Kira's POV425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5uCGK5oMD
PLAK!425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpkLZ0bdeq
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFj6lGcXko
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApKcGtJynk
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64uBSYCJaY
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYjcDcn8up
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy36K9L0bEd
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSzpCUvSlr
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NiprflrBI
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKmykWbnl6U
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEKIwAVZGm
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAzjYzBp3d
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTAzEXaF62
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYBT8Ev3Zw
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6ImURxnbF
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJdXS1GRXAN
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5HbkCjwvu
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdeypC6VNiU
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7Xo7xdEOt
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwITD7Ny06
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZNYlbVGbl
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQR9HdtzBur
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqo8XEZCZih
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVumYWPIiKU
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuiutCpm34
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uhYxyAAT8
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQMvZSK7hc
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RhoZxfmED
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CpviVlSkq
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM39B4iD0jS
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6x4Z0L8ukC
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0KBLwdzux
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3pWfqm5VU
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk89ANq1Vhe
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5pGmAiy1N
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRnnB5iIPX
"Kok bisa?"425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUf5wKHzsEG
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfc0gKJaHLR
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOEBinTuDvb
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtocoZTQJlc
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJjcLKQCgQ
Kak Zia menoleh.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJfnU2DACw
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQecs758nxm
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKIC0R9SYs
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.425Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4w6IJpv9k
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
