x
Diana masih tak percaya dia orgasme di depan mata anaknya sendiri. Lupakan tujuh tahun tak terjamah, tahun ini mesti beda. Diana senang anaknya akan keluar main. Tak mengejutkan, semenjak Diana tak lagi berpakaian, anaknya selalu di dekatnya. Kini Diana lega anaknya akan keluar hingga bisa membuat Diana menghabiskan waktu sendiri.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT6ommqoIAk
Saat sedang mencuci piring, Diana mendengar suara pintu ditutup. Diana tak tahu kapan anaknya pulang maka dari itu Diana memutuskan untuk mengefektifkan waktu. Langsung Diana menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas ke kamarnya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudDOVnEJnf
Setelah menutup pintu kamar Diana mengambil dildo di laci. Dulu Diana beberapa kali memakainya saat bersama suaminya. Namun semenjak kematian suaminya, gairah seksualnya seolah ikut mati.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZI17toKuso
Diana merebahkan diri sambil memegang vibrator. Jempolnya pun menekan tombol saklar, namun tiada yang terjadi. Pasti batrenya mati, pikir Diana. Untungnya Diana selalu beli batre buat anaknya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgq4uIycAO
Diana mencoba membuka penutup batre sambil berjalan ke kamar anaknya. Diana pun memutar gagang pintu hingga pintu kamar anaknya terbuka.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZxrgZn93x
Diana pun melangkah masuk mendapati anaknya sedang berbaring, celana ada di lututnya dan tangan ada di penisnya yang tegang.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB8aDnyNXim
Diana meminta maaf, berbalik lalu keluar dan menutup pintu kamar anaknya. Diana kembali ke kamarnya sendiri dengan jantung yang berdetak lebih kencang, seperti genderang mau perang. Diana tak bisa menyingkirkan penis anaknya dari pikirannya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbymnLgXWF
Kira – kira seperempat jam kemudian setelah hatinya tenang, Diana kembali kembali mengetuk kamar anaknya. Setelah suara anaknya berkata masuk, Diana pun masuk. Diana melihat anaknya sedang duduk di depan monitor. Diana pun duduk di kasur bersebelahan dengan kursi yang diduduki anaknya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMgFzibdBS
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAq9VXJhXZ9
“Maafkan mama nak. Mama kira kamu keluar main.”
“Gak jadi mah. Tadi temen bilang ada urusan.”
“Mama gak tahu sih.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHnCVSclOM
“Iya. Lagian mama ada perlu apa sih?”
“Mama butuh batre.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuz8bze1rSH
“Mama lagi megang apaan tadi?”
Diana merasa malu, “mainan dewasa yang kehabisan batre.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJ5yo1k87c
Akhrinya Dana berbalik. Meski masih merasa malu namun Dana tersenyum jua.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLv5bjoxRl
"Mama bercanda ah."
“Gak juga. Mama buru – buru, karena, ingin cepet selesai, sebelum kamu pulang,” Diana bisa merasakan wajahnya memerah.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7bRa2h9wg4
“Jadi mama mau ngelakuin, ehm, yang mama liat Dana lakuin?”
“Kira – kira.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡztZKduqVXn
Ibu dan anak itu pun saling tatap, lalu keduanya tertawa.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNFqRSjYw3
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFThS25D4U
“Maafin mama ya nak,” kata Diana sambil menyeka matanya.
“Iya mah, lagian mama gak salah kok.”
“Mama boleh nanya gak?”
“Ya.”
“Apa kamu sering ngelakuin itu?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWSfAGz5W8
Diana merasa malu melihat anaknya yang terlihat malu.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8rGtamQQM
“Sekarang sih jadi sering setelah mama telanjang terus.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrny1bsRoF5
“Serius dong. Mama tau mama gak jelek – jelek amat tapi, mama kan udah tua. Terus mama juga ibumu.”
“Dana serius kok mah, mama masih cantik.”
“Gombal. Tiap lelaki pasti ngomongnya gitu. Tapi mama seneng masih bisa meng’inspirasi’ anak muda kayak kamu.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ywH8PDeBQ
Gambaran Dana memegang kemaluannya muncul lagi di kepala Diana.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxpBLeLlD8
Diana pun bangkit, “sekali lagi maafin mama yah.” Setelah itu Diana berbalik menuju pintu.
“Tunggu mah!”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJT3V65sg0E
Diana kembali berbalik melihat anaknya membuka laci meja.
“Mama butuh batre apa?”
“Dua batre remot.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlXivPj3Ci
Dana pun menyerahkan batre ke mamanya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ191hV8c5z3
“Mama jangan marah ya, tapi apa boleh kapan – kapan Dana nonton mama?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGi4htBxAC
Diana menatap anaknya sambil memainkan batre di tangannya. Diana mulai sedikit khawatir akan hal ini.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ991HjCbSJh
“Gak tahu. Mama mesti pikirkan dulu, tapi tenang saja mama gak marah kok. Asal kamu jujur dan terbuka sama mama.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VT3nOHHNU
Diana menghampiri anaknya lalu mencium pipi anaknya. Setelah itu Diana keluar kamar namun saat akan menutup pintu anaknya bilang agar biarkan saja terbuka.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhXzEZXaDA
Diana melangkah ke kamarnya lalu masuk dan membiarkan pintu terbuka. Diana pun duduk di kasur lalu memasang batre dildo.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGFk9gDCtD
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2DKxJoi3G
Kini, rasanya masturbasi membuat Diana gugup. Padahal ini bukanlah kali yang pertama. Diana juga merasa bangga bisa menahan diri untuk tidak masturbasi hingga sekarang padahal cukup lama dia telanjang di depan lelaki. Mungkin jika dia dan anaknya menahan diri untuk tak masturbasi keadaan akan baik – baik saja.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWvTvnG570
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlXI3GzVaI
Namun, tanpa mereka sadari, kejadian ini merupakan awal dari kaburnya batas – batasan yang telah disepakati. Entah sampai kapan hingga salah satunya mulai tak bisa menahan diri.
Sejauh ini tak ada kejadian yang menkhawatirkan. Bahkan kebiasaan buruk Dana mulai menghilang, Dana mulai belajar bertanggung – jawab.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IiVSgwNVn
Diana mulai menyalakan vibrator dan melihatnya sebentar. Setelah itu Diana mematikan vibrator dan meletakkan di pangkuannya. Diana tiba – tiba teringat permintaan anaknya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiGkmQVtaO
"Dana, sini nak!" suara Diana agak keras.
Dana memasuki kamar mamanya, “ada apa mah?”
“Gini aja. Tadi mama gak sengaja liat kamu, biar adil mama izinin sekarang kamu liat mama.” Diana mengangkat vibratornya lalu menunjukkannya ke anaknya, “tapi ingat, jangan sentuh apa – apa.”
“Kok mama punya yang gituan sih?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYVE8fwqRL
“Oh, dulu saat mama lagi liat film sama papamu, ada adegan satu wanita main dengan dua pria. Mama iseng bilang ingin nyobain kayak gitu, eh esoknya papamu kasih mama hadian ini.”
“Kayaknya mama dan papa harmonis bener yah?”
“Udahlah nak, jangan bicarain papamu lagi. Sekarang mending kamu duduk aja.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGTfFb7nWd
Dana pun duduk di sisi kasur sedang mamanya berbaring di tengah.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbjpaMRlfc
“Papamu beberapa kali nonton mama gini kayak kamu, dulu.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMN7I4VmahI
Diana menatap anaknya yang sedang membasahi bibir dengan lidahnya. Diana menarik nafas dalam – dalam, santai lalu melebarkan kakinya. Diana mendekatkan dildo ke mulutnya. Anaknya mengamati dengan seksama.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaUvjigNik
“Jangan pernah gunain ini jika masih kering, harus dibasahi dulu.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKPrIS5Nx7
Dana mengangguk saat melihat mamanya menempatkan dildo di mulutnya. Dana merasakan kedutan di celananya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRLCdyRodN
Diana mulai mengulum dildo di mulutnya dengan pelan. Setelah dirasa agak basah, Diana melepas dan mulai menyalakan vibrator. Dana dapat mendengar dengungannya. Diana mulai menyentuhkan vibrator melingkari payudaranya hingga puting. Sedangkan tangan satunya lagi mengelus selangkangannya sendiri.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssyFNnYRbZ
Erangan Diana mulai terdengar disertai turunnya vibrator dari payudara ke perut, lalu ke sekitar jembutnya. Sementara tangan yang satunya sibuk keluar masuk di selangkangannya. Diana lalu mencabut jemarinya yang kini basah dan menghisap dengan mulutnya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEO5JtPz7FJ
Diana menoleh melihat anaknya yang menatap dildo. Diana tetap melihat anaknya saat tangannya yang satu mulai memainkan payudaranya. Kini Diana berusaha memasukan dildo ke memeknya yang makin basah. Nafasnya mulai terengah – engah.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC49RpsC7wa
Diana mengangkat dadanya dan melepaskan tangan dari payudaranya. Kini tangan yang bebas mulai menyentuh pinggulnya dari belakang. Kini jempol Diana menekan anusnya sendiri. Rupanya jempol itu berusaha memasuki anus. Erangan Diana makin terdengar keras.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwnG40fdFC
Diana berusaha menekan dildonya sedalam mungkin seiring dengan usaha jempol di anusnya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4F6r3HwQ9J
“Oh, nak….!”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2PyFdknxM
Diana pun mengejang membuat kasurnya gemetas untuk sesaat. Perlahan, Diana kembali bergerak lalu mengeluarkan dildo dan jempol dari selangkangannya. Diana pun berbaring sambil terengah – engah. Anaknya melihat tubuhnya yang penuh peluh.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxckmNtsXL
Diana menyeka dahi dengan tangannya. Rambutnya penuh keringat hingga lengket. Sementara dildo lepas dari tangnnya meski masih bergetar.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWY7R8Kvoq1
“Oh tuhan,” Diana tersenyum sambil menatap anaknya. “Bagaimana?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawRJWRvAtH
“Luar biasa mah!”
“Itu yang kamu inginkan kan?”
“Ya, tapi kayaknya mama ingin pantat mama juga dijamah yah?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1VTPqKRwdd
Diana memerah memikirkan apa yang baru saja anaknya saksikan.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqC620g5iS
“Harus dilakukan dengan benar nak, karena sangat sensitif. Papamu kadang melakukannya, tapi dia bisa berhati – hati.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6UO7OwbKc
Diana lalu berbaring menghadap anaknya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKe0n6G0hzS
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCD2TnONlsg
“Udah impas kan?”
“Iya. Tapi tetep Dana ingin mama ketuk dulu kalau mau masuk kamar.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43PEPjqE11
Dana mulai tak nyaman dengan rasa sesak di celananya. Dana lalu bangkit.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9cbi6lkF0a
“Kalau kamu mau, mama bisa sangat menginspirasi. Tinggal ngomong saja sama mama.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGL3x9gEtjo
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcmy0SV4Jk
Diana tersenyum mendengar erangan anaknya sambil menutup pintu kamarnya. Diana lalu melangkah ke kamar mandi sambil melihat vibrator basah menggeliat di kasurnya. Diana berpikir dia harus mulai menyetok batre di kamarnya sendiri. Tapi mungkin lebih baik mengambilnya dari kamar anaknya saja.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDz48I5yLFM
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONh1ovZcEg
“Apa kabarnya anak mama yang selalu terangsang ini?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHm72JkRAlc
Diana muncul lalu menempelkan tubuh ke punggung anaknya karena mau mengambil makanan di lemari. Putingnya serasa menggelitiki punggung.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS050o15rPC
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpB77HJnUGT
“Ya makin terangsang karena mama nih.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jS1rqyVqj
Diana menatap payudaranya yang menekan punggung anaknya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjbhlOw48Y
“Maaf, abisnya mau ambil makanan sih.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzeaspeWhq
Diana mundur membuat tubuhnya tak lagi menempel. Dana berbalik dan matanya menatap puting mamanya yang keras.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjr9pGtHKV
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6HrZy369F
“Masih pagi gini kok udah keras sih mah?”
“Abis pake handuk sih, jadi gini nih,” kata Diana sambil mengelus puting dengan telapak tangannya.
“Ceria bener pagi ini mah.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuhugf70xC
“Iya dong. Kan biar semangat.”
“Mau ngapain aja mah hari ini?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcjJSpKyoH
“Gak tau. Kamu maunya mama ngapain aja?” tanya Diana sambil menggoyangkan bahunya. Otomatis payudaranya pun ikut bergoyang.
“Gimana bisa mikir kalau perut kosong mah.”
“Ya udah. Mama bikin panekuk aja ah. Biar bikinnya sambil goyang.”
Dana duduk lalu tertawa, “goyang sambil bugil.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVASi2GFkcl
Diana lalu membungkuk untuk mengambil wajan dari bawah lemari sambil menggoyangkan pantatnya, “goyang wajan nih.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtW13dJWPJd
Bebepara saat kemudian setelah panekuk matang, keduanya pun sarapan.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsbg2MUNn2
“Apa anak perkasa ini mau menolong mamanya yang udah tua dan telanjang?”
“Siap. Mama kan tau caranya memotivasi tanpa busana.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FDDZMmrx3
Dana tersenyum melihat mamanya tertawa.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9Q9zhTZui
“Apa mama juga suka telanjang di depan papa?”
“Gak juga. Tapi sehabis ngelakuin sesuatu, kayak ngebikin kamu, kadang mama telanjang sampai sore atau malam.”
“Mama dan papa aneh juga ya?”
“Mama saling mencintai. Jadi mama dan papa hanya bersenang – senang saja. Lagian meski tua, namun tak mesti berpikiran kolot.”
“Jadi menurut mama, anal seks, masturbasi dan bicarain trisom, normal gitu?”
Diana menunjuk ke anaknya, “Hei, trisom hanyalah fantasi. Lagian bukan salah mama kalau papamu suka pantat. Urusan ranjang mama juga gak perlu jadi urusanmu. Wew,” Diana lalu menjulurkan lidah ke anaknya.
Dana mengangkat alis mendengar pengakuan baru mamanya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImocJ61LxK
"Dana tahu cara ngabisin waktu hari ini mah."
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvua8U4oIQ
"Oh ya, ngapain tuh."
“Tapi, mama jangan marah ya…”
Diana memotong ucapan anaknya, “akhir – akhir ini kamu doyan bener bener bilang gitu?”
“Abisnya, mama telanjang sih. Bukan salah Dana kalau terangsang.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGFniikqmi
“Iya. Jadi apa yang mau kamu katakan?”
“Yah. Pokoknya gak kan melewati batas kok.”
“Baik. Kalau gak ngelanggar aturan sih mama gak keberatan kok.
“Janji ya mama takkan marah. Meski Dana selalu terangsang, tapi Dana selalu nurut. Hanya saja kini Dana makin penasaran.”
“Terus.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNAAAqRX5q
“Dana,” mata Dana kini menatap meja, “ingin lihat seperti apa sih anal seks itu.”
“Apa? Kamu ingin mama bawa pulang pria lalu memberi pantat mama cuma – cuma demi memenuhi rasa ingin tahu kamu?”
“Bukan begitu mah. Tapi pake mainan mama.”
“Pake itu? Sambil ditonton kamu? Kenapa gak cari tahu di internet saja?”
“Internet? Itu sih palsu mah.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSrAIOSiDa
“Mama tak percaya kamu ingin nonton mama pake dildo di pantat mama sendiri.”
“Juga sambil Dana fotoin yah mah.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZo6pimD16g
Diana terkejut mendengarnya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKr91i8dFBT
“Mama kan udah pernah sama papa. Lagian Dana gak bakal pegang – pegang kok, jadi jangan marahi Dana dong.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPG8xOK5Yw1
Diana menggeleng, “Mama kayaknya ngelahirin maniak. Biar mama pikirkan dulu. Memang itu tak melanggar aturan kita, namun kayaknya terlalu jauh melangkah. Kalau mama menolak apa kamu jadi gak mau bantuin mama?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfvp9tpFtt
Dana memutuskan saatnya untuk pergi dari dapur. “Tentu tidak mah. Meski mama menolak Dana tetap akan membantu kok. Panggil saja kalau ada yang harus dikerjain mah. Cuma tadinya Dana takut mama marah.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjtgD3TDgi
Dana pun bangkit lalu menuju ke kamarnya untuk main komputer.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo58jcQt2ju
Di dapur, Diana beres – beres. Lagi, perutnya kembali dilanda mules. Setelah beres, Diana ke kamarnya lalu duduk di kasur sambil berpikir. Memainkan dildo ke pantat tak bisa disebut normal jika dilakukan di depan anak sendiri. Apalagi sambil di foto. Diana tak terlalu mengkhawatirkan hasil fotonya. Setelah melihat betapa anaknya menjadi termotivasi dan penurut membuat Diana percaya padanya. Permintaan anaknya sangatlah liar meski tanpa sentuhan.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTgDCgP98B
Diana tak ingin membuat anaknya marah. Jadi sepertinya tak berbahaya asal masih dalam aturan. Apalagi dia telah masturbasi dua kali. Bahkan menyentuhkan jemari di anus. Tak heran anaknya jadi penasaran soal anal seks. Diana kembali teringat saat mengambil wajan sambil menggoyangkan pantat. Diana berpikir mungkin anaknya seperti suaminya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmdT57y5ER
Diana teringat per – anal – an dengan suaminya. Diana juga ingat betapa nikmatnya orgasme yang dirasakan saat masturbasi sambil ditonton anaknya. Diana jadi merasa bersalah menyebut anaknya saat orgasme, bukan menyebut suaminya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvmFjZU2Vx
Tak pernah terpikirkan oleh Diana untuk menggantikan suaminya dengan anaknya. Namun, Diana akui ketegangan seksual di rumahnya makin meningkat setelah Diana memutuskan telanjang. Diana kembali memikirkan saat – saat bahagia dengan suaminya. Begitu indah, liar dan nikmat. Kini, semuanya telah hilang.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLHrYOipoD
Suaminya kurang suka diajak belanja. Jadi, untuk memotivasi suaminya, Diana membuat sebuah permainan kecil. Jika sedang belanja, suaminya menantang dia untuk melakukan lima hal, jika ada satu yang tak dipenuhi maka Diana kalah. Pun sebaliknya. Hadiahnya, ya seks.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ22SqwfsgD
“Dingin bener nih kulkasnya. Biar agak angetan dikit, taruh bh mama di kulkas,” suaminya menyeringai sambil menunjuk kulkas yang ada di supermarket. Diana pun melepas kaitan bh, menarik tali dari lubang lengan bajunya hingga lepas. Kemudian menaruh bhnya ke kulkas.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrGD6F3D09
“Papa hutang bh baru,” Diana pun berbalik dan melangkah.
“Di bagian roti kok gerah bener yah. Buka aja cdnya di sini mah.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmy9Gwwa7Bk
Diana berhenti lalu menoleh ke suaminya, “Itu ngomong doang atau tantangan pah?”
“Kamu takut ada yang liat? Itu tantangan mah.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKJBwGPBR7
Diana menatap suaminya sambil menyeringai. Diana melangkah ke sudut bagian roti, mengangkat roknya, menggoyangkan pantat, menurunkan cd lalu mengangkat kaki untuk melepasnya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLVVyWQYoI
David menoleh mendengar suara wanita tua yang menggerutu kepada pria tua yang menatap Diana. David ingin Diana menyadari kehadiran pasangan tua itu, maka David menunjuknya. Diana tertawa menyadari apa yang David tunjuk.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKK1YrdW4P1
Diana tersenyum sambil mengelus seprai. Delapan tahun tanpa belaian lelaki membuatnya gila. Diana tak pernah menyadari perubahan yang terjadi sepeninggal suaminya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PbBf8DtH7
Meski menyukai pantat, namun David bisa dibilang wajar; munkin anaknya pun demikian. Kematian suami membuatnya sadar betapa kita tak tahu kapan kehidupan ini akan berakhir. Pikiran erotis itu membuat Diana sadar sekaligus menggelengkan kepala.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIE1K8OKDe
Diana pun melangkah mengambil hand body, kamera saku digital dan dildonya. Setelah terkumpul Diana pun duduk.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqmZDyIELX
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiyi0dAB9L
“Sini nak!” teriak Diana lantang.
“Tunggu mah,” jawab Dana sambil bergegas ke kamar mamanya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNv1HJ5Vb0
Diana merasakan jantungnya berdetak lebih kencang mendengar suara anaknya mendekat.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgN8YWqzzSp
“Mau ngapain dulu kita mah?”
“Nih,” Diana melemparkan kamera ke anaknya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nTBYWhH29
“Kamu ingin mama ngapain dulu?” Diana menunjukan bodylotion dan dildo ke anaknya.
“Maksudnya apa mah?”
“Misalnya berbaring dulu, terlentang atau berlutut.”
“Maksud mama ada banyak cara?”
“Duh, kayaknya bakal jadi masalah kalau mama kasih tahu semua yang mama tahu. Mau telungkup,” Diana lalu telungkup, melebarkan pahanya. “Atau sambil berlutut,” Diana berguling lalu bangkit berlutut. Diana menoleh ke anaknya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEewkRSRGm
“Gitu bagus mah.” Dana menatap kamera di tangannya. Merasa sangat beruntung. “Setelah selesai boleh dipindahin ke komputer kan mah?”
Diana menatap anaknya sambil memuntahkan hand body ke tangannya. “Apa mama perlu menambah aturan soal foto juga?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Nd5zGDw3G
“Tenang mah. Tak akan ada yang tahu kok.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyOFLdNSlZ
Dildonya kini dilumasi hand body. “Ingat, yang kayak gini mesti dilakukan oleh pasangan yang saling mencintai. Wanita bukanlah daging yang bisa diolah seenaknya untuk kesenanganmu sendiri. Wanita juga punya perasaan dan emosi. Hormatilah selalu itu!”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87rSd5p07S
“Gini aja mah. Kalau mama memang tak nyaman, mending gak usah diteruskan deh. Lagian Dana juga gak kan marah kok.”
“Makasih nak. Tapi mama rasa gak apa – apa kok. Kamu memang kayak papamu.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitthAMXLt3
Dana bisa melihat wajah mamanya yang penuh semangat.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yOhBiOxFf
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFW4Izc9dr
“Biasanya pria membantu melumasi. Namun dalam kasus kita tentu tidak. Jadi mama memakai jari sendiri untuk melumasi pantat mama.”
“Makasih mah.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcroQMnR2xz
Diana mendengus tertawa kecil.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxR6Rf4oKX5
Dana melihat jemari mamanya perlahan masuk ke anus. Lalu tangan yang lain menyemprotkan hand body ke anus. Setelah itu jemari lainnya mencoba masuk. Kini telunjuk dan jari tengahnya sedang berusaha memasuki anus mamanya. Kedua jemari itu bergerak berputar di dalam anus. Hand body kembali disemprotkan dan kini tiga jari yang menari. Kembali dilumasi, empat jari pun keluar masuk membuat suara yang terdengar erotis di telinganya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnK7m1T9lh7
Diana melepas jemarinya lalu meraih dildo. Jempolnya berada di tombol.
Dana melihat lubang anus mamanya membuka lebar.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJGXPr2P7B
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqoo7oDC1Oc
Diana menyentuhkan ujung dildo ke anus. Diana menatap anaknya yang berdiri menganga, “Halo nak, mama udah siap nih!”
“Apa mah?”
“Pake kameranya dong!”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtY7IuHPoQo
Setelah kamera itu berada di depan wajah Dana, Diana mulai memasukan dildonya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hZ5oTtQ1m
“Uh… Kalau kamu ngelakuin ini sama cewek, mesti pelan – pelan karena awalnya sangat tak nyaman,” kata Diana sambil menggerakan bibirnya. “Jangan pernah lakuin tanpa pelumas!”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrclWvmsXpu
Diana berhenti sejenak saat setengah dildo sudah masuk. Dia bisa mendengar suara tombol kamera ditekan. Setelah itu Diana melanjutkan aksinya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpL1HOJi1Nw
“Kita biarkan dulu sejenak.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAE0HBeDjYO
Diana menggoyangkan pantatnya sambil mengawasi anaknya yang sibuk memakai kamera.
Akhirnya, tangan Diana mulai menarik kemudian mendorong lagi dildo itu. Dana mulai semakin sibuk dengan kameranya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfPcVSnEpqH
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLaCHHbqnH
“Kamu menikmati pertunjukannya? Dasar anak sesat!”
“Bercanda terus ah mah.”
“Dulu papamu bahkan memakai video, bukan kamera kecil kayak gitu.” Tangan Diana mulai bergerak cepat.
“Apa? Di film mah?”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dgoUBkYvU
Diana tertawa melihat anaknya sibuk mengutak – atik kamera. Diana menunduk dan mulai mendorong dildo di anusnya lagi. Nafasnya mulai memburu.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3opZIE7hD
“Oh, oh, oh.” Diana menjerit lalu lunglai jatuh ke kasur saat tubuhnya gemetar. Tangannya kini berada di sisi kepalanya. Saat berbaring otot anusnya membuat dildo itu perlahan keluar dan jatuh ke kasur.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPdigzOaoW
Dana melihat anus mamanya membuka – tutup berulang – ulang.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLGKwsahiZ
"Keren," kata Dana sambil memainkan zoomnya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAC46oYSBC3
Diana mendengar jelas kata – kata anaknya. Tapi kesenangannya membuat Diana mengangkat pantat dan melebarkan paha ke arah anaknya.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDGqqVdpNd
“Goyang pinggul goyang pinggul oh asiknya,” suara Diana terdengar serak.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdwe8nRtOM
Setelah bergoyang Diana pun lemas dan tergolai di kasurnya. Wajahnya penuh keringat.
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjOeuaFI5z
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUX9CzOBZV
“Kamu mesti bantu – bantu mama abis ini.”
“Iya mah, abis mindahin ke komputer.”
34541Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQITTegNpE
Dana bangkit lalu menghilang keluar. Diana meraih dildo di sampingnya lalu menatapnya. Memang tak sama seperti saat bersama suaminya dulu. Tapi untuk sekarang rasanya cukup. Tiba – tiba Diana tersenyum lalu memasukan dildo itu ke mulutnya. Diana tetap mengulum dildo sambil melangkah ke kamar mandi. Sayang anaknya tak melihat ini, batin Diana.
ns3.135.198.174da2
