfrKb
“Suami Cinta gimana reaksinya setelah tahu Cinta sudah hamil?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTlv6a8mYh
“Nggak kenapa – kenapa. Dia malah kelihatan senang. Tapi pada waktu dia bertanya siapa yang menghamiliku, aku tidak menjawabnya. Pokoknya adalah seseorang, jawabku saat itu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQMUSXl4ht
“Jadi sampai sekarang dia tidak tau kalau aku yang menghamili Cinta?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0Wre3txXy
“Sampai kapan pun dia tak boleh tau. Karena aku ingin agar hubungan kita terjalin terus sampai kapan pun.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QnZOcDHgF
“Iya… “aku mengangguk – angguk.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHONyR6rcCp
“Ohya… ini ada hadiah dariku, sebagai ungkapan rasa bahagiaku saat ini,” ucap Bu Laila sambil mengeluarkan amplop dari dalam tas kecilnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhq3EoL8b4Z
“Apa ini?” tanyaku heran sambil membuka amlop itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzYHjW8lsf
“Baca aja sendiri,” sahut Bu Laila sambil tersenyum.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvPyByRezS
Ternyata isi amplop itu tanda pembelian sebuah mobil mahal built up Jerman (bukan bulit up Thailand yang tekniknya tidak lebih baik dari negaraku). Dan aku tahu harfga mobil itu mahal sekali.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5FlLcmOIA
“Besok mobil itu sudah bisa kamu ambil Honey. Ini remote controlnya, karena sedan itu sudah berteknologi keyless,” ucap Bu Laila sambil menyerahkan dua buah remote control. Berarti salah satunya untuk cadangan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLS1Hv0806
“Aku jadi speechless Cinta. Sedikit pun aku tak pernah membayangkan bakal memiliki mobil semahal itu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwf9R0zXWoV
“Sudah saatnya dirimu memakai sedan yang keren, karena jabatanmu sekarang sudah menjadi direktur utama kan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIZRt9kw2q
“Iya Cinta. Terima kasih yaaa,” ucapku disusul dengan kecupan di pipinya. Tanpa peduli kalau ada yang melihat di dalam restoran ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPMi1FtVVW
Bu Laila menyahutku dengan bisikan, “Kembali kasih. Tapi nanti setelah kandunganku berumur tujuh bulan, kamu harus sering menggauliku ya Honey.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgN0w5zlCu
“Siap Cinta. Mau tiap hari juga siap !”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3KEPAFWc1
“Tiap hari sih jangan. Kasihan babynya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7Wk2YLPxY
Begitulah. Akhirnya malam itu kami berpisah, tanpa hubungan sex. Karena Bu Laila ingin agar kandungannya jangan tergoncang – goncang dulu. Maklum masih hamil muda.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwUcjJ9go6
Esok paginya aku memakai taksi untuk mendatangi dealer sedan mahal itu. Sengaja aku pakai taksi, karena akan membawa mobil yang sudah dibayar lunas berikut asuransinya oleh Bu Laila. Surat – suratnya atas namaku. Seolah – olah aku yang membeli mobil mahal itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntXdqYu9WE
Sebuah sedan hitam yang sangat keren di mataku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPN1ZscWnWn
Setelah pihak dealer menerangkan beberapa hal tentang cara penggunaan sedan mahal itu, aku pun mengemudikan sedan hitam itu. Meninggalkan kantor dan showroom dealer dengan hati berbunga – bunga.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrk5O20YnB
Aku seolah sudah menggenggam salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dan aku sjudah membayangkan betapa tambah kerennya diriku pada waktu mengemudikan mobil mewah ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTMcV1aZAB
Namun kehidupan di dunia ini selalu ada pasangannya. Ada siang ada malam. Ada pria ada wanita. Ada keuntungan ada kerugian. Ada kemanisan ada kepahitan. Ada kemenangan ada kekalahan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCz7jFYgxZN
Aku sudah memperoileh salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan mendengar berita menggembirakan bahwa Bu Laila mulai hamil, lalu menerima hadiah yang sangat mahal ini darinya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rGuvhmqEm
Tapi kemenangan itu disusul dengan suatu kekalahan. Bahwa dokter hanya mampu membuat Wati bisa melihat, tapi tidak mampu membuat Ibu bisa melihat seperti manusia bermata normal.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLVnbkQBFL
Banyak alasan yang dokter kemukakan. Sehingga sampai pada suatu kesimpulan, bahwa ibuku takkan mungkin bisa melihat, karena jaringan syaraf yang menunjang untuknya agar bisa melihat, sudah tidak berfungsi semua.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMPdHPXWdq
Wati tampak bahagia sekali karena ia tidak buta lagi. Tapi bagaimana dengan ibuku?
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsU40cC9qO
Sedih hatiku mnenerima kenyataan pahit ini. Tapi sepulangnya dari rumah sakit, Ibu berkata, “Biar sajalah, ibu sih jangan terlalu dipikirkan Wan. Karena kalau dipikir – pikir, ibu ini sudah tua. Bisa melihat pun untuk apa? Toh ibu sudah terbiasa dalam keadaan tunanetra begini. Yang penting Wati itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Agbun1oeC
“Iya Bu. Ternyata tidak semua orang buta bisa ditolong dokter agar bisa melihat. Aku sudah berusaha untuk menormalkan mata Ibu. Tapi apa daya… para dokter pun tidak berdaya menghadapi kenyataan pahit ini.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjz27ZVQz3m
“Iya sudah. Jangan bahas lagi masalah itu. Sekarang pusatkan saja pikiranmu untuk membahagiakan Wati. Bahkan kalau bisa, carilah jodoh untuknya. Supaya dia juga merasakan berumahtangga seperti perempuan lain.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsg17Lrn3n5
Kemudian aku keluar dari kamar Ibu dan membuka pintu kamar Wati, lalu masuk ke dalamnya. Kamar ini sudah dibangun dengan cara semodern mungkin. Pasti Wati senang sekali melihat bentuk kamarnya yang tidak kalah dengan kamar – kamar mandi orang kaya di sekitar rumah peninggalan almarhum ayahku ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkd8EgIIBw
Ternyata Wati sedang mandi. Aku pun langsung membuka pintu kamar mandi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYQnvWG5bp
Tampak kakakku itu sedang berendam di dalam bathtub. Memang pada saat Ibu dan Wati sedang berada di rumah sakit, kutambahkan bathtub ke kamar mandi mereka.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6XkTfLSuE
“Enak kan pakai bathtub gitu?” tanyaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgC33vCRV9i
Wati agak kaget karena baru sadar ada orang lain di dalam kamar mandi ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPiozXaxrT
“Enak Wan. Makasih yaaa… akhirnya aku bisa merasakan juga enaknya berendam di dalam bathtub.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNqO7hguvt
Mata jalangku memperhatikan bentuk kakakku dalam keadaan telanjang bulat itu. Kelihatannya toket Wati jadi ngegedin sedikit. Bokongnya juga ngegedein. Maka bisalah aku menilai kakakku itu manis dan seksi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmeMxjMH2P
“Kamu masih butuh kontolku gak?” tanyaku sambil menjawil toket gedenya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcOd7dZd8g
“Ya maulah. Selama dirawat di rumah sakit, tak sekali pun aku bisa melihat yang namanya kontol. Apalagi menyentuhnya. Hihihiiii… !”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdCvjCOKHW
“Jadi sekarang mau kuentot gak?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvjSCoWLb9
“Mauuuu… tapi sebentar kuselesaikan dulu mandinya ya Wan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQua8JzakmH
“Kirain setelah bisa melihat, kamu gak butuh kontolku lagi. Ayo cepetan dong mandinya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJAKNS7B09
Aku keluar dari kamar mandi. Lalu kututup dan kukuncikan pintu kamar Wati ini, agar aku leluasa main dengannya tanpa gangguan siapa pun.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqBFNwPP78
Tak lama kemudian Wati pun muncul dari kamar mandi, dengan membelitkan handuk di badannya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtXoOCAauK
Handuk itu pun kutarik sampai terlepas dari tubuh Wati. Dan ternyata benar dugaanku. Di balik handuk itu tiada apa – apa selain tubuh Wati yang seksi abis itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHehN5hwOA
Wati tidak marah. Malah mendekap pinggangku sambil menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. “Kamu kangen kan sama aku?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfBdYb8ZVk
“Kamu sendiri gimana?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfhvVwUIXe
“Iiih… orang nanya malah balik nanya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMkEbZZMPm
“Iya kangen Wat. Apalagi sekarang, kamu jadi tampak benar – benar hidup.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWWGqC03Md
“Emangnya pada waktu aku masih buta kayak mayat gitu?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GulTRp8eQ
“Nggak kayak mayat sih. Tapi sekarang kamu memang jadi lebih seksi. Kulitmu juga jadi lebih bersih sekarang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQajlAzKBFA
“Di rumah sakit kan cuma makan – tidur makan – tidur selama lebih dari sebulan. Makanya jadi lebih montok dan bersih.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerD84vkfTR
“Jadi lebih seksi pula,” ucapku sambil mengusap – usap toket gedenya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVuemBfUQPv
“Kalau memang jadi seksi, cariin cowok buat calon suamiku Wan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUEOFRb2eG
“Terus aku mau dilupakan begitu aja?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfscVN90x5
“Ya nggak lah. Tapi biar gimana kita kan gak bisa menikah Wan. Makanya cariin aku calon suami. Yang udah tua juga gak apa – apa, asalkan tajir. Soal hubungan kita sih bisa aja dilanjutkan secara rahasia.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBltHGItVB
“Ya nanti kalau sudah bosan sama kamu, kucariin cowok tua tapi tajir,” sahutku sambil menelanjangi diriku sendiri.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bjxMeV3E0
Wati terlongong. Mengamati batang kemaluanku. Lalu memegangnya sambil berkata, “Inilah pertama kalinya aku bisa melihat bentuk kontol. Lucu ya… kepalanya seperti helm… seperti jamur kancing juga… hihihiii…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jd4TGgCse
Tak cuma memegangnya, Wati pun lalu menjilati leher dan moncong penisku. Bahkan kemudian mengulum dan menyelomotinya dengan lahap.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWN7rLFMme
Cukup lama kubiarkan Wati mengoral kontolku. Setelah kontolku benar – benar ngaceng, cepat Wati menelentang sambil berkata, “Jangan jilati memekku. Langsung aja masukin kontolmu. Aku ingin merasakan nikmatnya gesekan kontolmu dalam keadaan belum becek.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuw2MKCNP1b
Aku menurut saja. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina kakakku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWyB9dOYEV
Wati pun ikut memegang leher klontolku, sambil mengarahkan moncongnya agar berada di posisi yang pas menuju mulut liang memeknya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZROFLXPt1
Lalu kudorong kontol ngacengku sekuat tenaga. Dan melesak masuk sedikit demi sedikit.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpn0Azz5pK
“Oooooohhhhhh… kalau gak dibecekin dulu kan enak sekali Wan… terasa sekali kontolmu bergerak masuk begini… ooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan. Sayangnya kita bersaudara ya… kalau kamu bukan adikku, pasti aku ingin dijadikan istrimu… ayo entotin Wan… !”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKe2iNmhwT
Dengan penuh nafsu aku pun mulai mengayun kontolku perlahan – lahan. Setelah liang memek Wati terasa licin, barulah aku bisa mempercepat entotanku, sampai pada kecepatan standard.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWaXB44tWg
Dengan trampilnya Wati pun menggeol – geolkan pinggulnya, sehingga kontolku terasa dibesot – besot oleh liang memeknya yang bergerinjal – gerinjal empuk hangat dan licin itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cB8vL1Q23
Wati pun mulai merintih – rintih erotis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwg1gduRhV
“Waaaaan… aaaaaah… Waaaaan… aku udah lebih dari sebulan gak dientot sama kamu… sekarang terasa sekali enaknya kontolmu ini Waaan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot terus Waaan… iyaaa… iyaaaaa… entot terus Waaaan… iyaaaa… iyaaaa… entottt… entooooottttt… entooot teruuuuuuusssss…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUiw4Ua5KF
Sementara itu aku mulai menjilati leher Wati yang mulai lembab oleh keringat, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Aksiku ini membuat Wati semakin merem melek. Semakin berlontaran pula rintihan – rintihan histeris dari mulutnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJeTYH7MmP
Tapi Wati tetap menggoyangkan pinggul dengan lincahnya. Mungkin pada waktu di Kalimantan dia sudah dilatih oleh lelaki yang pernah memboyongnya ke sana. Dilatih untuk menggoyangkan pinggulnya selincah mungkin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHDBqEM3aG
Cukup lama aku menggenjot liang memek Wati yang terasa licin tapi lumayan sempit ini. Sampai pada suatu saat, ketika Wati berkelojotan aku pun menggencarkan entotanku. Dan ketika ia mengejang tegang, aku pun sudah tiba di puncak kenikmatanku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyrn87vUB7
Lalu terasa liang memek Wati berkedut – kedut di puncak orgasmenya. Pada saat yang sama kutancapkan kontolku sedalam mungkin, tanpa kugerakkan lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdq3YCggek
Lalu… kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan air maniku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8bG0b25db
Crooooottt… crooootttt… crottt… croooooooootttt… coooottttttttt… crooootttt…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtzpNogxuD
Aku pun terkapar di atas perut kakakku. Dengan tubuh bersimbah keringat.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtq4tzOm41
“Barusan dibarengin ya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuLOpKUVMV
“Iya,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek kakakku, “Lebih enak dibarengin kan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQfFAR8A26
“Iya. Tapi kalau aku tidak ikutan kabe sih bisa hamil.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7DKQPMTnA
“Ogitu ya,” ucapku sambil meraih pakaianku yang berserakan di lantai, “Aku mau bobo sama Ibu ah. Kangen… pengen tidur dalam pelukannya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CmsgCYhJk
Kemudian, aku melangkah menuju kamar Ibu, dalam keadaan telanjang bulat sambil menggenggam pakaian yang belum kukenakan kembali.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6plBvWfxjw
Setelah berada di dalam kamar Ibu, kututupkan kembali pintunya, lalu kukunci sekalian.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mnEhO3Rwu
Ibu agak kaget mendengar langkah menuju bednya. “Wan !” panggilnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LCmm9vudq
“Iya Bu,” sahutku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL862gmM7e3
“Owh… kirain siapa.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBA3otk747
Lalu aku naik ke atas bed Ibu sambil berkata, “Aku kangen, pengen bobo di dalam pelukan Ibu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zSHz5TgkP
Ibu meraba – raba kakiku, perutku dan juga kontolku yang masih lemas ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4h94hBB5nV
“Kok tamu telanjang? Mau nidurin ibu ya? Sekarang mah gak bisa ibunya Wan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7G7YX6KyJ
“Kenapa?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGk4raGazuB
“Ibu lagi datang bulan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlJQOfDCfU
“Owh… ya udah… aku mau sabar aja menunggu sampai Ibu bersih.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsCUlwIdsU
“Mungkin lima hari lagi bersihnya Sayang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWj1QDFOiB
“Kalau Ibu lagi mens sih gak jadi ah tidur sama Ibunya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpliNvMmAGT
“Hihihiii… kasian anak ibu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVr3zxEjEC
Akhirnya kutinggalkan kamar Ibu, dengan perasaan kecewa. Lalu masuk ke dalam kamarku. Dan langsung masuk ke kamar mandi pribadiku. Keringat bekas bersetubuh dengan Wati tadi membuat badanku lengket – lengket. Karena itu aku mandi dengan air hangat yang memancar dari shower utama di atas kepalaku. Lalu menyabuni tubuhku sebersih mungkin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37NwjJroLN
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Tapi perasaan kecewa masih tersimpan di dalam hatiku. Karena tadinya aku ingin menyetubuhi ibuku. Tapi ternyata ibuku sedang “palang merah”.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VApc3tny1
Meski pun sudah ngecrot di dalam liang memek Wati tadi, aku yakin masih bisa bersetubuh sekali atau dua kali lagi. Karena dalam beberapa hari belakangan ini aku tidak menggauli siapa pun. Sementara Bu Laila ingin “berpuasa” dulu katanya, agar janin di dalam perutnya tenang.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9nRVTKWkd
Lalu siapa yang harus kusetubuhi?
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDotsFndPM2
Entahlah. Yang jelas, jangan dengan Wati lagi. Sebaiknya ada sosok lain yang akan kujadikan target.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecNiq5AV6o
Kalau ada Euis, pasti aku akan menyetubuhi dia habis – habisan. Tapi Euis sudah pulang tadi sore.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkTrzPpo6D
Lalu kenapa aku tidak ke rumahnya saja? Kalau perlu kusikat dengan ibunya sekalian.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8H31fKhSl
Ya, biar bagaimana pun Bu Mimin sudah pernah memberiku kenangan dan kepuasan. Tapi seandainya Euis tahu bahwa aku sudah pernah menggauli ibunya segala, apakah Euis takkan merajuk?
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhP9mNl9B9
Entahlah. Biar bagaimana nanti saja. Aku akan melihat situasinya saja dulu. Siapa tahu ada salah seorang yang sedang datang bulan pula di antara Euis dan ibunya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUilpXlZIT
Ketika jam tanganku baru menunjukkan pukul delapan malam, aku mengeluarkan mobil lamaku keluar dari garasi. Sedan hadiah dari Bu Laila hanya akan kupakai untuk ke kantor atau kalau ada meeting dengan para pengusaha relasiku saja.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81d59kDebp
Tak lama kemudian aku sudah menjalankan mobil lamaku menuju rumah Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSykDEX5EsO
Hanya dibutuhkan waktu sejam untuk mencapai rumah yang sudah kuhadiahkan kepada Euis itu. Lalu aku pun turun dari mobilku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QKyO26d1R
Belum lagi kuketuk pintu depan rumah Euis, pintu itu terbuka dan Bu Mimin berdiri di ambang pintu depan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7m8PRftrrj
“Firasat saya tajam juga ya. Saya barusan sedang mikirin Den Wawan. Eeee, gak taunya Aden datang, “sambut Bu Mimin sambil mempersilakanku masuk.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwgXlTGTST
“Euis mana?” tanyaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8qcKj193k
“Sudah tidur Den,” sahut Bu Mimin yang malam itu mengenakan daster katun berwarna light brown polos alias tanpa corak, “Sejak jam tujuh tadi dia sudah tidur nyenyak. Aden ada perlu sama dia?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0BdehbOJv
“Nggak,” sahutku sambil menarik pergelangan tangan Bu Mimin dan mengajaknya duduk di sofa ruang keluarga.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvYsDW0KkE
Dia menurut saja. Duduk di sampingku sambil merapatkan pipinya ke pipiku. “Aden kangen sama saya atau sama Euis?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVaIsY0TFg
Tanganku langsung merayap ke balik daster coklat mudanya. “Dua – duanya,” sahutku sambil menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Lalu mengusap – usap permukaan memeknya. Dan menyelundupkan jari tengahku ke dalam celah vaginanya yang agak basah… dan semakin basah setelah jemariku mmenggesek – gesek dinding liang memeknya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOb6FUyvTxD
“Den… kalau memek saya udah dibeginiin… saya langsung kepengen…” ucap Bu Mimin setengah berbisik.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYJjJw2YEX
“Ya udah… kita main di sini aja Bu. Lepasin dulu dasternya dong.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQJ1CpZbKy
“Jangan di sini Den. Perasaan saya jadi gak tenang kalau di sini sih. Di kamar saya aja yok.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbr1Ib8f8WO
Akhirnya kuikuti ajakan Bu Mimin, melangkah di sampingnya menuju pintu kamarnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwYESHJHul
Setelah berada di dalam kamarnya, Bu Mimin langsung melepaskan daster, beha dan celana dalamnya. Sehingga tubuh tinggi montoknya telanjang bulat di depan mataku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfP5rpDEQL
Aku pun cep[at menelanjangi diriku sendiri, kemudian menyergap pinggang Bu Mimin dan meraihnya ke atas bed.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lgY8EzGnq
“Duuuh… senengnya hati saya Den… pas lagi kangen, Aden datang,” ucap Bu Mimin setelah celentang di atas bed akibat dadanya kudorong.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm34oHyFoiY
Tanpa basa – basi lagi kuserudukkan mulutku ke memek Bu Mimin yang tembem dan sangat merangsang itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvW42K2ZxS
Buj Mimin tersentak kaget. Mungkin karena tidak mengira kalau aku akan langsung menjilati memek tembemnya. Namun lalu ia mulai mewndesah – desah sambil meremas – remas kain seprai. Karena aku sudah gencar menjilati memeknya, sementara telunjuk dan jari tengahku mulai menyodok – nyodok liang memeknya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEybR0mBvRY
Dalam trempo singkat saja liang memek Bu Mimin sudah basah dibuatnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZ0nqOJvv1
Lalu… dengan sekali dorong saja kontolku mulai melesak masuk ke dalam liang sanggama wanita setengah baya itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkhLNz2Kb1
“Oooooohhhh… sudah masuk Deeeen… “rintih Bu Mimin sambil mendekap kedua pangkal lenganku erat – erat, seperti orang yang takut jatuh dari ketinggian.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfh1LIBSYU
Aku pun mulai mengayun batang kemaluanku, bergerak maju mundur seperti sedang memompa liang memek wanita setengah baya yang cantik itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZrnDvjYMC
Bu Mimin pun mulai mendesah dan merintih, “Aaaaaah… Deeen… aaaaah… Deeeen… aaaaaah… Deeeeen… aaaaah… aaaa… aaaaah… Deeeen… ini… ini… ini luar biasa enaknya Deeen… aaaaah… Den Wawaaaaan… aaaaaah… enak sekali
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTNq93TFnL
Deeen… entot terus Deeeen… entooot teruuusssss… entooootttt… entooooottt… !“
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupatctz49S
Bu Mimin meraung – raung histeris terus. Dan mungkin rintihan histeris Bu Mimin itu terlalu keras dan sulit dikendalikan. Sehingga rintihannya itu terdengar oleh anaknya. Entahlah apa yang menyebabkan Euis terbangun dan membuka pintu kamar ibunya. Entahlah. Yang jelas tiba – tiba aku mendengar suara Euis dari samping kiriku, “Ema…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSXulE9yZJ
Tentu saja aku terkejut. Lalu menoleh ke arah Euis yang sudah berdiri di ambang pintu. Dengan sikap malu – malu. Mungkin dia malu sendiri melihat ibunya sedang kusetubuhi begini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvl7RZcSQzs
Aku pun menghentikan entotanku dan berkata kepada Euis, “Sini… kita bikin keseruan di dalam kamar ini. Lepaskan seluruh pakaianmu dan naik ke atas bed sini.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBuBDVpRi5
Sambil tersenyum – senyum Euis menghampiri bed yang tengah kami pakai bersetubuh ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPRIziegvs
“Ayo jangan malu – malu. Lepasin semua pakaianmu, “perintahku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMNnlCtn2a
Euis mengangguk dan mengikuti apa yang kuperintahkan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1hXIGR52t
Wanita setengah baya itu memegang tangan anaknya sambil berkata, “Maafkan ema ya Euis. Ema sudah mencuri kepunyaanmu. Karena ema juga masih sangat butuh, untuk penyemangat hidup ema.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaa6QQXXGZ
Euis seperti terharu, lalu mencium pipi ibunya yang sedang berada di bawah himpitanku itu, “Gak apa – apa Ma. Den Wawan kan bukan suamiku. Lagian Ema masih berhak untuk menikmatinya… menikmati hukum alam bahwa seorang wanita membutuhkan pria.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJnfRh2BVr
Kutepuk bokong Euis yang berada di dekat tanganku, lalu berkata, “Pokoknya kita bertiga kompak aja ya Is. Aku memiliki kalian berdua dan kalian berdua memilikiku. Bahkan mulai saat ini setiap kali kita melakukannya pasti lebih sewru daripada biasanya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavfURz6iXL
“Iya Den. Saya malah senang kalau Aden berkenan menggauli ema saya. Kasihan Ema… sudah bertahun – tahun tidak merasakan sentuhan lelaki.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5aIgX5uC7
“Berarti kamu bijaksana Is,” ucapku sambil menarik lehernya ke dekatku. Lalu kucium bibirnya. Kemudian kulanjutkan aksiku “memompa” liang memek tembem Bu Mimin di depan mata anak semata wayangnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOWIlXZpood
Bu Mimin pun mulai lupa daratan lagi. Ia tak peduli lagi dengan kehadiran anaknya. Lalu merintih – rintih histeris lagi, “Dudududuuuuh… Deeeen… eeeenaaaak sekaliiii… duuuuh… punya Den Wawan memang luar biasa enaknyaaaa… entot terus Den… entot terussss… sampai saya lepas… nanti giliran Euis setelah saya lepas…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibf7ijYN0f
Sambil meremas sepasang toket Bu Mimin, kugenjot liang memeknya segencar mungkin. Agar dia cepat orgasme.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJW9ybMVUmC
“Aaaaah… Deeeeen… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeen… entot terus Deeeeeen… enaaaaaak… sangat enaaaaaak… aaaahhhhh… enaaaak Deeeen… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaa… ooooooohhhhh… punya Den Wawan luar biasa enaknyaaaaaa… “rintih Bu Mimin sambil menggoyang pinggulnya dengan gerakan menukik – nukik.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOMJapZSlb
Akibatnya… beberapa saat kemudian Bu Mimin berkelojotan. Kemudian mengejang tegang sambil menahan nafasnya, sementara perutnya sedikit terangkat ke atas.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdF5uuXuJh5
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dengan Bu Mimin. Lalu kutancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai menyundul dasar liang memek Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlMt5KmtP6
Pada saat itulah liang memek Bu Mimin terasa berkedut – kedut kencang, disusul dengan gerakan seperti spiral yang membelit batang kemaluanku. seolah ingin memuntahkan kontolku dari dalam liang memeknya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkhunUhBwj
Ini adalah detik – detikm yang sangat indah. Bahwa aku ikut menikmati denyhut – denyut orgasme memek Bu Mimin, sambil memasukkan jari tengahku ke liang memek Euis yang sudah basah (karena dari tadi aku mengentot Bu Mimin sambil memainkan memek Euis).
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJ8eTLNbU7
Setelah Bu Mimin terkulai lemas, cepat kucabut kontolku dari liang memeknya. Kemudian pindah ke atas perut Euis yang sejak tadi kelihatan terangsang menyaksikan persetubuhanku dengan ibunya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmm3AJKOgNB
Karena liang memek Euis sudah cukup basah, aku tak sulit untuk membenamkan kontolku ke dalamnya… blesssss… melesak amblas sampai menyundul dasar liang memek Euis…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGk46NWGCYc
Sebenarnya ini merupakan persetubuhanku yang ketiga. Karena tadi jam 19.00 aku menyetubuhi Wati. Memang aku belum ngecrot dalam persetubuhanku dengan Bu Mimin barusan. Tapi aku menganggap persetubuhan dengan ibu dan anaknya ini merupakan “ronde kedua”, karena ronde pertamanya bersama Wati.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpV2B1sWrVZ
Dengan sendirinya durasi entotanku pasti akan lama nanti.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMmKvbMWt7
Dan kini aku sudah mulai mengayun kontolku di dalam liang memek Euis yang cantik ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiqo7H5YTML
Tentu saja liang memek Euis lebih sempit dibandingkan dengan liang memek ibunya. Karena Euis belum pernah melahirkan. Tapi kalau aku harus menilainya secara jujur, memek Bu Mimin sedikit lebih enak daripada memek Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxS1YOPP2vy
Tapi memek Euis tetap enak. Hanya saja memek ibunya lebih merangsang birahiku. Terlebih kalau mengingat ketrampilan Bu Mimin dalam menggoyang pinggulnya, yang seolah ingin memuaskan nafsu birahiku, sekaligus mereguk kepuasan untuk dirinya sendiri.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0H72wyFNe
Maka untuk mencari kepuasan bagiku sekaligus buat Euis juga, aku menarik sepasang kaki Euis dan kuletakkan di bahuku. Sementara aku mengentotnya sambil berlutut dan membungkuk. Sehingga dadaku tidak bisa bertempelan dengan dada Euis, karena terhalang oleh sepasang pahanya yang terangkat dan sepasang lututnya berada di kanan kiri sepasang toketnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6LRl17oyQ
Kelebihannya dalah, kontolku bisa jauh sekali jangkauannya. Sehingga tiap kali kudorong, moncongnya terasa menyundul dan mendesak dasar liang memek Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5LkbkgwaT
Begitulah… kini aku mengentot Euis dalam posisi missionary hardcore.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQianQ4UEL
Kelebihan lain, aku bisa mengentot Euis sambil menggesek – gesekkan ujung jariku ke kelentitnya. Memek Euis pun jadi menengadah ke atas dalam posisi ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTA6nMFu55t
Tentu saja Euis merem melek dibuatnya. Karena Gspot di kelentit dan Gspot di mulut rahimnya yang terletak di dasar liang memeknya tersentuh dan tergesek terus menerus.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9Ujbvi8GL
Desahan dan rintihannya pun mulai terlontar dari mulutnya, “Aaaaaaaah… aaaaaah… Deeeen… dududuuuuh Deeeeen… dibeginiin sih saya bisa cepat lepas Deeen… ini… ini terlalu enak Deeen… luar biasa enaknyaaaa… enak sekali Deeeen… aaaaah… Deeen… aaaaaah… Deeeen… terlalu enaaaaaak Deeen …
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3Pc2AxnYC
Aku tidak mempedulikan rintihan Euis itu. Malah melirik ke arah Bu Mimin yang menyaksikan semuanya ini sambil mengusap – usap memek tembemnya. Mungkin dia jadi horny lagi menyaksikannya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0XIuqPqF7
Dugaan Euis benar. Beberapa saat kemudian Euis klepek – klepek dan… orgasme!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQoZ9kgv0M
Setelah Euis terkulai lemas, aku pun pindah ke atas perut Bu Mimin lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GIEaxwkq6
Dengan mudah kontolku bisa amblas ke dalam liang memek Bu Mimin… blessssss…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVjjlomFMl
Bu Mimin menyambutku dengan dekapan di kedua pangkal lenganku. “Den Wawan kok kuat sekali ya. Saya dan Euis sudah sama – sama lepas. Tapi Den Wawan belum apa – apa,” ucap Bu Mimin sambil menciumi pipi dan bibirku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEG3I24Eii4
Aku tidak menanggapinya. Karena aku tahu alasan sebenarnya. Bahwa tadi aku menyetubuhi Wati dulu sebagai “pemanasan”. Dan kini ngentot yang sebenarnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5WGnDJYZl
Tapi Bu Mimin pun tampak sudah siap dan sigap lagi untuk meladeni kejantananku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNukd8ck11
Maka terjadilah pertarungan dahsyat di antara kontolku dengan liang memek wanita setengah baya itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvR3mWGYz9F
Kami melakukannya dengan berganti – ganti posisi. Sekalian mengajari Euis agar semakin trampil pada saat sedang meladeni kejantananku. Cukup lama kami melakukan semuanya ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXZaTiKVLCn
Setelah posisi missionary, kami lanjutkan dalam posisi WOT. Dalam posisi itulah Bu Mimin orgasme lagi untuk kedua kalinya. Tapi fisiknya masih tangguh. Lalu kami lanjutkan dalam posisi doggy. Ternyata Bu Mimin sangat pandai melakukannya. Dia tak cuma menungging pada waktu kuentot sambil berlutut, tapi juga mampu mengoyang – goyangkan bokong gedenya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCxwfrVhwW
Dalam posisi ini Bu Mimin orgasme lagi. Padahal aku juga sudah kritis. Sudah hampir ngecrot. Maka setelah mencabut kontolku dari liang memek Bu Mimin, kuangsurkan kontolku ke dekat mulut Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmnsQIKJFV
Euis mengerti keinginanku. Dan mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia menyelomoti kontolku sambil menyedot – nyedot dan mengurut – urut dengan tangannya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvY0763mm3A
Maka tak kuasa lagi aku menahan ejakulasiku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjfBaKWEAO
Lendir kenikmatanku pun melompat – lompat dari moncong kontolku ke dalam mulut Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTC7Gv1Uur3
Croooottttt… crooootttt… crottt… croooottttt… croootttttt… crotttttttt… crooootttt…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4wUKH9apM
Dan… tanpa ragu Euis menelan spermaku semuanya, tak disisakan setetes pun.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPl0djo2VGj
Glek… glekkkkkk… glek …!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnucUtaY9u
Lalu kami bertiga turun dari bed dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzqXigWWnO
Kami bertiga mandi dengan air hangat dari shower. Saling menyabuni sambil bercanda.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XNPLSCCZX
Pada saat itu pula kami menyatakan untuk tetap kompak menjalin hubungan rahasia ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRobgflWCQ
Setelah mandi badanku terasa segar kembali.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡipwKjvr4m0
Bu Mimin dan Euis mau membuatkan pisang goreng untukku. Aku dipersilakan duduk di ruang keluarga.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxjawvrenL
Ketika mereka berada di dapur, sementara aku duduk sendirian di sofa ruang keluarga, pandanganku tertumbuk ke sebuah album foto yang berada di bawah daun meja kaca di depan sofa yang tengah kududuki.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEa69wVYRoZ
Iseng kuambil buku album foto itu. Mungkin ada foto – foto Bu Mimin semasa mudanya atau foto – foto Euis di masa kecilnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcJeE8MsnQ
Maka kubuka dan kuteliti isi album foto itu. Banyak juga foto Bu Mimin di masa mudanya. Memang cantik ibunya Euis itu di masa mudanya. Foto – foto Euis di masa kecil dan masa remajanya juga ada.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevooVf3YWI
Tapi pandanganku lalu terpusat pada beberapa foto yang memperlihatkan Bu Mimin sedang melaksanakan akad nikah dengan seorang lelaki ganteng. Yang membuatku kaget adalah lelaki ganteng di foto itu. Jelas dia itu… ayahku…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5f47UBzLYK
Ciri khas ayahku adalah tahi lalat di dahinya itu. Dan aku tak mungkin salah lihat, dia memang ayahku di masa mudanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizYGABZw9i
Ketika aku sedang mengamati foto – foto itu, Bu Mimin dan Euis muncul di ruang keluarga, sambil membawa baki sebagai wadah sepiring pisang goreng yang masih mengepul panas dan secangkir kopi hitam. “Nih pisang gorengnya sudah siap Den. Ayo disantap mumpung masih panas,” kata Bu Mimin sambil meletakkan pisang goreng dan kopi panas itu di meja kecil depanku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPqW1nw77i
Aku malah langsung bertanya sambil memperlihatkan foto – foto akad nikah itu kepada Bu Mimin, sambil bertanya, “Bu Mimin… ini foto Ibu waktu nikah ya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2qwyNkBUq
“Iya Den. Tapi cuma nikah siri. Karena almarhum sudah punya istri saat itu,” sahut Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNQ22Lpibr
“Boleh aku tau nama suami ibu ini?” tanyaku sambil menunjuk ke arah lelaki yang sedang akad nikah dengan Bu Mimin itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxVg72Nuu9
“Namanya Zaelani Den. Tapi dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvf0pOU7rYy
“Nama lengkapnya Zaelani Purnama kan?” tanyaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6fWBae1IZ
“Kok Aden bisa tau nama lengkapnya? Apakah Den Wawan mengenal almarhum?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fhIs1WAMi
“Dia ayahku Bu. Yang ibu sebut istri almarhum itu ibuku. Apakah Bu Mimin pernah mendengar nama ibuku?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbkJOZF66t
“Tidak pernah mendengar namanya Den. Waktru itu almarhum hanya bilang sudah punya istri. Jadi pernikahan dengan saya cuma bisa dilaksanakan secara siri. Dari pernikahan dengan almarhum itulah saya punya anak yang duduk di sebelah kiri Den Wawan itu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktEa809YUI
Batinku benar – benar limbung saat itu. Lalu kukeluarkan handphoneku. Dan kuperlihatkan foto – foto ayahku semasa masih hidup dahulu. “Supaya Bu Mimin lebih yakin, ini foto – foto ayahku semasa masih ada dahulu. Tahi lalat di dahi sebelah kanan itu sebagai tanda yang paling meyakinkan Bu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7ToC5wfy1
Bu Mimin memperhatikan foto – foto di hapeku itu. Lalu berseru dengan suara sendu, “Duuuh Deeeen… ini memang foto – foto suami saya almarhum…! Ja… jadi berarti Den Wawan ini anak tiri saya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpgSjFr0AK
“Masalah Bu Mimin tidak kupikirkan. Toh sejak zaman dahulu sering terjadi hubungan antara seorang wanita dengan anak tirinya. Tapi Euis ini… kalau dia memang anak dari ayahku, berarti Euis ini kakakku… kakak seayah berlainan ibu. Jadi kalau aku Wawan Darmawan Bin Zaelani, maka Euis pun binti Zaelani…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8rHYCKfpC
Aku lalu teringat pada Mbak Erma, yang kisahnya mirip dengan kisahku dengan Euis ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEFFhSSjlz
O my God! Apakah aku ini ditakdirkan menjadi seorang incest sejati? Kenapa semua ini harus terjadi?
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyKzBB6jxR
Aku termenung cukup lama. Memikirkan semuanya ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZJKZKItII
Sampai terdengar suara Euis dari samping kiriku, “Jadi Den Wawan ini adik saya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zyPOiTIl9
Aku mengangguk lesu. Tapi lalu kukuatkan batinku, kemudian berkata, “Semuanya sudah terjadi. Kita tak mungkin bisa menghapusnya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgSbPFGCzl
“Lalu kita harus bagaimana setelah mengetahui semua ini Den?” tanya Bu Mimin dengan sikap tetap sopan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17Kmlr5Yor
Setelah menenangkan diri sejenak, aku berkata, “Kita sudah telanjur jauh melangkah. Aku sendiri sudah telanjur suka kepada Euis dan Bu Mimin. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menghentikan semuanya. Tapi Euis sebaiknya jangan bekerja di rumahku lagi. Biarlah nanti kucarikan pemecahannya. Yang jelas Euis itu kakakku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJZnqvpxvY
Bu Mimin dan Euis terdiam. Seperti tidak mendengar kata – kataku yang sebenarnya cukup penting itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbamuAbdsU
Maka aku pun berkata lagi, “Atau begini… Euis bekerja aja di kantorku. Tapi di kantorku ada peraturan tidak boleh ada dua orang karyawan yang ada hubungan darah. Jadi nanti di kantor Euis harus merahasiakan hubungan darah kita.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9by2Ca2fJ
“Itu lebih baik Den,” kata Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQwKDe2jS9
“Bu Mimin dan Euis jangan manggil Den lagi padaku. Panggil namaku aja,” sahutku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZIH1li1pk
Lalu Euis berkata, “Boleh saya usulkan sesuatu?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gAL0SMVYM
Aku menoleh ke arah Euis. Tampak sikapnya jadi rikuh sekali. Dan anehnya setelah mengetahui asal – usul mereka, aku bahkan semakin sayang kepada mereka.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdWRds3Cq0
Tanpa ragu kucium bibir Euis di depan ibunya, lalu bertanya, “Mau usul apa?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOuh9LlBZ9
Euis berkata canggung, “Begini mmm… Dek Wawan… ijazah saya kan cuma SMP. Bekerja di kantor Adek juga pasti sulit menyesuaikan diri. Bagaimana kalau saya usaha sendiri aja kecil – kecilan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlM00IFLkN
“Mau usaha apa?” tanyaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsw8iOrbxQ
“Usaha apa aja. Misalnya jualan kebutuhan sehari – hari.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwNkVFBAxI
“Mau buka warung? Zaman sekarang usaha seperti itu tergerus oleh minimart yang sudah menjamur di mana – mana. Bagaimana kalau buka warung nasi aja di sini? Euis kan pinter masak. Bakat itu bisa dikembangkan. Siapa tau kelak bisa punya rumah makan besar.“
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3ZgllByD6
“Iya… itu jauh lebih baik Den… eh… Nak,” kata Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWh8wDxWsI8
Aku mengangguk – angguk kecil. Laluj memegang tangan Euis sambil berkata, “Untuk mencari resep masakan di zaman sekarang tidak sulit. Tinggal cari aja di internet, pakai handphone. mnanti kubelikan handphone yang bagus, supaya bisa browsing ya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLdMePCKJU
“Iya Dek.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxn9SwoX3w
“Sekarang aku mau tidur di sini ya. Tapi aku mau tidur sama Ceu Euis, ya Bu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5uVhXvcvz
“Iya silakan Den,” sahut Bu Mimin, “Itu pisang gorengnya kok gak disentuh sama sekali.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBbh2gvS29
“Kubawa aja ke kamar Euis ya,” sahutku sambil mengangkat piring pisang goreng dan kopinya yang sudah dingin.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHZoiczZgj
“Mau diganti kopinya sama yang panas Dek?” tanya Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2QGp1y8TY
“Boleh.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkLXAnqZwI
Euis bangkit dari sofa lalu melangkah ke dapur.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSRFEJPU07
“Jadi ternyata Bu Mimin ini ibu tiriku ya?” ucapku sambil mengusap – usap lutut Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MRx0MM2UI
“Iya. Bagusnya jangan manggil Bu Mimin lagi sama saya. Panggil ema aja Den. Biar sama seperti Euis,” sahut Bu Mimin.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfvJYsy49v
Aku tersenyum. Lalu berbisik di dekat telinga wanita setengah baya itu, “Memek Ema sangat enak. Aku gak rela kalau hubungan kita diputuskan begitu aja.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiq1vBusP0
“Iya Nak… ema juga udah telanjur ketagihan sama punya Nak Wawan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5xN7snI71
“Tapi malam ini udah kenyang kan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kse2OZ813
“Udah Nak. Mungkin Euis yang belum kenyang sih. Kasihan dia… jatahnya diganggu sama ema.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFRz6fujHG
“Tapi malam ini sih gak mungkin. Aku cuma ingin nyobain aja tidur bersama Euis.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpnW7KyiGg
Tak lama kemudian Euis muncul di ruang keluarga, dengan secangkir kopi panas. “Mau langsung dibawa ke kamar saya?” tanyanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUo8eKP8v6
“Iya Ceu Euis,” sahutku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCqfODncO7
“Hihiiihiii… awalnya manggil Bibi, kemudian manggil nama… sekarang ditambah dengan Ceu…” ucap Euis sambil melangkah menuju kamarnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfuwyOt8dK
Aku pun bangkit dari sofa. Mencium bibir Ema disusul bisikanku, “Aku mau istirahat dulu ya Ema Sayang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kCWOqhQSh
“Iya silakan,” sahut Ema sambil tersenyum.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNbxFP96sf
Kemudian aku melangkah ke arah kamar Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YMBO4ExOm
Ketika aku masuk ke kamar Euis, kulihat dia sedang mengenakan daster weetlook kuning mudanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihRqxyzI12
Sambil menutupkan kembali pintu kamar Euis sekaligus menguncinya, aku berkata, “Ngapain pakai daster? Kalau kita mau tidur bareng, mendingan sama – sama telanjang.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSji17NY7vz
“Kalau Dek Wawan perlu kan tinggal singkapin aja daster ini,” sahutnya sambil menyingkapkan dasternya. Ternyata ia tidak mengenakan celana dalam, sehingga memeknya langsung “nyengir” di depan mataku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKh3TK9f8s
Aku ketawa kecil. Lalu duduk di atas satu – satunya sofa yang ada di dalam kamar Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNI82rQnUM
“Udah ngantuk?” tanyaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqciAF0voew
“Belum lagi. Tadi kan waktu Dek Wawan datang, saya lagi tidur. Lalu terbangun karena mendengar rintihan Ema. Kirain Ema lagi sakit. Gak taunya… hihihihiii…”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYWykMZUPD
Kutarik pergelangan tangan Euis sampai terduduk di atas sepasang pahaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbMPo2z7VV
“Meski pun ternyata kita ini saudara seayah, aku tak rela kehilangan Ceu Euis dan Ema.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkj4J6CHu5
“Sama… saya juga begitu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdznOxgCIba
“Pakai aku aja deh, jangan pakai istilah saya lagi,” ucapku sambil merayapkan tangan ke balik daster Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmkTD0V2eG
“Kok megang – megang memek lagi? Emangnya belum kenyang tadi?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSaE8stku7
“Sama Ema udah kenyang. Sama Ceu Euis belum.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTJnnWM3tc
“Di sana aja yuk,” ucap Euis sambil menunjuk ke bednya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CwlOHaTt7
Aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai telanjang bulat.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7KbKFbWHg
Lalu aku naik ke atas bed. Menerkam Ceu Euis yang baru saja melepaskan dasternya, sehingga kami jadi sama – sama telanjang bulat.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tM6PUk2YG
“Dek Chepi kuat banget. Tadi kan udah habis – habisan sama Ema dan aku. Tapi sekarang udah tegang lagi nih penisnya,” kata Ceu Euis sambil memegang kontolku yang memang sudah ngaceng lagi ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TAMJpci2J
“Aku kan masih muda. Duapuluhlima juga belum. Makanya masih kuat maen semalam dua atau tiga kali aja sih. Nanti kalau umurku sudah di atas empatpuluh, pasti staminaku akan menurun,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Ceu Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoacDVIvOXD
Sesaat kemudian kontolku sudah membenam sepenuhnya di dalam liang memek Ceu Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPgBC3aS7U
Lalu permainan surgawi ini pun dimulai.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQFVJ4IWpi
Kontolku mulai maju mundur di dalam cengkraman liang memek Ceu Euis. Maju mundur maju mundur… blesssss… sssssretttttttt… blessss… ssssretttttt… blessssss… sretttt… blesssss… sretttt… blesssssssss… srettttttttt… blessss… sretttt…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3QpPqm01z
Entah kenapa. Kali ini aku ingin habis – habisan menyetubuhi Ceu Euis, karena aku tidak rela kalau sampai kehilangan dia. Meski pun aku sudah tahu bahwa sebenarnya Ceu Euis itu kakak seayah berlainan ibu, aku akan tetap melanjutkan hubunganku dengannya. Begitu juga Ema Mimin yang memeknya gurih dan legit itu, harus tetap menjadi milikku…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaz49C2GwUq
Ceu Euis p[un mulai mendesah – desah disertai rintihannya yang seakan curhat padaku. “Aaaaaah… Deeeek… aaaaaaah… aaaaah… walau pun Dek Wawan ini adekku, aku tak mau kehilangan Dek Wawan… aaaah… aaaaah… aku… aku bahkan ingin mengandung anak Dek Wawan… hamili aku ya Deeek…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPaUaJH23X
Mendengar ocehan Ceu Euis itu, aku jadi ragu. Kuatir juga kalau ia benar – benar hamil nanti.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpUN0dOcct
Karena itu aku diam – diam mengintai… kalau Euis sudah orgasme, aku akan pura – pura ejakulasi, kemudian persetubuhan ini akan kuhentikan.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBFbDrQE7S
Cukup lama gejala akan orgasme itu terjadi. Lebih dari duapuluh menit aku mengentot Ceu Euis. Tapi dia malah asyik menggoyang pinggulnya mengikuti goyangan ibunya tadi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgpTU8Tjsk
Mungkin tadi Ceu Euis diam – diam menyimak cara – cara Ema meladeni entotanku. Dan kini Ceu Euis mempraktekkannya denganku. Pinggulnya meliuk – liuk dan memutar – mutar dengan lincahnya. Tapi memang Ceu Euis belum setrampil ibunya dalam hal goyang pinggul waktu sedang bersetubuh.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtKJyEU8pf
Bahkan akhirnya Ceu Euis ngos – ngosan melontarkan suara, “Dek Wawaaaan… aku mau lepas… ayo barengin Deeek… biar jadi anak… ayo Deeek… barengiiiin… !”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQMcfhcAIg
Lalu Ceu Euis berkelojotan. Pada saat yang sama kugenjot kontolku seedan mungkin. Dan ketika Ceu Euis mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin. Lalu aku mengejut – ngejutkan kontolku seolah – olah sedang ejakulasi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CMyul3ox7
Liang memek Ceu Euis pun berkedut – kedut kencang. Lalu ia terkapar lunglai. Ketika kucabut kontolku dari l, iang memek yang sudah becek itu, Ceu Euis membuka matanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdbIG3rIQ0
“Barusan dibarfengin ya?” tanyanya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89nggz6sDa
Aku menjawabnya dengan anggukan kepala doang. Lalu mengambil celana dalam dan celana pamnjangku. Dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi pribadi Ceu Euis.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ALytDZrat
Sebenarnya batang kemaluanku masih ngaceng berat, karena barusan aku hanya pura – pura ngecrot. Karena takut Ceu Euis benar – benar hamil nanti.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPY48DeS3VT
Di kamar mandi aku hanya membersihkan alat vitalku yang berlepotan lendir libido Ceu Euis. Kemudian kukenakan kembali celana dalam dan celana panjangku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KeqtWfwJT
Agak lama aku berada di kamar mandi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFysDIuqWr9
Dan ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Ceu Euis sepertinya sudah tidur nyenyak. Tanpa mengenakan sehelai benang pun. Mungkin dia mengira aku ejakulasi di dalam memeknya tadi. Sehingga ia sengaja tidak bergerak – gerak, agar “sperma”ku terserap oleh rahimnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDMbkGmr47
Aku malah mengambil baju kausku, kemudian keluar dari kamar Ceu Euis. Menuju pintu kamar Ema. Ternyata pintunya tidak dikunci. sehingga dengan mudah aku masuk ke dalam kamar ibunya Ceu Euis itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqLgCD4KMN
Apa lagi urusanku dengan Ema alias Bu Mimin itu?
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgFe49r6X0
Ini kontolku masih ngaceng, karena tadi cuma berpura – pura ejakulasi di dalam liang memek Ceu Euis. Inspirasi pun muncul di benakku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBxj8RdjCta
Entot Ema lagi aja. Nanti spermaku akan kumuntahkan di dalam liang memek Ema…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3ZiwNWny0
Kebetulan Ema sudah tertidur, dengan mengenakan kimono lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqh7fIxVkaA
Ketika kusingkapkan kimono itu, ternyata Ema tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Maka dengan hati – hati kuselundupkan jariku ke dalam liang memek Ema. Dan setelah tahu bahwa liang memeknya masih basah, aku pun menyelundupkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Ema…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2iNAMUaERP
Ema terkaget – kaget setelah sadar bahwa aku sudah membenamkan kontolku ke liang memeknya lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhWLWX0yya
“Deeen… aiiih… Nak Wawaaan… kok balik lagi ke sini?” tanyanya setengah berbisik. Namun sorot wajahnya kelihatan ceria, pertanda hatinya senang.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafL7O4YnSc
“Iya… setelah tau Ema ini ibu tiriku, nafsuku malah semakin menjadi – jadi. Pengen ngentot Ema lagi, “kilahku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXOPPQCiuL
“Begitu ya? Hihihihiii… ayo deh. Biar sampai pagi Nak Wawan akan ema ladeni.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMzNSBm35u2
Maka begitulah… dengan gencar aku mulai mengentot Ema Mimin lagi.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6wmpdYPeoC
Tapi ketika ia merintih – rintih lagi, cepat kusumpal mulutnya dengan ciuman dan lumatan. Karena takut suaranya bisa membangunkan Ceu Euis lagi…
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqYWsEbddU
Esok siangnya aku pulang ke rumahku. hari ini adalah hari Sabtu. Jadi aku tidak ngantor.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwNKnuVLGp
Setibanya di rumah, ketika aku mau memasukkan mobilku ke dalam garasi, kulihat ibuku sedang mengelus – elus sedan baruku, hadiah dari Bu Laila itu.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIma8MZfuW
Aku pun menghampiri Ibu. Mencium tangan dan sepasang pipinya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPLTawI7uO
“Ini mobil barumu Wan?” tanya Ibu sambil mengusap – usap sedan hitamku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlK7BjiKlI
“Iya Bu. Hadiah dari bossku,” sahutku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ib2yX9sd8
“Kata Wati, ini mobil mahal sekali harganya. Kenapa bossmu ngasih hadiah mobil semahal ini?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCazGQ8S25C
“Mungkin karena prestasi kerjaku bagus aja Bu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOnFh6Tdtt
“Baik hati bossmu itu ya. Bossmu itu laki – laki apa perempuan?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpCEuBAbkp
“Perempuan.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjqFzy56ZL
“Owh… siapa namanya?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRP402qrCXM
“Laila Bu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xXuXAWy7P
“Laila? “Ibu mengerutkan dahinya, “Nama lengkapnya apa?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyW1TB2BtV
“Kenapa nanya nama lengkapnya? Mau didoain sama Ibu agar dia makin baik padaku?”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jI1C6vG5H
“Nggak. Mau tau aja.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofRwGZEEwC
“Nama lengkapnya Laila Qodrati Bu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8UufGoSktU
“Haaa?! “Ibu tampak kaget, “Ayahmu juga punya adik seibu berlainan ayah, yang namanya Laila Qodrati. Tapi sudah lebih dari duapuluh tahun tak pernah datang ke sini lagi. Entah marah atau kenapa.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJj73wE8Vd
“O, begitu? Ibu tau nama ayahnya Laila yang adik berlainan ayah dengan ayahku itu? Nanti akan kuperiksa dalam data di kantorku.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vEfRG7a4D
“Nama ayahnya itu Yahya bin Syahroni. Kalau bapaknya ayah namanya Mahmud bin Syamsuddin.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRE9mC8LD1
“Waduh… Ibu sampai hafal nama binnya segala ya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuX8n9qGvq
“Orang buta sih kalau udah inget sesuatu, akan inget selamanya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriou6CCGXg
“Iya. Hari Senin lusa akan kucek di data yang ada di kantorku.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGqoVpqIfs
“Iya Wan. Orang yang bernama Laila Qodrati mungkin banyak. Tapi siapa tau dia itu bibimu sendiri.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQJitrSsAO
“Iya Bu.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQnu4NaTXa
“Seandainya pun bossmu itu memang adik ayah, diem – diem aja. Gak usah membukanya.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPd4Iahxub
“Kenapa?” tanyaku heran.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubhEJGmhu9
“Takut mengganggu kariermu. Soalnya Laila itu gak mkau lagi nginjek rumah ini, entah kenapa. Mungkin dia marah atau malu punya saudara nikah sama perempuan buta.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE12GrfYo5n
“Nanti aku periksa dulu datanya di kantor. Siapa tau Bu Laila bossku bukan adik almarhum Ayah.”
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs5bV7JX0ib
Biar bagaimana pembicaraan dengan Ibu itu membuat batinku tersentak kaget. Karena seandainya Bu Laila itu adi almarhum Ayah… bagaimana dengan kandungan yang berada di dalam perutnya itu?
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKYdLrlQOo
Mungkin Ibu ada benarnya. Andai pun Bu Laila itu adik almarhum Ayah berlainan ayah, sebaiknya aku tidak membuka apa – apa di depan Bu Laila. Minimal aku harus menunggu sampai anakku yang berada di dalam perut Bu Laila itu lahir.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4vSW0PQIxb
Tapi aku jadi tak sabaran. Aku harus mengetahuinya hari ini juga. Dan setelah melihat data di komputer kantor, seandainya pun Bu Laila memang adik almarhum Ayah… aku mau diam – diam saja.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyDvixsmja
Aku hanya masuk ke dalam rumah sebentar. Lalu cuci muka di washtafel kamar mandiku. Dan mengeluarkan lagi mobil lamaku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdKfW9yO5g
Beberapa saat kemudian mobilku sudah kularikan menuju kantorku.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgP7V7JNtQ
Dua orang satpam membuka pintu gerbang yang tertutup, karena hari Sabtu Minggu kantorku tutup.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgVbrXlZz3
Setelah turun dari mobilku, aku bergegas menuju lantai 5 dengan lift.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsByC1mcRn
Kemudian aku masuk ke dalam ruang kerjaku dan langsung mengaktiokan PC yang meyimpan data – data semua orang yang memimpin dan bekerja di perusahaan ini.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDj4zie0coG
Tentu saja nama Bu Laila ada di urutan paling atas.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW10UD81foE
Aku hanya membutuhkan nama ayahnya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVn1SWUXTXt
Setelah mengamati layar monitor, ada tulisan yang baru sekali ini kuperhatikan baik – baik. Bahwa nama lengkap boss sekaligus kekasihku itu adalah Laila Qodrati Yahya.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgoh8asVV1
Berarti yang ibu katakan itu memang benar.
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwgGVWaZls
Bahwa Bu Laila itu adik almarhum Ayah…!
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTyLcbNBqs
Lalu apa yang akan terjadi seandainya Bu Laila tahu siapa aku ini sebenarnya? Apakah dia akan membenciku. Karena seperti kata Ibu tadi, Bu Laila tak pernah lagi menginjak rumahku lebih dari duapuluh tahun?
6714Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4TUta7WQ5
