Jakarta
192Please respect copyright.PENANARZnvf8YpJP
Di rumah Afgan
192Please respect copyright.PENANAL0Pfqx7IFm
Di meja makan..
192Please respect copyright.PENANAbKlYVyoqda
"Junior.." Titah memanggil Afgan Junior.
192Please respect copyright.PENANA4lH3fIt35V
"Iya ibu." Jawab Afgan Junior.
192Please respect copyright.PENANAdRvlInUOiw
"Sarapan"
192Please respect copyright.PENANAunFjFPpgMm
"Iya"
192Please respect copyright.PENANA9b7UrSNLH4
"Oh iya nal, nanti kalau sudah sampai telepon gua saja biar di jemput, oh ya nal sudah dulu teleponan nya, ada Titah soalnya, dah.." Kata Afgan yang menelepon baru saja selesai menelepon Renaldi.
192Please respect copyright.PENANAifDOoXIteY
"My handsome Afgan, teleponan sama siapa sih ?" Tanya Titah yang curiga pada Afgan.
192Please respect copyright.PENANAmuPixqV0yk
Bandung
192Please respect copyright.PENANAQTLLgvtNt1
Di rumah Fandi
192Please respect copyright.PENANADYW1WpW6GF
Di meja makan..
192Please respect copyright.PENANAfGp3sP0zP3
"Loh kalian sudah ada di meja makan, tumben, biasa kesiangan mulu dan yang paling telat ke meja makan Afan, ada angin apa nih fan ?" Tanya Fandi.
192Please respect copyright.PENANANiFEI1JVDX
"Ih papa mana ada ya Irsyad telat bangun dan ke meja makan, yang seperti itu setiap hari kan Afan, pah..!!" Jawab Irsyad dengan mengeluh.
192Please respect copyright.PENANAM1lP95hmKS
"Hehe.. Maksudnya papa itu Afan, syad bukan kamu, di jawab pertanyaan papa, fan." Pinta Fandi.
192Please respect copyright.PENANAybKqRdIapB
"Iya pah, Afan gak telat bangun lagi, karena ini pah." Jawab Afan dengan menunjukan sebuah alat buatan Irsyad.
192Please respect copyright.PENANAwzgLo8wlmv
"Ha.. Apa itu fan ?."
192Please respect copyright.PENANAdll18ZTxCz
"Itu alarm tepat waktu pah, mah."
192Please respect copyright.PENANAOwmokKBLt7
"Oh, cara kerjanya bagaimana, oh ya lupa jangan lupa contohin sekalian ya syad ?" Tanya Fandi yang meminta contoh pada Irsyad.
192Please respect copyright.PENANAcGfV4fC3Sb
"Oke..!!" Kata Irsyad berdiri dan akan menjelaskan cara kerja dari alat buatan nya.
192Please respect copyright.PENANASpRRyuQkx0
Jakarta
192Please respect copyright.PENANA7r2coNPrLF
Di rumah Afgan
192Please respect copyright.PENANAoBoTbe5BLa
Di meja makan..
192Please respect copyright.PENANAzMcA0LmuuX
"Bu yang ini bukan ?"
192Please respect copyright.PENANAUTrxQH9YoB
"Nah iya benar yang ini maksudnya ibu, ya sudah sarapan dulu ya anak-anak kecuali ayah."
192Please respect copyright.PENANAlMbkh5WyD4
"Loh kok ayah gak boleh sarapan bu, em Mala tau pasti ayah punya salah ya sama ibu ?"
192Please respect copyright.PENANAysimstQmDS
"Betul kamu, Mala."
192Please respect copyright.PENANAGnRLtB311W
"Sudah, sudah, kita bahas nanti saja ya, sekarang kita sarapan dulu ya, oh ya ini juga sudah mau jam enam, nanti kalian telat loh sekolahnya." Kata Afgan yang mengalihkan pembicaraan.
192Please respect copyright.PENANAO54S18HlG1
"Oke ayah..!!"
192Please respect copyright.PENANAVDZHhLlWWo
"Oh ya ayah besok jadikan ke rumah kakung ?"
192Please respect copyright.PENANA6uixYFPGig
"Jadi dong, tapi kayanya ayah gak jadi pergi ke rumah kakung bersama dengan kalian deh, ayah punya banyak kerjaan di kantor." Jawab Afgan yang mencari alasan tidak bisa ikut ke rumah ayah mertuanya.
192Please respect copyright.PENANAKvDF6LAXYu
"Ih ayah gak bisa gitu dong, ayah kan janji sama ibu, aku, dan abang Junior, kalau kita ke rumah kakung lagi ayah ikut." Mala kecewa saat mendengar alasan dari Afgan.
192Please respect copyright.PENANAIVdvc9yFaC
"Tau nih my handsome Afgan kan janji, janji itu adalah hutang loh my handsome Afgan Syah Reza." Kata Titah yang curiga pada Afgan.
192Please respect copyright.PENANAMqAhmW3oSI
"Maaf ya sayang, kali ini beneran deh aku gak bisa ikut bersama kalian, tapi nanti kalau misalkan gak ada kerjaan banyak atau gak ada meeting dengan klien, aku pasti menyusul kalian ke rumah romo di Bandung." Kata Afgan yang masih beralasan dan membuat Titah semakin curiga.
192Please respect copyright.PENANAEkJozsdWA3
"Ya oke deh.." Kata Titah yang mencoba menghilangkan rasa curiganya pada Afgan.
192Please respect copyright.PENANAj2dNXjz820
Alasan Afgan membuat Titah curiga dan berfikir kalau Afgan punya perempuan lain (selingkuhan). Titah juga tidak mengetahui kalau ternyata Afgan ingin memberikan kejutan untuknya.
192Please respect copyright.PENANAqf0H04xCcm
Kejutan yang akan diberikan Afgan untuk Titah adalah Renaldi. Renaldi akan pulang ke Indonesia.
192Please respect copyright.PENANAqXSmqKA6ic
Bandung
192Please respect copyright.PENANAq2mzKvcBtN
Di rumah pak Nano
192Please respect copyright.PENANAb9mc5JMIxq
Di ruang tengah..
192Please respect copyright.PENANAtFrdSbLgGc
"Ngek, Cengek.." Pak Nano memanggil Cengek.
192Please respect copyright.PENANAOiB8a5NMll
"Muhun pak Nano, aya naon ?"
192Please respect copyright.PENANAEchtKi4Erw
"Tolong kamu rapihkan kamar Titah dan anak-anak nya ya, karena mereka akan menginap disini." Pak Nano meminta Cengek merapihkan dan menyiapkan kamar untuk anak dan cucunya yang akan menginap di rumahnya.
192Please respect copyright.PENANANL0mzJoVNw
"Baik siap laksanakan pak Nano." Kata Cengek yang melaksanakan perintah dari pak Nano.
192Please respect copyright.PENANAcdAARSdw1G
Keesokan harinya..
192Please respect copyright.PENANAXeZFhLhFIy
Jakarta
192Please respect copyright.PENANAPT8YlOF271
Di rumah Afgan
192Please respect copyright.PENANA2wBvkpqhxU
Di depan rumah Afgan..
192Please respect copyright.PENANAb31rTVbZMr
"Hati-hati di jalan ya sayang, Oh ya anak-anak kalian kalau pulang sekolah langsung pulang ya jangan mampir-mampir, ibu tunggu di rumah dan ingat hari ini kita mau ke rumah kakung, di Bandung"
192Please respect copyright.PENANAkdt4YCCvpo
"Oke bu..!!"
192Please respect copyright.PENANAf6Mvr6B0CQ
"Assalamu'alaikum."
192Please respect copyright.PENANAT25LLuwpdf
"Wa'alaikumussalam."
192Please respect copyright.PENANAIuzEHqnNvr
Di mobil Afgan..
192Please respect copyright.PENANALJHBhQPQUE
"Lik jalan lik." Pinta Afgan.
192Please respect copyright.PENANAdp1J8xVtrQ
"Nggih den mas." Paijo melaksanakan perintah dari Afgan.
192Please respect copyright.PENANAqPKWxTb8ZJ
Ketika anak-anak dan Afgan berada di mobil, berdering lah hp Afgan. Mala yang mendengar hp Afgan berbunyi segera bertanya pada Afgan.
192Please respect copyright.PENANAvAUED4g6un
Afgan kemudian bertanya kembali pada Mala dan Mala menjawab semua pertanyaan Afgan. Afgan juga menjawab pertanyaan Mala, Afgan juga meminta anak-anaknya izin dan tidak masuk ke sekolah untuk menjemput Renaldi dan keluarga di bandara.
192Please respect copyright.PENANAjXC2L6oKPu
Mala sekarang mengerti kenapa kemarin ayahnya membuat ibunya curiga, ternyata ayahnya ingin memberikan kejutan pada ibunya. Ternyata besok adalah hari kelahiran ibunya.
192Please respect copyright.PENANAHKl5Ez2Zsv
Mala dan Afgan Junior sepat bekerja sama dengan ayahnya, memberikan kejutan untuk ibunya di hari ulang tahun ibunya besok. Tak lupa seperti biasa Afgan Junior dan Mala ke mall pada sorenya untuk mencari kado untuk diberikan pada ibunya besok.
192Please respect copyright.PENANAys3uDQgBEZ
Masih di mobil Afgan..
192Please respect copyright.PENANATZgQn8tFmW
"Yah, ayah, ayah.." Kata Mala yang mendengar suara hp ayahnya yang berdering.
192Please respect copyright.PENANAemNMapkA3c
"Iya Mala, kenapa ?"
192Please respect copyright.PENANAbaFwchJSKz
"Itu hp ayah bunyi tuh, kok gak di angkat sih."
192Please respect copyright.PENANAH7DJLBlWwn
"Iya nanti, sebelum ayah menjawab pertanyaan kamu, ayah mau bertanya dulu dengan kalian berdua, bagaimana setuju ?"
192Please respect copyright.PENANAbCHG6cooBj
"Oke setuju yah, apa pertanyaannya yah ?" Tanya Mala juga yang meminta pertanyaan dari ayahnya.
192Please respect copyright.PENANAnXr3x5NPDN
"Oke yang pertama besok hari apa ?"
192Please respect copyright.PENANAcwaZvDzBE4
"Hari rabu yah"
192Please respect copyright.PENANA5mG6eJmhhZ
"Tanggal berapa ?"
192Please respect copyright.PENANAB4WZLUgFDg
Di bandara..
192Please respect copyright.PENANART56Vez996
"Duh Afgan kok gak angkat telepon gua sih ya, katanya besok kalau sudah sampai kabarin ya biar gua jemput, mana kok gak di angkat sih sekarang." Keluh Renaldi saat menelpon Afgan, tetapi tidak di angkat oleh Afgan.
192Please respect copyright.PENANAxHpiRrMHUV
"Mi, papi kenapa ?" Tanya Arka pada ibunya yang dari tadi memperhatikan ayahnya mengeluh, karena telepon ayahnya tidak di angkat oleh pamannya, Afgan.
192Please respect copyright.PENANA8kHstbNAkn
"Kamu nanya, kamu bertanya-tanya ?" Tanya Dara yang meledek Arka.
192Please respect copyright.PENANA0N8u7gXfdd
"Bisa gak sih serius Dara, kenapa kata-kata itu lagi sih yang keluar, kalau di Indonesia gak ada hukum sudah gua gantung loh, hem..!!" Keluh Arka saat di ledek oleh Dara.
192Please respect copyright.PENANAp07uuAUgSN
"Haiya..!! Sudah mulai lagi deh, Dara, Arka, sudah, mami tidak tau coba kamu tanya saja dengan papi mu, Arka." Jawab Citra menghentikan Dara dan Arka yang sedang ribut di bandara.
192Please respect copyright.PENANA8Z7zqJ4oMm
"Iya mi, awas loh ya, hem!!" Keluh Arka lagi.
192Please respect copyright.PENANAyA0mORZEwN
"Dara..!!" Keluh Citra juga saat melihat Dara meledek Arka.
192Please respect copyright.PENANAtFq2eUkwXr
"Wleeekkk.., hehe iya mi." Dara hanya tertawa saat di tegur oleh ibunya saat Dara meledek Arka.
192Please respect copyright.PENANAamnOo8GEnO
Di mobil Afgan lagi..
192Please respect copyright.PENANAF6taUDayoa
"Dua puluh, yah."
192Please respect copyright.PENANA0duR99N9w3
"Tunggu, hari ini kan hari Rabu, tanggal dua puluh desember." Kata Afgan Junior yang mencoba mengingat sesuatu.
192Please respect copyright.PENANAPUyX0OJkvK
"Artinya hari ini adalah hari yang spesial untuk ibu kan yah, ibu hari ini ulang tahun kan yah?"
192Please respect copyright.PENANAcFglcoRqeX
"Kamu benar sekali Mala, dan kalian tau siapa yang menelepon ayah tadi?"
192Please respect copyright.PENANAA1M6bN1UOU
"Tidak yah." Jawab Afgan Junior dan Mala bersamaan.
192Please respect copyright.PENANA4T4M7C78Ju
"Memangnya siapa yah yang menelepon ayah ?" Tanya Mala penasaran.
192Please respect copyright.PENANAquxCT3iXGM
"Pamanmu."
192Please respect copyright.PENANAaJhxDuYhgl
"Paman kami, ayah?" Tanya Afgan Junior memastikan.
192Please respect copyright.PENANAtz35gnXYfk
"Ya anak-anakku."
192Please respect copyright.PENANAzKNkfLuTXi
"Paman kami, tentang siapa ini?" Mala bertanya-tanya sendiri dengan rasa penasaran.
192Please respect copyright.PENANAQJ4X5PSF3N
"Paman kita, aku tahu siapa, Paman Rasya, benar bukan?" Tanya Afgan Junior dengan menebak.
192Please respect copyright.PENANABzzQLNmBHS
"Salah, bukan pamanmu yang bernama Rasya."
192Please respect copyright.PENANA34man8KyH8
"Den mas Renaldi?" Tanya Paijo yang juga ikut menebak.
192Please respect copyright.PENANAcMHaJK5RWQ
"Iya benar om Jo benar sekali, om kalian yang maksud maksud adalah om Renaldi, dia datang bersama dengan keluarga, dan hari ini ayah akan menjemputnya ke airport, oh ya sudah sampai sekolah kalian, tapi tunggu dulu, kalian berdua tunggu di mobil ya biar ayah yang ke sekolah kalian."
192Please respect copyright.PENANAdPRgJHml2t
"Ha.. Apa..!!" Mala dan Afgan Junior terkejut saat mendengar jawaban dari ayahnya.
192Please respect copyright.PENANAiUXduTnBCN
"Astaghfirullahalazim, kalian berdua ini bikin ayah kaget saja ya, ya sudah kalian tunggu di mobil saja ya anak-anak." Kata Afgan yang meminta anak-anaknya menunggu di mobil.
ns3.145.216.39da2