Pagi itu aku masih saja terbaring merenung di atas tempat tidurku. Pikiranku terus berputar tak tentu arah setelah apa yang kualami tadi malam. Aku lihat dengan jelas istriku tengah bersetubuh dengan Angga. Padahal pemuda itu adalah adik kandungnya sendiri. Hatiku terasa panas, ingin rasanya aku memarahi istriku dan mengusir Angga dari rumah ini.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kLeWjDEnJ
Sampai pagi ini pun istriku masih berada di dalam kamar Angga. Aku yakin dia masih tidur dengan lelap karena ini masih jam setengah 4 pagi. Belum lagi tubuhnya pasti capek karena meladeni pemuda yang punya stamina bagus seperti Angga. Semakin lama kupikir semakin sakit hatiku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiewaiRFg0v
Sakitnya hatiku tiba-tiba saja berbalik arah. Aku jadi merasa bersalah sekarang ini. kalau aku marah melihat istriku bersetubuh dengan Angga, bukannya dia bakal marah juga kalau dia sampai tahu aku telah ngentot dengan Nina. Belum lagi perlakuanku pada Dina dan juga Vina. Kalau istriku tahu itu semua apa dia gak bakal lebih marah lagi.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiJVilFDaF
Sepertinya aku harus merelakan perbuatan istriku itu. Aku masih ingat kata-katanya, memberikan kebahagiaan pada keluarganya itu yang utama. Perlahan hatiku jadi tenang. Aku kembali menatap masa depan kami kembali normal. Mungkin inilah jalan yang haru aku dan istriku lalaui.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFl1m5G5Bj9
“Mas.. kok udah bangun?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRI8UwmgEEK
Tiba-tiba istriku masuk ke dalam kamar. Karena lampu kamar kubiarkan menyala dia pastinya dapat melihatku tengah berbaring dengan mata terbuka.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsgjDzFCsb
“Iya, semalaman ga bisa tidur aku”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKI1jMcyKA
“Kenapa sih mas? Banyak pikiran yah?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6M9fm0r3LE
“Kamu darimana sih dek? kok baru muncul?
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8DBdpHrj6
“Hihi… mas kan tau sendiri.. aku ketiduran di kamarnya Angga mas”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLBWYa4gnk
Istriku masih santai saja membalas pertanyaanku. Di wajahnya tak kulihat muka takut atau bersalah karena malam ini tidak tidur denganku. Padahal Tika itu perempuan yang tak bisa menyembunyikan perasaannya. Kalau dia marah, kecewa, senang, susah, pokoknya semua isi perasaannya selalu terlihat pada raut wajahnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExJ8KLKNyu
“Ohh, ya udah gapapa.. kan masih di dalam rumah sendiri” kataku padanya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytCCD5GjSz
Tika kemudian berbaring di sampingku. Tubuhnya yang hanya terbalut celana dalam itu lalu mendekat dan memelukku penuh rasa sayang. Kalau sudah begitu aku jadi tak bisa berbuat banyak, aku memang lelaki yang gampang luluh oleh rasa sayang perempuan.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8Wx8P1KID
“Enak gak ngentotnya?” tanyaku dengan nada datar, istriku tahu kalau aku sedang gelisah.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyYBIVsVWs
“Maksudnya mas Aryo gimana sih ini?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbxu1tToaB
“Kan tadi kamu ngentot sama Angga.. jangan bilang tidak dek”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4AIuM30xR
Tika diam sebentar, lalu menghela nafas panjang. Aku pikir mungkin terlalu dini aku menanyakan hal itu padanya. Tapi hatiku masih gelisah dan harus punya sesuatu untuk menenangkannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdc6644gUym
“Iya.. aku akui memang tadi kebablasan mas.. kalo memang mas Aryo marah dan merasa dikhianati lebih baik ceraikan saja aku mas..” ucapnya dengan suara bergetar.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWb88ZPap1T
“Ehh.. enggak.. bukan begitu dek maksudku.. jangan bicara seperti itu dong”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCKO5m086m
“ya kalau mas Aryo sakit hati mending kita pisahan aja mas.. gapapa kok, aku memang salah”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp7pmnBXJ5B
“Tidak dek… aku gak marah kok.. sakit hati sih iya tapi aku paham posisi kamu saat itu..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZj8BQwXZXc
“Trus mas Aryo maunya gimana?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEAS3AfBEL
“ya gak gimana-gimana.. biasa aja” jawabku menarik nafas panjang.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPevxmD0Yk
“Tapi kan tadi mas Aryo sudah tau? Aku memang yang salah mas..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ldHUtnpof
“Iya dek.. tapi rasa sayangku padamu melebihi semua itu, bukan aku mengijinkan kalian bebas seenaknya.. tapi selama kamu bahagia ya silahkan lakukan apa maunya kamu dek”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyvlc8yj6W
“Hemm.. kamu terlalu baik mas untuk aku” istriku menarik tanganku dan meletakkannya di pipinya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAsxZj6usn
“Gak dek.. hanya saja aku terlalu sayang sama kamu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9bUPhVBPW
“Maaf ya mas”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTAZZKbDzj
“Gak lahh.. ga ada yang harus dimaafkan.. seperti yang kamu bilang, apapun yang terjadi rumah tangga kita harus selalu utuh dek”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjobLjjFe74
“Iya mas.. aku ingat”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNjUf3gojo
“Eh dek.. kamu gak lagi subur kan?
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMWMNoVePB
“Gak kok mas.. palingan beberapa hari lagi datang bulan”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjH72MQ5RI9
“Ohh.. ya udah.. gapapa.. soalnya aku tadi lihat Angga ngecrot di dalam”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMwB2uuyYI
“Lahh.. jadi mas Aryo ngintip tadi yah? duhh.. ternyata…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ANMWmtE3y
“Ya kan namanya juga penasaran dek, hehehe…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4u2T2bzpfw
Hatiku kembali jadi tenang. Aku sudah bisa menerima apapun yang telah terjadi pada istriku. Sebaliknya aku tetap merahasiakan hubunganku dengan Nina, meskipun kedepannya kejadian di rumanya itu tak boleh terulang lagi. Sangat berbahaya bagiku kalau terjadi skandal antara aku dengan Nina. Akupun telah bersiap kalau selanjutnya akan terjadi lagi keintiman antara istriku dengan Angga. Mungkin kedepannya akan aku relakan saja mereka.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLdAaVQnsDl
***
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyqgq02TBN
Semenjak pembicaraan berdua dengan istriku pagi itu, kehidupan kami masih berjalan seperti biasa. Hubungan antara istriku dan Angga juga aku perhatikan tak ada perubahan. Meskipun aku sudah tidak mempermasalahkan kelakuan mereka tapi istriku seakan tahu mengambil jarak. Aku yakin istriku juga tak menggunakan kebebasan yang aku berikan untuk dilakukan seenaknya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiiY15Wky1
Lebih menggembirakan bagiku adalah ternyata istriku sudah hamil. Setelah lewat masa menstruasinya ternyata dia terlambat datang bulan. Kamipun memeriksakan ke dokter untuk mendapat kepastian. Ternyata dari hasil tes dokterpun menyatakan kalau istriku benar-benar hamil dan usia kandungannya sudah satu bulan. Aku sangat bahagia mendengarnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA08UAE8Wk6
Kadang terbersit di pikiranku rasa curiga. Jangan-jangan yang menghamili istriku ternyata Angga. Namun pikiran itu kubuang jauh-jauh, karena kalau dilihat masa hamilnya itu tak mungkin Angga yang membuahinya. Namun begitu aku terus meyakinkan diriku untuk menerima apapun keadaannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7v0jf7j9w6
Vina juga sudah resmi diterima di kantor tempatnya melamar pekerjaan. Sudah seminggu ini dia masuk kerja. Dia kini sudah tak lagi tinggal serumah bersamaku, tapi pindah ke rumah sebelah. Ya, ke rumah tepat di sebelah rumahku. Istriku menawarkan pada Vina untuk menyewa rumah di samping kanan rumah kami. Kebetulan rumah itu sudah kosong lama dan pemiliknya jarang datang kesitu. Dengan bujuk rayu istriku pada pemilik rumah, akhirnya mereka sepakat menyewakan rumah itu dengan harga murah. Itung-itung membantu pemilknya untuk merawat rumah dan menjaga kebersihannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Bx4JlfMCY
Selama seminggu inipun aku selalu membonceng Vina berangkat kerja. Lokasi kantornya yang dekat dengan kantor perusahaanku membuat kami bisa berangkat kerja bersama. Kedekatan kamu pun semakin terasa seperti bukan saudara sepupu, tapi jadi dekat seperti sepasang kekasih. Inilah yang sebenarnya aku takutkan.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xD3IDwt7R
Suatu siang aku menerima kabar dari kampung istriku. Katanya ada sengketa hutang piutang yang terjadi antara ayah mertuaku dengan seorang juragan di desa itu. istriku jadi resah mendengar kabar itu. Aku kemudian mengambil keputusan untuk pergi pulang ke kampungnya dan membantu ibu mertuaku menyelesaikan permasalahan itu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFE0WgQ56OU
“Sudah kamu di rumah saja.. jaga baik-baik kandunganmu itu” ucapku pada istriku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MLgszBcJP
“Tapi nanti siapa yang nemenin kamu mas? Jauh lho jalannya”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMI0WevEa4
“Iya mas.. apa biar aku saja yang nemenin mas Aryo?” pinta Angga kemudian.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPzPfZDREh
“Gak usah.. biar aku sendiri saja… besok aku pinjam lagi mobilnya kantor”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeovUPYK78
Vina yang kebetulan sedang berada di rumahku mendengar pembicaraan kami. Dia lalu mendekati istriku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6RrdSJNj9
“Mas Aryo mau kemana sih mbak?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezOESkHTHS
“Pulang ke desa, ada masalah disana Vin” jawab istriku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeD5ji2gLCT
“Ohh.. gini aja mas.. biar aku aja yang nemenin” celetuk Vina kemudian.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRgfAzGWvw
“Lha kamu kan kerja Vin..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfNzxQYC7p
“Kan besok hari sabtu mas, kantorku masuk sampai jam 12 aja, emang mas Aryo berangkat kapan sih?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2d2BlapDWE
“ya besok jam 1 siang, aku masuk dulu setengah hari” balasku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVxyGnXRsf
“Yaudah.. bisa itu.. Angga biar nemenin mbak Tika, kan butuh laki-laki di rumah kalau ada apa-apa” ujar Vina yang kupikir ada benarnya juga.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8UIDlSzQB
“Gimana dek? Vina mau ikut aku ke desa?” tanyaku kemudian pada istriku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qtHzbGOQr
“ya gapapa mas.. tapi tolong bantu ibu sebisanya.. juragan Manto itu memang seneng cari gara-gara”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAv6vAF1nw
“Iyaa… aku usahakan beres semuanya, emang kamu tau hutangnya almarhum bapak ke juragan Manto itu berapas sih dek?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4Z1woVKWR
“Katanya sudah dibayar separuhnya sama ibu.. dulu katanya juragan Manto memberi kelonggaran waktu sebisanya membayar sisa hutangnya.. tapi kok sekarang lain mas”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4xeBuYeBVa
“trus sisanya itu berapa juta?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UtfvKQvkj
“Ah, itu.. berapa ya Ngga.. kamu tau tidak?” istriku gantian tanya ke adiknya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4D34toYas3
“Sekitar 15 juta mas..” jawab Angga.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qKKAO2qK6
“Aduhh.. di tabungan kita memang ada uang 15 juta.. tapi masak mau dipake semuanya?” aku duduk sambil memijit kepalaku coba mencari solusi.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVo9gMwaEx
“Itu gampang mas.. aku ada uang 5 juta di rekeningku, pake aja dulu mas..” Vina menyela pembicaraan kami.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzqOFzToJ6
“jangan lah Vin.. ntar kamu ga ada uang buat jaga-jaga”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNM3FdFL2Ls
“Gak kok mas.. uang itu memang sengaja aku sisakan kalo kapan-kapan aku pengen beli rumah”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFVfng0h5m
“Ahh.. yaudah deh, kita pake dulu ya Vin uang kamu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwa0TlA9o2U
“Iya mas.. besok pulang kerja aku ambil uangnya di bank”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSmgLOLGAb
Akhirnya kami menemukan solusi yang paling baik diantara kemungkinan yang jelek. Singkat cerita sesuai dengan rencana kami hari sabtu siang kami jadi berangkat ke desanya istriku. Aku sengaja membawa mobil kantor dengan alasan mengunjungi mertuaku yang sedang sakit. Tentu saja pihak kantor mengijinkannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisrGw3SCZ4
Sepanjang perjalanan menuju ke kampung halaman istriku, kuperhatikan Vina merasa gembira. Entah apa yang membuatnya gembira akupun tak mengerti. Dia terus mengajakku ngobrol supaya aku tak mengantuk katanya. Lama-lama aku jadi semakin nyaman berada di dekatnya. Sungguh beruntung nanti suaminya Vina, menemukan jodoh seorang gadis yang cantik bertubuh seksi dengan watak yang periang dan baik hatinya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGXMPtHuRI
Pukul 5 sore mobil yang aku bawa sudah mulai masuk ke desa yang aku tuju. Beberapa penduduk sekitar yang melihatku langsung menyapa. Tak lupa aku sapa balik mereka karena aku memang mengenalnya. Mereka mengenalku sebagai menantunya bu Aminah, ibunya istriku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkC2c3NFr61
Begitu aku sampai di rumah istriku, langsung saja aku parkir mobilku di samping rumah. Kebetulan di situ ada halaman yang kosong. Biasanya ibu mertuaku memakainya untuk menjemur padi atau jagung sehabis panen.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PeMpOkS6s
“Lhoh.. lhoh.. kok nak Aryo datang kemari? Jadi merepotkan saja”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuzRperK4w
Ibu mertuaku keluar dari rumah lalu menyambutku datang. Seperti biasanya mertuaku itu memakai Bh dan kain kemben saja. Aku memang sudah terbiasa, tapi bagi Vina yang ikut denganku pemandangan itu langka baginya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fwp9mYwGH
“Iya bu.. saya pengen urusannya cepet selesai” balasku setelah menurunkan beberapa barang bawaan kami.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4QStlFM2w
“Lah, kok bawa kipas angin segala sih? ada dua lagi.. buat apa?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1Ty4f0N8L
“Kan dulu saya pernah bilang mau belikan kipas angin lagi bu.. jadi saya bawa sekalian kesini sekarang mumpung ada waktu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLtATxBn8b
“Wahh.. beneran nak Aryo ini memang baik banget.. ayo masuk dulu.. kita bicara di dalam”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2Jve4HZLm
Aku dan Vina kemudian mengikuti langkah ibu mertuaku masuk ke dalam rumah. Semula Vina tampak canggung tapi kemudian dia bisa mengatasinya dan coba untuk adaptasi pada lingkungan di sekitarnya. Aku duduk di pojok sedangkan Vina duduk tepat di sebelahku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuJjICcE11
“Eh, mbak ini siapa ya nak Aryo?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXUc9dKLQB
“Ini sepupu saya bu.. dia sengaja ikut supaya ada teman.. Angga saya suruh di rumah saja biar Tika ada orang laki-laki di rumah, kan sekarang lagi hamil bu” jawabku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpc5z2EYSq
“Ohh.. begitu.. padahal ibu kangen sama Angga lho nak, tapi gak apa-apa.. biar dia temani kakaknya saja” kini ibu mertuaku duduk tepat di depan kami.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6D84D1Qtj
Kulihat Vina masih terus memperhatikan penampilan mertuaku. Mungkin baginya agak janggal baginya melihat mertuaku menemui tamu hanya memakai Bh saja, tapi di desa ini sudah biasa. Nanti akan aku jelaskan saja pada Vina, sekarang ini biar aku urus dulu masalah yang lebih penting.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozDcqaS2Fq
“trus itu ceritanya gimana sih bu? Kok bisa sampai disengketakan lagi hutangnya bapak”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtxo5DB0KXK
“Gini nak Aryo ceritanya…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKT26zbDaye
Mertuaku lalu cerita panjang lebar tentang duduk perkaranya. Dia ceritakan runtut dari awal sampai akhir. Sampai dimana mertuaku curiga kalau juragan Manto itu punya maksud lain. Mertuaku mencurigai juragan Manto ingin menjadikan Dina sebagai istri mudanya. Tentu saja dia bisa mengancam keluarga mertuaku dengan jalan menagih kembali hutangnya. Masuk akal juga sebenarnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJINM1V8xiL
“Iya bu saya paham.. sepertinya maksud juragan Manto memang seperti itu” kataku merespon cerita mertuaku. Vina yang duduk disampingku ikut manggut-manggut juga.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYVIyzRcXr
“Ibu jadi kepikiran banget nak Aryo.. masak iya si Dina jadi istrinya pak Manto? Ah, gak bisa banyangkan jadinya” keluh mertuaku menahan tangisnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Cmx4dHFc6
“Kita usahakan membayar hutangnya bu.. biar saya bantu bicara sama juragan Manto nanti”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQbdUyYpVJ
“Iya nak.. toloong banget ya nak, ibu sudah tak bisa berbuat banyak sekarang”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzsCh5KHXB
“Baik.. tapi Dina kemana ya bu kok ga keliatan?” tanyaku penasaran, memang sedari tadi aku tak melihat keberadaan Dina di rumah itu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrZSDu9pHi
“Ada.. itu masih tidur di kamarnya, paling sebentar lagi bangun”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7haYmYbela
Aku kemudian berdiri lalu jalan menuju kamar Dina. Kubuka pintu kamarnya dan ternyata memang ada Dina disitu. Mataku kembali bisa melihat tubuh telanjang adik iparku itu. Nampak Dina dengan santainya tidur tanpa busana, memang aku sudah tahu sebelumnya tapi tetap saja pemandangan tubuh bugilnya mengagumkan buatku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO762nNISDj
Akupun meninggalkan kamar Dina dan menutup pintunya. Kembali aku duduk di tempat semula, di pojok ruang tamu rumah mertuaku. Sesaat kemudian aku keluarkan bungkus rokok dari saku celanaku lalu kuambil sebatang dan kunyalakan.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKTpNCxPKh
“Huuufffhh… ada-ada saja ya bu masalahnya”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VaVVLXvOA
“Iya nak Aryo.. tapi semoga setelah ini tak ada masalah yang lain”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTVPmgKLq4
“Semoga saja begitu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtiFTChFJYi
“Eh iya ibu sampai lupa, nak Aryo disini sampe kapan yah?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoBfZBZa9C
“Paling besok sore kita sudah balik ke kota bu.. senin kerja lagi soalnya”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUszI6Bxxv9
“ya sudah..nanti nak Aryo tidur di kamarnya Angga saja.. trus mbak Vina ini biar tidur di kamarnya Dina..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzqRvX0bCI
“Trus Dina tidur di mana bu?” aku balik bertanya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPCu20nSaM
“Gampang nanti biar tidur sama ibu saja”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0oVzHuN1r
“Lhah jangan bu… nanti merepotkan ibu dong.. biar Vina yang tidur di kamarnya Angga” balasku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkzSkcHMhG
“Iya sudah.. nanti nak Aryo tinggal pilih mau tidur dimana saja terserah”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GrlM5acYc
Begitu mendengar kata-kata dari mertuaku Vina langsung menoleh ke arahku. Dia sepertinya agak bingung dengan ucapan mertuaku yang ambigu itu. Bisa saja Vina berpikiran aku tinggal pilih tidur di kamarnya mertuaku apa kamarnya Dina. Melihat dari raut mukanya aku yakin dia berpikiran begitu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuIHhnFN0z
Tak berselang lama kami bicara, tiba-tiba Dina keluar dari kamarnya. Mungkin karena mendengar ada tamu yang datang dia sengaja memakai kemben kain batik untuk menutupi tubuhnya dari dada sampai paha. Padahal yang aku tahu kalau Dina di rumah dan mau mandi pasti dia cuma pakai celana dalam saja. Begitu dia melihat kehadiranku lagi, Dina langsung menghambur memelukku dengan gembiranya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KjTITwIq9
“Mas Aryoo.. aahh… kok ga bilang sih mau datang”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIotQKzQxgp
Dina memelukku agak lama. Bukan itu saja, dia lalu menciumi pipiku dengan gemesnya. Seakan aku ini orang yang sangat dirindukannya. Aku sempat melirik ke arah Vina, dia hanya melongo tak percaya pada kelakuan kami berdua. Sedangkan ibu mertuaku hanya senyum-senyum ikut bahagia.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5Br2Jb2MX
“Kok gak kasih kabar sih mas?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVXdlmSBgC
“Iya Din.. kan kesininya mendadak..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHvL3WEiFP
Dina lalu melepaskan pelukannya. Dia kemudian duduk di sebelahku tapi beseberangan dengan posisi Vina. Jadilah aku diapit dua perempuan cantik sekaligus, Vina di sisi kiri dan Dina di sisi kananku. Betapa beruntungnya aku ini.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLioi6hCsv
“Din.. lekas mandi dulu.. nanti nak Aryo sama nak Vina jadi kemaleman lho mandinya” pinta ibu mertuaku pada anak perempuannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctQy7C2YeF
“Gak ahh.. biar mbak ini saja yang mandi duluan.. aku mau melepas kangen dulu bu, hihihi…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZIpZReO4g
“Udah Vin… sana mandi dulu, udah mau maghrib ini” ucapku pada Vina.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMZmZ3Lnud
“Ahh.. iya deh mas..” sepertinya ada kesan cemburu di wajah sepupuku itu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwIe1xRueb
“Masukin barang bawaan kamu ke kamar, yang itu lho.. itu kamarnya Angga”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmc0nP7Q7RS
“Iya mas”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaZvaUi3Xe
Vina dengan gerakan malasnya mulai membawa tas yang kami bawa dari rumah. Tas itu isinya beberapa pakaian ganti milik Vina. Tanpa kuminta pun Vina juga membawa tas milikku ke dalam kamar. Dari gestur tubuhnya aku rasakan ada aura cemburu pada kedekatanku dengan Dina.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJEYL0sC8r
***
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Y6lx806Dt
Malamnya aku dan Vina datang ke rumah juragan Manto. Rencananya sih aku ingin pergi ke rumah bandot tua itu sendirian. Tapi Vina terus memaksa untuk ikut supaya kalau aku emosi dia bisa menahanku. Sebenarnya siapa sih yang mau emosi? Kan rencananya aku ingin menyelesaikan semua urusan itu secara baik-baik dan kepala dingin. Mungkin karena aku yang tak bisa mendengar rengekan perempuan akhirnya mengijinkan dia ikut denganku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhJlr5505d
Aku mulai memasuki sebuah rumah yang cukup besar untuk ukuran desa yang berada di bawah bukit. Rumahnya terbuat dari kayu jati yang besar-besar. Aku rasa kemewahan bangunan rumah itu melebihi rumah kepala desa.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDMKijeUt8
“Permisi pak.. benar ini rumahnya pak Manto?” tanyaku pada seorang lelaki setengah baya yang malam itu tampak duduk di dekat pagar rumah.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rdkZT0wkf
“Iya betul… mas ini siapa ya?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkwLXMQ8xW
“Saya menantunya bu Aminah, kesini ingin bertemu dengan juragan Manto” kataku berusaha sesopan mungkin.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxOTJ1wb6L
“Ohh iya.. sebentar saya ke dalam dulu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HIGqUgNRu
Lelaki setengah baya itupun masuk ke dalam rumah. Mungkin saja dia itu pembantu di rumah pak Manto itu. Dari pakaian yang dikenakannya sepertinya memang dia itu orang yang sangat sederhana sekali.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo55xmb0dhc
“Mas.. silahkan masuk, ditunggu di teras samping” lelaki setengah baya itu kembali sambil membungkuk mempersilahkan aku masuk.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJR4Th2iIf
“Iya pak.. terimakasih”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNoCKcxa1Iw
Aku dan Vina kemudian berjalan menyusuri gang di samping rumah besar itu. Mataku terus memperhatikan bentuk bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dengan polesan politur mengkilap tentunya. Mungkin suatu saat nanti aku juga ingin punya rumah seperti ini, bagus dan gagah dipandang.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8QPcLTZ1d
“Mari sini.. duduk di sini”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxe06i54M8
Seorang lelaki berumuran sekitar 50 tahunan memanggilku dan mempersilahkan aku duduk di kursi depannya. Kulihat penampilannya memang khas juragan dari pedesaan. Dengan baju kemeja hitam dan sebuah pipa rokok dari gading tersemat di tangannya. Wajahnya juga tampak serius dengan kumis tebal yang menghisai atas bibirnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hoFeM6Wtk
“Permisi pak.. saya Aryo, menantunya bu Aminah”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3gE0faeqWX
“Iya saya tahu.. lalu ini siapa? Cantiknya bukan main, Hehehe…” tanya pak Manto melihat ke arah Vina.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTY9PYWOPFc
“Ini istri saya pak…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhC6PpLdBI
“Loh.. bukannya kamu suaminya Nastika? Kok bawa istri yang lain lagi?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYs9nxTXjn
“Hehe.. ini istri yang ke dua pak..” ucapku beralasan. Aku menoleh ke arah Vina dan memberinya kode dengan kedipan mata.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtwOvWm9RRt
Aku memang sengaja mengatakannya supaya pak Manto tidak menggoda Vina. Kalau dia sampai tahu Vina masih lajang tentunya akan berbahaya, bisa-bisa dia malah berminat memperistri sepupuku itu. Bagi juragan kaya seperti pak Manto itu uang bukan hal yang susah.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCE7lpnKDH7
“Wahh.. hebat juga kamu.. bisa dapat istri yang dua-duanya cantik”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHGL6c9jMj
“Hehe.. iya pak, namanya juga keberuntungan..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKKFoodfM7
“Trus sekarang ada perlu apa kamu menemuiku?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIVZM7fJEO
“Emm.. begini pak, saya mau mengurus soal hutangnya bapak mertua saya, ini saya mau membayarnya”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KzZkv6LCG
“Kamu sudah bawa duitnya? Lima belas juta tunai” ucap pak Manto serius dengan tatapan mata mengintimidasi.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQbCg3IYin
“Kok tunai pak? Kayak akad nikah aja..” candaku santai.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aKbOvjc6h
“Lhoh ya begitu.. harus tunai.. aku gak bisa ngurus di bank kayak orang-orang kota”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIT0gXAIgvp
“Ohh.. cash maskudnya? Iya pak, ini sudah saya bawa”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7Vhk5qxol
Vina kemudian mengeluarkan uang 15 juta berupa lembaran kertas pecahan 100 ribuan dari dalam tas kecil yang dibawanya. Kali ini Vina betul-betul mendalami perannya sebagai istri keduaku dengan sempurna. Pak Manto begitu percaya kalau dia itu memang istriku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzyBjz9VqJ
“Hahaha… bagus.. tunggu biar dihitung dulu.. Min.. Parmin.. kamu itung uang ini” perintah pak Manto pada pembantunya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTed0dPYSxM
“Iya juragan.. baik”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mAdniHFtQ
Lelaki setengah baya yang tadi mempersilahkan aku masuk kini mulai menghitung uang yang kubawa. Lembar demi lembar uang kertas yang kusodorkan pada pak Manto dia hitung dengan seksama. Tak ada satu lembar pun yang luput dari jepitan jari tangannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGmPTalqq9
“Sudah benar juragan.. 15 juta” ucap lelaki itu lalu duduk di atas lantai tepat di belakang pak Manto.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAQImEvFYm
“Hemm… baiklah.. terimakasih, berarti hutang mertuamu itu sudah lunas”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMPtbkV6Sn
“Iya pak terimakasih, tapi kami minta buktinya berupa surat perjanjian” aku kemudian meminta lembaran kertas dari Vina. Lagi-lagi dia memberi apa yang aku minta layaknya istri melayani suami.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILBS9cVYQ2
“Hemmm.. tunggu aku baca dulu…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRUxyEqvCW
Pak Manto kemudian membaca surat perjajian pelunasan hutang yang aku ajukan. Surat itu aku buat supaya jadi bukti kalau hutang bapak mertuaku pada pak Manto sudah lunas semua. Sebentar kemudian juragan kaya itu mengambil spidol hitam dari kotak tembakau di atas meja.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIq3XBQKTsC
“Ini yah… sudah aku tandatangani”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyHIcSN24it
“baik pak terimakasih..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykgJqtiilY
“Sebenarnya ada hal lain yang mau aku bicarakan dengan mertua kamu, tapi yang kesini malah menantunya”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡusGPPSKvCN
“Memangnya ada hal apa lagi pak?” tanyaku penasaran.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZhhVNvYj2
“Terus terang aku ingin melamar Dina jadi istriku, aku sudah membuatkan rumah baru di selatan desa” ucapnya mantab sambil menghisap pipa gadingnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikqK0TUzqL
“Ohh itu ya pak… biar nanti saya bicarakan dengan keluarga” balasku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMr1L7svb0
“Bilang sama mertuamu kalau aku benar-benar menginginkan anaknya jadi istriku”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoRezsR0mR
“Ehmmm.. iya pak, tapi yang jadi kekhawatiran kami itu adalah nasib Dina kedepannya, kalau memang jadi nikah sama bapak apa nanti gak saingan sama istri bapak yang lainnya?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAGqqtTUnQ
“Makanya aku buatkan rumah lagi, itu buat Dina kalau memang dia mau, kamu coba rayu mertuamu itu.. kalau memang Dina mau akan aku kasih kamu sesuatu sebagai imbalannya” ucap pak Manto menatapku dengan muka seriusnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwb7dZWueA
“Hehe.. jadi mak comblang dong saya pak.. tapi nanti saya bicarakan dulu, besok kalau ada hasilnya saya kesini lagi pak”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPx8ItpF4f
“Hemmm.. cocok.. aku harap kamu bisa membantu keinginanku”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAV4O7zxwv
“Iya pak baik.. kalau begitu saya permisi dulu.. nanti kemalaman gak enak sama ibu di rumah” pamitku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5F2kUG0hR
Aku dan Vina kemudian berdiri lalu bersalaman dengan juragan Manto. Dia membalas uluran tanganku dengan sebuah pegangan yang erat seakan dia memberiku mandat untuk membicarakan kemauannya. Kemudian dia bersalaman juga dengan Vina, tapi pak Manto terlihat tersenyum padanya. Sepertinya pak Manto masih percaya kalau Vina itu betul-betul istriku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33C35GL5zK
Aku dan Vina pulang dari rumah juragan Manto dengan perasaan yang lega. Misi kami menyelesaikan masalah hutang piutang almarhum bapak mertuaku sudah terlaksana. Urusan ini memang sengaja aku kejar penyelesaiannya karena kasihan pada mertuaku. Sepantasnya lah anak keturuan almarhum bapak mertuaku yang membayarnya, karena setahuku orang mati yang meninggalkan hutang itu tak akan tenang di alam sana.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnSMqPK9ZB
Dengan jalan kaki kami pulang ke rumah mertuaku. Kugandeng tangan Vina dengan erat sambil kami berjalan tak terlalu cepat. Di beberapa sudut jalan desa yang gelap, Vina semakin mempererat pegangan tangannya pada lenganku. Aku balas pegangan tangannya itu dengan pelukan di pinggangnya. Benar-benar seperti sepasang kekasih sedang jalan-jalan sore kelihatannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcvKx15Iir
“Mas..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JoYONtjro
“Hmm?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZSHsZIblh
“Beneran mau jadiin aku istri keduamu?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hlEB9bq1Z
“Hehe.. itu kan tadi cuma alsan aja Vin, biar kamu ga diganggu sama juragan Manto”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzBdPkMMOlM
“Ohh.. kirain beneran mas? aku mau kok jadi istri kedua” ucap Vina datar.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTHH9rVN3l
“Hahaha.. udah deh Vin jangan ngaco kamu, ntar kesambet sama penunggu pohon di sini loh”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhvW2VxJ6a
“Yeee.. siapa juga yang bercanda? Orang serius dibilang kesambet lagi.. emangnya mas Aryo masih berharap sama Dina itu?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6LFIBqtE7
“Lhoh kok jadi Dina?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HhCDT5kNd
“Lihat aja kelakuan kalian.. udah kayak cewe ketemu pacarnya aja mas”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCfBF5qhsx
“Ya gak mungkin lah Vin.. dia kan adik iparku.. kita gak boleh nikah selama kakaknya masih resmi jadi istriku”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuWi7j4BNU
“Tapi aku lihat emang Dina itu suka banget sama mas Aryo.. dia itu kayak berharap sama mas untuk jadi suaminya, ya kan?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVZPaBXl9d
“Ehh… gak lah Vin.. ga mungkin itu, kalo deket sih emang kami deket.. tapi ga kepikiran kalo pengen jadiin dia istriku lagi, secara hukum agama maupun adat kan ga boleh Vin” tuturku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEOwwlWOhQ
“trus.. kalo aku sama mas kan boleh… gimana?” tantang Vina lagi.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62yNjKua4B
“Hehehe.. ya gak gimana-gimana.. kita ikuti arus aja deh Vin”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGX5WZUrSKW
Sambil ngobrol sana-sini akhirnya tak terasa kami sudah sampai kembali ke rumah mertuaku. Saat kami masuk ke dalam rumah, kami langsung di sambut oleh ibu mertuaku dan Dina yang sama-sama duduk di ruang tamu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBw9pwn5Aw
“nak Aryo gimana urusannya?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdthCWSVWsZ
“Baik bu.. sudah selesai semuanya” ucapku. Aku kemudian duduk di kursi pojok lalu kembali Vina mengikutiku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQD2wBEIApP
“Alhamdulillah.. berarti sudah lunas hutang bapaknya Tika..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7O72gJ2DYw
“Iya bu.. tapi pak Manto memang terus terang meminta Dina” ujarku kemudian.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fgHO1Z06J
“Apa? Dia bilang begitu mas?” tanya Dina agak kaget mendengar keteranganku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOW0k6H5G8o
“Iya tunggu sebentar Din.. biar aku bicara”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdaBtY7GXO
“Ahh.. kok bisa-bisanya sih dia mau aku jadi istrinya?” aahhh.. males banget” Dina langsung terlihat jutek mukanya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHX6a4y2lsl
“Din.. dengerin mas dulu.. jujur aku melihat pak Manto itu memang serius ingin kamu jadi istrinya, dia juga sudah buatkan kamu rumah baru di selatan desa katanya”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zw891dYQl
“Terus?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpKZNftp6Q
“Ya sekarang mas pengen kamu menerimanya, bukan mas bermaksud menjerumuskan kamu pada seorang bandot tua, tapi kalau mas lihat dia itu orangnya baik dan mas yakin bisa mengatasi kenalakan kamu itu” ucapku menatap wajah Dina.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DwTVXpSbS
“Sebenarnya ibu juga sama nak Aryo.. ibu setuju saja kalau memang Dina itu diinginkan sama pak Manto” imbuh mertuaku menguatkan kata-kataku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXOW96CQuq
“Aku juga sama Din, kalo aku rasa sih pak Manto itu memang kayak bapak.. bisa mengayomi keluarganya” Vina mulai berani ikut bicara.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcg6ElMPZ2I
“Kamu pikir saja dulu Din, gak harus sekarang kok kasih keputusannya”ucapku kemudian.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweAfzQIUUu
Pada akhirnya pembicaraan kami malam itu belum mencapai sebuah keputusan. Dina masih terus ngeyel tidak mau dijodohkan sama pak Manto. Aku rasa wajar saja dia bersikap begitu. Tentu saja dia masih berharap ada pemuda tampan dan baik hati yang akan jadi suaminya. Tapi namanya jodoh manusia tak akan pernah tahu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QVjpUQJLN
Setelah semua wanita masuk ke dalam kamar, tinggal aku seorang yang masih duduk menyendiri di kursi ruang tamu. Aku sempatkan telfon istriku menanyakan kabarnya. Tentu saja kami juga membicarakan tentang kemauan pak Manto mempersunting Dina jadi istrinya. Awalnya istriku menolak tapi setelah aku beri dia beberapa alasan dia pun ikut menyetujuinya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJcAv3tzwi
“Mas..” terdengar suara Dina mendekatiku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQxHV1Gpgk
“Apa Din? Kamu belum bisa tidur yah?” balasku sambil meletakkan Hpku di atas meja. Kebetulan aku sudah selesai bicara dengan istriku di rumah.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYyqg89oGs
“Iya mas.. aku masih kepikiran terus..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6s5xlP5Rlu
“Ya sudah sini kita ngobrol aja dulu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOmYqEBuZY
Dina malam itu nampaknya memang sedang kalut pikirannya. Rambutnya yang tergerai panjang itu sedikit acak-acakan. Mungkin dari sore tadi dia sudah berusaha sekuat mungkin untuk tidur. Tapi dari semuanya, yang tetap kuperhatikan adalah penampilannya yang sangat cuek hanya memakai celana dalam saja saat itu. sebenarnya aku juga sudah terbiasa dengan kealakuannya ini, karena istriku juga punya kebiasaan yang sama dengannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiARZZG4EbA
“Mas tega banget sih menjodohkan aku sama pak Manto” ucapnya kemudian sambil menata rambutnya. Kedua tangannya diangat ke atas untuk mengikat rambutnya dan kini buah dadanya semakin terlihat membusung di depan mataku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvSM2xm3II
“Loh.. bukan tega apa enggak Din, tapi mas juga mikir masa depan kamu.. masak kamu terus-terusan keluar sama laki-laki tapi ga ada hubungan apa-apa”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvplhHl61H
“Ahh… jangan bahas yang itu mas”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm3thGkNkD7
“Enggak.. mas gak pengen kamu nakal begitu, cuma pak Manto lah yang bisa menjauhkan kamu dari semua lelaki yang sering mengajakmu itu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlelBhktgAp
“Hhhh.. gak tau lah mas.. iya mungkin”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrr9HuCz7ZZ
“Kali ini saja aku ingin kamu ikut kemauanku Din.. bahaya kalo memek gatel trus ga ada yang bisa garuk tiap hari” bisikku di telinganya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gT5vEZqet
“Ihhh.. gatel? Memang iya sih mas, hihihi…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1KeEB9Z87
“Hehe, aku bilang juga apa.. memek kalian tuh emang gampang gatel.. gak Tika gak kamu sama aja” ucapku masih berbisik pelan.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tpj9Eh3XT
“Isshh.. mas Aryo ini apa sih? memang punya mbak Tika sering gatel ya mas?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAqj92XUws
“Iya bukan cuma sering Din.. selalu gatel malah, Hahahaa..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3oX4GhxFpn
Wajah Dina kembali ceria. Raut muka murung dan jutek sudah menghilang darinya. Kini dia mulai menyenderkan kepalanya di pundak kiriku. Aku hanya diam saja, sambil sesekali menghisap rokok yang tersemat di jariku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpRGvdiMyn
“Mas.. kok gak tidur sama mbak Vina sih?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRQbM8irjq
“Ya gak boleh dong Din.. dia itu bukan muhrimku”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlucrHYUlI
“Berarti mas Aryo tidur sama aku aja yah? kan besok udah kembali ke kota lagi”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡloMWsKvIt2
“Trus?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19dD6gdd3V
“Ya temenin aku biar bisa tidur”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gi9f70WyE
“Ntar kalo ibu tau gimana? Kan ga enak akunya”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhVX0lq3ZI
“Sudah lah mas.. gapapa kok.. ayo dong temenin aku mas“
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MyeLdozn6
Dina mulai merengek memintaku untuk menemaninya tidur. Aku yang tak tahan mendengarnya akhirnya menyetujui saja permintaannya itu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhJgM0Prp4
“Yasudah, ayo.. tapi tidur beneran yah?
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbFG4imjHp
“Iya lahh tidur.. masak mau lari-lari mas? hihihi..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkESe6RdCkS
Aku dan Dina kemudian masuk kedalam kamar. Sifatku yang gampang tak tega dengan rengekan perempuan membuatku akhirnya menuruti kemauan Dina. Meski aku masih ragu dan takut kalau sampai ketahuan ibu mertuaku tapi tetap saja aku masuk ke dalam kamar Dina. Entahlah, semoga mertuaku tak salah paham kalau tahu kejadian ini.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaNWFP3VtN
Begitu kami masuk ke dalam kamar, Dina lalu menutup pintunya. Aku langsung membaringkan tubuhku di atas tempat tidur, sedangkan Dina tampak tengah melakukan sesuatu di meja riasnya. Sebentar kemudian dia berdiri lalu melepaskan celana dalamnya. Kain berbentuk segitiga berwarna merah itu dia geletakkan begitu saja di pinggiran tempat tidurnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5naHmLSlsM
“Ehh… kok dilepas sih Din? Kan bisa pake itu saja” protesku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Sl9jzriym
“Lah, kan mas Aryo udah aku kasih tau, kalo aku tidur ya begini biasanya”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLUdlyT4Fh
“Aduhh… iya sih Din.. mas yang lupa”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVqKix67Ll
Dina tanpa berkata lagi lalu naik ke atas tempat tidur. Sama seperti istriku ternyata dia juga senang tidur dekat dengan tembok. Karena aku sudah duluan di atas tempat tidur, jadinya dia melangkahiku untuk menuju ke sebelahku. Cahaya dari sebuah lampu kecil menerangi ruangan kamar, memang tak terlalu terang tapi cukup untuk membantuku melihat belahan vagina Dina saat dia melangkahiku tadi.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8R6jGGoaKx
“Din.. jembutnya dicukur yah?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfqeMWNjbw
“Hihih.. iya mas, biar gak gatel aja”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPRn5lpcCa
“Ohh..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQ6RF2Ib1u
“Peluk dong mas… kayak dulu itu..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwPRnZOVhw
Aku pun memeluk tubuh telanjang Dina. Tanganku langsung mejatuhi buah dadanya yang sudah terbuka dari tadi. Rasanya empuk dan kenyal, tapi tak semontok punya istriku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xKRNq1lEE
“Mas.. celananya gesek ke pantatku, buka aja mas.. gak enak banget lho”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXApnenSr62
“Ga usah Din.. biar aku agak mundur aja” tolakku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhJvWpYr3b
“Aaaahh.. ayo dong mas, buka aja gapapa.. pengen deket sama mas Aryo aku” rengeknya lagi.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPSDncqLxi
“Yaudah.. yaudahh…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUC4Somvci
Akupun menuruti kemauan Dina. Kulepas celana pendekku berikut celana dalamku juga. Sebenarnya dia tak memintaku telanjang, tapi entah kenapa aku malah melepas semua pakaianku sampai tak tersisa. Sekalian saja daripada nanti dia protes lagi.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnW4oloyV1
“Agak mepet mas.. biar kerasa”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AZyXOxg8F
“Iya Din.. kerasa ganjal di pantatmu kan? Hehe..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekFJRY6pjO
“Hihihi.. iya mas, tau juga gitu kok”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaAfUsPzwz
Kembali tanganku memeluk tubuh bugil Dina. Kumajukan posisiku hingga tubuh kami saling melekat. Dadaku bertemu punggungnya dan penisku bertemu dengan belahan pantatnya. Kalau saja ada yang melihat pasti sudah mengira kami melakukan senggama.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKSQxkCyU1
“Ahh.. mas, jepitin ke sini aja mas.. biar mas Aryo gak gelisah gitu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVaEAkdEBCb
Dina mengangkat paha kanannya sedikit. Aku tahu maksudnya adalah supaya penisku bisa menyelip diantara celah pangkal pahanya. Tentu saja aku yang sudah kepalang tanggung ini mau-mau saja. Dengan begitu ujung penisku tak lagi menyundul permukaan pantatnya yang bulat menggemaskan itu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjstXQsc1U
“Ahhh… iya Din, gini aja yah..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1yNnhgE3y
“He emm.. gini aja udah kerasa mas”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFmDgy8HOr
Kami diam untuk beberapa saat. Aku sudah mulai mengantuk dan mataku pun sudah meberat. Kurasakan badan Dina memang diam, tapi pinggulnya mulai aktif bergoyang maju mundur meski hanya pelan. Aku pikir gadis ini sengaja ingin menggesekkan mulut vaginanya pada kepala penisku. Saat ini memang posisi kepala penisku tepat menyundul liang senggamanya dari luar.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmsKxVEzZ1
“Uhhh.. emmhhh… emmmhh..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2r6eG6PEd
Telingaku mulai mendengar desah kecil dari mulut Dina. Pinggulnya juga terus bergoyang maju mundur untuk membuat kepala penisku terus menyundul bibir vaginanya. Penisku yang terjepit celah di pangkal pahanya itu mau tak mau ikutan tegak mengeras dengan sempurna. Kalau sudah begini tinggal satu sodokan saja aku sudah bisa ngentot dengan Dina.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqU4MKYCyZi
“Ehh.. Dina.. jangan gerak-gerak gitu dong, mau tidur apa enggak sih?” tanyaku berlagak mengingatkannya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn02Petwskb
“Ahhh.. iya mas… sebentar, aahh.. masih.. emmhh… enak”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnECDMvvRR0
Dina terus menggoyangkan pinggulnya tanpa henti. Gerakannya sekarang semakin jelas terasa di pangkal pahaku yang tertabrak bulatan pantatnya. Apalagi dengan batang penisku yang tegang tentu saja membuat jepitan pangkal paha Dina semakin memijat kemaluanku itu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMfT0tPsDJ
“Ahh.. Dinaa..” kutahan desahanku tapi akhirnya lepas juga.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqL9p9ryt3k
“Iya massshh..aahh..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYsnJNmSUS
“Jangan keras-keras Din, ntar kedengar sama ibu”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxGP1DW3ps
“i.. ii… iya masshh… ouugghh…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt17TOFng5X
Tanganku yang sedari tadi memegang payudara Dina mulai kugerakkan meremas bulatan daging kenyal itu. Sesekali kupelintir putingnya dan kutarik-tarik dengan lembut. Tak ayal perlakuanku itu semakin membuat Dina terbakar dalam birahinya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rSSmN7c3O
“Auhh.. enak mas.. sumpah enakk.. uuhhh..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp77WLPyoKN
“Iya Din.. mas tau kok, padahal belum masuk ya..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAG0jAzAvDM
Kumajukan kepalaku untuk mengecup leher Dina yang terbuka. Rambutnya yang tergerai aku sibakkan sedikit untuk memberi ruang bagi bibirku melancarkan ciumanku pada lehernya. Sungguh terasa memabukkan sekali bau badan gadis ini, lebih menggairahkan daripada bau tubuh istriku sendiri. Semakin lama aku semakin terhanyut dalam permainan enak itu.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jMpWGkemp
“Aahhhkhh.. dorong dikit mas.. aahh..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbA6PT4z4H
“Uhh, iya Din.. ahh.. udah ini”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi06MfViRMs
Kurasakan kepala penisku menabrak sebuak bagian yang becek dan hangat diantara pangkal pahanya. Aku yakin itu belahan memeknya yang kini kumasuki batang penisku tapi masih sebatas ujungnya saja. Dina yang merasa belum puas lalu terus menggoyang pinggulnya maju mundur seraya mengarahkan penisku masuk lebih dalam lagi.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIn6j68IR6
Clepp..!! separuh penisku sudah berhasil masuk ke dalam memeknya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GROJvAa6m
“Uhh.. kurang mas, ayo terusin, ahhh..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNF3h3if7Y5
Aku yang sudah tak sabar langsung mengambil inisiatif. Kuangkat paha Dina sebelah kanan, posisinya yang membelakangiku membuatku tetap menusukkan penisku dari belakang pantatnya. Kali ini dengan dorongan pinggulku kubuat penisku amblas seluruhnya di dalam liang senggama Dina.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xuyhQhTqg
“Aahhhhh… pelan mas.. “
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ucT4yxqEf
“emmhh.. iya Din”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTyLwicqI7
Kembali kugoyang pinggulku maju mundur seirama dengan keluar-masuknya batang penisku dalam liang kemaluan adik iparku itu. Aku sengaja memelankan pompaanku supaya desahannya tak terdengar sampai ke luar kamar. Namun begitu muncul suara lain yang menggangguku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtAOk8GmxC
Krieett.. krieett.. kriiiett.. krrieeett…
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvFru4GMEB
Suara tempat tidur yang ikut berdecit karena goyangan kami terdengar jelas. Aku yang merasa terganggu langsung memelankan goyanganku. Tentunya suara itu tak bisa begitu saja hilang.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQs0t12zAEn
“Duhh.. tempat tidurnya bunyi Din..” ucapku.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡld30QbY4zj
“Gimana mas.. ahh.. kita pindahh.. uhh.. ke bawah”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchdAaqTibv
Aku setuju denan usulnya. Kulepas pegangan tanganku pada paha Dina lalu aku beranjak turun dari tempat tidur. Dina mengikutiku turun dari atas tempat tidur, tapi dia langsung membungkuk di depanku. Aku tahu maksudnya.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsp9bSXWC9
“Yaaahhhhh… enak masssshh… ohhhh..”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3dVqGK8dw
Dina kembali mendesah tertahan ketika batang penisku kembali masuk ke dalam liang senggamanya. Kali ini aku tusukkan penisku tanpa ragu-ragu lagi. Begitu penisku masuk seluruhnya langsung saja aku pompa memek Dina dengan tempo sedang. Aku ingin malam ini dia bisa menikmati keintiman kami bersama. Kalau lah dia akan jadi milik juragan Manto biarlah sudah, yang penting aku bisa ikut menikmati lobang memeknya sekarang ini.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNdKXy9aPh
Clok… clokk.. clookk.. clokkk..
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFQqBCctD7
Kusetubuhi Dina dengan penuh kenikmatan. Aku sudah terang-terangan menikmati persenggamaan terlarang ini. Eentah apa yang akan terjadi selanjutnya aku tak mau berpikir ke arah sana. Ataukah kejadian ini akan kami rahasiakan seterusnya biarlah waktu yang menjawabnya. Sekarang aku hanya fokus menikmati tubuh Dina.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7I4iLGisJS
“Aaahhhhh… bentar lagi mas.. aahh… iyaa.. iyaa…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDKqhB3lYM
Kuteruskan pompaan penisku pada liang senggama Dina. Rasa memeknya semakin menjepit penisku. Ada denyutan-denyutan liar yang terjadi di dalam liang kewanitaannya. Aku menduganya sebentar lagi gadis itu pasti akan orgasme.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsH0arpzbQ
“Ohhhhh… aaahhhhhh.. iyaaaaahhhhh…”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9HkSSTAwN
Lepaslah desahan panjang dari mulut Dina. Tubuhnya menegang dan menggelinjang untuk beberapa saat lamanya. Aku sendiri yang menyadari Dina tengah orgasme tidak mengendurkan genjotanku, malah sengaja kupercepat sampai dia semakin belingsatan karena campuran rasa ngilu dan nikmat terjadi bersamaan.
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0R9ecbnA9h
“Dinaa… Dinaa… kamu kenapa?”
21463Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBI8tABHDWP
Degh! Jantungku hampir berhenti berdetak mendengar suara itu. Aku yakin ibu mertuaku tengah berdiri di depan pintu kamar Dina. Bisa kapan saja dia masuk ke dalam karena pintu itu tak ada kuncinya. Aku hanya bisa menatap ke arah pintu kamar, sembari berharap ibu mertuaku akan segera masuk lagi ke kamarnya.
ns18.216.232.138da2
