Cinta Buta
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgk9vfGRyXP
Namaku Wawan (disamarkan). Ketika kisah nyata ini mulai terjadi, umurku 20 tahun, tapi aku sudah menyelesaikan pendidikan program D3, sehingga aku bisa bekerja di sebuah perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnGDdtlRzN
Sejak kecil aku menjadi tulang punggung keluarga. Karena ayahku sudah meninggal, sementara ibuku seorang tunanetra. Kakak perempuanku juga tunanetra. Tapi sejak lama dia menghilang entah ke mana. Aku sudah berusaha mencarinya ke mana – mana, tapi selalu gagal menemukannya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz5uNplQV4b
Dengan sendirinya yang tinggal di rumah warisan dari almarhum ayahku ini hanya aku dan ibuku berdua. Di satu pihak aku harus bersyukur, karena penglihatanku normal. Tidak seperti ibu dan kakakku. Namun di pihak lain sejak kecil aku harus jadi tulang punggung Ibu dalam segalanya. Harus menyiapkan makanan sekaligus mencari uang sendiri untuk membeli sembako dan kebutuhan lainnya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8WRarbPQh
Maka sejak masih di SMP aku berusaha nyari duit dengan segala cara yang halal. Waktu masih di SMP, aku jadi tukang nyemir sepatu. Setelah di SMA aku berusaha nyatut sana nyatut sini. Dan untungnya aku sering berhasil mendapatkan hasil dari usaha nyatut itu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvgNzMSNwM
Setelah jadi mahasiswa pun aku sering bisnis kecil – kecilan. Cuma jadi calo, yang menghubungkan pihak penjual dengan pembeli. Berkat keuletanku, hasil bisnis kecil – kecilan itu aku bisa kuliah dengan membiayai sendiri.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdPWDi3d6H
Dalam kesibukan kuliahku sambil harus mencari uang sendiri untuk biaya kuliahnya, aku tak punya waktu untuk memikirkan cewek. Mungkin di antara teman – teman kuliahku, hanya aku sendiri yang tidak punya cewek.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5rrOWeVmC
Karena di samping sibuk mencari uang dan kuliah, aku pun sering merasa minder. Takut ceweknya mundur sendiri setelah mengetahui keadaan ibuku yang tunanetra itu. Begitulah latar belakang kehidupanku yang berat memikulnya ini.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFA9bSYa2f
Mengenai ibuku, sebenarnya Ibu belum tua. Ketika aku berusia 20 tahun, usia Ibu baru 38 tahun. Karena Ibu menikah di usia 16 tahun. Di usia 17 tahun Ibu melahirkan Kak Wati, satu satunya kakakku. Dan di usia 18 tahun melahirkan aku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAIcPAULzT
Ibu juga punya bentuk tubuh yang tinggi montok dan punya wajah yang cantik. Kalau Ibu mengenakan kaca mata hitam, beliau tampak lebih cantik lagi. Sayangnya Ibu tidak bisa melihat, sehingga tidak bisa punya suami lagi, karena setiap hari beliau cuma tinggal di rumah, tak pernah ke mana – mana. Pernah juga aku bertanya apakah Ibu punya niat untuk kawin lagi?
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNKmeEomCK
Memang aku sangat prihatin melihat keadaan ibuku itu. Ketika aku sedang nonton televisi, Ibu suka duduk di sampingku. Dan itu berarti bahwa aku harus menerangkan apa yang sedang kutonton itu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBt9eAeIG4
Terkadang Ibu suka menghidupkan televisi sendiri. Lalu beliau hanya mendengarkan suaranya sambil rebahan di sofa. Biasanya Ibu suka mencari sendiri channel yang sedang menyiarkan FTV atau sinetron. Ibu malah sudah hafal jalannya cerita setiap sinetron yang “ditontonnya”, meski hanya bisa mendengarkan suaranya saja.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXxkqoulnK
Pada suatu malam…
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4inpwqIICq
Aku baru pulang kerja jam tiga pagi. Karena habis kerja lembur.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSw2WGfW0tT
Seperti biasa, untguk membuka pintu depan kugunakan kunci cadangan yang selalu kubekal setiap bepergian. Supaya aku tak merepotkan Ibu untuk membukakan pintu depan yang terkunci.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavqaLxpxF3
Setelah masuk ke dalam rumah, kukuncikan kembali pintu depan, lalu masuk ke dalam kamarku dengan badan terasa letih sekali. Tadinya aku ingin langsung tidur. Tapi sayup – sayup kudengar suara rintihan ibuku. “Aaaaah… aaaaaah… aaaaaaaaa… aaaaaah… aaaaa… aaaaaaah…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAajxQgX4fU
Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang sakit?
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoBdq1zzml
Maka setelah melepaskan sepatu, aku melangkah ke luar dari kamarku dan melangkah ke arah pintu kamar Ibu yang biasanya tidak dikunci. Tapi pada saat itu ternyata pintu kamar ibuku terkunci. Sementara rintihan – rintihan ibuku masih terdengar, bahkan semakin jelas. “Aaaaa… aaaaaaah… aaaaa …
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOMc8s07Bp
Aku semakin penasaran. Kenapa Ibu merintih – rintih begitu? Apakah Ibu sedang merasa kesakitan atau… nah, aku baru ingat pintu itu ada kacanya di bagian atas. Sehingga dengan sedikit berjingkat aku bisa melihat ke dalam kamar Ibu. Bahkan pada saat itu sengaja aku memindahkan kursi makan ke dekat pintu kamar Ibu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcABVmY8o6
Dan… apa yang kulihat?
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkImq7QJUv
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat. Tangan kanannya sedang meremas – remas payudaranya, sementara tangan kirinya sedang mengelus – elus memeknya yang berjembut lebat itu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNwwZYhYy1
Sebenarnya aku sudah sering melihat Ibu telanjang. Tapi biasanya aku suka memalingkan muka, karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi kali ini aku memandangnya dengan mata nyaris tak berkedip.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZNKsBoCyH
Rupanya Ibu sedang bermasturbasi. Jari tangannya dimasuk – masukkan ke celah kewanitaannya, sementara mulutnya ternganga sambil berdesah – desah histeris seiring dengan gerakan jari di dalam celah kewanitaannya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlZWp5ITcj
“Aaaaaaa… aaaaahhhh… aaaaa… aaaaahhhhh… aaaaa… aaaaaahhhh… aaaaa… aaaaaah… aaaaaa… aaaaaahhhhhh…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0D9UutwxAY
Dan… diam – diam tongkat kejantananku jadi tegang… tegang sekali…!
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEisnjkKMB2
Dan aku tak kuat lagi menyaksikan kejadian selanjutnya. Lalu aku turun dari kursi dan memindahkannya ke tempat semula.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeP8ux73TnE
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCv3VejmOUU
Kemudian aku merebahkan diri di atas ranjang, sambil membayangkan lagi apa yang barusan kusaksikan itu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonOqTJx0Qw
Kenapa penisku jadi ngaceng begini? Apakah nafsuku bangkit setelah menyaksikan Ibu yang telanjang sambil bermasturbasi itu?
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnVkJ4ChxY
Entahlah.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hCRaS5b5A
Yang jelas dalam tidurku di hari yang sudah pagi itu, aku bermimpi tentang sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya. Aku bermimpi menyetubuhi Ibu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvKAj8gTSa
Mimpi gila memang. Tapi ketika aku terbangun, celanaku basah…!
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOtkVOtaMRD
Gara – gara mimpi gila itu spermaku meletus di balik celana dalamku…!
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9mfy6wEaa
Tapi kenapa aku harus mengalami mimpi segila itu? Kenapa pula di dalam mimpi itu aku merasakan liang memek Ibu sedemikian enaknya sehingga aku sampai ngecrot dan celana dalamku basah?
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95mqjYa4lI
Apakah di dalam kenyataan memang seperti itu? Bahwa memek ibuku itu enak sekali sehingga membuat penisku ngecrot seperti di dalam mimpi gilaku?
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHftBJh8enI
Entahlah. Yang jelas setelah bangun, aku langsung mandi sebersih mungkin. Rambut pun kukeramasi dengan shampoo.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ex9OAE6np
Hari itu aku memang libur. Biasa, kalau sudah kerja lembur, aku dikasih libur keesokan harinya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XTlqEA2fu
Setelah menyisir rambut, aku pergi ke warung nasi yang tidak jauh dari rumahku. Kubeli dua nasi bungkus. Untukku dan untuk Ibu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLAq4uIVGl
Lalu kuajak Ibu makan bersama.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAcMgaUaYH
Pada waktu makan itulah aku mulai mengorek pengakuan Ibu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3FN7IZgQn
“Bu… aku mau bertanya, tapi kuharap Ibu menjawabnya secara jujur ya.”
“Mau nanya apa Wan?”
“Ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki kan?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMqeRi7aMO
Ibu terdiam sesaat. Lalu menjawab pertanyaanku, “Ibu kan belum tua – tua amat Wan. Tentu saja ibu masih membutuhkan sentuhan lelaki. Tapi ibu nggak mau kawin lagi, karena takut tidak sayang sama kamu dan Wati.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLp8OLvtpt
Aku yang sudah selesai makan, lalu berdiri dan melangkah ke belakang kursi yang sedang diduduki oleh ibuku. Lalu kuselinapkan tanganku ke daster Ibu bagian dadanya. Aku tahu Ibu tidak mengenakan beha, sehingga aku bisa langsung menggenggam kedua payudara montoknya dengan sepasang tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qA6eeAEsa
Ibu tersentak, “Haaa?! Kamu kan anak ibu Wan…!”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCxdyLrlMb
“Iya… tapi daripada Ibu terus – terusan bermasturbasi, mendingan pakai kontol yang asli Bu… lagian di rumah ini kan hanya ada kita berdua,” sahutku sambil mengelus kedua puting payudara ibuku dengan kedua tanganku yang sudah berada di balik dasternya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHhCyHGJky
Ibu terdiam sejenak. Lalu memegang kedua pergelangan tanganku sambil bertanya, “Memangnya kamu bisa nafsu sama ibu?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmz2ZtVjYfM
“Bisa Bu. Tadi jam tiga pagi aku melihat Ibu sedang bermasturbasi. Aku tak kuat menahan nafsu. Tapi nggak mau ganggu Ibu yang kelihatannya sedang asyik gitu. Makanya aku langsung tidur aja. Eee… aku malah bermimpi menyetubuhi Ibu. Sampai basah celanaku Bu.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5A2PaNf3I
“Masa?! Berarti kamu nafsu melihat ibu sedang telanjang sambil masturbasi tadi?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkgmKI7iRk
“Iya Bu. Nafsu sekali melihatnya. Padahal biasanya sih gak gitu. Tiap melihat Ibu telanjang, aku suka memalingkan muka. Karena merasa jengah dan malu sendiri. Tapi tadi menjelang subuh… malah sampai terbawa – bawa mimpi Bu.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ965i7yCv07
“Terus maumu sekarang bagaimana?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3MetGtOJYo
“Pokoknya aku siap untuk menyetubuhi Ibu, supaya Ibu jangan masturbasi lagi. Keseringan masturbasi, lama – lama bisa gila lho Bu,” sahutku dengan “dalil” mengada – ada. Padahal aku belum pernah mendengar atau pun membaca kalau keseringan masturbasi itu bisa gila.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaIBYDnAOFn
Tapi kelihatannya Ibu terpengaruh oleh ucapanku. “Kalau ibu nanti hamil gimana?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf841fRgSJG
“Gak apa – apa. Hamil ya hamil aja. Aku mampu kok ngurus anaknya kalau sudah lahir kelak.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKq5IcVmKBI
“Tapi apa kata tetangga nanti? Ibu kan gak punyha suami, lalu hamil dan melahirkan… lalu anaknya menangis… suaranya terdengar ke mana – mana… jangan Wan ah… jangan sampai ibu hamil. Beli kondom aja dulu gih… atau beli pil anti hamil. Mungkin di apotek atau toko obat juga ada.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3jvqk4P1M
“Iya Bu. Sekarang juga aku mau nyari sampai dapet,” sahutku sambil bergegas menuju gudang di sebelah. Di situlah kuletakkan motorku yang jarang dipakai. Karena untuk bekerja disediakan bus antar jemput karyawan.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fnoozeYyK
Beberapa saat kemudian motor bebekku meluncur di jalan aspal, menuju toko obat langgananku yang letaknya agak jauh dari rumahku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWgMeEvnnP
Kebetulan pil anti hamil itu tidak sulit mencarinya. Toko obat langgananku menyediakannya dengan harga yang lumayan murah. Kubeli pil itu 3 strip, untuk persediaan ibuku. Kemudian aku pulang lagi ke rumah.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoukSKhqttg
Begitu tiba di rumah, aku langsung mencari ibuku di dalam kamarnya. Tapi Ibu tidak ada di situ. O, ternyata sedang di kamar mandi, karena aku mendengar bunyi air dituangkan ke lantai.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTU5vGwjWUC
Maka kubuka pintu kamar mandi yang tidak pernah dikunci oleh ibuku itu (karena takut kalau jatuh di dalam kamar mandi).
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBVTdrJphc
Ternyata Ibu sedang telanjang bulat di dalam kamar mandi.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZTsQAFti4
“Habis makan kok mandi Bu? Bagusnya kalau mau mandi sebelum makan tadi,” kataku sambil masuk ke dalam kamar mandi.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6byaVcUWqh
“Siapa yang mandi?” tanya Ibu sambil memutarf badannya jadi menghadap padaku, “ibu abis nyukur jembut ibu Wan… tuh lihat… memek ibu jadi bersih sekarang kan?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbWi9FFDNdp
“Hihihihiii… iyaaa… tadi subuh masih gondrong. Sekarang udah dibotakin. Pake apa nyukurnya Bu?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sl1X5D8xI
“Pake silet pemberianmu tempo hari itu, waktu ibu minta silet untuk nyukur bulu ketek.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tAGmWkRgf
“Duuuh… kalau bersih gini pasti enak jilatinnya Bu,” kataku sambil mengusap – usap kemaluan ibuku yang putih bersih dan lumayan tembem itu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlLkLtGRj6
“Memangnya kamu mau jilatin memek ibu?” tanyanya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqceeN95b3J
“Mau kalau sudah bersih gitu sih,” sahutku sambil membeberkan handuk dan membalutkannya di tubuh Ibu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzEeYPs77M
Setelah tubuh Ibu terbalut handuk, aku langsung membopongnya keluar dari kamar mandi.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiczeJ6hHJ2
“Daster ibu ketinggalan di kamar mandi Wan,” kata Ibu waktu baru keluar dari pintu kamar mandi.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDwkziVYvj
“Biar aja Bu. Kan sekarang Ibu harus telanjang bersamaku yang akan telanjang juga.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBnfXW8WVx
“Iya ya. Mmm… tadi dapet apa? Kondom apa pil anti hamil? “tanya Ibu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PRFTTqV8t
“Pil anti hamil Bu. Kalau pake kondom sih takut kurang enak.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3uHVnhk1c
“Memang kurang enak pake kondom sih. Yang enak kan kulit ketemu kulit… hihihihi… Wawan… Wawan… gak nyangka kamu bakal punya niat begituan sama ibu ya?” ucap Ibu setelah kurebahkan di atas ranjangnya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Pb5JeTgeK
Pada saat itu pula aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku. Dan setelah telanjang, aku naik ke atas ranjang sambil melepaskan belitan handuk dari tubuh ibuku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMlnwDY5V2
Ibu malah meraba – raba dadaku, lalu perutku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoWqo9YHK1
“Nyari apa Bu?” tanyaku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGKGL0ugg0
Tiba – tiba Ibu menangkap penisku yang sudah ngaceng berat ini. “Ini yang ibu cari. Udah segede apa kontolmu ini Wan? Adududuuuuh… gede banget kontolmu Wan… jauh lebih gede daripada kontol ayahmu… !”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKqP7KYttI
“Masa sih Bu?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWybONroS8
“Iya. Kontol bapakmu biasa – biasa aja. Gak sepanjang dan segede kontolmu ini. Nurun dari siapa ya?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQGQ8FgDZ9i
“Hihihiii… gak tgaulah Bu. Harusnya Ibu lebih tau nurun dari siapa ayooo…?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXIpzUET5G
“Mmm… mungkin nurun dari kakek ibu. Almarhum kakek ibu kan orang Arab,” sahut Ibu sambil menelentang dan merenggangkan kedua belah pahanya, “Ayo Wan… masukin aja langsung kontolmu. Ibu pengen ngerasain enaknya dimasukin kontol gede begitu. Jangan pake jilat – jilatan dulu segala. Nanti malah terasa longgar karena beceknya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLSTZrj8Zd
Memang aku sendiri pun ingin secepatnya memasukkan penis ngacengku ke dalam kemaluan Ibu. Karena takut kalau Ibu keburu berubah pikiran. Maka setelah mendengar permintaan dari Ibu, aku pun cepat meletakkan kepala penisku di mulut vagina Ibu yang tampak sudah menganga dan kemerahan itu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Jt9S9EdUn
Ibu pun membantuku. Memegangi leher penisku, lalu mencolek – colekkan moncongnya ke mulut memeknya. Sampai akhirnya Ibu berkata, “Iya… sekarang doronglah Wan…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENHkRb20x1
Aku pun mendesakkan penisku sekuat tenaga.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatLmzGmtOC
“Iyaaaa… sudah masuk sedikit Wan… ayo dorong lagi yang lebih kuat…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmauLn7tQHb
Kudorong lagi batang kemaluanku sesuai dengan permintaan Ibu. Dan… tongkat kejantananku melesak masuk sedikit demi sedikit… membuat mulut Ibu ternganga.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WOB4XA1pm
“Ma… maasuuuk Waaaaan… duuuuh… kontolmu memang gede banget Waaaan… terasa sekali… sangat terasa enaknya Waaaaan… “rintih Ibu sambil menarik leherku ke dalam pelukannya. Dan merapatkan pipi hangatnya ke pipiku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbiF704rZqP
Bayangan wajah Bu Laila pun terlintas di dalam benakku. Namun ketika aku mulai mengayun batang kemaluanku, bayangan wajah wanita cantik itu pun menjauh dan akhirnya hilang dari terawanganku. Kini aku hanya merasakan betapa legitnya liang tempik Ibu ini, meski lama kelamaan terasa mulai seperti mendorong penisku ke luar, lalu menyedotnya kembali …
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsA8FgXsB9
“Ibu… memek Ibu enak sekali Bu… uuuughhh… uuuuughhhhh…” bisikku terengah ketika penisku mulai memompa liang keewanitaan ibuku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcqm7AYHeV
“Kontolmu juga… luar biasa enaknya Waaan… ooo… ooooooohhhhh… enak sekali Waaaan…” sahut Ibu perlahan dan nyaris tak terdengar… dengan pinggul mulai bergoyang – goyang seperti layang – layang tertiup angin kencang. Membuatku semakin bergairah mengentotnya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1WslQl3ku
Entah setan atau jin mana yang membantuku waktu batang kemaluanku makin gencar mengentot liang memek Ibu yang sudah bertahun – tahun tak merasakan genjotan zakar lelaki ini. Yang jelas aku semakin mengagumi keindahan bentuk tubuh putih mulus ibuku, mengagumi kecantikan wajahnya yang sepintas lalu tak kelihatan bahwa ibuku ini seorang tunanetra.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixPKPvj6U8
Ya, ibuku nyaris sempurna sebagai wanita yang awet muda. Seolah hanya 1 – 2 tahun lebih tua dariku. Hanya sepasang matanya yang tidak sempurna, yang lainnya benar – benar penuh dengan daya pesona. Tubuh yang tinggi montok, dengan bokong gede dan payudara yang montok, dengan pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0U55kGuejM
Maka semakin lupalah aku kalau yang tengah kusetubuhi ini ibu kandungku sendiri. Aku hanya merasakan setiap lekuk tubuh Ibu yang tersentuh olehku ini penuh dengan keindahan dan kenikmatan. Bahkan ketika aku menicum bibirnya dengan penuh gairah birahi, Ibu pun menyambutnya dengan lumatan hangat, dengan nafas yang terengah – engah…
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0BdlX6IKln
Terkadang leher jenjangnya kujilati disertai dengan sedotan – sedotan kuat, sehingga mulut Ibu ternganga – nganga, dengan dekapannya di pinggangku yang semakin erat. Seolah takut kalau kutinggalkan dari surga dunia yang sedang kami nikmati bersama ini.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcULbdTLQpn
Maka perasaan nikmat yang sedang kurasakan ini berbaur dengan perasaan haru. Dan membuatku smekin yakin bahwa Ibu masih berhak menikmati semuanya ini. Bahkan pada suatu saat aku membisiki telinganya, “Aku makin sayang kepada Ibu…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pTnlxLpwJ
Spontan Ibu menyahut, “Iii… ibu juga… makin sayang kepadamu Wan… ta… tapi… ibu su… sudah mau lepas Wan… ayo percepat entotannya… entooooot yang cepeeeet… iyaaaaaa… iyaaaaa… Waaaaaan… Waaaaan… Wawaaaaaaan…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhdn9MPgTX8
Ibu berkelojotan. Gedebak gedebuk sambil memeluk leherku erat – erat, membuatku sulit bernafas. Namun kuikuti permintaannya. Entotanku dipercepat… makin lama makin cepat… sampai akhirnya terdengar suara erangan ibuku tercinta, “Aaaaaaa… aaaahhhh… ibu lepas Waaaannn…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6wWOlqYpX
Lalu Ibu terkulai lunglai. Dengan keringat yang membasahi wajah dan lehernya, bercampur baur dengan keringatku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxllNdfJIn
Lalu Ibu membelai rambutku dengan lembut sambil berkata perlahan, “Terima kasih Wan… sejak ditinggal oleh ayahmu, baru sekali inilah ibu merasakan nikmatnya disetubuhi… ibu sayang sekali padamu Wan… kamu memang anak yang sangat mengerti pada kebutuhan batin ibu…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIjTwmjBwy
Aku terdiam sambil menikmati indahnya kedutan – kedutan liang memek Ibu yang baru saja mencapai orgasmenya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd702sMU5mp
Namun aku belum ejakulasi. Aku berusaha mengatur pernafasanku agar bisa berlama – lama mengentot liang memek Ibu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhW8bgx1D5O
Maka setelah Ibu tampak pulih lagi dari kelunglaiannya, aku pun melanjutkannya kembali. Mengayun penisku lagi, yang bergerak – gerak maju mundur di dalam liang memek ibuku yang sudah becek ini.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzRN98CQH1
Aku merasa kenikmatanku tidak terganggu oleh kebecekan liang kewanitaan ibuku. Bahkan aku semakin pede, bahwa aku sudah berhasil membuat Ibu puas. Lalu aku ingin mengejar kepuasan untuk diriku sendiri. Dengan mempergencar entotanku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYf2bCnHC4X
Ranjang Ibu pun berderit – derit lagi secara berirama. Sesuai dengan gerakan kontolku yang sedang memompa liang memek ibuku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAy7OATK5B
Ibu pun mulai menanggapi aksiku dengan goyangan pinggulnya yang mulai memutar – mutar, meliuk – liuk dan menukik lalu menghempas di atas kasur. Dengan sendirinya kelentit Ibu pun njadi sering bergesekan dengan batang kemaluanku. Maka erangan – erangan Ibu pun terdengar lagi perlahan tapi jelas di telingaku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92zyBmJoQX
“Waaaan… ooooo… oooooh… Waaaan… ini udah enak lagi Waaaan… entot terus Waaaan… entoooottttttt… entoooootttttt Waaaaaaan… enak sekali Waaaaan… entot teruuuussss… entoooottttttttt… entooooootttttt… ooooo… ooooooh… enaaaaak Waaaan… enaaaaaakkkhh… entoooooootttttttt …
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74rMpE3NY4
Cukup lama aku mengentot ibuku. Sehingga keringatku sudah semakin bercucuran. Sampai pada suatu saatg Ibu berkata terengah, “Ibu udah mau lepas lagi Waaan… ayo barengin biar nikmat Waaaan…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5p7X22jkq
Memang aku pun sudah berada di detik – detik krusial. Maka setelah mendengar permintaan Ibu itu, aku tak mau menahan – nahan lagi. Kupercepat entotanku… maju mundur maju mundur dan maju mundur dengan cepatnya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3CBknhgEv
Lalu… ketika sekujur tubuh Ibu sedang terkejang – kejang, ketika liang memeknya terasa sedang menggeliat dan berkejut – kejut, batang kemaluanku pun sedang mengejut – ngejut sambil memuntahkan auir mani… croooooottttt… crooooooottttt… crotttt… croooottttt… crooootttttttt… croooottttt…
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VmNbUqmZa
Kami sama – sama menggelepar, lalu sama – sama terkulai dan terdampar di pantai kepuasan. Dengan tubuh bermandikan keringat.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXR6I33Z9b
O, betapa indah dan nikmatnya semua yang telah kualami ini.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uAlsnDvxa
BDan sekarang Ibu sudah memberikan sesuatu yang paling berharga di badannya, untuk kumiliki dan kunikmati.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFNDZBp5Ed
Karena itu aku harus memperlakukannya lebih dari biasanya. Ketika Ibu mau bersih – bersih di kamar mandi, aku membopong tubuh telanjangnya ke kamar mandi. Lalu kami mandi bersama. Untuk membuang keringat dari tubuh kami.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmQ7i4zRKN
Lalu aku menyabuni sekujur tubuh ibu, dari leher sampai ke telapak kakinya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDojFGyduwA
Namun ketika aku sedang menyabuni kemaluannya yang sudah dua kali orgasme itu, diam – diam penisku ngaceng lagi. Maka kuangkat tubuh Ibu ke bibir bak kamar mandi. Dan kududukkan Ibu di pinggir bak yang bibirnya cukup lebar, yang biasanya digunakan untuk menaruh peralatan mandi. “Mau ngapain mendudukkan ibu di sini Wan?
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmm1ehkarE
“Iya Bu. Aku nafsu lagi nih. Gak apa – apa ya,” sahutku sambil berdiri menghadap ke arah ibuku, dengan moncong penis diletakkan di mulut vagina Ibu yang masih berlepotan air dan busa sabun.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywFgiOWKtn
“Iya gak apa – apa Sayang,” sahut Ibu sambil memegang sepasang bahuku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyHqMlQLz0
Dan dengan mudahnya aku bisa memasukkan penisku yang sudah ngaceng lagi ini ke dalam liang memek Ibu… blessssssssskkkkkkk…
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaCamIlkQc
Dan sambil berdiri, mulailah penisku “memompa” liang kemaluan ibuku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4DbLQV88m
“Oooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan… nanti istrimu pasti bakal ingin dientot terus sama kontol gede dan panjangmu ini… ooooohhhhh… enak sekali Waaaan… “erang Ibu sambil memeluk leherku agar tidak terjatuh ke lantai, sekaligus ingin menciumi pipi dan bibirku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9AbLPxke1
“Me… memek ibu enak nggak Wan?” tanya Ibu ketika ayunan penisku masih berjalan lambat.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhiiSyf9DEG
“Enak sekali Bu…” sahutku sambil mendekap pinggang ibu, sementara penisku mulai kugenjot secara berirama.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1q9pQub36
“Sayangnya kita gak boleh kawin ya Wan. Kalau boleh sih, ibu mau juga dihamili olehmu.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRrrxMTaHq
“Kalau hidupku sudah mapan, tiada salahnya ibu mengandung anakku.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraLSSEcbmc
“Kenapa harus sudah mapan?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtDjC8zivy
“Kalau sudah mapan, aku bisa menyembunyikan Ibu di suatu tempat yang jauh dari mulut usil.”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjGkMdnM7A
“Iya… makanya cepatlah sukses ya Sayang. Biar ibu bisa hamil, bisa mengandung benihmu. Oooo… ooooohhhh… ini… makin lama makin enak Waaaan… tapi jangan terlalu lama kayak tadi yaaaa… kalau ibu sudah mau lepas, kamu juga harus ngecrot… biar bareng lagi lepasinnya seperti tadi… nikmat sekali…
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJM3gqdHPQg
“Iya Bu… lagian ngentot di dalam kamar mandi gini gak boleh lama – lama ya. Takut diganggu hantu air…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZfovkG8mG
“Ah… kata ayahmu sih kata hantu itu hanya plesetan dari kata Tuhan… jadinya Tuhantuhantuhantuuuu… bener kan?”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9uvbnSGfa
“Iyaaaa… dududuuuuuhhhh… memek Ibu makin lama makin enak Buuuu…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6WbdWzLom
“Kontolmu juga makin lama makin enaaaaaak… ayo cepetin entotannya Waaaan… biar cepat selesai…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8La1OwZe9
“Iya Bu,” sahutku sambil mempercepat entotanku seperti yang Ibu inginkan.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0GlS4hmdK
Bokong Ibu makin lama makin maju. Tapi aku tidak takut beliau jatuh, karena selalu berpegangan ke bahuku atau memeluk leherku erat – erat.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUizDoSFyzA
Dan akhirnya Ibu berkata terengah, “Ayo Wan… barfengin lagi… ibu udah mau lepas nih Waaaaan… entooooot teruuuusssss… lepasin bareng lagiiiii…”
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLSvSONSWC
Aku memang sudah ingin ngecrot secepatnya di kamar mandi ini. Maka setelah mendengar permintaan Ibu, kupergencar entotanku, tanpa mempedulikan apa – apa lagi.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTcq0JTaaL
Dan… oooo… aku berhasil…!
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6D8bTIG2uZ
Ketika liang memek Ibu mengedut – ngedut kencang, aku pun tengah “menanamkan” penisku di dalam liang surgawi yang sedang berkejuit – kejut erotis itu… disusul dengan kejutan – kejutan di penisku sendiri… penis yang moncongnya tengah memuntahkan lahar lendir ini. Crooootttttt… crotcrottttt…
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosCgs4M9Au
Ibu masih memeluk leherku, tapi kedua lengannya sudah terasa lemas. Maka setelah mencabut batang kemaluanku dari liang memek Ibu, kuturunkan ibuku dengan hati – hati.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHP6fM1osJh
“Duuuuhhhh… ini untuk pertama kalinya ibu disetubuhi di dalam kamar mandi Wan,” kata Ibu sambil meraba – raba bibir bak, sampai menemukan gayung plastik. Lalu diambilnya air dengan gayung plastik itu untuk menyirami memeknya.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuV60ouFMh
Aku pun mengambil gayung plastik itu dari tangan ibuku. Lalu kusiram air dari atas kepala Ibu, agar beliau mandi sekalian berkeramas.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtsv1AnQvU
Setelah Ibu selesai berkeramas dan kubilas dengan air dari gayung plastik, barulah aku sendiri mandi sebersih mungkin, sekalian mandi junub. Setelah mandi, kami kenakan pakaian masing – masing. Dan bersama – sama rebahan di atas ranjang Ibu.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAEGlXBFMH
Ibu mendekapku dengan kehangatan seorang ibu, sekaligus sebagai seorang wanita yang baru berbagi kenikmatan denganku.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeI5XNl0Fu9
Sementara terawanganku mulai melayang – layang lagi. Menerawang segala yang pernah kualami dan kemungkinan – kemungkinan yang akan kualami.
20691Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpHJl2fq6H
