Entah kenapa aku ingin sekali membahagiakan hati Euis dengan apa pun yang bisa kulakukan. Karena itu keesokan harinya, setelah menyantap sarapan pagi yang dibuatkan oleh Euis, aku mengajaknya ke toko pakaian yang di kotaku suka disebut FO (factory outlet). Kupilih FO yang harganya tidak murah, tapi mahal pun tidak.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3huB35FskQ
Sengaja kuajak Euis ke FO pilihanku itu, agar dia bisa cepat adaptasi dengan pakaian kelas sedang – sedang saja. Euis menurut saja ketika kupilihkan selusin gaun dan tiga helai daster untuk pakaian sehari – harinya. Bahkan salah satu gaun kuminta dipakai langsung di FO itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69cZgeF8Jg
Kemudian kubawa dia ke toko sepatu. Kupersilakan dia memilih sendirik sepatu yang cocok dengan seleranya, sekalian sandal wanitanya juga untuk keseharian pada waktu sedang bekerja di rumahku. Kemudian kubawa dia ke sebuah perumahan, tanpa memberitahu dahulu mau dibawa ke mana.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnw3YnI91Ik
Sebenarnya aku akan membawanya ke sebuah rumah, yang kuterima sebagai bonus (di luar fee) setelah sukses menjual tanah seluas 275 hektar milik sebuah PT, yang lalu dibekli oleh pihak lain (tentu PT juga buyernya, karena kalau perseorangan takkan diijinkan membeli tanah seluas itu). Selain mendapatkan fee yangv sangat banyak menurutku, janji owner lama dipenuhi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5cI7TV75I
Rumah itu murni hasil jerih payah pribadiku, sama sekali tiada hbubungannya dengan p[erusahaan Bu Laila. Tadinya rumah itu akan kupakai sendiri. Karena aku pun sering punya pikiran ingin menyendiri untuk memusatkan pikiran bisnisku di perusahaan punya Bu Laila itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyxskq0BoM
Tapi kini aku punya pikiran lain. Ada yang lebih membutuhkan rumah berikut segala isinya itu, yakni Euis. Dia belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan. Entah kenapa setiap kali mendengar kata rumah kontrakan, aku selalu merasa prihatin. Kalau aku jadi konglomerat, ingin kuhadiahkan ribuan rumah untuk orang – orang yang belum punya rumah dan masih tinggal di rumah kontrakan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyMtYXPA6A
Terlebih lagi kata rumah kontrakan itu terlontar dari mulut wanita muda yang sudah memberiku 1001 nikmat di kamarku tadi malam. Karena itu aku ingin menghadiahkan rumah itu untuk Euis yang sudah dan akan tetap memberiku 1001 nikmat dalam permainan birahi kami.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFC71zEhtmF
Setibanya di depan rumah type 54 yang sudah diupgrade dan isinya sudah lengkap itu, Euis tampak heran. “Ini rumah siapa Den?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70dFXtJg84
Aku menjawabnya sambil melingkarkan lenganku di pinggang rampingnya, “Tadinya rumah ini punyaku. Tapi mulai sekarang, rumah ini menjadi hak milikmu, Sayang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPglKlr3H4
“Den… apakah saya gak salah dengar? Rumah secantik dan sekokoh ini akan menjadi milik saya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZipj9slpBS
“Sudah menjadiu milikmu. Bukan cuma akan. Nanti sertifikat hak miliknya akan atas namamu, Sayang,” sahutku sambil membuka kunci pintu depan. Kemudian kubawa Euis memasuki rumah yang sudah kuhadiahkan ini padanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOfbV79bOY
“Wah… di dalamnya sudah lengkap semua… !” seru Euis sambil memeluk pinggangku dari belakang.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4uVkCctyV
“Tadi malam aku kan menawarkan Euis untuk menjadi simpananku. Nah… di rumah inilah Euis akan kusimpan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1sTK4v4yg
“Siap Den. Tapi ibu saya boleh dibawa ke sini, agar tidak tinggal di rumah kontrakan lagi?”
“Tentu saja boleh. Asalkan ibumu tidak mengganggu hubungan kita nanti.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUk4Eu2zFJ
“Nggak akan mengganggu Den. Pada waktu saya masih gadis saja, Ema sih tidak pernah mencampuri urusan pribadi saya. Apalagi sekarang, saya kan sudah janda.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3avXgVEETE
“Kalau begitu, sekarang aja kita ke rumahmu. Untuk mengajak ibumu ke rumahmu ini. Gimana?”
“Iya Den… iyaaa… hihihihiii… Ema pasti seneng banget.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR85DG3rCG8
(Mohon dibedakan antara Ema untuk ibu dalam bahasa Sunda E nya dibaca seperti E di kata “perang”. Sedangkan Ema untuk nama orang E nya dibaca seperti E dalam kata “sore”. Panggilan Ema untuk ibu, tidak pakai hurup K di ujungnya. Jadi kata Emak, pasti bukan berasal dari tatar Pasundan).
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AYpqBbYTz
Beberapa saat kemudian Euis sudahg berada di dalam mobilku kembali, untuk menjemput ibunya. Euis sudah menelepon ibunya dulu, agar siap – siap akan dijemput olehnya dengan majikannya. Tapi Euis tak mengatakan bahwa ia akan memperlihatkan rumah yang sudah menjadi miliknya itu. Mungkin Euis ingin membuat surprise pada ibunya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3sp6XIyla
Ternyata rumah kontrakan Euis dan ibunya kecil sekali. Ada di dalam gang kecil pula. Tapi ibunya Euis itu… gede sekali! Ia tampak sudah berdandan, mengenakan celana legging hitam yang sangat ketat (mungkin ukuran XXXL), dengan baju kaus tebal berwarna hitam pula. Sehingga pakaian ibunya Euis itu seolah sudah memamerkan bentuk tubuh yang sebenarnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCJEPjyfJO
Ia menyambut kedatanganku dengan sangat ramah. Dan ketika berjabatan tangan denganku, terdengar suaranya menyebut nama, “Mimin…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWoIKTJIhE6
“Wawan,” kataku memperkenalkan namaku juga.
“Sudah siap Ma?” tanya Euis kepada ibunya.
“Sudah,” sahut ibunya Euis yang chubby habis itu, “Tapi masa Den Wawan gak disuguhi minum – minum acan? Kan pertama kalinya Den Wawan bertamu ke rumah ini.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZZctVK2XA
“Tak usah bikin minum Bu,” sahutku, “mending langsung berangkat mumpung masih siang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Fzb1jCsuf
Setelah berada di dalam mobilku, ibunya Euis yang bernama Mimin itu bertanya, “Ini mau ke mana Is? Mau ngajak piknik ke luar kota?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWk282SE5nC
“Nggak Ma. Masih di dalam kota kok,” sahut Euis yang duduk di belakang juga, di samping ibunya.
“Ohhh…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVFrcntoldw
Lalu Bu Mimin terdiam. Tidak bertanya apa – apa lagi. Mungkin Euis sudah memberi isyarat agar jangan bertanya lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAnEyuEHX7
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UkkQQ5wv9
Setibanya di depan rumah yang sudah kuberikan kepada Euis itu, kami bertiga turun dari mobil. Pada saat itulah Euis berkata kepada ibunya, “Ma… Den Wawan itu saeorang majikan yang baik hati. Beliau mengerti keadaan kita yang setiap tahun harus menyediakan uang untuk kontrakan rumah. Karena itu Den Wawan menghadiahkan rumah ini untuk Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQTPrS0G1n
“Hadiah untuk Euis? Ema gak salah denger Is?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllnJ3NbRyd
Aku yang menjawab. Kutempelkan telapak tanganku di punggung Bu Mimin, “Benar Bu. Rumah ini hadiah untuk Euis. Tinggal surat – suratnya aja yang belum dikasihkan. Rumah ini sudah dibayar lunas. Jadi tidak ada bayar cicilan dan macem – macem lagi. Hanya rekening listrik dan ledeng saja yang harus dibayar tiap bulan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4P6Xm6e9U
Bu Mimin merangkul anaknya sambil berkata, “Kamu sangat berunbtung punya majikan yang sedemikian baiknya. Baru bekerja beberapa bulanb sudah dikasih rumah segala Is.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OPlbgb4Fr
“Bukan cuma rumah Ma. Perabotannya pun sudah lengkap semua. Yuk kita lihat ke dalam,” ucap Euis sambil mengeluarkan seikat kunci – kunci rumah itu dari dalam tas kecilnya. Kunci – kunci yang tadi sudah kuserahkan padanya, sebagai tanda bahwa rumah itu sudah menjadi miliknya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcHURM4n7e
Rumah itu memiliki dua kamar tidur yang masing – masing ada kamar mandinya. Di belakang ada kamar yang lebih kecil, berdampingan dengan dapur dan kamar mandi yang bisa dipakai oleh pembantu. Tapi kamar mandinya bisa juga dipakai oleh tamu yang ingin buang air dan sebagainya. Ruang makannya pun lumayan besar, karena bersatu dengan ruanbg keluarga.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaVUNpFFyq0
Di situ sudah ada televisi LED layar lebar. Di dapour pun sudah ada kulkas dua pintu. Di belakang sudah ada mesin cuci juga. Semua barang – barang elektroinik itu masih 100% baru. Begitu juga semua furniture-nbya masih 100% baru semua, terdiri dari lemari pakaian di kamar masing – masing, lemari makanan di dapur.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjoHXBcJ4SU
Bu Mimin tampak ceria sekali menyaksikan semuanya itu. Bahkan aku dapat menangkap karakter ibunya Euis itu. Dia sangat ceria, sementara Euis agak pendiam, tidak seperti ibunya yang tiap sebentar ketawa ketiwi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4Oii6nxkc
Mereka merencanakan untuk menempati rumah itu mulai besok.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVwwmNRFdq
Maka kataku kepada Euis, “Kalau begitu hari ini dan besok libur aja Is. Kan mungkin banyak barang yang harus diangkut ke sini juga.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpANNWvxg41
“Iya, terima kasih Den,” sahut Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCojtrqCZir
Kemudian mereka kuajak makan di sebuah rumah makan yang tak jauh letaknya dari perumahan itu. Kemudian kuberikan uang secukupnya kepada Euis, untguk biaya angkutan barang – barang yang akan dipindahkan dari rumah kontrakan ke rumah baru itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33wqaUVDln
Zaman sekarang memang zaman serba mungkin. Karena segala kemungkinan bisa terjadi, baik hal – hal yang positif mau pun yang negatif. Orang miskin bisa mendadak kaya, orang kaya pun bisa mendadak jatuh miskin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsThnWSXWO8
Dengan beredarnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, membuat tatanan moral berubah dengan cepatnya. Baik di kota – kota besar mau pun di pedesaan. Karena dengan adanya televisi, orang kampung pun mulai “melek mode”.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91KUFySJhc
Di sisi negatifnya, dengan hadirnya handphone sampai ke pelosok – pelosok, seorang istri yang setia bisa berubah, ingin coba – coba berselingkuh, yang lalu menjadi ketagihan. Manakala Sang Suami berangkat ke kantor, Sang Istri pun berangkat ke “pasar”, laporannya pada orang di rumah. Padahal istri itu ketemuan dengan seorang PIL (pria idaman lain) di tempat yang sudah dijanjikan, lalu ena – ena di tempat yang dirahasiakan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAx61PWV9K
Perselingkuhan antara ibu tiri dengan anak tiri, seolah sudah menjadi trend yang dirahasiakan. Begitu pula ayah tiri dengan anak tirinya. Bahkan skandal mertua dengan menantu pun bisa terjadi di zaman ini. Meski semuanya itu off the record.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBr83uhq94
Banyak lagi jenis perselingkuhan yang terjadi di zaman ini. Termasuk ibu dengan anak kandung atau ayah dengan anak kandung. Begitu pula adik dengan kakak kandung bukan tidak pernah terjadi di negeriku tercintga ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbzG4WUloN
Kuakui bahwa aku salah seorang di antara mereka.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtTWyghKkX
Godaan demi godaan berdatangan ke dalam kehidupanku. Dan godaan itu justru kuanggap sebagai tantangan. Dan sebagai seorang lelaki yang belum p;unya istri, aku pantang menghindari tantangan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj90Uhv2nD8
Begitulah… beberapa hari kemudian aku mendatangi rumah yang sudah diberikan kepada Euis itu. Tadinya aku sekadar ingin tahu apa saja yang masih kurang. Dan aku harus menanyakannya kepada ibunya Euis yang bernama Bu Mimin itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRv45pYHdhS
Saat itu baru jam sepuluh pagi. Tentu saja Euis sedang bekerja di rumahku. Tidak berada di rumah yang sudah menjadi miliknya itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPxX8Kr0Za
Ketika melihat aku datang, Bu Mimin yang cuma mengenakan daster katun berwarna coklat muda, tampak kaget dan memegang kedua pipoinya. “Aduuuuh… Den Wawan datang… kenapa Euis gak ngasih tau kalau Aden mau datang yaaaa…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlwsrklDhR
“Euis tidak tau aku mau ke sini Bu,” sahutku sambil mencium tangannya, karena aku punya hubungan dengan Euis, jadi aku harus memperlakukannya seperti dengan calon mertua (walau pun aku belum punya niat menikahi Euis).
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhANTfztz5u
Lalu aku dipersilakan duduk.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡye1y2L01wG
“Maaf saya baru selesai mandi, jadi dasteran gini. Gak apa – apa?” tanyanya yang sudah duduk di sofa berhadapan dengan sofa yang kududuki.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJETQd0y2Ym
“Nggak apa – apa Bu,” sahutku, “Nggak usah resmi – resmian lah. Aku datang ke sini cuma ingin tau apakah di rumah ini masih ada kekurangan yang Bu Mimin rasakan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauDdC4s5Ql
“Wah… sudah lengkap semua Den. Cuma ada satu hal yang kurang…” sahut Bu Mimin sambil tersenyum – senyum centil.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNWrJjuaDw
“Apa yang kurang Bu?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHM69cFwE28
“Hihihi… malu ah nyebutinnya, “sikap Bu Mimin mendadak centil.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQDswWtgX0
“Lho… sama aku terbuka aja Bu. Katakan aja apa yang masih kurang itu. Gak usah disimpan di dalam hati.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKUp2SwGYn
“Anu yang belum ada teh… calon suami… hihihihiiii…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCw1MtjAlm2
Aku tersentak sambilk menahan tawaku. “Bu Mimin masih pengen kawin lagi?” tanyaku sambil memperhatikan sosok wanita STW di depan mataku. Memang kecantikannya kalah oleh kecantikan Euis. Tapi bodynya… maaaak… chubby sekali…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEo9NZTSqx4
“Ya masih Den… saya kan belum tua – tua benar. Tapi ingin punya calon yang setampan Den Wawan…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhJbHU9yen
Mendengar ucapan itu, spontan batinku merasakan sesuatu yang lain dari biasanya. Ada desir nakal di dalam batinku. Bahkan pikiranku langsung ngeres. Bertanya – tanya seperti apa tubuh wanita setengah baya yang chubby itu kalau sudah telanjang ya? Aku bangkit dari sofa. Melangkah dan duduk di samping Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEETOv1ylse
“Den Wawan kan punya Euis,” sahutnya sambil mengerlingkan matanya yang masih tampak bening itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIGe3zwIXF
“Euis kan kerja di rumahku Bu. Hanya seminggu sekali dia bisa pulang ke sini kan? Jadi yang enam hari dalam seminggu, aku bisa sering nemenin Bu Mimin di sini.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxYlx3BpI9
Wanita itu menatapku dengan senyum malu – malu tapi lumayan centil sikapnya itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZscbDFJdt0
“Den Wawan jangan PHP ah. Memangnya saya yang ndut ini menarik bagi Aden?” tanyanya, tau bahasa gaul segala ini ibunya Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSyCx1Ynmd
“Aku gak PHP. Bu Mimin sangat seksi di mataku. Cuma soal rasanya sih perlu dibuktikan dulu. Setelah dirasakan, nanti ketahuan enak nggaknya. Hihihihiii…” kataku sambil memperhatikan daster yang dikenakannya. Daster yang membuatku semakin yakin bahwa toket Bu Mimin jauh lebih gede daripada toket Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78eQ99W64J
“Jadi Ibu suka pada cowok seperti aku ini?” tanyaku setengah berbisik di dekat telinga Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqeFbtJ376Z
“Peremnpouan mana pun pasti suka sama Den Wawan yang begini tampannya. Saya sampai gemes melihatnya juga. Pengen cium bibirnya. Hihihihiiii… maklum saya sudah duapuluhlima tahun tidak merasakan sentuhan lelaki Den.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvftIKmaRjh
“Duapuluhlima tahun tidak disentuh lelaki?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8yqu1nvos
“Iya. Kan suami saya meninggal pada saat Euis baru berumur setahun. Sejak saat itu saya tidak mau didekati lelaki secara serius. Tapi sekarang ini, begitu melihat Den Wawan secara seksama tadi, semangat saya jadi bangkit Den.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ug9TU08uT
“Jadi gemes dan pengen mencium bibirku?” tanyaklu sambil melingkarkan lengan di lehernya, lalu mendekatkan bibirku ke bibirnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6kkk88zLa
“Iya… tapi saya tidak berani mencium bibir Aden…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjk7Ld45Bg
Aku tersenyum. Lalu merapatkan bibirku ke pipinya. Dan perlahan – lahan bergerak ke arah bibirnya. Dan… ia memagut bibirku duluan. Lalu terasa lumatannya yang sangat agresif. Membuatku terlupa bahwa wanita yang tengah melumat bibirku ini ibunya Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yoNc3s1wI
Pada saat Bu Mimin sedang enjoy – enjoynya melumat bibirklu, tanganku pun tak mau berdiam pasif. Mulai memegang lututnya yang terbvuka di bawah dasternya, kemudian langsung nyelonong ke balik daster katun berwarna coklat muda itu. Merayapi paha gempalnya dan menyelinap ke balik celana dalamnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWYS1Cifow
Kusentuh memek yang lebih tembem daripada memek Euis. Memek berjembut tapi terasa tipis sekali jembutnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXBD0YdNVO
Begitu jemariku menyentuh memeknya, Bu Mimin spontan memelukku erat – erat. Lumatannya pun semakin lahap. Sementara tubuhnya terasa mulai menghangat.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMd9pKSBzsO
Tentu saja jemariku tak sekadar meraba – raba permukaan memek Bu Mimin. Melainkan juga menyelinap ke dalam celah memek tembem itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76ucpo9Xg7
Tiba – tiba Bu Mimin melepaskan lumatannya dan berkata, “Oooooh… saya gak kuat lagi nahan nafsu Den. Kalau memek saya sudah digerayangi gini, gak nahan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rMevTPa5s
“Ya ayo kita lanjutkan terus sampai tuntas,” sahutku dengan nafsu birahi yang sudah bergolak dan membutuhkan pelampiasan ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTXUdGNJWo
“Di dalam kamar saya aja yuk,” ucap Bu Mimin sambil bangkit dari sofa, sambil memegang pergelangan tanganku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFt5FgBzov
Aku pun mengikuti langkah Bu Mimin masuk ke dalam kamarnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4WvycRCX0
Di dalam kamarnya itulah BU Mimin melepaskan dasternya, sehingga tinggal beha dan celana dalam serba hitam yang masih melekat di tubuhnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgmVi6upyN
Gila… baru melihat tubuh yang masih berbeha dan bercelana dalam saja itu kontolku langsung ngaceng.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUX8BtGPXkc
Terlebih setelah Bu Mimin melepaskan beha dan celana dalamnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEruok8AJMt
Aduhai… dia benar – benar menggiurkan di mataku. Sepasang toket gede dan bokong yang super gede pula. Aku belum pernah mendapatkan pasangan seksual semontok dan semenggiurkan itu. Maka aku ingin merasakannya, tak peduli apa pun akibatnya kelak.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOcPLgHlHg
Tubuh Bu Mimin ini sangat menggoda dan menggiurkan. Sepasang toket gede dan bokong yang extra large. Pinggang yang ramping dan kulit yang putih mulus. Membuatku gemas dan spontan memeluknya dari belakang sambil berkata setengah berbisik, “Tubuh montok seperti Bu Mimin ini sejak lama kuinginkan. Dan kini, pucuk dicinta ulam tiba.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNhJDrEQpC
Bu Mimin menyahut, “Saya justru sampai lupa daratan melihat ketampanan Aden. Sampai lupa bahwa Den Wawan ini punya Euis… punya anak kandung saya sendiri.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAg1F1YeQX
“Tapi aku gak pernah berjanji untuk menikahi Euis. Jadi kita bebas – bebas aja saling bagi rasa,” ucapku sambil mempererat dekapanku di pinggang Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfbN79VR0S
“Iya, Euis juga pernah bilang begitu. Gak apa – apalah. Yang penting Aden bisa memenuhi kebutuhan Euis sehari – hari. Den Wawan sudah sering menggauli Euis kan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lhFfAUpfy
“Euis cerita begitu?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkolQeNNuG
“Dia sih gak pernah cerita apa – apa. Tapi saya sudah punya dugaan kuat aja.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhen6XxedqJ
“Iya… Euis sudah sering kugauli… dan aku menjamin masa depannya takkan terlantar.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxdTBnllJ0
“Nanti bandingin ya… enak mana memek Euis dengan memek saya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCZrApOH1P
“Hahahaaa… mau bersaing dengan anak sendiri?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNI0VS8Bz3A
“Bukan bersaing. Saya hanya ingin tau keadaan saya sendiri, masih enak apa nggak. Maklum sudah duapuluhlima tahun memek saya nggak pernah dipakai,” sahut Bu Mimin sambil memutar badannya. Untuk melepaskan baju kausku, kemudian menarik ritsleting celana denimku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPWdZ3d3eb
Dan ketika ia berjongkok di depanku sambil memelorotkan celana dalamku, ia berseru tertahan, “Waaaaw…! Panjang gede gini punya Adeeen… !”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpEB4eZmBSq
“Kenapa? Gak suka kontol panjang gede?” tanyaku sambil memegangi kepala Bi Mimin yang masih berjongkok di depan kakiku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzc8AmJMsw3
“Iiiih… justru terangsang, kebayang enaknya dirodok sama zakar sepanjang dan segede ini. Mwuaaaah… mwuaaaaaah…” ucap Bu Mimin yang diakhiri dengan ciuman – ciuman hangatnya di moncong zakarku. Lalu ia bangkit sambil meraih pergelangan tanganku, “Ayo Den ah… jangan buang – buang waktu…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBkZRDkNN1
Aku pun naik ke atas bed sambil tersenyum – senyum. Lalu menerkam tubuh tinggi montok itu dengan gairah menggebu – gebu. Dia pun menyambut terkamanku dengan gumulan agresif.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0X4s9SKWD
Memang mengasyikkan bergumul dengan wanita STW bertubuh tinggi gempal ini. Hatiku pun berkata, “Ngentot perempuan semontok ini sih pasti kenyang… !”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNS6e5sS0s
Tanpa harus kebanyakan foreplay, beberapa menit kemudian aku sudah meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Bu Mimin yang sudah ternganga basah. Dan dengan sekali dorong… blessssssss… batang zakarku melesak separohnya ke dalam liang memek Bu Mimin, meski aku harus mengerahkan segenap kekuatanku untuk membenamkannya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45iFZPEvkL
Wanita itu pun menyambut dengan pelukan hangat di leherku disertai ringisan histerisnya, “Masuuuk… aaaaa… aaaaaaahhhh… akhirnya saya bisa merasakan lagi enaknya titit Deeen…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiwrJo8hOL
“Titit sih buat anak kecil. Kalau orang dewasa sih bilang aja kontoool…” sahutku sambil mulai mengayun batang kemaluanku di dalam liang memek Bu Mimin yang ternyata enak sekali rasanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6DcwiK8EZ
Bu Mimin terpejam – pejam sambil mendekap pinggangku erat – erat, diiringi rengekan manjanya yang terdengar erotis di telingaku, “Dudududuuuuuuhhhh… Deeen… kontol Den Wawan ini… enak sekali Deeeeen… aaaaaaaah Deeen… aaaaaaaah… luar biasa enaknya Deeeen… aaaaaaaah… uuuuuuuh…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBOpX5RP1x
“Memek Bu Mimin juga enak sekali… licin tapi legit… sekali – sekali Euis harus diajak bareng sama kita… biar sambil belajar sama kita…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oQHrKtalu
“Masa mau ngajak Euis segala. Malu dong… dilihat sama anak sendiri selagi beginian…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5wUBrpRz1
“Tapi memek Bu Mimin bakal bikin aku ketagihan nih. Bisa tiap pagi nanti aku ke sini. Khusus buat ngentot Bu Mimin.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4wdShcfnk
“Iiii… iiiyaaaa… kapan pun Aden mau, saya siap buat ngeladeni Den Wawan… oooooh Deeeen… kontol Den Wawan ini terlalu enak buat saya… ini… ini… saya udah mau lepas Deeen…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAlRvxR6m8
“Ayo lepasin aja, biar becek memeknya. Aku suka kok sama memek yang becek setelah orgasme.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzR4C5ih2U
“Adududuuuh… Deeeeen… ini… sa… saya… mau… mau lepas Deeeen… “Bu Mimin gedebak gedebuk. Lalu mengejang tegang sambil menahan nafasnya. Lalu terjadilah sesuatu yang sangat indah itu. Liang memek Bu Mimin berkedut – kedut kencang, disusul dengan membasahnya liang sanggama legit itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlzPtHwqvI
Bu Mimin langsung terkulai sambil menghela nafas. Lalu ia menatapku dengan sorot wanita yang baru mencapai puncak kenikmatannya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEynqLZuSE
Kubiarkan ia memulihkan gairahnya kembali.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdKeilEKof
Dan setelah wajahnya tak pucat lagi, aku pun melanjutkan aksiku, mengayun kontolku bermaju mundur di dalam liang memek Bu Mimin yang legit ini. Memang terasa basah liang memek ibunya Euis ini. Tapi tidak becek. Padahal dia sudah orgasme. Dan biasanya kalau sudah orgasme, liang memeknya jadi becek.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2q0xYatUu
Mungkin hal itulah yang membuatnya ingin membandingkan “rasa” memeknya dengan memek anaknya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHC38kXVgre
Dan aku harus mengakui, bahwa liang memek Bu Mimin… lebih enak…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEUMdL3OAd
Karena itu, dengan sepenuh gairah aku mengentotnya lagi. Dalam kecepatan standard. Bahkan sempat juga aku membisiki telinganya sambil berkata, “Memek Bu Mimin memang lebih enak daripada memek Euis. Kenapa bisa begini ya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NeoFa5RFs
“Betul begitu Den? Syukurlah kalau Den Wawan merasa lebih enak. Jadi biar nanti ketagihan. Saya siap kok untuk meladeni Den Wawan tiap hari sekali pun,” sahutnya sambil mendekap pinggangku lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfPm98VzyO
Makin l;ama makin asyik juga rasanya mengentot wanita setengah baya ini. Maka sambil mempergencar entotanku, tanpa merasakan jijik sedikit pun lidahku mulai menjilati leher Bu Mimin yang sudah keringatan. Dengan lahap sekali.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUNJ3oyWvD
Sehingga Bu Mimin mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeen… aaaaahhhh… Deeeen… aaaaaaah… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeeen… aaaaaaah… entot terus Deeen… enak sekaliiii… aaaaaaah… Deeeen… enak Deeeeeen… entot terus Deeeen… entooooooottttt…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5P0DFbTvE
Entooooottttt… entooooooootttt… aaaaaaahhh… Deeen… enak Deeen… enaaaaak… entooootttttt… iyaaaaa… iyaaaaaa… entotttt teruuussss Deeeen… enak sekali Deeeen… oooooohhhhh… luar biasa enaknyaaaa… Deeeen… aaaaaah… kontol Den Wawan enak sekaliiiii… enaaaaak…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1g3HxPbdYN
“Ka… kalau aku ma.. mau buceng.. le… lepasin di mana Bu?” tanyaku terengah.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiiaHhIWIKa
“Di dalem aja Den. Biar nikmat. Me… memangnya Den Wawan udah mau ngecrot?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSO1GfdfQGo
“Iii… iyaa…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHOXPIuQmX
“Ayo Den… saya juga mau lepas lagi… ooooohhhhh… barengin aja Den… biar nikmaaaat…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHi9s25Ok4d
Lalu aku dan wanita setengah baya itu seperti sepasang manusia yang sedang kesurupan. Aku mengentotnya habis – habisan. Sementara dia pun menggoyang – goyangkan pinggulnya gila – gilaan. Sambil saling cengkram dan saling remas.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqirq3ZBqGE
Dan akhirnya kami sama – sama berkelojotan di puncak kenikmatan ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeXHexFcOy
Liang memek Bu Mimin terasa kedut – kedutan lagi, tepat pada saat kontolku mengejut – ngejut juga sambil memuntahkan lendir kenikmatanku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sdH7sIfZg
Jrooooooottttt… jrotttt… jrottt… jrooooottttttttt… jrottt… jrooooottttttttt… jroooooooottt!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtsxKPsb09
Lalu kami sama sama terkapar di pantai kepuasan birahi kami.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXfDbmnMJY
Sebenarnya Bu Mimin bukan satu – satunya perempuan setengah baya yang kujadikan sasaran pelampiasan nafsu birahiku. Meski tidak memperlihatkan diri, aku ini memang penggila wanita setengah baya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybxSW09oli
Aku masih ingat benar bahwa karyawan di kantorku boleh dibilang 80% cewek muda. Tapi aku malah mengincar Mbak Erma, manager keuangan di perusahaan punya Ibu Laila itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7AgygAwsnw
Mbak Erma memang chubby. Tapi entah kenapa aku jadi penasaran terus, ingin tau seperti apa rasanya wanita setengah baya yang tinggi montok itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FzCrHPOXF
Aku sering menggodanya di ruang kerjanya. Tentu saja hal itu hanya kulakukan jika tidak ada orang lain di ruang kerjanya kecuali aku dengan Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXgnXdbgO4
Aku tahu dia senang kalau kugodain seperti itu. Tapi ketika aku semakin intensif menggodanya, ia menyahut, “Sayangnya saya sudah punya suami Boss.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOuDUbMRKl
Sampai pada suatu hari, Mbak Erma kuajak ke Bogor, untuk mengaudit cabang perusahaan yang ada di kota hujan itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGI2ALTZ1e7
Sengaja aku tidak memakai sopir kantor, karena aku ingin sebebasnya menggoda Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjlDGqzSVN
Dalam perjalanan menuju Bogor, aku mulai membuka percakapan, “Auditnya banyak sekali. Mungkin Mbak takkan bisa menyelesaikan hari ini.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu0KXu8LhJt
“Iya Boss. Saya sudah minta ijin sama suami, kalau – kalau harus nginep di Bogor nanti,” sahut mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgdA2kfljH
“Baguslah. Kita check in di hotel yang bagus, lalu… nanti malam aku bisa mewujudkan apa yang kukhayalkan selama ini,” ucapku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZDxv2ttEP
“Hihihiii… apa yang Boss khayalkan selama ini?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJ4FrVkSrq
“Pengen ikut memiliki Mbak. Hmmm… pasti indah sekali nanti malam… bisa melukin Mbak sebelum tidur.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9sZ5xP5hM
“Saya kan punya suami Boss. Biar pun suami saya sudah tua, saya gak pernah nyeleweng.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpe6CJxRCD
“Jadi Mbak menolak ajakan bagusku nih? Ya gak apa – apa kalau gak mau sih, aku juga gak bakalan maksa.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7IQEBAWHb6
“Saya kan sudah tua Boss. Tahun depan usia saya pas empatpuluh tahun. SUdah tuda kan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQA6JyhWfmu
“Itu usia yang paling menggiurkan bagiku Mbak. Karena pada dasarnya aku ini penggila wanita setengah baya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡomSH8e9ne9
“Masa sih?!”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcUZfjtoH7
“Iya. Mbak kan bisa buktikan sendiri. Di kantor banyak cewek muda. Tapi aku tetap mengincar Mbak. Ingin berbagi rasa dengan Mbak.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WG7HZVmal
Mbak Ermi terdiam. Mungkin membenarkan ucapanku. Bahwa aku tak pernah menggoda cewek – cewek muda di kantorku. Hanya Mbak Erma ini yang sering kugoda.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHj18tXi4U
“Nanti kita check ini di hotel yang terdekat aja sama kantor cabang itu. Silakan Mbak audit, sementara aku mau istirahat aja di hotel. Sambil nungguin Mbak datang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnbQE2aOqz
“Seharusnya kita berangkatnya besok pagi – pagi sekali. Sekarang sudah mulai sore Boss. Mungkin kita tiba di Bogor, kantor cabangnya pun sudah tutup.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6ZzBbEPrY
“Gak apa – apa. Kita langsung check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang. Auditnya dilaksanakan besok pagi juga gak apa – apa.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcomxY2qcu
“Terus kita mau ngapain aja Boss?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4iqCYQkcW
“Kita… ena – ena aja.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttGXNcnSCm
“Hihihi… saya… saya takut Boss.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP59ZP0CyGb
“Takut apa?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCcjkqj9qK
“Takut ketagihan. Memangnya Boss mau ena – ena lagi kalau saya lagi kepengen?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kU8dQ2vuI
“Ya mau lah. Masa gak mau. Jadi kita sepakat nih… kita check in aja di hotel yang terdekat dengan kantor cabang kita. Lalu auditnya besok pagi aja. Oke?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3txKPcxmRB
“Terus… kita mau ngapain aja di hotel itu Boss?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRH0q8jjuKF
“Pengen ngerasain apa yang belum pernah kurasakan dari Mbak.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwK8uNwP4e
“Ngerasain apa?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbBTDPj7Nx
“Pengen jilatin bibir yang di bawah perut Mbak…” sahutku perlahan tapi tajam.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1SIK4J9Rw
“Duh Boss… saya jadi merinding nih…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTkZmyZosM
“Kenapa merinding? Takut apa horny?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxjkDtFXi1
“Boss tentu tau apa yang sedang terjadi pada saya saat ini.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIF5ZndlRWR
“Mbak bisa kuat lama begituan dengan suami?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuMYX1mrEf
“Wah, suami saya udah letoy Boss. Usianya kan limabelas tahun lebih tua dari saya. Tapi dia sangat sayang pada saya. Itulah yang membuat hati saya berat. Kalau dia nggak sayang sih sama saya, udah lama saya pisah sama dia.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQsPmxHpmu
“Kalau begitu, silakan pertahankan rumah tangga Mbak sama dia. Tapi kalau untuk kepuasan birahi… minta padaku aja yaaa…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3iWuVgkdN
“Hihihihiii… Boss bisa aja. Saya sampai merinding – rinding nih dengarnya. Karena sudah membayangkan apa yang bakal terjadi di hotel nanti.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXPbeCiRwR
Sambil tetap nyetir mobilku, diam – diam kuturunkan ritsleting celana panjangku, lalu kusembulkan kontolku yang sudah tegang ini dari balik celana dalamku. Lalu kupegang tangan kanan Mbak Erma dengan tangan kiriku, “Aku udah ngaceng berat nih Mbak… coba pegang…” ucapku sambil menarik tangan kanan Mbak Erma sampai menempel di kontolku…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgnOGt0VmtH
“Waaaw…! Ini penis apa belalai gajah Boss?!” seru Mbak Erma tertahan. Namun ia memegang kontolku dengan tangan gemetaran.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYFNHmrSH0
“Nanti kan Mbak bisa rasain sendiri apa yang sedang Mbak genggam ini.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61K0XxmFDC
“Hihihiiii… berarti Boss serius nih mau nyobain punya saya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWMbDJwPEW
“Tentu aja serius Mbak. Masa main – main?!”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwDQqCanvp
“Meski pun saya ndut begini, punya saya kecil Boss. Saya kan belum pernah melahirkan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRRxilRx6U
“Ohya?! Mbak belum punya anak?! Asyik dong. Pasti memek Mbak enak banget.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTS6QrcmB2z
“Gak tau. Nanti kan Boss sendiri yang ngerasainnya. Wah… udah masuk Bogor Boss,” ucapnya sambil melepaskan kembali kontol ngacengku dari genggamannya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9logCW1j4R
Aku mengangguk sambil memasukkan kembali kontolku ke balik celana dalam, kemudian membetulkan lagi ritsleting celana denimku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg92EIrLZsf
Lalu aku fokus nyetir lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SgDib3dvx
Belasan menit kemudian, kubelokkan mobilku ke pekarangan sebuah hotel bintang empat, yang letaknya tak begitu jauh dari kantor cabang perusahaan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rEyZBAl9Y
Kebetulan hari itu bukan hari – hari weekend. Sehingga dengan mudah kudapatkan kamar di lantai 5.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoj3PvgpbBE
Di dalam mlift menuju lantai 5, tidak ada orang lain kecuali aku dengan Mbak Ermi. Sehingga aku sempat memeluk dan mencium bibirnya yang tebal tapi sensual itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrfNgKxUef
“Sudah siap untuk ena – ena?” tanyaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTE2mormERP
Mbak Ermi mengangguk sambil tersenyum. Lalu kami keluar dari pintu lift, menuju pintu kamar bernomor five O five alias 505.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0c0kX27NsT
Setelah berada di dalam kamar, Mbak Ermi bergegas masuk ke dalam kamar mandi sambil membekal sehelai kimono putih yang dikeluarkan dari tasnya. Mau pipis dulu, katanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23jqYVcx7C
Mungkin dia mau bersih – bersih dulu, bukan kebelet pengen kencing.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xqDFxPG4T
Aku pun melepaskan busanaku dan menggantinya dengan celana pendek putih dan baju kaus hitam. Tanpa mengenakan celana dalam. Biar gampang nanti… hahahaa…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvxWnnBiO8
Tak lama kemudian Mbak Ermi muncul dari ambang pintu kamar mandi. Dalam keadaan sudah mengenakan kimono putih. Tapi aku yakin di balik kimono putih itu tidak ada beha mau pun celana dalam. Karena tonjolan pentil toketnya
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlON2ALDTL
Dengan nafsu bergejolak dahsyat, kusambut Mbak Erma dengan pelukan di lehernya. Lalu kucium bibir sensualnya sepuasku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgT5r33AGUj
Setelah ciumanku terlepas, Mbak Erma berjongkok di depan kakiku, sambil memelorotkan celana pendekku yang memang elastis di bagian pinggangku ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRAAo1LFOu
Ternyata Mbak Erma pun sudah sangat bernafsu. Setelah menanggalkan celana pendekku, ia memegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini. Dan happpp… ia mengulum dan menyelomoti kontolku dengan lahapnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjAV7CXTst
Kubiarkan ia beraksi beberapa menit. Sampai akhirnya ia melepaskan kontolku dari mulutnya, kemudian menariknyha ke atas bed…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOi6wqAYyO
Tanpa harus disuruh lagi, ia melepaskan ikatan tali kimononya, kemudian menanggalkan kimono putih itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUJLw9AfLE
Dan sekujur tubuhnya sudah telanjang bulat di depan mataku kini…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWyUJXzCJq
Aku jadi teringat ibuku dan Wati yang masih dirawat di rumah sakit. Lalu terbayang olehku, seandainya mereka sudah bisa melihat kelak, mereka tidak kalah seksinya dengan Mbak Erma ini. Terutama Wati yang belakangan ini tubuhnya semakin montok saja.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26FNO8wMil
Tapi aku harus melupakan mereka dahulu. Biarkan mereka tetap tenang menjalani pemeriksaan dalam rangka persiapan untuk dilakukan operasi pada mata mereka.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvizfhgDZe
Dan kini wajahku sudah berhadapan dengan kemaluan Mbak Erma, ingin membuktikan benar tidaknya pengakuan dia tadi. Bahwa meski pun tubuhnya montok gempal, tapi liang memeknya kecil.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDetaN7IdS
Seperti tahu apa yang akan kulakukan, Mbak Erma merenggangkan sepasang paha gempalnya selebar mungkin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PDZPbdkBi
Ternyata benar. Setelah bibir luar memeknya (labia mayora) kungangakan, tampak jelas bagian dalamnya yang berwarna pink itu. Memang kelihatannya liang memek Mbak Erma kecil. Itu terbukti setelah jari tengahku diselusupkan ke dalamnya… betul pengakuannya itu. Bahwa liang memeknya sempit.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgQ4vtc8eP
Maka dengan lahap kujilati bagian yang berwarna pink itu, membuat Mbak Erma menggeliat sambil meremas – remas kain seprai. Terlebih lagi setelah aku memfokuskan jilatanku ke clitorisnya, terasa Mbak Erma mengejang – ngejang dibuatnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiwFC7dtKu
Cukup lama aku menjilati labia minora (bibir dalam) dan clitoris Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF87X8rMB0J
Sampai akhirnya aku merasa sudah saatnya untuk melakukan penetrasi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YlgV16XBj
Mbak Erma cuma terpejam ketika aku mulai meletakkan moncong kontolku di mulut memeknya yang empuk hangat dan basah.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUeNZ1L1UY
Lalu kudorong kontol ngacengku tanpa tenaga, asalkan kepalanya masuk saja dulu. Duuuh… terasa “pulen”nya memek Mbak Erma ini ketika kepala kontolku sudah membenam ke dalam liang memeknya yang memang sempit tapi sudah basah dengan air liurku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwiJEpPre2
Lalu kukerahkan tenagaku untuk membenamkan kontolku semakin dalam. Uuuuugh… memang sempit sekali liang memek Mbak Erma ini. Tapi sedikit demi sedikit akhirnya kontolku membenam juga, sampai lebih dari separohnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77sqATJ9pm
“Ooooooh… penis Boss luar biasa gedenya… sampai seret gini masuknya… ooooooh… kok ada ya penis segede punya Boss ini… ooooh… dorong terus Boss… ooooh …“rintih Mbak Erma sambil mendekap pinggangku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2A2DZcZFtt
Empuk, hangat, licin tapi sempit liang kewanitaan Mbak Erma ini. Hal itu kurasakan setelah mengayun kontolku perlahan – lahan dulu. Makin lama makin cepat, sampai pada kecepatan normal.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkqlwpebkb
Mbak Erma pun merintih dan merengek manja, yang malah terdengar erotis di telingaku. “Dudududuuuuhhhh… Bosss… ini… ini luar biasa enaknya Boss… oooooh… Boooosssss… penis Boss ini… terasa sekali gesekannya… lu… luar biasa enaknya Boss… oooooohhhhh… entot terus Boss…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVsNw65IXK
Aku pun menanggapi rintihannya tanpa menghentikan entotanku, “Liang memek Mbak juga luar biasa legitnya… aku suka sekali… aku pasti ketagihan nanti…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyq0qPtaoj7
“Sama Boss… saya juga pasti ketagihan… dudududuuuuuh… sampai merinding – rinding gini saking enaknya Boss… ooooohhhhh… ooooooh… entot lebih keras lagi Boss… iyaaaa… iyaaaaa… entot terus Boss… entot teruuuuussss… oooooohhhh… nikmat sekali Boss… oooooh… ooooohhhhhhh…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4YbFdBrrp
Aku tak cuma mengentot liang memeknya. Mulutku pun mulai beraksi, untuk menjilati leher Mbak Erma yang mulai lembab oleh keringat. Sementara tanganku pun tak kubiarkan nganggur. Karena masih bisa meremas toket gedenya, sambil sesekali mengelus – eluskan ujung jariku ke pentil toketnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OkGt3e7rW
Karuan saja Mbak Erma semakin meraung – raung hsiteris. “Bossss… ooooohhhhh ini semakin nikmat Boss… kayaknya saya takkan lama lagi juga orgasme Boss… entot terus yang kencang Boss… saya mau lepas… mau lepassss…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtunK7QuBC
Tubuh sintal itu pun berkelojotan. Lalu mengejang tegang, dengan perut terangkat sedikit. Dan… liang memek legit itu pun mengedut – ngeduit kencang, disusul dengan gerakan seperti ular melilit kontolku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldKd1UtOYs
“Aaaaaaaaaahhhhh… “Mbak Erma melepaskan nafasnya yang barusan tertahan selama beberapa detik.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDyw2AjoBh
Kubiarkan kontolku terendam beberapa saat di dalam liang memek yang luar biasa enaknya itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlW4NbWnRvD
Setelah wajah Mbak Erma kemerahan lagi, barulah aku mengayun kembali kontolku sambil mencium dan melumat bibir tebal yang sensual itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtP8Hhfhpt
Maka rintihan dan rengekan Mbak Erma pun berkumandang lagi di dalam kamar hotel ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WinOdCzKO
Bahkan pada suatu saat Mbak Erma menatapku sambil bertanya, “Boss mau nyobain posisi lain?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVI6orldgrM
Kuhentikan entotanku sambil menyahut, “Boleh. Posisi doggy yok.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAFvy924bw
“Iya,” sahut Mbak Erma sambil menarik kontolku sampai terlepas dari liang memek legitnya. Kemudian ia merangkak dan menunggingkan bokong gedenya, sehingga memeknya mudah dicapai oleh moncong kontolku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzf5RFrR7w
Sambil berlutut kudorong batang kemaluanku dan langsung terbenam ke dalam liang surgawi Mbak Erma… blesssssss…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFsrvaZChZ
Lalu dalam posisi berlutut ini aku mulai mengentotnya lagi sambil berpegangan ke buah pantat Mbak Erma yang gede tapi masih sangat kencang ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgNOMXWDPG
Sambil mengayhun penisku, kucoba menepuk kedua buah pantat Mbak Erma. Plaaaak… plooook…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KJOURPlPc
“Iya Boss… tamparin bokong saya sepuas Boss. Malah enak rasanya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuZq5DkxEB
Kuikuti permintaan Mbak Erma itu. Mengentot liang memek legitnya sambil menampar – nampar sepasang buah pantat gedenya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VTngIjddl
Plaaaak… plaaaaakkkk… plaaaaakkkkk… plaaaaaakkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkk… plaaaaaakkkkkkkk… plaaaakkkkk… plaaaaaaakkkk… plaaaaaaakkkkk…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWi91IIpImc
Hampir setengah jam aku melakukan semuanya ini. Sehingga keringatku semakin membanjir. Begitu juga dengan keringat Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCiUhcavog
Sampai pada suatu saat, terdengar suara Mbak Erma yang sedang menungging itu, “Bosss… dudududuuuuuh… bossss… sa… saya mau orgasme lagi Boooossssss…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwW3nkeKec
Lalu wanita setengah baya itu ambruk. Kontolku pun terlepas dari liang memeknya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2J0U0dCwj
Padahal aku sedang menikmati detik – detik di ambang pintu ejakulasiku. Karena itu, setelah Mbak Erma celentang lagi, aku langsung membenamkan kembali kontolku yang masih ngaceng berat ini ke dalam liang memek legit itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kXeVyXMWb
Sesaat kemudian aku sudah mulai mengentot Mbak Erma lagi, dalam posisi missionary kembali.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL4j9SZAthL
Dengan gencar kugenjot kontolku untuk “memompa” liang memek legit itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmhI35gjuM
Mbak Erma cuma mendesah dan merintih dan membiarkanku meremas sepasang toket gedenya, mencium dan melumat bibir sensualnya, menjilati lehernya yang sudah basah oleh keringat dan bahkan menjilati ketiaknya yang basah oleh keringat dan harum dedodorant.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTVLCcHkr7
“Mbak… lepasin di mana nih?” tanyaku pada suatu saat, karena detik – detik puncak kenikmatanku sudah di ambang pintu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQK8sLLxxy
“Mau di dalam memek boleh. Mau di dalam mulut saya juga boleh. Nanti saya telan air mani Boss, takkan disisakan setetes pun,” sahut Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQP4HNVD3t
Maka dengan penuh gairah kugenjot kontolku segencar mujngkin. Lalu kucabut dan bergerak cepat menuju dada Mbak Erma. Kuletakkan kontolku di antara sepasang buah dada Mbak Erma. Dan langsung ditanggapi oleh Mbak Erma… ia menjepit kontolku dengan sepasang toketnya. Aku pun melanjutkannya, mengayun kontolku yang berada di dalam jepitan sepasang toket gede itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdXYi7bG4i
Dan ketika terasa sudah hampir ejakulasi, kutarik kontolku dari jepitan toket gede itu. Lalu cepat-cepat kumasukkan kontolku ke dalam mulut Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgWvyWXxWJ
Hanya sebentar Mbak Erfma menyedot – nyedot kontolku. Lalu lendir kenikmatanku pun berlompatan di dalam mulut Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zZl3bYB8c
Crooottttt… croooooottttt… crotcrotttt… croooooootttttttt… croooottttttttt…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMtSWvfFYAd
Mbak Erma membuktikan kata – katanya. Air maniku ditelannya semua sampai tak tersisa setetes pun… glek.. glekkkk…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVE0R6GILs
Aku pun terkapar lunglai di samping Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxijIMKBGn
Beberapa saat kemudian…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeQSJ3DSCI
“Mbak Erma masih punya orang tua?” tanyaku yang masih rebah di samping Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucGVcdx0Tx
“Tinggal ibu yang masih ada Boss. Sudah tua. Sudah enampuluh tahunan,” sahutnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPNLCHuel5
“Ayah Mbak sudah meninggal?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMr60LvNGG
“Iya. Tapi ayah saya meninggalnya di rumah istri barunya. Bukan di rumah ibu saya. Karena ibu saya diceraikan, gara – gara tergoda oleh gadis tunanetra.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBr5HUohbP1
Mendengar kata “tunanetra” itu aku agak kaget. Lalu bertanya, “Boleh aku tau siapa nama ayah Mbak itu?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0XejLoPmg
“Zaelani Boss.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AQ6hOBllU
Kembali aku tersentak. Lalu bertanya lagi, “Mbak tau siapa nama wanita tunanetra yang dinikahi oleh ayah Mbak itu?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Lvt6Yp98m
Mbak Erma tampak seperti mengingat – ingat sesuatu. Lalu menyahut, “Mmmm… kalau tidak salah, nama wanita tunanetra itu Hayati. Kalau masih hidup, mungkin wanita itu sebaya dengan saya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZmyxqjWobK
Aku kaget lagi. Karena Hayati itu nama ibuku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyIh1QotRo
Lalu kuambil handphone dan kutampilkan foto almarhum ayah di layar handphoneku. “Mbak kenal dengan lelaki tua ini?” tanyaku sambil memperlihatkan layar hanphoneku padanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKDwuge5RN
“Iii… ini foto ayah Boss,” sahut Mbak Erma sambil memegang handphoneku, “Kenapa foto almarhum ayah saya bisa ada sama Boss?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4S0tSkppy
“Karena beliau itu ayahku,” sahutku dengan batin melemah, “Dan wanita tunanetra itu adalah ibuku.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUm8fxlWuKx
“O my God! Jadi kalau begitu Boss ini adik saya…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQqndBlD4BA
“Iya. Adik seayah berbeda ibu. Mmm… jangan dendam kepada ibuku ya Mbak.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5Kh5vX5vS
Mbak Erma malah memelukku. Menciumi pipiku sambil berkata dengan suara sendu, “Tidak Boss. Karena seorang gadis tunanetra takkan mungkin menggoda ayah. Pasti semua itu atas keinginan almarhum ayah sendiri. Aku malah merasa bahagia, karena ternyata saya punya adik… yang sekarang menjadi atasan saya pula di kantor.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtuVZpSQ446
“Masih ada dua orang lagi adik Mbak. Yang satu tunanetra juga seperti Ibu. Yang satulagi belum kutemukan, karena sejak kecil diadopsi oleh seorang pengusaha. Ohya, almarhum Ayah pernah curhat padaku. Bahwa beliau menikahi Ibu atas dasar perasaan kasihan kepada Ibu yang tidak bisa melihat.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzi33J4KnP
“Te… terus sekarang ibunya masih ada?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGzsKzaOVs
“Masih. Sekarang Ibu sedang dirawat di rumah sakit mata. Masih menunggu saat yang tepat untuk menjalani operasi matanya. Kakakku juga sama, tidak bisa melihat seperti Ibu. Dia juga sama – sama sedang dirawat di rumnah sakit mata. Jadi anak – anak Ibu yang bisa melihat hanya aku dan adikku yang belum kutemukan itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mzJ1QrXc3
“Terus… bagaimana dengan kita Boss?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70HMkNoH5J
“Panggil namaku aja. Sekarang kan udah jelas bahwa aku ini adikmu Mbak.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3uibzLWcMe
“Tapi biar bagaimana kan Boss ini atasanku. Karena di dalam kedudukan eksekutif, Boss ini orang nomor satu di perusahaan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTUZVNCfNS
“Kalau di kantor, boleh manggil boss. Seolah – olah kita ini bukan saudara. Lagian peraturan di kantor kita kanb sudah jelas. Tidak boleh ada dua orang yang punyha hubungan darah bekerja sebagai karyawan. Salah seorang harus resign. Jadi sebaiknya jangan ada yang tau kalau kita ini kakak beradik seayah berlainan ibu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSL9xbo8JOB
“Iya… tapi kita sudah melakukannya… padahal kita ini saudara,” kata Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyo8PSnIxEc
“Biar aja. Aku bahkan semakin bernafsu setelah tau masalah ini,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZM9sF2j0x
Lalu kudorong sekuatnya. Dan melesak masuk lagi ke dalam liang memek legit itu… blessss…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0xkfFsjxW
Lalu rintihan rintihan Mbak Erma pun terdengar lagi. Bahkan kali ini kami merasa lebih bebas melakukannya…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4TQkXsJhR
“Ya udah Mbak ke hotel aja langsung. Jalan kaki juga bisa kan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOxRovHFE2
“Iya Boss. Ini juga sambil jalan kaki menuju hotel. Memang deket banget kok.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflnZG6wM8D
Tak lama kemudian Mbak Erma sudah muncul di ambang pintu kamar bernomor 505 ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxr2dywz6yW
“Sekarang mau pulang Boss?” tanyanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Ze4WrXHb1
“Ziaaaah… boss lagi boss lagi.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RDCMswZMm
“Mmm… manggil Dek Wawan boleh gitu?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1C6c8GzKM
“Iya. Manggil nama langsung juga boleh.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NDqSxlPSL
“Jangan ah. Dek Wawan kan manggil Mbak sama aku. Jadi aku manggil Dek, sebagai tanda saling menghormati, meski pun kita kakak beradik.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPqCT16ShkQ
“Iya, iya. Terus kita mau ngapain sekarang?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di leher Mbak Erma.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEYAce5IJC
“Nggak tau ya. Terserah Dek Wawan aja.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDhcxe69Rl
“Kalau aku sih inginnya nginep semalam lagi aja. Rasanya aku belum kenyang menggauli Mbak.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KGy8m1bBj
“Iya, aku juga punya perasaan masih ingin berdekatan dengan Dek Wawan. Rasanya seperti baru menemukan sesuatu yang hilang dari diriku selama ini.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgbaMNKljP
“Mbak… jujur aja ya… memek Mbak luar biasa enaknya. Makanya aku ingin habis – habisan dulu di sini sebelum pulang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdUAq4gVQs
Mbak Erma pun mendekap pinggangku. Mencium dan melumat bibirku. Lalu berkata perlahan, “Sama Dek. Perasaanku juga seperti itu. Pokoknya selama aku berumahtangga, aku tak pernah merasakan senikmat disetubuhi seperti dengan Dek Wawan. Bahkan setelah tau bahwa Dek Wawan ini adekku, birahiku malah tambah bergejolak.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsZGLs1hX6
“Iya… sama aku juga begitu. Setelah tau Mbak ini kakakku, aku malah merasa Mbak semakin bernilai bagi kebutuhan perasaan dan birahiku. Ohya, Mbak udah makan siang?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHI2bgdanXh
“Udah. Tadi di kantor cabang disuguhi makan sama direktur cabang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIz4Kvj5JK
“Aku juga udah makan siang di resto hotel tadi. Sekarang kita ena-ena lagi aja ya, ya, ya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iFm1qsx0B
“Tadi malem udah dua kali ngecrot. Sekarang masih bisa maen lagi?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYO7rA6GLV
Kugeluti bibir sensual dan lidahnya yang terjulur ke luar dengan mulutku.“Bisa lah. ini udah ngaceng lagi Mbak.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeHe2y78AwA
“Ayo deh… nafsuku memang gede Dek. Makanya di rumah sih gak pernah bisa puas. Tapi dengan Dek Wawan… puas sekali,” ucap Mbak Erma sambil melepaskan segala yang melekat di tuibuhnya, sampai telanjang bulat lagi seperti tadi malam.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTq3Dhy43y
Entah kenapa, begitu menyaksikan tubuh sintal yang sudah telanjang itu, nafsu birahiku langsung meronta dan menggejolak.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LjWq3UbZd
Maka kugumuli tubuh sintal tapi padat itu dengan segenap gairahku. Kucium dan kulumat bibir sensualnya dengan penuh nafsu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27JYC7pXFF
Sementara tanganku mulai bermain di permukaan memek tembemnya. Bahkan sesekali jemariku menyelusup ke dalam celah memeknya yang terasa sudah basah, sehingga aku tak perlu main jilat lagi rasanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBG7kVghIjA
Maka dengan cekatan kuletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek tembem Mbak Erma. Rasanya aku suidah mulai hafal bentuk memek kakak seayah berbeda ibu itu. Maka dengan sekali dorong kontolku mulai melesak ke dalam liang memek Mbak Erma. Lalu kudorong sedikit demi sedikit sampai masuk separohnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulXPN2AsQe
“Ooooooh… sudah masuk Dek… memang kontol Dek Wawan ini lain rasanya… terasa sekali gede dan panjangnya… “sambut Mbak Erma sambil melingkarkan lengannya di leherku. Lalu mencium dan melumat bibirku dengan lahapnya, sementara aku sudah mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang memek Mbak Erma yang sempit tapi licin dan legit ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQvNNFPOkg
Mbak Erma pun mulai merintih – rintih histeris lagi, “Deeeek… duuuuuh… penis Dek Wawan ini… oooooh… memang terasa sekali… luar biasa enaknya Deeeek… oooooohhhhh… ooooohhhhh… ooooohhhhhhh entot terus Deeeek… entot teruuuusssss… aku sudah tergila – gila padamu Deeeek…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxZgd1Fn8f
Biarlah dosanya kita tanggung berdua ya Deeek… soalnya aku sudah telanjur merasakan enaknya dientot sama Dek Wawan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot teruuuuss… entoooot… entoooottttttttt… enaaaak Deeek… enak sekaliiiii… entot terus… jangan mandeg – mandeg Deeeek… entot terussssss…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2ybs2X3sZ
Aku memang sudah mulai melakukan hardcore. Mengentot memek Mbak Erma dengan sangat massive, sementara mulutku menancap di lehernya yang sudah mulai keringatan. Terkadang mulutku terbenam di ketiaknya yang juga sudah keringatanb. Di situlah lidahku menjilat – jilat disertai dengan sedotan sedotan kuat.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8h4Kh2oZL
Tak cukup dengan itu. Pada suatu saat Mbak Erfma ingin main di atas. Kukabulkan saja. Lalu kami bertukar posisi. Mbak Erma seperti penunggang kuda jadinya. Bokongnya naik turun dengan cepatnya. Sehingga selangkangannya terus – terusan bertabrakan dengan selangkanganku. Menimbulkan bunyi unik… plokkk…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhuUIOhxIC
Sambil celentang begini, aku jadi bisa melihat jelas kontolku terkadang “lenyap ditelan” memek Mbak Erma. Terkadang “dimuntahkan” lagi. Lalu ditelan lagi dan dimuntahkan lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtp53rVI0E
Sepasang toket gedenya yang bergelantungan dsi atas dadaku pun tak kubiarkan nganggur. Kedua tanganku meremasnya dengan lembut, tapi terkadang meremasnya dengan kuat juga.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ynMCNbMCz
Dalam posisi WOT inilah Mbak Erma mencapai orgasme pertamanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcckBjEF8gj
Lalu kami kembali ke posisi missionary. Memang posisi klasik ini paling sempurna di antara posisi – posisi seksual yang ada. Karena dalam posisi missionary ini aku bisa mencium bibir Mbak Erma sepuasnya. Biusa mengemut pentil toketnya, bisa menjilati lehernya, bisa menjilati telinganya dan bahkan bisa juga menjilati ketiaknya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkMBOncvHk
Memang aku senantiasa berprinsip bahwa aku harus “take and give” dengan pasangan seksualku. Aku ingin agar jangan aku sendiri yang merasa puas, tapi pasangan seksualku pun harus merasa puas.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8hceVZaH5
Dalam posisi missionary ini aku bisa menyentuh titik – titik sensitif di tubuh Mbak Erma. Sehingga rintihan dan rengakjan manjanya terdengar terus di kamar hotel ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9aCCESkcI
Dan… ketika terasa aku mau ejakulasi, ternyata Mbak Erma pun mau orgasme untuk kedua kalinya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAUBLB76tI
Aku berhasil menciptakan sesuatu yang paling indah di dalam hubungan seks. Bahwa ketika liang memek Mbak Erma mengejut – ngejut di puncak orgasmenya, kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuncratkan lendir kenikmatanku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG087Y73ejn
Crotttt… croooottttt… crolttt… crooootttt… crooootttttttt… croooottt… crooootttt…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPmo5x1xdr
Lalu kami sama – sama terkapar di pantai kepuasan kami.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYz4Fp0G4PV
Kami habis – habisan melampiaskan nafsu birahi kami yang seolah tiada kenyangnya di hotel itu. Malamnya kami ulangi lagi persetubuhan kami. Bahkan menje;lang fajar menyingsing pun kami ulangi lagi saling melampiaskan nafsu birahi kami.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHoXk1f8XW
Bahkan setelah kami pulang ke kota kami dan sama – sama bekerja kembali di kantor kami, keindahan itu kureguk kembali.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEYHyZJ4vG
Mbak Erma kupanggil ke ruang kerjaku. Lalu kusetubuhi dia di ruang rehat yang biasanya dipakai untuk istirahat olehku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCddYEpCk3
Mbak Erma selalu mengiyakan setiap kali kuajak bersetubuh. Karena pada dasarnya dia seorang wanita yang haus sex. Laksana kafilah dahaga di tengah padang pasir. Lalu diriku seolah oase baginya. Lalu direguklah kenikmatan dariku dengan lahapnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKoQhkU50H
Aku laksana berada di surga… maksudku surga dunia. Karena kebutuhan material tercukupi, kebutuhan batin pun terpuasi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVt3srOIxtX
Terlebih ketika pada suatu hari aku diajak ketemuan oleh Bu Laila di sebuah restoran paling bergengsi di kotaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPbe187sxS
Pada saat itulah Bu Laila berkata setengah berbisik padaku, “Aku mulai hamil Sayang. Sudah empat minggu hamilnya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUePqAiJrZ
“Ohya?! “aku terkejut bercampur girang, “Mengandung benihku kan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuNISLvpDO
“Tentu saja. Memangnya siapa lagi kalau bukan dirimu Cinta.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvRmjep2re
“Bahagia sekali mendengarnya langsung dari mulut bidadariku. Lantas apa yang bisa kulakukan untuk menyambut berita gembira ini?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVA6Y9MHfWD
“Aku ingin merawat kandujnganku sebaik mungkin. Jadi… kamu harus puasa dulu sampai aku hamil tua. Setelah kandunganku berumur tujuh bulan sih, kamu bisa gauli aku lagi sepuasnya. Sekarang puasa dulu, bisa kan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8HvAlcmzK
“Iya Cinta. Demi kesehatan anak kita, aku akan berpuasa sampai bisa melakukannya lagi.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87AktfID2N
“Syukurlah kalau pangeranku bisa mengerti,” ucap Bu Laila sambil meremas tanganku yang terletak di atas meja restgoran.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPifW7LSxI
“Suami Cinta gimana reaksinya setelah tahu Cinta sudah hamil?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2P3yIq3oi
“Nggak kenapa – kenapa. Dia malah kelihatan senang. Tapi pada waktu dia bertanya siapa yang menghamiliku, aku tidak menjawabnya. Pokoknya adalah seseorang, jawabku saat itu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYwJqDDPca
“Jadi sampai sekarang dia tidak tau kalau aku yang menghamili Cinta?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7Kxx0Q9g3
“Sampai kapan pun dia tak boleh tau. Karena aku ingin agar hubungan kita terjalin terus sampai kapan pun.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFHl9uG6US
“Iya… “aku mengangguk – angguk.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8OJQeLgqn
“Ohya… ini ada hadiah dariku, sebagai ungkapan rasa bahagiaku saat ini,” ucap Bu Laila sambil mengeluarkan amplop dari dalam tas kecilnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhI2UkYMWp2
“Apa ini?” tanyaku heran sambil membuka amlop itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ768yw0CsQ0
“Baca aja sendiri,” sahut Bu Laila sambil tersenyum.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8L8j0HTHe
Ternyata isi amplop itu tanda pembelian sebuah mobil mahal built up Jerman (bukan bulit up Thailand yang tekniknya tidak lebih baik dari negaraku). Dan aku tahu harfga mobil itu mahal sekali.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPF7ZO51sVD
“Besok mobil itu sudah bisa kamu ambil Honey. Ini remote controlnya, karena sedan itu sudah berteknologi keyless,” ucap Bu Laila sambil menyerahkan dua buah remote control. Berarti salah satunya untuk cadangan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9v0W6tLnr
“Aku jadi speechless Cinta. Sedikit pun aku tak pernah membayangkan bakal memiliki mobil semahal itu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWAHZPX13z
“Sudah saatnya dirimu memakai sedan yang keren, karena jabatanmu sekarang sudah menjadi direktur utama kan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPbbVSpSZ8
“Iya Cinta. Terima kasih yaaa,” ucapku disusul dengan kecupan di pipinya. Tanpa peduli kalau ada yang melihat di dalam restoran ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOcshYduDs
Bu Laila menyahutku dengan bisikan, “Kembali kasih. Tapi nanti setelah kandunganku berumur tujuh bulan, kamu harus sering menggauliku ya Honey.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUuw9AJyoi
“Siap Cinta. Mau tiap hari juga siap !”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8HRE9VTp4
“Tiap hari sih jangan. Kasihan babynya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWqT6V2uV2
Begitulah. Akhirnya malam itu kami berpisah, tanpa hubungan sex. Karena Bu Laila ingin agar kandungannya jangan tergoncang – goncang dulu. Maklum masih hamil muda.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQefI2b5AW
Esok paginya aku memakai taksi untuk mendatangi dealer sedan mahal itu. Sengaja aku pakai taksi, karena akan membawa mobil yang sudah dibayar lunas berikut asuransinya oleh Bu Laila. Surat – suratnya atas namaku. Seolah – olah aku yang membeli mobil mahal itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8NO1x6ukb
Sebuah sedan hitam yang sangat keren di mataku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZW9MUA3lW4
Setelah pihak dealer menerangkan beberapa hal tentang cara penggunaan sedan mahal itu, aku pun mengemudikan sedan hitam itu. Meninggalkan kantor dan showroom dealer dengan hati berbunga – bunga.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHk3SWkZdL7
Aku seolah sudah menggenggam salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dan aku sjudah membayangkan betapa tambah kerennya diriku pada waktu mengemudikan mobil mewah ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZR2sr5nf7z
Namun kehidupan di dunia ini selalu ada pasangannya. Ada siang ada malam. Ada pria ada wanita. Ada keuntungan ada kerugian. Ada kemanisan ada kepahitan. Ada kemenangan ada kekalahan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHusAgao8nt
Aku sudah memperoileh salah satu kemenangan di dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan mendengar berita menggembirakan bahwa Bu Laila mulai hamil, lalu menerima hadiah yang sangat mahal ini darinya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92dJmvmcxI
Tapi kemenangan itu disusul dengan suatu kekalahan. Bahwa dokter hanya mampu membuat Wati bisa melihat, tapi tidak mampu membuat Ibu bisa melihat seperti manusia bermata normal.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcK483uhhi
Banyak alasan yang dokter kemukakan. Sehingga sampai pada suatu kesimpulan, bahwa ibuku takkan mungkin bisa melihat, karena jaringan syaraf yang menunjang untuknya agar bisa melihat, sudah tidak berfungsi semua.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PxPLk4bPq
Wati tampak bahagia sekali karena ia tidak buta lagi. Tapi bagaimana dengan ibuku?
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSp4oPNkg1
Sedih hatiku mnenerima kenyataan pahit ini. Tapi sepulangnya dari rumah sakit, Ibu berkata, “Biar sajalah, ibu sih jangan terlalu dipikirkan Wan. Karena kalau dipikir – pikir, ibu ini sudah tua. Bisa melihat pun untuk apa? Toh ibu sudah terbiasa dalam keadaan tunanetra begini. Yang penting Wati itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OFop2XER5
“Iya Bu. Ternyata tidak semua orang buta bisa ditolong dokter agar bisa melihat. Aku sudah berusaha untuk menormalkan mata Ibu. Tapi apa daya… para dokter pun tidak berdaya menghadapi kenyataan pahit ini.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqK2xYKn9XZ
“Iya sudah. Jangan bahas lagi masalah itu. Sekarang pusatkan saja pikiranmu untuk membahagiakan Wati. Bahkan kalau bisa, carilah jodoh untuknya. Supaya dia juga merasakan berumahtangga seperti perempuan lain.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJaOvCJ5NV
Kemudian aku keluar dari kamar Ibu dan membuka pintu kamar Wati, lalu masuk ke dalamnya. Kamar ini sudah dibangun dengan cara semodern mungkin. Pasti Wati senang sekali melihat bentuk kamarnya yang tidak kalah dengan kamar – kamar mandi orang kaya di sekitar rumah peninggalan almarhum ayahku ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5JBbcbv5v
Ternyata Wati sedang mandi. Aku pun langsung membuka pintu kamar mandi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDWpGRUNts
Tampak kakakku itu sedang berendam di dalam bathtub. Memang pada saat Ibu dan Wati sedang berada di rumah sakit, kutambahkan bathtub ke kamar mandi mereka.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0wqPHnPHi
“Enak kan pakai bathtub gitu?” tanyaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgbgyDSrNr
Wati agak kaget karena baru sadar ada orang lain di dalam kamar mandi ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJk0m98xhh
“Enak Wan. Makasih yaaa… akhirnya aku bisa merasakan juga enaknya berendam di dalam bathtub.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6gxKqU5ah
Mata jalangku memperhatikan bentuk kakakku dalam keadaan telanjang bulat itu. Kelihatannya toket Wati jadi ngegedin sedikit. Bokongnya juga ngegedein. Maka bisalah aku menilai kakakku itu manis dan seksi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnWT4QZdv2
“Kamu masih butuh kontolku gak?” tanyaku sambil menjawil toket gedenya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhVKxLT2eX
“Ya maulah. Selama dirawat di rumah sakit, tak sekali pun aku bisa melihat yang namanya kontol. Apalagi menyentuhnya. Hihihiiii… !”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcG8bZfpcZ
“Jadi sekarang mau kuentot gak?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGzWP0cMis
“Mauuuu… tapi sebentar kuselesaikan dulu mandinya ya Wan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftZ3IwXtlE
“Kirain setelah bisa melihat, kamu gak butuh kontolku lagi. Ayo cepetan dong mandinya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PSHJk2kvy
Aku keluar dari kamar mandi. Lalu kututup dan kukuncikan pintu kamar Wati ini, agar aku leluasa main dengannya tanpa gangguan siapa pun.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNuQnco2Zk
Tak lama kemudian Wati pun muncul dari kamar mandi, dengan membelitkan handuk di badannya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXfmKGnjz9
Handuk itu pun kutarik sampai terlepas dari tubuh Wati. Dan ternyata benar dugaanku. Di balik handuk itu tiada apa – apa selain tubuh Wati yang seksi abis itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyme68Arczj
Wati tidak marah. Malah mendekap pinggangku sambil menatapku dengan bola mata bergoyang perlahan. “Kamu kangen kan sama aku?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8HIFqr0P6
“Kamu sendiri gimana?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4vMOzzKwZ
“Iiih… orang nanya malah balik nanya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkxJhh7S9G
“Iya kangen Wat. Apalagi sekarang, kamu jadi tampak benar – benar hidup.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5ntFA2UpI
“Emangnya pada waktu aku masih buta kayak mayat gitu?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZS39Ksjde5
“Nggak kayak mayat sih. Tapi sekarang kamu memang jadi lebih seksi. Kulitmu juga jadi lebih bersih sekarang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBGLb8i0qb
“Di rumah sakit kan cuma makan – tidur makan – tidur selama lebih dari sebulan. Makanya jadi lebih montok dan bersih.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfTAVerXVp
“Jadi lebih seksi pula,” ucapku sambil mengusap – usap toket gedenya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiH0xzPCCkb
“Kalau memang jadi seksi, cariin cowok buat calon suamiku Wan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUeQTHFGrCk
“Terus aku mau dilupakan begitu aja?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzz8NyEUpQy
“Ya nggak lah. Tapi biar gimana kita kan gak bisa menikah Wan. Makanya cariin aku calon suami. Yang udah tua juga gak apa – apa, asalkan tajir. Soal hubungan kita sih bisa aja dilanjutkan secara rahasia.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatxBiDqdWI
“Ya nanti kalau sudah bosan sama kamu, kucariin cowok tua tapi tajir,” sahutku sambil menelanjangi diriku sendiri.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUF9Uo23lD0
Wati terlongong. Mengamati batang kemaluanku. Lalu memegangnya sambil berkata, “Inilah pertama kalinya aku bisa melihat bentuk kontol. Lucu ya… kepalanya seperti helm… seperti jamur kancing juga… hihihiii…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3f0CZm7aFs
Tak cuma memegangnya, Wati pun lalu menjilati leher dan moncong penisku. Bahkan kemudian mengulum dan menyelomotinya dengan lahap.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntm2xSIsGQ
Cukup lama kubiarkan Wati mengoral kontolku. Setelah kontolku benar – benar ngaceng, cepat Wati menelentang sambil berkata, “Jangan jilati memekku. Langsung aja masukin kontolmu. Aku ingin merasakan nikmatnya gesekan kontolmu dalam keadaan belum becek.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3awl7BucMc
Aku menurut saja. Lalu meletakkan moncong kontolku di ambang mulut vagina kakakku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZaYZy39Rc
Wati pun ikut memegang leher klontolku, sambil mengarahkan moncongnya agar berada di posisi yang pas menuju mulut liang memeknya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOu8fnQbcq
Lalu kudorong kontol ngacengku sekuat tenaga. Dan melesak masuk sedikit demi sedikit.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk21YOpRPmP
“Oooooohhhhhh… kalau gak dibecekin dulu kan enak sekali Wan… terasa sekali kontolmu bergerak masuk begini… ooooohhhhh… kontolmu memang enak sekali Wan. Sayangnya kita bersaudara ya… kalau kamu bukan adikku, pasti aku ingin dijadikan istrimu… ayo entotin Wan… !”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVRqDYjG18
Dengan penuh nafsu aku pun mulai mengayun kontolku perlahan – lahan. Setelah liang memek Wati terasa licin, barulah aku bisa mempercepat entotanku, sampai pada kecepatan standard.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuG1WPTQIqB
Dengan trampilnya Wati pun menggeol – geolkan pinggulnya, sehingga kontolku terasa dibesot – besot oleh liang memeknya yang bergerinjal – gerinjal empuk hangat dan licin itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwlgg8zBD5
Wati pun mulai merintih – rintih erotis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡen12osPsDr
“Waaaaan… aaaaaah… Waaaaan… aku udah lebih dari sebulan gak dientot sama kamu… sekarang terasa sekali enaknya kontolmu ini Waaan… iyaaaaa… iyaaaaa… entot terus Waaan… iyaaa… iyaaaaa… entot terus Waaaan… iyaaaa… iyaaaa… entottt… entooooottttt… entooot teruuuuuuusssss…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4s0h7jtrRp
Sementara itu aku mulai menjilati leher Wati yang mulai lembab oleh keringat, disertai dengan gigitan – gigitan kecil. Aksiku ini membuat Wati semakin merem melek. Semakin berlontaran pula rintihan – rintihan histeris dari mulutnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEgg7EoMym
Tapi Wati tetap menggoyangkan pinggul dengan lincahnya. Mungkin pada waktu di Kalimantan dia sudah dilatih oleh lelaki yang pernah memboyongnya ke sana. Dilatih untuk menggoyangkan pinggulnya selincah mungkin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9eeFBppyI
Cukup lama aku menggenjot liang memek Wati yang terasa licin tapi lumayan sempit ini. Sampai pada suatu saat, ketika Wati berkelojotan aku pun menggencarkan entotanku. Dan ketika ia mengejang tegang, aku pun sudah tiba di puncak kenikmatanku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oNnkRwg3Z
Lalu terasa liang memek Wati berkedut – kedut di puncak orgasmenya. Pada saat yang sama kutancapkan kontolku sedalam mungkin, tanpa kugerakkan lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqFx1wNWVD
Lalu… kontolku pun mengejut – ngejut sambil memuntahkan air maniku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5VXF0SsMZ
Crooooottt… crooootttt… crottt… croooooooootttt… coooottttttttt… crooootttt…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJycQBZjLtF
Aku pun terkapar di atas perut kakakku. Dengan tubuh bersimbah keringat.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZQGYDlKWw
“Barusan dibarengin ya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8m6FF4uAoi
“Iya,” sahutku sambil mencabut kontolku dari liang memek kakakku, “Lebih enak dibarengin kan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwZJSryT5P
“Iya. Tapi kalau aku tidak ikutan kabe sih bisa hamil.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVd1tTPJD4f
“Ogitu ya,” ucapku sambil meraih pakaianku yang berserakan di lantai, “Aku mau bobo sama Ibu ah. Kangen… pengen tidur dalam pelukannya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPyBw0ate2
Kemudian, aku melangkah menuju kamar Ibu, dalam keadaan telanjang bulat sambil menggenggam pakaian yang belum kukenakan kembali.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfJuIGHFey
Setelah berada di dalam kamar Ibu, kututupkan kembali pintunya, lalu kukunci sekalian.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KLifvUYMy
Ibu agak kaget mendengar langkah menuju bednya. “Wan !” panggilnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrVg9cLihSk
“Iya Bu,” sahutku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKg6ugOvSOc
“Owh… kirain siapa.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrB0G3Od93
Lalu aku naik ke atas bed Ibu sambil berkata, “Aku kangen, pengen bobo di dalam pelukan Ibu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSyIk4wOOh
Ibu meraba – raba kakiku, perutku dan juga kontolku yang masih lemas ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB9E5BqEpMc
“Kok tamu telanjang? Mau nidurin ibu ya? Sekarang mah gak bisa ibunya Wan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ235xvXeXA5
“Kenapa?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRzH23VA0Rv
“Ibu lagi datang bulan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWKgR9xNgg
“Owh… ya udah… aku mau sabar aja menunggu sampai Ibu bersih.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6LUVtcCY4
“Mungkin lima hari lagi bersihnya Sayang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwwsB3OneT
“Kalau Ibu lagi mens sih gak jadi ah tidur sama Ibunya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfhnL4a3RE
“Hihihiii… kasian anak ibu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1B7a3Pn5y
Akhirnya kutinggalkan kamar Ibu, dengan perasaan kecewa. Lalu masuk ke dalam kamarku. Dan langsung masuk ke kamar mandi pribadiku. Keringat bekas bersetubuh dengan Wati tadi membuat badanku lengket – lengket. Karena itu aku mandi dengan air hangat yang memancar dari shower utama di atas kepalaku. Lalu menyabuni tubuhku sebersih mungkin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRHn3a1tRZ
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Tapi perasaan kecewa masih tersimpan di dalam hatiku. Karena tadinya aku ingin menyetubuhi ibuku. Tapi ternyata ibuku sedang “palang merah”.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfXwSL2o54
Meski pun sudah ngecrot di dalam liang memek Wati tadi, aku yakin masih bisa bersetubuh sekali atau dua kali lagi. Karena dalam beberapa hari belakangan ini aku tidak menggauli siapa pun. Sementara Bu Laila ingin “berpuasa” dulu katanya, agar janin di dalam perutnya tenang.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZd7MnnErZ4
Lalu siapa yang harus kusetubuhi?
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bmq8WOjeB
Entahlah. Yang jelas, jangan dengan Wati lagi. Sebaiknya ada sosok lain yang akan kujadikan target.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4PWfTfmu6
Kalau ada Euis, pasti aku akan menyetubuhi dia habis – habisan. Tapi Euis sudah pulang tadi sore.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGTQ8wEoUB
Lalu kenapa aku tidak ke rumahnya saja? Kalau perlu kusikat dengan ibunya sekalian.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeraJU4vxg
Ya, biar bagaimana pun Bu Mimin sudah pernah memberiku kenangan dan kepuasan. Tapi seandainya Euis tahu bahwa aku sudah pernah menggauli ibunya segala, apakah Euis takkan merajuk?
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZOTY0mpqS
Entahlah. Biar bagaimana nanti saja. Aku akan melihat situasinya saja dulu. Siapa tahu ada salah seorang yang sedang datang bulan pula di antara Euis dan ibunya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmA51mvBF6u
Ketika jam tanganku baru menunjukkan pukul delapan malam, aku mengeluarkan mobil lamaku keluar dari garasi. Sedan hadiah dari Bu Laila hanya akan kupakai untuk ke kantor atau kalau ada meeting dengan para pengusaha relasiku saja.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGCTWf6o76
Tak lama kemudian aku sudah menjalankan mobil lamaku menuju rumah Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8B0NAaO0h
Hanya dibutuhkan waktu sejam untuk mencapai rumah yang sudah kuhadiahkan kepada Euis itu. Lalu aku pun turun dari mobilku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyVzmE5W57
Belum lagi kuketuk pintu depan rumah Euis, pintu itu terbuka dan Bu Mimin berdiri di ambang pintu depan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL52v7McPW7
“Firasat saya tajam juga ya. Saya barusan sedang mikirin Den Wawan. Eeee, gak taunya Aden datang, “sambut Bu Mimin sambil mempersilakanku masuk.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1sK7qHfVw
“Euis mana?” tanyaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXoSmSfdYI
“Sudah tidur Den,” sahut Bu Mimin yang malam itu mengenakan daster katun berwarna light brown polos alias tanpa corak, “Sejak jam tujuh tadi dia sudah tidur nyenyak. Aden ada perlu sama dia?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8hRd7DNKh
“Nggak,” sahutku sambil menarik pergelangan tangan Bu Mimin dan mengajaknya duduk di sofa ruang keluarga.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgDMDU6bsm
Dia menurut saja. Duduk di sampingku sambil merapatkan pipinya ke pipiku. “Aden kangen sama saya atau sama Euis?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3RCW6Yrtn
Tanganku langsung merayap ke balik daster coklat mudanya. “Dua – duanya,” sahutku sambil menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Lalu mengusap – usap permukaan memeknya. Dan menyelundupkan jari tengahku ke dalam celah vaginanya yang agak basah… dan semakin basah setelah jemariku mmenggesek – gesek dinding liang memeknya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡap78BmB9lb
“Den… kalau memek saya udah dibeginiin… saya langsung kepengen…” ucap Bu Mimin setengah berbisik.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPekh8jF8h
“Ya udah… kita main di sini aja Bu. Lepasin dulu dasternya dong.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZVyazuwYM
“Jangan di sini Den. Perasaan saya jadi gak tenang kalau di sini sih. Di kamar saya aja yok.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vsIuS4Wbg
Akhirnya kuikuti ajakan Bu Mimin, melangkah di sampingnya menuju pintu kamarnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTdc2tbb8Y
Setelah berada di dalam kamarnya, Bu Mimin langsung melepaskan daster, beha dan celana dalamnya. Sehingga tubuh tinggi montoknya telanjang bulat di depan mataku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOxfpffm7Hk
Aku pun cep[at menelanjangi diriku sendiri, kemudian menyergap pinggang Bu Mimin dan meraihnya ke atas bed.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiUsSZqhVM
“Duuuh… senengnya hati saya Den… pas lagi kangen, Aden datang,” ucap Bu Mimin setelah celentang di atas bed akibat dadanya kudorong.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2nZdUc3RE
Tanpa basa – basi lagi kuserudukkan mulutku ke memek Bu Mimin yang tembem dan sangat merangsang itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tVZbzYm9B
Buj Mimin tersentak kaget. Mungkin karena tidak mengira kalau aku akan langsung menjilati memek tembemnya. Namun lalu ia mulai mewndesah – desah sambil meremas – remas kain seprai. Karena aku sudah gencar menjilati memeknya, sementara telunjuk dan jari tengahku mulai menyodok – nyodok liang memeknya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mz3fO3PSz
Dalam trempo singkat saja liang memek Bu Mimin sudah basah dibuatnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZMysu3Xak
Lalu… dengan sekali dorong saja kontolku mulai melesak masuk ke dalam liang sanggama wanita setengah baya itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1L9ekDVlN1
“Oooooohhhh… sudah masuk Deeeen… “rintih Bu Mimin sambil mendekap kedua pangkal lenganku erat – erat, seperti orang yang takut jatuh dari ketinggian.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRykucQjV7h
Aku pun mulai mengayun batang kemaluanku, bergerak maju mundur seperti sedang memompa liang memek wanita setengah baya yang cantik itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡph2kcf1AYV
Bu Mimin pun mulai mendesah dan merintih, “Aaaaaah… Deeen… aaaaah… Deeeen… aaaaaah… Deeeeen… aaaaah… aaaa… aaaaah… Deeeen… ini… ini… ini luar biasa enaknya Deeen… aaaaah… Den Wawaaaaan… aaaaaah… enak sekali
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelF6Pvpnd6
Deeen… entot terus Deeeen… entooot teruuusssss… entooootttt… entooooottt… !“
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelI0nYgLxG
Bu Mimin meraung – raung histeris terus. Dan mungkin rintihan histeris Bu Mimin itu terlalu keras dan sulit dikendalikan. Sehingga rintihannya itu terdengar oleh anaknya. Entahlah apa yang menyebabkan Euis terbangun dan membuka pintu kamar ibunya. Entahlah. Yang jelas tiba – tiba aku mendengar suara Euis dari samping kiriku, “Ema…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQLC0bux8n
Tentu saja aku terkejut. Lalu menoleh ke arah Euis yang sudah berdiri di ambang pintu. Dengan sikap malu – malu. Mungkin dia malu sendiri melihat ibunya sedang kusetubuhi begini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKLTDOxlBm
Aku pun menghentikan entotanku dan berkata kepada Euis, “Sini… kita bikin keseruan di dalam kamar ini. Lepaskan seluruh pakaianmu dan naik ke atas bed sini.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6K6Pty8yg
Sambil tersenyum – senyum Euis menghampiri bed yang tengah kami pakai bersetubuh ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fGwHiZw2p
“Ayo jangan malu – malu. Lepasin semua pakaianmu, “perintahku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02NLvETKGb
Euis mengangguk dan mengikuti apa yang kuperintahkan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEmtFUAaKZ
Wanita setengah baya itu memegang tangan anaknya sambil berkata, “Maafkan ema ya Euis. Ema sudah mencuri kepunyaanmu. Karena ema juga masih sangat butuh, untuk penyemangat hidup ema.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7tjL6AfZO
Euis seperti terharu, lalu mencium pipi ibunya yang sedang berada di bawah himpitanku itu, “Gak apa – apa Ma. Den Wawan kan bukan suamiku. Lagian Ema masih berhak untuk menikmatinya… menikmati hukum alam bahwa seorang wanita membutuhkan pria.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡda93NCFQkU
Kutepuk bokong Euis yang berada di dekat tanganku, lalu berkata, “Pokoknya kita bertiga kompak aja ya Is. Aku memiliki kalian berdua dan kalian berdua memilikiku. Bahkan mulai saat ini setiap kali kita melakukannya pasti lebih sewru daripada biasanya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUVDJobHsM
“Iya Den. Saya malah senang kalau Aden berkenan menggauli ema saya. Kasihan Ema… sudah bertahun – tahun tidak merasakan sentuhan lelaki.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZWOtbiCTw
“Berarti kamu bijaksana Is,” ucapku sambil menarik lehernya ke dekatku. Lalu kucium bibirnya. Kemudian kulanjutkan aksiku “memompa” liang memek tembem Bu Mimin di depan mata anak semata wayangnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmOd63umKq
Bu Mimin pun mulai lupa daratan lagi. Ia tak peduli lagi dengan kehadiran anaknya. Lalu merintih – rintih histeris lagi, “Dudududuuuuh… Deeeen… eeeenaaaak sekaliiii… duuuuh… punya Den Wawan memang luar biasa enaknyaaaa… entot terus Den… entot terussss… sampai saya lepas… nanti giliran Euis setelah saya lepas…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ137cT4Pr4
Sambil meremas sepasang toket Bu Mimin, kugenjot liang memeknya segencar mungkin. Agar dia cepat orgasme.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgMootygih
“Aaaaah… Deeeeen… aaaaaaah… Deeeeen… ini luar biasa enaknya Deeeen… entot terus Deeeeeen… enaaaaaak… sangat enaaaaaak… aaaahhhhh… enaaaak Deeeen… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaaa… iyaaaa… ooooooohhhhh… punya Den Wawan luar biasa enaknyaaaaaa… “rintih Bu Mimin sambil menggoyang pinggulnya dengan gerakan menukik – nukik.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXmesHTmbb
Akibatnya… beberapa saat kemudian Bu Mimin berkelojotan. Kemudian mengejang tegang sambil menahan nafasnya, sementara perutnya sedikit terangkat ke atas.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQ2CoVnLos
Aku mengerti apa yang sedang terjadi dengan Bu Mimin. Lalu kutancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai menyundul dasar liang memek Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZnYCuR2uJ
Pada saat itulah liang memek Bu Mimin terasa berkedut – kedut kencang, disusul dengan gerakan seperti spiral yang membelit batang kemaluanku. seolah ingin memuntahkan kontolku dari dalam liang memeknya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbe1vZHRJ4
Ini adalah detik – detikm yang sangat indah. Bahwa aku ikut menikmati denyhut – denyut orgasme memek Bu Mimin, sambil memasukkan jari tengahku ke liang memek Euis yang sudah basah (karena dari tadi aku mengentot Bu Mimin sambil memainkan memek Euis).
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlKTOievd1
Setelah Bu Mimin terkulai lemas, cepat kucabut kontolku dari liang memeknya. Kemudian pindah ke atas perut Euis yang sejak tadi kelihatan terangsang menyaksikan persetubuhanku dengan ibunya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzzPlymnMB
Karena liang memek Euis sudah cukup basah, aku tak sulit untuk membenamkan kontolku ke dalamnya… blesssss… melesak amblas sampai menyundul dasar liang memek Euis…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKUXXVQh51
Sebenarnya ini merupakan persetubuhanku yang ketiga. Karena tadi jam 19.00 aku menyetubuhi Wati. Memang aku belum ngecrot dalam persetubuhanku dengan Bu Mimin barusan. Tapi aku menganggap persetubuhan dengan ibu dan anaknya ini merupakan “ronde kedua”, karena ronde pertamanya bersama Wati.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pjsZuL6wZ
Dengan sendirinya durasi entotanku pasti akan lama nanti.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNl8Z3ZPgw
Dan kini aku sudah mulai mengayun kontolku di dalam liang memek Euis yang cantik ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4a8vcmUUN
Tentu saja liang memek Euis lebih sempit dibandingkan dengan liang memek ibunya. Karena Euis belum pernah melahirkan. Tapi kalau aku harus menilainya secara jujur, memek Bu Mimin sedikit lebih enak daripada memek Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSC9vExzP0
Tapi memek Euis tetap enak. Hanya saja memek ibunya lebih merangsang birahiku. Terlebih kalau mengingat ketrampilan Bu Mimin dalam menggoyang pinggulnya, yang seolah ingin memuaskan nafsu birahiku, sekaligus mereguk kepuasan untuk dirinya sendiri.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUl3wVWUqR
Maka untuk mencari kepuasan bagiku sekaligus buat Euis juga, aku menarik sepasang kaki Euis dan kuletakkan di bahuku. Sementara aku mengentotnya sambil berlutut dan membungkuk. Sehingga dadaku tidak bisa bertempelan dengan dada Euis, karena terhalang oleh sepasang pahanya yang terangkat dan sepasang lututnya berada di kanan kiri sepasang toketnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BA0e8mtJT
Kelebihannya dalah, kontolku bisa jauh sekali jangkauannya. Sehingga tiap kali kudorong, moncongnya terasa menyundul dan mendesak dasar liang memek Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTbrX5S8US
Begitulah… kini aku mengentot Euis dalam posisi missionary hardcore.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiV3bPJR5ko
Kelebihan lain, aku bisa mengentot Euis sambil menggesek – gesekkan ujung jariku ke kelentitnya. Memek Euis pun jadi menengadah ke atas dalam posisi ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6O0TmZzTxE
Tentu saja Euis merem melek dibuatnya. Karena Gspot di kelentit dan Gspot di mulut rahimnya yang terletak di dasar liang memeknya tersentuh dan tergesek terus menerus.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4faylD5zsr
Desahan dan rintihannya pun mulai terlontar dari mulutnya, “Aaaaaaaah… aaaaaah… Deeeen… dududuuuuh Deeeeen… dibeginiin sih saya bisa cepat lepas Deeen… ini… ini terlalu enak Deeen… luar biasa enaknyaaaa… enak sekali Deeeen… aaaaah… Deeen… aaaaaah… Deeeen… terlalu enaaaaaak Deeen …
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMJlrd7jvw
Aku tidak mempedulikan rintihan Euis itu. Malah melirik ke arah Bu Mimin yang menyaksikan semuanya ini sambil mengusap – usap memek tembemnya. Mungkin dia jadi horny lagi menyaksikannya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteMHe7I7AC
Dugaan Euis benar. Beberapa saat kemudian Euis klepek – klepek dan… orgasme!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2SjRczOfN
Setelah Euis terkulai lemas, aku pun pindah ke atas perut Bu Mimin lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdpw5O8Osh
Dengan mudah kontolku bisa amblas ke dalam liang memek Bu Mimin… blessssss…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9qaJvmLbA
Bu Mimin menyambutku dengan dekapan di kedua pangkal lenganku. “Den Wawan kok kuat sekali ya. Saya dan Euis sudah sama – sama lepas. Tapi Den Wawan belum apa – apa,” ucap Bu Mimin sambil menciumi pipi dan bibirku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohyW0kxN5t
Aku tidak menanggapinya. Karena aku tahu alasan sebenarnya. Bahwa tadi aku menyetubuhi Wati dulu sebagai “pemanasan”. Dan kini ngentot yang sebenarnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtfk0ksDfF
Tapi Bu Mimin pun tampak sudah siap dan sigap lagi untuk meladeni kejantananku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgaKD2Lhapf
Maka terjadilah pertarungan dahsyat di antara kontolku dengan liang memek wanita setengah baya itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVljezHGCjv
Kami melakukannya dengan berganti – ganti posisi. Sekalian mengajari Euis agar semakin trampil pada saat sedang meladeni kejantananku. Cukup lama kami melakukan semuanya ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcZ0g1fUqc
Setelah posisi missionary, kami lanjutkan dalam posisi WOT. Dalam posisi itulah Bu Mimin orgasme lagi untuk kedua kalinya. Tapi fisiknya masih tangguh. Lalu kami lanjutkan dalam posisi doggy. Ternyata Bu Mimin sangat pandai melakukannya. Dia tak cuma menungging pada waktu kuentot sambil berlutut, tapi juga mampu mengoyang – goyangkan bokong gedenya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcIfutozkI
Dalam posisi ini Bu Mimin orgasme lagi. Padahal aku juga sudah kritis. Sudah hampir ngecrot. Maka setelah mencabut kontolku dari liang memek Bu Mimin, kuangsurkan kontolku ke dekat mulut Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KRIp8mX0w
Euis mengerti keinginanku. Dan mengerti apa yang harus dilakukannya. Ia menyelomoti kontolku sambil menyedot – nyedot dan mengurut – urut dengan tangannya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80CBm8Z3ti
Maka tak kuasa lagi aku menahan ejakulasiku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBazknFGNnU
Lendir kenikmatanku pun melompat – lompat dari moncong kontolku ke dalam mulut Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuBaMJPsDx
Croooottttt… crooootttt… crottt… croooottttt… croootttttt… crotttttttt… crooootttt…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavcrJFf3ZN
Dan… tanpa ragu Euis menelan spermaku semuanya, tak disisakan setetes pun.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm94SjHijcG
Glek… glekkkkkk… glek …!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRySq2zv3hs
Lalu kami bertiga turun dari bed dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamar Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2tgLFiRTM
Kami bertiga mandi dengan air hangat dari shower. Saling menyabuni sambil bercanda.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxDwUny5i7
Pada saat itu pula kami menyatakan untuk tetap kompak menjalin hubungan rahasia ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9YluoI2Rz
Setelah mandi badanku terasa segar kembali.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9v9VPDLc9
Bu Mimin dan Euis mau membuatkan pisang goreng untukku. Aku dipersilakan duduk di ruang keluarga.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3sHEoSCVH
Ketika mereka berada di dapur, sementara aku duduk sendirian di sofa ruang keluarga, pandanganku tertumbuk ke sebuah album foto yang berada di bawah daun meja kaca di depan sofa yang tengah kududuki.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZELhNFa0C
Iseng kuambil buku album foto itu. Mungkin ada foto – foto Bu Mimin semasa mudanya atau foto – foto Euis di masa kecilnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMPG3C6RNN
Maka kubuka dan kuteliti isi album foto itu. Banyak juga foto Bu Mimin di masa mudanya. Memang cantik ibunya Euis itu di masa mudanya. Foto – foto Euis di masa kecil dan masa remajanya juga ada.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkdmE4QsXU
Tapi pandanganku lalu terpusat pada beberapa foto yang memperlihatkan Bu Mimin sedang melaksanakan akad nikah dengan seorang lelaki ganteng. Yang membuatku kaget adalah lelaki ganteng di foto itu. Jelas dia itu… ayahku…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrM925REPU
Ciri khas ayahku adalah tahi lalat di dahinya itu. Dan aku tak mungkin salah lihat, dia memang ayahku di masa mudanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKe68US6UHu
Ketika aku sedang mengamati foto – foto itu, Bu Mimin dan Euis muncul di ruang keluarga, sambil membawa baki sebagai wadah sepiring pisang goreng yang masih mengepul panas dan secangkir kopi hitam. “Nih pisang gorengnya sudah siap Den. Ayo disantap mumpung masih panas,” kata Bu Mimin sambil meletakkan pisang goreng dan kopi panas itu di meja kecil depanku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuH6Be2SXPd
Aku malah langsung bertanya sambil memperlihatkan foto – foto akad nikah itu kepada Bu Mimin, sambil bertanya, “Bu Mimin… ini foto Ibu waktu nikah ya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbVAAxTSrL
“Iya Den. Tapi cuma nikah siri. Karena almarhum sudah punya istri saat itu,” sahut Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuDCJsLDGv
“Boleh aku tau nama suami ibu ini?” tanyaku sambil menunjuk ke arah lelaki yang sedang akad nikah dengan Bu Mimin itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrWLOZ4MFV
“Namanya Zaelani Den. Tapi dia sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lEgiZAcxD
“Nama lengkapnya Zaelani Purnama kan?” tanyaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3siJTREFwg
“Kok Aden bisa tau nama lengkapnya? Apakah Den Wawan mengenal almarhum?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvDRXqH4xd
“Dia ayahku Bu. Yang ibu sebut istri almarhum itu ibuku. Apakah Bu Mimin pernah mendengar nama ibuku?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYPfhoW4ah
“Tidak pernah mendengar namanya Den. Waktru itu almarhum hanya bilang sudah punya istri. Jadi pernikahan dengan saya cuma bisa dilaksanakan secara siri. Dari pernikahan dengan almarhum itulah saya punya anak yang duduk di sebelah kiri Den Wawan itu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YdxMs6boZ
Batinku benar – benar limbung saat itu. Lalu kukeluarkan handphoneku. Dan kuperlihatkan foto – foto ayahku semasa masih hidup dahulu. “Supaya Bu Mimin lebih yakin, ini foto – foto ayahku semasa masih ada dahulu. Tahi lalat di dahi sebelah kanan itu sebagai tanda yang paling meyakinkan Bu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJciE8xvOSH
Bu Mimin memperhatikan foto – foto di hapeku itu. Lalu berseru dengan suara sendu, “Duuuh Deeeen… ini memang foto – foto suami saya almarhum…! Ja… jadi berarti Den Wawan ini anak tiri saya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz295ZxgVKR
“Masalah Bu Mimin tidak kupikirkan. Toh sejak zaman dahulu sering terjadi hubungan antara seorang wanita dengan anak tirinya. Tapi Euis ini… kalau dia memang anak dari ayahku, berarti Euis ini kakakku… kakak seayah berlainan ibu. Jadi kalau aku Wawan Darmawan Bin Zaelani, maka Euis pun binti Zaelani…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQn0KpzXLg
Aku lalu teringat pada Mbak Erma, yang kisahnya mirip dengan kisahku dengan Euis ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDbYw4uPNfE
O my God! Apakah aku ini ditakdirkan menjadi seorang incest sejati? Kenapa semua ini harus terjadi?
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsG9XQ1pr2
Aku termenung cukup lama. Memikirkan semuanya ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBJ7rHtTG3
Sampai terdengar suara Euis dari samping kiriku, “Jadi Den Wawan ini adik saya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTvpwgCBix
Aku mengangguk lesu. Tapi lalu kukuatkan batinku, kemudian berkata, “Semuanya sudah terjadi. Kita tak mungkin bisa menghapusnya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXq99wW9ue
“Lalu kita harus bagaimana setelah mengetahui semua ini Den?” tanya Bu Mimin dengan sikap tetap sopan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKCdiYNbar
Setelah menenangkan diri sejenak, aku berkata, “Kita sudah telanjur jauh melangkah. Aku sendiri sudah telanjur suka kepada Euis dan Bu Mimin. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menghentikan semuanya. Tapi Euis sebaiknya jangan bekerja di rumahku lagi. Biarlah nanti kucarikan pemecahannya. Yang jelas Euis itu kakakku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70eGRSU6He
Bu Mimin dan Euis terdiam. Seperti tidak mendengar kata – kataku yang sebenarnya cukup penting itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvv2woCrkF7
Maka aku pun berkata lagi, “Atau begini… Euis bekerja aja di kantorku. Tapi di kantorku ada peraturan tidak boleh ada dua orang karyawan yang ada hubungan darah. Jadi nanti di kantor Euis harus merahasiakan hubungan darah kita.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQnpxlG5fn
“Itu lebih baik Den,” kata Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhY7sAEtym9
“Bu Mimin dan Euis jangan manggil Den lagi padaku. Panggil namaku aja,” sahutku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9AbCeSZuJ
Lalu Euis berkata, “Boleh saya usulkan sesuatu?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdUIkWasVd
Aku menoleh ke arah Euis. Tampak sikapnya jadi rikuh sekali. Dan anehnya setelah mengetahui asal – usul mereka, aku bahkan semakin sayang kepada mereka.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZf3AHaYRu
Tanpa ragu kucium bibir Euis di depan ibunya, lalu bertanya, “Mau usul apa?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldnVjkf2EZ
Euis berkata canggung, “Begini mmm… Dek Wawan… ijazah saya kan cuma SMP. Bekerja di kantor Adek juga pasti sulit menyesuaikan diri. Bagaimana kalau saya usaha sendiri aja kecil – kecilan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagJyLzv5au
“Mau usaha apa?” tanyaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGe2Pi00E6
“Usaha apa aja. Misalnya jualan kebutuhan sehari – hari.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjU7VLI8zGc
“Mau buka warung? Zaman sekarang usaha seperti itu tergerus oleh minimart yang sudah menjamur di mana – mana. Bagaimana kalau buka warung nasi aja di sini? Euis kan pinter masak. Bakat itu bisa dikembangkan. Siapa tau kelak bisa punya rumah makan besar.“
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSu9oq3BvBF
“Iya… itu jauh lebih baik Den… eh… Nak,” kata Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqiC5Ko7Jf
Aku mengangguk – angguk kecil. Laluj memegang tangan Euis sambil berkata, “Untuk mencari resep masakan di zaman sekarang tidak sulit. Tinggal cari aja di internet, pakai handphone. mnanti kubelikan handphone yang bagus, supaya bisa browsing ya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgCsnaUiXe
“Iya Dek.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1pA3xTkSc
“Sekarang aku mau tidur di sini ya. Tapi aku mau tidur sama Ceu Euis, ya Bu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXD2APxG43
“Iya silakan Den,” sahut Bu Mimin, “Itu pisang gorengnya kok gak disentuh sama sekali.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvm5ydydGw
“Kubawa aja ke kamar Euis ya,” sahutku sambil mengangkat piring pisang goreng dan kopinya yang sudah dingin.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡersQ0o7GiR
“Mau diganti kopinya sama yang panas Dek?” tanya Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLtOSi7Q6U
“Boleh.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwutFyaa6sa
Euis bangkit dari sofa lalu melangkah ke dapur.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuv84Dlfbc
“Jadi ternyata Bu Mimin ini ibu tiriku ya?” ucapku sambil mengusap – usap lutut Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXwrpIq6aD
“Iya. Bagusnya jangan manggil Bu Mimin lagi sama saya. Panggil ema aja Den. Biar sama seperti Euis,” sahut Bu Mimin.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDgZ9M7naK
Aku tersenyum. Lalu berbisik di dekat telinga wanita setengah baya itu, “Memek Ema sangat enak. Aku gak rela kalau hubungan kita diputuskan begitu aja.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrEqKi90ZQ
“Iya Nak… ema juga udah telanjur ketagihan sama punya Nak Wawan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmG4HUax99
“Tapi malam ini udah kenyang kan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡune0uFEmSh
“Udah Nak. Mungkin Euis yang belum kenyang sih. Kasihan dia… jatahnya diganggu sama ema.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RJMu9hajz
“Tapi malam ini sih gak mungkin. Aku cuma ingin nyobain aja tidur bersama Euis.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqhu5tJAKG
Tak lama kemudian Euis muncul di ruang keluarga, dengan secangkir kopi panas. “Mau langsung dibawa ke kamar saya?” tanyanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWNEwimv8H
“Iya Ceu Euis,” sahutku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRAUhZftLGb
“Hihiiihiii… awalnya manggil Bibi, kemudian manggil nama… sekarang ditambah dengan Ceu…” ucap Euis sambil melangkah menuju kamarnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzByLQ7qAEw
Aku pun bangkit dari sofa. Mencium bibir Ema disusul bisikanku, “Aku mau istirahat dulu ya Ema Sayang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjHxBcDMzq
“Iya silakan,” sahut Ema sambil tersenyum.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZeCyI2hPnp
Kemudian aku melangkah ke arah kamar Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8es1XW0Jc
Ketika aku masuk ke kamar Euis, kulihat dia sedang mengenakan daster weetlook kuning mudanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSRbMynHGg
Sambil menutupkan kembali pintu kamar Euis sekaligus menguncinya, aku berkata, “Ngapain pakai daster? Kalau kita mau tidur bareng, mendingan sama – sama telanjang.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2XB2mIAzQ
“Kalau Dek Wawan perlu kan tinggal singkapin aja daster ini,” sahutnya sambil menyingkapkan dasternya. Ternyata ia tidak mengenakan celana dalam, sehingga memeknya langsung “nyengir” di depan mataku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisIamrbiEH
Aku ketawa kecil. Lalu duduk di atas satu – satunya sofa yang ada di dalam kamar Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3z6d8oEmwZ
“Udah ngantuk?” tanyaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7e4DHylur
“Belum lagi. Tadi kan waktu Dek Wawan datang, saya lagi tidur. Lalu terbangun karena mendengar rintihan Ema. Kirain Ema lagi sakit. Gak taunya… hihihihiii…”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgtn9nvJqe
Kutarik pergelangan tangan Euis sampai terduduk di atas sepasang pahaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFE7KNfdWH7
“Meski pun ternyata kita ini saudara seayah, aku tak rela kehilangan Ceu Euis dan Ema.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvLgXFat7dO
“Sama… saya juga begitu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNg4o9cLZj
“Pakai aku aja deh, jangan pakai istilah saya lagi,” ucapku sambil merayapkan tangan ke balik daster Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ptmpy1qjr
“Kok megang – megang memek lagi? Emangnya belum kenyang tadi?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9tv4jkm8pD
“Sama Ema udah kenyang. Sama Ceu Euis belum.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwvP17KCGO
“Di sana aja yuk,” ucap Euis sambil menunjuk ke bednya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqzYOqNpSo
Aku melepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai telanjang bulat.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR95wPrHGOG
Lalu aku naik ke atas bed. Menerkam Ceu Euis yang baru saja melepaskan dasternya, sehingga kami jadi sama – sama telanjang bulat.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8gcwkjcZcA
“Dek Chepi kuat banget. Tadi kan udah habis – habisan sama Ema dan aku. Tapi sekarang udah tegang lagi nih penisnya,” kata Ceu Euis sambil memegang kontolku yang memang sudah ngaceng lagi ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUikHWHRod
“Aku kan masih muda. Duapuluhlima juga belum. Makanya masih kuat maen semalam dua atau tiga kali aja sih. Nanti kalau umurku sudah di atas empatpuluh, pasti staminaku akan menurun,” sahutku sambil meletakkan moncong kontolku di ambang mulut memek Ceu Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYF8Mo7U3QH
Sesaat kemudian kontolku sudah membenam sepenuhnya di dalam liang memek Ceu Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6y8VZyjERM
Lalu permainan surgawi ini pun dimulai.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEdpTByrDJ
Kontolku mulai maju mundur di dalam cengkraman liang memek Ceu Euis. Maju mundur maju mundur… blesssss… sssssretttttttt… blessss… ssssretttttt… blessssss… sretttt… blesssss… sretttt… blesssssssss… srettttttttt… blessss… sretttt…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lf7Noo9db
Entah kenapa. Kali ini aku ingin habis – habisan menyetubuhi Ceu Euis, karena aku tidak rela kalau sampai kehilangan dia. Meski pun aku sudah tahu bahwa sebenarnya Ceu Euis itu kakak seayah berlainan ibu, aku akan tetap melanjutkan hubunganku dengannya. Begitu juga Ema Mimin yang memeknya gurih dan legit itu, harus tetap menjadi milikku…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4CYFnKfgo
Ceu Euis p[un mulai mendesah – desah disertai rintihannya yang seakan curhat padaku. “Aaaaaah… Deeeek… aaaaaaah… aaaaah… walau pun Dek Wawan ini adekku, aku tak mau kehilangan Dek Wawan… aaaah… aaaaah… aku… aku bahkan ingin mengandung anak Dek Wawan… hamili aku ya Deeek…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HUg9mP1A5
Mendengar ocehan Ceu Euis itu, aku jadi ragu. Kuatir juga kalau ia benar – benar hamil nanti.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjxalaZzK1
Karena itu aku diam – diam mengintai… kalau Euis sudah orgasme, aku akan pura – pura ejakulasi, kemudian persetubuhan ini akan kuhentikan.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr3Xj7hN1ds
Cukup lama gejala akan orgasme itu terjadi. Lebih dari duapuluh menit aku mengentot Ceu Euis. Tapi dia malah asyik menggoyang pinggulnya mengikuti goyangan ibunya tadi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1wvpQMNsl
Mungkin tadi Ceu Euis diam – diam menyimak cara – cara Ema meladeni entotanku. Dan kini Ceu Euis mempraktekkannya denganku. Pinggulnya meliuk – liuk dan memutar – mutar dengan lincahnya. Tapi memang Ceu Euis belum setrampil ibunya dalam hal goyang pinggul waktu sedang bersetubuh.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TSyZvI3fG
Bahkan akhirnya Ceu Euis ngos – ngosan melontarkan suara, “Dek Wawaaaan… aku mau lepas… ayo barengin Deeek… biar jadi anak… ayo Deeek… barengiiiin… !”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQqUmfDQeI
Lalu Ceu Euis berkelojotan. Pada saat yang sama kugenjot kontolku seedan mungkin. Dan ketika Ceu Euis mengejang tegang, aku pun menancapkan kontolku sedalam mungkin. Lalu aku mengejut – ngejutkan kontolku seolah – olah sedang ejakulasi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡew1GW9fk6y
Liang memek Ceu Euis pun berkedut – kedut kencang. Lalu ia terkapar lunglai. Ketika kucabut kontolku dari l, iang memek yang sudah becek itu, Ceu Euis membuka matanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlcnmzUuLH
“Barusan dibarfengin ya?” tanyanya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OXmcFvviB
Aku menjawabnya dengan anggukan kepala doang. Lalu mengambil celana dalam dan celana pamnjangku. Dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi pribadi Ceu Euis.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihZUbiFmf7
Sebenarnya batang kemaluanku masih ngaceng berat, karena barusan aku hanya pura – pura ngecrot. Karena takut Ceu Euis benar – benar hamil nanti.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Wt4wBBWt0
Di kamar mandi aku hanya membersihkan alat vitalku yang berlepotan lendir libido Ceu Euis. Kemudian kukenakan kembali celana dalam dan celana panjangku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXMefUTjfD
Agak lama aku berada di kamar mandi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3aCAHehqQl
Dan ketika aku keluar dari kamar mandi, kulihat Ceu Euis sepertinya sudah tidur nyenyak. Tanpa mengenakan sehelai benang pun. Mungkin dia mengira aku ejakulasi di dalam memeknya tadi. Sehingga ia sengaja tidak bergerak – gerak, agar “sperma”ku terserap oleh rahimnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SlzWCyb56
Aku malah mengambil baju kausku, kemudian keluar dari kamar Ceu Euis. Menuju pintu kamar Ema. Ternyata pintunya tidak dikunci. sehingga dengan mudah aku masuk ke dalam kamar ibunya Ceu Euis itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKqxp2XxmH
Apa lagi urusanku dengan Ema alias Bu Mimin itu?
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Ko3Purmye
Ini kontolku masih ngaceng, karena tadi cuma berpura – pura ejakulasi di dalam liang memek Ceu Euis. Inspirasi pun muncul di benakku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRl38aP9tZ3
Entot Ema lagi aja. Nanti spermaku akan kumuntahkan di dalam liang memek Ema…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxvCxIPONS
Kebetulan Ema sudah tertidur, dengan mengenakan kimono lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0kJPf3nff
Ketika kusingkapkan kimono itu, ternyata Ema tidak mengenakan beha mau pun celana dalam. Maka dengan hati – hati kuselundupkan jariku ke dalam liang memek Ema. Dan setelah tahu bahwa liang memeknya masih basah, aku pun menyelundupkan kontol ngacengku ke dalam liang memek Ema…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwhkkYkIQ5
Ema terkaget – kaget setelah sadar bahwa aku sudah membenamkan kontolku ke liang memeknya lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQw41rR9CTg
“Deeen… aiiih… Nak Wawaaan… kok balik lagi ke sini?” tanyanya setengah berbisik. Namun sorot wajahnya kelihatan ceria, pertanda hatinya senang.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuuKGr09Na
“Iya… setelah tau Ema ini ibu tiriku, nafsuku malah semakin menjadi – jadi. Pengen ngentot Ema lagi, “kilahku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zT30i2TP4
“Begitu ya? Hihihihiii… ayo deh. Biar sampai pagi Nak Wawan akan ema ladeni.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyB9ZRktsm
Maka begitulah… dengan gencar aku mulai mengentot Ema Mimin lagi.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBqdQqmEWN
Tapi ketika ia merintih – rintih lagi, cepat kusumpal mulutnya dengan ciuman dan lumatan. Karena takut suaranya bisa membangunkan Ceu Euis lagi…
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVBCIVrUw72
Esok siangnya aku pulang ke rumahku. hari ini adalah hari Sabtu. Jadi aku tidak ngantor.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQVGAihbK9
Setibanya di rumah, ketika aku mau memasukkan mobilku ke dalam garasi, kulihat ibuku sedang mengelus – elus sedan baruku, hadiah dari Bu Laila itu.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPijXKGqtvV
Aku pun menghampiri Ibu. Mencium tangan dan sepasang pipinya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BXS1ardC4
“Ini mobil barumu Wan?” tanya Ibu sambil mengusap – usap sedan hitamku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuRaFATkYg
“Iya Bu. Hadiah dari bossku,” sahutku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK94K19RnJ3
“Kata Wati, ini mobil mahal sekali harganya. Kenapa bossmu ngasih hadiah mobil semahal ini?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUI6DOoc86Z
“Mungkin karena prestasi kerjaku bagus aja Bu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGzQXP0qOU
“Baik hati bossmu itu ya. Bossmu itu laki – laki apa perempuan?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFB8tfWDkT
“Perempuan.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLL6EKJPILA
“Owh… siapa namanya?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwUppJZo0k
“Laila Bu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKt2W3QyDaJ
“Laila? “Ibu mengerutkan dahinya, “Nama lengkapnya apa?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwvQJQmvoq
“Kenapa nanya nama lengkapnya? Mau didoain sama Ibu agar dia makin baik padaku?”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDJDesVXab
“Nggak. Mau tau aja.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmEwSWNGSm
“Nama lengkapnya Laila Qodrati Bu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6hAJDdWsd
“Haaa?! “Ibu tampak kaget, “Ayahmu juga punya adik seibu berlainan ayah, yang namanya Laila Qodrati. Tapi sudah lebih dari duapuluh tahun tak pernah datang ke sini lagi. Entah marah atau kenapa.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wlBDZAU5A
“O, begitu? Ibu tau nama ayahnya Laila yang adik berlainan ayah dengan ayahku itu? Nanti akan kuperiksa dalam data di kantorku.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFLDl3LxSi
“Nama ayahnya itu Yahya bin Syahroni. Kalau bapaknya ayah namanya Mahmud bin Syamsuddin.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3uyjZjVVkr
“Waduh… Ibu sampai hafal nama binnya segala ya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy02bSRn41D
“Orang buta sih kalau udah inget sesuatu, akan inget selamanya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0oh9bEPrf
“Iya. Hari Senin lusa akan kucek di data yang ada di kantorku.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4eh6A02Q9V
“Iya Wan. Orang yang bernama Laila Qodrati mungkin banyak. Tapi siapa tau dia itu bibimu sendiri.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vHElW3VAB
“Iya Bu.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1nRpDXliP
“Seandainya pun bossmu itu memang adik ayah, diem – diem aja. Gak usah membukanya.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcmzQtkpvB
“Kenapa?” tanyaku heran.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlF4S0hVIs8
“Takut mengganggu kariermu. Soalnya Laila itu gak mkau lagi nginjek rumah ini, entah kenapa. Mungkin dia marah atau malu punya saudara nikah sama perempuan buta.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhMx3pw3bh
“Nanti aku periksa dulu datanya di kantor. Siapa tau Bu Laila bossku bukan adik almarhum Ayah.”
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNggxmTEqu
Biar bagaimana pembicaraan dengan Ibu itu membuat batinku tersentak kaget. Karena seandainya Bu Laila itu adi almarhum Ayah… bagaimana dengan kandungan yang berada di dalam perutnya itu?
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGj4uTNE4A3
Mungkin Ibu ada benarnya. Andai pun Bu Laila itu adik almarhum Ayah berlainan ayah, sebaiknya aku tidak membuka apa – apa di depan Bu Laila. Minimal aku harus menunggu sampai anakku yang berada di dalam perut Bu Laila itu lahir.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeqduWJvXK
Tapi aku jadi tak sabaran. Aku harus mengetahuinya hari ini juga. Dan setelah melihat data di komputer kantor, seandainya pun Bu Laila memang adik almarhum Ayah… aku mau diam – diam saja.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNmoGNDZM2
Aku hanya masuk ke dalam rumah sebentar. Lalu cuci muka di washtafel kamar mandiku. Dan mengeluarkan lagi mobil lamaku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FSFAwLd5C
Beberapa saat kemudian mobilku sudah kularikan menuju kantorku.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2knjEXI4J
Dua orang satpam membuka pintu gerbang yang tertutup, karena hari Sabtu Minggu kantorku tutup.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BXuMx81Wm
Setelah turun dari mobilku, aku bergegas menuju lantai 5 dengan lift.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4laSN5bSN2
Kemudian aku masuk ke dalam ruang kerjaku dan langsung mengaktiokan PC yang meyimpan data – data semua orang yang memimpin dan bekerja di perusahaan ini.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiQCPmOKP2
Tentu saja nama Bu Laila ada di urutan paling atas.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WHabZTnt8
Aku hanya membutuhkan nama ayahnya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0hFj3xs6vC
Setelah mengamati layar monitor, ada tulisan yang baru sekali ini kuperhatikan baik – baik. Bahwa nama lengkap boss sekaligus kekasihku itu adalah Laila Qodrati Yahya.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlJlsAH4rM
Berarti yang ibu katakan itu memang benar.
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8xxmGADV7
Bahwa Bu Laila itu adik almarhum Ayah…!
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IBv7qNOCX
Lalu apa yang akan terjadi seandainya Bu Laila tahu siapa aku ini sebenarnya? Apakah dia akan membenciku. Karena seperti kata Ibu tadi, Bu Laila tak pernah lagi menginjak rumahku lebih dari duapuluh tahun?
6715Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8abxEJcG1y
