
Aku bangun dengan tubuh penuh memar, dan bermandikan sperma. Kulihat tak ada orang lain lagi di tempat itu, mereka bertiga sudah pergi dan meninggalkanku sendirian di gubuk kosong yang gelap dan mengerikan itu. Kucoba untuk mencari pakaianku dengan meraba-raba lantai tanah yang kotor, saat aku menemukannya-ternyata hanya tersisa kaos ketat serta rok pensilku.
1328Please respect copyright.PENANARhPmgkDQwj
"Mana dalemannya!? Apa mereka mengambilnya!?" gumamku yang berusaha mati-matian berdiri dan duduk di kursi rotan tempat aku diperkosa tadi.
1328Please respect copyright.PENANAt1BO5ulGgb
Kurogoh saku celana panjangku dan kukeluarkan HP-ku yang Alhamdulillah tidak diambil oleh mereka, kulihat puluhan panggilan tak terjawab serta pesan WhatsApp bermunculan saat aku membukanya.
1328Please respect copyright.PENANABC0bO4KUUo
"Jefri... Maafin Umi Nak, Umi buat kamu khawatir," ucapku sembari menangis, dan membalas pesan Jefri dan mengatakan aku baik-baik saja.
1328Please respect copyright.PENANAvxAB2XksKN
Tak menunggu waktu lama Jefri langsung membalas pesanku, dan menanyakan alasanku tak bisa dihubungi. Aku pun berbohong padanya, kalau aku tiba-tiba ketemu teman lamaku dan diajak main bersamanya. Jefri mencoba meneleponku, namun aku tolak karena aku tak mau dia melihat penampilan Ibunya yang menyedihkan ini.
1328Please respect copyright.PENANAMMhBmYL3u7
"Aduh... Memekku sakit banget, Peju mereka terus lumer, aduhh...." kataku sambil melihat vaginaku yang menganggap dengan cairan putih meleleh dari dalam.
1328Please respect copyright.PENANAmGULEraTZ5
Aku pun beristirahat di kursi rotan itu untuk memulihkan tenagaku, aku ragu-ragu untuk menelpon polisi atau pun keluargaku karena aku takut hal ini akan mencemari reputasi suamiku. Lebih buruk jika suamiku tahu, mungkin aku akan diceraikan, dan aku akan diusir.
1328Please respect copyright.PENANAh9uPXDIPWg
"Siapa yang harus aku hubungi...." kataku sambil menyeka lelehan peju yang mengering di sekujur tubuhku.
1328Please respect copyright.PENANAHkEDwvXy7F
"Gus Akira!? Tidak. Jika dia tahu hal ini, dia pasti akan ngelapor pada Nyai Hanifa."
1328Please respect copyright.PENANAO2ShwgK02Z
Kucoba meng scroll layar HP-ku sambil menimbang-nimbang orang yang harus aku hubungi, saat aku sedang kebingungan tiba-tiba sebuah telepon masuk, aku yang kaget langsung mengangkatnya secara reflek.
1328Please respect copyright.PENANAvTEwtTtXHy
'Halo! Ustadzah Farah....'
1328Please respect copyright.PENANADkBBuwJtFy
Suaranya yang familiar bagiku, dia adalah Pak David guru anakku.
1328Please respect copyright.PENANAbfQAGBzH6C
"Pak David, tolong saya, Pak...."
1328Please respect copyright.PENANAM9vNKWBKxz
'Hah!? Ada apa Bu...'
1328Please respect copyright.PENANAJXn0LOrzPh
Aku pun menceritakan tragedi yang kualami pada Pak David yang kurasa bisa aku percaya itu, setelah mendengar ceritaku Pak David langsung murka, dan mengutuk para bajingan itu, dan meminta Sharelok untuk menjemputku.
1328Please respect copyright.PENANAxTiAsWH8yH
Aku tak punya pilihan lain, kuberikan lokasiku padanya, dan berharap pada janjinya untuk merahasiakan yang telah kualami pada keluargaku. Sambil menunggunya, aku pakai pakaianku tanpa daleman-rasanya sangat dingin di bagian bawah saat tak ada celana dalam yang menutup vaginaku.
1328Please respect copyright.PENANA17TtJE2jxO
Tak berapa lama, Pak David datang menjemputku, ia tampak khawatir dan cepat-cepat memberikanku jaket miliknya untuk menutupi tubuhku yang berbau menyengat, dan tercetak menampilkan lekukku.
1328Please respect copyright.PENANAmj8EFw3S2z
"Bu Farah, mau langsung kuantar pulang atau mau ke rumahku dulu buat bersihin tubuh?" tanyanya saat aku hendak naik ke montornya.
1328Please respect copyright.PENANAafAYkKWEaf
"Ke rumah Pak David aja dulu, aku gak mau Jefri melihatku seperti ini."
1328Please respect copyright.PENANA5duRqHd2iy
Pak David pun mengangguk, aku dan dia pun berboncengan untuk menuju ke rumahnya guna membersihkan diri.
1328Please respect copyright.PENANA8tG4fxDLqt
*****
1328Please respect copyright.PENANAFkJdXQXCCU
Aku berjalan malu-malu, dan dibantu Pak David untuk pergi ke kamar mandi. Rumah Pak David tidak terlalu besar, dengan dua kamar dan satu kamar mandi yang terletak di paling belakang.
1328Please respect copyright.PENANAC2atLcjvtg
"Makasih Pak David, udah membantuku," ucapku tulus berterima kasih padanya.
1328Please respect copyright.PENANAWaDc3osxkl
Pak David terlihat tak fokus, entah perasaanku atau tidak aku merasa sejak tadi matanya itu terus menatap ke arah payudara besarku yang hanya tertutup jaketnya.
1328Please respect copyright.PENANAoxvHvTpAZH
"Ah, gak papa Ustadzah Farah. Gak perlu berterima kasih. Oh iya, aku sediain pakaian ya ... Tapi maaf gak ada baju perempuan. Kalau gamis mau?"
1328Please respect copyright.PENANAj8eVMZjNxj
"Gak Papa, gamis aja. Pak David."
1328Please respect copyright.PENANA1xEGeDdV9U
Aku mengangguk setuju, lalu Pak David pun meninggalkanku sendiri untuk membersihkan diriku. Rasanya sangat menyegarkan, seolah seluruh masalahku hanyut terbawa air yang membasuh tubuhku yang penuh bekas peju.
1328Please respect copyright.PENANAp5Sn4kws98
Kulihat kulitku yang kemerahan dan beberapa bekas cupangan di dada dan leherku dari cermin yang ada di kamar mandi. Aku masih mengingat, rasa batang mereka dalam vaginaku yang aku colok keluar-masuk dengan tanganku untuk membersihkan sisa sperma mereka di dalam tubuhku.
1328Please respect copyright.PENANA3rSprU5E2i
"Maafin, Farah Abi. Farah sangat kotor," gumamku sehabis kencing bersamaan dengan sisa-sisa peju kotor yang mengisi tubuhku.
1328Please respect copyright.PENANAdt8l4eVBiG
Aku membersihkan diri sangat lama, sekalian mandi wajib yang aku tak tahu akan diterima Allah atau tidak. Setelah mandi, aku membasuh tubuhku dengan handuk yang Pak David berikan, dan memakai gamis putih tipis yang disediakan Pak David untukku.
1328Please respect copyright.PENANA2X6EDvZLJT
"Astaghfirullah, tipis sekali...." keluhku melihat puting kecoklatanku yang terlihat transparan di cermin.
1328Please respect copyright.PENANAyN1ouDj826
Saat aku tengah mengeluh tiba-tiba, Pak David muncul dibelakangku membawakan kain putih tipis untuk digunakan sebagai hijab untukku.
1328Please respect copyright.PENANA7cw9gYV1Jo
"Ustadzah Farah, maaf. Cuma itu aja yang kupunya yang mungkin ukurannya pas buat Ustadzah," kata Pak David memberi alasan saat melihatku malu-malu menutupi tubuhku yang transparan.
1328Please respect copyright.PENANAh1h406Wl4P
"Pak David ada jaket lagi gak? Kalau ada bisa tolong berikan padaku?" balasku sambil tetap menutupi bagian dada dan vaginaku.
1328Please respect copyright.PENANAnMcKt2i9jl
"Ada sih, tapi aku gak tahu ukurannya cocok atau gak buat Ustadzah. Kalau mau Ustadzah bisa pilih sendiri di kamarku."
1328Please respect copyright.PENANANp3fMQrDWN
"Kalau gak keberatan, boleh sih."
1328Please respect copyright.PENANA0iRDOCWts2
Akhirnya, Pak David pun membawaku ke kamarnya yang terletak di samping ruang tamu. Kamar Pak David lebih lebar dan besar di banding ruang tamu yang ukurannya tak cukup untuk duduk 10 orang, di kamar itu terdapat pakaian kotornya yang berserakan di keranjang, dan meja kerjanya yang penuh kertas dan tumpukan buku-buku tebal.
1328Please respect copyright.PENANAwC7DOUuLCx
"Di sana Ustadzah, bisa pilih sendiri," kata Pak David sembari menunjuk lemarinya yang berada tepat di samping kasurnya yang berada di lantai.
1328Please respect copyright.PENANAZlycTpiMgx
"Permisi...."
1328Please respect copyright.PENANAWixqvXhHsH
Aku pelan-pelan berjalan membelakangi Pak David menuju lemarinya, dari belakang Pak David bisa melihat lekukan tubuh bugilku dengan jelas melalui gamis transparan yang aku kenakan.
1328Please respect copyright.PENANA9bvX94n6gV
Aku langsung membuka lemari yang Pak David beritahu dan memilih jaket untuk aku pakai, seperti yang Pak David bilang jaket di lemari itu cukup kecil untuk ukuran tubuhku—karena dadaku yang besar membuatku kesulitan untuk memilih jaket yang sesuai dengan ukuran tubuhku.
1328Please respect copyright.PENANAol8FYWvB6V
"Pak David, apa gak ada jaket la—"
1328Please respect copyright.PENANAGYi8yWgw5c
Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku kurasakan dua buah tangan meremas payudaraku dari belakang. Bulu kudukku langsung berdiri, saat aku merasakan tangan-tangan kasar itu meremas susuku dari balik gamis transparanku.
1328Please respect copyright.PENANA2AeWlvDEkX
"Pa-Pak David.... Kenapa...."
1328Please respect copyright.PENANAMuI9yw8VKC
Aku tak bisa berkata-kata, aku tak akan pernah mengira Pak David yang kukira sebagai penolongku juga akan melecehkanku seperti ini.
1328Please respect copyright.PENANAYUcouRvFKF
"Ustadzah Farah, maaf. Tapi aku gak tahan lagi, Ustadzah," bisiknya di telingaku.
1328Please respect copyright.PENANAAOKHE3t8TO
"Kenapa Pak David, Kenapa... Apa kau hanya melihatku sebagai objek pemuas nafsumu?"
1328Please respect copyright.PENANAalqjriWOwJ
Aku ingin menangis saat itu, kepercayaanku seakan diinjak-injak olehnya.
1328Please respect copyright.PENANA3IJ6VrtliV
"Ustadzah Farah, maaf. Selama ini aku suka sama Ustadzah Farah. Aku benar-benar berharap ini bakalan terjadi suatu hari nanti, aku ingin menghamili Ustadzah."
1328Please respect copyright.PENANAxpXZGrVgVK
"Jangan. Kumohon jangan Pak... Jangan..."
1328Please respect copyright.PENANAFUnwo3FMBl
Aku tak bisa melakukan apapun saat Pak David mulai menarik tubuhku ke belakang dan menindihku di atas kasurnya.
1328Please respect copyright.PENANAWYR9gMlVAA
"Ustadzah Farah, boleh aku bercinta denganmu?"
1328Please respect copyright.PENANAqLasfPddsp
Mataku berkaca-kaca, aku menggeleng—tanda menolak, namun Pak David langsung menyosor mulutku untuk berciuman.
1328Please respect copyright.PENANApc7HzpwoOu