x
Diana masih tak percaya dia orgasme di depan mata anaknya sendiri. Lupakan tujuh tahun tak terjamah, tahun ini mesti beda. Diana senang anaknya akan keluar main. Tak mengejutkan, semenjak Diana tak lagi berpakaian, anaknya selalu di dekatnya. Kini Diana lega anaknya akan keluar hingga bisa membuat Diana menghabiskan waktu sendiri.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySl6Eq1T3r
Saat sedang mencuci piring, Diana mendengar suara pintu ditutup. Diana tak tahu kapan anaknya pulang maka dari itu Diana memutuskan untuk mengefektifkan waktu. Langsung Diana menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas ke kamarnya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx085jkBmYL
Setelah menutup pintu kamar Diana mengambil dildo di laci. Dulu Diana beberapa kali memakainya saat bersama suaminya. Namun semenjak kematian suaminya, gairah seksualnya seolah ikut mati.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vl2OGNWOA
Diana merebahkan diri sambil memegang vibrator. Jempolnya pun menekan tombol saklar, namun tiada yang terjadi. Pasti batrenya mati, pikir Diana. Untungnya Diana selalu beli batre buat anaknya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rKGRbqnYj
Diana mencoba membuka penutup batre sambil berjalan ke kamar anaknya. Diana pun memutar gagang pintu hingga pintu kamar anaknya terbuka.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVQM7tnfFP
Diana pun melangkah masuk mendapati anaknya sedang berbaring, celana ada di lututnya dan tangan ada di penisnya yang tegang.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21K4Fg3Y0r
Diana meminta maaf, berbalik lalu keluar dan menutup pintu kamar anaknya. Diana kembali ke kamarnya sendiri dengan jantung yang berdetak lebih kencang, seperti genderang mau perang. Diana tak bisa menyingkirkan penis anaknya dari pikirannya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ixp0HWiM7
Kira – kira seperempat jam kemudian setelah hatinya tenang, Diana kembali kembali mengetuk kamar anaknya. Setelah suara anaknya berkata masuk, Diana pun masuk. Diana melihat anaknya sedang duduk di depan monitor. Diana pun duduk di kasur bersebelahan dengan kursi yang diduduki anaknya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTjFSAHfagB
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUuNZZCRcR
“Maafkan mama nak. Mama kira kamu keluar main.”
“Gak jadi mah. Tadi temen bilang ada urusan.”
“Mama gak tahu sih.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfLBYWc5d0
“Iya. Lagian mama ada perlu apa sih?”
“Mama butuh batre.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoE9cK4m8Oy
“Mama lagi megang apaan tadi?”
Diana merasa malu, “mainan dewasa yang kehabisan batre.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiCtc0QU6c
Akhrinya Dana berbalik. Meski masih merasa malu namun Dana tersenyum jua.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvCW30RfG6y
"Mama bercanda ah."
“Gak juga. Mama buru – buru, karena, ingin cepet selesai, sebelum kamu pulang,” Diana bisa merasakan wajahnya memerah.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVF50Y8h8gV
“Jadi mama mau ngelakuin, ehm, yang mama liat Dana lakuin?”
“Kira – kira.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBaxE8ZExd
Ibu dan anak itu pun saling tatap, lalu keduanya tertawa.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiFJ39HMK6
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHMgMglRvM
“Maafin mama ya nak,” kata Diana sambil menyeka matanya.
“Iya mah, lagian mama gak salah kok.”
“Mama boleh nanya gak?”
“Ya.”
“Apa kamu sering ngelakuin itu?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDqzfgWBix
Diana merasa malu melihat anaknya yang terlihat malu.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRjZPeri3bu
“Sekarang sih jadi sering setelah mama telanjang terus.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWonWTq8l02
“Serius dong. Mama tau mama gak jelek – jelek amat tapi, mama kan udah tua. Terus mama juga ibumu.”
“Dana serius kok mah, mama masih cantik.”
“Gombal. Tiap lelaki pasti ngomongnya gitu. Tapi mama seneng masih bisa meng’inspirasi’ anak muda kayak kamu.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylS3RBr9ML
Gambaran Dana memegang kemaluannya muncul lagi di kepala Diana.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiebOg1nQz
Diana pun bangkit, “sekali lagi maafin mama yah.” Setelah itu Diana berbalik menuju pintu.
“Tunggu mah!”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpBlFnoT2Z
Diana kembali berbalik melihat anaknya membuka laci meja.
“Mama butuh batre apa?”
“Dua batre remot.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKGB6I0PR6
Dana pun menyerahkan batre ke mamanya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMCghA0WE2
“Mama jangan marah ya, tapi apa boleh kapan – kapan Dana nonton mama?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvp1NZzqkFt
Diana menatap anaknya sambil memainkan batre di tangannya. Diana mulai sedikit khawatir akan hal ini.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5FAHbBQas
“Gak tahu. Mama mesti pikirkan dulu, tapi tenang saja mama gak marah kok. Asal kamu jujur dan terbuka sama mama.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9dkNC6JqH
Diana menghampiri anaknya lalu mencium pipi anaknya. Setelah itu Diana keluar kamar namun saat akan menutup pintu anaknya bilang agar biarkan saja terbuka.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsaNiam06D
Diana melangkah ke kamarnya lalu masuk dan membiarkan pintu terbuka. Diana pun duduk di kasur lalu memasang batre dildo.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgVbVg8qRx
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0OFhIK2w1m
Kini, rasanya masturbasi membuat Diana gugup. Padahal ini bukanlah kali yang pertama. Diana juga merasa bangga bisa menahan diri untuk tidak masturbasi hingga sekarang padahal cukup lama dia telanjang di depan lelaki. Mungkin jika dia dan anaknya menahan diri untuk tak masturbasi keadaan akan baik – baik saja.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexEdeMDN0b
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYkIUhoR1H
Namun, tanpa mereka sadari, kejadian ini merupakan awal dari kaburnya batas – batasan yang telah disepakati. Entah sampai kapan hingga salah satunya mulai tak bisa menahan diri.
Sejauh ini tak ada kejadian yang menkhawatirkan. Bahkan kebiasaan buruk Dana mulai menghilang, Dana mulai belajar bertanggung – jawab.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhhNEVsEQ5
Diana mulai menyalakan vibrator dan melihatnya sebentar. Setelah itu Diana mematikan vibrator dan meletakkan di pangkuannya. Diana tiba – tiba teringat permintaan anaknya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpYtJqQ8E8
"Dana, sini nak!" suara Diana agak keras.
Dana memasuki kamar mamanya, “ada apa mah?”
“Gini aja. Tadi mama gak sengaja liat kamu, biar adil mama izinin sekarang kamu liat mama.” Diana mengangkat vibratornya lalu menunjukkannya ke anaknya, “tapi ingat, jangan sentuh apa – apa.”
“Kok mama punya yang gituan sih?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQgLVpqXEuW
“Oh, dulu saat mama lagi liat film sama papamu, ada adegan satu wanita main dengan dua pria. Mama iseng bilang ingin nyobain kayak gitu, eh esoknya papamu kasih mama hadian ini.”
“Kayaknya mama dan papa harmonis bener yah?”
“Udahlah nak, jangan bicarain papamu lagi. Sekarang mending kamu duduk aja.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvUhkzD3eD
Dana pun duduk di sisi kasur sedang mamanya berbaring di tengah.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvbLVYMIgk
“Papamu beberapa kali nonton mama gini kayak kamu, dulu.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDK7julowt
Diana menatap anaknya yang sedang membasahi bibir dengan lidahnya. Diana menarik nafas dalam – dalam, santai lalu melebarkan kakinya. Diana mendekatkan dildo ke mulutnya. Anaknya mengamati dengan seksama.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGwRHJeIMz
“Jangan pernah gunain ini jika masih kering, harus dibasahi dulu.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTS0J0xsOcB
Dana mengangguk saat melihat mamanya menempatkan dildo di mulutnya. Dana merasakan kedutan di celananya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Ck9jPIYED
Diana mulai mengulum dildo di mulutnya dengan pelan. Setelah dirasa agak basah, Diana melepas dan mulai menyalakan vibrator. Dana dapat mendengar dengungannya. Diana mulai menyentuhkan vibrator melingkari payudaranya hingga puting. Sedangkan tangan satunya lagi mengelus selangkangannya sendiri.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEqXD9PPQJ
Erangan Diana mulai terdengar disertai turunnya vibrator dari payudara ke perut, lalu ke sekitar jembutnya. Sementara tangan yang satunya sibuk keluar masuk di selangkangannya. Diana lalu mencabut jemarinya yang kini basah dan menghisap dengan mulutnya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsFoAdxATL
Diana menoleh melihat anaknya yang menatap dildo. Diana tetap melihat anaknya saat tangannya yang satu mulai memainkan payudaranya. Kini Diana berusaha memasukan dildo ke memeknya yang makin basah. Nafasnya mulai terengah – engah.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHpFb5cmEw
Diana mengangkat dadanya dan melepaskan tangan dari payudaranya. Kini tangan yang bebas mulai menyentuh pinggulnya dari belakang. Kini jempol Diana menekan anusnya sendiri. Rupanya jempol itu berusaha memasuki anus. Erangan Diana makin terdengar keras.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJAjMjLyCb
Diana berusaha menekan dildonya sedalam mungkin seiring dengan usaha jempol di anusnya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl04vLziROp
“Oh, nak….!”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctQieQYaXB
Diana pun mengejang membuat kasurnya gemetas untuk sesaat. Perlahan, Diana kembali bergerak lalu mengeluarkan dildo dan jempol dari selangkangannya. Diana pun berbaring sambil terengah – engah. Anaknya melihat tubuhnya yang penuh peluh.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGeupoabW0
Diana menyeka dahi dengan tangannya. Rambutnya penuh keringat hingga lengket. Sementara dildo lepas dari tangnnya meski masih bergetar.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrh5Q48ETSc
“Oh tuhan,” Diana tersenyum sambil menatap anaknya. “Bagaimana?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdy47pN9dP
“Luar biasa mah!”
“Itu yang kamu inginkan kan?”
“Ya, tapi kayaknya mama ingin pantat mama juga dijamah yah?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJt6ZHxpjt0
Diana memerah memikirkan apa yang baru saja anaknya saksikan.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOnOaGp7lB
“Harus dilakukan dengan benar nak, karena sangat sensitif. Papamu kadang melakukannya, tapi dia bisa berhati – hati.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycMpQPF7OO
Diana lalu berbaring menghadap anaknya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrlkHKfijq
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOrRIL3aIz
“Udah impas kan?”
“Iya. Tapi tetep Dana ingin mama ketuk dulu kalau mau masuk kamar.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOtwANqyjj3
Dana mulai tak nyaman dengan rasa sesak di celananya. Dana lalu bangkit.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobXAK1hdTA
“Kalau kamu mau, mama bisa sangat menginspirasi. Tinggal ngomong saja sama mama.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJXNOJ45wA
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPDoGVkRXh
Diana tersenyum mendengar erangan anaknya sambil menutup pintu kamarnya. Diana lalu melangkah ke kamar mandi sambil melihat vibrator basah menggeliat di kasurnya. Diana berpikir dia harus mulai menyetok batre di kamarnya sendiri. Tapi mungkin lebih baik mengambilnya dari kamar anaknya saja.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOiRJ8Lo73
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ofmit9W8q
“Apa kabarnya anak mama yang selalu terangsang ini?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOwoZ8YLGu
Diana muncul lalu menempelkan tubuh ke punggung anaknya karena mau mengambil makanan di lemari. Putingnya serasa menggelitiki punggung.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8eFgzkkF3n
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8i2A2NzSmt
“Ya makin terangsang karena mama nih.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0xSv5D464
Diana menatap payudaranya yang menekan punggung anaknya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojVLFR6p4F
“Maaf, abisnya mau ambil makanan sih.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXNBadmUGE
Diana mundur membuat tubuhnya tak lagi menempel. Dana berbalik dan matanya menatap puting mamanya yang keras.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dmgu82jYz
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBF2tBIu35
“Masih pagi gini kok udah keras sih mah?”
“Abis pake handuk sih, jadi gini nih,” kata Diana sambil mengelus puting dengan telapak tangannya.
“Ceria bener pagi ini mah.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8khMvocU55
“Iya dong. Kan biar semangat.”
“Mau ngapain aja mah hari ini?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpG1RGeQNNs
“Gak tau. Kamu maunya mama ngapain aja?” tanya Diana sambil menggoyangkan bahunya. Otomatis payudaranya pun ikut bergoyang.
“Gimana bisa mikir kalau perut kosong mah.”
“Ya udah. Mama bikin panekuk aja ah. Biar bikinnya sambil goyang.”
Dana duduk lalu tertawa, “goyang sambil bugil.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJO1i0zkxT
Diana lalu membungkuk untuk mengambil wajan dari bawah lemari sambil menggoyangkan pantatnya, “goyang wajan nih.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4c8QTgNCwv
Bebepara saat kemudian setelah panekuk matang, keduanya pun sarapan.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUhquk1ZlC
“Apa anak perkasa ini mau menolong mamanya yang udah tua dan telanjang?”
“Siap. Mama kan tau caranya memotivasi tanpa busana.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8iLOqKIgG
Dana tersenyum melihat mamanya tertawa.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9W36vrOsC4
“Apa mama juga suka telanjang di depan papa?”
“Gak juga. Tapi sehabis ngelakuin sesuatu, kayak ngebikin kamu, kadang mama telanjang sampai sore atau malam.”
“Mama dan papa aneh juga ya?”
“Mama saling mencintai. Jadi mama dan papa hanya bersenang – senang saja. Lagian meski tua, namun tak mesti berpikiran kolot.”
“Jadi menurut mama, anal seks, masturbasi dan bicarain trisom, normal gitu?”
Diana menunjuk ke anaknya, “Hei, trisom hanyalah fantasi. Lagian bukan salah mama kalau papamu suka pantat. Urusan ranjang mama juga gak perlu jadi urusanmu. Wew,” Diana lalu menjulurkan lidah ke anaknya.
Dana mengangkat alis mendengar pengakuan baru mamanya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOClnBLDeq4
"Dana tahu cara ngabisin waktu hari ini mah."
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6InZrtHgU1
"Oh ya, ngapain tuh."
“Tapi, mama jangan marah ya…”
Diana memotong ucapan anaknya, “akhir – akhir ini kamu doyan bener bener bilang gitu?”
“Abisnya, mama telanjang sih. Bukan salah Dana kalau terangsang.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbcY5Qnrme
“Iya. Jadi apa yang mau kamu katakan?”
“Yah. Pokoknya gak kan melewati batas kok.”
“Baik. Kalau gak ngelanggar aturan sih mama gak keberatan kok.
“Janji ya mama takkan marah. Meski Dana selalu terangsang, tapi Dana selalu nurut. Hanya saja kini Dana makin penasaran.”
“Terus.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeHhScRGLp
“Dana,” mata Dana kini menatap meja, “ingin lihat seperti apa sih anal seks itu.”
“Apa? Kamu ingin mama bawa pulang pria lalu memberi pantat mama cuma – cuma demi memenuhi rasa ingin tahu kamu?”
“Bukan begitu mah. Tapi pake mainan mama.”
“Pake itu? Sambil ditonton kamu? Kenapa gak cari tahu di internet saja?”
“Internet? Itu sih palsu mah.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbwId1lQFY
“Mama tak percaya kamu ingin nonton mama pake dildo di pantat mama sendiri.”
“Juga sambil Dana fotoin yah mah.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNpXL86O8x
Diana terkejut mendengarnya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDcixCNpRR
“Mama kan udah pernah sama papa. Lagian Dana gak bakal pegang – pegang kok, jadi jangan marahi Dana dong.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTdCWw0DDf
Diana menggeleng, “Mama kayaknya ngelahirin maniak. Biar mama pikirkan dulu. Memang itu tak melanggar aturan kita, namun kayaknya terlalu jauh melangkah. Kalau mama menolak apa kamu jadi gak mau bantuin mama?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyijo01Rv4X
Dana memutuskan saatnya untuk pergi dari dapur. “Tentu tidak mah. Meski mama menolak Dana tetap akan membantu kok. Panggil saja kalau ada yang harus dikerjain mah. Cuma tadinya Dana takut mama marah.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOS9I0EcIBw
Dana pun bangkit lalu menuju ke kamarnya untuk main komputer.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmV08dz2Np
Di dapur, Diana beres – beres. Lagi, perutnya kembali dilanda mules. Setelah beres, Diana ke kamarnya lalu duduk di kasur sambil berpikir. Memainkan dildo ke pantat tak bisa disebut normal jika dilakukan di depan anak sendiri. Apalagi sambil di foto. Diana tak terlalu mengkhawatirkan hasil fotonya. Setelah melihat betapa anaknya menjadi termotivasi dan penurut membuat Diana percaya padanya. Permintaan anaknya sangatlah liar meski tanpa sentuhan.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbr41s1ZhPR
Diana tak ingin membuat anaknya marah. Jadi sepertinya tak berbahaya asal masih dalam aturan. Apalagi dia telah masturbasi dua kali. Bahkan menyentuhkan jemari di anus. Tak heran anaknya jadi penasaran soal anal seks. Diana kembali teringat saat mengambil wajan sambil menggoyangkan pantat. Diana berpikir mungkin anaknya seperti suaminya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqpTK1eNT8
Diana teringat per – anal – an dengan suaminya. Diana juga ingat betapa nikmatnya orgasme yang dirasakan saat masturbasi sambil ditonton anaknya. Diana jadi merasa bersalah menyebut anaknya saat orgasme, bukan menyebut suaminya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Nm1vSONe9
Tak pernah terpikirkan oleh Diana untuk menggantikan suaminya dengan anaknya. Namun, Diana akui ketegangan seksual di rumahnya makin meningkat setelah Diana memutuskan telanjang. Diana kembali memikirkan saat – saat bahagia dengan suaminya. Begitu indah, liar dan nikmat. Kini, semuanya telah hilang.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsL58tMvD4V
Suaminya kurang suka diajak belanja. Jadi, untuk memotivasi suaminya, Diana membuat sebuah permainan kecil. Jika sedang belanja, suaminya menantang dia untuk melakukan lima hal, jika ada satu yang tak dipenuhi maka Diana kalah. Pun sebaliknya. Hadiahnya, ya seks.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGiKs5f4a1
“Dingin bener nih kulkasnya. Biar agak angetan dikit, taruh bh mama di kulkas,” suaminya menyeringai sambil menunjuk kulkas yang ada di supermarket. Diana pun melepas kaitan bh, menarik tali dari lubang lengan bajunya hingga lepas. Kemudian menaruh bhnya ke kulkas.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mkoWqXjqZ
“Papa hutang bh baru,” Diana pun berbalik dan melangkah.
“Di bagian roti kok gerah bener yah. Buka aja cdnya di sini mah.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgkMHdExPD
Diana berhenti lalu menoleh ke suaminya, “Itu ngomong doang atau tantangan pah?”
“Kamu takut ada yang liat? Itu tantangan mah.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4ut5Koeeo
Diana menatap suaminya sambil menyeringai. Diana melangkah ke sudut bagian roti, mengangkat roknya, menggoyangkan pantat, menurunkan cd lalu mengangkat kaki untuk melepasnya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dYhp6AQqT
David menoleh mendengar suara wanita tua yang menggerutu kepada pria tua yang menatap Diana. David ingin Diana menyadari kehadiran pasangan tua itu, maka David menunjuknya. Diana tertawa menyadari apa yang David tunjuk.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZldvxpibjO
Diana tersenyum sambil mengelus seprai. Delapan tahun tanpa belaian lelaki membuatnya gila. Diana tak pernah menyadari perubahan yang terjadi sepeninggal suaminya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDZxaW9LUk
Meski menyukai pantat, namun David bisa dibilang wajar; munkin anaknya pun demikian. Kematian suami membuatnya sadar betapa kita tak tahu kapan kehidupan ini akan berakhir. Pikiran erotis itu membuat Diana sadar sekaligus menggelengkan kepala.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1F6YGzbWbk
Diana pun melangkah mengambil hand body, kamera saku digital dan dildonya. Setelah terkumpul Diana pun duduk.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTMCLNLBWl
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAnzHa0JhQ
“Sini nak!” teriak Diana lantang.
“Tunggu mah,” jawab Dana sambil bergegas ke kamar mamanya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwy0kF7ovV
Diana merasakan jantungnya berdetak lebih kencang mendengar suara anaknya mendekat.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAaCCgJa5G2
“Mau ngapain dulu kita mah?”
“Nih,” Diana melemparkan kamera ke anaknya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZK99ml5UyW
“Kamu ingin mama ngapain dulu?” Diana menunjukan bodylotion dan dildo ke anaknya.
“Maksudnya apa mah?”
“Misalnya berbaring dulu, terlentang atau berlutut.”
“Maksud mama ada banyak cara?”
“Duh, kayaknya bakal jadi masalah kalau mama kasih tahu semua yang mama tahu. Mau telungkup,” Diana lalu telungkup, melebarkan pahanya. “Atau sambil berlutut,” Diana berguling lalu bangkit berlutut. Diana menoleh ke anaknya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5XGsx9iaE
“Gitu bagus mah.” Dana menatap kamera di tangannya. Merasa sangat beruntung. “Setelah selesai boleh dipindahin ke komputer kan mah?”
Diana menatap anaknya sambil memuntahkan hand body ke tangannya. “Apa mama perlu menambah aturan soal foto juga?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdcfZIUT3x
“Tenang mah. Tak akan ada yang tahu kok.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOAW5ZXrH8G
Dildonya kini dilumasi hand body. “Ingat, yang kayak gini mesti dilakukan oleh pasangan yang saling mencintai. Wanita bukanlah daging yang bisa diolah seenaknya untuk kesenanganmu sendiri. Wanita juga punya perasaan dan emosi. Hormatilah selalu itu!”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWg2sv7GJm
“Gini aja mah. Kalau mama memang tak nyaman, mending gak usah diteruskan deh. Lagian Dana juga gak kan marah kok.”
“Makasih nak. Tapi mama rasa gak apa – apa kok. Kamu memang kayak papamu.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhQtgw00OV
Dana bisa melihat wajah mamanya yang penuh semangat.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVml4QUOemh
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAOJvE9WNp
“Biasanya pria membantu melumasi. Namun dalam kasus kita tentu tidak. Jadi mama memakai jari sendiri untuk melumasi pantat mama.”
“Makasih mah.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEH1Ua4nX9
Diana mendengus tertawa kecil.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkHtEWozKJ
Dana melihat jemari mamanya perlahan masuk ke anus. Lalu tangan yang lain menyemprotkan hand body ke anus. Setelah itu jemari lainnya mencoba masuk. Kini telunjuk dan jari tengahnya sedang berusaha memasuki anus mamanya. Kedua jemari itu bergerak berputar di dalam anus. Hand body kembali disemprotkan dan kini tiga jari yang menari. Kembali dilumasi, empat jari pun keluar masuk membuat suara yang terdengar erotis di telinganya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfXtfW69O0A
Diana melepas jemarinya lalu meraih dildo. Jempolnya berada di tombol.
Dana melihat lubang anus mamanya membuka lebar.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgwxMhJN70
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3T7VnJOqkA
Diana menyentuhkan ujung dildo ke anus. Diana menatap anaknya yang berdiri menganga, “Halo nak, mama udah siap nih!”
“Apa mah?”
“Pake kameranya dong!”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemSBPulbqO
Setelah kamera itu berada di depan wajah Dana, Diana mulai memasukan dildonya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR7XDBKDWm6
“Uh… Kalau kamu ngelakuin ini sama cewek, mesti pelan – pelan karena awalnya sangat tak nyaman,” kata Diana sambil menggerakan bibirnya. “Jangan pernah lakuin tanpa pelumas!”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29RtJnV6nW
Diana berhenti sejenak saat setengah dildo sudah masuk. Dia bisa mendengar suara tombol kamera ditekan. Setelah itu Diana melanjutkan aksinya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfMVPlaLH0
“Kita biarkan dulu sejenak.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpK8vEVOsX
Diana menggoyangkan pantatnya sambil mengawasi anaknya yang sibuk memakai kamera.
Akhirnya, tangan Diana mulai menarik kemudian mendorong lagi dildo itu. Dana mulai semakin sibuk dengan kameranya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJXlpvCQxh
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHp1kIqJ3c0
“Kamu menikmati pertunjukannya? Dasar anak sesat!”
“Bercanda terus ah mah.”
“Dulu papamu bahkan memakai video, bukan kamera kecil kayak gitu.” Tangan Diana mulai bergerak cepat.
“Apa? Di film mah?”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIhjIDUXlG
Diana tertawa melihat anaknya sibuk mengutak – atik kamera. Diana menunduk dan mulai mendorong dildo di anusnya lagi. Nafasnya mulai memburu.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhzj31yduK
“Oh, oh, oh.” Diana menjerit lalu lunglai jatuh ke kasur saat tubuhnya gemetar. Tangannya kini berada di sisi kepalanya. Saat berbaring otot anusnya membuat dildo itu perlahan keluar dan jatuh ke kasur.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitEnRyiw0o
Dana melihat anus mamanya membuka – tutup berulang – ulang.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSe4MLX9x0o
"Keren," kata Dana sambil memainkan zoomnya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OrFiCyDDo
Diana mendengar jelas kata – kata anaknya. Tapi kesenangannya membuat Diana mengangkat pantat dan melebarkan paha ke arah anaknya.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYcagOxPsY
“Goyang pinggul goyang pinggul oh asiknya,” suara Diana terdengar serak.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISC7X4L7CY
Setelah bergoyang Diana pun lemas dan tergolai di kasurnya. Wajahnya penuh keringat.
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlwk61xXV9
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeWJ6Thezi
“Kamu mesti bantu – bantu mama abis ini.”
“Iya mah, abis mindahin ke komputer.”
33903Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23PQg3HfFr
Dana bangkit lalu menghilang keluar. Diana meraih dildo di sampingnya lalu menatapnya. Memang tak sama seperti saat bersama suaminya dulu. Tapi untuk sekarang rasanya cukup. Tiba – tiba Diana tersenyum lalu memasukan dildo itu ke mulutnya. Diana tetap mengulum dildo sambil melangkah ke kamar mandi. Sayang anaknya tak melihat ini, batin Diana.
ns18.190.25.53da2
