x
Wajah cantik Jesslyn basah, terguyur air mata yang sulit dihentikan. Hampir setiap menit Jesslyn melihat jam. Waktu acara sudah terlewat jauh. Satu persatu tamu undangan pun meninggalkan tempat acara. Sudah lama sekali ia menunggu kedatang Max. Namun, mempelai prianya tak juga datang.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2U3OH4n72r
“Brengsek!” Pekik Ron menendang tiang dekorasi yang hanya setinggi pinggangnya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKhP2Gaqtb
Prang!!! Seketika suara gaduh menggelegar, memenuhi ruang tunggu mempelai wanita. Ron sangat marah melihat putri satu-satunya sedih.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4QTxOm7Q1
“Sebenarnya apa yang bajingann itu inginkan?!!!” Mengeram membayangkan wajah Max. “Aku akan mematahkan lehernya, tidak peduli bajingan itu adalah anak tuan sekalipun.”
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZUCMp12kV
Jesslyn menatap wajah ayahnya yang merah padam. Kepala menggeleng, tak ingin sang ayah menyakiti kekasihnya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJASjJ130aq
Tiba-tiba terdengar suara mengelegar. “Aku yang akan mematahkan lehernya terlebih dahulu sebelum kamu melakukannya, Ron.” Suara berat itu berasal dari ambang pintu. Terdengar tegas dan mengintimidasi.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGd6Xl5Ua8I
Ron menoleh, melihat tuan dan nyonyanya datang. “Maaf, Tuan, Nyoya. Saat ini kami sedang tidak ingin melihat kalian.” Amarah Ron terhadap Max, berimbas kepada kedua orang tuanya yang tidak tahu menahu.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJS4rtzgWTT
“Kamu memang pantas marah kepada kami, Ron. Sebenarnya, kami juga sangat malu menunjukan wajah kami kepada kalian. Untuk meminta maaf saja kami tidak sanggup, tapi Jessy juga putri kami. Sebagai orang tua kami harus ada saat dia bersedih,” jawab Jackson.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjC2BH1XBhy
Mendengar penjelasan Jackson, Tangis Jesslyn pecah, tubuhnya luruh ke lantai. Berjongkok sambil memeluk lutut. Tubuh rapuh itu berguncang, bahunya naik turun seiring isakan. Suara tangisnya terdengar sangat memilukan.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6n8GVW7Ki5
Yasmine, ibu dari Max juga menghampiri dengan cepat. Begitu juga Cassandra, ibunda Jesslyn. Mereka membelai punggung Jesslyn dengan lembut berupaya menenangkan.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJAQ5i1TAv
Jesslyn mangkat wajahnya. “Mommy, Max pasti datangkan? Dia sudah lama menantikan hari ini, dia pasti datangkan?” racau Jesslyn menatap Cassandra dan Yasmine bergantian.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYALVBMLaK
Yasmine tidak tahu harus menjawab apa. Entah apa yang anak sulungnya lakukan sampai tidak hadir di hari pernikahan. Sebenarnya apa yang terjadi pada Max?
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOhBxWFAFd
“Mommy Yas, Max sangat menyayangimu. Dia pasti menjawab panggilanmu, tolong katakan padanya untuk datang. Aku sudah menunggunya sejak tadi. Ayo Mom, masih belum terlambat. Tolong minta Max datang.”
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRduWJ1CRI0
“Jess, cukup! memangnya apa yang kamu harapkan dari pria seperti itu!” bentak Ron, muak mendengar racuan putrinya yang mengemis kedatangan Max.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaY0Vmcg3Sq
Yasmine memejamkan mata dengan erat. Hatinya sakit mendengar putra kesayangan dihina. Tetapi, tak bisa membela karena Max memang salah.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUhtMkMtDo
Dengan cepat Jesslyn berdiri, berlari menghampiri daddynya. “Tidak, Dad. Max bukan pria seperti itu. Dia sangat mencintaiku, dia pasti datang.”
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffeZk9T7kI
“Jess, Cukup. Dimana harga dirimu?”
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPtlJudQiE
“Harga diri?” Jesslyn tersenyum miris lalu tertawa frustasi seperti orang gila. “Sudah tidak ada, Dad. Aku sudah menyerahkan semuanya pada Max.”
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8w5ATP9UAh
“Jesslyn.” Prak!!! Wajah basah Jesslyn terhempas. Satu tamparan keras mendarat di pipi kirinya. Semua orang tercengang, itu adalah kali pertama Ron menampar Jesslyn.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiWScpHqlx
Segera, Cassandra, Yasmine, Jackson dan Daisy menghampiri Jesslyn untuk mmeriksa keadaannya. Cassandra melihat pipi Jesslyn yang memerah dan langsung memeluk erat.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhkKvCWf2K
“Cukup Ron! Kendalikan dirimu jika tidak ingin menyesal,” tegas Cassandra memperingati. Ron memalingkan wajah.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgLoOiMS9t
“Jika membutuh pelampiasan, kamu bisa menghajarku, Ron. Jessy tidak bersalah.” Jackson ikut menimpali.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cBbCNG2ch
Ron melirik tajam sambil mengepalkan tangan erat-erat, siap menghantam wajah tampan tuannya yang sangat mirip dengan Max.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RJnIY5S1A
Dua tatapan tajam saling beradu. Yang satu murka dan yang satu lagi siap menerima pukulan.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBjGWsqqQ1
Tiba-tiba tangan lembut meraihnya. Jesslyn menggeleng, meminta ayahnya untuk tidak melayangkan tinju. “Jangan rusak hubunganmu dengan Daddy Jackson hanya karena aku. Hubungan kalian sangat berharga, Dad. Kumohon," pinta Jesslyn memelas.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqTBAc1gCT
Hati besar putrinya membuat Ron melunak. Dia menghela napas seraya melepas amarah. Kepalan tangan terbuka, lantas beranjak. Baru tiga langkah berjalan Ron berhenti.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmxXqzZTg2
Tanpa memutar tubuhnya ia berkata, “jangan coba mencegahku untuk menghajar pria itu,” pintanya kembali berjalan. Ron sampai tak sudi menyebut nama Max.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ldu4GasT0
Semuanya menatap kepergian Ron. Pria paruh baya itu memang butuh menyendiri untuk menenangkan pikiran.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzGvcaainA
"Sebaiknya kamu pulang dan beristirahat, Jess," pinta Jackson.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpSR3lWnZz
"Tidak, Dad. Bagaimana jika Max datang?" tolak Jesslyn cepat. Ia sangat yakin kekasihnya akan datang.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolp6zQ7Bac
"Daddy akan memerintah orang untuk berjaga di sini. Jika Max datang, daddy akan langsung menghubungimu." Jackson hanya beralasan untuk membuat Jesslyn tenang dan segera mau pulang. Padahal ia sendiri yakin jika putranya tidak akan datang.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMfwy7mJwH
"Sungguh, Dad?"
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbFbfhwqZU
Jackson meraih tangan Jesslyn, "ya. Sekarang kamu tunggu saja di rumah."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnLCXEZ7BN
Jesslyn berhamburan memeluk Jackson. Meski bukan ayah kandung. Hubungan Jesslyn dan Jackson sangat dekat. Jackson dan istrinya sudah menganggap Jesslyn sebagai putri mereka. Yang meminta Jesslyn memanggil daddy dan mommy saja dirinya dan sang istri.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvn5ZEQorP
"Tolong tetap cari Max, Dad. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Max sempat terlihat murung kemarin."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXywPFwlqM
"Tentu, Baby."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUQPJO8qct
"Kumohon jangan marahi Max saat dia kembali. Max pasti memiliki alasan yang kuat."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTtosXW7wL
Jackson menghela napas berat, tak yakin bisa menahan diri untuk tidak menghajar putra bodohnya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLk8frGfDX
"Kumohon, Dad," ulang Jesslyn memelas.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ytOJgloLK
"Baiklah, tapi jangan minta daddy untuk menghentikan daddy-mu memberi Max pelajaran."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5xQgXDsr7
Jesslyn mengangguk lemah, "ya, daddy Ron tidak bisa dihentikan."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IgLnoAvXn
-tbc-
Mohon maaf jika terjadi kesalahan pengetikan.
Silahkan tegur saya lewat komen☺
ns18.119.100.196da2
