
Tumbal Pengasih Gunderuwo [18+]
8771Please respect copyright.PENANAX6NfV00gTc
8771Please respect copyright.PENANA2M3FRh9WoZ
Para tokoh:
Gisti :
Reporter TV Lokal
21 Tahun
Sandra :
Reporter TV Lokal
Gilang :
Reporter TV Lokal
Samad :
Penduduk Desa Cimahi
86 Tahun
Genderuwo :
Mahluk Gaib
8771Please respect copyright.PENANA085cpETiz7
8771Please respect copyright.PENANAgPKP1OKKaZ
8771Please respect copyright.PENANAy86vWL3Arr
8771Please respect copyright.PENANAo91b0bBxxt
8771Please respect copyright.PENANA6vyjIHo6u2
Chapter 01
8771Please respect copyright.PENANAdMmnxqEFa7
Malam yang sangat gelap mencekam mengiringi kedatangan sebuah mobil Toyota Kijang memasuki suatu desa yang cukup terpencil. Desa itu bernama desa Cimani Gunderowo, yang dalam bahasa Indonesia berarti Air Sperma Gunderewo. Suatu nama yang tak lazim untuk suatu desa.
8771Please respect copyright.PENANA7oHcqsBpbT
Desa itu terletak di suatu pedalaman hutan kota Banten. ± 150 KM kearah barat dari pusat kota. Sangat jauh dari hiruk pikuknya kendaraan, dan sangat jarang terjamah oleh orang luar. Terbukti dari akses jalan yang masih sangat minim untuk menuju kesana.
8771Please respect copyright.PENANAhtT1YzVH73
Sandra, Gisti, dan Gilang. Mereka adalah reporter dari salah satu stasiun televisi lokal. Mereka diberi tugas untuk meliput desa tersebut. Karena ada beberapa laporan masyarakat yang masuk pada pihak redaksi tentang desa tersebut.
8771Please respect copyright.PENANAOc4Rk7iwJu
Setelah sekian lama berkendara, mereka pun menepikan mobil mereka ketika telah menemukan tempat yang mereka cari. Mereka akhirnya tiba di desa Cimani Gunderewo. Desa itu terlihat sangatlah menyeramkan. Pohon-pohon besar tumbuh mengelilingi desa tersebut. Lolongan anjing sayup-sayup terdengar di dalam kelebatan hutan, memecah keheningan malam. Sungguh, semakin membuat ngeri tempat itu.
8771Please respect copyright.PENANAz1C3AKcF8R
Sandra : “Lang, anter dong. Gue kebelet pipis nih.” ucap Sandra kepada Gilang.
8771Please respect copyright.PENANAZDumr9paji
Gilang : “Yaelah, elu. Yaudah deh, yuk gue anter.” balas Gilang.
8771Please respect copyright.PENANAJQO87vPBaa
Gisti : “Terus gue gimana guys?” ucap Gisti.
8771Please respect copyright.PENANA3juI91XQFu
Gilang : “Elu diem aja disini Ti. Lu jagain mobil. Siapa tau ada warga yang lewat, lu kan bisa minta ijin sekalian tempat tinggal sama mereka.” ucap Gilang.
8771Please respect copyright.PENANAIyu2yRzkPf
Gisti : “Tapi gue takut sendirian disini.” kata Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAtmqp32at6E
Gilang : “Udah tunggu aja Ti. Bentar doang kok.”
8771Please respect copyright.PENANAj8jquFk1Lg
Sandra : “Ayoo cepetan Lang, gue udah kebelet.” lanjut Sandra seraya menarik tangan
Gilang memasuki hutan.
8771Please respect copyright.PENANADxBXFTjTyI
Mereka pun mulai menghilang dibalik pepohonan, meninggalkan Gisti sendirian di dalam mobil. Disuatu desa yang sangat menyeramkan. Tumbal Pengasihan Gunderewo
8771Please respect copyright.PENANAQD4GdRn6dr
8771Please respect copyright.PENANAZRxr4BqfmQ
POV Gisti
Gisti, gadis berjilbab kelahiran Bandung 21 tahun yang lalu. Dia memiliki paras yang cantik khas mojang kota kembang, dengan kulit yang berwarna putih bersih. Gadis ini memiliki tinggi 159 cm dan berat 42 kg. Payudaranya berukuran 36 B, juga pinggul yang semok membuat dia sangat menarik setiap kaum Adam yang memandangnya. Gisti memiliki seorang tunangan yang sudah is pacari semenjak ia duduk di kelas 2 SMA. Umur mereka terpaut 5 tahun. Namun Gisti sangat mencintai tunangannya saat ini, karena dia tak pernah mau merenggut keperawanan Gisti semenjak mereka pacaran dulu. Paling banter mereka hanya melakukan piting dan Blow Job saja. Pria itu sangat menghormati Gisti sebagai perempuan, dengan tetap menjaga keperawanan gadis ini.
8771Please respect copyright.PENANAbgslD2Fhbz
20 menit sudah.
8771Please respect copyright.PENANAY9kysffbDV
Gisti duduk termenung di dalam mobil sendirian. Dia sudah mengerti lagi dengan kelakuan kedua temannya tadi. Mereka pasti tengah bersetubuh di dalam hutan itu. Karna bosan, Gisti pun mencoba untuk berbaring disana. Namun belum lama dia berbaring, terdengar suara ketukan di kaca samping mobilnya. Dan Gisti pun segera menoleh ke asal suara. Dia mendapati sesosok pria paruh baya tengah berdiri di luar mobilnya.
8771Please respect copyright.PENANAGaTIjOuT5b
POV Ki Samad
8771Please respect copyright.PENANA8dJAOv6ZMj
Ki Samad, panggil saja begitu. Lelaki ini berusia sekitar 86 tahun. Seluruh wajahnya penuh dengan kerutan. Dia memiliki tinggi sekitar 152 cm dan berat 60 kg. Namun dia masih bisa berdiri tegap dalam usianya yang hampir satu abad itu.
8771Please respect copyright.PENANAuRy1U88KLo
Akhirnya.
8771Please respect copyright.PENANAqEwezdXL22
Gisti pun menghampiri kakek itu. Dia mengemukakan maksud kedatangan nya dan kedua teman-temannya pada ki Samad. Gisti pun meminta sebuah tempat tinggal sementara untuk mereka tinggali selama beberapa hari di desa tersebut. Ki Samad pun mengangguk mengerti, dan mengajak Gisti ke suatu rumah milik warga tak jauh dari mobil mereka.
8771Please respect copyright.PENANAnMNWttFrnV
Gisti mengunci pintu mobilnya, kemudian mengikuti ki Samad memasuki sebuah rumah. Meskipun hanya sebuah rumah yang terbuat dari anyaman bambu, rumah itu cukup nyaman dan layak untuk ditinggali. Akhirnya Gisti pun berterima kasih kepara ki Samad. Sebuah senyum terlukis indah di bibir tipisnya.
8771Please respect copyright.PENANAI0KeD7TJRk
Gisti : “Eh..maaf Ki, teman-teman saya sudah lebih dari 1 jam memasuki hutan disana. Kalo aki ketemu sama mereka, tolong beri tahu mereka kalo saya ada disini ya Ki. Mereka memakai baju yang sama seperti yang saya pakai ini ki. Mohon maaf sebelumnya kalo merepotkan.” ucap Gisti pada ki Samad.
Ki Samad hanya mengangguk mengerti, seraya menyuguhkan makanan pada Gisti. Lelaki ini tahu kalau Gisti sedang lapar. Dan mereka pun makan bersama malam itu. Meski hanya sekedar makanan yang sederhana, namun cukup membuat Gisti merasa kenyang.
8771Please respect copyright.PENANAepcMm5qiif
Setelah makan, Gisti pun mulai mengambil hand phone nya dan menyeting recorder. Dia ingin mengorek informasi desa ini pada ki Samad. Gisti pun melayangkan beberapa pertanyaan pada kakek itu.
8771Please respect copyright.PENANA4JfJsxKj5T
Gisti : “Eh ki, maaf sebelumnya. Saya dari stasiun tv XXX dateng kesini untuk mencari informasi dari desa ini. Kalo boleh tau, kenapa desa ini dikasih nama Cimani Gunderewo yaa ki?” tanya gadis itu.
8771Please respect copyright.PENANA6yejAJp5GQ
Ki Samad : “Oh itu, jadi ceritanya gini neng. Dulu, banyak orang yang dateng kesini untuk pengasihan. Pengasihan Gunderewo tepatnya. Jadi, setiap orang yang mau kaya dateng kesini sambil bawa perawan sebagai tumbal.” ucap ki Samad bercerita.
8771Please respect copyright.PENANAzl8hNUOuxI
Ki Samad : "Nah, terus perawan itu dibawa ke gua di hutan sebelah sana. Gua itu dipercaya tempat tinggal nya Gunderewo neng.” lanjutnya.
8771Please respect copyright.PENANATMp7UZvBPJ
Gisti : “Oh gitu ki. Terus para perawan itu di apain lagi ki? Apakah gunderewo itu menampakan diri sama warga disini? Terus, para perawan yang dijadikan tumbal, apakah mereka terlihat kembali?” tanya Gisti memberondong.
8771Please respect copyright.PENANAhhbtw6YL5t
Ki Samad : “Yaa, para perawan itu di letakan di suatu ruangan di dalam gua itu. Terus tumbal itu di ikat kedua kaki dan tangannya membentuk huruf X dalam keadaan telanjang, diatas batu persembahan.” jawab Ki Samad serius.
8771Please respect copyright.PENANAXhkjZfB2gL
Gisti : “Gunderewo itu gak pernah menampakan diri sama sembarangan orang neng. Dia hanya menampakan diri ke kuncen ataupun gadis tumbalnya saja. Mereka yang dijadikan tumbal pengasihan Gunderewo tak pernah terlihat keluar lagi dari gua itu neng, warga sini percaya kalo gadis yang ditumbalkan itu dijadikan gundik sama Gunderewo disana.” lanjutnya seraya menatap nanar ke Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAe9XTCYxUBb
Gisti : “Oh, iyaa ki. Aki sendiri pernah melihat sosok Gunderewo itu gak?” Tanya Gisti lagi.
8771Please respect copyright.PENANAPpkvhmwgcu
Ki Samad hanya mengangguk, sambil pandangan matanya tak pernah lepas dari tubuh seksi Gisti. Membuat Gisti merasa risih dibuatnya.
8771Please respect copyright.PENANAL5dwrMOaHv
Gisti : “Kalo saya boleh tau, gimana rupa dari Gunderewo itu ki?” tanya Gisti.
8771Please respect copyright.PENANA0IqJMF5otR
Ki Samad : “Kenapa neng nanyain hal itu?” jawab ki Samad galak.
8771Please respect copyright.PENANApx0GG46BR6
Gisti : “Maaf ki. Ini info yang sangat penting dalam liputan saya. Hal ini akan jadi berita yang sangat penting buat masyarakat luas. Jadi saya mohon maaf kalo aki merasa terganggu dengan pertanyaan saya barusan.” jawab Gisti tertunduk.
8771Please respect copyright.PENANAvOmjof4ZJ9
Ki Smad : “Kalo neng bener-bener ingin tahu rupa dari Gunderewo itu, neng harus masuk ke gua itu. Soalnya saya tau kalo neng ini masih perawan kan. Gunderewo itu pasti dengan senang hati menampakan wujudnya sama neng.” ucap ki Samad seraya tersenyum pada Gisti, menampakan susunan giginya yang telah menghitam.
8771Please respect copyright.PENANAZ70OKlXbi6
Gisti nampak terkaget dibuatnya, dia bergidik ketakutaan. Namun tak lama kemudian, Gisti merasa pusing dikepalanya. Seluruh pandangan nya mulai mengabur, dan dia pun jatuh pingsan. Ki Samad tersenyum melihat itu. Semua rencananya berhasil.
8771Please respect copyright.PENANAVTv6z4enyw
8771Please respect copyright.PENANAUTbUFsxb1p
Sementara itu di Hutan...
8771Please respect copyright.PENANA6BCHs2eQEz
8771Please respect copyright.PENANAY7880SKGT7
Kedua tubuh sedang bergumul di dalam rimbunnya semak-semak. Mereka sedang saling tindih dalam keadaan yang telanjang. Yaa, kedua sosok itu merupakan Sandra dan Gilang.
8771Please respect copyright.PENANA9VTurABrdT
Gilang sedang memacu tubuh montok Sandra dalam keadaan missionaris. Kedua kaki Sandra berada di bahu Gilang, membuat vaginanya terangkat menghadap Gilang. Hal ini membuat penis besarnya keluar masuk dengan lancar d ivagina Sandra.
8771Please respect copyright.PENANA9YvjXbCK7F
Sandra : “Aagghh, terus lang. Aggghh, kontol lu enak banget. Agghh,, ogghhh,, yaa terus.. Aggghh..” desah Sandra menikmati genjotan Gilang.
8771Please respect copyright.PENANArltTsnOnbg
Gilang: “Aggghhh, iyaa dra. Memek lu juga enak banget.. Agghhh… Kontol gue berasa di pijet di dalam jelek lu.. Agghhh…” jawab Gilang sambil mempercepat genjotannya.
8771Please respect copyright.PENANAfkwArfofyq
Sandra hanya mendesah dan mengerang dibuatnya. Kedua matanya terpejam, menikmati gesekan antara kelamin mereka. Sandra seakan terbang ke langit ke tujuh dibuatnya.
8771Please respect copyright.PENANAa6LKD6ZfH2
Gilang : “Aaggghhh,, dra, gue mau keluar.. Aaggghhh… Ooggghh..” ucap Gilang sambil mulai menciumi payudara Sandra.
8771Please respect copyright.PENANAQIOfnAbSjK
Sandra kelojotan dibuatnya. Dan beberapa detik kemudian, dia merasakan cairan hangat yang muncrat di dalam vaginanya. Ternyata Gilang telah mendapat orgasmenya yang kedua malam itu. Tubuh Gilang pun ambruk menimpa tubuh Sandra.
8771Please respect copyright.PENANAibDf4acBn0
Sandra masih terpejam menikmati denyutan penis Gilang di dalam vaginanya. Dia memeluk tubuh Gilang dengan erat. Namun dia pun menjerit ketika membuka matanya. Dia melihat ada beberapa sosok yang mengelilingi mereka berdua, Sandra hitung ada sekitar tujuh orang. Sandra pun segera membangunkan Gilang, namun tak ada respon darinya.
8771Please respect copyright.PENANAcq47xIsvCP
Dia pun menggulingkan tubuh Gilang kesamping, dan memcoba memungut pakaiannya untuk menutupi ketelanjangannya. Sandra menjerit kembali ketika dia melihat kedua tangannya yang berlumuran darah segar. Dia sapukan pandangannya ke arah Gilang, dan menemukan luka sayatan di tubuh Gilang. Ternyata Gilang telah mati di tangan para penduduk setempat.
8771Please respect copyright.PENANAy2qXzMiAMX
Sandra: “Aaaarrrggghhhh! Siapa kalian?” jerit Sandra.
8771Please respect copyright.PENANArFWki15s8e
Sndra: “Biadab kalian! Kalian telah membunuh Gilang. Dasar manusia biadab kalian!” Lanjutnya memaki para penduduk tersebut.
8771Please respect copyright.PENANAiwf9HBAdYN
Namun ke tujuh sosok yang mengelilingi Sandra tak mengeluarkan sekecap katapun. Mereka hanya menatap Sandra dengan tatapan lapar. Sebuah senyuman kemenangan mengembang di wajah mereka semua, lalu secara bersamaan mereka menyerang tubuh telanjang Sandra.
8771Please respect copyright.PENANAmLp95BuCQz
Sndra : “Tidak! Mau apa kalian semua biadab? Tolong! Tolong! Aarrgghh, lepas kan! Tolong! Tolong!” jerit Sandra ketakutan.
8771Please respect copyright.PENANAd9pA5S8cNF
Namun jeritannya tak berpengaruh apapun pada mereka semua. Dengan sangat bernafsu, mereka mulai menggerayangi tubuh telanjang Sandra. Mereka meremas payudara Sandra dengan sangat kasar, dua orang dari mereka mengoreki vagina Sandra dengan sangat kasar juga. Setiap lekuk tubuh Sandra tak ada yang terlewat dari jamahan tangan nakal mereka.
8771Please respect copyright.PENANASC9btcDv2i
Satu persatu dari mereka mulai melepas semua baju mereka. Dan tujuh batang besar mulai terpampang jelas di hadapan Sandra, minta untuk di puaskan. Sandra bergidik ketakutan melihat ukuran penis mereka. Dia tak sanggup membayangkan apa yang akan segera menimpa tubuh seksinya sebentar lagi. Satu per satu mereka mulai mendekati tubuh telanjang Sandra. Dan tanpa menunggu lama lagi, sebuah penis besar menembus vagina Sandra dengan sangat kasar. Sandra menjerit kesakitan. Vaginanya serasa disayat oleh silet. Namun jeritannya tak keluar lama, setelah satu penis besar telah menembus bibir tipisnya.
8771Please respect copyright.PENANAN8z3Cb7fM3
Sandra merasa sangat tersiksa dibuatnya. Satu demi satu penis besar telah keluar masuk di vagina dan mulutnya. Satu penis yang keluar setelah menyemburkan sperma, segera digantikan dengan penis besar lainnya. Tidak memberi Sandra waktu untuk sekedar menarik nafas. Dia sangat lemah kesakitan dibuatnya. Vaginanya mengeluarkan bercak darah, penis besar para penduduk setempat itu telah merobek vaginanya.
8771Please respect copyright.PENANATyvadxV0vp
Sandra mulai mendapatkan kesadarannya kembali dan mulai berontak, ketika dirasa ada sesuatu yang menggesek lubang dubur nya. Sebuah penis besar tengah mencoba untuk menembus lubang duburnya dari belakang. Sandra menjerit memohon, berharap mereka akan sedikit tiba pada dirinya. Namun usahanya sia-sia saja. Para pemerkosanya itu sama sekali tak peduli pada Sandra.
8771Please respect copyright.PENANACU9qYa4zIy
Sandra : “Mmmhhh,, jangan! Mmmhhh.. Ampun! Mmhhh…” jerit Sandra disela kulumannya dan.
8771Please respect copyright.PENANAvv5n1aCYFn
Sandra: “Aaarrrrggghhh...!” Sandra menjerit, dia melolong kesakitan. Sebuah penis raksasa menembus paksa lubang duburnya yang masih perawan dalam satu sentakan kasar. Sandra tak mampu menerima lagi semua itu. Tubuhnya telah mendapat titik maksimal dalam menerima rasa sakit, dia pun jatuh pingsan.
8771Please respect copyright.PENANAjY6xSXMgE8
Para Penduduk masih terus melakukan aktifitas mereka diatas tubuh Sandra. Mereka sama sekali tak peduli pada keadaan Sandra saat itu. Mereka terus menggenjot dan meremasi tubuh Sandra secara brutal. Seluruh lubang di tubuh Sandra terus menerus dijejali penis raksasa mereka tanpa jeda sedikit pun. Mereka berniat untuk memberikan luka permanen pada tubuh Sandra.
4 jam kemudian...
8771Please respect copyright.PENANAsWnFotKjHN
Mereka baru selesai dengan tubuh Sandra. Seluruh tubuh Sandra dipenuhi dengan bercak sperma yang mengering. Lelehan sperma masih merembes dari dalam mulut, lubang vagina dan lubang duburnya yang menganga lebar. Bercak darah pun masih nampak jelas di kedua lubang tersebut.
8771Please respect copyright.PENANAICknbzHQKU
Setelah puas dengan tubuh Sandra, mereka pun mengenakan pakaian mereka kembali. Tubuh telanjang Sandra yang sudah sangat mengenaskan mereka ikat di pohon pinus. Tak lupa mereka menaruh madu di seluruh tubuhnya, dan menjejalkan bunga pinus di lubang vagina dan duburnya. Sedangkan mayat Gilang, mereka buang ke sungai. Setelah semuanya selesai, mereka pun kembali ke desa. Meninggalkan Sandra yang masih pingsan di dalam rimbunnya hutan sendirian.
8771Please respect copyright.PENANAGlBtBT6HcH
8771Please respect copyright.PENANAq2wEoVnNNc
Sementara itu di Gua...
8771Please respect copyright.PENANAsKc22VINMI
Gisti terbangun setelah mencium bau yang sangat menyengat hidungnya. Dia sama sekali tak ingat dengan kejadian yang dia alami kemarin, kepalanya masih sangat pusing. Dia pun membuka matanya dengan perlahan.
8771Please respect copyright.PENANA8srCR9usCM
Ki Samad : “Wahai Gunderewo, terimalah tumbal dari kami semua. Dan berikan kami hasil panen yang berlimpah.” ucap seorang lelaki.
8771Please respect copyright.PENANAws7IpugvPE
Mendengar itu, Gisti segera mengerjapkan matanya yang masih mengabur. Tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakan. Dia pun mulai melihat ke sekeliling, mengamati keadaan. Gisti menjerit sejadi-jadinya, ketika dia tau keadaan nya saat ini.
8771Please respect copyright.PENANAEYnJkhKZxT
Ki Samad : “Sadar juga kamu Neng.” ucap suara yang tak asing bagi Gisti.
8771Please respect copyright.PENANA1jEJUAHFK4
Gisti : “Ki Samad! Apa yang aki lakukan sama saya? Saya mau diapakan ki? Tolong! Tolong!” teriak Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAm8ZNBF71PL
Ki Samad : “Percuma geulis, gak akan ada orang yang bakalan denger kamu disini. Kamu bakalan aki jadikan tumbal untuk Gunderewo.” ucap Ki Samad.
8771Please respect copyright.PENANA60WM1rskPo
Gisti : “Tidak! Apa salah saya ki? Tolong! Saya gak mau jadi tumbal. Tolong!” teriak Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAfKcwiLEFKm
Namun tak ada satu pun yang menolongnya. Ki Samad terlihat khusuk melanjutkan mantera pemanggilan Gunderewonya. Mulutnya komat-kamit merapalkan mantra. Dan tak lama kemudian, kepulan asap mulai memenuhi ruangan gua tersebut.
8771Please respect copyright.PENANApEnAkGTF1b
Gisti meronta, dia mencoba untuk melepas kan dirinya. Gadis berjilbab itu tengah terbaring di atas sebuah batu yang datar. Kedua tangan dan kaki nya di ikat ke setiap sudut batu itu. Tubuh seksinya itu tak tertutupi sehelai benangpun, kecuali jilbab yang masih melekat di kepalanya. Vagina dan payudaranya Gisti terpampang dengan sangat jelas. Membuat orang ingin segera menyantap dan menjamah bila melihat nya.
8771Please respect copyright.PENANAWUAyP9MsMs
Genderuwo : “Siapa yang berani membangunkan ku?” sebuah suara geraman menggema di gua tersebut.
Ki Samad : “Ampun Gunderewo. Saya ki Samad.” jawab ki Samad sambil membungkuk.
8771Please respect copyright.PENANALcUOJtRs69
Genderuwo : “Ah, ki Samad!”
8771Please respect copyright.PENANArTXtfJhlMs
Genderuwo : “Apa gerangan kamu sampai berani mengganggu tidur lelapku? Huh?” lanjut Gunderewo itu.
8771Please respect copyright.PENANAWJHT3r6hf5
Ki Samad : “Ampun. Saya bawa tumbal baru buat Akang. Saya cuman minta ditukar dengan hasil panen yang melimpah 2 tahun ke depan.” jawab Ki Samad
8771Please respect copyright.PENANA8pXNO6MPC6
Gunderewo itupun mengalihkan pandangan nya pada batu persembahan. Dia tersenyum lebar ketika melihat sosok gadis perawan berjilbab terbaring di atasnya. Dia kemudian tertawa dengan sangat menggema.
8771Please respect copyright.PENANA1cHadiOQ5F
Genderuwo : “Hahaha… Tumbal yang bagus Samad. Haha… Baiklah, akan ku buat panen warga desa melimpah untuk dua tahun ke depan. Hahaha…”
8771Please respect copyright.PENANAalZElDlDK3
Genderuwo : “Sekarang pergi lah! Biarkan aku menikmati tumbal ku!” Lanjut Gunderewo itu seraya mendekati tubuh Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAgaxfqwMPDa
Ki Samad pun meninggalkan gua itu dengan segera. Dia tidak ingin mengganggu prosesi yang akan di lakukan Gunderewo itu pada Gisti. Dia sudah terlalu senang dengan apa yang akan dia dapat diladangnya untuk dua tahun ke depan.
8771Please respect copyright.PENANAZWI1dUjz0D
Sesosok mahluk tinggi besar menghampiri tubuh Gisti. Tinggi nya sekitan 2 meter lebih. Badannya berwarna hitan legam, dengan bau yang sangat menyengat tercium di seluruh tubuhnya. Bulu hitam kasar menghiasi seluruh tubuh mahluk itu. Sepasang mata merah yang menyala menatap nanar pada Gisti. Taring tajam pun menghias di bibir tebalnya.
8771Please respect copyright.PENANAG3lQATWSK2
Gisti terbelalak tak percaya melihat sosok dihadapannya sekarang. Dia berontak lebih keras, mencoba untuk melepaskan ikatan di tubuhnya. Gisti menjerit sejadinya. Meminta pertolongan kepada siapa pun yang bisa mendengar nya. Namun semua usahanya itu nihil. Tak ada seorang pun yang berani masuk ke gua tersebut.
8771Please respect copyright.PENANAcwtn4888jV
Melihat mangsanya terikat tak berdaya, membuat penis Gunderewo itu menyembul keras. Batang penisnya sangat besar dan panjang. Diameternya mencapai 15 cm, dan panjangnya hampir 35 cm. Sungguh penis raksasa.
8771Please respect copyright.PENANApJz2aU9BCY
Gisti menggidik ketakutan melihat penis Gunderewo itu. Dia tak sanggup membayangkan bila benda sebesar itu menembus liang vaginanya yang masih perawan. Gisti mulai menangis. Bahkan dia sampai mengeluarkan cairan pipis yang banyak karena saking takut nya pada mahluk itu.
8771Please respect copyright.PENANA1No4BN2ixa
Gunderewo itu mulai tak sabar ingin segera menikmati tubuh Gisti. Dia mulai menjamah tubuh telanjang gadis itu. Tangannya segera menggerayangi tubuh seksi Gisti dengan perlahan. Mahluk itu mulai merangsang setiap titik sensitif di tubuh Gisti dengan sangat intens.
8771Please respect copyright.PENANAjuQzx8hbKp
Tangan besar nya meremasi payudara gadis itu dengan perlahan. Sedang kan mulutnya mulai menjilati wajah cantik Gisti. Mahluk itu mencoba mencium bibir mungil Gisti. lidahnya yang panjang dia coba untuk menelusup masuk ke dalam bibir Gisti. Namun Gisti tak pernah mau membuka mulutnya.
8771Please respect copyright.PENANA1WppwRBSeD
Gisti terpejam, dia tak sanggup melihat sosok menyeramkan di depannya itu. Hidungnya mencium bau yang sangat menyengat di depannya. Dia sampai ingin muntah dibuatnya. Bibirnya dia katupkan dengan sangat keras. Dia tak mau berciuman dengan mahluk jelek nan bau ini.
8771Please respect copyright.PENANALcrc7ikrIk
Gisti : "Takan pernah!" Triak Gisti
8771Please respect copyright.PENANAsNLLa0ECUh
Karna geram, Gunderewo itu pun mencubit puting kiri Gisti dengan sangat keras. Membuat Gisti membelalak kesakitan. Mulutnya terbuka, menjerit sejadinya. Dan pada saat itu lah, Gunderewo ini menesulupkan lidahnya ke dalam bibir tipis Gisti. Mahluk itu mulai mencium bibir gadis itu.
8771Please respect copyright.PENANAg5wkt6UcCM
Mendapatkan serangan seperti itu, Gisti merasa sangat mual. Ada rasa aneh yang sangat tidak mengenakan di dalam mulutnya. Air liur mahluk itu juga berbau menyengat di dalam mulutnya. Dia sampai muntah dibuatnya. Kedua matanya mulai menangis semakin deras. Lidah panjang mahluk itu menggelitik setiap rongga mulut Gisti. Dia ingin membuat Gisti terbiasa dengan rasa dari liurnya itu. Tangan kanannya meremasi payudara kiri Gisti, Sesekali memilin puting payudaranya yang masih berwarna merah muda itu. Sedang kan tangan kirinya, dia gerakan menuju vagina Gisti.
Gisti merasakan sesuatu yang sangat kasar menggeseki lubang vaginanya. Mencoba untuk men stimulus daerah istimewanya tersebut. Gisti mencoba menahan mati-matian setiap rangsangan tersebut. Namun dia pun hanya wanita biasa. Menerima serangan yang intens, lubang vaginanya pun membasah di Jari-jari kasar sesosok Gunderewo.
8771Please respect copyright.PENANABf198gazEN
Mengetahui mangsanya sudah mulai terangsang, Gunderewo itu pun segera menurunkan ciuman bibirnya semakin kebawah. Dia jilati setiap lekuk tubuh Gisti. Mulai dari wajah, telinga, leher, perut, dan kedua bongkahan payudaranya Gisti. Tak ada bagian yang terlewat dari jilatan lidah panjang nya itu.
8771Please respect copyright.PENANAX1CoOKzH1T
Ketika pagutan mahluk itu terlepas di bibir nya, Gisti meludah terus menerus. Dia ingin membuang semua air liur mahluk itu yang selalu terasa menempel di rongga mulutnya. Dia juga mencoba untuk menahan setiap rangsangan di tubuhnya dengan sangat kuat. Namun sia-sia saja semua usahanya itu. Gisti pun mulai mendesah dan mengerang, ketika lidah panjang mahluk itu mulai menjilati lubang vaginanya. Gunderewo itu menjilati setiap inchi vagina Gisti dengan sangat telaten. Sesekali dia coba untuk memasukan lidah panjangnya itu ke dalam lubang sempit dihadapannya. Lidah itu pun mulai keluar masuk lubang vagina Gisti bak seekor ular. Gunderewo itu menjilati seluruh rongga di dalam vagina Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAF8Jvr1Y1Tw
Menerima itu semua, membuat desahan Gisti semakin menjadi. Mulutnya tak berhenti mengerang dan mendesah. Gunderewo itu sungguh sangat pintar merangsang setiap titik sensitif di tubuhnya.
8771Please respect copyright.PENANAdarz1forar
Tak lama berselang, Gisti pun merasakan sesuatu yang sangat enak di vaginanya. Sebuah perasaan yang tak pernah dia rasa kan sebelum nya. Ada sebuah dorongan yang ingin keluar dari dalam vaginanya. Semakin dia tahan, semakin kuat dorongannya. Dan tanpa bisa dicegah lagi, Gisti pun mendapat kan orgasme nya yang pertama selama hidupnya itu.
8771Please respect copyright.PENANAMpNBywQtBn
Cairan bening nan lengket menyembur deras dari dalam vaginanya. Dan langsung masuk ke dalam mulut Gunderewo itu semuanya. Yaa, Gunderewo itu menghisap habis setiap cairan yang keluar dari dalam liang vagina Gisti. Mahluk itu menelannya habis,tak bersisa. Tubuh Gisti masih mengejang sambil mengejat-ngejat. Dia sungguh sangat tenggelam oleh kenikmatan yang baru dia dapat hari itu. Matanya terpejam, sedang kan mulutnya membuka lebar.
8771Please respect copyright.PENANAu3zPJcdS3S
Melihat kesempatan itu, Gunderewo segera mencoba untuk memasukan penis raksasa nya itu ke dalam mulut mungil Gisti. Dia mendorong nya dengan kasar, membuat Gisti sangat terkejut. Ukuran penisnya yang terlalu besar, tak muat ke dalam bibir Gisti. Hanya sebatas kepalanya saja yang dapat masuk, itu pun tak muat.
8771Please respect copyright.PENANA3lhsvRe9rU
Hal itu membuat Gisti sangat tersiksa. Mulutnya dipaksakan untuk menganga sampai ukuran maksimal. Penis raksasa itu memaksa mulut Gisti untuk membuka sampai ukuran yang sebelum nya belum pernah bisa dia capai. Penis Gunderewo itu seakan ingin merobek mulut Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAJnpSZAs8GW
Kesal karna penisnya tak bisa muat ke dalam mulut Gisti, Gunderewo ini pun mulai memposisikan posisi nya diatas tubuh Gisti. Dia gesekan penis raksasa nya yang bersisik itu tepat di depan lubang vagina Gisti yang masih perawan. Dia menggesek-gesekan nya untuk beberapa saat. Dan saat dirasa sudah tepat di depan vaginanya, dia dorong penisnya merobek vagina mungil Gisti dalam satu hentakan kasar.
8771Please respect copyright.PENANAQDjXf5mtL2
‘Breeeettt’
8771Please respect copyright.PENANA01MG8b9Ong
Gisti yang awalnya terbuai oleh rangsangan di vaginanya itu mulai menjerit sejadi-jadinya. Dia merasakan perih yang teramat sangat di lubang kelaminnya itu. Tubuhnya mengejang keatas, menahan rasa sakit yang tak terkira itu. Dan Gisti pun jatuh pingsan, tak kuat menerima rasa sakit.
8771Please respect copyright.PENANAopLvDHfDSb
Melihat mangsanya sangat lemah, Gunderewo itu sangat merah. Dia mulai menggerakan penisnya itu dengan sangat kasar di lubang vagina Gisti. Dia menggenjot vagina mungil Gisti dengan sangat brutal. Mahluk itu memaksakan vagina Gisti untuk bisa menerima seluruh batang penisnya yang sangat besar dan panjang itu. Dia hentakan pinggulnya dengan sangat keras, seakan ingin mendobrak dinding rahim Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAuaExYHNvqC
Setelah beberapa hentakan yang sangat kuat di dalam vagina Gisti, akhirnya seluruh penis Gunderewo itu pun masuk seluruh nya. Penis yang berdiameter 15 cm, dan panjang 35 cm itu pun bersarang dengan manis di dalam vagina mungil Gisti. Sampai vagina Gisti mengembung dibuatnya.
8771Please respect copyright.PENANAK82L1RO5v5
Seluruh otot vagina Gisti seakan meremasi setiap bagian penis Gunderewo itu. Mahluk itu merasa sangat dimanjakan dibuatnya. Dia pun mulai mempercepat genjotannya di dalam vagina Gisti. Penis mahluk itu menghentak dengan sangat kuat mendobrak vagina Gisti. Kemudian dia cabut penisnya dengan sangat perlahan, menikmati setiap gesekan antara dinding vagina Gisti yang lembut dan Penis nya yang bersisik itu. Mahluk itu melakukannya terus menerus, sampai membuat Gisti sadar
dari pingsannya.
8771Please respect copyright.PENANAnaQOYmln0r
Gisti : “Aaaaawwwhhh,, sakiiitt… Berhentiiii… Sakiiitt,, aku mohon! Awwwhhh…” ucap Gisti mengiba.
8771Please respect copyright.PENANAS5YG6FfNqz
Genderuwo : “Diam kau sundal! Mulai detik ini tubuhmu adalah milik ku. Kau sama sekali tak berhak lagi atas seluruh tubuhmu ini.” ucap Gunderewo itu sambil mempercepat genjotannya.
8771Please respect copyright.PENANAn0Sr0ZG7Rs
Genderuwo : “Kamu itu sudah dijadikan tumbal untuk ku. Jadi mulai saat ini, kamu adalah budak birahiku. Hahaha…” lanjut mahluk itu sambil tertawa.
8771Please respect copyright.PENANA1x7DxZxCwy
Gisti : “Tidak! Aku tidak sudi! Lepas kan aku dasar mahluk menjijikan!” maki Gisti sambil meludah ke arah mahluk yang sedang menggagahinya itu.
8771Please respect copyright.PENANA0aSoN5chUp
Genderuwo : “Dasar kurang ajar kau sundal! Lihat, aku akan menyetubuhimu dengan sangat ganas dari sekarang. Akan ku buat kau bertekuk lutut pada kontol ku ini.” ucap mahluk itu geram.
8771Please respect copyright.PENANAhRI0YsxSNu
Pompaan di dalam vagina Gisti makin cepat dan kuat saja. Mahluk itu ingin membuat Gisti merasakan multiple orgasme. Gunderewo itu ingin membuat Gisti tak bisa lepas ataupun menolak penis raksasanya lagi. Mahluk itu mulai menyetubuhi Gisti dengan sangat menggila. Penisnya mengeluarkan precum di dalam lubang vagina Gisti. Cairan itu mengandung semacam bakteri, yang akan membuat vagina korbannya merasa sangat gatal dan geli dibuatnya. Precum yang Gunderewo itu keluar kan dalam dosis yang cukup banyak di dalam vagina becek Gisti. Rupanya mahluk itu ingin membuat Gisti tak bertingkah lagi.
8771Please respect copyright.PENANAkSi8wcG9fP
Gisti merasa ada yang aneh di dalam vaginanya. Dia merasakan ada sesuatu yang sangat panas di dalam vaginanya. Gadis itu merasakan vaginanya sangat gatal dan sangat geli, sehingga tanpa dasar dia pun mendesah-desah menerima setiap sodokan penis raksasa Gunderewo itu. Mengetahui kalau rencananya berhasil, mahluk itu pun menghentikan gerakan nya di dalam vagina Gisti. Dia mencabut keluar penisnya dalam satu tarikan kuat.
8771Please respect copyright.PENANAkfRaAK97Z5
"Plooop.." suara ketiaka penis keluar dari vagina Gisti. Lubang vagina Gisti nampak menganga sangat lebar. Bercak darah masih menetes dari dalam sana.
8771Please respect copyright.PENANAHov3Kzpycn
Gisti tersadar dari lamunannya. Dia merasakan ada sesuatu yang hilang dari dalam vaginanya. Lubang vaginanya terasa sangat gatal minta di garuk. Namun benda yang sedari tadi keluar masuk di vaginanya itu telah hilang. Sedang kan kedua tangan dan kakinya terikat dengan keras, membuatnya tak bisa melakukan apapun selain menggesek-gesekan kedua pahanya
8771Please respect copyright.PENANAVkpbxHSgWD
Gunderewo itu hanya tersenyum melihat perilaku Gisti. Dia merasa puas dengan apa yang telah dia buat pada gadis alim tersebut. Rupanya dia telah berhasil untuk merubah sifat Gisti, dan membuang semua rasa malu gadis itu. Gunderewo itu telah berhasil membuat Gisti bertekuk lutut pada penisnya. Mahluk itu telah berhasil membuat Gisti menjadi budak sex nya.
8771Please respect copyright.PENANAkirSh41hKe
Gisti : “Aaaaggghhhh… Hmmm… Aggghhh…. Ssshhhh… Aggghhh….” desah Gisti.
8771Please respect copyright.PENANA2PnLdz7lge
Genderuwo : “Kenapa kau menggeliat seperti cacing seperti itu manusia? Huh?”
8771Please respect copyright.PENANAIJuFbmSRXc
Genderuwo : “Apakah memek mu gatal ingin di garuk? Apakah memek mu rindu sama batang penis besarku? Huh? Jawab!” ucap Gunderewo itu sambil menatap tajam kearah Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAQe1956z5Ga
Sebuah tatapan yang seakan merendahkan derajat Gisti sebagai seorang wanita alim.
8771Please respect copyright.PENANAPmc81nfiKL
Gisti : “Aaaagghhh,, iyaa tuan… Aggghhh… Tolong berikan kontol besar mu itu… Aggghhh…”
8771Please respect copyright.PENANAm1gz4Pfu6Q
Gisti : “Tolong garuki memek gatalku ini tuan… Aaaagghhh…. Setubuhi aku tuan… Aggghhh… Aku adalah budak sex tuan…. Ooouuuuuggghhh….” ceracaunya Gisti makin tak jelas.
8771Please respect copyright.PENANA9B21UVPpzf
Mendengar itu semua Gunderewo hanya tersenyum dengan bangga. Predikatnya sebagai mahluk bau, jelek, dan menjijikan namun tetap bisa menaklukan wanita muda yang amat cantik tetap melekat pada dirinya. Dia pun tersenyum lebar, kemudian melepas ikatan di kedua pergelangan kaki dan tangan Gisti.
8771Please respect copyright.PENANA7O4JTstr9S
Gisti yang merasa bebas, segera mengarahkan tangannya menuju lubang vaginanya. Dia langsung menggeseki vaginanya dengan cepat dan bernafsu. Gisti mulai memasukan satu demi satu jarinya ke dalam vagina nya yang sudah sangat basah itu sambil terpejam. Ternyata semua jarinya mampu masuk ke dalam lubang vaginanya itu. Sekarang dia mengeluar-masukan kepalan tangan nya menggaruki dinding vaginanya yang sangat gatal itu.
8771Please respect copyright.PENANAfRBz51oJsE
Gunderewo tertawa dengan sangat keras dengan apa yang telah dia buat pada gadis alim ini. Dia sangat puas melihat Gisti menggeseki vaginanya sendiri dengan susah payah. Gisti terlihat sangat bernafsu saat itu. Dia mencoba segala yang dia bisa untuk menghilang kan rasa gatal di dalam vaginanya. Namun semuanya sia-sia saja. Rasa gatal di vaginanya tak pernah hilang, namun bertambah gatal saja setiap detiknya.
8771Please respect copyright.PENANAZiEQ9zfFoi
Frustasi, Gisti pun menangis. Dia merasa sangat tersiksa dengan rasa gatal di vaginanya itu. Dia terlihat sangat tersiksa karna ulahnya sendiri pada vaginanya. Karna kasihan, Gunderewo itupun berbisik pada Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAzSFoKA9MGf
Genderuwo : “Rasa gatal di vagina mu itu hanya bisa hilang dengan gesekan kontolku saja wahai budak manusia. Rasa gatal itu hanya akan mereda bila bersentuhan dengan sisik di penisku ini. Apa kau mengerti?” bisik mahluk itu ditelinga Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAf2ORhedxt0
Gisti : “Aaaaghhhh,,, iyaa tuaaan.. Tolong berikan itu pada hamba… Aggghhh….” ucap Gisti
sambil terisak.
8771Please respect copyright.PENANAvTo2RwSOMx
Genderuwo: “Ada syaratnya!” ucap mahluk itu menatap Gisti tajam.
8771Please respect copyright.PENANAuObE2HbFzW
Gisti : “Aaapp,, apa syaratnya tuaann? Aaagghhhh…” ucap Gisti sambil terus mendesah.
8771Please respect copyright.PENANAdJe5gbRNti
Genderuwo : “Kau harus membuatku orgasme terlebih dahulu dengan mulut dan tangan mu itu. Kamu harus menelan habis sperma ku terlebih dahulu.” kata mahluk itu.
8771Please respect copyright.PENANA2OI4wq2aVP
Gisti : “Ba,,baik lah Tu,,, aaagghhhh… Baik lah tuan…. Sssshhh..” jawab Gisti
8771Please respect copyright.PENANAQtFHqIfMXh
Genderuwo : “Lakukanlah sekarang dasar budak!” teriak mahluk itu
8771Please respect copyright.PENANAjjQYBniUkF
Gisti : “Ba,,baik tuan.” Ucap Gisti sambil menyerbu tubuh mahluk itu.
8771Please respect copyright.PENANAMBYdbWHMKx
Gisti mulai menggenggam penis raksasa Gunderewo dengan kedua tangannya. Diameternya tak muat dalam genggaman tangan nya itu. Dia kemudian menjilati penis bersisik itu dengan sangat bernafsu. Sesekali Gisti mencoba untuk memasukan benda itu ke dalam mulutnya. Namun sekeras apapun dia mencoba, benda itu tak pernah bisa masuk ke dalam mulutnya yang terlalu mungil itu.
8771Please respect copyright.PENANAMh5R4d0fKS
Gisti menjilati setiap inchi penis dari mahluk yang paling menjijikan itu dengan sangat telaten. Dia menjilati penis dari mahluk yang telah membuat nya muntah beberapa jam yang lalu. Gisti telah kehilangan akal sehatnya.
8771Please respect copyright.PENANAnIIC9oUZ8C
15 Menit Sudah..
8771Please respect copyright.PENANA0YmHsL2ERq
Gisti menjilati penis besar bersisik Gunderewo itu, namun sama sekali belum terlihat jika benda itu akan segera memuntahkan sperma nya. Sedang kan rasa gatal di dalam vaginanya telah mencapai level maksimal. Gisti akhirnya menangis. Dia lalu mencoba memasukan benda besar itu kedalam liang vaginanya dengan sangat bersusah payah.
8771Please respect copyright.PENANA8NoXNLSkFh
"Bleeeeesss"
8771Please respect copyright.PENANAJAPe7LO3QR
Akhirnya penis besar itu menembus liang vaginanya yang sudah sangat basah. Benda besar itu langsung menggaruk rasa gatal yang menyerang dinding vaginanya. Gisti pun menggoyangkan pinggulnya dengan sangat cepat diatas tubuh mahluk itu. Gisti memejamkan matanya menikmati kenikmatan yang batang penis mahluk itu tengah berikan pada vaginanya.
8771Please respect copyright.PENANAR5kTkxXLix
Gisti : “Aagggghhh…Enak nya… Ooohhh,, ahhhhhh….” desah Gisti sambil mempercepat goyangan vaginanya.
8771Please respect copyright.PENANALnfmiPo0SL
Gunderewo itu hanya bisa tertawa dengan sangat lantang melihat aksi Gisti saat itu. Gisti sedang menggerakan tubuh seksinya itu dengan sangat lincah diatas tubuh nya. Gadis berjilbab itu tengah menunggangi penis raksasa nya dengan bersusah payah. Namun wajahnya memancarkan rona kenikmatan yang sangat dahsyat. Wajahnya mendongak keatas, kedua matanya terpejam, sedangkan mulutnya membuka lebar. Hal itu sungguh sangat membuat mahluk itu terangsang.
8771Please respect copyright.PENANAIZL9biMCFB
15 Menit Sudah..
8771Please respect copyright.PENANAzJtklD0jM8
Menggenjot penis besar Gunderewo, vagina Gisti pun mulai berdenyut menandakan dia akan segera mendapatkan orgasme kembali. Gadis itu mempercepat goyangan pinggulnya, menghentak penis Gunderewo itu makin keras. Tubuhnya sudah di penuhi dengan keringat. Bahkan jilbab yang masih melekat di kepalanya sudah sangat basah oleh keringat. posisi jilbab itu sudah tak lagi beraturan.
8771Please respect copyright.PENANAG0nCOLXAJZ
Gisti : “Aaaaaggghhh,, tuan,, kontol tuan nikmat bangeett… Aaagghhhh,, hamba, orgasme lagi tuannnn… Agggghhhh…” jerit Gisti sambil melepas orgasme nya yang kedua hari itu.
8771Please respect copyright.PENANAOSGljHRxpP
Cairan hangat menyembur dengan sangat deras di liang vaginanya. Gisti bahkan mengalami squirting. Vaginanya mengeluarkan air pipis dengan sangat deras nya. Seluruh tubuh Gisti mengejang untuk beberapa saat, lalu ambruk menimpa tubuh besar Gunderewo. Gisti sangat menikmati orgasme nya Kali itu, hingga dia lupa pada tugasnya untuk memuaskan Gunderewo.
8771Please respect copyright.PENANAvvUJrfPR4f
Gunderewo itupun marah pada Gisti. Dia lalu mengeluarkan kembali cairan precumnya didalam vagina Gisti dengan cukup banyak. Hal ini langsung membuat vagina Gisti sangat gatal dibuatnya. Gisti bahkan sampai menjerit kaget dibuatnya. Dan tanpa menunggu lama lagi, dia pun kembali menggoyangkan pinggulnya menggesek penis besar Gunderewo.
8771Please respect copyright.PENANAlfDAxtacBx
Tak beberapa lama kemudian, Gisti mengalami orgasme nya kembali. Lagi, seluruh otot di tubuhnya mengejang lalu ambruk tak bertenaga. Hal ini kontan membuat Gunderewo itu sangat marah. Akhirnya mahluk besar ini mengeluarkan precumnya yang sangat beracun di dalam vagina Gisti.
8771Please respect copyright.PENANAtIdFSXo4KS
Precum ini mengandung bakteri yang sangat ganas. Bakteri yang akan terus menggigiti dinding vagina Gisti, menimbulkan rasa gatal yang teramat sangat. Bakteri ini takan berhenti menggigit seluruh rongga di dalam liang vagina Gisti, meskipun dia telah mendapatkan orgasme. Bakteri ini hanya bisa hilang oleh cairan sperma Gunderewo saja.
8771Please respect copyright.PENANA1LPN5fI9sR
Gisti sangat tersiksa dibuatnya. Vaginanya makin terasa gatal saja, padahal dia baru saja mendapatkan orgasme. Gisti pun mulai memaksakan tubuhnya untuk bergerak, sehingga kelamin mereka saling bergesekan kembali. Namun gesekan antara kelamin mereka itu hanya membuat vaginanya makin gatal saja. Vagina Gisti sudah sangat membanjir dibuatnya. Peluh beserta keringat bercucuran di seluruh tubuhnya. Ntah sudah berapa Kali dia mendapatkan orgasme dan squirting hari itu. Namun rasa gatal di vaginanya tak pernah berhenti.
8771Please respect copyright.PENANANst0aS6l2d
Gisti sudah sangat lemah, seluruh tenaga nya sudah habis terkuras. Namun dia tetap memaksa pinggulnya tetap menggoyang, meskipun tubuh bergetar hebat. Tak lama berselang, Gisti pun mendapatkan orgasme nya kembali untuk yang kesekian kalinya. Tubuhnya mengejang dengan sangat dahsyat, lalu dia pun jatuh pingsan kembali.
8771Please respect copyright.PENANAGp0TWH0cXv
Melihat mangsanya tergeletak tak sadarkan kembali, Gunderewo itu hanya menatap puas. Dia mencabut penisnya dengan satu tarikan kuat. Mahluk itu lalu merebahkan tubuh Gisti mengangkang. Dia lalu menjilati vagina gadis itu dengan sangat bernafsu. Vagina Gisti yang sudah sangat membasah dijilatnya dengan sangat rakus. Lidahnya segera keluar masuk di dalam vagina Gisti dengan sangat lincah. Mahluk itu memasukan lidah panjangnya sangat jauh ke dalam vagina Gisti. Sehingga masuk kedalam rahim Gisti. Mahluk itu lalu menjilati nya gemas.
8771Please respect copyright.PENANAJYiq3jW55d
Gisti hanya bisa mendesah lemah dibuatnya. Dia sudah tak memiliki tenaga sedikit pun hanya sekedar untuk membuka mata. Namun vaginanya tak pernah berhenti mengalami orgasme. Cairan cintanya yang bercampur dengan air kencing menyembur setiap kali dia orgasme. Muncrat membasahi lantai gua yang pengap dan lembab itu.
8771Please respect copyright.PENANA74cY275MZc
Setelah puas menjilati vagina gadis tersebut, Gunderewo itu kembali memasukan penis besar nya itu ke dalam liang vagina Gisti yang sudah sangat melar. Mahluk itu kembali menghentak kan penisnya dengan sangat kuat dan keras di dalam vagina gadis itu, membuat tubuh Gisti terlonjak-lonjak.
8771Please respect copyright.PENANAVB98TW1Hsl
Karena jepitan vagina Gisti sudah sangat melemah, Gunderewo pun membalikan tubuh mangsanya tersebut. Mahluk itu mulai memposisikan tubuh Gisti untuk menungging. Lidah panjangnya segera menjilati dan mengoreki liang dubur Gisti. Membuat Gisti kembali menggeliat. Sesekali dia masukan lidah panjangnya itu kedalam sana, mencoba membuat lubang itu sedikit melebar.
8771Please respect copyright.PENANAthyJtLG3dw
Ketika dirasa sudah cukup basah, Gunderewo pun memposisikan penis besarnya di depan lubang dubur Gisti. Dan dengan satu sentakan keras, amblas lah seluruh penis besar nya itu merobek anus Gisti. Gisti menjerit dengan sangat keras. Seluruh otot di tubuhnya bergetar merasakan sakit yang amat sangat. Gisti pun pingsan kembali.
8771Please respect copyright.PENANAUK9GHFKYwk
Cengkraman otot dubur Gisti seakan mencekik penis Gunderewo itu. Mahluk itu kembali merasakan nikmat nya tubuh gadis itu. Sekarang Gunderewo itu sudah tak perduli lagi dengan keadaan Gisti. Dia hanya ingin segera mencapai orgasmenya. Dia mulai menyetubuhi dubur Gisti dengan sangat kasar.
8771Please respect copyright.PENANA7HhI9889bs
Tak lama berselang mahluk itu pun mendapat orgasme nya yang pertama saat itu. Dia menggeram sambil menyembur kan sperma panasnya memenuhi liang dubur Gisti. Tangan besarnya meremas kuat payudara Gisti, gigi-gigi tajamnya menggeremet. Dan seluruh tubuhnya mengejang, lalu ambruk menimpa tubuh kecil Gisti dengan penis yang masih menancap di liang dubur gadis itu.
8771Please respect copyright.PENANABaxdOQ4ARB
Setelah mendapatkan orgasme nya itu, penis besar Gunderewo mengecil dengan sendiri nya. Lalu benda itu keluar dari dalam dubur Gisti secara perlahan. Mahluk itu tersenyum dengan sangat lebar. Rona kepuasan tergambar jelas di wajahnya. Mahluk itu pun menghilang ntah kemana. Meninggalkan Gisti sendirian dalam kondisi yang sangat mengenaskan di gua tersebut.
8771Please respect copyright.PENANA3ZFS7wTp9k
Tinggal lah Gisti sendiri di gua lembab nan pengap itu. Tubuhnya sudah sangat mengenaskan, dalam posisi yang menungging. Lubang vagina dan dubur nya menganga sangat lebar, bercak darah masih jelas terlihat di kedua lubang tersebut.
8771Please respect copyright.PENANAybwLGqWfQE
Gisti pun akhirnya mati dengan kedua lubang yang sangat basah oleh lendir dan oleh cairan sperma Gunderewo yang berwarna hitam pekat. Namun roh Gisti dibawa oleh sang empunya sperma ke alam nya. Yaa, roh Gisti dijadikan gundik oleh sang Gunderewo itu di alamnya.
8771Please respect copyright.PENANAvE85YQXFVf
Dan dimuali hari itu, ketiga reporter tersebut tak pernah kembali dari desa tersebut. Di mulai hari itu, Sandra, Gisti, dan Gilang tak pernah terlihat keluar dari desa itu. Yaa, mereka bertiga telah tewas dengan sangat mengenaskan di desa Cimani Gunderewo itu. Tanpa ada seorang pun yang mengetahui kejadian itu, kecuali para penduduk setempat. Rahasia dari desa Cimani Gunderewo pun masih terjaga dengan sangat rapat….
ns3.147.67.34da2