
Tokoh utama: Karina(Ririn)
Usia: 32 tahun
Ukuran Payudara: 34B
Tinggi badan:168 cm
Berat badan : 52 Kg
Satus : Menikah
Pekerjaan : Seketaris Direktur
13981Please respect copyright.PENANAZOjss6jK2o
***
13981Please respect copyright.PENANAJpdkA6skiy
Perkenalkan, namaku Karina atau biasa di panggi Ririn. Orang tua-ku memang sudah membiasakan-ku untuk mengenakan hijab semenjak kecil. Walaupun mengenakan hijab, aku merupakan tipe wanita yang tidak bisa ketinggalan mode. Oleh karena itu aku selalu memperhatikan penampilan-ku, mulai dari pakaian mode terbaru sampai merawat tubuh.
13981Please respect copyright.PENANA8xW9gA6QFd
Sebagai wanita normal, aku merasa senang apabila penampilanku membuat orang lain atau lawan jenis memperhatikanku dan memujiku. Tetapi aku bukanlah wanita nakal atau murahan, membuat diriku menjadi pusat perhatian memberikan-ku kepuasan tersendiri dan menjadi lebih percaya diri.
13981Please respect copyright.PENANA7MM7bVVnXr
Walaupun kini aku sedang berada di puncak karierku sebagai seketaris direktur di salah satu perusahaan ternama, Aku tetap menghormati suamiku. Apalagi usia kami yang tepaut cukup jauh yaitu 9 tahun. Penghasilan suamiku yang jauh lebih kecil, tidak menjadikan-ku istri yang membangkang. Kehidupan keluarga kami cukup harmonis dan sudah dikaruniai seorang anak laki-laki.
13981Please respect copyright.PENANAQXhYcg8LUL
Sudah hampir dua tahun belakangan ini, aku diangkat sebagai seketaris dari direktur utama di perusahaan trempat-ku bekerja. Aku memang termasuk wanita yang rajin dan ulet dalam bekerja, oleh karena itu Pak Simon mengangkatku sebagai seketaris-nya langsung.
13981Please respect copyright.PENANAAHNkEduiXV
Pekerjaan-ku sebenarnya tidaklah terlalu sulit, hanya membantu mengatur dan mengurus segala keperluan administrasi dari Pak Simon. Namun profesi ini mewajibkan-ku untuk selalu ikut kemana-pun Pak Simon pergi mengurusi perusahaan, oleh karena itu profesi ini sungguh menyita waktu-ku.
13981Please respect copyright.PENANAlt8AZFjvyz
Tentunya aku terlebih dahulu meminta pendapat suamiku, sebelum menyetujui pengangkatan jabatan tersebut. Dan untung-nya suamiku sangat pengertian dan memaklumi bila terkadang aku harus pulang malam atau pergi keluarkota bersama Pak Simon karena meeting atau pertemuan bisnis.
13981Please respect copyright.PENANAzIPZTmWpmn
Pak Simon adalah pria paruh baya keturunan, berusia 48 tahun. Dengan kulit yang putih dan mata yang sipit membuat siapa saja yang melihatnya langsung tahu kalau dia adalah pria keturunan. Walaupun terkenal dengan pribdi yang tegas, sebenarnya Pak Simon adalah orang yang cukup humoris dan asik untuk diajak komunikasi. Candaan-nya yang apa adanya serta tawanya yang khas, seringkali menghiburku saat penat bekerja.
13981Please respect copyright.PENANAjlMJVd9Nvc
Sebenarnya penampilan Pak Simon tergolong biasa layaknya bos, dengan rambut yang selalu disisir ke samping dan klimis, perut buncit yang terlihat lucu di tubuh pendeknya. Pakaian mahal dan jam mahal selalu menempel di tubuhnya.
13981Please respect copyright.PENANAC2O3j1iFy5
Pak Simon memang sangat menghormatiku sebagai wanita berhijab, dan tidak pernah melakukan hal yang kurang ajar kepadaku. Walau kadang becandaan kami sering menyerempet-nyerempet ke arah Fulgar, itu pun masih dalam batas wajar layaknya obrolan antara orang dewasa.
13981Please respect copyright.PENANAAwSOULitXH
Hingga saat ini, pagi ini aku langsung sibuk merapihkan pakaian ke dalam koper. Tentu saja setelah selesai dengan kewajiban pagi-ku untuk melayani suamiku dan anak-ku yang tengah bersiap pergi kerja dan bersekolah.
13981Please respect copyright.PENANA42iuH8Cqgx
“Mah.. jadi pergi ke Bali?” Tanya suami-ku yang kembali masuk kamar setelah mengantar anak-ku untuk naik jemputan sekolah.
13981Please respect copyright.PENANAIkeIgJmbmB
“Jadi Pah.. paling dua sampai tiga hari aja kok sayang” Jawab-ku sambil terus merapihkan isi koper di atas tempat tidur.
13981Please respect copyright.PENANAAt6ns9iHE9
“Jangan diforsir kerjanya yah mah!!” Ujar Suamiku yang kini duduk pinggir tempat tidur.
13981Please respect copyright.PENANAdBdI3W7B0N
Melihat suamiku yang sepertinya agak berat untuk melepas aku pergi, aku pun duduk dipangkuannya dan melingkarkan tangan-ku di lehernya.“Iya Pah.. Papah juga jangan lupa makan yah” Ucapku manja.
13981Please respect copyright.PENANAdrx3yal10S
Aku saat ini memang belum mengenakan hijab-ku dan hanya mengenakan tangtop putih dan celana kerja panjang bahan yang senada dengan blazer coklat yang nanti akan aku kenakan untuk menutupi bagian atas tubuh-ku.
13981Please respect copyright.PENANA9DLOHBz5eM
“Papah mau..kok liatin nenen mamah gitu?” Tanya-ku manja karena melihat pandangan suamiku yang terus menatap belahan di atas tangtopku.
13981Please respect copyright.PENANAHkDNcEEmGd
“Pakaian kamu kok seperti itu mah?”
13981Please respect copyright.PENANAX9V2jjSDZj
“Iya.. kan nanti ditutup blazer dan kerudung pah”
13981Please respect copyright.PENANAJOyqW5V6B8
“Udah ah jangan diliatin terus nanti kita telat” Ujar-ku yang langsung bangkit dan mengenakan blazer seta penutup kepala.
13981Please respect copyright.PENANAGqTtUjfbQq
Kami pun berangkat ke tujuan masin-masing. Singkat cerita setelah janjian bertemu di Air port, Aku dan Pak Simon pun langsung terbang ke Bali. Sebenarnya aku cukup senang jika harus berkerja menemani Pak Simon ke luarkota, karena bisa jalan-jalan geratis dan menjadikan pekerjaan tidak membosankan.
13981Please respect copyright.PENANAb4T8287dbi
Seperti biasa setelah kami check in di salah satu hotel bintang lima, kami langsung berangkat untuk meeting di salah satu cabang perusaan disana. Dan baru kembali ke hotel setelah acara makan malam bersama karyawan dan jajaran direksi di sana.
13981Please respect copyright.PENANAOUztAnHeqb
Tentu saja kami menginap di kamar hotel yang berbeda namun bersebelahan. Setelah mandi dan merapihkan beberapa dokumen. Aku menyempatkan diri untuk mengubungi anak dan suamiku. Tak beberapa lama kemudian Pak Simon menelefon untuk membahas jadwal besok.
13981Please respect copyright.PENANADe6sbYuuj8
Setelah kembali mengenakan pakaian yang sedikit santai, aku pun turun menyusul Pak Simon yang telah siap menunggu di lobi hotel. Dan akupun ikut duduk dan mulai menjelaskan beberapa rincian pekerjaan yang akan dikerjakan selama di Bali.
13981Please respect copyright.PENANA3zDgOwFlhO
13981Please respect copyright.PENANAbeatKsYIRw
“Hmm.. sepertinya akan sibuk kita Rin” Ujar Pak Simon yang hendak menyeruput secangkir expresso. Pak Simon memang terbiasa memanggilku Ririn, mungkin agar lebih akrab dan tentu saja aku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Toh umur kami memang tepaut cukup jauh.
13981Please respect copyright.PENANADf3Z0vrPEH
“Iya pak.. Walau cabang kecil tapi transaksi disini cukup ramai” Jawab-ku
13981Please respect copyright.PENANAc3Sra9rop3
“Bisa gak sempat saya jalan-jalan sambil liat-liat cewek disini..Hahaha” Ucap-nya santai sambil diikuti tawanya yang khas.
13981Please respect copyright.PENANADeHRGTh6H3
“Kan bisa liat saya pak..” Jawab-ku mengikuti candaan-nya.
13981Please respect copyright.PENANAKpH0JCvJY0
“Bosen ah..Hahahahha”
13981Please respect copyright.PENANAKt2g75idqn
Tawa kami pun meledak seketika, memang tidak aneh bagiku dan Pak Simon untuk bercanda seperti ini. Obrolan kami pun berlanjut dengan bahasan yang lebih santai dan banyak diselingi candaan dan tawa.
13981Please respect copyright.PENANAelEyuhxP0W
Setelah selesai berdikusi dan melepas penat, kami pun kembali ke kamar masing-masing. Setibanya di kamar akupun langsung membersihkan diri dan berganti baju tidur. Tak berapa lama memejamkan mata, tiba-tiba aku terbangun karena mendengar televise yang tiba-tiba menyala.
13981Please respect copyright.PENANAKqpzEN4Xyv
Aku pun kaget karena melihat remote yang masih tergeletak di atas meja kecil disampingku. Awalnya aku hanya menganggap ini adalah kebetulan dan kembali mematikan televise tersebut dan kembali memejamkan mataku. Namun kembali aku terbangun akibat suara televise yang kembali menyala.
13981Please respect copyright.PENANAXTE1p9Ltdy
Aku yang memang penakut sejak kecil, mulai merasa takut. Ku pandangi seluaruh isi hotel yang tiba-tiba terlihat seram. Mungkin karena aku yang penakut, aku mulai merasakan bulu kuduku merinding. Dengan cepat aku raih handphone di samping tempat tidurku dan menelefon suamiku. Namun setelah beberapa kali panggilan, tidak ada juga jawaban dari suamiku.
13981Please respect copyright.PENANAR9Hry3gKa4
Semakin lama rasa takut-ku semakin menjadi-jadi, dan aku tidak bisa tidur. Ku lihat jam di meja sudah menunjukan jam 00.30, namun aku juga belum bisa tidur karena masih dilanda rasa takut. Tidak biasanya aku mengalami hal ini, kali ini memang sungguh lain.
13981Please respect copyright.PENANAAjheJMpZtg
Sampai akhirnya aku memutuskan untuk menelepon Pak Simon yang berada disebelah-ku. Aku sadar betul kalau itu akan mengganggu waktu istirahatnya, namun aku sudah tidak punya jalan lain.
13981Please respect copyright.PENANAbTldlzQeB9
13981Please respect copyright.PENANAe6xUYSHSE0
“Halo.. Ada apa Rin?, tengah malam begini…” Tanya suara yang berasal dari handphone-ku
13981Please respect copyright.PENANAEWqXNJBEES
“Eh..anu Pak.. Bapak sudah tidur? Maaf nih saya jadi ganggu.. Begini pak..” Aku pun mulai menjelaskan kejadian yang baru saja aku alamai dan alasan-ku meneleponnya tengah malam begini.
13981Please respect copyright.PENANA6SJow4aTw8
“Kamu kebanyakan nonton film horror saja Rin.. “ Ujar Pak Simon menenangkan-ku dengan nada sudara mengantuk.
13981Please respect copyright.PENANAlg9Y6Ue7Ho
“Tapi pak.. saya tidak berani sendirian dikamar..”
13981Please respect copyright.PENANArYo6QCLTyM
“Lalu..?
13981Please respect copyright.PENANArxBIHkPfvb
“Eh..anu pak.. kalau boleh saya numpang tidur di kamar bapak malam ini saja.. “ Pinta-ku memohon.
13981Please respect copyright.PENANAC9zIGIwn4O
“Yasudah.. kalau kamu mau-nya begitu”
13981Please respect copyright.PENANAsHtB0RTgcy
“Eh.. boleh pak?”
13981Please respect copyright.PENANA34ok76Yisg
“Sudah.. cepat kalau mau kesini.. saya mengantuk sekali”
13981Please respect copyright.PENANA18NIt5C339
“Ba…baik pak”
13981Please respect copyright.PENANAsKmqZXLUnx
13981Please respect copyright.PENANAToSBce8w3x
Setelah menutup telepon aku pun langsung memakai kembali pakaian dalam yang sempat-ku lepas sebelum tidur. Karena tanpa Bh, putting payudaraku akan terlihat menonjol di balik dasater tipis yang kini aku kenakan. Tidak lupa aku kembali mengenakan penutup kepala dan sweater untuk menutupi lengan-ku yang tidak tertutupi daster tanpa lengan.
13981Please respect copyright.PENANApZrcsyhWos
Dan aku pun membunyikan bell kamar Pak Simon, dengan wajah mengantuk Pak simon yang saat itu mengenakan kaus putih polos dan celana pendek, terlihat sedikit terbengong melihatku saat membuka pintu. Mungkin karena wajah-ku yang tanpa make-up fikirku.
13981Please respect copyright.PENANAPiRgn4lZSE
13981Please respect copyright.PENANA0Yey16nb16
13981Please respect copyright.PENANAh43kzqQgeL
Setelah mempersilahkan aku masuk Pak Simon langsung mengunci kembali pintu kamarnya.“ Kamu nih tumben ketakutan, tidak seperti biasanya” Ujar Pak Simon
13981Please respect copyright.PENANApA8oRRkYza
“Maaf Pak.. saya juga heran.. sepertinya ada yang aneh dengan kamar itu”
13981Please respect copyright.PENANADxTwGo3Og8
“Sudah-sudah.. sekarang lebih baik kamu tidur, karena besok jadwal kita masih sibuk”
13981Please respect copyright.PENANAW33iqEM8yi
“Eh..iya pak” Jawab-ku yang menjadi meraasa tidak enak sendiri, dan masih berdiri terpaku di kamar Pak Simon.
13981Please respect copyright.PENANAvuXsB7nSVl
Setelah rasa takut-ku perlahan mulai menghilang, tiba-tiba aku tersadar kalau kini aku harus tidur seranjang dengan Bos-ku. Tapi biarlah ini lebih baik dari pada tidak bisa tidur semalaman, lagian Pak Simon tidak pernah bersikap kurang ajar dan selalu menghormatiku sebagai seketaris-nya.
13981Please respect copyright.PENANAf8YES95BVg
Dengan mencoba berfikir positif aku mulai merebahkan diriku disamping Pak Simon yang sudah terlebih dahulu tidur membelakangiku. Baru kali ini aku merasakan tidur seranjang dengan pria yang bukan suamiku. Walaupun keberadaan Pak Simon membantu menghilangkan rasa takut-ku, namun perasaan adanya pria lain disamping-ku sunggu tidak bisa ku hilangkan begitu saja.
13981Please respect copyright.PENANADzqjeEaLrr
13981Please respect copyright.PENANAMyzz5xMnOq
“Rin.. Kamu sudah tidur?” Tanya Pak Simon yang tidur membelakangiku.
13981Please respect copyright.PENANA5h4nUqaePA
“Be..belum..” Jawab-ku.
13981Please respect copyright.PENANAsjbmUz0RI5
Mendengar jawaban dariku, tiba-tiba Pak Simon membalikan badannya kearah-ku. “Kamu masih takut?” Tanya-nya dengan lembut.
13981Please respect copyright.PENANAa6vhCBHviR
“Ti..tidak Pak.. Saya hanya menjadi tidak enak mengganggu bapak malam-malam begini” Jawab-ku sambil menoleh kearahnya. Tentu saja aku berbohong karena bukan itu alasan utama aku belum juga bisa memejamkan mata-ku.
13981Please respect copyright.PENANA3xTcck4cEz
“Kenapa harus tidak enak..saya malah senang bisa ditemani kamu” Jawab Pak simon
13981Please respect copyright.PENANAffNLMMXIdW
“Maksud Bapak?” Tanya-ku tidak mengerti.
13981Please respect copyright.PENANAjaIMoWhFTD
“Yah.. ini seperti mimpi jadi kenyataan” Ujar Pak Simon dengan tatapan penuh arti.
13981Please respect copyright.PENANARIcf27q70o
“Maaf pak.. saya tidak mengerti maksud Bapak”
13981Please respect copyright.PENANA83Ssm9IlVa
“Rin.. kalau boleh saya jujur, Saya sangat senang dengan cara kerja kamu yang rajin dan ulet. Tapi…”
13981Please respect copyright.PENANAqnBS3SVEKH
“Tapi pa pak?”
13981Please respect copyright.PENANAj8WJlIPYrP
“Hmm.. “ Pak Simon pun menghela nafas panjang.. “Begini loh rin.. sudah hampir dua tahun belakangan ini waktu banyak menghabiskan waktu bersama kamu.. Entah mengapa saya semakin lama semakin mengagumi mu” Ujar Pak Simon dengan lembut.
13981Please respect copyright.PENANAuZJIoe1yrH
“Maaf Pak.. saya masih tidak mengerti maksud perkataan Bapak.”Perkataan Pak Simon membuatku sunggu tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menanggapi kata-katanya.
13981Please respect copyright.PENANAgVntenoZA3
13981Please respect copyright.PENANAI6yJf3ZzbC
“Kamu cantik Rin, pintar, rajin, jujur dan senang tiasa menemani saya… Jujur saja sebagai pria normal saya mulai menaruh perasaan kepadamu.”
13981Please respect copyright.PENANAEQQfeY7BCs
13981Please respect copyright.PENANAZ5TOs3jqI0
Mendengar pujian dan pengakuan Pak Simon yang terlihat tulus, membuatku merasa kaget. Walau sebenarnya diriku juga mengagumi sosok Pak Simon yang tegas dan berwibawa, namun itu hanya sebatas sebagai atasan dan panutan. Sehingga pengakuan Pak Simon tentang perasaannya kepadaku sunggu membuatku terkejut dan tidak tahu harus bagaimana.
13981Please respect copyright.PENANAUWFEhfIP9K
Sebenarnya bisa saja aku menamparnya dan menolak perasaanya, karena setatus kami yang bukan lagi single. Namun aku benar-benar bingung harus merespon seperti apa. Bukan karena setatusnya sebagai atasan-ku, sehingga aku takut akan dipecat bila menolah dan memakinya saat ini. Namun Pak Simon terlalu baik dan bayak berjasa untukku, dan aku sama sekali tidak ingin menyakitinya.
13981Please respect copyright.PENANANvk6jRtdTr
13981Please respect copyright.PENANA4DBVpNXAQ9
“Pak.. Saya mengerti.. mungkin ini karena kita yang sudah sering bersama, saya rasa itu hal yang wajar karena saya juga mengagumi bapak, namun Bapak kan tahu kalau saya sudah memiliki suami dan anak, begitupun dengan bapak” Jelas-ku dengan sangat hati-hati.
13981Please respect copyright.PENANAMPDXiV1dlW
“Iya.. Rin saya juga berfikir demikian, terima kasih kamu sudah tidak marah dan mau mengerti.. Maafkan kelancangan saya” Balas Pak Simon
13981Please respect copyright.PENANAXuFS7pzk7w
“Tidak perlu minta maaf pak.. Mungkin saya yang sebaiknya lebih menyadari posisi saya dan mulai menjaga jarak dengan Bapak” Ujar-ku merasa bersalah melihat ekspesi wajah Pak Simon.
13981Please respect copyright.PENANAUyta8kjhpb
“jangan-jangan,.. Menjaga jarak hanya akan membuat saya merasa bersalah dan lebih menyesal..”
13981Please respect copyright.PENANATtfUHTuOWH
“Baiklah Pak.. Saya mohon maaf karena tidak bisa membalas kebaikan perasaan Bapak”
13981Please respect copyright.PENANAIZgmsJFvpA
“Tidak apa-apa Rin. Itu salah saya yang tidak bisa menahan diri terhadap wanita sebaik dan secantik kamu..”
13981Please respect copyright.PENANAmOv5veV0dp
13981Please respect copyright.PENANAkL5vRRCjJb
Jujur saja pujian yang terus Pak Simon ucapkan, entah mengapa begitu mengena dihatiku. Dan hati kecilku malah merasa bersalah karena menolak perasaan Pak Simon.
13981Please respect copyright.PENANAajLuqC7oJ9
13981Please respect copyright.PENANAsAXqrfaRL1
“Rin.. Boleh saya meminta sesuatu yang sepertinya agak berlebihan?” Tanya Pak Simon dengan tatapan yang dalam.
13981Please respect copyright.PENANArw8s1zUQlC
“Meminta apa pak.. ?kalau saya bisa pasti akan saya akan saya lakukan”
13981Please respect copyright.PENANA78whIBJHP4
“Boleh saya melihat-mu tanpa mengenakan penutup kepala?” Mohon Pak Simon memelas.
13981Please respect copyright.PENANAHhsdyzNotk
Entah mengapa walau tahu betul itu adalah sebuah permintaan yang tidak layak diucapkan kepada wanita berhijab sepertiku. Aku sunggu tidak bisa membuat Pak Simon lebih kecewa dan menetapkan diri untuk memenuhi permintaannya.
13981Please respect copyright.PENANA6FDsI8qQ4q
13981Please respect copyright.PENANA5r85keUOto
“I..ya..bo..boleh..” Jawab-ku dengan sedikit gemetar
13981Please respect copyright.PENANAgfBzkzVRNP
Aku pun bangkit terduduk dihadapan Pak Simon yang terus menatapku. Dengan jantung berdebar, pelahan akupun meraih ujung penutup kepalaku dan menariknya melewati leher jenjangku yang mulus dan putih.
13981Please respect copyright.PENANA7U5sFr7w80
Setelah penutup kepalaku terlepas, aku melihat wajah Pak Simon yang terlihat terpesona menatapku. Seketika aku merasa pipiku panas menahan malu, karena belum ada pria lain selain ayah dan suamiku yang melihatku tanpa penutup kepala. Kini Pak Simon pasti sudah dapat melihat rambut hitam-ku yang selalu dipotong sebatas punduk.
13981Please respect copyright.PENANACVhUBbHnZi
“Kamu cantik Rin.. sungguh benar-benar cantik” Puji Pak Simon
13981Please respect copyright.PENANAHvMMXBk762
“Jangan dilihatin terus pak, saya malu..”
13981Please respect copyright.PENANAtVp0bdzJ61
“Maafkan Bapak Rin, tapi kamu benar-benar cantik… Boleh Saya menecup kening-mu sebagai tanda sayang?”
13981Please respect copyright.PENANAnF79leUwmq
13981Please respect copyright.PENANAy9Ts3QAJ6g
Aku yang mulai terbuai dengan pujiannya, hanya mampu mengangguk lemah dan tidak mampu menolak permintaanya. Dengan perlahan Pak Simon bangkit dan menatap wajah-ku dalam-dalam.
13981Please respect copyright.PENANAYnNzm4S5oK
Dengan amat perlahan Pak Simon mengarahkan wajahnya mendekati wajah-ku. Sementara aku hanya mampu terpejam pasrah. “CUP” Aku pun merasakan sebuah kecupan yang penuh dengan kasih sayang di keningku. Bibir Pak Simon terasa begitu basah di dahiku.
13981Please respect copyright.PENANA7MB9vReWO5
13981Please respect copyright.PENANAANuxpqa5ba
“Terima kasih Rin.. Saya senang sekali saat ini.. “
13981Please respect copyright.PENANA9xBz4jJJmO
Sasat membuka mataku, aku dapat melihat raut bahagia Pak Simon, yang terpampang di hadapan-ku.
13981Please respect copyright.PENANAZ7dDpYI8lm
13981Please respect copyright.PENANARNqIoqgQm2
“Kita tidur saja Rin.. besok kita harus bangun pagi..”
13981Please respect copyright.PENANAqX5ZiKSmav
13981Please respect copyright.PENANAYFvtLIY2Lh
Aku pun kembali merebahkan tubuhku yang masih terasa gemetar. Dengan sengaja aku tidak mengenakan kembali penutup kepalaku. Aku berfikir mungkin itu bisa membalas sedikit rasa bersalahku karena telah menolak perasaan Pak Simon, yang selalu baik terhadap-ku.
13981Please respect copyright.PENANAxXodX5zdMY
13981Please respect copyright.PENANAnamTlxzGBo
Kami pun tidur dengan saling berhadapan, aku dapat melihat jelas kalau mata Pak Simon terus memandangi wajah-ku. Sampai entah kenapa ide itu muncul.
13981Please respect copyright.PENANAIDmznKJKVa
“Pak.. Kalau bapak mau.. bapak boleh kok pegang tangan saya”
13981Please respect copyright.PENANAFPlIiTCR6L
“Benar boleh RIn?” Tanyanya memastikan apa yang aku ucapkan.
13981Please respect copyright.PENANAZ3k09vnXWv
Aku pun mengangguk sambil tersenyum.“Iya boleh…”
13981Please respect copyright.PENANAr2PVAzxGu6
13981Please respect copyright.PENANAntFXWBrOCM
Dengan amat lembut aku merasakan, jemari gemuk tangan Pak Simon mulai menggenggam tangan-ku. Entah kenapa aku langsung merasakan kenyamanan ketika tangan Pak Simon menggenggam tangan-ku, dan akupun tanpa sadar tertidur lelap.
13981Please respect copyright.PENANAjyofyqcthN
Esok paginya aku terbangun lebih dulu, walaupun sempat kaget saat melihat pria lain yang tidur disampingku. Dengan perlahan aku melepaskan tangan-ku yang masih berada di genggaman tangn Pak Simon.
13981Please respect copyright.PENANADQ3P528cSo
“Kamu sudah bangun Rin?” Tanya Pak Simon yang ikut terbangun.
13981Please respect copyright.PENANA5NrbBGRSLk
“Su..sudah pagi pak.. saya mau kembali ke kamar untuk bersiap-siap”
13981Please respect copyright.PENANA28Bh7RTMz3
“Yasudah.. nanti saya tunggu di bawah..” Balas Pak simon.
13981Please respect copyright.PENANAedkJequPhW
13981Please respect copyright.PENANAGToPox9tnV
Dengan segera aku bangkit dan kembali kekamar-ku untuk mandi dan bersiap-siap. Tidak lupa aku memberikabar kepada suami-ku. Aku sungguh bersyukur karena tadi malam tidak terjadi apa-apa, walau kata-kata Pak Simon masih terngiang di fikiranku.
13981Please respect copyright.PENANALDZY0QFIhY
Setelah mandi dan siap-siap aku pun segera turun ke lobi untuk menyusul Pak Simon. Dan seperti biasa dia sudah siap menunggu di lobi.
13981Please respect copyright.PENANAX5KHNdN2Rv
13981Please respect copyright.PENANAxyvUUZugIM
“CUP” … “kamu cantik sekali pagi ini Rin..” Ucap Pak Simon yang tiba-tiba mengecup pipi-ku.
13981Please respect copyright.PENANArRbKEQERS2
13981Please respect copyright.PENANAI90BMfTDbH
Walau sedikit terkejut menerima perlakuan yang sedikit berani dari Pak Simon. Aku merasa tidak keberatan dan membalasnya dengan sebuah seneyuman manis.
13981Please respect copyright.PENANAFgOyvTL43D
13981Please respect copyright.PENANA9ke1EtG8Jd
“Bapak…Bikin kaget saja.. gak enak nanti diliat orang ..” Ucap-ku
13981Please respect copyright.PENANAT3wMhYAbXq
“Hahahha… Sudah-sudah.. mari kita berangkat”
13981Please respect copyright.PENANAk3ji2vMxKu
13981Please respect copyright.PENANANQ1uXSlg0a
Kami pun kembali melanjutkan pekerjaan kami disana. Namun setelah malam itu, perlakuan Pak Simon kepadaku sedikit berubah. Aku merasakan kalau Pak Simon menjadi lebih perhatian ketimbang biasanya. Dan selalu melemparkan senyum ketika kami saling pandang. Walaupun sedikit merasa aneh, aku tidak ingin terlalu mengambil pusing, dan berusaha bersikap wajar seperti bisa. Bahkan sesekali Pak Simon berani merangkul pinggangku yang langsing, tentu saja aku menepisnya sehalus mungkin.
13981Please respect copyright.PENANAVDvnn5gM8y
Setelah selesai dengan segala urusan pekerjaan, Kami pun kembali ke hotel. Sore itu Aku, aku langsung meminta untuk pindah kamar, namun sayang semua kamar sudah penuh karena wisatawan di bali sedang ramai saat ini. Jadi mau tidak mau aku harus kembali bermalam di kamar-ku semalam.
13981Please respect copyright.PENANAxIvaCBZEDg
Dengan sedikit rasa takut, aku memberanikan diri untuk sekedar membersihkan diri dengan mandi dan berganti pakaian. Seperti biasa aku dan Pak Simon makan bersama di restoran hotel. Dam setelah itu kami pun kembali ke kamar masing-masing.
13981Please respect copyright.PENANA8DR8KmXdbf
“Rin.. Kalau kamu takut.. kamu boleh menginap dikamar saya lagi..”
13981Please respect copyright.PENANAr3j9oEExB5
“Oh.. yang benar Pak..?.. Jujur saja saya juga masih takut tidur di kamar ini..” Jawab-ku yang sedari tadi mengharapkan kalimat itu terucap dari Pak Simon.
Setelah menghubungi anak dan suamiku, aku bersiap untuk pindah ke kamar Pak Simon.Dan entah mengapa aku ingin berpenampilan baik di depan Pak Simon, oleh karena itu aku menyempatkan diri untuk sekedar bercermin melihat penampilanku. Ku lihat wajah-ku yang terap cantik tanpa makeup. Dan aku pun mengenakan pakaian yang sedikit memamerkan bnentuk tubuhku. Entah mengapa aku begitu senang ketika Pak Simon memuji penampilanku.
13981Please respect copyright.PENANAJFNrFnfkF7
Dengan tetap mengenakan penutup kepala model santai. Aku kini mengenakan sebuah legging panjang hitam dan kaus putih berlengan panjang. Tidak lupa aku mengenakan parfum.
13981Please respect copyright.PENANAFb2ZIMadVw
Setelah sampai didepan pintu kamar Pak Simon akupun langsung menekan bell, yang langsung disambut dengan membukakan pintu kamarnya.
13981Please respect copyright.PENANARgBcUUGsrP
“Mau nginap sama Bapak lagi Rin..” Ledeknya.
13981Please respect copyright.PENANAUtKjy2jFz9
“Maaf yah pak.. ngerepotin terus” Ujar-ku memasang wajah bersalah
13981Please respect copyright.PENANAhTbXC78iP6
“Sudah-sudah.. silahkan masuk”
13981Please respect copyright.PENANATZ4F8Xl5HO
Aku pun masuk ke dalam kamar Pak Simon. Sebenarnya aku sadar betul kalau tidak pantas bagi seorang wanita dewasa bersuami sepertiku harus berduaan dengan atasannya. Namun dengan mengatas namakan rasa takut tidur sendiri aku mencoba membenarkan apa yang aku lakukan ini.
13981Please respect copyright.PENANAmV15tUBoSd
13981Please respect copyright.PENANAxCKLuzPCni
“Kalau bapak merasa terganggu saya tidak apa-apa kok tidur di sofa..” Ujar-ku yang merasa tidak enak.
13981Please respect copyright.PENANAvrLQaEmvgW
“Gak apa-apa kok… nih kamu mau susu cokelat panas?“ Ucap Pak Simon sambil menyodorkan segelas cokelat panas ke padaku.
13981Please respect copyright.PENANAtrhZVly1im
“Te..terima kasih pak” Aku pun meraih cokelat panas tersebut dan mulai meminumnya.
13981Please respect copyright.PENANAXSWFwFgSpO
13981Please respect copyright.PENANAYPyWLh75ZA
Denga ditemani segelas susu panas kami pun mulai berbincang-bincang sambil duduk diatas tempat tidur. Dan beberapa kali aku mendapati mata Pak Simon yang terus mencuri-curi pandang ke arah dadaku yang sedikit tertutup penutup kepala. Entah mengapa aku malah merasa senang saat Pak Simon memperhatikan tubuh-ku.Dan entah setan dari mana tiba-tiba aku pun mulai gelap mata.
13981Please respect copyright.PENANAHaEI1OSHvB
13981Please respect copyright.PENANAKFuBzkYfH2
“Pak.. Bapak mau liat ini?” Tanya-ku sambil menunjuk payudaraku.
13981Please respect copyright.PENANAdQEUfdb9wV
“Ehh.. saya ti..tidak bermaksud..” Jawab Pak Simon gelagapan
13981Please respect copyright.PENANAnRWQsSVQFG
“Maaf.. Pak.. dari tadi saya lihat mata bapak ngelirik ke dada saya terus.. Kalau bapak mau liat bilang saja.. asal tidak perlu melepas pakaian, saya tidak keberatan kok”
13981Please respect copyright.PENANApD6wcb90Bm
“Ka..kamu serius Rin..?”
13981Please respect copyright.PENANArARYLIKR3p
“He..em” Jawab-ku menganggukan kepala
13981Please respect copyright.PENANAO6NSR9UgTe
“Boleh saya?”
13981Please respect copyright.PENANApmK3KTap3X
“Tapi liat dari luar aja loh pak” Ujar-ku sambil mengangkat penutup kepala yang menutupi bagian dadaku.
13981Please respect copyright.PENANAdrofzYAPsV
Pak Simon pun mulai menatap langsung ke arah payudaraku yang hanya bebalut kaus tipis dan Bh didalam-nya. Dengan melihat ekspresi wajah Pak Simon, Aku-pun mulai merasakan sensasi rasa malu bercampur rasa aneh yang terus mendorongku
13981Please respect copyright.PENANA4V0X2zlIev
“Rin walaupun hanya melihat dari luar.. sudah dari lama saya mencuri-curi pandang untuk melihat payudaramu… ini seperti mimpi saja” Ucap-nya senang.
13981Please respect copyright.PENANAhFdsgmurB0
Akupun melihat Pak Simon mulai mengarahkan tangannya ke depan payudarahku. “boleh saya…?”
13981Please respect copyright.PENANASCTdmS8KfU
aku pun hanya bisa mengangguk kecil, Degan perlahan tangan tersebut semakin mendekati payudara-ku. Aku yang tidak kuat menahan rasa malu, hanya mampu terpejam menunggu sentuhan tangan Pak Simon.
13981Please respect copyright.PENANAHyxI5TDDkx
Dan akhirnya akupun dapat merasakan tangan Pak Simon menyentuh payudaraku. Dengan lembut tangan tersebut mulai bergerilya mengusap-usap payudara-ku. Rasa geli bercampur risih mulai menyelimutiku yang tidak sanggu melihat apa yang terjadi dengan payudara-ku.
13981Please respect copyright.PENANAfhU895fOD3
Lama-kelamaan, usapan tersebut mulai berubah menjadi remasan lembut yang terasa begitu nikmat. Dengan perlahan Pak Simon mulai merebahkan tubuhku yang mendadak lemah ke atas kasur.
13981Please respect copyright.PENANAvFKWIAFZpY
Dan aku pun terkejut, ketika merasakan lumatan di bibir-ku. Dengan segera aku membuka mataku, dan benar saja wajah Pak Simon berada tepat dihadapan-ku sambil melumat bibir-ku dengan ganas.
13981Please respect copyright.PENANARklLxGYtaN
Melihat ekspesiku yang terkejut, Pak Simon pun tersentak menarik tubuhnya menjauhiku.”Maafkan saya Rin, saya tidak bermaksud seperti ini” Ucapnya dengan wajah bersalah.
13981Please respect copyright.PENANANtlLweQ63x
“Bukan Pak.. Ini bukan salah siapa-siapa. Semenjak bapak mengatakan perasaan bapak kepada saya, saya sungguh merasa bersalah karena tidak bisa memberikan yang terbaik untuk bapak. Padahal saya sadar kalau bapak telah banyak membantu hidup saya.”
13981Please respect copyright.PENANAoPUuwwd5RN
“Maksud kamu..?”
13981Please respect copyright.PENANAkhZF7M8FIo
“Iya Pak, Saya sangat mengagumi sosok bapak sebagai atasan saya, saya sungguh tidak ingin membuat Bapak kecewa. Bahkan bila harus memberikan tubuh saya”
13981Please respect copyright.PENANAceZf4INkH7
“Karina..” Panggil Pak Simon dengan yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja aku ucap-kan.
13981Please respect copyright.PENANAQAJLVlGVIh
Dengan senyum dan air mata yang mulai menetes di pipiku, aku memberanikan diri meraih telapak tangan Pak Simon dan menaruhnya di payudaraku.”Maaf Pak, biarkan seketaris mu ini untuk terus melayani anda, dan membalas segala kebaikan Bapak” Ucap-ku dengan lirih dan air mata.
13981Please respect copyright.PENANAxG6lUT4h0F
“Terima kasih Rin..” Ucap Pak Simon yang langsung mendekatkan dirinya kepadaku.
13981Please respect copyright.PENANAOLBFY54jlk
Dengan perlahan dia langsung merangkul pundak-ku dan melumat bibir-ku. Tangannya pun mulai meremas payudara-ku. Cumbuan Pak Simon mulai membuat-ku terhanyut, dan merespon dengan membuka bibir-ku, membiarkan lidah-nya yang basah bermain di dalam mulut-ku.
13981Please respect copyright.PENANA1DKKTz8C2M
Sampai tiba-tiba aku merasakan tangan gemuk Pak Simon terus turun dan meraih bagian bawah tubuh-ku. Aku pun terkejut dan langsung melepaskan ciuman-nya serta menahan pergelangan tangan Pak Simon, “Pak saya mohon, jagan lebih dari ini..” pinta-ku.
13981Please respect copyright.PENANAdy7KX5jR8h
“Maaf Rin.. tapi saya sangat ingin melihat keindahan dibalik tubuh-mu yang selalu tertutup”
13981Please respect copyright.PENANAK89dWKQGvv
Ucapan Pak Simon membuatku yang sudah mulai dilanda biarahi , menjadi bimbang. Walaupun telah memberikan kesempatan kepada Pak simon untuk menjamah-ku. Tapi maksudku tidak lebih dari ini. Aku sangat hawatir kalau ini akan semakin membuatku terbawa.
13981Please respect copyright.PENANAhQHwlqXB2x
“Pak saya mohon jangan, saya tidak ingin menghianati suami saya lebih dari ini” Jelas-ku mencoba mengelak.
13981Please respect copyright.PENANAYn6XP79jHG
“Baik Rin, tapi saya sudah sangat bernafsu saat ini.. “ Ujar Pak Simon memelas.
13981Please respect copyright.PENANAErBL1z1U8A
13981Please respect copyright.PENANARIWmb6ds1A
Fikiran-ku pun kembali berkecambuk, sebenarnya cumbuan Pak Simon. Aku pun mulai terdiam membisu karena tidak tahu harus berbuat apa. Namun Pak Simon terus saja merayuku dengan segala cara,di mengatakan kalau hany ingin menggesekan penisnya di vaginaku dan hanya sebatas itu.
13981Please respect copyright.PENANA7Dub8QHLgz
13981Please respect copyright.PENANAnpisUN1Gy2
“Tapi saya ingin melepas Bh saya” Paling tidak payudara-ku masih bisa ku jaga fikir-ku.
13981Please respect copyright.PENANAsJgW7hlmx5
“Baik RIn.. silahkan buka penutup kepala dan pakaian-mu.” Perintah-nya tidak sabar.
13981Please respect copyright.PENANA4WKF81uT23
13981Please respect copyright.PENANAtyJDgnmAew
Aku pun bangkit dari tempat tidur, dan mulai melepaskan penutup kepala dan pakaian-ku. Hingga terpampanglah tubuh mulus putih-ku yang selama ini terus ku tutupi dibalik pakaian-ku yang tertutup.
13981Please respect copyright.PENANA7vwoIPfUSp
Sambil berusaha menutupi kedua payudara dan pangkal pahaku yang tentu saja percuma. Aku pun merebahkan tubuhku ke atas tempat tidur. Dengan gemetar aku menunggu Pak Simon yang saat ini terlihat sedang begitu menikmat memandangi setiap inci tubuh-ku.
13981Please respect copyright.PENANA81CprHFhXR
13981Please respect copyright.PENANACbchiqIORy
“Kamu memang sangat cantik Rin.. Sudah saya duga tubuh-mu begitu bersih dan mulus” Ucapnya tanpa berkedip.
13981Please respect copyright.PENANAFkmLYNjUQY
“Cepat Pak selesaikan…” Pinta-ku yang sekuat tenaga menahan rasa malu dan jantungku yang terus berdebar kencang.
13981Please respect copyright.PENANAWQMDH9qOW7
Pak Simon pun mendekatkan tubuhnya di sampingku, dan mengecup bibirku. Setelah memberikan kecupan singkat dibibirku. Pak simon langsung membenamkan kepalanya di sela payudaraku yang masih terutup BH putih. Membuatu merasa kan sensasi geli, ketika bulu kasar di wajah pak Simon menusuk-nusuk kulit payudara-ku.
13981Please respect copyright.PENANAemupzMjbTE
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa menilhat tubuh-ku dicumbu oleh pria lain selain suamiku. Sambil meremas erat seprei tempat tidur, aku berusaha mengontrol diri ku, Karena kini aku mulai merasakan kecupan Pak Simon yang terus turun dari Payudara hingga kini di perut-ku.
13981Please respect copyright.PENANA0lpiw1Kr6V
Aku yang tak kuasa menahan geli mulai menggeliat-kan tubuhku sambil tetap memejamkan mata. Dan jantung-ku pun semakin berdebar kencang saat merasakan ciuman Pak Simon kini mulai mengarah dan terus turun ke pangkal paha-ku.
13981Please respect copyright.PENANAI1QjBdkLOy
Setelah sampai tepat di vagina-ku. AKu pun dapat mendengar suara endusan Pak Simon yang menghirup nafas dalam-dalam menikmati aroma vagina-ku yang sepertinya mulai basah.
13981Please respect copyright.PENANAnrk8a29oMi
13981Please respect copyright.PENANAa88XEBwwFx
“Punya kamu wangi sekali Rin.. “ Ujar Pak Simon sambil sesekali memberikan kecupan tepat di atas vagina-ku yang masih tertutup calana dalam tipis.
13981Please respect copyright.PENANAgNl9PlXqiU
13981Please respect copyright.PENANAP2s330WGzY
Sampai tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang basah mullai menggelitik tepat di vagina-ku yang tertutup celana dalam tipis, Dan bisa aku tebak itu adalah lidah Pak Simon. Menerima rasa geli tersebut aku pun refleks menjepit kepala Pak Simon dengan kedua pahaku, agar menghentikan gerakan lidahnya yang semakin terasa geli bercampur nikmat.
13981Please respect copyright.PENANAj4nDqxfuyQ
Dengan perlahan aku dapat merasakan kedua tangan gemuk Pak simon meraih pinggiran celana dalam-ku. Mengerti apa yang akan dia lakukan aku pun mulai meringis sambil terpejam, dengan kedua tanganku semakin kuat meremas seprai.
13981Please respect copyright.PENANALpRR4E0BQT
Perlahan-lahan aku pun mulai merasakan celana dalam-ku terus turun melewati kakiku. Rasa dingin udara AC kamar pun mulai terasa membelai vagina-ku yang basah. Dan setelah berhasi meloloskan celana dalam-ku. Pak Simon langsung menekuk kakiku dan membuatnya mengangkang.
13981Please respect copyright.PENANAjxADX5o0bR
Walaupun dengan mata terpejam, aku tahu persis kalau kini vagina-ku yang ditumbuhi bulu lebat telah terpampang jelas di hadapan Pak Simon. Dengan segenap hati aku pun mempersiapkan diri-ku untuk menerima apa yang akan Pak Simon lakukan dengan vagina-ku.
13981Please respect copyright.PENANAd7E6ay3KLu
Sampai cukup lama aku merasakan dinginnya Ac di vagina-ku, namun belum ada pergerakan dari Pak Simon. Karena merasa heran aku pun mencoba perlahan-lahan membuka mata-ku untuk melihat posisi Pak Simon.
13981Please respect copyright.PENANAKMhGuoJd0p
Alangkah terkejutnya aku, ketika melihat Pak Simon yang ternyata baru saja melepaskan celana dalam, yang menjadi satu-satunya pakaian terakhir ditubuhnya. Kini Aku pun Dapat melihat tubuh Gemuk Pak Simon telah telanjang bulat. Di antara lipatan perut dan pahanya, aku dapat melihat penis Pak Simon yang terlihat ereksi maksimal namun masih jauh lebih kecil dibandingkan kepunyaan suamiku.
13981Please respect copyright.PENANADPGh6EQOon
Dengan perlahan aku melihat Pak Simon mengarahkan penisnya ke depan bibir vagina-ku yang kini terpampang jelas karena posisiku yang mengangkan.
13981Please respect copyright.PENANALYdlRsNmBR
13981Please respect copyright.PENANACBFYo7ev2y
“Pak.. Saya mohon, Hanya digesek saja.. tidak lebih” Pinta-ku yang panik ketika melihat penis kecil Pak Simon semakin mendekati vagina-ku.
13981Please respect copyright.PENANA7f5H8KspWZ
13981Please respect copyright.PENANAVBn6eLejQf
Pak Simon pun hanya membalas dengan anggukan kepala dan tatapan tajam kea rah-ku. Aku pun kembali memejamkan mata-ku menunggu sentuhan penis Pak Simon di vagina-ku. Sampai tiba-tiba aku merasakan sentuhan di vagina-ku yang tentu saja itu adalah penis Pak Simon. Dengan lihai ia mulai menggesek seluruh celah vagina-ku, bahkan tanpa sadar desahan mulai keluar dari mulutku.
13981Please respect copyright.PENANAa38wUv495X
Aku yang mulai menikmati gesekan penis Pak Simon, sudah tidak memperdulikan lagi saat merasakan kepala penis Pak Simon sesekali hampir masuk kedalam lubang vagina-ku. Bahkan tubuhku mulai merespon dengan menggeliat-geliat merasakan sentuhan penis Pak Simon di vaginaku.
13981Please respect copyright.PENANA0TEl81xvuN
“Rin…?” Panggil Pak Simon sambil tetap menggesek penisnya di permukaan vagina-ku.
13981Please respect copyright.PENANAipivR9a7tl
“AHh.. iya Pak.. bapak sudah mau keluar?” Jawab-ku lirih karena menikmati gesekan tersebut.
13981Please respect copyright.PENANAZFWWz5wmFw
“Belum Rin.. saya ingin merasakan jepitan milikmu…” Ujar Pak Simon diselingi nafas yang memburu.
13981Please respect copyright.PENANArmpN1XW3Et
“Ri..ririn juga mau pak, tapi Saya tidak ingin menghianati kepercayaan yang di berikan suami saya..”jawab-ku yang sudah dilanda birahi
13981Please respect copyright.PENANAzufZCqcXOJ
“Sudah terlambat Rin.. kita sudah sampai sejauh ini.. Dan lagi saya jamin, ini sama sekali tidak akakn merusak rumah tanggamu..” Rayu Pak Simon sambil mulai menusuk-nusukan penisnya di lubang vagina-ku.
13981Please respect copyright.PENANArP4G5nu2ax
Sementara aku diam dan mencoba berfikir, Aku dapat merasakan penis Pak Simon terus bergerak masuk kedalam vaginaku. Memberikan berjuta rasa nikmat di setiap permukaan dinding vaginaku.
13981Please respect copyright.PENANA2xRPxmsYcb
“Rin.. bagainama…boleh saya?” Tanya Pak Simon lagi
13981Please respect copyright.PENANAf5qZhDLw3S
“Bagaimana apanya pak.. punya bapak sudah masuk.. mau bagaimana lagi..”Jawab-ku yang hanya bisa pasrah.
13981Please respect copyright.PENANAaUS5YRBJnn
13981Please respect copyright.PENANAbxiI7ESiq2
Mendengar jawaban ku, Pak Simon hanya tersenyum dan mulai menggerakan penisnya di dalam vagina-ku. Aku yang sudah terjebak sampai sejauh ini pun mulai mencoba menikmati bersetubuhan terlarang ini. Dengan tanpa ragu-ragu lagi desahan dan jeritan mulai keluar dari mulutku, mengiringi hentakan penis Pak Simon yang semakin bernafsu.
13981Please respect copyright.PENANAmdsb1XTkFk
Tangan gemuk Pak Simon pun mulai menggapai tali Bh-ku..” Boleh saya lihat tubuh indahmu sutuhnya Rin” Dengan cepat aku pun mengerti kalai dia ingin aku melepas BH yang kini menjadi satu-satunya penutup tubuhku.
13981Please respect copyright.PENANAFeGrQAMD3F
Setelah memberi respon dengan anggukan, aku pun mulai meraih pengait Bh di pundaku. Dengan perlahan aku pun mulai melepaskan Bh-ku. Membuat Pak Simon terlihat begitu terpesona menatap ke arah payudaraku yang kini terpampang bebas di hadapannya. Sementara rasa malu karena bertelanjang bulat di depan atasan-ku, malah membuat vagina-ku semakin basah.
13981Please respect copyright.PENANA2WwQEWoZA6
“Payudara kamu indah sekali Rin” Racu Pak Simon menatap kagum kea rah tubuh telanjang-ku yang selalu tertutup.
13981Please respect copyright.PENANANjLif7OMyt
Dengan ganas Pak Simon langsung menghisap putting kecoklatan-ku yang menyembul diantara payudara-ku. Lidah kasar dan basah Pak Simon mulai menggelitik kulit putingku yang terasa semakin sensitif.
13981Please respect copyright.PENANAQuX4kBSkDE
“awhhh… pak…yang satunya juga” Ujarku sambil menyodorkan payudaraku yang satunya.
13981Please respect copyright.PENANArtP6zwnipt
Tentu saja Pak Simon langsung merespon dengan berpindah menghisap putting-ku yang satunya. Membuatku tidak kuasa menahan rasa geli bercampurnikmat, hingga tanpa sadar kedua tangan-ku menjambak rambut Pak Simon agar dia lebih lama bermain dengan putingku.
13981Please respect copyright.PENANAuTJdnJAob0
Aku pun tak kuasa lagi menahan orgasmeku, “AAAHHHKKKhhh…PAK..aku..aku..aahhhkkkkhh” Jeritku merasakan gelombang orgasme yang begitu nikmat.
13981Please respect copyright.PENANAwH6EddS0VE
Sementara Pak Simon pun malah mempercepat kocokan penisnya di vaginaku yang terasa sensitif setelah orgasme. Dan “Croootttt….crooottt…crooottt…” Aku pun merasakan beberapa semburan hangat di dinding vagina-ku.
13981Please respect copyright.PENANAIksEFtuESe
Setelah mengalami orgasme, tiba-tiba tubuh Pak simon yang penuh dengan keringat ambruk ke atas ubuh-ku. Dengan perlahan penisnya yang semakin mengecil, terlepas dari jepitan vagina-ku. Diikuti lelehan seperma yang mengalir keluar dari dalam lubang vaginaku.
13981Please respect copyright.PENANAigPdRowjnQ
13981Please respect copyright.PENANATLpfAP6Ts5
Setelah kembali mengatur nafas kami, Aku pun merangkul lengan gemuk Pak Simon dan mendekapnya diantara sela payudaraku yang basah oleh keringat. Dengan sayu aku pandangi wajah penuh kepuasan dari atasanku itu.
13981Please respect copyright.PENANAca9eUuYEbv
Dengan lembut Pak Simon mulai mengusap rambutku yang selalu tertutup hijab, “terima kasih Rin..Sudah mau mengerti..” Ucap Pak Simon diikuti kecupan di dahiku.
13981Please respect copyright.PENANAf2RBQD2j8u
Entah mengapa aku mulai meraih penis Pak Simon yang kini hanya sebesar Ibu jari. “Pak.. Ririn sayan sama Bapak… “ Ucap-ku sambil membelai penis kecil Pak Simon.
13981Please respect copyright.PENANAGcbDW2lX4m
“Saya juga sayang sama kamu Rin..”
13981Please respect copyright.PENANAqgOvE0BlqQ
Lengan Pak Simon sungguh terasa empuk dan hangat di pelukan-ku, membuatku merasa nyaman dan mulai tertidur . Biarlah apa yang akan terjadi nantinya, aku hanya ingin menikmati kenyamanan yang aku rasakan saat ini.
ns18.118.99.234da2