x
"Oh Tuhan, menjijikkan" Diana terhenti menatap ke kamar anaknya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPn13Yo4TCE
Di monitor terlihat film Diana sedang mendorong dildo ke pantatnya. Diana lalu masuk dan duduk di kasur anaknya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxdf1AmOjz
“Sampe diperbesar gitu? Tunggu, mama punya tanda di sana?” Diana lalu berputar menatap pantatnya sendiri.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvhda5gOa6
Ibu dan anak itu menonton video dalam diam. Hingga dildo keluar dan sang ibu menjatuhkan diri di kasur.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPotjGk4q2o
“Menjijikan yah,” kata Diana sambil menutup wajah dengan tangan, namun matanya mengintip dari sela – sela jemari.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYJSJHC5IQ
Dana tertawa, “Hahaha, kalau liat film horror juga mama bilang takut, tapi sambil ngintip.”
“Orang – orang mestinya jangan liat orang lain terbunuh; apalagi melihat mama mainin anus mama pake dildo,” kata Diana sambil melempar bantal ke anaknya. “Pokoknya, kalau sampai ada yang melihat rekaman ini, mama bersumpah akan membunuhmu.”
“Baiklah Nona Cerewet. Akan saya matikan,” kata Dana lalu menutup media playernya.
“Ya tuhan, gambar mama lagi telanjang kok dijadiin latar belakang sih? Gimana kalau temanmu melihat? Udahlah, gak akan ada yang lihat rekaman mama karena sekarang kamu akan mama bunuh.”
“Tenang mah. Kan ada dua akun. Yang pertama kalau yang log innya Dana. Sedangkan kalau temen pake akun umum.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qAmXwQePV
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDwmpF86yL
Diana melihat pantatnya memenuhi hampir seluruh layar dengan dildo menancap dan
Diana sembur. Dia melihat gambar pantatnya mengisi sebagian besar layar dengan setengah penis karet mencuat dari anusnya dengan kepala hanya terlihat di bahu di latar belakang.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJicJnyzgJh
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAGT3JdZeC
“Kok pake gambar yang itu sih? Pantat mama jadi terlihat super besar.”
“Kan gambarnya juga cuma sedikit mah. Tapi Dana siap fotoin lagi kok.”
“Tidak. Yang terakhir aja bisa jadi masalah.”
“Tapi mah, hasil kamera ini adalah hasil terindah yang pernah Dana lihat.”
“Bercanda aja. Mama sih lihatnya kayak lihat film porno tua. Hanya saja tanpa musik latar.”
“Kalau mama mau Dana bisa tambahin musik kok mah.”
“Bukan gitu maksud mama,” Diana menatap monitor lagi lalu bergidik. “Jorok bener gambarnya, kamu kok bisa tahan melihatnya sih?”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Gr31MG1vl
“Mah, Dana tahu mama sudah empat puluh tahun lebih, tapi mama masih cantik. Ditambah susu dan pantat mama yang montok.”
“Dasar kamu aneh,” Diana tertawa, “pokoknya gambar itu mesti dihapus!”
Dana melambaikan tangan tanda tidak sambil menyeringai pada webcam.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfU0Ay5e0E
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3JlCWLZrQ
“Tidak, tidak, tidak. Kamu udah bikin mama gak pake baju. Kamu udah liat mama sepuasnya, bahkan kamu udah jadiin mama bintang film porno…”
“Kamera kan ide mama.”
“Jangan ngeles.”
“Iya. Kayaknya nyonya terlalu banyak protes.”
“Pokoknya hapus.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuAyp9CfFn
“Enggak”
“Dana dapet apa kalau ngehapus ini?”
“Apa? Kamu mau sesuatu? Dasar mesum!”
“Bukankah mama yang pertama ngajarin tawar – menawar!”
“Mama sungguh tak percaya ini. Baiklah, kamu mau apa?”
“Foto lain lagi.”
“Iya, tapi sedikit.”
“Tapi Dana suka gambar latar ini mah. Banyak dong.”
“Gak adil itu. Masa satu gambar ditukar banyak gambar,” Diana memainkan suaranya agar terdengar seperti lebih simpati.
“Suaranya gak usah dibuat – buat mah.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMov4AR8iIy
“Oke, terus mama dapet apa dong?”
“Hah?”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDZP1mB5uo
“Kok malah bengong sih? Kamu kan pintar negosiasi.”
“Emang apa yang bisa Dana kasih?”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7WV6HT7Fj
Diana ingat saat memergoki anaknya yang sedang memegang kelaminnya. Diana lalu menyeringai ke anaknya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1St0sqYWF
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkMNh8yowQ
“Wajah mama kok aneh gitu sih?”
“Inilah mamamu, hehehe…”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmWgaPHGxq
Dana menyeringai, namun Diana menunjukkan telunjuk ke wajah anaknya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGbeNp7OoL
“Kamu ingin ngambil banyak foto mama demi menghapus foto yang gak mama suka dan …”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxTuyYUVgM
Diana menghentikan sebentar suaranya, Dana menatap cemas.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7sWcqn59T
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvyOtm0orY
“… kamu masturbasi hingga keluar sambil diliat mama.”
“Apa?!? Tidak mungkin!”
“Bener nih gak setuju?”
“Tapi, Dana ambil banyak foto mama dan juga film baru.”
“Film apa?”
“Seperti yang pertama, cuma kali ini sambil nungging.”
“Kamu memang aneh. Doyan bener sama pantat.”
“Kan gara – gara mama juga. Siapa suruh liatin pantat montok mama.”
“Dasar aneh.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwUXEMEaqO
“Jadi, Dana masturbasi di depan mama, terus mama yang nentuin latar belakang monitor. Mama beri Dana film baru dan foto baru yang banyak.”
“Maksud banyak?”
“Sampai Dana bosan.”
“Emangnya kamu bisa bosan?”
“Dana kan masih muda mah.”
“Baiklah. Mama akan obok – obok pantat mama sementara kamu filmkan dan fotoin. Tapi sebelumnya kamu masturbasi dulu, telanjang tentunya.”
“Tapi Dana pasti butuh rangsangan dulu dong mah. Mama bikin film aja dulu lalu Dana mulai lepas pakaian.”
“Baik, bikin film dulu tapi harus telanjang.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvPl2WLoKs
“Baik. Tapi kalau libur kita pergi liburan mah.”
“Apa? Banyak bener keinginanmu. Kenapa gak kamu pikirkan dulu sebelum mama mulai melepas pakaian mama?”
“Kan mama yang bilang ‘lihat pantat mama agar Dana bisa berubah.”
“Ya, tapi kini pantat mama yang terus dilihat, malah diobok – obok.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLHrLFXEzZ
Dana mulai menghitung memakai jemari, “Ayo kita hitung, telanjang, masturbasi, gambar latar, film anal baru, banyak foto, liburan dan bersedia difilm lagi nanti.”
“Kamu pasti cocok kalau kerja jadi politisi.”
“Enggak deh. Jadi gimana, Telanjang, masturbasi, gambar latar, film, foto, liburan, setidaknya dua film lagi.”
“Menyebalkan.”
“Bener gak mau?”
“Mama muak sama per – pantat – an.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWvaLLmjzn
Dana lalu memutar kepalanya dari yang tadinya menghadap monitor menjadi menghadap mamanya.
Diana melihat lagi gambar pantatnya yang dijadikan gambar latar, lalu bergidik.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡST5hNuDlLS
"Baiklah, setuju."
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYXmEsvYod
Ibu dan anak itu saling tatap. Dana mengangkat alisnya, Diana menggeleng. Keduanya lalu berdiri. Dana melingkarkan tangan ke bahu mamanya sambil berjalan ke luar.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIqkqvRcaeY
“Lebih baik bikin filmnya di ruang tv aja. Biar pencahayaannya lebih jelas dan latarnya sofa hitam.”
“Maksudnya?”
“Biar Dana lebih mudah beresin sofanya mah.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ491XVCZ6HN
“Mama benci kamu,” kata Diana sambil memukul lengan anaknya.
“Bukankah anak – anak kebanyakan dibenci mamamnya. Dana kan cuma kasih kesempatan mama main film berkualitas.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTW801xfCM
Diana menghentikan langkahnya lalu menatap anaknya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTKHAW7Khm
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXlCvnSRgt
“Apalagi?”
“Berkualitas?”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbMWHp6zN3U
“Mama masih punya handycam kan?”
“Handycam? Jangan!”
“Jadi mama mau film mama terlihat seperti film porno jadul? Sekalian aja tambah musik latar murahan.”
“Mama makin benci kamu.”
“Terserah mama, mau terlihat kuno atau cantik?”
“Sekalian aja mama pake make-up, minyak zaitun dan high heel.”
“Ide bagus tuh mah!”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYTnsDPGJD
“Ya, tapi mama hanya bercanda. Dasar anak aneh.”
“Gak bosan mah bilang gitu?”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFUkgK71YR
“Anak aneh!” kata Diana sambil menunjukkan telunjuk ke dada anaknya.
“Mama makin galak sih? Lagian, kalau pake make-up, minyak zaitun dan high heel kan Dana jadi bisa nyeting kameranya dulu. Ntar jadinya pasti bagus mah. Kalau tidak, mungkin gambar latarnya takkan berubah mah.”
“Baik, make-up, minyak zaitun dan highheel. Biar sekalian filmnya menang kontes film.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRTg1ezgZZ
Diana pun melangkah menuju kamarnya sementara Dana diam berpikir kapan terakhir kali memakai handycam.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUwjZg2dwX
“Hei nak.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbsy42ZWAY
Dana melihat arah suara yang ternyata di pintu. Mamanya sedang berdiri membelakangi, lalu rukuk dan menggoyangkan pantatnya sambil berkata goyang pinggul, goyang pinggul. Setelah itu mamanya tertawa lalu menutup pintu.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMgXtBfQcN
“Malah mama yang bilang Dana aneh.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81z19GaDMh
Dana tersenyum. Pasti akan menyenangkan nanti, batinnya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PljwioNFP
####
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeqduGL1lC
Setelah mandi, Diana duduk di kasur sambil mengeringkan rambut. Diana merasa senang dengan apa yang akan terjadi namun Diana juga merasa tak senang akan sikap anaknya yang mulai arogan. Diana merasa sudah waktunya mengajarkan anaknya bahwa kalau bermain api bisa berakibat kebakaran.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyu44vnfHQk
++++
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5S8LBaHxv
Setengah jam kemudian Dana hampir selesai menyiapkan tempat. Di sisi sofa telah dipasangi lampu yang mirip di studio foto hingga membuat pencahayaan pada sofa sangat terang. Sedang hampir satu meter di depan sofa terdapat tripod yang dipasangi handycam. Saat mengecek handycam, Dana mendengar langkah mamanya datang.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmTSC4NoZjp
“Cantiknya!”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstNklKQzIv
Rambut Diana masih basah. Wajahnya memakai make-up yang bahkan belum pernah terlihat secantik ini oleh Dana. Tubuhnya berkilau dan mengeluarkan aroma baby oil. Tangan kanan Diana memegang dildo. Tak lupa kakinya memakai highheel.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lG8G062PD
Diana melihat ruangan yang telah disiapkan anaknya dengan takjub, “Kamu siapkan ini sendiri?”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rqNakNJBc
Untuk kali pertama Diana melihat betapa anaknya sangat terpesona hingga tak bisa berkata – kata. Diana berjalan sambil mengelus dadanya, lalu elusannya turun ke pantat hingga pantat itu duduk menyentuh sofa hitam.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7fdGod7dH
Pantat Diana yang berminyak kini duduk di sofa. Satu kaki dibuka lebar hingga tumitnya mengenai sisi sofa. Sedangkan kaki satunya dipanjangkan ke bawah.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJQqkYbwS0
Nafas Dana tercekat melihat memek mamanya yang telah bersih tiada rambut sehelai pun. Jelas terlihat lipatan memeknya. Apalagi dengan olesan baby oil membuatnya memantulkan cahaya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLsIXfnxLK
Melihat anaknya terpesona, Diana mengambil dildo dan memposisikan di vaginanya, namun tanpa melakukan penetrasi.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8vsI53M56
“Jangan salahkan mama kalau kamu sampai lupa ngerekamnya. Serangan di Pantat Tua Mama jilid Dua.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNfDZhAz72
Begitu Diana selesai berbicara maka dildo itu langsung berusaha memasuki pantat Diana. Beberapa bagian sofa kini telah dipenuhi minyak yang menetes dari tubuh Diana.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLoSriEnDg4
Dana langsung memainkan kameranya sambil terus membasahi bibir dengan lidahnya. Tangannya begitu sibuk memainkan tombol yang ada di handycam.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIq1eRXQqlO
Diana mencoba tersenyum di sela – sela erangan yang terus keluar dari mulutnya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2ddPIZVQB
“Kamu tuh jangan cepat – cepat matiin kameranya terus pergi. Siapa tahu kali ini bisa ngerekam saat mama bersihin dildo pake mulut mama seperti yang terakhir.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyySuz0vzh
Mulut Dana ternganga mendapati adegan yang dilewatinya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1ns2FJqJk
Diana perlahan menarik dildo dari pantat lalu mendekatkan ke wajahnya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyONpPREf4w
“Kayak gini nih.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhN8O4tv9op
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjE32LqzhX7
Diana lalu memasukan dildo ke mulut dan memainkannya. Tak lupa juga menjilatinya.
Dana merasa penisnya makin keras dan cairan pelumasnya pun keluar membasahi celananya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe9CZAGULi9
“Aduh,” kata dana sambil mengelus celananya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvpWSHDtGW
Diana melepas dildo di mulutnya lalu tertawa. Dildo itu kembali ditempatkan di pantatnya. Diana terus memainkan dildo sambil berbicara.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bvH44X0O9
“Dasar anak muda.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxygzezoVSs
Setelah beberapa menit, Diana mengangkat lututnya hingga mendekati dada membuat pantatnya makin terlihat jelas. Kini kedua tangan Diana sibuk memainkan dildo di anusnya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8Xz1oqcHK
“Unh, unh, unh, unh AHHHHHHH.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8HDqTwlAC
Diana menjerit sambil berusaha memasukan dildo sampai mentok. Kakinya bergoyang, tubuhnya kejang hingga beberapa detik kemudian tubuh Diana pun berhenti gemetaran. Kakinya terjatung lunglai ke bawah.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgo7nVonerq
Setelah beberapa detik, Diana mencabut dildo dari pantat lalu mendekatkannya ke wajah. Dildo itu dijilati Diana lalu dimasukan ke mulutnya. Beberapa saat kemudian Diana asik memainkan dildo di mulut hingga merasa cukup.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpOJSLIkck
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNv22fQeo0l
“Jadi berantakan gini yah.”
“Iya, mama sih nakal.”
Diana tertawa, “yang penting tugasmu tuh ntar bersihin ini.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdIaC9DX2u
Diana melihat keadaanya lalu bangkit berjalan mendekati anaknya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7MeLbnfuT
“Nah, anak aneh, perjanjian pertama kita telah mama laksanakan.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9X6qZUl93
Dana langsung mengangguk.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJhg3dLpeS
“Sayang sekali. Padahal mama udah siap ronde berikutnya. Nih deh mama kasih sedikit inspirasi buat kamu.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXym0KcYH0T
Diana lalu memeluk anaknya membuat pakaian anaknya kini basah oleh baby oil. Paha Diana juga diangkat untuk membasahi sekitar pinggang dan celananya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zncuX7zBN
“Kayaknya bajumu perlu dicuci tuh.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTWz00qo5t
Dana mengerang. Diana menepukkan tangannya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCm6gZP5fyz
“Baiklah pejantan muda. Mama beri kamu sepuluh menit untuk siap – siap menghibur mama.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcxG2Dfzc7
Dana pun melangkah menjauh menuju kamarnya. Namun saat baru setengah jalan, terdengar suara mamanya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeIjRlqvk0
“Mama taruh baby oil di lemarimu nak.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhPYMJw2FF
Diana menyeringai. Pasti malam ini bakalan seru, pikirnya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡciAHjRqlsr
Dana duduk di kasur dengan hanya memakai celana pendek sambil gemetaran. Dana memang jadi terbiasa melihat mamanya telanjang, namun Dana merasa tak nyaman jika harus ikutan telanjang juga. Dana menyadari memang tak adil jika dirinya tetap berpakaian, namun toh bukan salahnya. Dana tak pernah melihat mamanya seliar ini, senakal ini. Terus terang saja kini Dana merasa takut. Dana menduga dia telah mendorong sisi gelap mamanya keluar dan mulai merubah mamanya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlftRePWtT5
Dana merasa hubungannya dengan mama tak pernah sedekat ini. Dana memang mencintai mamanya, sebagai anak, juga menghirmatinya. Dana sungguh merasa beruntung dengan perjanjian ini, tapi kebenaran yang disampaikan sendiri oleh mama merupakan hadiah tersendiri. Telah terlalu jauh sejak kali pertama Dana melihat mamanya telanjang di dapur.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EfVItL2uj
Dana tersenyum sendiri saat berdiri lalu melepas pakaian terakhirnya, celana pendek. Setelah itu Dana meraih baby oil yang ada di lemarinya.
Diana duduk di sofa menunggu. Keheningan yang ia rasakan sedari tadi membuatnya sampai pada kesimpulan bahwa anaknya mungkin merasa takut dan atau tidak berani. Satu kosong untuk mama, pikirnya. Tiba – tiba terdengar dentuman suara musik yang kemungkinan berasal dari kamar anaknya. Cahaya tiba – tiba menghilang menjadikan kegelapan yang muncul menyelimuti. Diana menyeringai. Ya tuhan, dia benar – benar akan melakukannya, batin Diana.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMgPgkUvw2
Tiba – tiba ada sinar. Setelah ditelisik oleh mata Diana, sinar itu mengarah ke kepala kontol. Ternyata anaknya memegang dua senter yang kini diarahkan ke kontolnya sambil berjalan mendekat. Dana pun sampai di depan sofa yang diduduki mamanya lalu menggoyangkan pinggulnya. Puas bergoyang, tangan kanannya melempar senter lalu memegang kontolnya.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0L4AZF4x9b
“Mah, kok Dana jadi gini sih?”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsIcfqfLxa
“Jangan berhenti nak. Lagian gak apa – apa kok jadi gini juga.”
“Ini dia mah. Siap membuat mama terangsang.”
"Whoo hoo, goyang nak!” Diana tertawa.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiL3v1xgc48
Dana memaju mundurkan pinggul sambil tangannya mengocok kontol. Mata Diana berbinar melihat anaknya mengocok kontolnya sendiri. Tak butuh waktu lama Dana pun mengejang seiring dengan menyemburnya sperma yang mendarat di kaki Diana, sofa dan di lantai. Setelah orgasme tubuh Dana berhenti mengejang namun saat akan bergerak kakinya tersandung membuat Dana jatuh terduduk di sofa di sebelah mamanya. Kakinya menyentuh kaki mamanya. Keringat bercucuran di dahi Dana. Nafas Dana terengah – engah.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeG2Znv30G
Diana bertepuk "Hebat, luar dari pada biasa!"
Dana melambaikan tangannya, “santai mah.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXm8nmAasoV
Diana dan Dana saling memangang, lalu keduanya menyeringai.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNizAqv2kOf
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LczMajibq
“Mah, maafin Dana yah udah ngedorong mama terlalu jauh hingga jadi gini. Dana bener – bener menyesal mah.”
“Ya, kamu memang nakal. Tapi mama seneng kamu berani mengakuinya. Lagian mama juga tak terlalu suka per – anal – an.”
“Ya gak apa – apa kok mah asal perjanjian kita yang lain tetap berjalan Dana gak keberatan kok.”
“Mama gak keberatan dengan hal baru, asal tak menyakitkan bagi kita.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewRUcbKXDm
Diana melingkarkan tangan ke bahu anaknya lalu memeluknya dari samping membuat tubuh ibu dan anak itu menempel ketat.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwnebRvmItR
“Sial mah, Dana menyentuh mama.” Dana terlihat panik.
“Ini sih sikap ibu dan anak yang saling mencintai, meski tanpa pakaian.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxdXbAMVH1
Mereka pun menatap tubuh mereka yang penuh baby oil.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsv5GkYdVvC
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsCQ4s7gUO
“Kok jembut mama dibabat habis sih?”
“Mama hanya ingin memberikan yang terbaik bagi kamu. Lagian kamu tuh bener – bener maksa mama sih.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIODktiD5Ey
Diana dan Dana menatap selangkangan Diana. Seperti berjanji, keduanya sama – sama berbicara “kayaknya jelek deh.” Menyadari kesamaan kata yang terucap, keduanya saling pandang lalu tertawa.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLiV3nV5dE
“Untungnya ntar tumbuh lagi. Sekarang kamu tahu kan mama juga bisa mencoba hal – hal baru. Kalau kamu gimana? Mau mulai telanjang di rumah gak?”
“Gak tahu mah. Kayaknya aneh deh.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEqR6C0Ni3
Diana memegang payudara lalu mengangkat susunya.
“Mama tak bisa mengatakan bagaimana rasanya hidup dengan selalu menunjukan ini padamu. Mama juga senang kalau kamu gak mau ikut – ikutan. Tapi mama tak akan keberatan kok kalau kamu berubah pikiran.”
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvlfGu7OI4
Diana dan Dana menatap kontol Dana. Mereka berdua melihat betapa kontol itu kini mulai kembali mengembang.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57uReLA9y5
Begitu muda begitu jantan, pikir Diana.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIBiLdmjaF
Diana lalu mendorong anaknya bangkit.
18970Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0vWKe3EPS
“Kamu bersih – bersihnya ntar mama bantu deh.”
“Setuju,” seringai Dana.
ns3.15.233.123da2
