Air mata ini257Please respect copyright.PENANAgj9lb8UkoP
sangat berharga. Aku tak kan membiarkan air mata ini jatuh dengan cuma-Cuma,257Please respect copyright.PENANAnGBT0WobgM
tapi semua pertahananku runtuh seketika, karena kamulah yang membuat air mata257Please respect copyright.PENANAhUtKwyccV4
ini jatuh tanpa diminta
“Kiran”
Jangan menagis257Please respect copyright.PENANAIjh8DsXztt
dihadapan ku, karena itu tidak akan membuatku memjadi simpati, tapi malah257Please respect copyright.PENANAtnavJkp8ne
semakin membencimu
“Renan”
Di taman Restoran Kiran sedang duduk di sebuah kursi yang ada ditaman itu. Gadis itu menengadahkan kepalanya ke atas melihat banyaknya bintang di langit sana, seolah-olah bintang tersebut sedang menertawakan keadaanya sekarang ini. air mata yang ditahanya sejak tadi, akhirnya jatuh dengan sendirinya. Ia berkata kepada dirinya sendiri “Kenapa ini terjadi kepada257Please respect copyright.PENANAOoh6mwkxbS
ku? Apa aku salah hidup di dunia ini? Kenapa dia sangat membenci ku? Apa aku salah berada di dunia ini?” air mata itu masih mengalir tanpa mau berhenti. Kiran hanya bisa menerima nasibnya sekarang. Ia berkhayal kehidupan sebagai mahasiswa257Please respect copyright.PENANAeHUGDKjjlf
akan sangat menyenangkan seperti yang lainnya, tenyata khayalannya selama ini hanyalah bualan. Buktinya yang ia dapat bukan kebahagian tapi kesedihan dan kebencian yang hanya diberikan oleh satu orang.
Tanpa Kiran sadari, sedari dari ia menagis dan berbicara kepada diri sendiri ada orang yang mendengar semua itu dan menatapnya penuh kebencian dan mulai membuka suaranya dan berkata dengan sangat marah “Lo nanya, kenapa gue bisa benci sama lo? Gue jawab sekarang, karena lo udah buat hidup gue berantakan. Lo udah buat cewek gue selalu marah karena lo. Sekarang lo udah rebut kasih sayang orang tua gue. Mau lo apa ha? Dasar cewek sialan”, katanya257Please respect copyright.PENANA0AHK03VtAd
marah kepada Kiran. Kiran yang mendengar itu semua hanya diam tanpa mau mengeluarkan suara sedikit pun. Dia tidak mau menjawab semua itu, jika nantinya emosi Renan semakin menjadi-jadi. Kiran masih tetap diam tak bergeming257Please respect copyright.PENANAIedFqISj6o
sedikitpun, walaupun ia tau kata-kata itu sangatlah menyakini hatinya saat ini, yang harus ia lakukan hanyalah kuat dan tidak menagis di dekat laki-laki ini. kiran tetap bungkam dan itu membuat Renan jengah sehingga Renan berdiri di depan cewek tersebut dan menatapnya dengan tajam dengan berkata “Lo…” tunjuk Renan di depan muka Kiran, “Lo, ga salah ada di dunia ini, tapi lo salah sudah masuk ke dalam hidup gue” katanya dengan lantang, sedangkan Kiran hanya diam dan menunduk, tapi hujan yang ada dimatanya tidak bisa terbendung lagi, pada akhirnya hujan itu jatuh juga.
Kiran hanya diam, mendengar semua itu. Sekarang Renan semakin kesal dengan tingkah Kiran yang tidak mendengarkannya sedari tadi. Renan menunduk dan menarik dagu Kiran dengan kasar, sehingga mendongkak kan kepalanya yang masih dihiasi dengan hujan tersebut dan tatapan mata mereka bertemu dan Renan mengatakan “Lo… ga usah nangis. Ga usah cengeng. Ga ada yang akan mengesihani lo” kata Renan dengan tatapan tajamnya. “Lo… ingat kata-kata gue baik-baik, walaupun mama gue minta gue untuk menjaga lo, tapi jangan harap gue mau melaksanakan itu. Lo hanya bisa menyusahkan banyak orang, tau ga Lo cewek sialan yang membuat hidup gue jadi berantakan” dengan lantang Renan berkata di depan muka gadis itu.
Kiran yang sedari tadi diam dan menangis, akhirnya angkat bicara sembari menghapus hujan yang257Please respect copyright.PENANAP4FfCd53PP
turun dari matanya sedari tadi dan berkata dengan lembut “Ka… terserah mau sebenci apa sama aku. Itu hak kakak. Tapi tolong kata-katanya dijaga, aku bukan cewek sialan. Aku bukan cewek seperti apa yang kakak pikirin selama ini. oh ya…257Please respect copyright.PENANAcVle95UZVV
buat permintaan mama. Kakak ga usah khawatir, aku juga tidak mau merepotkan kakak ko. Jadi anggap aja permintaan itu ga ada. Nanti, jika saatnya tiba, aku akan jelaskan semua itu ke mama. Jadi kakak ga khawatirin itu. Oh ya, satu lagi, maaf gara-gara pertemuan ini kakak ga bisa jalan sama cewek kakak. Maaf…” setelah mengatakan itu Kiran berdiri sembari tersenyum kepada Renan dan berlalu pergi begitu saja meninggalkan Renan.
Renan yang melihat Kiran pergi begitu saja, berteriak dan mengumpat “Sialan lo jadi cewek. Lo pikir gue juga mau ngejagain lo. Dasar cewek ga punya sopan santun”. Kiran yang mendengar itu hanya bisa tersenyum pilu, sembari melanjutkan perjalananya ke dalam Restoran, karena sudah larut malam dan sudah saatnya mereka pulang.
Senin, 16 Maret 2020
ns3.147.59.250da2