Della mulai gemetar dan cemas. Ia tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. "Terus aku harus gimana Sukma?" tanya Della ketakutan.
"Apa kebetulan dia adalah penghuni gedung yang kamu tinggali ya," gumam Sukma.
"Maksud kamu apa, aku gak ngerti?"
"Sebenarnya dua hari yang lalu aku sudah memperingatkanmu untuk pindah dari tempat itu, tapi sekarang mereka mulai menyukaimu," jelas Sukma.
"Aku nggak pernah tau kalau akan seperti ini jadinya, apa yang membuat mereka menyukaiku, aku aja gak kenal ama mereka?" bantah Della dengan cemas.
"Mungkin kamu pernah menyentuh barang milik mereka," jelas Sukma.
"Barang!" kata Della sambil bingung.
"Anak kecil itu selalu membawa bola basket, apa kamu pernah melihat bola itu?" tanya Sukma.
"Oh bola basket, aku ingat itu, aku pernah menyentuh ... haaaaaaaa!" teriak Della pun memecahh.
Sukma mencoba menenangkanya.
"Del tenang dulu, kamu jangan lemah kayak gini, malah mereka makin suka sama kamu."
Perlahan-lahan Della kembali duduk dan mulai tenang.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang Sukma?"
"Sekarang dengerin aku Del, saat kamu pulang nanti, banyakin sholat ya, istiqfar dan baca surat-surat pendek di rumah kamu, bisa kan! Itu jalan satu-satunya buat ngusir mereka," jelas Sukma.
Della mengerti dan mengangguk.
***
Sore harinya Della pergi makan bersama Firman, tapi ia tampak murung dan tak seperti biasanya.
"Del, Della." Firman memanggilnya beberapa kali lalu memegang tanganya, Della tersentak.
"Astagfirullah, maaf Firman."
"Del, ada apa? aku perhatiin kamu hari ini murung terus, apa ada masalah, cerita dong sama aku," ujar Firman.
Della mengaduk air es yang ada dihadapannya lalu meminumnya beberapa teguk. Ia menghela nafas.
"Fir, apa kamu percaya di dunia ini ada mahluk halus?" tanya Della tiba-tiba.
Firman kaget.
"Della, kita ini semuakan beragama Islam, dan Islam pun mengajarkan bahwa ada banyak mahluk di dunia ini. Ada yang terlihat dan ada yang tidak terlihat, jadi aku pribadi percaya kalau mereka memang ada," jelas Firman.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYp51WFGYZk
Della merasa lega mendengar ucapan Firman. Setelah selesai makan Firman mengantarkan Della pulang.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGh6Vs1QW52
"Del, kalau ada apa-apa langsung telpon aku ya, ingat kamu masih punya aku di sini," kata Firman.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVFRcKhq0L
"Iya Fir makasih ya," sahut Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvayYsTjWI
Firman mengecup kening wanita yang disukainya itu sebagai ucapan perpisahan. Della melihat Firman pergi dengan senyumanya. Tapi ketika ia berbalik badan senyum manisnya berubah kecut tatkala melihat gedung tua itu sudah berdiri tepat di depan matanya. Langkah kakinya terasa berat, tapi ia memberanikan diri.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwLk3xRYJS
Sesampainya di depan rumah, ia mencari-cari kunci rumah di dalam tas. Angin semilir baru saja melewati tubuhnya, tiba-tiba ia merasa sangat dingin, dan suasana yang sepi sunyi membuat keadaan makin mencekam. Lalu sayut-sayut terdengar suara anak kecil.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzR0tJg20T
"Kakak sudah pulang ya," kata anak kecil itu sambil tertawa terbahak-bahak.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmNiYPcv4O
Entah kenapa suara itu makin jelas terasa di telinganya, membuat bulu kudunya makin merinding. Della dengan cepat membuka pintu rumah dan menutupnya kembali dengan rapat. Sesampainya di dalam rumah ia baru bisa bernafas dengan lega.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOUxGoAZxG
Ia segera membersihkan diri. Dan mengingat siang tadi Sukma memberikanya sebuah USB, menyuruh Della untuk menontonnya.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YKy8EwqHx
Ia mengeluarkan laptopnya dan mulai menonton. Ternyata itu adalah kumpulan berita-berita tentang gedung tua yang Della tinggali sekarang. Dan hampir 70 % menjawab pertanyaan Della selama ini, tapi anehnya dari mana Sukma bisa mendapatkan informasi ini.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm9a8MVTtRx
Petang pun menjelang seperti yang dikatakan Sukma bahwa sholat dan mendekatkan diri kepada Allah adalah jalan satu-satunya menghindari mereka. Maka saat itu juga Della mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSok6TeBm3
"Bismillahirrahmanirrahim." Della membasuh mukanya dan terperanjat ketika melihat ke kaca sudah berdiri wanita berambut panjang yang menatap dengan mata penuh darah. Ia hampir saja terpeleset, tapi ketika ia berbalik tak ada siapapun disana.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgXEPCWjWx
Ia langsung melanjutkan wudhu dan segera sholat Magrib, setelah itu dia membaca-baca ayat Al-Qur'an sembari menunggu isya. Di dalam hatinya seperti ada seseorang yang mengawasi dari belakang, tapi ia tak menghiraukannya.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTR9plspNOr
Saat isya pun datang. Ia kemudian menunaikan sholatnya.
Ketika duduk tahiyat akhir.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJPTe1i5Sb
"Assalamu'alaikum wrwb." Menoleh ke kiri.
"Assalamu'alaikum wrwb." Menoleh ke kanan, dan betapa terkejutnya Della ketika melihat seorang perempuan sedang duduk memandangnya dengan lidah yang menjulur sampai ke lantai.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqX4zV2x1BC
"Astagfirullah al azhim."Della berteriak sambil menutup mata.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZnl8yPnDk
Tiba-tiba pintu kamar Della tertutup dengan sendirinya, padahal tidak ada angin atau apapun itu.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb48XEGWDg8
"Brakkkkkk."
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0FfMfKRkru
Della langsung membuka mata karena kaget. Dan perempuan itu sudah tidak ada di sana. Ia memberanikan diri membuka pintu kamarnya. Perlahan ia membukanya dan ternyata lampunya mati, padahal jelas-jelas ia tadi menyalakanya.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9u2b6Av1B
Ia segera mencari tombol lampu dan memijatnya. Saat lampu menyala Della tersentak kaget karena melihat seorang perempuan dan anak kecil yang berlumuran darah sedang berdiri menatapnya. Spontan ia pun berteriak.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxvqjm4Gso
"Arrrrrchhhhhhhhhhh," Della terbangun dari tidurnya di pagi hari.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0nvigFDum
Ia bergegas pergi ke kampus dan mencari Sukma. Tapi sayangnya hari itu Sukma tidak datang ke kampus. Della bertanya pada teman sebangku Sukma.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXhwMmi922
"Rin, apa kamu tau Sukma kemana?" tanya Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGuc5Bf1Co
"Kalau yang aku denger, Sukma izin mengantarkan neneknya berobat, karena mereka hanya tinggal berdua," sahut Rina.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlwnvUr9CM
"Apakah kamu tau alamat rumah Sukma?"
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDw26ynOUL
"Aku kurang tau, tapi Ibu dosen kita tau, mereka tetanggaan," jawab Rina.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUnJA7zkkq
"Oh makasih ya Rin."
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRMwKte2i9
"Sama-sama."
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Ma25EvV8c
Della pergi ke ruang dosen untuk meminta alamat Sukma, untungnya bu dosen langsung memberikanya.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOlhgfOa8r
Di kantin sekolah Della dan lainnya sedang makan, ada Firman dan Rudi juga.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlCNMdz2ro
"Del sejak kapan kamu jadi deket sama Sukma?" tanya Dewi dengan sinis.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCv9gJeGpPB
"Hah, gak juga kok, aku memang lagi ada perlu sama dia," jawab Della beralasan.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDL8reoYP31
"Kamu kan tau Sukma itu radak aneh orangnya, jadi aku gak mau kamu ikutan aneh kayak dia Del," ujar Dewi lagi.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnhhxAwseE
"Apa salahnya sih Wi, toh kita semua ini kan juga satu kampus," ujar Firman membela Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1BI1hyLab
"Ngomong-ngomong, kamu tadi nanyain alamatnya Sukma ya Del? apa kamu mau kerumahnya nanti," tanya Nana.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfkWqhsRIO
"Iya, ntar sehabis pulang kuliah aku kesana," sambil melirik Dewi merasa gak enak.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysOMMOHbZZ
"Aku anterin ya Del?" pinta Firman.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGPSJudcoD
"Kalian berdua hati-hati ya," sahut Nana.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXusXI9r51c
Della hanya mengangguk.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XTPXnVjGq
Sore harinya Della dan Firman pergi ke rumah Sukma. Rumahnya masih di pedesaan. Mereka berdua berjalan mendekati sebuah rumah, tampak seorang nenek sedang berbaring di kursi goyang.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9G0AA09QA
Melihat Della datang, nenek itu langsung berdiri dan berlari ke dalam rumah.
Della dan Firman tampak bingung. Tak lama kemudian nenek itu keluar membawa sebuah plastik di tangan, ternyata itu garam. Nenek itu mengambil segenggam garam dan melemparkan ke tubuh Della dan Firman.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzOJTzRlSHg
"Minggato dedemit, koe ora ditompo nang omahku, ojo ganggu putu-putuku!" Nenek itu berbicara sambil terus melempari garam.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDW3QXS5U0p
Della dan Firman tak mengerti apa yang diucapkan nenek itu. Lalu Sukma keluar dan menghentikan neneknya.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioVTvl2yHm
Di ruang tamu Sukma memberikan handuk kering dan minuman untuk mereka berdua.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGl2Ej1ZMe
"Apa yang membawa kalian ke sini?" tanya Sukma.
Della mengeluarkan USB dan memberikan kembali ke Sukma.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmYlReaAaI
"Aku ingin mengembalikan ini, aku sudah melihatnya dan mengerti," sahut Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdjNgpvmFE
"Sebenarnya apa yang dilakukan nenekmu tadi Sukma, kenapa beliau melempari kami dengan garam?" tanya Firman penasaran.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCGVP5qahg
"Agar mereka tidak ikut masuk ke dalam rumah ini," ujar Sukma sambil menatap sesosok wanita yang ada di jok belakang mobil Firman.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKVmA24atq
"Maksud kamu!" tanya Della yang masih belum faham.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdhWNvP2kp
"Salah satu dari mereka mengikuti kalian," kata Sukma.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwLmDGlc2S
Firman terkejut.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMe9iTu38Ug
"Apa anak kecil itu lagi?" tanya Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8237OQGaAf
"Bukan, kali ini seorang perempuan yang berumur 30 tahunan," sahut Sukma.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOWZkeLB3e
"Sepertinya aku harus pindah dari gedung itu," kata Della lirih.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1S3dGbVxU
"Sudah terlambat, mereka sudah terikat padamu, kemanapun kamu pergi mereka akan ikut," timpal Sukma.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywyKjyKnLN
"Lalu aku harus bagaimana Sukma?" tangis Della memecah karena takut.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtq3kJdaxjF
"Semalam aku pun mulai di ganggu mereka, ketika aku solat pun mereka tepat berada di hadapanku, aku takut, aku benar-benar takut," tangisnya lagi.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ETbHxIGC6
Firman menenangkanya.
Sukma tampak masuk ke dalam kamar dan memberikan sebuah kotak kepada Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF47S38e7UW
"Kurasa aku sudah tidak membutuhkan ini, pakailah, ini adalah kalung pemberian dari eyangku dulu, kalung ini telah menyelamatkanku dari mereka yang berniat jahat padaku, insaAllah kamu akan baik-baik saja," ujar Sukma menjelaskan.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLRdAhXaGr
"Makasih Sukma," kata Della menghentikan tangisnya.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUk96XFjuDB
"Dan juga sebelum pulang belilah beberapa garam, ketika sampai rumah taburkan garam-garam itu di depan pintu rumahmu agar mereka tidak bisa masuk, lalu di depan pintu kamarmu dan di semua jendela, ingat itu," pesan Sukma.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiwVRHoNlk
"Baiklah," kata Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FgslgbfK3
"Oh iya, aku sebenarnya penasaran kenapa kamu membantuku, dan kenapa kamu bisa tau begitu banyak tentang gedung itu," tanya Della lagi.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEU0IHSdgZ
"Dulu kedua orang tuaku tinggal di sana, dan meninggal karna kebakaran itu, kakakku yang bertugas pada saat itu tidak terima karena kasus itu segera ditutup begitu saja tanpa di selidiki apa penyebab utamanya. Di sela-sela kakakku mencari info tentang kecelakaan itu, tak berapa lama kakakku ditemukan tergantung di kamar 203, aku benar-benar terpukul hingga akirnya aku merelakan dan mengubur semua kenangan pahit itu," tangis Sukma memecah.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7ZOPL0JE4
"Maafkan aku karna membicarakan hal ini," kata Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKgv3Ik7K6
"Nggak papa kok, aku sudah lama melupakanya," ujar Sukma.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlw7w6xs9cq
"Della, kayaknya kita harus cepet pulang, ini udah mau magrib," ajak Firman.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSncHcelG25
"Oh iya, ya udah kalau gitu kita pamit ya Sukma, makasih atas semuanya," ujar Della sambil berlalu pergi.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLgVEHnb2L
Di dalam mobil.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dUSNCaynv
"Del, sebaiknya kamu pakai sekarang kalung pemberian Sukma," ujar Firman.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUVU4Zge5i
"Eh iya, mana tadi!"
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLetrWrJ01G
Firman memakaikanya. Dan tak berapa lama angin dingin berhembus melewati mereka berdua. Sesosok wanita yang berada di jok belakang mobil Firman langsung pergi karena kalung yang di pakai Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkbMfr8JYg1
"Kok jadi dingin gini sih!" kata Della.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpoqBJL2SZ
"Bentar aku kecilin AC-nya," sahut Firman.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQPpMc5seZ
Sesampainya di depan gedung rumah Della. Firman undur pamit, tak lupa ia berpesan jika ada hal penting langsung saja menelponya.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1xWwNK13B
Della membawa sekantong plastik besar berisikan garam. Ia mulai dengan menebarkan garam di depan pintu rumahnya. Lalu masuk dan menebar garam lagi di depan pintu kamarnya lalu di depan jendela dan di manapun itu. Lalu ia bergegas mandi dan masuk ke kamar. Ia bersembunyi di bawah selimut.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9FjetjXcv
Ia tak bisa memejamkan matanya. Takut apa yang akan terjadi nanti. Tiba-tiba pintu depan rumah Della tampak di gedor beberapa kali, makin keras dan keras. Seperti seseorang berusaha membuka pintu itu dengan paksa. Della berusaha tak menghiraukanya. Lalu seluruh jendela pun di gedor dengan keras, Della menutup kedua telinganya tak ingin mendengarkan. Dan terakhir pintu kamar Della yang di gedor dengan keras. Della menangis terisak-isak menahan jeritannya. Sampai pagipun menyambutnya.
365Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLVzJSMEjp
