Gadis berjepit rambut bunga terompet jingga menyusuri Hutan Atlana di pulau cantik, Na’s Island. Suara burung hitam yang hendak pulang ke rumah serta jingganya langit dengan mentari mengucap selamat tinggal menjadi pengiring langkah gadis muda itu. Jari jari mungil yang kuku manisnya merah muda menggenggam lonceng kecil yang warnanya senada dengan gaun yang dia kenakan. Raut perempuan tinggi tak lebih dari satu setengah meter itu harap harap cemas.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdYoHcXcRT
Matanya bergerak gelisah kesana kemari memastikan tidak ada binatang buas ataupun pemburu. Hati kecilnya menerka, perasaannya tak enak ketika telinga mendengar bisik bisik kecil dari jejak yang seperti tengah berjalan mengikuti gadis itu dari belakang. Dengan panik ditolehkannya sendi lehernya cepat. Bibir bawahnya digigit saat pandangannya menyapu sudut dibelakang.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVhR95QfFz
Kakinya perlahan mundur. Langkah tercapai sepuluh kali sampai gadis itu yakin untuk kembali berbalik badan.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbZzBlJOve
KREK
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTYoxdauiv
Tak sengaja sepatu kayu yang terpasang di kaki anak muda itu menginjak sesuatu dan menimbulkan suara.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gQH60Pkyd
Seketika itu kakinya tertarik dan badannya seolah terpeleset jatuh ke tanah. Sebuah perangkap menangkap dirinya. Potongan ranting yang jatuh dan tanaman putri malu yang berduri telah membuat luka di kaki mulus gadis itu. Gaun merah jambunya pun kotor oleh tanah dan bagian bawahnya robek serta ada beberapa jahitan yang terlepas.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YtGTi5rQN
Malam datang. Langit mulai gelap dengan bintang yang enggan muncul hanya untuk membuat gadis cemas ini tak merasa sendirian. Lolongan serigala yang menakutkan terdengar jelas di telinga perempuan bernasib naas itu. Ketika ekor matanya melirik, dilihatnya gigi gigi tajam itu menyeringai. Langkah pelan namun pasti dari hewan buas ini semakin menegangkan suasana.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPASeyTkBq
Satu lompatan saja serigala itu dapat menangkap mangsa hari ini. Gadis kecil itu hanya bisa menutup mata.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSv6IzEVepH
WUSSH
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdPQF6dzUc
Sesuatu melesat dengan cepat di depan wajah perempuan yang terduduk lemah di tanah. Heran si serigala tak kunjung menyergap dirinya, mata gadis kecil perlahan terbuka. Setelah cahaya masuk iris matanya sempurna, dibuatnya melotot sampai sampai bola mata biru langitnya hampir keluar.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpREk2T4ENj
“Kau tidak apa apa?” suara lelaki itu mengalihkan keterkejutan sang gadis. Dengan cepat ia menoleh mendapati laki laki tinggi tegap berpakaian casual modis dilengkapi sepatu kulit yang kinclong.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcorUuxVH5
Ada pesan lega dirasa oleh hayati gadis itu ketika datang penyelamat yang menghindarkan dirinya dari maut. Rasa sakit yang membuat darah keluar dari kulit gadis kecil memaksanya untuk menitikan air mata cengeng tanpa suara.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHMBk91xuf
Tak pikir panjang, lelaki dengan busur panah di tangannya itu langsung meletakkan sembarang benda yang melesatkan panah ke serigala tadi dan merengkuh gadis di hadapannya yang tengah menangis ke dalam pelukannya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiRkzug0t3
***
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPYGu2GLyl
Entah apa yang terjadi, waktu seakan tak kenal ruang dan hayati gadis kecil terbang ke atas awan. Bagaimana tidak? Tiba tiba saja sekarang tubuhnya tak menapak tanah dan terangkat dalam gendongan depan pangeran yang menyelamatkannya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRX07zvMQmC
Mulut gadis itu ternganga kagum memandang ukiran indah ciptaan Tuhan di depannya. Wajah tampan seperti pangeran berkuda putih dalam dongeng dengan mata bulat hansel, bibir tipis berisi, alis tegas nan cukup tebal, hidung mancung, pipi tirus dan rahang tegas menambah kesan wibawa.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rn46m4sw5
Mata lelaki tampan itu yang tadinya menatap lurus ke depan kini menoleh pada sang gadis yang tengah memperhatikannya. Malu karena ketahuan, secepat kilat gadis kecil menutup mata dan pura pura tidur. Laki laki jago memanah tadi tak sebodoh itu. Melihat tingkah gadis bergaun merah muda ini yang menurutnya menggemaskan, bibirnya melengkungkan senyum manis.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFUx1y6ykq
Tak terasa sampai di halaman rumah megah si laki laki. Semakin dipercepat langkah kaki proporsionalnya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8mDawbo2A
“Bersihkan area Na’s Island dari perangkap sialan! Cari semua pemburu di hutan Atlana, dan usir mereka! Kalau melawan, bunuh saja!” perintah itu terlontar ketika laki laki bersepatu kulit itu baru saja masuk gerbang dan disambut pagar betis pengawal.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ580XCTepjL
Mengindahkan perintah tuannya, para pengawal tadi bersiap menyusuri hutan.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kkLUpJnSW
“Bukakan kamar untuknya!” buru buru ucapan laki laki yang disegani ini ditanggapi pelayan yang memakai baju setelan seragam.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8jTZbOSoQ
“Maaf Na’s, kamar tamu maksud tuan, atau kamar Na’s..” ragu salah satu pelayan itu bertanya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Cqx4fVgb1
“Jamarku, sekarang!”
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XZCBA8xvw
“Baik, Na’s Lucas”
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6MOMR8tr0
***
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJJ5uir4BL
Tubuhnya merasakan empuk nan nyaman. Suara bisik bisik ramai tak jelas didengar gadis dengan kondisi tak karuan ini. Matanya penasaran terbuka sedikit untuk mengintip. Dilihatnya ada 6 orang berbaju sama dipadukan dengan rok hitam merah semua mengelilingi dirinya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1uhqjnG2y
Dua diantaranya mengangkat tangan dan menyekanya, dua lagi kebagian tugas di kaki, dua yang lain mengurus luka luka di tubuh gadis itu. Dua pelayan baru saja datang membawa gaun merah muda bersabuk pita putih dan sepatu kaca mutiara tanpa hak. Selanjutnya perempuan itu merasa risih dan dibuat tak berdaya ketika para pelayan tadi mengganti pakaiannya yang sudah lusuh. Tak lupa rambut hitam legam ditata rapi dengan jepit bunga terompet jingga masih terpasang disana.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZuvKBjeEwC
Sekarang gadis itu merasa nyaman dengan keadaannya yang bersih dan rapi. Matanya terbuka sempurna saat para pelayan selesai melaksanakan tugas. Pintu ruangan yang diketahui sebagai kamar pangeran penyelamatnya ini tertutup, namun tak lama kemudian engsel pintu ber cat putih itu bergerak dan menampakkan sosok penyelamat hidup gadis yang kini terbaring di ranjang. Sama seperti sebelumnya, cepat sepasang mata gadis muda ini tertutup tidur.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDwX98LhQI
“Aku tahu kau hanya berpura pura” kekehan kecil lelaki yang disapa Na’s Lucas seraya duduk di pinggiran ranjang menghadap ke gadis yang menurutnya lucu ini.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RydKfHQZx
Yang disindir pun akhirnya membuka matanya dan memposisikan tubuhnya untuk duduk dan bersandar di kepala ranjang.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkI5OLLe1L
“Siapa kau? Maksudku.. siapa namamu? Kau berasal dari mana? Datang bersama siapa? Apa kau baik baik saja? Bagaimana luka luka mu? Apa pelayan merawatmu dengan baik? Bagaimana bisa kau berada di hutan Atlana? ” tatapan lekat Lucas khawatir melontarkan banyak pertanyaan. Sang gadis hanya diam membalas tatapan orang yang menyelamatkannya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8clCG5iEY
“Oh.. maaf, membuatmu bingung” tangan kanan Lucas menggaruk tengkukya yang tak gatal dengan kikuk.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpRh1KI52L
“Aku Lucas, siapa namamu?” kini tangannya terangkat untuk mengajak gadis di depannya ini bersalaman.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4KN7WYewE
Tetap tak membuka mulut, tangan gadis itu malah menunjuk lingkaran putih di luar jendela yang bersinar sendirian.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvopTbYHBB9
“Bulan?” mengikuti arah yang ditunjuk, Lucas yang masih setia mengajak salaman ini menerka apa yang dimaksud gadis itu.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZ0En8UkuS
Gadis muda itu menyalahkan tebakan dengan menarik jepit rambutnya dan memberikannya pada tangan Lucas yang terangkat meminta untuk disambut.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiN9STTB1e
“Fleur, berarti bunga” baca Lucas di tulisan kecil jepit bunga warna jingga di tangannya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycSRE1X57j
“...lune” ucapan lelaki tampan itu mengalir mengikuti pikirannya. Gadis dihadapannnya tersenyum dan mengangguk semangat.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQ0NzE80Oe
“Jadi namamu Lune?” kembali memastikan lelaki berambut coklat gelap ini bertanya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVTSuG4ZZU
Membalas dengan satu anggukan membuat Lucas berpikir bahwa gadis di depannya ini tidak bisa bicara.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyjutlNnKA
“Kalau aku panggil Lun...” ucapan Lucas terpotong.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqO2BQ1yhOG
“Na’s Lucas, Na’s Adras ingin menemuimu” suara dari balik pintu kamar Lucas mengalihkan
perhatian dua anak muda ini.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVB8NplizAv
“Ada apa paman?” ucap Lucas selepas bergegas membukakan pintu.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaSEOicimB
“Aku dengar ada seseorang yang membuatmu mengarahkan pengawal untuk memberantas perangkap dan pemburu” senyum jelas Adras saat berbicara dengan suara bariton tuanya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURgHGE2K4y
“Em.. aku.. bukannya.. aku tidak..” Lucas memang hanya bisa terlihat seperti anak kecil yang penakut dihadapan kakeknya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5ruEUnPFe
“Hahaha.. dimana gadis itu?” Adras hanya bisa tertawa geli melihat cucunya yang gugup.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeid8VZjfgS
Tanpa membalas dengan ucapan, Lucas langsung mempersilakan kakeknya untuk bertemu gadis itu.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTfGuo1CrKz
“Namanya Lune..” Lucas memperkenalkan perempuan muda yang kini buru buru bangun dari tempat tidur dan berdiri kemudian membungkuk untuk mengucap salam.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDztdY0Vf8
“Tapi aku memanggilnya Luna” mata Lucas melirik gadis yang saat ini masih membungkuk.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxVpHhIAg6
Ucapan yang terpotong dari Lucas tadi adalah izinnya untuk memanggil gadis itu Luna. Kebiasaan Lucas yang ingin menyebut orang lain sesuka hatinya. Katanya dia mau menanggil orang lain dengan nama yang hanya diutarakan olehnya saja. Seperti dirinya yang menyapa kakeknya sendiri dengan paman. Alasannya kakek Lucas yang sudah hampir kepala 6 itu masih berjiwa muda dan semangatnya bahkan melebihi api Lucas.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSbBnA9LH2
“Paman Adras, Luna adalah temanku yang baik. Dia bukan pembohong, karena tidak bisa berbicara” lapor Lucas menjadikan Luna menjadi temannya seraya menggenggam tangan gadis yang seketika itu terkejut dan memposisikan tubuhnya berdiri tegap.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iVhj0yb8b
“Bohong bukan dari lisan, tapi mata. Kau memiliki mata yang bagus, gadis muda,” senyum Adras manis penuh selidik.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0DMNOq62Z
Dalam hati kecil Adras berkata pernah menemui seseorang bermata biru langit sebelumnya.
310Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Rt98To7kA
